Presentasi Wawasan Kemaritiman

23
1 Pokok-Pokok Pengajaran Mata Kuliah Wawasan Kemaritiman (UHO 6207)

description

Bahan Mata Kuliah Kemaritiman

Transcript of Presentasi Wawasan Kemaritiman

  • *Pokok-Pokok Pengajaran Mata KuliahWawasan Kemaritiman (UHO 6207)

  • Pengertian:Kemaritiman Kelautan BahariMaritim = maritime (bahasa Inggris) = berarti navigasi, maritim atau bahari.Pemahaman maritim = segala aktivitas pelayaran dan perniagaan/perdagangan yang berhubungan dengan kelautan atau disebut pelayaran niaga, sehingga dapat disimpulkan bahwa maritim adalah berkenaan dengan laut, yang berhubungan dengan pelayaran perdagangan laut. Pengertian kemaritiman yang selama ini diketahui oleh masyarakat umum adalah menunjukkan kegiatan di laut yang berhubungandengan pelayaran dan perdagangan, sehingga kegiatan di laut yang menyangkut eksplorasi, eksploitasi atau penangkapan ikan bukan merupakan kemaritiman. *

  • Dalam arti lain kemaritiman lebih sempit ruang lingkupnya, karena berkenaan dengan PELAYARAN dan PERDAGANGAN LAUT.Sedangkan pengertian lain dari kemaritiman berdasarkan terminologi adalah mencakup ruang/wilayah permukaan laut, pelagik dan mesopelagik yang merupakan daerah subur di mana pada daerah ini terdapat kegiatan seperti penangkapan, pariwisata, lalulintas, pelayaran dan jasa-jasa kelautan.*

  • LAUT = merupakan kumpulan air asin yang luas sekali di permukaan bumi yang memisahkan pulau dengan pulau, benua dengan benua, misalnya Laut Jawa, dan Laut Merah.

    LAUTAN = Samudera = Ocean (bahasa Inggris) - merupakan laut yang luas sekali, seperti Lautan Atlantik - Atlantic Ocean - Samudera Atlantik, Lautan Pasifik Pacific Ocean - Samudera Pasifik.*

  • Dalam Konvensi Hukum Laut (UNCLOS) 1982, tidak memberikan definisi tentang LAUT atau SEA secara jelas.Tetapi definisi LAUT mencakup pengertian sangat luas, seperti SEA BED and SUBSOIL, collisions at sea ocean (misalnya Ocean floor, ocean space, oceanography, oceanology), MARINE (misalnya, MARINE activities, MARINE scientific research, MARINE environment, MARINE life, MARINE mammals, MARINE transmissions), MARITIME (misalnya MARITIME casualty, MARITIME traffic), COAST (misalnya COASTAL states, opposite or adjacent COASTS). *

  • Istilah KELAUTAN dipakai karena istilah ini lebih luas dan bersifat publik dari pada sekedar menggunakan istilah KEMARITIMAN, sehingga pengertian kelautan.Laut dan KELAUTAN dalam kamus tersebut tidak menunjuk kepada Konvensi PBB tentang hukum Laut 1982 (UNCLOS).Secara terminologi pengertian KELAUTAN mencakup aspek yang sangat luas yaitu termasuk ruang/wilayah udara di atas permukaan air laut, pelagik (dari permukaan sampai 200 m kolom air), mesopelagik (pelagik sampai kedalaman 500m), abisal (kedalaman 500 700 m) hingga mencapai dasar laut (under the sea)yang dikenal sebagai landas kontinen.*

  • Tujuan Instruksional Umum:Membekali mahasiswa untuk mengerti tentang kemaritiman dan aspek-aspek berkaitan dengannya meliputi sejarah, nilai ekonomi, sosial budaya maritim, pertahanan dan keamanan, sumberdaya hayati, sain dan teknologi maritim, ancaman dan pencemaran, bencana dan mitigasi. *

  • Ruang Lingkup, Pokok Bahasan dan Ruang Lingkup Mata Kuliah Wawasan Kemaritiman*

    No.KuliahPokok BahasanRuang Lingkup1.I.Pengantar: Penjelasan Silabus Mata Kuliah1. Penjelasan Umum (tatib dan kontrak)2. Silabus3. Deskripsi Mata Kuliah dan SAP2.II.Defenisi Maritim, Kepulauan dan Nusantara1. Maritim dan Kemaritiman2. Negara Kepulauan3. Definisi Nusantara; 3.III.Sejarah Kemaritiman Indonesia1)1. Bukti Sejarah 2. Bukti Arkeologis 4.IV.Aspek Sosial dan Budaya Maritim2)1. Peradaban Maritim;2. Sumberaya Manusia; 3. Masyarakat Pesisir.5.V.Ekonomi Maritim3)1. Industri dan Jasa Sumberdaya Maritim2. Potensi Sumberdaya Perikanan6.VI.Ekonomi Maritim3. Sumberdaya Migas dan Mineral4. Pariwisata Bahari

  • *

    No.KuliahPokok BahasanRuang Lingkup7.VIIZona Ekonomi Eksklusif4)1. Pengertian Zona Ekonomi Eksklusif2. Cakupan Zona Ekonomi Eksklusif3. Hak dan Kewajiban Negara di ZEE8.VIII.UJIAN TENGAH SEMESTER9.IX.Lingkungan Maritim5)1. Ekosistem di Laut2. Pemanfaatan Lingkungan Maritim10.X.Ilmu dan Teknologi Maritim6)1. Pengenalan Teknologi Bidang Maritim2. Potensi dan Tantangan Riset Maritim3. Riset Laut Ilegal11.XI.Potensi dan Mitigasi Bencana Di Laut7)1. Potensi Bencana Di Laut2. Mitigas Bencana12.XII.Pelayaran dan Aktivitas Kenelayanan8)1. Pengertian Hak Pelayaran2. Kenelayanan; Hak-hak di berbagai zona maritim.13.XIII.Polusi Laut (Marine Pollution)9)1. Pengertian 'Pencemaran Laut2. Berbagai Bentuk Pencemaran Laut3. Pengaturan Pencemaran Laut.

  • *

    No.KuliahPokok BahasanRuang Lingkup14.XIVPertahanan dan Keamanan Maritim10)1. Batas Maritim2. Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI)3. Sengketa Laut Internasional15.XVNegara Maritim11)1. Konsep Negara Maritim; 2. Syarat-syarat Negara Maritim; 3. Peran Indonesia; 4. Pengaturan Negara Maritim.16.XVIUJIAN AKHIR SEMESTER

  • 1) Sejarah Maritim Indonesia:Pengelompokan periodik sebagai berikut: 1. Zaman Kolonial Belanda (3,5 abad) 2. Tahun-tahun terakhir zaman kolonial 3. Selama penjajahan Jepang (3,5 tahun) 4. Awal Proklamasi Kemerdekaan NKRI 5. Masa Reformasi.*

  • 2) Aspek Sosial dan Budaya Maritim:

    Membangun Budaya Maritim dan Kearifan Lokal di Indonesia: Perspektif TNI Angkatan Laut (Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E.) Budaya Maritim, Geo-Politik dan Tantangan Keamanan Indonesia*

  • 3) Ekonomi Maritim:

    Membangun negara maritime dalam Perspektif Ekonomi, Sosbudpolhan.Oleh: Prof. DR. Dimyati Hartono, SHIUU Fishing dan PeraturannyaUU RI No. 31 Tahun 2004 dan UU RI No. 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang PerikananAnalisis Ekonomi Kelautan dan Arah Kebijakan PengembanganJasa Kelautan (Oleh: Prof. Dr. Ir. H. Tridoyo Kusumastanto, MS)Jurnal Ekonomi Maritim Indonesia Univ. Maritim Raja Ali HajiKebijakan Pengembangan Infrastruktur Mendukung Pembangunan Ekonomi Maritim Indonesia*

  • 4) Zona Ekonomi Eksklusif:

    Undang-undang RI Nomor 5 Tahun 1983 tentang ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIAPP RI No. 15 Tahun 1984 tentang Pengelolaan Sumberdaya Alam Hayati Di ZEE IndonesiaBatas ZEE, Laut Teritorial, dan Landas Kontinen*

  • 5) Lingkungan Maritim:

    PP No.21 tahun 2010 tentang Perlindungan Lingkungan Maritim.Produk-Produk dari International Maritime Organization*

  • 6) Ilmu dan Teknologi Maritim:

    Pemberdayaan Sumberdaya Kelautan, Perikanan dan Perhubungan Laut Dalam Abad XXI (Oleh Prof. Tridoyo Kusumastanto)*

  • 7) Potensi dan Mitigasi Bencana di Laut:Potensi Bencana: Tsunami, Earth quake, Gelombang, Badai, Topan, dllMitigasi Bencana? Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.Prosedur MitigasiUU No.27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan PPK*

  • 8) Pelayaran dan Aktivitas Kenelayanan:IMI Indonesia Maritime Institute

    9) Polusi Laut (Marine Pollution):PP No.21 tahun 2010 tentang Perlindungan Lingkungan Maritim.Pencemaran LautDampak Pencemaran Lingkungan Laut (Kegiatan Pertambangan) Terhadap Nelayan Tradisional*

  • 10) Pertahanan dan Keamanan Maritim:

    Konsep Negara Maritim dan Ketahanan NasionalIndonesia Negara Maritim (Oleh: Karya Wahono, SK., 2009). Penerbit Teraju, Jakarta.*

  • 11) Negara Maritim:Aspek Internasional dan Regional Perubahan-perubahan yang cukup berarti dan berdampak langsung pada pola pengelolaan sistem kemaritiman di seluruh nusantara, sebagai konsekuensi logis suatu Negara Maritim.*

  • Indonesia dengan predikat negara maritimnya yang telah meratifikasi berbagai ketentuan-ketentuan internasional (IMO, WHO, ILO, WTO, dan lain-lain). Dalam mengimplementasikan ketentuan-ketentuan internasional tersebut di atas, kita juga secara simultan harus beradaptasi di dalam era globalisasi ekonomi, dan pemberlakuan AFTA/Asean Free Trade Area pada Januari 2002, termasuk sektor maritimnya.Ketentuan-ketentuan internasional mutlak segera kita tindak-lanjuti serta yang berfokus kemaritiman adalah ketentuan IMO.*

  • Produk IMO yang dimaksud antara lain:Solas/Safety of Life at SeaGMDSS/Global Maritime Distress Signal SystemISM Code/International Safety Management CodeSTCW/Standard of Training Certification and Watch Keeping for SeafaersISPS Code/International Ship and Port Security Code*

  • Aspek Nasional UU No. 22 Tahun 1999 (dirubah menjadi UU No.32 tahun 2004) - pemberian kewenangan yang lebih luas kepada Pemda, dan diikuti dengan UU No. 25 Tahun 1999 tentang perimbangan keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, yang ternyata masih 'debatable' walaupun euforia OTDA (Otonomi Daerah) cukup tinggi. Hal ini membuat wilayah perairan dan teritorial kita secara internal dalam kerangka NKRI terkesan skeptis dan ambivalency, bahkan tidak sesuai dengan fungsi lautan yang berdimensi universal.*