Azimah Liqo’ati Rabbani200110140171

Latar belakangLimbah peternakan merupakan permasalahan dasar yang belum bisa diatasi peternak lokal hingga saat ini. Limbah peternakan dianggap sebagai barang yang tidak mempunyai manfaat sama sekali dan dianggap membawa penyakit bagi ternak. Anggapan ini benar ketika masyarakat tidak tahu cara mengolahnya. Sebagian masyarakat menganggap limbah peternakan dapat dibuat kompos dan biogas tetapi tidak dilakukan karena membutuhkan alat-alat yang besar dan mahal harganya.

Kajian PustakaLimbah peternakan dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, apalagi limbah tersebut dapat diperbaharui (renewable) selama ada ternak. Limbah ternak masih mengandung nutrisi atau zat padat yang potensial untuk dimanfaatkan. Limbah ternak kaya akan nutrient (zat makanan) seperti protein, lemak, bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN), vitamin, mineral, mikroba atau biota, dan zat-zat lain (unidentified subtances). Limbah ternak dapat dimanfaatkan untuk bahan makanan ternak, pupuk organik, energi dan media berbagai tujuan. (Sihombing, 2002)

Pembahasan Respon Masyarakat Desa Margawati setelah

Penyuluhan Limbah PeternakanPembiasaan Masyarakat Desa Margawati

dalam Pengolahan Limbah Peternakan secara Berkesinambungan

Pembuatan Produk Berupa POC dari Pengolahan Limbah Peternakan

KESIMPULANMasyarakat Desa Margawati menunjukkan respon yang tampak setelah mengikuti penyuluhan limbah peternakan, hal ini ditunjukkan dengan mulai dilakukannya pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) secara bersama-sama dan gotong royong. Masyarakat Desa Margawati juga membiasakan kegiatan mengolah limbah peternakan ini secara berkesinambungan sehingga masalah limbah peternakan dapat teratasi. Karena pembiasaan ini, Masyarakat Desa Margawati bisa menghasilkan produk berupa POC dan bisa menjualnya ke masyarakat sekitar, sehingga bisa menyejahterakan desa tersebut.