Presentation FH

45
Manajemen Sapi Perah UPTD-BPBPTDK D3 KESEHATAN HEWAN SEKOLAH VOKASI UGM 2015

description

Manajemen Ruminansia

Transcript of Presentation FH

Slide 1

Manajemen Sapi PerahUPTD-BPBPTDK

D3 KESEHATAN HEWANSEKOLAH VOKASI UGM2015

Anggota Kelompok P.K Ruminansia Leksi Penggu(09/291939/DKH/1631)Agung Dwi Wijaya(12/328031/SV/00207)Taufik Adi Susila(12/326028/SV/00212)Ika Febriastuti(12/328038/SV/00214)Andrea B Sembiring(12/328200/SV/00376)Arum Febriantika(12/331934/SV/00650)Erna Wahyu Sudrajat(12/332039/SV/00755)Galang Dwi Kuncoro(12/332044/SV/00760)Febri Dwi Atmaja(12/332129/SV/00845)Irin Narulita (12/332143/SV/00859)Fitri Baskoro(12/332181/SV/00897)Lisnawati(12/336774/SV/01778)Dwi Larasati (12/337272/SV/02105)

TUJUANTujuan Umun

Meningkatkan pengetahuan penulis mengenai hubungan antara teoridan penerapannya didunia kerja (lapangan) serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, sehingga dapat merupakan bekal bagi penulis.

Meningkatkan hubungan kerjasama / kemitraan antara Perguruan Tinggi dengan Instansi Pemerintah, Perusahaan Swasta dan Masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Tujuan Khusus

Memperoleh ketrampilan dan pengalaman kerja khususnya pada manajemen perkandangan sapi perah di Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Pengembangan Bibit Pakan Ternak dan Diagnostik Kehewanan (UPTD BPBPTDK).

Mengetahui secara langsung manajemen perkandangan sapi perah di Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Pengembangan Bibit Pakan Ternak dan Diagnostik Kehewanan (UPTD BPBPTDK).

Materi & MetodeMateri

Materi didapatkan dari Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Pengembangan Bibit Pakan Ternak dan Diagnostik Kehewanan (UPTD BPBPTDK) berupa manajemen perkandangan, manajemen pemeliharaan sapi perah, manajemen pakan, manajemen pemerahan dan manajemen pengolahan limbah.Metode

Pengamatan atau observasiMetode WawancaraStudi Pustaka

STRUKTUR ORGANISASIUnit Pelayanan Teknis Balai Pengembangan Bibit Pakan Ternak & Diagnostik KehewananDinas PertanianSekretariatUPTDUPTD-BPBPTDKKa. TUSeksi BPTSeksi DKJabatan Fungsional TertentuUnit Sapi PerahUnitUnitTerdiri dari 7 PNS, 12 THL Anak Kandang

Aset : 74 ekor sapi perah ( 32 ekor sapi laktasi, 14 ekor pedet, 14 ekor sapi dara, 14 ekor bunting/kering)

Produksi :Susu, dan pedet (bibit) sapi perah

34562021222319181717Denah BPBPTDKKeterangan :Kandang sapi bunting/ kering12. Kamar susu23. Tandon airKandang sapi dara13. Tandon airKandang partus14. Mess pegawaiTempat limbah padat15. Mess tamuKandang pedet16. Gudang pakanKandang isolasi17. Kandang laktasiTempat pembuatan biogas18. Kandang bunting/ keringPadang umbaran19. Tempat menaikkan/ menurunkan sapiRuang ganti pegawai20. MessGudang pakan dan coopher21. Pos satpam ( tidak di gunakan )Kantor22. Tempat penampungan limbah cair

Perkantoran

Kegiatan HarianUnit Pelayanan Teknis Balai Pengembangan Bibit Pakan Ternak & Diagnostik KehewananPukulKegiatan04.30 07.30Membersihkan kotoran sapiMembersihkan kandangMemandikan sapiMemerah susu sapi07.30Membersihkan tempat pakan dan airMemberikan konsentrat pagi09.00Pemberian Hijauan Makanan Ternak pagi12.00 15.00Membersihkan kotoran sapiMembersihkan kandangMemberikan konsentrat siangMemerah susu sapi15.00Pemberian Hijauan Makanan Ternak siangKegiatan harian sapi laktasiPukulKegiatan07.30Membersihkan kotoran sapiMembersihkan kandangMembersihkan tempat pakan dan air09.00Menakar dan memberikan konsentrat pagi10.00Memandikan sapi Memberikan pakan hijauan 13.00 14.00Membersihkan kotoran sapiMembersihkan kandang dan tempat pakanMemberikan konsentrat siang14.00 -15.00Pemberian Hijauan Makanan Ternak siangKegiatan harian sapi bunting/ kering dan sapi daraPukulKegiatan07.00 -07.30Membersihkan kotoran pedetMembersihkan kandangMembersihkan tempat pakan dan airMemandikan pedet07.30-08.00Memberikan susu dan kolostrum 09.00Memberikan konsentrat10.00Memberikan pakan hijauan 13.00 14.00Membersihkan kotoran pedet Membersihkan kandang dan tempat pakanMemberikan konsentrat siang14.00 -15.00Pemberian Hijauan Makanan Ternak siangKegiatan harian PedetPukulKegiatan07.30-10.00Pencacahan hijauan Penimbangan hijauanMembagikan hijauan ke tiap kandangKegiatan harian penyediaan hijauan Manajemen PemeliharaanManajemen pedetManajemen sapi daraManajemen sapi buntingManajemen sapi laktasiManajemen pedetPedet yang baru lahir dibersihkan hidung dan mulutnya dari lendir, dikeringkan badannyaTali pusar dipotong 2 cm, diberi iodine, dan ditempatkan di tempat kering dan bersihPedet kemudian diberi kolostrum induk dengan bantuan tangan hingga 7 hari, dan teteap diberi susu hingga 4blnUmur 2 minggu, pedet mulai dikenalkan pada konsentrat dan hijauan (Rumput kalajana) Konsentrat diberikan 2kg/hari, ditingkatkan hingga 4kg/hari (umur 4 bulan). Hijauan juga diberikan 4kg/hari, ditingkatkan hingga 15kg/hariPedet disapih umur 3 bulan dan mulai dikeluh umur >1th (13-15bulan)

Proses partus tahap 2 Pembersihan lendir yang dibantu peternak

Pedet yang dijilati oleh induk dengan tujuan menghilangkan lendir

Pedet umur kurang dari 4 bulan ( box stall )

Pedet umur lebih dari 4 bulan

Manajemen daraPerkawinan dilakukan pada umur 14-16 bulanMengawinkan sapi dara yang terlalu awal kurang menguntungkan karena anak yang lahir kurang sehat, pertumbuhan induk kurang sempurna dan jumlah produksi susu menjadi rendah. Sebaliknya menunda perkawinan terlalu lama juga tidak baik, karena menjadi kurang ekonomis dalam pemeliharaan sapi perah (AAK, 1995)

Manajemen sapi buntingSapi yang telah dilakukan IB selalu dilakukan pemeriksaan hingga diketahui positif buntingSapi yang bunting dikeringkan pada umur 6-7 bulan kebuntinganSapi yang bunting tua diumbar untuk exerciseBila sapi telah menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan, pengawasan mulai dilakukan intensif untuk berjaga-jaga apabila sapi mengalami kelelahan atau susah beranakSapi kembali di IB ketika menunjukkan gejala birahi 2 bulan setelah melahirkan

Manajemen sapi laktasiSelama 7 hari pasca melahirkan, susu yang mengandung kolostrum diperah, berikan pada pedetSapi diperah sehari 2x yaitu pagi hari pukul 05.00 dan pukul 13.00Sapi yang diperah harus dibersihkan kandangnya terlebih dahulu, kemudian sapi dimandikan, dibersihkan ambingnya.Selama pemerahan sapi dapat diberikan konsentratPemberian air bagi sapi laktasi ad libitumRata-rata susu tiap hari 1 ekor sapi adalah 7liter/hari dan terus menurun perlahanBeberapa sapi akan kering dengan sendirinya ketika sudah bunting bulan ke-7

Manajemen PemerahanTahapan Persiapan

HewanDimandikanDibersihkan bagian ambing dan putingEkor belakang diikat dengan kaki belakang agar tidak mengganggu selama proses pemerahanAlat-alat perah dibersihkan sebelum digunakan

OperatorCuci tangan dengan bersihTangan operator diberi minyak goreng/ vasellin

Pembersihan kotoran sebelum Memandikan sapi sebelum pemerahan pemerahan

Teknik Pemerahan

Whole Hand ( Perah dengan tangan penuh )-Dilakukan pada puting yang agak panjang sehingga dapat di pegang dengan tangan penuh.

Stripping ( Perah jepit )-Puting diletakkan diantara ibu jari dan telunjuk.-Dilakukan hanya untuk pemerahan penghabisan.

Pasca Pemerahan

Dilakukandipingatau penuntasan pemerahan agar tidak menimbulkan penyakit mastitis.Dilakukan pengukuran berat jenis dan kadar lemak susu.Bagian puting dicelupkan dalam larutan disinfektan untuk menghindari terjadinya mastitis.

Manajemen PakanPakan diberikan 2x sehari, pagi dan sorePakan terdiri dari makanan hijauan (rumput kalajana), konsentrat (Polar, bungkil kedelai, kulit kedelai), sedangkan makanan tambahannya merupakan penambahan mineral 30-50g/kg konsentrat.

Umur dan jumlah pakan yang diberikan pada sapi perah di peternakan sapi perah UPTD-BPBPTDKUmur SapiSusuHijauanKonsentrat+mineral 1 sdk mkn1-7 hari2 liter--Pedet 2 liter1 kg2 kgSapi Dara-20 kg3.75 kgSapi Laktasi-30 kg3.75 kgSapi Kering-30 kg3 kg Air diberikan secara ad libitum bagi seluruh sapi segala umur

Umur SapikonsentratBungkil kedelaiKulit kedelaipollarPedet 0,25kg0,5kg0,25kg1kgSapi dara 2 kg 0.25 kg0.5 kg1 kgSapi laktasi2 kg0.5 kg0.25 kg0.5 kgSapi bunting kering2 kg0.25 kg0.25 kg0.5 kgUmur dan jumlah campuran pakan penguat masing masing-sesuai dengan umur sapi.Mineral

Persediaan konsentrat Konsentrat yang sudah ditakar

Hijauan yang belum di cacah

Mesin ChooperHijauan yang sudah di cacah32Manajemen KandangDi UPTD-BPBPTDK mempunyai 6 kandang, yaitu : kandang pedetkandang bunting/ keringkandang laktasikandang partuskandang daraKandang karantina/ isolasi

Semua kandang dibuat dengan bentuk kandang ganda (tail to tail) kecuali di kandang pedet yang menggunakan box stall dan di semua kandang tidak ada sekat pemisah antar sapi. Lantai kandang terbuat dari semen dan dilapisi dengan matras kecuali kandang dara.

Kemiringan lantai kandang kurang dari 2%, atap kandang terbuat dari asbes dengan ketinggian 6 m. Lebar selokan 25 cm dengan kedalaman 5 cm.

Ukuran panjang, lebar dan tinggi kandang sapi di BPBPTDK.panjangLebarTinggiKandang laktasi12,3 m10,37 m6 mKandang bunting/ kering12,3 m10,37 m6 mKandang dara12,3 m10,37 m6 mKandang partus6,7 m6,25 m6 mKandang pedet A7,567,5 m5 mKandang pedet B14 m4,5 m3 mKandang pedet isolasi5,06 m3,15 m3 mUkuran panjang, lebar, tinggi tempat pakan dan minum sapi di BPBPTDK.panjangLebarTinggiKandang laktasi80 cm60 cm40 cmKandang bunting/ kering80 cm60 cm40 cmKandang dara80 cm60 cm40 cmKandang partus75 cm60 cm40 cmKandang pedet A60 cm50 cm30 cmUkuran panjang, lebar, tinggi tempat pakanUkuran panjang, lebar, tinggi tempat minumpanjangLebarTinggiKandang laktasi60 cm50 cm40 cmKandang bunting/ kering60 cm50 cm40 cmKandang dara60 cm50 cm40 cmKandang partus60 cm50 cm40 cmKandang pedet A60 cm50 cm30 cmKandang sapi laktasi

Kandang sapi bunting/ keringKandang pedet dan box stall

Kandang sapi dara

Kandang partusManajemen Perawatan & kesehatanSapi-sapi yang sakit langsung ditangani oleh paramedis dan dokter, penyakit yang sering terjadi sebagai berikut :

Diare pada pedetPenanganan yang dilakukan dengan memberikan Dimedryl 2 cc.Retensi plasentaRetensi plasenta terjadi bila plasenta tidak dapat keluar selama 12 jam setelah dilahirkan. Penanganan biasanya dilakukan dengan memberikan oxytosin atau dikeluarkan secara manual

Mastitis

Faktor-faktor yang menyebabkan mastitis :Mikroorganisme: staphilococcus sp, streptococcus sp, E.colliTraumatik: tertendang / terinjakToksik: sekret dari vagina dan uterusLingkungan : kandang sempit, sanitasi buruk, prosedur pemerarahan salah.

Penanganan dengan susu diperah sampai habis. Kemudian masukan Oxytral 5 ml dalam 20 ml aquades melalui puting susu (intramamae) 1x/hari selama 3 hari berturut-turut.

Bloat

Gejala dari bloat adalah lambung sebelah kiri atas membesar dan kencang, bagian tersebut apabila di pukul dengan telapak tangan akan berbunyi seperti drum

Penanganan pada pedet bento dilakukan dengan pemberian antibloat di minggu namun penanganan yang dilakukan sedikit terlambat sehingga pada minggu sore pedet bento akhirnya mati.

Manajemen Limbah Di UPTD-BPBPTDK manajemen limbah masih menerapkan sistem konvensional. Sebagian kotoran padat ditimbun hingga hampir kering untuk diangkut truk sebagai pupuk di lahan pertanian Dinas Pertanian.

Sebagian kotoran padat dibuat biogas, yang digunakan di lingkungan sekitar peternakan dinas.

Sedangkan limbah cair dialirkan ke kolam penampungan sederhana, diharapkan padatan mengendap. Kemudian dialirkan menuju 5 kolam lain hingga seluruh padatan mengendap. Air limbah hasil pengendapan yang sudah lebih jernih dialirkan ke lahan umbaran sebagai pupuk cair untuk hijauan disana.

Tempat penampungan limbah padat

Tempat penampungan limbah cair tempat pembuatan biogas

TERIMA KASIH