presentasi tari gambyong
Transcript of presentasi tari gambyong
Nama : Agus SuhendriNama : Agus Suhendri
Kelas : XI-IA 2Kelas : XI-IA 2
No : 10 No : 10
Nama : Hachika tita PradanaNama : Hachika tita Pradana
Nama : Ika SeptianingsihNama : Ika Septianingsih
Nama : Wahyu ChristianiNama : Wahyu Christiani
Bagan KonsepBagan Konsep
Sejarah Tari GambyongSejarah Tari GambyongSejarah Tari GambyongSejarah Tari Gambyong
Masa PerkembangannyaMasa PerkembangannyaMasa PerkembangannyaMasa Perkembangannya
Gerakan Dalam Tari GambyongGerakan Dalam Tari GambyongGerakan Dalam Tari GambyongGerakan Dalam Tari Gambyong
Identitas Tari Gambyong itu sendiriIdentitas Tari Gambyong itu sendiriIdentitas Tari Gambyong itu sendiriIdentitas Tari Gambyong itu sendiri
PenutupPenutupPenutupPenutup
Sejarah Tari GambyongSejarah Tari GambyongSejarah Tari GambyongSejarah Tari Gambyong
Kembali Ke Bagan KonsepKembali Ke Bagan Konsep
Sejarah Tari GambyongSejarah Tari GambyongSejarah Tari GambyongSejarah Tari Gambyong
Kembali Ke Bagan KonsepKembali Ke Bagan Konsep
Sejarah Tari GambyongSejarah Tari GambyongSejarah Tari GambyongSejarah Tari Gambyong
Kembali Ke Bagan KonsepKembali Ke Bagan Konsep
Kembali Ke Bagan KonsepKembali Ke Bagan Konsep
Masa PerkembangannyaMasa PerkembangannyaMasa PerkembangannyaMasa Perkembangannya
Kembali Ke Bagan KonsepKembali Ke Bagan Konsep
Masa PerkembangannyaMasa PerkembangannyaMasa PerkembangannyaMasa Perkembangannya
Kembali Ke Bagan KonsepKembali Ke Bagan Konsep
Masa PerkembangannyaMasa PerkembangannyaMasa PerkembangannyaMasa Perkembangannya
Kembali Ke Bagan KonsepKembali Ke Bagan Konsep
Gerakan Dalam Tari GambyongGerakan Dalam Tari GambyongGerakan Dalam Tari GambyongGerakan Dalam Tari Gambyong
Kembali Ke Bagan KonsepKembali Ke Bagan Konsep
Gerakan Dalam Tari GambyongGerakan Dalam Tari GambyongGerakan Dalam Tari GambyongGerakan Dalam Tari Gambyong
Kembali Ke Bagan KonsepKembali Ke Bagan Konsep
Identitas Tari Gambyong itu sendiriIdentitas Tari Gambyong itu sendiriIdentitas Tari Gambyong itu sendiriIdentitas Tari Gambyong itu sendiri
Selayang PandangSelayang PandangSelayang PandangSelayang Pandang
KeistemewaanKeistemewaanKeistemewaanKeistemewaan
LokasiLokasiLokasiLokasi
AksesAksesAksesAkses
Selayang PandangSelayang PandangSelayang PandangSelayang Pandang
Kembali Ke Bagan KonsepKembali Ke Bagan Konsep
Selayang PandangSelayang PandangSelayang PandangSelayang Pandang
Kembali Ke Bagan KonsepKembali Ke Bagan Konsep
Kembali Ke Bagan KonsepKembali Ke Bagan Konsep
KeistemewaanKeistemewaanKeistemewaanKeistemewaan
gerak sesuai dengan manifestasi dan kelincahan Tari Gambyong. Dengan penggunaan kain yang diwiru, maka pada saat berjalan atau bergerak, lipatan kain (wiron) itu akan membuka dan menutup serta kelihatan hidup sehingga dapat memperkuat impresif kenesnya. Maka, busana yang dianggap sesuai dengan ekspresi tari Gambyong adalah busana angkinan dengan gelung gedhe. Bagian bahu dibuat terbuka, bahkan kadang-kadang payudara dinaikkan sehingga tampak montok dengan sebutan /glathik mungup/ (lekukan payudara, tampak seperti burung gelathik muncul). Perkembangan busana tari Gambyong yang beragam saat ini lebih terkesan dekoratif dan kurang memerhatikan kemungguhan (kesesuaian) tari. Meskipun demikian, perkembangan busana itu tetap membuat penyajian tari Gambyong semakin beragam dan menarik. Penyajian tari Gambyong akan dapat mencapai nilai estetis apabila dilakukan oleh penari yang memiliki basis tari yang kuat. Kemantapan sajian tari dari seorang penari dipengaruhi oleh latar belakang budaya yang membentuk diri penari, di samping faktor kebiasaan dan kematangan. Kebiasaan dan kematangan pada tari Gambyong akan membentuk penari itu menjadi penari yang luluh atau menyatu dengan tari yang disajikan. Karena disadari penari tidak sekadar bergerak secara fisik saja, tetapi yang lebih penting adalah mampu mengungkapkan intuisi lewat gerak yang dinamis dan proporsional. Tari Gambyong memiliki daya tarik yang sangat kuat karena estetika gerak-geraknya yang bersifat erotis. Motif-motif geraknya merupakan gerak-gerak nonrepresentatif (/tan wadhag/) atau gerak-gerak yang sangat distilisasi sehingga tari tersebut mempunyai yang lebih luas bagi penonton atau penikmat. Selain itu, motif-motif gerak yang bervariasi dengan tempo gerak yang cepat serta cekatan menjadikan tari Gambyong lebih dinamis. Juga karena spesifiknya motif-motif gerak tarinya yang disebabkan oleh tuntutan untuk dapat menimbulkan kesan erotis menjadikan penyajian tari Gambyong menarik untuk dinikmati para penonton atau penikmat.
gerak sesuai dengan manifestasi dan kelincahan Tari Gambyong. Dengan penggunaan kain yang diwiru, maka pada saat berjalan atau bergerak, lipatan kain (wiron) itu akan membuka dan menutup serta kelihatan hidup sehingga dapat memperkuat impresif kenesnya. Maka, busana yang dianggap sesuai dengan ekspresi tari Gambyong adalah busana angkinan dengan gelung gedhe. Bagian bahu dibuat terbuka, bahkan kadang-kadang payudara dinaikkan sehingga tampak montok dengan sebutan /glathik mungup/ (lekukan payudara, tampak seperti burung gelathik muncul). Perkembangan busana tari Gambyong yang beragam saat ini lebih terkesan dekoratif dan kurang memerhatikan kemungguhan (kesesuaian) tari. Meskipun demikian, perkembangan busana itu tetap membuat penyajian tari Gambyong semakin beragam dan menarik. Penyajian tari Gambyong akan dapat mencapai nilai estetis apabila dilakukan oleh penari yang memiliki basis tari yang kuat. Kemantapan sajian tari dari seorang penari dipengaruhi oleh latar belakang budaya yang membentuk diri penari, di samping faktor kebiasaan dan kematangan. Kebiasaan dan kematangan pada tari Gambyong akan membentuk penari itu menjadi penari yang luluh atau menyatu dengan tari yang disajikan. Karena disadari penari tidak sekadar bergerak secara fisik saja, tetapi yang lebih penting adalah mampu mengungkapkan intuisi lewat gerak yang dinamis dan proporsional. Tari Gambyong memiliki daya tarik yang sangat kuat karena estetika gerak-geraknya yang bersifat erotis. Motif-motif geraknya merupakan gerak-gerak nonrepresentatif (/tan wadhag/) atau gerak-gerak yang sangat distilisasi sehingga tari tersebut mempunyai yang lebih luas bagi penonton atau penikmat. Selain itu, motif-motif gerak yang bervariasi dengan tempo gerak yang cepat serta cekatan menjadikan tari Gambyong lebih dinamis. Juga karena spesifiknya motif-motif gerak tarinya yang disebabkan oleh tuntutan untuk dapat menimbulkan kesan erotis menjadikan penyajian tari Gambyong menarik untuk dinikmati para penonton atau penikmat.
Kembali Ke Bagan KonsepKembali Ke Bagan Konsep
KeistemewaanKeistemewaanKeistemewaanKeistemewaan
Kembali Ke Bagan KonsepKembali Ke Bagan Konsep
LokasiLokasiLokasiLokasi
Kembali Ke Bagan KonsepKembali Ke Bagan Konsep
AksesAksesAksesAkses
Kembali Ke Halaman Sebelumnya
Kembali Ke Halaman Sebelumnya