Presentation 1

14
RINITIS ATROFI

description

rinitis atrofi

Transcript of Presentation 1

Page 1: Presentation 1

RINITIS ATROFI

Page 2: Presentation 1

Anatomi Hidung

Page 3: Presentation 1

Vakularisasi Hidung

Sistem perdarahan hidung bermula dari dua arteri utama yaitu

arteri maksilaris interna dan arteri etmoidalis.

Page 4: Presentation 1

Persarafan Hidung

Bagian depan dan atas rongga hidung nervus etmoidalis anterior cabang dari nervus nasosiliaris nervus oftalmikus (n.V-1)

Rongga hidung lainnya nervus maksila (n.V-2)

Fungsi penghidu n. olfaktorius

Page 5: Presentation 1

Fisiologi Hidung

fungsi respirasi: air conditioning, purifikasi udara, humidifikasi, penyeimband dalam pertukaran tekanan dan mekanisme imunologik lokal

fungsi penghidu fungsi fonasi fungsi statik dan mekanik refleks nasal

Page 6: Presentation 1

Sistem Mukosiliar Hidung

mukosa hidung terdiri dari palut lendir (mucous blanket), epitel kolumnar berlapis semu bersilia, membrana basalis, lamina propria

Transportasi mukosiliar terdiri dari dua sistem yang merupakan gabungan dari lapisan mukosa dan epitel yang bekerja secara simultan.

Page 7: Presentation 1

Rinitis atrofi

Definisi penyakit kronik nonspesifik yang ditandai dengan mukosa dan konka yang atrofi, kelainan mukosa yang menyebabkan terbentuknya krusta, kavum nasal yang luas, anosmia, dan bau busuk.

Etiologi Klebsiella Ozaenae

Page 8: Presentation 1

Patologi

Perubahan epitel Atrofi pada silia, mukosa dan kelenjar

submukosa Atrofi epitel olfaktorius, sel saraf bipolar

dan serat saraf

Page 9: Presentation 1

Pemeriksaan

Anamnesa : perasaan hidung yang tersumbat, bau busuk yang dikeluhkan orang sekitar sekret purulent, krusta kehijauan berbau

busuk yang terlepas dan menyebabkan pendarahan hidung.

Page 10: Presentation 1

Pemeriksaan fisik : krusta kavum nasi yang lapang dan tidak ditemuinya

konka inferior (atrofi) pada rhinoskopi anterior sekret

Page 11: Presentation 1

Pemeriksaan Penunjang

Radiologifoto rontgen ditemukan (1) penebalan mukoperiostal pada SPN, (2) hipoplasia sinus maksilaris, (3) pembesaran kavum nasi dengan erosi dan bowing pada dinding lateralnya, (4) resorpsi tulang dan atrofi mukosa konka inferior dan konka media.

Page 12: Presentation 1

Mikrobiologi Ditemuinya kuman Klebsiella Ozaena,

Pseudomonas Aeroginosa kultur bakteri Biopsi (Histopatologi)

Page 13: Presentation 1

Tatalaksana

Konservatif antibiotika spektrum luas irigasi atau cuci hidung untuk menghilangkan

bau dan membersihkan krusta Tetes hidung glukosa-gliserin

Dilakukan jika tidak ada perbaikan setelah diberikan pengobatan konservatif.

Page 14: Presentation 1

Prognosis

Jika cepat ditangani umumnya akan berakhir baik