Presentation 1

download Presentation 1

of 17

description

zzzxxx

Transcript of Presentation 1

Slide 1

IKATAN VAN DER WAALSAnestaya Amalia SafitriArmila MimityEka Putri RahayuM. Kemilau Ramadhan

KRISTAL MOLEKULERDalamKristalmolekuler,baikmolekulataupunatomtersendirimengisi tempat-tempatkisi. Zat-zat dapat membentuk kristal molekuler dapat berupa atom seperti gas-gas mulia, dan dapat juga membentuk molekul seperti dalam klor, benzena, dan sebagainya.

Struktur Kristal Belerang

IKATAN VAN DER WAALSIkatan van der Waals adalah ikatan antarmolekul karena adanya gaya tarik menarik van der waals. Ikatan ini lebih lemah dibandingkan ikatan hidrogen, mudah sekali putus oleh perubahan suhu atau tekanan yang kecil saja. Gas MuliaGas mulia terdiri dari molekul-molekul tunggal dalam keadaan gas. Dalam keadaan padat zat ini tersusun dengan struktur kubus. Berdasarkan tabel makin tinggi nomor atom maka makin tinggi pula titik lebur dan titik didihnya, menyatakan gaya van der waals juga makin besar.HeNeArKrXeRnNo. Atom21018365486Titik Leleh (K)-24.683.9116161202Titik Lebur (K)4.227.287.3120165211HALOGENF2Cl2Br2I2Titik Leleh (K)-218-101-7.3114Titik Lebur (K)-188-34.158.8184Makin Besar nomor atom dari halogen maka makin besar gaya van der waalsnya dan makin besar titik lebur serta titik lelehnya

GRAFITBenzeneSatuan-satuan kristalnya berbentuk heksagonal planar, dengan satuan-satuan CH. Molekul-molekul benzena ini tersusun dalam kristal sedemikian rupa hingga tiap-tiap atom karbon dikelilingi oleh 12 atom di dekatnya, empat terletak sebidang, empat di atas dan di bawah

PENURUNAN KADAR PROTEIN LIMBAH CAIR TAHU DENGAN PEMANFAATANKARBON BAGASSE TERAKTIVASI(Protein Reduction of Tofu Wastewater Using Activated Carbon Bagasse)Candra Purnawan1,*, Tri Martini1 dan Shofiatul Afidah11,*Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret,Jl. Ir. Sutami 36, Kentingan Surakarta 57126Abstrak

Penurunan kadar protein limbah tahu telah dilakukan dengan pemanfaatan karbon Bagasse teraktivasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi optimum dari karbon teraktivasi NaOH dan H2SO4 dalam menurunkan kadar protein limbah cair tahu dan mengetahui jenis isoterm adsorpsi dari karbon aktif yang digunakan untuk menyerap protein limbah cair tahu. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi NaOH yang optimum untuk aktivasi karbon aktif 15%, massa optimum karbon bagasse teraktivasi NaOH adalah 2 g dan penurunan kadar proteinnya 71,95%, sedangkan massa optimum karbon bagasse teraktivasi H2SO4 adalah 1 g dengan penurunan kadar protein sebesar 38,19%. Waktu kontak optimum karbon bagasse teraktivasi NaOH dan H2SO4 adalah 12 jam. Adsorpsi protein oleh karbon bagasse teraktivasi NaOH mengikuti isoterm adsorpsi Langmuir dan Freundlich sedangkan karbon bagasse teraktivasi H2SO4 dominan mengikuti isoterm Freundlich.

Kata Kunci: karbon aktif, bagasse, biomassa, protein, limbah cair, tahu, isoterm adsorpsiPendahuluanPenentuan Isoterm Adsorpsi

Analisa Isoterm Adsorpsi untuk karbon aktif bagassePenentuan isoterm adsorpsi dilakukan untuk mengetahui jenis adsorpsi yang terjadi pada karbon aktif bagasse sehingga dapat diketahui jenis interaksi yang terjadi pada saat proses adsorpsi.Untuk mengetahui jenis isoterm adsorpsi yang terjadi, maka data yang ada diuji dengan persamaan garis lurus isoterm adsorpsi Freundlich dan Langmuir (Adamson, 1990).Isoterm Freundlich menggambarkan proses adsorpsi yang terjadi secara fisika, dalam proses adsorpsi terbentuk beberapa lapisan (multilayer). Protein akan terjerap oleh karbon aktif karena adanya gaya Van Der Waals, yaitu dipol positif protein akan menuju dipol negatif dari karbon aktif.

Kurva isoterm Freundlich karbon bagasse teraktivasi NaOH 15%

Kurva isoterm Langmuir karbon bagasse teraktivasi NaOH 15%Korelasi (r) = 0,9269 bagasse teraktivasi NaOH 15% dengan persamaan regresi liniery = -0,0956 + 0,3387xkorelasi (r) adalah 0,9623 bagasse teraktivasi NaOH 15% dengan persamaan linier y = 11,90929 + 0,1384 xPada adsorpsi protein dengan karbon aktif diaktivasi NaOH, antara isoterm Langmuir dan Freundlich samasama dominan ditunjukkan dengan harga r yang mendekati 1, sehingga dapat diasumsikan bahwa interaksi yang terjadi antara protein dan karbon aktif dapat terjadi secara fisika dan kimia, ikatan kimia yang terjadi dimungkinkan karena adanya ikatan hidrogen antara H+ dari protein dengan O dari karbon aktif, bisa juga terjadi tarik menarik antara karbon aktif dengan protein (gaya elektrostatik) sedang interaksi fisika terjadi karena adanya gaya van Der Waals antara protein dengan karbon aktif.

Isoterm adsorpsi Langmuir karbon bagasse teraktivasi H2SO4 10%

Isoterm adsorpsi Freundlich untuk karbon aktif diaktivasi H2SO4 10%Nilai korelasi (r) adalah 0,409 dengan persamaan linier :y = 18,37 + 0,014 x denganNilai r sebesar 0,915 dengan persamaan regresi linier y = - 1,09567 + 0,8984x.Harga r pada isoterm Freundlich lebih mendekati 1 dibanding isoterm Langmuir, sehingga dapat diasumsikan bahwa interaksi antara karbon aktif diaktivasi H2SO4 10% dengan protein limbah cair tahu dominan terjadi secara fisika melalui pembentukan ikatan van Der Walls yaitu dipol dari karbon aktif akan berinteraksi dengan dipol dari protein. Interaksi kimia yang rendah antara karbon aktif diaktivasi H2SO4 dengan protein dimungkinkan karena antara karbon aktif diaktivasi H2SO4 dengan protein samasama bermuatan positif sehingga terjadi tolakan elektrostatik.KesimpulanAdsorpsi protein menggunakan karbon bagasse teraktivasi NaOH mengikuti isoterm adsorpsi Langmuir dan Freundlich sehingga dimungkinkan terjadi adsorpsi kimia dan fisika terhadap protein sedangkan adsorpsi protein menggunakan karbon bagasse teraktivasi H2SO4 dominan mengikuti isoterm Freundlich sehingga adsorpsi fisika lebih dominan terhadap protein limbah cair tahu.