Presentasi referat Wterbirth

33
Referat “Water Birth” Stevanus Jonathan

description

ppt

Transcript of Presentasi referat Wterbirth

Referat Water Birth

Referat Water BirthStevanus JonathanPendahuluanPersalinan yang kita kenal di Indonesia dan telah direkomendasi oleh POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia) beberapa diantaranya adalah Persalinan normal , persalinan dibantu alat , dan persalinan dengan operasiAngka Ibu yang melakukan SC tanpa indikasi meningkat.Angka kejadian sectio Caesaria di Indonesia pada tahun 2007 sebanyak 921.000 dari 4.039.000. Menurut penelitian di Santa Elizabeth Medan angka SC sebesar 27.76% dan sebesar 13.88% merupakan SC tanpa indikasi medis atau permintaan Ibu bersalin sendiri.Pendahuluan (Lanjutan)Persalinan dengan operasi memiliki kemungkinan lima kali lebih besar terjadi komplikasi dibandingkan persalinan normalPemulihan persalinan operasi yang berlangsung lama dibandingkan normalPemikiran baru untuk mengurangi rasa sakit saat kontraksi diperlukan agar ibu hamil lebih mau melakukan persalinan normal.Sejarah Water BirthWater Birth pertama kali di dunia dilakukan di perancis yaitu tahun 1803 dimana seorang ibu dengan kondisi inpartu dengan bayi tidak lahir selama 48 jam , dimana akhirnya ibu ini sendiri lelah dan memutuskan untuk berendam di air hangat dan pada akhirnya ibu ini melahirkan di dalam air tersebut.Teori-teori awal WaterbirthTahun 1963 , Igor Tjarkowsky : Gradien tekanan pada proses persalinan semakin rendah maka semakin sedikit jaringan otak yang rusak.Tahun 1978 1985 , Michel Odent : Kolam berisi air memudahkan pergerakan ibu pada proses persalinan dan sebagai pengontrol rasa sakitTahun 1975 , Leboyer : Persalinan di air merupakan cara yang paling halus antara peralihan intrauterine ke extrauterine.Waterbirth di IndonesiaMetode persalinan dalam air atau waterbirth masuk ke Indonesia bulan Oktober 2006 , munculnya metode ini berawal dari ide seorang ibu bernama Liz yang menginginkan anaknya lahir melalui proses persalinan dalam air , setelah mempelajari referensi buku , video dan jurnal maka akhirnya disetujui oleh pimpinan rumah sakit bersalin. Akhirnya ibu Liz menjadi ibu pertama yang melakukan persalinan dalam air di Indonesia di Rumah sakit SamMarie Family healthcare , jakarta selatan.Water Birth vs Persalinan normalSebenarnya persalinan normal dan waterbirth tidak ada bedanya , keduanya sama-sama pervaginam akan tetapi yang membedakannya adalah persalinan ini dilakukan di dalma air. Diduga air hangat yang suhunya sesuai dengan air ketuban , memberikan rasa nyaman serta mengurangi rasa nyeri kontraksi.Apa itu Water Birth ?Waterbirth adalah suatu metode persalinan pervaginam dimana ibu hamil cukup bulan (aterm) tanpa disertai penyulit dengan jalan berendam dalam air hangat. (Bayuningrat ,2008).

Jenis-jenis Water BirthWater Birth Murni

Water Birth emulsionKeuntungan bagi IbuMengurangi rasa nyeri persalinanPemendekan Kala 1 persalinanMengurangi tindakan Episiotomi

Keuntungan bagi BayiMengurangi Stress atau tekanan saat melahirkan yang mengakibatkan akan mengurangi komplikasi yang mungkin terjadi pada bayi.Mengurangi kemungkinan bayi lahir dengan trauma.Resiko dan komplikasi bagi maternalInfeksiPendarahan post partumResiko dan komplikasi bagi neonatalInfeksiAspirasi airHipoksia iskemik ensefalopatiHiponatremia

Patofisiologi Air hangat mempengaruhi nyeriSalah satu keuntungan dari water Birth adalah kurangnya rasa nyeri yang dirasakan oleh ibu, ini dikarenakan pada saat berendam di air hangat , otot-otot berelaksasi dan juga ibu menjadi tenang dan nyaman. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kontraksi uterus , sirkulasi darah menjadi lebih baik , berkurangnya tekanan abdomen , pelepasan endorfin dan relaksasi pelvis yang juga akhirnya mengurangi rasa nyeri dan memendekkan kala I. Berendam juga menyebabkan keluarnya oxytosin dan vasopresin.Patofisiologi terhadap tekanan darahDalam penelitian yang dilakukan oleh Doniec-Ulman mengenai pengaruh berendam air hangat terhadap tingkatan endokrin di perempuan hamil dengan edem , proteinuria , dan hipertensi. Berendam di air atau water immersion mempengaruhi distribusi kembali dari cairan tubuh dengan penambahan relative terhadap central plasma volume yang disebabkan oleh pergeseran cairan dari extracellular dan atau intracellular . Selain itu juga ada penghambatan yang signifikan terhadap renin-aldosterone system dan vasopressin hormone. Penelitian yang dilakukan oleh Nightingdale juga menunjukkan bahwa tekanan darah tinggi dapat turun dalam hitungan menit jika wanita hamil berendam dalam air hangat oleh karena itu air hangat tidak boleh terlalu panas atau lebih dari 36 derajat celcius dan wanita tidak boleh berendam terlalu lama di dalam air hangat sebelum proses persalinan .Patofisiologi mengurangi resiko aspirasiBeberapa faktor `yang mempengaruhi bayi tidak menghirup udara :Bayi mendapat oksigen dari plasentaBernafas dengan menggerakan otot-otot intercostal dan dapat dilihat sejak minggu ke 10Bayi akan menelan cairan yang diproduksi oleh paru-paru sebagai refleksCairan di paru-paru bayi merupakan hipertonis sedangkan cairan tubuh adalah hipotonis sehingga menyebabkan cairan hipotonis tidak bisa masuk ke paru-paruLanjutan24 48 jam jam sebelum onset persalinan spontan, bayi mengalami peningkatan level prostaglandin E2 dari plasenta, yang menyebabkan perlambatan dan penghentian gerakan nafas (Fetal Breathing Movements). Ketika bayi telah lahir dan level prostaglandin masih tinggi, otot-otot nafas bayi masih belum bekerja. Faktor lain yang menghambat bayi memulai pernafasannya ketika berada dalam air adalah perbedaan temperatur. Mekanisme pernafasan pada neonatus dirangsang karena perubahan tekanan udara. Faktor penghambat terakhir adalah dive reflex (refleks penyelaman) yang mengelilingi laring. Laring dikelilingi oleh kemoreseptor atau taste buds. Jadi, ketika larutan mengenai bagian belakang tenggorokan, melewati laring, kemudian taste buds menginterpretasikan substansi tersebut dan menyebabkan glottis otomatis tertutup. Hal ini yang membuat larutan tertelan dan tidak terhirup. Indikasi Water BirthMerupakan pilihan ibuIbu hamil dengan tidak ada faktor risiko dari medis dan obstetrikKehamilan normal 37 mingguIbu hamil tidak mengalami infeksi vagina, saluran kencing, dan kulit Kontraksi bagus dan regulerFetus tunggal dengan presentasi kepala Indikasi Water BirthBody Mass Index kurang dari 35Ketuban pecah spontan < 24 jamTidak ada pendarahanDenyut jantung normalPersalinan spontanTidak menggunakan obat penenang

Kontraindikasi (absolut)Persalinan pre-termAdanya pendarahan vagina yang banyakAdanya demam pada ibu atau suspek infeksi pada ibuKondisi-kondisi yang memerlukan monitoring fetal heart rate Infeksi yang dapat ditularkan melalui darah dan kulitMenggunakan obat penenang atau epiduralDenyut jantung abnormal

Kontraindikasi (MekoniumHIV, Hepatitis A,B,dan CHerpesKelahiran sungsang dan multipelInduksi ataupun augmentasiVBACDistosia bahu dan makrosomiSuhu air hangatMelahirkan plasenta dalam airProsedur persalinanIbu masuk ke dalam air hangat pada saat pembukaan 5cmObservasi dan monitoring dari fetal heart rate , tanda vital ibu , pembukaan dan penipisan serviks ,ketuban , serta tanda-tanda dehidrasi

Managemen kala IIMengejan secara spontan Kalau bisa dilakukan metode hands off , dilakukan untuk meminimalkan stimulasi ke bayiJangan melakukan palpasi atau meraba tali pusat , dan jangan melakukan pengkleman ataupun pemotongan tali pusat dalam air.Bayi dilahirkan sesegera mungkin dan hanya kepala yang berada di permukaan air sedangkan badannya dibiarkan di dalam air , jangan merendam kepala bayi lagi.Managemen kala IIIManagemen aktif dan fisiologi harus tetap diberikan sampai ibu keluar dari kolam Saat managemen kala III, syntometrine dapat diberikan Estimasi dari hilangnya darah 500 ml Penjahitan perineum yang robek dapat ditunda sedikitnya 1 jam untuk menghilangkan retensi air dalam jaringan. Hal ini dapat dilakukan jika terjadi pendarahan yang tidak berlebihan.

Hal-hal yang perlu diperhatikanIbu dapat mengambil sikap dan posisi yang diinginkan agar lebih merasa nyaman Proses mengedan ini mengikuti irama datangnya kontraksi uterus Saat proses persalinan berlangsung, penolong dalam hal ini dokter kandungan atau bidan sudah dalam keadaan siap LanjutanSetelah bayi lahir, maka secara otomatis bayi akan terendam beberapa saat di dalam air (sekitar 5-10 detik). Setelah itu langsung diangkat ke permukaan air dan diletakkan di dada ibu. Penolong langsung membersihkan hidung dan mulut dari bayi. Perlu diperhatikan juga tali pusat dari bayi agar tidak sampai putus. Untuk melahirkan plasenta, direkomendasikan untuk dilakukan di luar air. Namun hal ini tergantung dari keinginan ibu apakah plasentanya dilahirkan di luar atau di dalam air. Ibu dianjurkan pula untuk menyusui bayi sesegera mungkin. Kriteria meninggalkan kolamSaat Persalinan Kala I adanya tanda-tanda potensial dari kondisi bayi yang membahayakan, keadaan ibu yang membahayakan (distress), permintaan ibu terhadap obat analgesik, atas permintaan ibu sendiri, apabila kontraksi berkurang atau kontraksi menjadi tidak efektif (ibu bisa kembali ke dalam kolam air apabila kontraksi kembali efektif), progres dari persalinan yang melambat walaupun kontraksi adekuat Saat Persalinan Kala II kurangnya pengalaman dari penolong persalinan, adanya tanda-tanda potensial dari kondisi bayi yang membahayakan, keadaan ibu yang membahayakan seperti pyrexia, tachycardia, atas permintaan ibu sendiri, apabila kontraksi berkurang dan kontraksi menjadi tidak efektif, progres dari persalinan yang melambat pada kala II persalinan, apabila diperlukan pertolongan dalam melahirkan kepala atau bahu.Strategi peningkatan keamananSuhu airKebersihan kolamJanga berendam terlalu lamaMeminimalkan terputusnya tali pusatMengoptimalkan respirasi awal bayiMenggunakan air isotonisMeninggalkan kolam saat kala IIIWaterBirth di IndonesiaUntuk sementara surat edaran POGI mengatakan bahwa tidak merekomendasikan waterbirth tetapi tidak melarang , alasannya adalah karena Waterbirth masih memiliki banyak kekurangan terutama dibidang evidence based. Akan tetapi POGI sendiri tidak menyangkal bahwa teori-teori dari waterbirth itu sendiri memiliki makna yang dirasakan oleh ibu yang melakukan persalinan dengan cara ini. Untuk sementara alasannya adalah fasilitas dari water birth itu sendiri memerlukan peralatan yang baik serta dari sisi biaya dan evidence based. Surat edaran POGI

Biaya Water Birth di Indonesia

KesimpulanWater birth merupakan metode persalinan pervaginam dimana ibu hamil cukup bulan (aterm) tanpa disertai penyulit dengan jalan berendam dalam air hangat. Water birth ini memberikan banyak keuntungan baik pada ibu maupun pada bayinya sendiri. Salah satu keuntungan yang sangat membantu ibu adalah mengurangi rasa nyeri selama proses persalinan. Water birth juga mempunyai risiko dan komplikasi yang harus diperhatikan demi keselamatan ibu dan bayinya.Persalinan dengan metode water birth ini, haruslah memperhatikan indikasi dan kontraindikasinya, Persalinan dengan water birth ini sangat aman dilakukan selama prosedur dan tahapan-tahapannya dilaksanakan dengan baik. Yang perlu diperhatikan adalah policy dan strategi dalam meningkatkan keamanan dan kenyamanan dalam menggunakan metode ini. Dan yang terakhir, metode ini haruslah dilakukan oleh tenaga penolong baik itu dokter atau bidan yang m\emang berkompeten dan sudah berpengalaman menangani persalinan dengan metode water birth ini.Persalinan waterbirth mungkin menjadi pilihan bagi ibu yang menginginkan pengalaman persalinan yang baik , akan tetapi persalinan dengan cara ini tidak bisa diterapkan ke semua orang dikarenakan biaya yang besar layaknya sebuah operasi Caesar.

Daftar PustakaCunningham FG, Gant NF, Leveno KJ, et al. Persalinan. In: Profitasari, Hartanto H, Suyono YJ, et al (eds). Obstetri Williams. 21th: McGraw Hill; 2001. p. 273-317 Meyer SL, Weible CM, Woeber K. Perception and Practice of Waterbirth: A Survey of Georgia Midwives. JMWH. 2010; 55-59 Chineze M, Mandish K. A Retrospective Comparison of Water Births and Conventional Vaginal Deliveries. EJOGRB. 2000; 15-20 Zanett-Daellenbach RA, Tschudin S, Zhong XY, et al. Maternal and Neonatal Infection and Obstetrical Outcome in Water Birth. EJOGRB. 2007; 37-43 Maude RM, Foureur MJ. Its Beyond Water: Stories of Womens Experience of Using Water for Labour and Birth. JWOMBI. 2007; 17-24 Barbosa da Silva FM, Vasconcellos de Oliviera SMJ, Cuce Nobre MR. A Randomised Controlled Trial Evaluating The Effect of Immersion Bath on Labour Pain. JMIDW. 2009; 286-294 Mills MS, Stirrat GM. Water Immersion and Water Birth. Current Obstetrics and Gynaecology. 1996; 35-39 Gilbert RE, Tookey PA. Perinatal Mortality and Morbidity among babies delivered in Water: Surveillance Study and Postal Survey. BMJ. 1999; 483-487 Pinette MG, Wax J, Wilson E. The Risk of Underwater Birth. AJOG. 2004; 211-5 Schroeter K. Water births: A Naked Emperor. American Academy of Pediatrics. 2004; 855-858 Dartford, Gravesham. Guidelines for Water Birth Within the Midwifery Led Unit and at Home. NHS. 2006 Anonim. Water Birth Immersion in Water During Labour and Birth Guideline. Southern Health. 2009