presentasi referat meningitis pada anak

51
REFERAT MENINGITIS PURULENTA DAN MENINGITIS SEROSA NARISWARI PRAMEGIA 07120110074

description

for education purposes

Transcript of presentasi referat meningitis pada anak

Page 1: presentasi referat meningitis pada anak

REFERAT MENINGITIS PURULENTA DAN MENINGITIS SEROSA

NARISWARI PRAMEGIA

07120110074

Page 2: presentasi referat meningitis pada anak

BAB I

PENDAHULUAN

- Infeksi SSP menjadi masalah yang perlu diperhatikan karena menyebabkan kerusakan

permanen ketika anak masih hidup

- Meningitis merupakan salah satu infeksi SSP yang masih sering terjadi di negara

berkembang. Terbanyak disebabkan oleh virus dan bakteri

- Di dunia sekuele neurologis pada meningitis 20%

- Di negara berkembang 50-60%

- Kecepatan dan ketepatan diagnosis dan terapi dibutuhkan untuk memperbaiki

prognosis

Page 3: presentasi referat meningitis pada anak

BAB 2ISI

DEFINISI

•Meningitis : radang yang mengenai sebagian atau semua lapisan

selaput otak yang membungkus jaringan otak sampai sumsum

tulang belakang yang terdiri dari Duramater, Arachnoid dan

Piamater.

•Meningitis purulenta : radang selaput otak (arakhnoidea dan

piamater) yang menimbulkan eksudasi berupa pus sehingga cairan

otak menjadi keruh, disebabkan oleh kuman non spesifik dan non

virus.

Page 4: presentasi referat meningitis pada anak

• Meningitis Serosa : radang subakut atau kronis selaput otak yang

paling sering disebabkan oleh kuman spesifik seperti

Mycobacterium tuberculosa serta virus yang disertai cairan otak

yang jernih.

Page 5: presentasi referat meningitis pada anak

ETIOLOGI

Meningitis Purulenta

•Di Jakarta : paling banyak Pneumokokkus dan H.

influenza

•Di negeri barat : meningokokus

Neonatus Bayi dan anak Dewasa

E. Coli

Streptokokus

Stafilokokus

pneumokokus

H. Influenza

Pneumokokus

Meningokokus

E. Coli

Streptococcus

Pneumokokus

Meningokokus

Stafilokokus

Streptokokus

H. influenza

Page 6: presentasi referat meningitis pada anak

Meningitis Serosa

•Penyebab tersering : Mycobacterium tuberkulosis

bakteri berbentuk batang, berukuran 0,4-3µm

mempunyai sifat tahan asam, dapat hidup selama

berminggu-minggu dalam keadaan kering, serta lambat

bermultiplikasi (setiap 15 sampai 20 jam)

•Penyebab lain : virus Mumpsvirus, Echovirus, dan Coxsackie

virus , Herpes simplex , Herpes zooster, dan enterovirus

Page 7: presentasi referat meningitis pada anak

EPIDEMIOLOGI

Meningitis Purulenta

•menyerang anak usia <2 tahun, puncak : usia 6-18 bulan

•Penyebab utama anak : Haemophilus influenzae tipe B (Hib) dan

Streptococcus pneumoniae

•Hib menurun 94%, dan S. pneumoniae menurun dari 51,5-98,2

kasus/100.000 anak usia 1 tahun menjadi 0 kasus setelah 4 tahun program

imunisasi nasional PCV7 dilaksanakan.

•Di Indonesia, kasus tersangka meningitis purulenta : 158/100.000 per tahun,

dengan etiologi Hib 16/100.000

Page 8: presentasi referat meningitis pada anak

Meningitis Serosa Tuberkulosa

-Di Indonesia meningitis tuberkulosis masih banyak ditemukan karena

morbiditas tuberkulosis pada anak masih tinggi

-Angka kejadian tertinggi : umur 6 bulan - 5 tahun

-Angka kematian : 10-20%.

-hanya 18% pasien kembali normal secara neurologis dan intelektual.

Page 9: presentasi referat meningitis pada anak

Meningitis Viral

• gejala hanya pada 1 dari 3000 kasus

• Mumps 10-20%

• Insiden 20x lebih besar pada tahun pertama kehidupan

• Neonatus <7 hari enterovirus

• Mumps, polio, measles dapat dicegah melalui vaksinasi

• Diluar periode neonatal mortalitas <1%

• Lebih sering pada anak dibanding dewasa

Page 10: presentasi referat meningitis pada anak

PATOGENESIS MENINGITIS PURULENTA

• Aliran darah (hematogen) karena infeksi di tempat lain : faringitis, tonsilitis,

endokarditis, penumonia, infeksi gigi.

• Perluasan langsung dari infeksi (per kontinuitatum) : infeksi dari sinus

paranasalis, mastoid, abses otak, sinus kavernosus.

• Implantasi langsung : trauma kepala terbuka, tindakan bedah otak, punksi

lumbal, dan mielokel.

• Meningitis pada neonatus :

Aspirasi dari cairan amnion yang terjadi pada saat bayi melalui jalan lahir

atau oleh kuman-kuman yang normal ada pada jalan lahir.

Page 11: presentasi referat meningitis pada anak

o Sebagian besar hematogen

o Saluran napas merupakan port d’entree utama

Perlekatan bakteri di sel epitel mukosa nasofaring

Kolonisasi dan Menembus rintangan mukosa

Memperbanyak diri dalam darah

Bakteremia

Masuk ke CSF dan memperbanyak diri

Iritasi selaput otak dan otak

Page 12: presentasi referat meningitis pada anak

FAKTOR RESIKO MENINGITIS PURULENTA

1.Faktor Host

Laki-laki > wanita

BBLR dan prematur

KPD, partus lama, manipulasi berlebihan, infeksi ibu di akhir kehamilan

Kurangnya aktivitas bakterisidal/leukosit : defisiensi komplemen C3,

C4, C5, rendahnya properdin serum, IgM dan IgA

Keganasan

Pemberian antibiotik, radiasi, imunosupresan

Malnutrisi

Page 13: presentasi referat meningitis pada anak

2. Faktor Mikroorganisme

Neisseria : lebih mudah diterapi tanpa gejala sisa

Pneumokokus dan Streptococus lebih sulit dan fatal

3. Faktor Lingkungan

•kepadatan

•Kebersihan kurang

•Pendidikan dan sosioekonomi rendah

Page 14: presentasi referat meningitis pada anak

PATOFISIOLOGI MENINGITIS PURULENTA

Page 15: presentasi referat meningitis pada anak

PATOFISIOLOGI MENINGITIS SEROSA

•sekunder dari tuberkulosis primer di luar otak

•Fokus primer paling sering : paru

BTA masuk Tersering melalui inhalasi Multiplikasi

Meningen Penyebaran hematogen Infeksi

Paru/fokus lain

Tuberkel BTA tidak aktif/dorman Daya

tahan tubuh turun

Pelepasan BTA ke ruang subaraknoid Ruptur tuberkel

MENINGITIS TUBERKULOSA

Page 16: presentasi referat meningitis pada anak

PATOFISIOLOGI MENINGITIS VIRAL :

Tersering dari jalur hematogen

Inokulasi dan Replikasi virus pada sistem organ awal (sistem respi dan GI)

Mencapai pembuluh darah

Viremia primer ke organ retikuloendotelial (hati, kel. Limfe/limfonodus)

Viremia sekunder SSP (melalui endotel kapiler / defek natural)

Page 17: presentasi referat meningitis pada anak

MANIFESTASI KLINIS MENINGITIS PURULENTA

•Anak : lesu, mudah terangsang, panas muntah, anoreksia dan pada anak

yang besar keluhan sakit kepala.

•Neonatus : panas tinggi, muntah, gangguan nafas, kejang, nafsu makan

berkurang, dehidrasi dan konstipasi, biasanya selalu ditandai dengan

fontanella yang mencembung, moaning cry

•Kejang : 20-30% pasien – 44 % anak : Haemophilus influenzae

– 25 % : Streptococcus pneumoniae

– 21 % : Streptococcus

– 10 % : infeksi Meningococcus.

Page 18: presentasi referat meningitis pada anak

• gejala kelainan serebral lain :

paralisis, strabismus, ”Crack pot sign” pernafasan Cheyne Stokes, paralisis

okulomotor (ptosis, anisokor) abducens, hipertensi dengan bradikardia,

apnoe, dekortikasi atau deserebrasi, stupor, coma, dan tanda herniasi

otak”Chocked disc” dari papila nervus optikus.

• Tanda rangsang meningeal +

- kaku kuduk

- brudzinski 1 & 2

- Kernig’s sign

- Laseg sign

umunya tidak terlihat pada anak <18 bulan

Page 19: presentasi referat meningitis pada anak

Tanda-tanda patognomonik bakteri yang bersangkutan :

•Peteki dan purpura : khas untuk infeksi meningokokus,

•Eksantema : indikatif untuk pneumokokus dan hemofilus influenza,

•Arthritis dan anthralgia : sering pada infeksi meningokokus dan H. Influenza,

•Otitis media yang hilang timbul dengan banyak mengeluarkan eksudat :

infeksi Pneumokokus,

•Hemoragi pada kulit yang cepat timbul berkombinasi dengan keadaan syok :

septikemia Meningokokus.

Page 20: presentasi referat meningitis pada anak

MANIFESTASI KLINIS MENINGITIS SEROSA

1.Stadium I (stadium inisial / stadium non spesifik / fase prodromal) 1 - 3 minggu. Timbul perlahan, kelainan neurologis (-) Gejala tidak khas :oRasa lemahoDemamoNafsu makan menurun (anorexia).oNyeri perut.oSakit kepalaoMual, Muntah.oKonstipasi.oApatis.oIrritable.

Page 21: presentasi referat meningitis pada anak

2. Stadium II (stadium transisional / fase meningitik)

•Pada fase ini terjadi rangsangan pada selaput otak / meningen.

o Keluhan utama : sakit kepala berat dan muntah

o Akibat peradangan / penyempitan arteri di otak :

–Disorientasi , bingung

– kejang , Tremor

–hemibalismus / hemikorea

–hemiparesis / quadriparesis

– penurunan kesadaran

–Gangguan otak / batang otak / gangguan saraf kranial: saraf kranial

yang sering terkena adalah saraf otak III, IV, VI, dan VII : strabismus,

diplopia, ptosis, reaksi pupil lambat, gangguan penglihatan kabur

Page 22: presentasi referat meningitis pada anak

3. Stadium III (koma/ fase paralitik)

•percepatan penyakit ± 2-3 minggu

•gangguan fungsi otak semakin tampak jelas akibat infark batang otak akibat

lesi pembuluh darah atau strangulasi oleh eksudat yang mengalami organisasi

–pernapasan irregular - Otot ekstensor kaku, spasme

–demam tinggi - opistotonus

–edema papil - pupil melebar, tidak bereaksi

–Hiperglikemia - nadi dan napas tak teratur

–kesadaran makin menurun - hiperpireksia

– irritable dan apatik

–Mengantuk, stuporkoma

Page 23: presentasi referat meningitis pada anak

Meningitis Viral

• Tidak berat dan sembuh alami

• Beberapa gejala spesifik

• Echovirus atau Coxsackie : disertai ruam dengan panas yang akan

menghilang setelah 4-5 hari

• Echovirus : disertai ruam makopapular yang tidak gatal di daerah

wajah, leher, dada, badan, dan ekstremitas.

• Coxsackie virus : lesi vesikuler pada palatum, uvula, tonsil, dan

lidah

• Enterovirus : GE, ruam makulopapular , faringitis

• Mumps : Parotitis dan orkitis

Page 24: presentasi referat meningitis pada anak

DIAGNOSIS

Manifestasi Klinis

Pemeriksaan Cairan Otak (Lumbal Pungsi)

LP PURULENTA SEROSA

Warna

Sel

Protein

Glukosa

Klorida

Mikroorganisme

Keruh

PMN 1000-10000

100-500 mg%

0-40 mg%

650-680

Kultur

Jernih

MMN 300-500

100-500 mg%

Rendah

510

Khusus/Ziehl-Nielsen

Page 25: presentasi referat meningitis pada anak

Pada Meningitis Viral :

Diagnosis biasanya dapat dibuat berdasarkan gejala klinis, kelainan CSS dan perjalanan penyakit yang self-limited. Sel 200-500MN dominan, protein biasanya sedikit meningkat (normal – 200), glukosa biasanya normal / sedikit turun dari 75 mg/dl (>40)

Page 26: presentasi referat meningitis pada anak

• Warna dan Kadar protein

TB : Jernih , Protein Meningkat jika beberapa cc dibiarkan dalam

tabung reaksi 24 jam xanthochrom dan di permukaan tampak

sarang laba-laba ataupun bekuan (karena tingginya kadar fibrinogen)

Purulenta : keruh

viral : jernih

• Tes Nonne dan Pandy positif kuat

menunjukkan peningkatan kadar protein.

Page 27: presentasi referat meningitis pada anak

• Kadar glukosa

Normal di CSF :±60% dari gluokosa darah

TB dan purulenta : Kadar glukosa menurun < 40mg% tetapi

tidak sampai 0 mg% hipoglikorazia.

• Kadar klorida

normal pada stadium awal, kemudian menurun

Pemeriksaan Darah

TB : LED meningkat 80% kasus

Leukosit meningkat sampai 20.000

Page 28: presentasi referat meningitis pada anak

• Kontraindikasi pungsi lumbal:

– Infeksi kulit di sekitar daerah tempat pungsi

–Dicurigai adanya tumor atau tekanan intrakranial meningkat

– Kelainan pembekuan darah.

–Penyakit degeneratif pada join vertebra

Page 29: presentasi referat meningitis pada anak

Uji tuberkulin positif

Pada anak 90% efektif menurut penelitian

• 0–4 mm

→ (-) : tidak ada infeksi M. tuberculosa.

• 3–9 mm

→ meragukan : kesalahan teknik, reaksi silang

dengan Mycobacterium atypic atau setelah

vaksinasi BCG.

• ≥ 10 mm

→ (+) : sedang atau pernah terinfeksi M. tuberculosa 

Page 30: presentasi referat meningitis pada anak

Dari pemeriksaan radiologi:

• Foto toraks

menunjukkan tanda infeksi tuberkulosis aktif (infiltrat terutama di apex

paru)

• CT-scan kepala

adanya dan luasnya kelainan di daerah basal atau hidrosefalus

enhancement di daerah basal, tampak hidrosefalus komunikans yang

disertai dengan tanda-tanda edema otak atau iskemia fokal dini

Tuberkuloma silent : sering di daerah korteks serebri atau talamus.

Page 31: presentasi referat meningitis pada anak

KOMPLIKASI

Meningitis Purulenta

•kejang (30-40% pada anak)

•Koma

•Edema serebri

•gangguan pendengaran

•disfungsi saraf kranial

•Paralisis fokal

•Kebutaan

•Efusi subdural

•Hidrosefalus

•SIADH

Page 32: presentasi referat meningitis pada anak

Fase akut : bakteri menembus rintangan darah otak melalui tempat lemah (mikrovaskular / pleksus koroid) karena merupakan media pertumbuhan baik

masuk CSF menyebar ke ventrikel ke seluruh ruang subaraknoid

bahan toksik menyebabkan hiperemia pembuluh darah +migrasi neutrofil ke subaraknoid

merangsang kongesti dan peningkatan permeabilitas

merangsang PMN menembus endotel melalui tight junction untuk fagosit bakteri

Terbentuk eksudat dan debris di subaraknoid

Selanjutnya terjadi eksudasi fibrinogen (di minggu kedua sel fibroblas muncul)

Jaringan fibrosis-Di sisterna basalis hidrosefalus komunikan

-Di aquadectus sylvii, foramen Luscha , Magendi hidrosefalus obstruktif :

Jaringan fibrosis-Di sisterna basalis hidrosefalus komunikan

-Di aquadectus sylvii, foramen Luscha , Magendi hidrosefalus obstruktif :

Page 33: presentasi referat meningitis pada anak

Hemiplegia, dekortisasi/deserebrasi, buta kortikal, kejang, koma defisit sensoris dan motoris, serebral palsi, Learning

disabilities, retardasi mental, buta

Hemiplegia, dekortisasi/deserebrasi, buta kortikal, kejang, koma defisit sensoris dan motoris, serebral palsi, Learning

disabilities, retardasi mental, buta

VaskuliitisVaskuliitis

Page 34: presentasi referat meningitis pada anak

terjadi hampir 1 dari 5 pasien

40% pada usia <1 tahun

Iskemik difus SSP atau komplikasi sistemik kematian

Walaupun terapi antibiotik efektif, komplikasi neurologis tetap terjadi

pada 30% pasien

Terutama : S.penumoniae

Tuli konduktif karena infeksi telinga tengah yang

menyertai meningitis mastoiditis karena perluasan

infeksi

Tuli sensorineural karena sepsis koklear (paling

sering) atau kelainan N.VIII.

Kejang Kejang

TuliTuli

Page 35: presentasi referat meningitis pada anak

Peradangan sekresi ADH berlebih kelenjar hipofisis posterior Keadaan

hiponatremia dan hipo-osmolalitas meskipun keadaan volume

plasma normal atau meningkat gejala water intoxication (mengantuk,

iritabel, kejang)

Kriteria diagnostik :

1.      Na serum <135 mEq/L

2.      Osm serum <280 mOsm/L

3.      Na urin tinggi (biasanya > 18 mEq/L)

4.      Rasio osm urin/serum meninggi hingga 1,5-2,5 : 1

5.      Fungsi tiroid, adrenal, dan renal normal

6.      tanda-tanda dehidrasi (-)

Penderita biasanya normovolemik.

SIADHSIADH

Page 36: presentasi referat meningitis pada anak

curiga jika : demam setelah 72 jam pemberian antibiotic +obat suportif adekuat ubun-ubun besar tetap membonjol gambaran klinis meningitis tidak membaik kejang fokal atau umum, timbul kelainan neurologis fokal atau muntah Diagnosis : transiluminasi kepala atau pencitraan. Positif bila daerah translusen

asimetri, pada bayi <6 bulan >3cm, dan >6 bulan >2 cm. efusi subdural mempunyai 4 kemungkinan: a. kering sendiri, bila jumlahnya

sedikit; b.menetap atau bertambah banyak; c. membentuk membrane yang berasal dari fibrin; d. menjadi empiema

Pengobatan : kontroversial biasanya : tap subdural tiap 2 hari (selang sehari) sampai kering. Satu kali tap maksimal 30 ml di kedua sisi. Cairan berwarna xantocrom pada mulanya, setelah beberapa tap menjadi kuning muda. Bila dalam 2 minggu tidak kering konsul bedah saraf. Dalam 2 minggu tersebut dapat tumbuh membran dari fibrin yang menghalangi pertumbuhan otak dan membran membentuk neovaskular yang ujungnya menempel di korteks serebri dapat menjadi fokus iritatif - epilepsi kemudian hari

Efusi SubduralEfusi Subdural

Page 37: presentasi referat meningitis pada anak

Komplikasi Meningitis Serosa

Reaksi hipersensitivitas difus terhadap pelepasan bakteri atau antigen dari tuberkel terutama di basis otak

Eksudar berpusat di sekeliling fosa interpedunkular, fisura sylvi, meliputi kiasma optikus, meluas di sekitar pons dan serebelum

Eksudat tebal mengkompresi pembuluh darah basis otak dan menjerat saraf kranial

Paling sering : N. VI lalu N III, N IV, N VII, dapat pula N VIII dan NII- Diplopia dan strabismus

- Gangguan penglihatan atau kebutaan- Gangguan pendengaran permanen (N VIII lebih sering karena streptomisin

dibanding meningitis sendiri)

Kelumpuhan saraf otak Kelumpuhan saraf otak

Page 38: presentasi referat meningitis pada anak

Peradangan kronik dan fibrous dari leptomeningen (araknoid dan piameter) biasa pada kanalis spinalis paling sering vertebra torakalis, lalu lumbalis dan servikalis

Gejala pertama : nyeri spontan, radikuler lalu gangguan motorik berupa paraplegi dan tetraplegia

VaskuliitisVaskuliitis

SIADHSIADH

HidrosepalusHidrosepalus

AraknoiditisAraknoiditis

SekueleSekuele

Kelumpuhan saraf otak Kelumpuhan saraf otak

Page 39: presentasi referat meningitis pada anak

TATALAKSANA MENINGITIS SEROSA TUBERKULOSA

Page 40: presentasi referat meningitis pada anak

Efek samping ringan obat dan penatalaksanaannya.

Page 41: presentasi referat meningitis pada anak
Page 42: presentasi referat meningitis pada anak

Steroid prednison 1-2 mg / kgBB / hari dibagi dalam 3 dosis selama 4-6

minggu, lalu penurunan dosis bertahap (tappering off) selama 4-6 minggu

sesuai dengan lamanya pemberian regimen

diberikan untuk :

• Menghambat reaksi inflamasi

• Mencegah komplikasi infeksi

• Menurunkan edem cerebri

• Mencegah perlengketan arachnoid dan otak

• Mencegah arteritis/ infark otak

• Indikasi :

• Kesadaran menurun

• Defisit neurologi fokal

Page 43: presentasi referat meningitis pada anak

TATALAKSANA MENINGITIS PURULENTA

Cairan intravena

Koreksi gangguan asam basa dan elektrolit

Atasi kejang

Kortikosteroid : dexamethason 0,6 mg/kgbb/hari selama 4 hari, 15 – 20

menit sebelum pemberian antibiotik

Antibiotik. 2 fase: yaitu empirik dan setelah ada hasil biakan dan uji

resistensi.

Page 44: presentasi referat meningitis pada anak

PENGOBATAN ANTIBIOTIK EMPIRIS

neonatus : ampisilin + amoniglikosida atau ampisilin + sefotaksim.

3 – 10 tahun : ampisilin + kloramfenikol atau sefuroksim/sefotaksim/seftriakson

>10 tahun : penisilin.

Pada neonatus pengobatan selama 21 hari, pada bayi dan anak 10 – 14 hari.

Page 45: presentasi referat meningitis pada anak

BAKTERI ANTIBIOTIK

Neonatus

Tak diketahui Ampisilin + gentamisin

Streptokokus grup B Penisilin G

E. Koli Ampisilin + Gentamisin

Pseudomonas Gentamisin

Klebsiela Gentamisin

Listeria Ampisilin

Bayi dan anak kecil

Tidak diketahui Ampisilin + kloramfenikol

Penisilin + kloramfenikol /

Sefalosforin (sefotaksim, Seftriakson)

Streptokokus Pneumoniae Penisilin G

Hemofilus influenza tipe B Ampisilin + gentamisin

Kloramfenikol

Anak dan orang dewasa

Neisseria meningitidis (meningokoki) Penisilin G

Page 46: presentasi referat meningitis pada anak

Menurut Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak tahun 2004, terapi empirik

untuk neonatus dengan meningitis purulenta sebagai berikut

Umur 0-7 hari

Ampisilin 150 mg/kgBB/hari setiap 8 jam IV + Sefotaksim 100 mg/kgBB/hari setiap

12 jam IV atau

Seftriakson 50 mg/kgBB/hari setiap 24 jam IV atau

Ampisilin 150 mg/kgBB/hari setiap 8 jam IV + Gentamisin 5 mg/kgBB/hari setiap 12

ajm IV.

Umur >7 hari

Ampisilin 200 mg/kgBB/hari setiap 6 jam IV + Gentamisin 7,5 mg/kgBB/hari setiap

12 jam IV atau

Ampisilin 200 mg/kgBB/hari setiap 8 jam IV atau

Seftriakson 75 mg/kgBB/hari setiap 24 jam IV.

Page 47: presentasi referat meningitis pada anak

Menurut Pedoman Pelayanan Medis IDAI tahun 2010, terapi empirik pada bayi

dan anak dengan meningitis purulenta :

Usia 1 – 3 bulan :

Ampisilin 200-400 mg/kgBB/hari IV dibagi dalam 4 dosis + Sefotaksim 200-300

mg/kgBB/hari IV dibagi dalam 4 dosis, atau

Seftriakson 100 mg/kgBB/hari IV dibagi dalam 2 dosis

Usia > 3 bulan :

Sefotaksim 200-300 mg/kgBB/hari IV dibagi dalam 3-4 dosis, atau

Seftriakson 100 mg/kgBB/hari IV dibagi 2 dosis, atau

Ampisilin 200-400 mg/kgBB/hari IV dibagi dalam 4 dosis + Kloramfenikol 100

mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis

Jika sudah terdapat hasil kultur, pemberian antibiotik disesuaikan dengan hasil

kultur dan resistensi.

Page 48: presentasi referat meningitis pada anak

Meningitis Viral

Kebanyakan jinak dan self limited teori suportif

Manajemen antivirus masih kontroversial

Beberapa ahli tidak menganjurkan terapi antivirus kecuali

bila diikuti dengan ensefalitis

Page 49: presentasi referat meningitis pada anak

PENCEGAHAN

Meningitis Bakterial

vaksin PCV : 2,4,6, 12-15 bulan

Bila diberikan pada usia 7-12 bulan : 2 kali interval 2 bulan, >1

tahun : 1 kali

dimana keduanya dilanjutkan dengan booster sebanyak 1 kali

pada usia >12 bulan minimal 2 bulan setelah dosis terakhir

>2 tahun : hanya satu kali

Vaksin HiB : dapat dikombinasikan dengan vaksin lainnya.

usia 2, 4, dan 15-18 bulan.

Meningitis TB

Vaksin BCG : Dianjurkan sebelum usia 3 bulan, optimalnya usia 2

bulan.

> 3 bulan : uji tuberkulin

Page 50: presentasi referat meningitis pada anak

Meningitis viral :

• Cegah infeksi virus dengan cuci tangan , jaga kebersihan benda-

benda, hindari mencium, bertukar gelas dan alat-alat lain dengan

seorang yang sakit

• Pastikan seluruh anggota keluarga telah divaksin :

• vaksin campak : usia 9 bulan dan tidak perlu diberikan kembali

pada usia 24 bulan jika sudah mendapat MMR pada usia 15 bulan.

• Vaksin varicella : setelah usia 12 bulan, terbaik pada saat akan

masuk sekolah dasarJika diberikan pada usia > 12 tahun, 2 dosis

dengan interval minimal 4 minggu.

• Vaksin MMR diberikan pertama pada usia 15 bulan lalu diberikan

kembali di usia 5-6 tahun.

Page 51: presentasi referat meningitis pada anak

TERIMA KASIH