Presentation Asma

41
(PASIEN ASMA) Konseling Pasien Vanji I. Azis Profesi Apoteker

description

asma

Transcript of Presentation Asma

Slide 1

(PASIEN ASMA)

Konseling PasienVanji I. AzisProfesi Apoteker

DEFINISIAsma didefinisikan sebagai gangguan inflamasi kronik jalan udara yang melibatkan peran banyak sel dan komponennya (Menurut NAEPP The National Asthma Education and Prevention Program).Genetik asmaJenis kelamin / ras dan etnikAlergiAsap rokok (polusi)Hiperaktivitas bronkusInfeksi pernafarasanPerubahan cuacaMakananZat additif

PENCETUS ASMAKLASIFIKASI ASMAINTERMITENPERSISTEN RINGANPERSISTEN SEDANGPERSISTEN BERATGEJALA ASMA SECARA UMUMGEJALA AWAL

Rasa berat di dada dan dahak sulit keluar.Batuk terutama pada malam atau dini hari dan sesak napas.Napas berbunyi yang terdengar jika pasien menghembuskan napasnya.

GEJALA BERAT

Sesak napas yang berat dan tersengal-sengal.Serangan batuk yang hebat.Sianosis (kulit kebiruan, yang dimulai dari sekitar mulut).Sulit tidur dan kesadaran menurun

GEJALA ASMA BERDASARKAN TINGKAT KEPARAHANINTERMITEN

Gejala kurang dari semingguSerangan singkat (sesaat)Gejala pada malam hari < 2 kali dalam sebulanGEJALA ASMA BERDASARKAN TINGKAT KEPARAHANPERSISTEN RINGAN

Gejala lebih dari sekali dalam semingguSerangan mengganggu aktivitas dan tidurGejala pada malam hari > 2 kali dalam sebulan.GEJALA ASMA BERDASARKAN TINGKAT KEPARAHANPERSISTEN SEDANG

Gejala setiap hariSerangan mengganggu aktivitas dan tidurGejala pada malam hari > 1 kali dalam semingguGEJALA ASMA BERDASARKAN TINGKAT KEPARAHANPERSISTEN BERAT

Gejala setiap hari dan serangan terus menerusGejala pada malam hari setiap hariTerjadi pembatasan aktivitas fisikPENATALAKSANAAN ASMANON FARMAKOLOGIFARMAKOLOGINON FARMAKOLOGIIdentifikasi dan mengendalikan faktor pencetus asmaPemberian oksigenPola hidup sehatPengukuran Peak Expiratory Flow meterObat AsmaController Pengontrol(terapi jangka panjang)

Reliever Pereda(terapi jangka pendek / saat muncul gejala)FARMAKOLOGIAgonis 2Merupakan bronkodilator yang paling efektifBekerja dengan pendudukan reseptor 2 adrenergikStimulasi reseptor 2-adrenergikAktivasi adenil siklasePeningkatan AMP siklik intraselularRelaksasi otot polosStabilisasi membran sel mastStimulasi otot skeletKecepatan kerja :Short acting 2 agonist (SABA) albuterol (salbutamol), terbutaline.- penanganan episode bronkospasmus irregular / intermitent- 1st line therapy untuk penanganan asam akut (mengatasi gejala)

Long acting 2 agonist (LABA) salmeterol, formotero- Pengontrol tambahan jangka panjang untuk pasien dgn pemberian ICS (low-medium) sebelum ditingkatkan- Tidak efektif untuk asma akut perlu 20 menit untuk terjadi onset dan 1-4 jam untuk terjadi bronkodilasi maksimum

Interaksi Obat15ObatInteraksi dengan :EfekSalbutamol (albuterol)Non-cardioselective -blocker (propanolol, timolol)Bronkokonstriksi seriusIpratropium bromidaGlaukoma akut, peningkatan tekanan darah intraokularMAOIs (Monoamine oxidase inhibitors)Gelisah, takikardiObat yang mengurangi kalium (kortikosteroid, diuretik, teofilin)Meningkatkan hipokalemiaEfek Samping Obat (Salbutamol)epistaksis, peningkatan nafsu makan, sakit perut serta kram otot. KortikosteroidMeningkatkan: - jumlah reseptor 2,- respon terhadap stimulasi reseptor 2Penurunan : - produksi mukus, - bronchial hyperresponsiveness (BHR), - edema dan eksudasiKortikosteroid Inhaler

mengobati inflamasi lokal; terapi jangka panjang untuk asma persisten.

Efek merugikan yang bersifat lokal oropharyngeal candidiasis diatasi dengan penggunaan spacer device.

Kortikosteroid Sistemik

terapi untuk asma yang tidak merespon sepenuhnya terhadap inhaler 2-agonist (setiap 20 menit untuk 3 atau 4 dosis). Penggunaan jangka pendek short burst (3-10 hari), dilanjutkan dengan kortikosteroid inhaler.Penggunaan jangka panjang dosis efektif terendah toksisitas dikurangi dengan terapi berselang.

Dosis prednison 1 - 2 mg/kg/hari (max 40 - 60 mg/hari), secara oral dalam dua dosis terbagi

ObatInteraksi dengan :EfekKortikosteroidNSAIDMeningkatkan pendarahan GI & ulcerGlisirizin, makrolidaPeningkatan kadar kortikosteroidAntidiabetikumPenurunan efek obat antidiabetikumAminoglutemid, antasida, barbiturat, ketokonazol, kontrasepsi oralPenurunan kadar kortikosteroidAntikoagulanPenurunan efek antikoagulanINTERAKSI OBAT19

Kortikosteroid InhalerKortikosteroid SistemikBronkodilatorAntiinflamasiContoh obat : Teofilin, AminofilinMengurangi pelepasan mediator sel mast, menurunkan pelepasan protein dasar eosinofil, menurunkan proliferasi limfosit T, menurunkan pelepasan sitokin sel T, dan mengurangi eksudasi plasmaTidak efektif dalam bentuk sediaan aerosol,dan harus diberikan secara sistemik (oral / IV)(-) Indeks terapi sempit (5 mcg/mL 15 mcg/mL)Efek samping : nausea, takikardi, sakit kepala, insomnia, iritabilitas, hiperglisemia, hipotensi, aritmia jantung, menginduksi refluks esofageal.

MetilxantinObatInteraksi dengan :EfekTeofilinAgonis 2Hipokalemia, kerja jantung meningkat (dosis tinggi) 1-blockerMenghambat metabolisme teofilin (antagonis teofilin)AntasidaPenghambatan absorpsi teofilinKarbamazepin, rifampisinPenurunan kadar teofilin dalam darahAsiklovir, simetidin, antibiotik makrolida, siprofloksasin, zafirlukast, zileuton, kontrasepsi oralPenghambatan metabolisme teofilin kadar dalam darah meningkatINTERAKSI OBATInhibitor kompetitif reseptor muskarinik (parasimpatolitik) efek bronkodilatasi (hanya pd kondisi bronkokonstriksi yang dimediasi kolinergik)

Merupakan bronkodilator yang efektif (tetapi potensi tidak sekuat 2-agonist waktu untuk mencapai bronkodilatasi maksimum lebih lama dibanding SABA.Contoh obat adalah Ipratropium bromidaInhalasi ipratropium bromida merupakan terapi tambahan pada asma akut parah yg tidak merespon sepenuhnya thd agonis 2.

Efek samping : batuk, rasa lelah berlebihan, mulut kering, dispepsia, dipsnea, epistaksis, gangguan pada saluran pencernaan,

Interaksi obat jarang terjadi, terutama untuk sediaan ipratropium inhaler.

Antikolinergik22Contoh : Kromolin natrium, Nedokromil natriumMekanisme Kerja: Menginhibisi respon terhadap paparan alergen, tetapi tidak menyebabkan bronkodilatasiIndikasi profilaksis asma persisten ringan pada anak-anak dan dewasa tanpa melihat etiologinya

Tidak ada interaksi obat yang menimbulkan efek yang berarti secara farmakologi dengan obat obat golongan mast cell stabilizer

Inhalasi bagi pasien yang terbangun dari tidur disebabkan asma, asma musiman, asma yang disebabkan alasan yang jelas seperti olah raga

Contoh obat : Inhaler Kromolin natrium, Nedokromil natriumOral Amlexanox, Ketotifen, Pemirolast, Tranilast

Mast Cell StabillizerZafirlukast dan Montelukast merupakan antagonis reseptor leukotrien lokal yang mengurangi proinflamasi. Dosis zafirlukast dewasa : 20 mg; anak (5-11 tahun) : 10 mg 2 x sehariDosis montelukast dewasa : 10 mg; anak (6-14 tahun) : 5 mg 1 x sehari (malam)

ObatInteraksi denganEfekZafirlukastEritromisinPenurunan bioavaibilitas zafirlukastTeofilin, aspirinPeningkatan kadar zafirlukastWarfarinPeningkatan kadar warfarinZileuton Dosis :600 mg, 4 x sehari Direkomendasikan 2 x 2 tablet extended-release (dosis total per hari 2400 mg)Monitoring fungsi hati!1. Antagonis Reseptor Lekotrien2. Inhibitor sintesis LeukotrienModifikator Leukotrien

Sediaan Dan Dosis Obat Pelega Untuk Mengatasi Gejala Asma

Sediaan dan Dosis obat pengontrol Asma

Kombinasi antara ICS (Inhaled Corticosteroid) + Agonis 2Beberapa produk kombinasi inhaler tunggal yang mengandung :- Flutikason propionat dan Salmeterol- Budesonide dan FormoterolTerapi kombinasi ini lebih efektif dibanding:- kortikosteroid inhaler dosis tinggi (ICS high dose)- LTRA + ICS yang dalam mengurangi eksaserbasi pada asma persisten

Contoh sediaan yang beredar : Flutikason propionat salmeterol sinapoat (seretide)

OBAT KOMBINASI

(KONSELING PASIEN)

Kapan pasien mengalami serangan asma yang pertama kali selama ini?Berapa kali dalam sehari, seminggu, atau sebulan terkait serangan asmanya?Berapa lama serangan asmanya?Apakah pasien pernah mengalami sakit saluran pernapasan selain asma?Apakah pasien sudah pernah memeriksakan penyakitnya kepada dokter? Dan apa kata dokter terkait penyakit asmanya?Apakah pasien sebelumnya pernah menderita penyakit saluran pernapasan lain selain asma?Apakah ada faktor pencetus?Apakah pasien sedang menderita penyakit saluran lain selain asma seperti sinusitis, bronkitis, dll?

RIWAYAT PENYAKIT PASIEN31Berapakah umur pasien?Sejak kapan pasien menderita penyakit asma ini?Apa keluhan yang dirasakan selama ini?Apakah ada di antara keluarga pasien yang pernah merasakan penyakit yang sama sebelumnya (asma)?REKAM MEDIK PASIENApa latar belakang pendidikan pasien?Apa jenis pekerjaan psien, bekerja dimana dan sebagai apa?Apakah pasien merokok?Apakah pasien batuk sesak napas selama bekerja tetapi keluhan hilang bila ketika sedang tidak bekerja?Apakah ada anggota keluarga pasien yang merokok?Apakah pasien bertempat tinggal di daerah polusi atau industri?Bagaimana pola hidup dan pola makan pasien?

RIWAYAT SOSIAL PASIENObat apa saja yang pernah di gunakan dan di konsumsi oleh pasien?Apakah ada keluhan setelah menggunakan atau mengkonsumsi obat?

RIWAYAT ALERGIRIWAYAT PENGOBATANApakah pasien teratur dalam meminum obat?Obat apa saja yang pernah digunakan oleh pasien?Sudah berapa lama mengkonsusmsi obat asma?Apakah ada keluhan setelah menggunakan obat?Apakah ada obat penghambat/ beta blocker?Apakah pasien sering menggunakan aspirin atau antiinflamasi nonsteroid?Salbutamol dapat menyebabkan stimulasi terhadap sistem saraf pusat.Penggunaan salbutamol pada pasien Diabetes Mellitus memerlukan peningkatan dosis insulin atau obat hipoglikemik oral. Salbutamol termasuk kategori B, sehinga aman diberikan pada wanita hamil.Gunakan salbutamol dengan hati-hati pada pasien dengan gangguan fungsi jantung, pasien usia lanjut, anak di bawah umur 6 tahun, dan Diabetes Mellitus.

PENJELASAN TERKAIT OBATSalbutamolTeofilin termasuk kategori C, sehingga hati-hati penggunaan pada wanita hamil.Pastikan pasien sedang tidak menyusui, hal ini karena teofilin terdistribusi ke dalam air susu.Tanyakan kepada pasien apakah pasien mengalami aritmia, hal ini karena teofilin dapat menyebabkan disaritmia, yang akan memperparah aritmia.Hati-hati penggunaan pada pasien penyakit jantung, hipoksemia, penyakit hati, hipertensi, gagal jantung kongestif, pecandu alkohol, pasien lanjut usia dan bayi.Jangan menggunakan melebihi dosis yang dianjurkan, bila dalam 1 jam gejala tetap atau bertambah buruk, segera hubungi dokter.Jangan menggunakan terus-menerus.

PENJELASAN TERKAIT OBATTeofilinPenggunaan kortikosteroid inhalasi disertai perhatian pada pasien yang telah menerima prednison.Kortikosteroid merupakan katgori C untuk pasien hamil, sehingga hati-hati penggunaan pada wanita hamilUntuk pasien yang infeksi jamur lokal yang disebabkan oleh Candida Albicans atau Aspergillus niger, memerlukan terapi antijamur dan penghentian aerosol steroid.Penggunaan kortikosteroid inhalasi harus disertai perhatian, termasuk pada pasien dengan infeksi TB saluran pernapasan pasif atau aktif, infeksi bakteri, parasit atau virus, atau herpes simpleks okular.

PENJELASAN TERKAIT OBATKortikosteroidpada pasien dengan gangguan ginjal/hati, dosis harus diturunkan atau hentikan penggunaan obat.Sediaan inhalasi dapat menyebabkan batuk dan bronkospasma pada beberapa pasien. Jika terapi steroid inhalasi atau sistemik dihentikan, pasien harus dimonitor. Kategori obat untuk pemberian pasien hamil adalah B

PENJELASAN TERKAIT OBATMast Cell StabilizerPada gangguann fungsi hati pemberian zafirlukast hati-hati karena klirens zafirlukast menurun pada pasien yang mengalami kerusakan fungsi hati. Klirens zafirlukast menurun pada pasien lanjut usia >65 tahun, konsentrasi plasma maksimum (Cmax) dan area bawah kurva (AUC) dua kali lipat dibandingkan pasien lebih muda. Ibu Menyusui :Zafirlukast diekskresikan pada air susu.

PENJELASAN TERKAIT OBATAntagonis Reseptor LeukotrienPasien harus mengerti cara penggunaan inhaler yang benarPenyimpanan obat : Simpan di tempat sejuk dan kering, dalam wadah tertutup rapat (misal dalam kotak obat dan jauh dari jangkauan anak-anak).Apoteker menanyakan dan memberikan informasi apabila pasien tidak teratur dan patuh dalam mengkonsumsi obat

INFORMASI TAMBAHAN