Presentation 1

10
UJI BIOAKTIFITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens[Lour]. Merr) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli dan Stapylococcus aureus

description

ffff

Transcript of Presentation 1

Slide 1

UJI BIOAKTIFITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens[Lour]. Merr) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli dan Stapylococcus aureusLatar Belakang Penyakit infeksi merupakan penyakit yang banyak diderita masyarakat Indonesia sejaka dulu, infeksi akibat bakteri S.aureus dan E.coli, menimbulkan infeksi pada usus.

Sambung nyawa telah dimanfaatkan penduduk Indonesia sebagai obat alami untuk penyembuhan berbgai penyakit.Senyawa metabolit yang terkandung padabagian daun sambung nyawa berupa flavonoid, glikosida kuersetin, saponin, steroid dan minyak atsiri. Senyawa flavonoid dan tannin merupakan senyawa yang banyak bersifat sebagai antibakteri.

Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi antibakteri ekstrak DAUN SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens[Lour]. Merr) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coliMetode penelitianPenelitian ini menggunakan bagian dauntanaman sambung nyawa (Gynura procumbens Lour.)Isolat bakteri Escherichia coli, Staphylococcus aureuskertas saring, kertas label, aluminium foil, metanol p.a., spiritus, akuades, alkohol 70%, n-Heksana, etil asetat, silica gel GF 60, Nutrient Broth, Nutrient Agar, kapas pembalut, tisu roll, kertas KLT, sarung tangan, masker,1. EkstraksiEkstraksi Gynura procumbens[Lour]. Merr dilakukan dengan metode maserasi selama 2 x 24 jam pada suhu kamar dengan menggunakan pelarut metanol p.a. Sebanyak 100g sampel direndam 300ml pelarut hingga sampel terendam dalam toples. Ekstraksi dilakukan selama 2 hari dan diulang sebanyak dua kali. Kemudian disaring dengan menggunakan kertas saring whatman terlebih dahulu sebelum dimaserasi kembali dengan pelarut metanol p.a

Setelah selesai proses ekstraksi, pelarut organik diuapkan secara vakum dengan menggunakan rotavapor sampai diperoleh ekstrak. Ekstrak kemudian dimasukkan ke dalam botol vial yang telah diketahui beratnya, setelah pelarut kering, ekstrak ditimbang beratnya dan disimpan di freezer (-20 C) sampai akan digunakan untuk pengujian

Isolasi Senyawa Bioaktif.

Ekstrak metanol kemudian dipisahkan menggunakan kromatografi kolom dengan pelarut klroform/etil asetat, etil asetat, etil asetat/methanol dan metanol sebagai fasa gerak, sedang silikagel digunakan sebagai fasa diam. Hasil pemisahan kolom ditampung dalam botol vial dan dilakukan uji kromatografi lapis tipis untuk mendapatkan fraksi yang mempunyai spot yang sama digabung menjadi satu fraksi dengan menggunakan uap amnoia untuk uji adanya flavonoid.Sterilisasi Peralatan dan Media

Alat-alat yang terbuat dari kaca disterilkan dengan menggunakan oven pada suhu 180C selama 2 jam. Alat-alat logam disterilkan dengan cara dipijarkan menggunakan lampu spiritus, sedangkan untuk alat-alat yang tidak tahan dan medium pada pemanasan dengan suhu tinggi, disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121 C tekanan 2 atm selama 15 menit.

Pembuatan Media Agar

Sebanyak 2,3 gram NA, kemudian dimasukkan ke dalam gelas beker, lalu ditambahkan dengan akuades 100ml. Campuran diaduk menggunakan hot plate with magnetic strirrer sampai homogen. Pembuatan Suspensi Mikroba Uji

Sebanyak 2 ose bakteri yang sudah diremajakan diambil dari media agar yang tersedia secara aseptik, lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah berisi NaCl 0,9% sebanyak 3ml, kemudian di vortex (Brock dan Madigan, 1991). Uji Aktivitas Antibakteri

Bakteri E.coli, S. aureus dan S.typhimurium dengan konsentrasi 10 6 dibiakkan pada media Muller Hinton Agar ( MHA ). Kemudian kertas cakram steril ditetesi larutan uji konsentrasi 100 dan 50 mg/ml dandibiarkan sisa pelarut menguap hingga kering, lalu kertascakram diletakkan di atas bakteri yang telah berada dalam cawan petri. Cawan selanjutnya diinkubasi pada suhu 37 C selama 24 jam dan keesokan harinya diamati lebar zona hambat yang diakibatkan oleh ekstrak etanol maupun fraksi hasil kromatografi kolom. Untuk control negative digunakan pelarut methanol, sedang control positif yaitu antibiotic amoxilin dengan konsentrasi 2,083 mg/ml.Uji Golongan Senyawa KimiaGolongan senyawa alkaloid dilakukan dengan menggunakan pereaksi Dragendroff dan Mayer yang memberikan endapan merah bata dan endapan putih yang menunjukkan adanya alkaloid. Adanya senyawa flavonoid terbentuknya warna merah jingga oleh pereaksi deteksi flavonoid, sedang adanya saponin menimbulkan busa yang stabil. Deteksi adanya steroid dan terpen ditunjukkan dengan terbentuknya warna merah-hijau-violet-biru dengan pereaksi eter dan asetat anhidrat