PRESENTASI PTS SMAN 8

download PRESENTASI PTS SMAN 8

of 41

Transcript of PRESENTASI PTS SMAN 8

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER MELALUI PEMEBERDAYAAN GURU PEMBINA DAN DUKUNGAN KOMITE SEKOLAH DI SMA NEGERI 8 BANDAR LAMPUNGLAPORAN PTS DRS.BANJIR SIHITE, M.PD SMAN 8 BANDAR LAMPUNG

BAB IA. LATAR BELAKANG

Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah merupakan

berbagai kegiatan yang dilakukan siswa di luar jam belajar kurikulum sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, minat, bakat dan kemampuannya pada berbagai bidang di luar bidang akademik.

A. LATAR BELAKANG Beberapa permasalahan yang dihadapi SMA Negeri

8 Bandar Lampung dalam pengembangan kegiatan ektrakurikuler sekolah adalah sebagai berikut: Minimnya sumberdaya manusia Guru Pembina, sehingga hanya beberapa kegiatan ektrakurikuler yang berjalan. Terbatasnya sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan kegiatan ekstarkurikuler di sekolah.

LATAR BELAKANG Rendahnya partisipasi/peran serta orang tua atau

komite dalam pengembangan kegiatan ekstarkurikuler di sekolah. Rendahnya minat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah

B. Rumusan Masalah

Bagaimanakah upaya peningkatan prestasi kegiatan

ekstrakurikuler melalui pemberdayaan guru pembina di SMA Negeri 8 Bandar Lampung Tahun 2008-2010? Bagaimanakah upaya peningkatan prestasi kegiatan ekstrakurikuler melalui pemberdayaan dukungan Komite Sekolah di SMA Negeri 8 Bandar Lampung Tahun 2008-2010?

C. Tujuan Penelitian

A. Mendeskripsikan upaya peningkatan prestasi kegiatan ekstrakurikuler melalui pemberdayaan guru pembina di SMA Negeri 8 Bandar Lampung Tahun 2008-2010 B. Mendeskripsikan upaya peningkatan prestasi kegiatan ekstrakurikuler melalui pemberdayaan dukungan Komite Sekolah di SMA Negeri 8 Bandar Lampung Tahun 2008-2010

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan

Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian diharapkan dapat

berguna dalam pengembangan sekolah, khususnya peningkatan prestasi kegiatan ekstrakurikuler melalui pemberdayaan guru pembina dan dukungan komite sekolah.

Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagi siswa sebagai bahan pertimbangan dalam mengikuti

berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan pada SMA Negeri Bandar Lampung sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing. Bagi siswa sebagai referensi untuk meningkatkan kapasitas dan profesionalisme sebagai Pembina ekstrakurikuler pada SMA Negeri Bandar Lampung Bagi Komite sekolah sebagai bahan masukan untuk meningkatkan peran serta dan partisipasi dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung, khususnya dalam kegiatan ekstrakurikuler.

BAB I TINJAUAN PUSTAKAPengertian Kegiatan Ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa sekolah, di luar jam belajar kurikulum standar. Kegiatankegiatan ini ada pada setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai universitas. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat dan kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik. Ekstrakurikuler merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/madrasah (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996: 112).

Tujuan dan Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler Tujuan kegiatan Ekstrakurikuler adalah berkembangnya

potensi, bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut maka hal-hal yang diupayakan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler adalah sebagai berikut: Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta didik sebagai kegiatan pengembangan diri di luar mata pelajaran. Menyelenggarakan kegiatan di luar mata pelajaran dengan mengacu kepada kebutuhan, potensi, bakat dan minat peserta didik.

Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler Individual, yaitu prinsip kegiatan Ekstrakurikuler yang sesuai

dengan potensi, bakat dan minat peserta didik secara individual. Pilihan, yaitu prinsip kegiatan Ekstrakurikuler yang sesuai dengan keinginan dan diikuti secara sukarela peserta didik. Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan Ekstrakurikuler yang menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh. Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan Ekstrakurikuler dalam suasana yang mengembirakan dan menimbulkan kepuasan peserta didik. Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan Ekstrakurikuler yang membangun semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil. Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan Ekstrakurikuler yang dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.

Pelaksanan Kegiatan Ekstrakurikuler

Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

(1996: 112), azas-azas pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler adalah sebagai berikut: Kegiatan ekstrakurikuler perlu dipersiapkan denganmantap, baik dalam program, pelaksanaanmaupun mungkin pembiayaan. Kegiatan ekstrakurikuler memerlukan oordinasi antara Kepala Sekolah, wali kelas, guru maupun pihak-pihak lainnya yang berkepentingan. Kegiatan ekstrakurikuler pada umumnya dilakukan di luar jam pelajaran, termasuk pada hari libur.

Ektrakurikuler

Pengembangan kegiatan ekstrakurikuler merupakan bagian dari pengembangan institusi sekolah. Berbeda dari pengaturan kegiatan intrakurikuler yang secara jelas disiapkan dalam perangkat kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler lebih mengandalkan inisiatif sekolah. Secara yuridis, pengembangan kegiatan ekstrakurikuler memiliki landasan hukum yang kuat, karena diatur dalam Surat Keputusan Menteri yang harus dilaksanakan oleh sekolah.

B. PENGEMBANGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULERSalah satu Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI no 125/U/2002 tentang Kalender Pendidikan dan Jumlah Jam Belajar Efektif di Sekolah. Pengaturan kegiatan ekstrakurikuler dalam keputusan ini terdapat pada Bab V pasal 9 ayat 2 : Pada tengah semester 1 dan 2 sekolah melakukan kegiatan olah raga dan seni (Porseni), Karyawisata, lomba kreativitas atau praktek pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan bakat, kepribadian, prestasi dan kreativitas siswa dalam rangka mengembangkan pendidikan anak seutuhnya.

C. Pemberdayaan Komite Sekolah

Menurut Cohen dalam Karsidi (2005: 220-221), peran serta masyarakat atau partisipasi masyarakat dalam pembangunan umumnya dimulai dari tahap pembuatan keputusan, penerapan keputusan, penikmatan hasil, dan evaluasi kegiatan.

BAB III METODE PENELITIANJenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). PTS adalah penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti (umumnya juga praktisi) di sekolah untuk membuat peneliti lebih profesional terhadap pekerjaannya, memperbaiki praktikpraktik kerja, dan melakukan inovasi sekolah serta mengembangkan ilmu pengetahuan terapan (professional knowledge).

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada SMAN 8 Bandar Lampung dengan waktu penelitian yaitu Tahun Pelajaran 2010/2011.

C. DATA PENELITIANData Kuantitatif Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah data berupa peningkatan prestasi kegiatan ekstrakurikuler Data Kualitatif Data kualitatif dalam penelitian ini adalah diskripsi dari beberapa kesimpulan dan permasalahan serta mendiskripsikan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan penelitian.

Sekolah

Melakukan analisis mengenai kemampuan para

pembina kegiatan ekstrakurikuler tersebut, berkaitan dengan kapasitas dan kecakapan sebagai pembina di masing masing bidang ekstrakurikuler. Melaksanakan review terhadap pelaksanaan tugas pembina kegiatan ekstrakurikuler dalam melaksanakan proses pembinaan Menjaring aspirasi siswa mengenai berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang dibutuhkan sesuai dengan minat dan bakat mereka

D. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH Melakukan analisa untuk menentukan perlu atau

tidaknya perekrutan tenaga pembina selain guru (outsourcing). Menjalin hubungan dan koordinasi dengan Komite Sekolah, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan kegiatan ekstrakurikuler dan pendanaan. Strategi pemecahannya adalah dengan mengoptimalkan peran serta Komite Sekolah dalam segi pembiayaan. Pertemuam khusus dengan komite sekolah harus dilakukan yang salah satu agenda pentingnya adalah penyampaian analisa SWOT tentang kegiatan ekstrakurikuler kepada Komite Sekolah dan pembahasan pendanaan program ekstrakurikuler.

E. ANALISIS DATA Data yang telah diperoleh dalam penelitian ini

selanjutnya dianalisis secara deskriptif, sesuai dengan pokok pembahasan masing-masing untuk memperoleh suatu kesimpulan.

Pelaksanaan Strategi Pemberdayaan Guru Pembina

dan Dukungan Komite Sekolah dalam Peningkatan Prestasi Kegiatan Ekstrakurikuler

Pelaksanaan strategi pemberdayaan guru pembina dan

dukungan Komite Sekolah dalam peningkatan prestasi kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 8 Bandar Lampung didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut: Guru pembina memiliki posisi dan peran strategis dalam mendidik dan membimbing siswa, termasuk dalam kegiatan ekstrakurikuler. Guru yang memiliki keahlian dan keterampilan pada bidang tertentu harus diberdayakan semaksimal mungkin untuk meningkatkan prestasi kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 8 Bandar Lampung.

HASIL DAN PEMBAHASAN Komite Sekolah memiliki posisi dan peran strategis

dalam peningkatan kualitas pendidikan, sebab Komite Sekolah memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai badan pertimbangan (advisory agency), sebagai badan pendukung (supportinng agency), sebagai badan pengontrol (controlling agency), dan peran komite sekolah sebagai badan penghubung (mediator agency). Apabila berbagai fungsi tersebut dapat dioptimalkan maka prestasi kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 8 Bandar Lampung juga akan dapat diraih secara maksimal.

kegiatan ekstrakurikuler

Langkah-langkah operasional pengembangan kegiatan ekstrakurikuler di SMA

Negeri 8 Bandar adalah sebagai berikut: Sosialisasi KTSP dan Pengembangan Diri kepada seluruh warga sekolah Identifikasi minat dan potensi peserta didik melalui angket multiple intelegence atau format non tes lainnya. Pengarahan minat dan potensi siswa kepada kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah. Pendataan jenis ekstrakurikuler, guru pembina dan sarana pendukung oleh wakil kepala sekolah bagian kesiswaan. Penyebaran angket pemilihan ekstrakurikuler oleh wali kelas. Pertemuan antara guru-guru pembina ekstrakurikuler, wakil kepala sekolah untuk membuat program kegiatan ekstrakurikuler dan jadwal latihan. Pemberitahuan kepada orang tua melalui Komite Sekolah. Masing-masing kegiatan ekstrakurikuler melaksanakan kegiatan dan latihan sesuai dengan jadwal dan tempat yang telah ditentukan. Konselor memberi pelayanan konsultasi, informasi dan konseling yang berkenaan dengan pengembangan diri.

Pembina dan Dukungan Komite Sekolah dalam Peningkatan Prestasi Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ektrakulikuler SMA Negeri 8 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2006/2007 2007/2008 belum berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil prestasi masing-masing ektrakurikuler masih rendah. Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler belum dapat sepenuhnya mengakomodasi semua minat dan bakat peserta didik.

Pemberdayaan Pembina Kegiatan Ekstrakurikuler

Pemberdayaan Pembina Kegiatan Ekstrakurikuler

perlu ditingkatkan dengan menganalisis pembinaan sebelumnya melalui kegiatan rapat tinjauan program ekstrakurikuler. Rapat ini dilaksanakan pada tanggal 13 Juli 2009.

Pemberdayaan Komite Sekolah Peningkatan prestasi Kegiatan Ekstrakurikuler di SMAN

8 Bandar Lampung perlu melibatkan peran Komite sekolah yaitu dengan mengundang orang tua siswa dalam rapat paripurna untuk menentuan jumlah anggaran untuk pembiayaan kegiatan sekolah yang dilaksanakan di awal tahun pelajaran baru. Salah satu hasilnya adalah peningkatan pembiayaan yang dialokasikan untuk kegiatan ekstrakurikuler pada tahun pelajaran 2009/2010 meningkat yaitu 35% dibandingkan dengan tahun pelajaran sebelumnya.

CAPAIAN Pembina Kegiatan Ekstrakurikuler

Sejak tahun pelajaran 2008/2009 seluruh pembina

yang dipilih memiliki kemampuan yang sesuai untuk membimbing siswa, mampu menyusun program dan melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler dengan baik, dan melakukan pendampingan dalam persiapan siswa untuk mengikuti perlombaan

CAPAIAN Komite Sekolah

Dukungan pendanaan Komite Sekolah untuk

pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler meningkat 35% pada tahun ajaran 2008/2009 dibandingkan dengan pendanaan pada tahun pelajaran sebelumnya.

PRESTASI LOMBA EKSTRAKURIKULERPecinta Alam, prestasi yang diperoleh adalah: Juara 1 Lomba Lintas Alam Tingkat Provinsi tahun 2009 Juara 3 Lintas Alam Tingkat Provinsi Lampung tahun 2009

PMR Juara 2 Lomba PMR

Juara 3 Lomba PMR Juara Umum Lomba PMR Tingkat Provinsi 2009 Juara 1 PTD Putri Tingkat Provinsi Lampung 2010

Juara 2 PT Putri Tingkat Provinsi Lampung 2010 Juara 3 PT Putra Tingkat Provinsi Lampung 2010 Juara 2 PK Tingkat Provinsi Lampung 2010

Juara 1 PP Putri Tingkat Provinsi Lampung 2010

ENGLISH CLUB Juara 2 Lomba Pidato Bahasa Inggris Tingkat Kota

Bandar Lampung tahun 2008 Juara 2 Lomba Story Telling Bahasa Inggris Tingkat Kota Bandar Lampung tahun 2009

KIR Juara 1 Lomba Karya Tulis tahun 2009

Juara 2 Lomba cari Data tahun 2009 Juara harapan 1 Penulisan Opini

ROHIS Juara 2 Lomba Dakwah

Juara 2 Lomba Parade Lampung Islamic Science

OLAH RAGA

Juara 2 Futsal Darmajaya Tahun 2009 Juara 1 Futsal Piala Pemuda Pancasila Tahun 2010 Juara 1 Futsal Ex Niner Tahun 2009 Juara 1 Futsal LP3I Tahun 2009 Juara 1 Futsal Solidarity Community Tahun 2009 Juara 2 Karate O2SN SMA Kota Bandar Lampung Tahun 2009 Juara 3 Karate Wakodai Tahun 2009 Juara 2 Karate Wakodai Tahun 2009 Juara 2 Karate Wakodai Tahun 2009 Juara 2 Karate Wakodai Tahun 2009 Juara 1 Karate Wakodai Tahun 2009 Juara 2 Atletik Lari O2SN SMA Kota Bandar Lampung 2010 Juara 2 Karate O2SN SMA Kota Bandar Lampung 2010

Faktor Pendukung dan PenghambatFaktor Pendukung Fasilitas-fasilitas pendukung kegiatan ekstrakurikuler sudah memadai Siswa dan pembina ekstrakurikuler memiliki semangat tinggi Pendanaan cukup mendapat dukungan dari Komite Sekolah Secara umum lomba lomba yang ada dapat diikuti

FAKTOR PENGHAMBAT Kurangnya waktu pelaksanaan pembinaan ekstrakurikuler Pembinaan dilakukan setelah proses pembelajaran sehingga

peserta didik hanya belatih selama 1-2 jam per minggu. Jadwal Pelatihan lebih dipadatkan pada saat menjelang perlombaan dilaksanakan. Kurangnya kemampuan guru Pembina Ektrakulikuler Karate dalam penguasan ilmu beladiri karate, sehingga harus mendatangkan pelatih. Adanya keterlambatan pembayaran Uang Komite oleh orang tua siswa sehingga anggaran yang digunakan harus diambil dari dana lain untuk menanggulangi dana yang dibutuhkan Ragam dan jenis perlombaan Kegiatan Ektrakurikuler Seni dan Pramuka relatif sedikit atau kurang

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan Berdasarkan pembahasan maka dapat disimpulkan

sebagai berikut: Pemberdayaan pembina dan pelatih ekstrakurikuler dapat meningkatkan prestasi ekstrakurikuler di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Keikutsertaan dalam perlombaan pada even-even yang diadakan oleh lembaga-lembaga tertentu dapat menghasilkan prestasi yang memuaskan. Peningkatan prestasi dari masingmasing mutlak meningkat dari tujuh kali juara pada tahun pelajaran 2006/2007-2007/2008 menjadi 30 kali juara pada tahun pelajaran 2008/2009-2009/2010.

KESIMPULAN Dukungan Komite Sekolah berupa pendanaan dapat

mendukung kegiatan ekstrakurikuler. Dukungan pendanaan ini tidak memberatkan orang tua siswa karena sekolah hanya mengalokasikan dana lebih besar pada kegiatan ekstrakurikuler tanpa menambah jumlah uang komite yang dibayarkan oleh orang tua siswa.

SARAN Semua warga SMA Negeri 8 Bandarlampung harus

menyadari bahwa prestasi ekstrakurikuler tidak hanya tanggung jawab pembina saja akan tetapi merupakan tanggungjawab bersama. Oleh karena itu, target pencapaian prestasi dari masing-masing bidang ekstrakurikuler menjadi target pencapaian prestasi SMA Negeri 8 Bandar Lampung.

SARANPencapaian prestasi kegiatan ekstrakurkuler perlu ditinjau setiap akhir tahun pelajaran sehingga kendala-kendala yang terjadi dapat diketahui dan diantisipasi pada tahun pelajaran berikutnya.