Presentasi Studi Kasus CharLes Taylor

13
1

description

Hukum dan HAM

Transcript of Presentasi Studi Kasus CharLes Taylor

1

Charles McArthur Ghankay Taylor adalah mantan politikus Liberia yang merupakan Presiden ke-22 Liberia, yang memerintah dari 2 Agustus 1997 hingga pengunduran dirinya pada tanggal 11 Agustus 2003.

Charles Taylor didakwa atas kejahatan-kejahatan yang termasuk extraordinary-crimes di negara tetangganya, yaitu Sierra Leone, yang dilakukan sebelum dan selama ia menjabat sebagai presiden Liberia.

Charles Taylor adalah mantan kepala negara kedua dalam sejarah setelah Slobodan Milosevich, dan mantan kepala negara Afrika yang pertama yang di tuntut bawah hukum internasional dan dalam level kejahatan internasional.

Kejahatan yang dilakukan oleh Charles Taylor termasuk dalam yurisdiksi Peradilan Pidana Internasional, maka berdasarkan Pasal 1 Statuta Roma 1998 International Criminal Court (ICC) mempunyai kewenangan untuk mengadili kasus tersebut.

Taylor tidak diadili di ICC Den Haag, tetapi di sebuah badan peradilan internasional khusus, berkedudukan di Ibukota Sierra Leone, Freetown, yaitu Special Court for Sierra Leone (SCSL), yang merupakan  pengadilan hybrid yang dibentuk atas dasar perjanjian antara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Pemerintah Sierra Leone.

2

Berawal dari surat Presiden Sierra Leone, Ahmad Tejan Kabbah tanggal 12 Juni 2000 yang ditujukan kepada Sekjen PBB Kofi Annan, meminta masyarakat internasional untuk mengadili mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan selama konflik yang belangsung di Sierra Leone.

Selanjutnya pada tanggal 10 Agustus 2000, Dewan Keamanan PBB mengadopsi Resolusi 1315, meminta Sekretaris Jenderal untuk memulai negosiasi dengan pemerintah Sierra Leone untuk membentuk sebuah pengadilan khusus.

Pada tanggal 16 Januari 2002, PBB dan pemerintah Sierra Leone menandatangani perjanjian pendirian pengadilan. Sekaligus menandatangani kontrak pembangunan gedung pengadilan.

Pada tanggal 10 Maret 2004 gedung SCSL resmi dibuka.

3

B. ProsesB. Proses Terbentuknya PengadilanTerbentuknya Pengadilan

Pada tgl 17 Maret 2006, Ellen Johnson Sirleaf, Presiden yang baru terpilih dari Liberia, secara resmi mengajukan permintaan ekstradisi Taylor kepada Nigeria, negara dimana Charles Taylor mengasingkan diri setelah pengunduran dirinya sebagai presiden akibat tekanan internasional.

Nigeria setuju hanya untuk melepaskan Taylor, namun bukan untuk mengekstradisi, karena tidak ada perjanjian ekstradisi antara kedua negara tersebut.

Taylor sempat menghilang dari villa dimana ia tinggal di pengasingan, tetapi berhasil ditangkap kembali dan diserahkan kepada Polisi Liberia, selanjutnya tanggung jawab penahanan Taylor dialihkan kepada United Nations Mission in Liberia (UNMIL) untuk menjalani sidang di SCSL.

4

C. ProsesC. Proses Berlangsungnya PengadilanBerlangsungnya Pengadilan

Pada mulanya Jaksa SCSL mendakwa Taylor dengan 17 tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan selama konflik di Sierra Leone, namun dalam proses berlangsungnya sidang, akhirnya Taylor didakwa dengan 11 tuduhan.

Karena khawatir dapat memicu instabilitas politik setempat, terutama di daerah di mana Taylor masih memiliki pengaruh, akhirnya persidangan dipindahkan dari Freetown ke Leidschendam, Belanda.

SCSL memutuskan bahwa Charles Taylor terbukti bersalah atas semua dakwaan yang dituduhkan dan dijatuhi hukuman penjara selama 50 tahun di Penjara HM Frankland di North East England, Inggris.

5

6

NO. TINDAK PIDANA/KEJAHATAN JENIS * PUTUSAN

Teror terhadap Penduduk Sipil dan Hukuman Kolektif1 Perbuatan terorisme WC Bersalah

Pembunuhan tanpa Melalui Proses Pengadilan2 Pembunuhan CAH Bersalah

3 Kekerasan terhadap kehidupan, kesehatan dan fisik atau mental kesejahteraan seseorang, dalam berbagai tindakan pembunuhan. WC Bersalah

Kekerasan Seksual4 Pemerkosaan CAH Bersalah5 Perbudakan seksual dan bentuk kekerasan seksual lainnya. CAH Bersalah6 Pelacehan terhadap martabat pribadi seseorang. WC Bersalah

Kekerasan Fisik

7 Kekerasan terhadap kehidupan, kesehatan dan fisik atau mental kesejahteraan seseorang, dalam berbagai tindakan kejam. WC Bersalah

8 Perbuatan tidak manusiawi lainnya. CAH BersalahMenggunakan Tentara Anak

9 Merekrut atau mendaftarkan anak di bawah usia 15 tahun ke angkatan bersenjata, atau menggunakan mereka untuk berpartisipasi secara aktif dalam pertempuran. VIHL Bersalah

Penculikan dan Kerja Paksa10 Perbudakan CAH Bersalah

Penjarahan11 Penjarahan. WC Bersalah* Penjelasan Jenis Tindak Pidana/Kejahatan:CAH = Crimes Against Humanity (Kejahatan terhadap Kemanusiaan; Pelanggaran Pasal 7 Statuta Roma 1998)WC = Violation of Article 3 Common to the Geneva Conventions and of Additional Protocol II (war crimes) atau Pelanggaran Pasal 3 Konvensi Umum Jenewa dan Protokol Tambahan II (kejahatan perang)VIHL = Other serious violation of international humanitarian law (pelanggaran serius lainnya terhadap hukum humaniter internasional)

Kesebelas kejahatan tersebut adalah sebagai berikut:

Berdasarkan prinsip Lex Locus Delictie, seharusnya Taylor dapat diadili dan dihukum di Sierra Leone selaku Locus Delictie, atau diadili di negara asalnya, yaitu Liberia, akan tetapi Charles Taylor diadili di badan peradilan internasional. Hal tersebut dikarenakan beberapa alasan, yaitu:

a. Imunitasnya selaku Kepala Negara Liberia. Charles Taylor terbukti melakukan kejahatan di Sierra Leone, jadi

yang menjadi locus delictie kasus ini adalah negara Sierra Leone. Menurut asas Teritorial, Sierra Leone mempunyai hak untuk mengadili Charles Taylor sesuai dengan hukum setempat. Tetapi karena pada saat itu Charles Taylor menjabat sebagai Kepala Negara Liberia, maka ia memiliki imunitas dan kekebalan hukum Sierra Leone dan dikembalikan ke negaranya yaitu Liberia. Hal ini sesuai dengan asas “par in parem non habet imperium”, yang artinya para pihak (negara) yang sama kedudukannya tidak mempunyai yurisdiksi terhadap pihak lainnya (equals do not have jurisdiction over each other).

7

D. Analisis KasusD. Analisis Kasus

b. Kondisi peradilan di Liberia.Setelah dikembalikan ke negaranya, Charles Taylor

tetap tidak diadili disana. Peradilan Liberia tidak daat mengadili Charles Taylor karena 2 (dua) alasan, yaitu:

1. peradilan Liberia tidak bersedia (unwill),2. tidak mampu (unable). c. Terkait dengan kewenangan hukum atau

yurisdiksi yang dimiliki oleh ICC berdasarkan Statuta Roma Tahun 1998.

Sejak dibentuk di kota Den Haag, pada tahun 2002, peradilan tersebut diberi kewenangan oleh Statuta Roma 1998 untuk mengadili beberapa kejahatan Internasional seperti genosida, kejahatan terhadap peri kemanusiaan, kejahatan perang, dan sebagainya.

8

Kejahatan yang telah dilakukan Charles Taylor termasuk dalam yurisdiksi Peradilan Pidana Internasional, maka ICC mempunyai kewenangan untuk mengadili kasus tersebut, yang penyelenggaraannya dilakukan melalui badan peradilan internasional khusus yang dibentuk oleh pemerintah Sierra Leone dan PBB, yaitu Special Court for Sierra Leone (SCSL).

Imunitas yang dimiliki Charles Taylor, baik itu imunitas ratione  personae  ketika dia masih menjabat dan imunitas ratione materiae ketika statusnya telah menjadi mantan kepala negara Liberia, kedua imunitas tersebut tidak berlaku dalam pengadilan pidana internasional, karena ide pokok dalam suatu Pengadilan pidana Internasional bukanlah mengenai siapa  yang diadili atau akan diadili, namun lebih kepada jenis kejahatan apa yang terbukti dilakukan oleh si tertuduh.

9

Kejahatan yang dilakukan termasuk yang paling keji yang pernah diperbuat dalam sejarah manusia yang termasuk extraordinary-crimes.

Dalam Hukum Pidana Internasional dikenal Pengadilan hybrid yang merupakan perpaduan antara hukum internasional dan hukum nasional negara yang berkepentingan. Pelaksanaan pengadilan biasanya di negara tempat terjadinya kejahatan (locus delictie) yang akan disidangkan dan pengadilan ini dibentuk secara spesifik untuk mengadili pelaku yang diduga melakukan kejahatan serius seperti kejahatan perang, genosida atau kejahatan terhadap kemanusiaan. Pengadilan hybrid diterapkan apabila suatu negara dianggap tidak memiliki kehendak dan tidak mampu untuk menyelesaikan suatu kasus kejahatan extraordinary crimes yang terjadi di negara dan melibatkan warga negaranya.

10

11

Charles Taylor diadili di badan peradilan internasional karena beberapa alasan:1.Dia tidak dapat diadili di locus delictie yaitu Sierra Leone karena dia mempunyai imunitas dan kekebalan hukum sebagai presiden Liberia pada saat itu. 2.Dia tidak bisa diadili di Liberia karena negaranya tidak bersedia dan tidak mampu mengadili kasus tersebut dan mengusulkan Pengadilan Pidana Internasional yang mengurusnya.3.Sesuai dengan Pasal 7 Statuta Roma tahun 1998, Pengadilan Pidana Internasional mempunyai wewenang atau yurisdiksi untuk mengadili kasus Charles Taylor sesuai dengan kejahatan yang ia telah perbuat.

Imunitas yang dimiliki Charles Taylor, baik itu imunitas ratione  personae  maupun imunitas ratione materiae, tidak berlaku dalam pengadilan pidana internasional, karena ide pokok dalam suatu Pengadilan Pidana Internasional bukanlah mengenai siapa  yang diadili atau akan diadili, namun lebih kepada jenis kejahatan apa yang terbukti dilakukan oleh si tertuduh.

Keberhasilan Special Court for Sierra Leone dalam mengadili dan memberikan hukuman kepada Charles Taylor menunjukan bahwa  pengadilan hybrid  telah berhasil dalam prakteknya sebagai sistem  penegakan hukum pidana internasional yang salah tujuannya adalah mengakhiri impunitas. Oleh karenanya pengadilan hybrid  menjadi suatu  jalan keluar terhadap penegakan pidana internasional yang melibatkan seorang kepala negara, mantan kepala negara ataupunhigh state official.

SCSL sebagai lembaga peradilan yang dibentuk oleh PBB untuk mengadili Charles Taylor memutuskan bahwa Charles Taylor bersalah atas 11 dakwaan. Kesebelas dakwaaan tersebut merupakan jenis Kejahatan terhadap Kemanusiaan, Pelanggaran Pasal 3 Konvensi Umum Jenewa dan Protokol Tambahan II (kejahatan perang), dan pelanggaran serius lainnya terhadap hukum humaniter internasional.

12

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

13