Disusun Oleh :Agung Prio Laksono ( 041224353036 )Alfa Yanuar Riansyah (041224353003 )Agus Bagyo Hartadi ( 041224353048 )Aries Tri Cahyadi( 041224353016 )Heri Sugiharto ( 041224353019 )Nur Azza Karim ( 041224353031 )Elvita Widyasih (041224353017 )Guntur Wasiso (041224353002 )Aminuddin( 041224353034 )Giyanto ( 041224353012 )Indriati ( 041224353009 )

H I S T O R Y

PROBLEMS . . . ??

Manipulasi pajakSPG menolak menjadi karyawan tetap.Laporan ketenaga kerjaan

Analisis Masalah

Beberapa kemungkinan mengapa Nina melakukan tindakan:Ini adalah konflik kepentingan karena ia ingin membuat pertumbuhan bisnis keluarganya lebih cepat.Karena dia ingin membuktikan bahwa dia bisa melakukan yang terbaik untuk keluarganya tanpa mempertimbangkan risiko.

Analisis masalahKarena pada dasarnya ini adalah sebuah bisnis keluarga, dan percaya bahwa mereka semua menghargai kejujuran. Apa yang mereka telah lakukan adalah dapat dipercaya untuk masing-masing anggota Direksi, karena semua dari mereka adalah keluarga. Dan satu hal yang mereka lupa adalah orang bisa membuat kesalahan, jadi kekurangan yang mereka lakukan adalah tidak menerapkan GCG dalam organisasi mereka

Masalah Yang Timbul

Berkaitan dengan masalah keuangan dalam hal deregulasi pajak. Konflik kepentingan karena ia ingin membuat pertumbuhan bisnis keluarganya lebih cepat. Karena dia ingin membuktikan bahwa dia bisa melakukan yang terbaik untuk keluarganya tanpa mempertimbangkan risiko. "

Analisis Masalah

Pak Anggono menangkap informasi tentang beberapa SPG menolak untuk dipromosikan sebagai karyawan biasa. Dia juga memiliki sebuah file dilaporkan ke Departemen Tenaga Kerja yang mengatakan PT Sekar Ayu tidak mengikuti peraturan tersebut. Pak Anggono akan Menghapus laporan di departemen melalui teman lamanya yang bekerja di sana. Bu Santi Masih menahan rencana tersebut.

Analisis Masalah

SPG menolak untuk dipromosikan sebagai karyawan tetapAlasan yang mungkin SPG menolak untuk dipromosikan sebagai karyawan biasa karena menjadi karyawan kontrak lebih menarik daripada karyawan biasa. Dari sisi perusahaan, mungkin manfaat yang karyawan biasa tidak menarik.

Apa yang harus dilakukan?Haruskah dia menelepon untuk Dewan Bersama Komisaris dan Direksi Rapat, tapi dia harus berbicara dengan Pak Anggono sebelumnya? Atau untuk masing-masing anak-anaknya? Dan berapa banyak informasi yang dia harus mengungkapkan? Dan terburuk dari semua, tindakan apa yang harus diputuskan dalam Rapat gabungan?Jika komitmen dengan GCG kewajiban pajak harus sesuai aturan yang berlaku.

Solusi. . .

1.Karena, perusahaan ini adalah bisnis berorientasi keluarga tentu saja mereka harus transparan satu sama lain, mereka harus memberitahu juga dan berdiskusi dengan Pak Anggono Sebagai Direktur Keuangan dan HRD.2.Pertama, mereka harus membuat pertemuan BOD intern 3.Mengusulkan kepada rapat Direksi, semuanya harus hadir.4.Rapat internal harus diringkas semua masalah yang terjadi dan meminta saran dan komentar dari semua dewan direksi.

Solusi5.Bisnis adalah bisnis, mereka harus bertindak profesional. Dalam jangka panjang, jika menyuap praktis tertangkap oleh auditor atau orang lain, dampaknya akan berpengaruh tidak hanya perusahaan secara keseluruhan, tetapi juga nama keluarga6.Perusahaan harus Menerapkan aturan yang efektif GCG sesuai dengan standar Pemerintah Indonesia.7.Menerapkan aturan yang efektif GCG sesuai dengan standar Pemerintah Indonesia.

Solusi8. Mengevaluasi kinerja perusahaan mereka. 9.Melakukan komunikasi internal atau perusahaan mengenai budaya perusahaan, nilai-nilai, visi misi dan menerapkan GCG10.Perusahaan harus mengubah pengaturan manfaat atau gaji karyawan biasa. Ini harus memiliki poin tambahan antara karyawan biasa dan karyawan kontrak.

~ Thank You ~

*