Presentation 1
-
Upload
alfiatur-rizki -
Category
Documents
-
view
5 -
download
1
Transcript of Presentation 1
REFERATSINDROM DRY EYE
DISUSUN OLEH :SILVIA OKTA ROZA ( 1102008325 )
PEMBIMBING :DR. WAWIN WILMAN, SP.M
DR. JUNIANI S.
Anatomi air mata
Sistem Sekresi Ekresi Air Mata
DRY EYE SYNDROME ?
Etiologi Faktor hormonal
Penyakit yang
dihubungkan dengan dry
eye
Obat-obatanPemakaian lensa kontak
Faktor lingkungan
PATOFISIOLOGI
Gatal, berpasir,
silau, kabur
Sekresi mukus >,
sukar menggerakka
n kelopak, kering, erosi
kornea
Konjungtiva bulbi edema,
hiperemi menebal,
kusam
Gejala Klinis
Tajam penglihatan normal kec.
berat
Hiperemia konjungtiva
Banyak sekret, mukus pada air
mata
Air mata antara konjungtiva bulbi inferior dengan
tepi kelopak bawah berkurang
Kelainan kornea: permukaan kornea ireguler, keratitis pungtata, ulkus
Pemeriksaan
terasa tidak nyaman, seperti
iritasi, perih, berair, seperti ada
pasir, lengket
gatal, pegal, merah, cepat merasa
mengantuk, cepat lelah,penurunan
tajam penglihatan
Anamnesis
a. Tes Schirmer : menilai kuantitas produksi air mata. Yang dibasahi menunjukkan kuantitas air mata. Nilai kurang dari 5 mm dianggap dry eye. Nilai normal 10-25 mm.
Diagnosis b. Tear break-up time (BUT) : menilai stabilitas lapisan air mata.
Apabila interval waktu antara mengedip dan terbentuknya dry spot pada kornea kurang dari 10 detik dianggap abnormal (nilai normal 15 detik).
c. Pewarnaan fluoresin :mendeteksi adanya kerusakan epitel kornea pada penderita dry eye berupa pungtata, defek atau ulkus kornea
d. Tes ferning : menilai kualitas serta stabilitas air mata. air mata dibiarkan kering di atas suatu gelas objek, dengan menggunakan mikroskop cahaya akan tampak suatu gambaran kristal berbentuk daun pakis (ferns)
daun pakis baik serta banyak
daun pakis tidak terbentuk sama sekali
e. Impression cytology : menilai keadaan serta densitas sel-sel permukaan mata, seperti sel epitel, sel goblet, serta gambaran kerusakan sel yang mengalami keratinisasi.
f. Lactoferrin : dalam cairan air mata akan rendah pada pasien dengan hiposekresi kelenjar lakrimal
Terjadi infeksi bakteri sekunder berakibat terjadinya parut dan
vaskuarisasi pada kornea yang sangat
menurunkan penglihatan
Kasus lanjut, timbul ulkus pada kornea, penipisan kornea
Komplikasi
PRINSIP PENGOBATAN
• dry eye ringan : tetes air mata, lubrikan pada malam hari, kompres hangat dan massage kelopak mata jika disertai radang tepi kelopak mata (blefaritis)
• kasus berat (trauma kimia/luka bakar) dipertimbangkan pemakaiaan bandage contact lens, autologus serum, terapi hormonal, cyclosporine tetes mata, oklusi pungtum bahkan tindakan operasi bila terjadi komplikasi kornea
Drug reservoir/o
klusi pungtum
• mempertahankan sisa air mata yang ada dengan cara menutup punktum lakrimal baik secara permanen dengan melakukan kauter pungtum, atau sementara dengan menggunakan punctum plug. Dimasukkan ke dalam kanalikulus inferior
Penatalaksaan
• membantu stimulasi sel-sel permukaan mata terutama bila terjadi kerusakan epitel kornea. Vitamin A
• serum yang didapat dari darah penderita diencerkan dengan artificial tears dan dipakai sebagai obat tetes mata. Mengandung growth factors, fibronectin, immunoglobulins, dan vitamins dengan konsentrasi sama bahkan lebih tinggi dari airmata.
Autologous serum
• N-acetylcysteine drops 10% (Mucomyst) untuk mengurangi mucus, filaments atau plaques.
Mucolytic agents
DAFTAR PUSTAKA1.Vaughan D.G, Asbury T, Riordan-Eva P. Oftalmologi Umum. Edisi 14. Ilustrasi Laurael V.S. Alih Bahasa Jan Tambajong, Bram U. Pendit. Editor Y. Joao Suyono. Penerbit Widya Medika. Yakarta 2000. Hal 96 – 97
2.Sidarta I. Ilmu Penyakit mata Edisi ketiga. Balai Penerbit FKUI. Jakarta 2004, hal 140 – 141
3.James B, Chew C, Bron A. Lecture Notes Oftalmologi Edisi 9. Alih Bahasa Asri Dwi Rachmawati. Editor Amalia Safitri. Penerbit Erlangga . Jakarta Hal 55-57
4.Vaughan, Asbury dkk. Oftalmologi Umum. Edisi 17. Paul Riordan-Eva, John P. Whitcher. Alih bahasa, Brahm. Pendit ; Editor edisi bahasa indonesia, Diana Susanto. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta. 2009. Hal : 91-95
5.http://www.dexamedica.com/images/publication_upload071203937713001196646105okt-nov2007%20new.pdf
6.http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/154_11_Sindromadryeye.pdf/154_11_Sindromadryeye.html