Presentasi Referat

21
REFERAT Demensia SUPERVISIOR : dr. Kartidjo, Sp.KJ Oleh : Revanala kioro tami Npm: 10310324 BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA RSUD TASIKMALAYA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI TAHUN 2013

description

ppt

Transcript of Presentasi Referat

Slide 1

REFERATDemensia

SUPERVISIOR :dr. Kartidjo, Sp.KJ

Oleh :

Revanala kioro tamiNpm: 10310324

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA RSUD TASIKMALAYAFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATITAHUN 2013PENDAHULUANDengan meningkatnya usia seseorang maka kejadian terjadinya demensia akan meningkat juga. Pervalensi dari demensia sedang ke berat pada populasi yang berbeda berkisar antara lima persen pada populasi yang usianya lebih dari 65 tahun, 20%-40% pada populasi yang usianya lebih dari 85 tahun, 15%-20% pada tenaga medis dan 50% pada penyakit kronis.BAB IIDefinisi demensia demensia merupakan suatu sindrom akibat penyakit /gangguan otak yang biasanya bersifat kronik-progresif dimana terdapat gangguan fungsi luhur kortikal yang multipel (multiple higher cortical function), termasuk di dalamnya : daya ingat,daya fikir, orientasi,daya tagkap (komprehension),berhitung,kemampuan belajar,berbahasa,dan daya nilai (judgement).Umumnya disertai dan ada kalanya diawali dengan kemrosotan (deterioration) dalam pengendalian emosi,prilaku sosial,atau motivasi hidup.epidemiologiDemensia dianggap penyakit yang timbul pada akhir hidup karena cendrung berkembang terutama pada orang tua. Sekitar 5% sampai 8% dari semua orang di atas usia 65 tahun.Gejala klinisKehilangan daya ingat/memori jangka pendek. Pada orang tua normal, dia tidak ingat nama tetangganya, tetapi dia tau orang itu adalah tetangganya.Kesulitan melakukan aktifitas rutin yang biasa, seperti tidak tau bagaimana cara membuka baju atau tidak tau urutan-urutan menyiapkan makanan.Disorientasi orang, waktu dan tempatPenurunan dalam memutuskan sesuatu, misalnya tidak dapat memutuskan menggunakan baju hangat untuk cuaca dingin atau sebaliknya.Salah menempatkan barang.Perubahan tingkah laku, mood dapat berubah-rubah tanpa ada alasan yang jelas.Mudah curiga dan tersinggung.Pedoman diagostikAdanya penurunan kemampuan daya ingat dan daya fikir, yang sampai menggangu kegiatan harian seseorang seperti, mandi, berpakaian, makan, kebersihan diri, buang air besar, dan kecil.Tidak ada gangguan kesadaran.gejala dan disabilitas sudah nyata untuk paling sedikit 6 bulan.Demensia pada penyakit alzheimer

Definisi demensia yang disebabkan oleh Alzheimer yang berarti demensia yang disertai oleh perubahan patologis di otak penderitanya dengan waktu penyebaran sekitar 5-20 tahun.Etiologi Penyakit alzheimer tidak diketahui dengan pasti, tetapi beberapa teori menerangkan kemungkinan adanya faktor kromosom atau genetik (gen apoprotein E4), usia, riwayat keluarga, radikal bebas, toksin amiloid, pengaruh logam alumunium, akibat infeksi virus lambat atau pengaruh lingkungan lain.Klasifikasi

Demensia pada penyakit alzheimer onset dini Pedoman diagnosis : onset sebelum usia 65 tahun, perkembangan gejala cepat dan progresif, ada riwayat keluarga dengan penyakit alzheimer.Demensia pada penyakit alzheimer onset lambat Pedoman diagnosis : onset sesudah usia 65 tahun dan biasa pada akhir 70-an atau sesudahnya, perjalanan penyakit kemrosotan yang lamban dan biasanya dengan gangguan daya ingat merupakan gambaran umumnya.Demensia pada penyakit alzheimer tipe tak khas atau tipe campuran Pedoman diagnosis : demensia yang tidak cocok dengan gambaran dan pedoman untuk F00.0 atau F00.1, tipe campuran adalah demensia alzheimer + vaskuler.

Patofisiologi

Mekanisme patofisiologis yang mendasari penyakit alzheimer adalah terputusnya hubungan antar bagian-bagian korteks akibat hilangnya neuron pyramidal berukuran medium yang berfungsi sebagai penghubung bagian-bagian tersebut, dan digantikan oleh lesi-lesi degeneratif yang bersifat toksik terhadap sel-sel neuron terutama pada daerah hipokampus, korteks dan ganglia basalis. Hilangnya neuron-neuron yang bersifat kolinergik tersebut menyebabkan menurunnya kadar neurotransmiter asetilkolin di otak. Otak menjadi hipertropi dengan sulkus yang melebar dan terdapat peluasan ventrikel-ventrikel.

Faktor resikoRiwayat demensia pada keluargaUmur yang lanjutdepresi stadiumStadium 1 ( stadium amnesia )Stadium II (stadium bingung)Stadium III ( stadium akhir)Berdasarkan alzheimers disease and related disorder association (2001), terdapat 10 gejala: Hilang ingatanSulit untuk mengerjakan tugas yang sudah familiarBermasalah dengan bahasaDisorientasi waktu dan tempatKurang baik dalam mengambil keputusanBermasalah dengan pemikiran abstrakSalah menempatkan sesuatuPerubahan mood dan tingkah lakuPerubahan kepribadianKehilangan inisiatif

Pedoman diagnosisTerdapatnya gejala demensia.Onset bertahap dengan deteriorasi lambat. Onset biasaya sulit menyadari adanya kelainan tersebut. Dalam perjalanan penyakitnya dapat terjadi suatu taraf yang stabil secara nyata.Tidak adanya bukti klinis atau temuan dari pemeriksaan khusus yang menyatakan bahwa kondisi mental itu dapat disebabkan oleh penyakit otak atau sistemik lain yang dapat menimbulkan demensia ( misalnya hipotiroidisme, hiperkalsemia, defisiensi vitamin B12, defisiensi niasin, neurosifilis, hidrosefalus bertekanan normal atau hematoma subdural).Tidak adanya serangan apoleptik mendadak atau gejala neurologik kerusakan otak fokal seperti hemiparesis, hilangnya daya sensorik, defek lapangan pandang mata dan ikoordinasi yang terjadi dalam masa dini dari gangguan itu ( walaupun fenomena ini dikemudian hari dapat bertumpang tindih ).

Pencegahaan

Cara yang paling efektif mencegah alzheimer tentu menghindari dari faktor-faktor penyebabnya, meski hal ini tak mudah dipraktikan, apalagi dengan faktor usia. Berdasarkan penelitian dan pengamatan klinis penyakit alzheimer dapat dicegah dan ditunda melalui pendekatan preventiv yang terintregasi dan terpadu. Pendekatan tersebut setidaknya mencakup 4 pilar program, yaitu diet dengan rendah lemak, konsumsi nutrien spesifik untuk otak, meditasi, serta olaraga.

Demensia vaskular

Definisi Demensia vaskular bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai dengan adanya gangguan fungsi kognitif, yang disebabkan cedera otak karena penyakit serebrovaskular, baik iskemi ataupun hemoragik.

Pedoman diagnostik

Terdapatnya gejala demesiaHendaya fungsi kognitif biasanya tidak merata(mungkin terdapat hilangnya daya ingat, gangguan fikir, gejala neurologis fokal). Daya tilik diri (insight) da daya nilai secara relatif tetap baik.Suatu onset yang mendadak atau deteriosasi yang bertahap disertai adanya gejala neurologis fokal, meningkatkan kemungkinan diagosis demensia vaskuler. Pada beberapa kasus,penetapannya hanya dapat dilakukan dengan pemeriksaan neuropatologiklasifikasiDemensia vaskular onset waktu biasanya terjadi secara cepat sesudah serangkaian storke akibat trombosis serebrovaskular,embolisme atau perdarahan.Demensia mult-infrak onsetnya lebih lambat,biasanya setelah serangkaian episode iskemik minor yang menimbulkan akumulasi dan infrak pada parenkim otak.Demensia vaskular subkortikal fokus kerusakan akibat iskemia pada subtansia alba di hemisfer serebral, yang dapat diduga secara klinis dan dibuktikan dengan CT-scan. Korteks serebri biasanya tetap baik, walaupun demikian gambaran klinis masih mirip dengan demensia pada penyakit alzhaimer. gambaran klinis demensia vaskular Gejala neuropsikiatrik sering terjadi pada demensia vaskuler, dapat berupa perubahan kepribadian (paling sering), depresi, mood labil, delusi, apatis, abulia, tidak adanya spontanitas.17Penatalaksanaan demensia

Obat-obat untuk gangguan psikiatrik dan perilaku pada demensia:

BAB III KESIMPULAN

Demensia adalah sindrom neurodegenerative yang timbul karena adanya kelainan yang bersifat kronis dan progresif disertai dengan gangguan fungsi luhur multiple seperti kalkulasi, kapasitas belajar, bahasa dan mengambil keputusan. Kesadaran pada demensia tidak terganggu. Gangguan fungsi kognitif biasanya disertai dengan pemburukan kontrol emosi, perilaku, dan motivasi.Demensia alzheimer merupakan demensia yang paling sering terjadi dan belum ada penyembuhannya. Demensia vaskular merupakan penyakit kedua setelah demensia alzheimer yang dapat menyebabkan demensia. Sebagai dokter kita harus bisa memberikan edukasi terhadap pasien dan keluarga pasien. Menasehati keluarga pasien supaya senantiasa mendukung dan bersabarTerima Kasih

Nama obatgolonganindikasidosisEfek samping

donepezilPenghambat kolinestraseDemensia ringan-sedangDosis awal 5 mg/hr,setelah 4-6 minggu menjadi 10 mg/hrMual,muntah,diare,insomnia

GalantaminePenghambat kolinetrasiDimensia ringan-sedangDosis awal 8 mg/hr,setiap bulan dinaikan 8 mg/hr sehingga dosis maksimal 24 mg/hrMual,muntah,diare,anoreksia

RivastigminPenghambat kolinestraseDemensia ringan-sedangDosis awal 2x1,5 mg/hr,setiap bulan dinaikan 2x5 mg/hr hingga maksimal 2x10 mh/hrMual,muntah,pusing,diare,anoreksia

MemantinePenghambat reseptor NMDADemensia ringan-sedangDosis awal 5 mg/hr,setelah 1 minggu dosis dinaikan 2x5 mg/hr hingga maksimal 2x10 mg/hrPusing,nyeri kepala,konstipasi

Gangguan perilakuNama obatdosisEfek samping

Depresi

sitalop10-40 mg/hrMual,mengantuk,nyeri kepala,tremor

Esitalopram5-20 mg/hrInsomnia,diare,mual,mulut kering,mengantuk

sertralin25-100 mg/hrMual,diare,mengantuk,mulut kering,disfungsi sesual

Agistasi,ansietas,prilaku obsesifQuetiapin25-300 mg/hrMengantuk,pusing,mulut kering,dispepsia

Olanzapin2,5-10 mg/hrBB meningkat,mulut kering,pusing,tremor

risperidon0,5-1 mg/hrMengantuk,tremor,insomia,pandangan kabur,nyeri kepala

Insomnia

zolpidem5-10 mg/hrDiare, mengantuk

trazodon25-100 mg/hrPusing,nyeri kepala,mulut kering,konstipasi