Presentasi Skripsi

20
  Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pada Program Strata Satu Jurusan T eknik Industri Disusun Oleh : Khairol Mizan. Us  NPM : 071 4010005

description

Presentasi Tentang Penelitian Pada Industri Latansa Agribisnis Budi Daya Jamur Merang

Transcript of Presentasi Skripsi

5/11/2018 Presentasi Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-skripsi-55a0cf4d9dd5f 1/20

 

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas danMemenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pada Program Strata Satu Jurusan Teknik Industri

Disusun Oleh :

Khairol Mizan. UsNPM : 0714010005

5/11/2018 Presentasi Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-skripsi-55a0cf4d9dd5f 2/20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Industri Latansa agribisnis sudah memproduksikan jamur merang sejak tahun 2009

hingga saat ini masih terus berproduksi dengan produksinya yang kurang meningkat. Untuk ituperlu adanya modifikasi tata letak fasilitas produksi guna meningkatkan hasil produksi jamur

merang. Berbagai persoalan yang terjadi dan dengan melihat masalah yang terjadi, maka penulis

lebih cenderung membuat penelitian ini dengan judul : “Modifikasi Tata Letak Fasilitas

Produksi Jamur Merang Pada Industri Latansa Agribisnis Kabupaten Aceh Besar”.

1.2 Perumusan Masalah 

1. Bagaimana cara untuk meningkatkan produksi jamur merang pada Industri Latansa

Agribisnis ?

2. Bagaimana cara memodifikasi tata letak alternatif untuk fasilitas produksi jamur merang

yang lebih baik ?

3. Kendala apa yang dihadapi oleh Industri Latansa Agribisnis dalam memodifikasi tata letak 

fasilitas produksi ?

1.3 Tujuan Penelitian1. Guna mengetahui bagaimana cara untuk meningkatkan produksi jamur merang pada Industri

Latansa Agribisnis ?

2. Guna mengetahui bagaimana cara memodifikasi tata letak alternatif untuk fasilitas produksi

 jamur merang yang lebih baik ?

3. Guna mengetahui kendala apa yang dihadapi oleh Industri Latansa Agribisnis dalam

memodifikasi tata letak fasilitas produksi ?

5/11/2018 Presentasi Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-skripsi-55a0cf4d9dd5f 3/20

 

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi perusahaan adalah sebagai bahan pertimbangan dan masukan serta

sebagai bahan informasi dan rekomendasi untuk selanjutnya menjadi referensi bagi

perusahaan untuk mengambil keputusan.

2. Manfaat bagi perguruan tinggi adalah sebagai bahan kajian penelitian selanjutnya dan

  juga sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian

selanjutnya mengenai fasilitas produksi.

3. Manfaat bagi mahasiswa adalah sebagai pengalaman dibidang akademis dalam

pemecahan masalah yang dihadapi perusahaan dan sebagai bahan wacana keilmuan

dalam penerapan teori yang ada.

1.5 Batasan Penelitian 

Agar pembahasan penelitian yang dilakukan terarah dan tidak menyimpang dari

tujuan yang ingin dicapai, maka penelitian yang dilakukan pada modifikasi tata letak 

fasilitas produksi jamur merang.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mencapai tujuan sebagaimana yang di harapkan, maka penulisan ini di bagidalam lima bab dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Merupakan pendahuluan yang meliputi Latar Belakang Masalah,

Perumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Batasan Masalah, dan Sistematika

Penulisan.

5/11/2018 Presentasi Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-skripsi-55a0cf4d9dd5f 4/20

 Lanjutan BAB II STUDI KEPUSTAKAAN

Berisi tentang teori-teori yang mendasari penelitian dan penelitian yang

telah dilakukan sebelumnya. Teori-teori ini untuk memecahkan

permasalahan yang dihadapi.BAB III METODOLOGI PENELITIAN 

Bab ini mencakup Objek Penelitian dan Jenis Data, Metode Pengumpulan

Data dan Metode Analisis Data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Menggambarkan tentang subyek penelitian dengan disertai kondisi nyatapada tempat penelitian berlangsung, dan mengemukakan hasil pengolahan

atau analisis data hasil penelitian dengan upaya pemecahan masalah atau

tindakan terjadi sehingga mencapai perubahan yang diharapkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Menyimpulkan hasil penelitian sesuai dengan tujuan/masalah penelitian

yang telah disampaikan sebelumnya serta dengan berdasarkan hasil analisa

yang diperoleh pada bab IV, dan memberikan saran dan tindak lanjut

berdasarkan kesimpulan yang diperoleh baik yang menyangkut segi positif 

maupun negatifnya.

DAFTAR PUSTAKA 

5/11/2018 Presentasi Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-skripsi-55a0cf4d9dd5f 5/20

BAB IISTUDI KEPUSTAKAAN

2.1 Pengertian Modifikasi 

Modifikasi adalah cara merubah bentuk sebuah barang dari yang kurang

menarik menjadi lebih menarik tanpa menghilangkan fungsi aslinya, serta

menampilkan bentuk yang lebih bagus dari aslinya.

2.2 Definisi Modifikasi Tata Letak 

Menurut Hendrarto (2008), “Modifikasi tata letak dilakukan untuk 

mendapatkan hasil tata letak yang terbaik dan layak secara teknis maupun ekonomi.

Untuk mendapatkan modifikasi tata letak yang terbaik maka dilakukan dengan caramembangkitkan alterntatif-alternatif tata letak yang mungkin terjadi”.

2.3 Tujuan Modifikasi Tata Letak Fasilitas Produksi 

1. Menaikkan Output Produksi, suatu tata letak pabrik yang baik akan memberikan

keluaran (output) yang lebih besar dengan ongkos yang sama atau lebih sedikit

dengan jam kerja manusia dan mesin yang lebih kecil.

2. Mengurangi Waktu Tunggu (Delay), tata letak yang terkoordinir dan terencana

dengan baik akan dapat mengurangi waktu tunggu yang diakibatkan jarak ataupun

waktu tempuh antar departemen.

3. Mengurangi Proses Pemindahan Bahan (material handling), untuk merubah

bahan baku menjadi produk jadi, akan memerlukan aktifitas pemindahan

(movement) sekurang-kurangnya satu dari tiga elemen dasar sistem produksi

yaitu: bahan baku, orang/pekerja, dan mesin/peralatan produksi.

5/11/2018 Presentasi Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-skripsi-55a0cf4d9dd5f 6/20

2.4 Faktor-Faktor Terjadinya Modifikasi

1. Terjadinya perubahan desain produk secara terus-menerus.

2. Adanya perubahan volume permintaan.

3. Penggantian fasilitas agar selalu baru (up to date).

4. Adanya penambahan produk baru.

5. Adanya kondisi lingkungan kerja yang tidak memuaskan.

6. Resiko kecelakaan kerja dalam proses produksi.

7. Kebutuhan akan penghematan biaya.

8. Mendukung pergeseran/perluasan lokasi pasar produk perusahaan.

2.5 Pengertian Tata Letak Fasilitas 

Menurut Ampuh Hadiguna (2008 : 7), “Tata letak fasilitas dapat

didefinisikan sebagai kumpulan unsur-unsur fisik yang diatur mengikuti

aturan atau logika tertentu. Tata letak fasilitas merupakan bagianperancangan fasilitas yang lebih fokus pada pengaturan unsur-unsur

fisik. Unsur-unsur fisik dapat berupa mesin, peralatan, meja, bangunan

dan sebagainya. Aturan atau logika pengaturan dapat berupa ketetapan

fungsi tujuan misalnya total jarak atau total biaya perpindahan  bahan”.

5/11/2018 Presentasi Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-skripsi-55a0cf4d9dd5f 7/20

Menurut Yenny (2007), “Tata Letak Fasilitas adalah suatu pekerjaan,

perencanaan, atau pelaksanaan untuk mengkombinasikan manusia, peralatan,

bahan baku, dan semua pelayanan pembantu (supporting service) dalam usaha

mencapai susunan yang optimal agar dapat menghasilkan penempatan yangefektif dan efesien”.

2.6 Tipe-Tipe Tata Letak Fasilitas 

1. Tata letak produk ( product layout)

Tata letak produk umumnya digunakan untuk pabrik yang memproduksi satu

macam produk atau kelompok produk dalam jumlah yang besar dan waktu

produksi yang lama.

2. Tata Letak Proses ( Process Layout)

Tata letak berdasarkan proses merupakan metode pengaturan dean

penempatan fasilitas dimana fasilitas yang memiliki tipe dan spesifikasi sama

ditempatkan kedalam satu departemen.

3. Tata Letak Lokasi Tetap ( Fix Potition Layout)

Tata letak tipe demikian mengondisikan bahwa yang tetap pada posisinya

adalah material, sedangkan fasilitas produksi seperti mesin, peralatan, serta

komponen-komponen pembantu lainnya bergerak menuju lokasi material

atau komponen produk utama. 

 Lanjutan 

5/11/2018 Presentasi Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-skripsi-55a0cf4d9dd5f 8/20

2.7 Pola Aliran Bahan 

Menurut Ampuh Hadiguna (2008 : 33), “Dalam lingkungan aliran bahan,

pertimbangan kritis yang perlu diperhatikan adalah pola umum aliran bahan. Pola

umum aliran bahan dapat dipandang dari beberapa perspektif, yaitu aliran bahanpada stasiun kerja mandiri, aliran bahan pada departemen dan aliran bahan antar

departemen”.

Pola umum aliran bahan untuk proses produksi umumnya dibedakan atas

lima pola, yaitu :

1. Bentuk Garis Lurus (Straight line), dapat dipakai jika proses produksi

berlangsung singkat, relatif sederhana, jarak perpindahan pendek dan hanya

terdiri atas beberapa komponen atau peralatan produksi sedikit.

2. Bentuk Zig-zag  (Serpentine atau S-Shaped ), sangat baik diterapkan bila

aliran proses produksi lebih panjang dari pada panjang area yang tersedia.

3. Bentuk U (U-Shaped ), keterbatasan luas lantai yang tersedia.

4. Bentuk Melingkar (Circular ), diterapkan bila bertujuan mengambilkan

material atau produk pada titik awal aliran produksi berlangsung.

5. Bentuk Tak Menentu (Odd angle), sering ditemui pada pabrik-pabrik yang

ada dengan tujuan memeroleh lintasan produksi yang pendek antar kelompok 

dari wilayah berdekatan. 

5/11/2018 Presentasi Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-skripsi-55a0cf4d9dd5f 9/20

BAB IIIMETODELOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian 

Penelitian ini dilakukan pada Industri Latansa Agribisnis Budidaya Jamur

Merang Gampong Menasah Baro Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar.

3.2 Objek Penelitian 

Yang menjadi objek pada penelitian ini yang berhubungan dengan tata

letak fasilitas produksi jamur merang pada Industri Latansa Agribisnis. 

3.3 Metode Pengumpuian Data 

1. Metode Pengamatan (Observasi), adalah alat pengumpulan data yang

dilakukan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang

diselidiki (Narbuko, 2008 : 70).

2. Metode Wawancara ( Interviu), adalah proses tanya-jawab dalam penelitian

yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap

muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan (Narbuko, 2008 : 83).

3.4 Agenda Penelitian 

Survey Keperusahaan, Pengumpulan data Perusahaan, Wawancara dengan

Pimpinan Perusahaan, Pengolahan data, Evaluasi hasil pengolahan data dan

Sidang.

5/11/2018 Presentasi Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-skripsi-55a0cf4d9dd5f 10/20

3.5 Metode Analisis Data 

Menurut Suharsimi Arikunto (2005), “Penelitian deskriptif merupakan

penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status

suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat

penelitian dilakukan”.

Metode yang digunakan dalam penelitian modifikasi tata letak fasilitas

produksi jamur merang ini adalah metode deskriptif yang analisisnya dilakukan

dengan teknik rekayasa.

3.5.1 Metode Analisis Data

Sistem tata letak yang sudah ada akan diamati dengan tiga kriteria

pengamatan yaitu , pada jarak antar departemen, biaya pemindahan bahan

dan waktu proses produksi. 

3.5.2 Modifikasi Tata Letak

Modifikasi tata letak dilakukan untuk mendapatkan hasil tata letak 

yang terbaik dan layak secara teknis maupun ekonomi.3.5.2 Asumsi Sistem Tata Letak

Asumsi yang digunakan dalam evaluasi dan modifikasi tata letak 

fasilitas produksi jamur merang adalah : tidak ada proses pemindahan

bahan dalam satu area kerja dan hasil evaluasi dari tata letak yang sudah

ada, akan dijadikan sebagai dasar modifikasi tata letak selanjutnya.

5/11/2018 Presentasi Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-skripsi-55a0cf4d9dd5f 11/20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Proses Produksi Pembuatan Media Tanam Jamur Merang 

Analisis tata letak pabrik dimulai pada tata letak yang sudah

ada. Proses analisis dilakukan pada petani jamur merang LatansaAgribisnis. Kapasitas produksi yang telah dicapai oleh petani jamur

Latansa Agribisnis sampai saat ini belum stabil, panen pertama

pada setiap kumbung biasanya mencapai 10  –  20 Kg per hari,

selanjutnya hasil panen meningkat mencapai 25  –  35 Kg per hari

dan di akhir-akhir masa panen, hasil panen kembali menurunmencapai 20  – 10 Kg per hari.

L

5/11/2018 Presentasi Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-skripsi-55a0cf4d9dd5f 12/20

Untuk menghasilkan jamur merang harus melewati proses produksi

yang dibagi dalam beberapa tahap.

Gambar 4.1 

Tata Letak Awal Produksi Jamur MerangIndustri Latansa Agribisnis Kabupaten Aceh Besar

Sumber : Industri Latansa Agribisnis budidaya jamur merang

Kabupaten Aceh Besar (2010). 

 Lanjutan 

5/11/2018 Presentasi Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-skripsi-55a0cf4d9dd5f 13/20

4.2 Tata Letak Fasilitas Produksi Jamur Merang Latansa Agribisnis 

Tata letak suatu pabrik yang terencana dengan baik akan menentukan efisiensi dan

menjaga kelangsungan hidup ataupun kesuksesan dalam bekerja. Tata letak pada usaha budi

daya jamur di daerah Aceh Besar belum terencana dengan baik sehingga menimbulkan

permasalahan. Dilihat dari tata letak awal ada aktivitas yang jaraknya cukup jauh sehingga

membutuhkan waktu yang cukup lama.

4.2.1 Jarak Pemindahan Bahan

Jarak aliran bahan dari satu area ke area yang lain sebelum di modifikasi

pada Industri Latansa Agribisnis budi daya jamur merang :

Sumber : Industri Latansa Agribisnis budidaya jamur merang Kabupaten Aceh Besar (2011).

No Aliran Pemindahan Bahan Jarak (m) Ket

1. Tempat Bahan Baku Ke Bak Perendaman 1

2. Bak Perendaman Ke Tempat Fermentasi 1 10

3. Bak Perendaman Ke Tempat Fermentasi 2 6

4. Bak Perendaman Ke Tempat Fermentasi 3 1

5. Tempat Fermentasi 1 Ke Kumbung 1 4,50

6. Tempat Fermentasi 1 Ke Kumbung 2 1,40

7. Tempat Fermentasi 2 Ke Kumbung 2 3,50

8. Tempat Fermentasi 2 Ke Kumbung 3 1,40

9. Tempat Fermentasi 3 Ke Kumbung 3 2

10. Tempat Fermentasi 3 Ke Kumbung 4 1,40

5/11/2018 Presentasi Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-skripsi-55a0cf4d9dd5f 14/20

4.2.2 Aliran Bahan

Proses aliran bahan yang selama ini masih berbentuk pola aliran bentuk 

S (S-Shape). Pola aliran proses ini sangat baik diterapkan bila aliran proses

produksi lebih panjang dibandingkan dengan luas area kerja yang tersedia dan

dapat mengatasi segala keterbatasan area kerja dan ukuran bangunan yang

sudah ada, Apple, James M (1990 : 122).

Jumlah aliran bahan yang terjadi selama proses produksi terdapat 3

buah yaitu dari tempat penumpukan bahan baku ke bak perendaman, dari bak 

perendaman ke tempat fermentasi, dari tempat fermentasi ke tempat

penanaman jamur. 

4.2.3 Pemindahan BahanUntuk pemindahan merang dari tempat perendaman diangkut dengan

gerobak sorong yang kapasitasnya 400 kg yang dikerjakan oleh 1 orang pekerja

dengan kemampuan angkut gerobak 150 kg, maka untuk mencapai 1200 kg / 

400 ikat jerami kering, pekerja tersebut harus melakukan pemindahan bahan

sebanyak 8 kali dengan jarak 10 meter dari tempat perendaman bahan baku ke

tempat fermentasi 1 dan memakan waktu selama 40 menit untuk menyelesaikan.

4.2.4 Biaya Pemindahan Bahan

Menurut Andriantantri, Emmalia (2008 : C-46) “Untuk menyelesaikan

permasalahan material handling pada tata letak awal, maka model jarak yang

dipergunakan untuk menghitung jarak  material handling adalah model

 Rectilinier Distance”.

L

5/11/2018 Presentasi Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-skripsi-55a0cf4d9dd5f 15/20

Biaya pemindahan bahan yang terjadi pada tata letak awal (intial

layout) Industri Latansa Agribisnis adalah :

4.2.5 Peta Aktivitas Aliran Bahan ( Flow Activity Chart)

Peta aktivitas proses aliran bahan dari tata letak awal dan hasil

modifikasi digambarkan dalam sebuah peta aliran. Pada peta aliran ini dapat

dilihat perbedaan antara peta aktivitas aliran bahan tata letak awal dengan tata

letak hasil modifikasi.

4.2.6 Modifikasi Tata Letak Produksi Jamur Merang

Modifikasi tata letak pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan

komputer. Program yang digunakan adalah Microsoft Office Visio 2003, untuk 

membuat sketsa tata letak awal serta sketsa tata letak modifikasi.4.3 Hasil Modifikasi Tata Letak Produksi

Perbandingan tata letak akan dilihat pada jarak antar bangunan dan waktu, serta

kelancaran pergerakan perpindahan material sehingga diperoleh suatu aliran bahan dan

kondisi kerja yang teratur, aman dan nyaman, sehingga mampu menunjang upaya

pencapaian tujuan pokok perusahaan.

 Lanjutan 

L

5/11/2018 Presentasi Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-skripsi-55a0cf4d9dd5f 16/20

Tata letak hasil modifikasi ini menggunakan pola aliran bentuk Garis

Lurus karena proses produksinya pendek, relatif sederhana dan mengandung

sedikit komponen atau beberapa peralatan produksi, Apple, James M (1990 :

121).

Gambar 4.2 

Tata Letak Hasil Modifikasi Produksi Jamur Merang

Industri Latansa Agribisnis Kabupaten Aceh Besar

 Lanjutan 

5/11/2018 Presentasi Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-skripsi-55a0cf4d9dd5f 17/20

Jarak aliran bahan dari satu area ke area yang lain sebelum di

modifikasi pada Industri Latansa Agribisnis budi daya jamur merang :

No Aliran Pemindahan BahanJarak

(m)Ket

1. Tempat Bahan Baku Ke Bak Perendaman 1

2. Bak Perendaman Ke Tempat Fermentasi 1 1

3. Bak Perendaman Ke Tempat Fermentasi 1 1

4. Tempat Fermentasi 1 Ke Kumbung 1 1,40

5. Tempat Fermentasi 1 Ke Kumbung 2 1,40

6. Tempat Fermentasi 2 Ke Kumbung 3 1,40

7. Tempat Fermentasi 2 Ke Kumbung 4 1,40

 Lanjutan 

L

5/11/2018 Presentasi Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-skripsi-55a0cf4d9dd5f 18/20

Biaya pemindahan bahan yang terjadi pada tata letak fasilitas produksi

Industri Latansa Agribisnis setelah dimodifikasi dapat dihitung dengan cara

sebagai berikut :

Dari hasil modifikasi jarak  material handling antara bak perendamandengan tempat fermentasi 1 telah terjadi pengurangan jarak sebesar 9 meter,

serta dari tempat fermentasi 1 ke kumbung 1 juga terjadi pengurangan jarak 

sebesar 3,10 meter dari tata letak awal.

Hasil perhitungan biaya pemindahan bahan pada tata letak awal, upah

yang didapat oleh pekerja per meter yaitu : Rp. 2.557,-. Sedangkan padaperhitungan biaya pemindahan bahan tata letak modifikasi, upah yang didapat

oleh pekerja per meternya lebih besar yaitu : Rp. 6.711,-.

Waktu proses produksi dari tempat perendaman bahan baku ke tempat

fermentasi 1 juga terjadi penurunan selama 20 menit dari pada waktu proses

produksi sebelumnya 40 menit untuk menyelesaikan fermentasinya.

 Lanjutan 

5/11/2018 Presentasi Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-skripsi-55a0cf4d9dd5f 19/20

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Jarak  material handling dari bak perendaman ke tempat fermentasi 1 telah berkurang sebesar 9

meter, serta dari tempat fermentasi 1 ke kumbung 1 juga berkurang sebesar 3,10 meter dari tata

letak awal.2. Biaya pemindahan bahan per meter pada tata letak awal dengan jarak 19,55 meter Rp. 2.557,-,

setelah modifikasi jarak pemindahan bahannya menjadi 7,45 meter, biaya per meter Rp. 6.711,-.

Jadi upah yang diterima oleh pekerja per meter lebih besar dari tata letak awal yaitu : Rp. 6.711,-

3. Waktu proses produksi dari tempat perendaman bahan baku ke tempat fermentasi juga terjadi

penurunan selama 20 menit dari pada waktu proses produksi sebelumnya 40 menit untuk 

menyelesaikan fermentasinya.

4. Pola aliran bahan pada tata letak awal berbentuk S (S-Shape), pola ini lebih panjang aliran

proses produksinya dibandingkan dengan pola aliran bahan tata letak hasil modifikasi yang

berbentuk Garis Lurus, pola ini proses produksinya lebih pendek, relatif sederhana. 

5.2 Saran

1. Sistem kerja harus dibenahi guna menyeimbangi efektif dan efesiensi sehingga mampu

menunjang pencapaian tujuan pokok perusahaan.

2. Perusahaan harus membangun jaringan dengan Lembaga-lembaga terkait dengan Pemerintah

Daerah khususnya.

3. Perusahaan membuat perkiraan bahan baku yang akan dipergunakan dalam satu periode proses

produksi agar dapat menyediakan produk jamur dalam waktu atau periode tertentu secara

kontinue.

4. Limbah hasil produksi jamur merang belum banyak dimanfaatkan, jika memungkinkan ada

penelitian lebih lanjut untuk mengolah hasil limbah tersebut.

5/11/2018 Presentasi Skripsi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-skripsi-55a0cf4d9dd5f 20/20