Presentation camera

52
CINEMATOGRAPHY

Transcript of Presentation camera

CINEMATOGRAPHY

CINEMATOGRAPHY

CINEMATOGRAPHY• Perlakuan terhadap kamera dan materialnya

• Merekam adegan

• Mengontrol dan mengatur bagaimana adegan itu diambil, seperti jarak, ketinggian, sudut, lama pengambilan dan sebagainya.

• Menentukan efek visual

Unsur Cinematography

•Kamera dan materialnya

• Penggunaan lensa, warna, kecepatan gerak gambar dan sebagainya.

•Framing

• Frame, jarak, ketinggian, pergerakan kamera dan sebagainya

•Durasi gambar

• Lamanya sebuah obyek diambil gambarnya

CINEMATOGRAPHY

JENIS KAMERA DAN MATERIALNYA

• Kamera Film > format seluloid

• 8 mm, 16 mm, 35 mm, dan 70 mm

• Kamera Digital > format video

• DV, HDV dan sebagainya

TONALITASTonalitas = kualitas gambar dan warna

•Contras dan brightness

• Kualitas Contras dapat dikontrol melalui stok filmnya, tata cahaya, serta prosedur kimiawi.

• Kualitas Brightness dapat dikontrol melalui pengaturan exposure pada difragma kamera.

•Color

• Penggunaan warna-warna tertentu untuk motif tertentu serta membentuk nuansa film. Seperti; teknik hitam putih, adegan malam hari berwarna biru, adegan perang berwarna merah, adegan dalam ruangan umumnya berwarna kuning.

KECEPATAN GERAK GAMBAR

Setiap kamera lazimnya memiliki pengaturan kecepatan antara 8 – 64 fps (frame per second)

•Normal = 24 fps

•fast motion = kurang dari 24 fps

• Menggambarkan perubahan waktu yang cepat, seperti dari siang ke malam hari dan sebaliknya.

• Biasanya digunakan untuk menunujukkan aktifitas rutin pada sebuah ruang publik, seperti suasana jalan raya yang ramai, para pejalan kaki dan sebagainya.

•slow motion = lebih dari 24 fps

• Memberikan efek dramatik pada sebuah moment, dan memberikan penekanan pada sebuah adegan, seperti ketegangan, kesan kekuatan yang lebih dan sebagainya.

•Reverse Motion = berjalan mundur

PENGGUNAAN LENSA• Hampir sama dengan mata manusia, lensa juga mampu

memberikan efek kedalaman, ukuran, serta dimensi suatu obyek atau ruang. Namun tidak seperti mata kita, lensa kamera dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhannya.

• Setiap lensa akan memberikan efek perspektif yang berbeda karena memiliki focal length (panjang titik api) yan berbeda.

• Jenis lensa dipengaruhi oleh ketebalan lensa dengan ukuran yang bervariasi.

• Short Focal Length atau Wide Angle

• Normal Focal Length

• Long Focal Length atau Telephoto

• Zoom

• Deep Focus dan Rack Focus

PENGGUNAAN LENSA

• Short Focal Length atau Wide Angle

• Lensa ini akan membuat obyek lebih jauh dari sebenarnya

• Ruang yang sempit akan terlihat lebih luas dari ukuran sebenarnya.

• Membuat obyek akan tampak lebih tinggi dari sebenarnya.

• Sering digunakan untuk pengambilan jarak jauh, untuk memperlihatkan panorama atau lansekap secara luas

PENGGUNAAN LENSA

• Normal Focal Length

• Lensa ini menghilangkan efek distorsi perspektif atau dengan kata lain memberikan pandangan seperti layaknya mata manusia tanpa menggunakan lensa

• Efek yang dihasilkan natural

• Ukuran jarak dan bentuk sebuah obyek akan sama persisi dengan ukuran, jarak, dan bentuk aslinya.

• Lensa normal juga tidak memebrikan efek kedalaman gambar yang ekstrim antara latar depan, tengah, dan latar belakang.

PENGGUNAAN LENSA

• Long Focal Length atau Telephoto

• Lensa ini memiliki efek kebalikan dari lensa short focal length

• Mampu mendekatkan jarak sehingga obyek pada latar depan dan obyek pada latar belakang tampak berdekatan.

• Memberikan efek “dekat tetapi jauh”

• Efek kedalaman gambar sangat minimal, sehingga obyek yang mendekat seolah bergerak lebih lama ke arah kamera.

PENGGUNAAN LENSA

• Zoom

• Lensa yang memungkinkan untuk mengubah focal length sehingga mampu menghasilkan efek perspektif yang berbeda hanya dalam sebuah shot.

• Sering digunakan untuk menggantikan pergerakan kamera maju atau mundur

• Kamera tetap pada posisinya namun mampu memperbesar atau memperkecil sebuah obyek.

PENGGUNAAN LENSA

• Deep Focus dan Rack Focus

• Teknik Deep Focus mampu menampilkan gambar yang ketajamannya sama dari latar depan hingga latar belakang. Memberikan kebebasan pada penontonnya untuk memilih detil gambar mana yang mereka inginkan. Semua aksi di semua latar sama pentingnya.

• Teknik Rack Focus hanya menampilkan latar depan atau latar belakang saja yang fokus. Umumnya digunakan untuk mengubah penekanan aksi dalam sebuah shot pada sebuah adegan.

PENGGUNAAN LENSA

FRAMING

• Tuntutan naratif serta estetik membuat sineas membatasi mise-en-scene sesuai dengan kebutuhannya. Pembatasan gambar oleh kamera inilah yang sering dikenal dengan istilah pembikaian atau framing.

• Framing menentukan persepsi penonton terhadap sebuah gambar atau shot.

FRAMING

• Aspek framing terhadap gambar dibagi menjadi empat unsur utama yakni;

1. Bentuk dan dimensi frame

2. Ruang offscreen dan onscreen

3. Sudut, kemiringan, tinggi, dan jarak terhadap obyek

4. Pergerakan frame

Perpaduan unsur-unsur tersebut juga menghasilkan beberapa teknik, seperti point of view (POV) shot dan handheld camera.

FRAMING

BENTUK DAN DIMENSI FRAME• Aspect Ratio

Perbandingan ukuran lebar serta tinggi frame dinamakan aspect ratio. Dalam perkembangannya, aspect ratio sangat bervariasi ukurannya. Namun secara umum dibagi menjadi dua, yaitu;

1. Fullscreen

2. Widescreen

• Mask

• Iris

• Multiple Frame (Split Screen)

1. Fullscreen

Sejak tahun 1930, standar format fullscreen dengan aspect ratio 1.33:1 (Academy Ratio) telah digunakan. Ditetapkan oleh lembaga film berpengaruh di Amerika yaitu Academy of Motion Picture Art and Science.

1. Widescreen

•Munculnya format widescreen semakin memungkinkan sineas untuk memanfaatkan komposisi lebar frame dengan leluasa. Format widescreen memiliki beragam variasi aspect ratio.

•Format widescreen yang paling umum digunakan film-film produksi Amerika adalah 1.85:1

•Sedangkan film Eropa lebih banyak menggunakan format widescreen 1.66:1

•Kemudian muncul standar widescreen yang lebih lebar yakni, anamorphic widescreen dengan aspect ratio, 2.35:1

BENTUK DAN DIMENSI FRAME

MASK

• Teknik yang memungkinkan variasi bentuk dan ukuran frame dinamakan masking.

• Biasanya digunakan untuk memfokuskan sebuah obyek atau peristiwa dalam sebuah frame.

• Dengan menggunakan masking, frame dapat berbentuk oval, lingkaran, segitiga, atau bahkan tak beraturan.

I R I S

I R I S

• Iris adalah frame berbentuk lingkaran yang bergerak membesar atau mengecil untuk menutup atau membuka adegan.

• Chaplin sering menggunakan teknik ini untuk mengakhiri adegan.

• Teknik ini juga digunakan untuk shot pembuka dalam film-film James Bond.

I R I S

I R I S

Offscreen dan Onscreen

• Film memiliki ruang onscreen dan offscreen. Ruang onscreen dan offscreen memberikan persepsi tentang ruang serta posisi obyek atau karakter pada penonton.

• Ruang yang tampak dalam frame disebut ruang onscreen sementara ruang yang tidak tampak dalam frame (di luar frame) disebut ruang offscreen.

• Ruang offscreen dan onscreen mempengaruhi komposisi frame secara keseluruhan.

JARAK, SUDUT, KEMIRINGAN, DAN KETINGGIAN KAMERATERHADAP OBYEK

• JARAK

• Extreme Long Shot (ELS)

• Long Shot (LS)

• Medium Long Shot (MLS)

• Medium Shot (MS)

• Medium Close-up (MCU)

• Close-up (CU)

• Extreme Close-up (ECU)

SUDUT (ANGLE)SUDUT

•Sudut pandang kamera terhadap obyek yang berada dalam frame

•Secara umum sudut kamera dibagi menjadi tiga, yaitu:

• High-angle

• Overhead shot

• Straight-angle

• Low-angle

PERGERAKAN KAMERA• Umumnya mengikuti pergerakan obyek

• Menggambarkan situasi dan suasana sebuah lokasi

• Secara umum variasi pergerakaran kamera terdiri dari, yaitu;

• Pan

• Tilt

• Tracking

• Crane shot

KAMERA SUBYEKTIF (POV SHOT)• POV (point of view) shot merupakan arah pandang kamera

persis seperti apa yang dilihat karakter atau obyek dalam filmnya.

• Fungsi POV adalah agar penonton mampu melihat dan merasakan sensasi seperti karakter dalam cerita.

• Teknik POV sering digunakan dalam film-film aksi, perang, horor, dan thriller dengan variasi bentuk dan fungsi yang sangat beragam

HANDHELD CAMERA• Handheld camera juga disebut gaya kamera dokumenter

• Kamera dibawa atau dijinjing langsung oleh operator kamera tanpa menggunakan alat bantu seperti tripod atau dolly.

• Gaya handheld camera neniliki beberapa karakter yang khas yakni; kamera bergerak dinamis dan bergoyang, serta gambar yang “pucat” untuk memberi kesan nyata (realistik).

• Lazimnya mengabaikan komposisi visual dan lebih menekankan pada obyek yang diambil

KOMPOSISI • Komposisi shot terkait dengan posisi obyek dalam frame, karena obyek

mempengaruhi komposisi, baik itu obyek utama maupun obyek sekitarnya.

• Sineas harus memperhitungkan komposisi frame secara menyeluruh, terlebih jika objeknya bergerak serta posisi kamera berpindah.

• Pengaturan posisi obyek dalam komposisi shot menyeluruh bisa pula digunakan sineas untuk mendapatkan motif-motif tertentu.

• Secara umum komposisi shor terkait dengan posisi obyek dalam frame dapat dikelompokkan dua jenis, yakni

• Komposisi simetrik, dan

• Komposisi dinamik

Komposisi Simetrik

•Sifatnya statis

•Obyek terletak persis ditengah-tengah frame dan proporsi ruang disisi kanan dan kiri obyek relatif seimbang

Komposisi Dinamik

•Sifatnya fleksibel dan posisi obyek dapat berubah sejalan dengan waktu.

•Tidak memiliki komposisi yang seimbang (simetris).

•Ukuran, posisi, arah gerak obyek sangat mempengaruhi komposisi dinamik.

•Satu cara yang paling mudah untuk mendapatkan komposisi dinamik adalah dengan menggunakan sebuah aturan yang dinamakan rule of thirds.

KOMPOSISI

DURASI GAMBARDurasi Shot dan Durasi Cerita

•Durasi sebuah gambar (shot) memiliki arti penting karena menunjukkan durasi cerita yang berjalan pada sebuah shot dalam konteks naratifnya.

•Durasi cerita film umumnya sama dengan durasi shot-nya.

•Dengan teknik slow-motion, sebuah peristiwa dapat berlangsung lebih lama dari durasi peristiwa sebenarnya.

•Dengan menggunakan teknik fast-motion, sebuah peristiwa dapat lebih cepat dari durasi peristiwa sesungguhnya.

Long Take

•Setiap shot memiliki durasi yang beragam sesuai dengan tuntutan naratif, gaya sineas, dan lainnya.

•Satu shot dapat berdurasi satu detik, bisa beberapa menit, bahkan satu jam.

•Dengan perkembangan teknik editing menyebabkan durasi shot semakin bertambah pendek.

•Hingga awal dekade 1920-an, rata-rata satu shot film-film cerita produksi Hollywood adalah 5 detik dan hingga akhir dekade 1920-an pada era suara, bertambanh menjadi 10 detik.

•Dalam perkembangannya beberapa sineas mulai bereksperimen dengan durasi shot yang lebih panjang dari durasi rata-rata. Teknik ini disebut Long Take

•Teknik Long Take umumnya juga dikombinasikan dengan teknik pergerakan kamera.

DURASI GAMBAR