Presentation 1
-
Upload
rifkaanggai -
Category
Documents
-
view
43 -
download
1
description
Transcript of Presentation 1
BAB XIV.SISTEM HETEROGENADALAH SISTEM YANG MEMPUNYAI BAGIAN2 YANG TIDAK SAMA DALAM KESELURUHAN SISTEM
PENGGOLONGAN:1. SUSPENSI
adalah sistem heterogen dengan ukuran partikel terdispersi > 0,1 m (1 m = 10-4)
2. KOLOID (DISPERSI KOLOID)adalah sistem heterogen dengan ukuran partikel terdispersi antara 0,001 - 0,1 m (1,0 - 100 mm)
EMULSImerupakan jenis koloid yang medium pendispersi maupun fasa terdispersinya berupa cairan yang tidak saling campur.-Kedua fase terdiri dari fase minyak dan air atau sebaliknya.-Emulgator = zat penstabil emulsi
Contoh emulsi : susu, santan, minyak ikan, minyak rambut (cream)
Tabel 14.1. Perbedaan antara larutan, koloid dan suspensi
Karakteristik Larutan Koloid Suspensi
Penampakan-Mikroskop biasa-Mikroskop elektronik
-Tidak tampak- Tidak tampak
-Tidak tampak-Tampak
-Tampak-Tampak
Penyaringan-Kertas saring-Membran semi- permiabel
-Lolos-Lolos
-Lolos-Tertahan
-Tertahan-Tertahan
-Sifat difusi-Fasa-Kejernihan-Bila dibiarkan
-Cepat-Satu fasa-Jernih-Tidak- mengendap
-Sangat lambat-Dua fasa-Baur-Tidak- mengendap
-Tak mendifusi-Dua fasa-Tdk tmbs chy-Mengendap
SIFAT-SIFAT KOLOID:1. SIFAT OPTIK
Efek Faraday-Tyndallberupa kerucut cahaya bila s/ koloid disinari dari samping.Efek ini disebkan oleh penghamburan sinar o/ partikel -partikel terdispersi.
2. SIFAT KINETIKa.Gerak Brown: gerakan acak partikel terdispersi dalam medium
terdispersi.b.Difusi : partikel terdispersi scr spontan bergerak (berdifusi)
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.Akibat langsung dari gerak Brown.
3. SIFAT ELEKTRIKa. Elektroforesis
adalah pergerakan partikel terdispersi dengan adanya pengaruh listrik.
b. Elektro-osmosisadalah pergerakan medium pendispersi dengan adanya pengaruh listrik, sedangkan fasa terdispersi diam. (kebalikan elektroforesis)
Solubilisasi
• Kemampuan misel dlm meningkatkan kelarutan obat/senyawa yg secara normal tdk larut/sangat tidak larut dlm dispersi yang diguanakan
• Merupakan sifat penting koloid asosiasi dlm larutan• Surfaktan ionik : Molekul non polar dlm sistem air akan berada dlm
bag. dlm (inti) misel yg non polar, molekul polar teradsorpsi pd permukaan misel, molekul kepolaran sedang berada pd posisi intermediate
Surfaktan Non ionik
• Bahan peningkat kelarutan yg penting dlm farmasi karena toksisitasnya yg rendah
• Miselnya memperlihatkan gradien polaritas, semakin keluar dr inti smkn polar, bagian luar misel merupakan lapisan palisade
Penentuan lokasi senyawa dlm micel
• Dg Spektrofotometer UV yg sensitif thd polaritas medium
• Benzen ditentukan dlm misel anionik & kationik memp. Polaritas lingk. (D) = 40-benzen terletak pd permukaan misel (bag. polar)
Solubilisasi : model 2 kondisi (state)
• Kondisi kurang polar –inti hidrokarbon (dissolved state)• Kondisi lebih polar-antar muka misel-air (adsorbed
state)• Kesetimbangan senyawa antara dissolved state &
adsorbed state mirip koefisien partisi dodekan-air
Tekanan Laplace (P) dlm Misel
• Mereduksi kekuatan solven dibanding dg dodekan P = 2∂ r ∂ = tegangan antar muka, r = radius misel• Tekanan menolak masuknya molekul luar
ke dlm inti sel P v = RT ln X
Contoh :• Hitung faktor x misel Na dodesil sulfat dlm mereduksi
kelarutan obat anestesi yg terlarut di dlmnya. v = 173 cm3/mol, ∂ misel-air =31,3 erg/cm2, r = 18 A0 , T = 25o C P = 2∂/r = 2. 31,3 erg/cm2 = 3,48.108 dyne/cm2
18.10-8 cm ln x = PV = 3,48 108 dyne/cm2 .173 cm3/mol RT 8,3143.107 erg.der-1mol-1.298oK ln x = 2,43 x = 11,36 Kelarutan obat anastesi dlm inti misel diperkecil
11,36 relatif terhadap kelarutan obat dlm dudekan krn adanya tekanan laplace dlm inti misel
Bila koefisien partisi dodekan air (K) obat tsb 21,9, tentukan koefisien partisi obat dlm sistem inti
misel-air
• Kp inti misel-air = 21,9/11,36 =1,93 Distribusi obat dlm inti misel adalah sekitar 2X
Faktor yg Mempengaruhi Solubilisasi
Pada obat hidrofobik yg terlarut dlm misel :• Penambahan rantai alkil surfaktan akan menambah
kelarutan obat dlm inti misel krn tjd : ¥ penambahan radius misel ¥ pengurangan tekanan laplace• Pd surfaktan non ionik penambahan radius inti dg
jumlah atom karbon di atas 16, tidak menaikkan kelarutan bbrp obat, krn bagian polar surfaktan berbalik & masuk ke dlm intib shg tjd afluid micellar core
Termodinamika Solubilisasi
• Energi bebas ∆ G = -R T ln K• Entalpi ln K = -∆ H 1 + konstanta R T• Entropi ∆ S = ∆ H - ∆ G T Tanda & besarnya fungsi termodinamika
berhubungan dg lokasi obat dlm misel