Presentasi Proses Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi CPO (Crude

54
Proses Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi CPO ( Crude Palm Oil ) Di susun Oleh : Epin Supinto (15320048 )

Transcript of Presentasi Proses Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi CPO (Crude

Proses Pengolahan Kelapa Sawit

Menjadi CPO (Crude Palm Oil )

Di susun Oleh :

Epin Supinto (15320048 )

Dalam proses pengolahan tandan buah segar (TBS) kelapa

sawit hingga menjadi CPO ( Crude Palm Oil ) , ada beberapa proses

yang harus dilalui dan proses tersebut pada intinya untuk semua

pabrik sama. Namun seiring dengan perkembangan teknologi maka

ada beberapa modifikasi pada masing - masing stasiun pengolahan,

hal ini bertujuan untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Proses pengolahan kelapa kelapa sawit sampai menjadi CPO

( Crude Palm Oil ) terdiri dari beberapa proses berikut adalah

gambar flow diagram pada pengolahan kelapa sawit menjadi CPO.

Diagram Flow Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi CPO

1. Proses Penimbangan.

2. Proses di Stasiun Loading Ramp

3. Proses Penyortiran TBS.

4. Proses Perebusan (Sterilizer).

5. Proses Penebah (Thereser Process).

6. Proses Pengempaan (Pressing Process).

7. Proses Pemurnian Minyak ( Clarification Station ).

8. Proses Pengolahan Biji ( Kernel Station ).

9. Stasiun Boiler ( Ketel Uap ).

10. Stasiun Kamar Mesin ( Engine Room ).

11. Stasiun Penjernihan Air ( Air Water Treatment ).

12. Stasiun Pengolahan Limbah ( Final Effluent ).

1. Proses PenimbanganJembatan timbang adalah suatu alat untuk

mengetahui berapa banyak jumlah yang diterima dan jumlah yang dikeluarkan untuk suatu bahan / material baik TBS yang masuk, produksi yang keluar, jenjangan kosong yang keluar dan lain-lain yang ditunjukkan oleh alat timbang dalam satuan kilogram (Kg).

2. Proses PenyortiranPenyortiran yaitu pemisahan atau pengkelasan TBS

sesuai dengan fraksi sebagai salah satu kendali mutu CPO yang akan dihasilkan baik dari segi kualitas TBS.

3. Proses di Stasiun Loading Ramp Loading ramp merupakan tempat penuangan TBS yang

dibawa oleh truk pengangkut untuk sementara waktu sebelum didistribusikan kedalam Perebusan (Sterilizer) melalui lori atau konvyeor.

4. Proses Perebusan (Sterilizer).Tempat dimana dilakukan proses perebusan TBS dengan menggunakan steam dari boiler yang bertekanan tinggi, biasanya berbentuk bejana atau ketel.Adapun tujuan dari perebusan adalah :

1. Menghentikan aktifitas enzim lipase pada TBS. TBS yang dipanen mengandung enzim lipase yang tetap bekerja dalam buah. Enzim lipase bertindak sebagai pembentuk asam lemak bebas yang dapat mempengaruhi mutu dari CPO yang dihasilkan.

2. Melunakkan daging buah (mesocarp). 3. Melekangkan inti (kernel) dan cangkang (Shell). 4. Mengurangi kadar air dalam buah. 5. Mempermudah buah lepas dari tandannya.

5. Proses Penebah (Thereser Process).Fungsi dari Theresing adalah untuk memisahkan buah

dari janjangannya dengan cara mengangkat dan membantingnya serta mendorong janjang kosong ke empty bunch conveyor. Thresher berbentuk silinder horizontal yang berkisi-kisi dan diberi plat pembawa.

6. Proses Pengempaan (Pressing Process).Proses Kempa adalah pertama dimulainya

pengambilan minyak dari buah Kelapa Sawit dengan jalan pelumatan dan pengempaan. Baik buruknya pengoperasian peralatan mempengarui efisiensi pengutipan minyak.

7. Proses Pemurnian Minyak ( Clarification Station ).Stasiun klarifikasi merupakan suatu tempat pemurnian

minyak yang masih kasar menjadi minyak yang dapat dipasarkan, baik pemurnian kotoran maupun pemurniaan kadar air yang terdapat pada minyak. Karena minyak kasar yang keluar dari press masih banyak mengandung serabut, atau fibre, pasir, dan lumpur (sludge) sehingga perlu diolah distasiun klarifikasi agar dihasilkan minyak kelapa sawit yang dapat dipasarkan. Peralatan yang digunakan di stasiun ini , diantaranya : Sand Trap Tank, Vibrating Screen, Crude Oil Tank/ buffer tank, Continous Settling Tank (CST), Oil Tank, Purifier, Vacum Dryer, Sludge Oil Tank, Sludge Vibrating Screen, Sludge Centrifuge, Fat Pit, dan  Storage Tank.

a. Sand Trap Tank ( Pemisah Pasir )Minyak yang diperoleh dari press kemudian dialirkan ke sand

trap tank. Fungsi dari Sand trap tank adalah untuk menampung sementara minyak yang keluar dari press dan juga untuk mengendapkan pasir dan kotoran lain yang mengikut dengan minyak. Proses pemisahan ini terjadi karena adanya perbedaan berat jenis antara minyak dengan kotoran. Pasir dan kotoran lain yang berat jenisnya lebih berat akan turun kebawah dan mengendap di bagian dasar sand trao tank. Sedangkan minyak yang berat jenisnya lebih ringan akan naik ke permukaan. Minyak ini kemudian masuk kedalam pipa bentuknya seperti corong yang berada dipermukaan minyak dan mengalir menuju vibrating screen. Disini juga ada pemasukkan steam, dengan tujuan agar butiran minyak yang mengikut dengan kotoran dapat naik kepermukaan. Pemasukkan steam di sand trap tank ini adalah sistim coil dengan suhu 85º - 95º C.

b. Vibrating Screen (Ayakan Getar) Minyak yang telah dipisahkan dengan pasir dan kotoran lain pada sand

trap tank akan dialirkan ke vibrating screen. Vibrating screen adalah suatu alat untuk memisahkan minyak dari serabut (fibre) kasar dan halus yang terikut pada minyak malalui sistem ayakan / ayakan getar. Vibrating screen ini bekerja dengan cara bergetar. Disini terdapat 3 buah saringan. Dengan adanya getaran maka minyak yang berada pada saringan I akan turun kebawah (menuju kesaringan 2 dan saringan 3) sedangkan kotoran yang masih mengikut dari sand trap tank (fibre, pasir, kotoran halus) akan terdorong keluar dan jatuh ke bottom cross conveyor untuk diolah lagi. Minyak yang jatuh kesaringan ke 3 akan diperlakukan sama dengan pada saringan no 1, kotorannya akan keluar dan jatuh ke bottom cross conveyor. Sedangkan minyak akan keluar melalui sebuah pipa menuju crude oil tank (COT).

c. Crude Oil Tank (COT)/Buffer Tank berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel berat yang tidak

larut dan lolos dari ayakan getar. Crude Oil Tank ditempatkan tepat dibawah ayakan getar, juga berfungsi untuk menampung minyak dari ayakan getar sebelum dipompakan pada Oil Settling Tank. Pemisahan minyak lebih sempurna jika panas minyak dipertahankan 80°C, oleh sebab itu dalam COT dipasang alat pipa coil pemanas. Pemanasan dilakukan dengan closed steam atau open steam.

d. Oil Settling Tank (Clarifier Tank)Berfungsi dari untuk memisahkan minyak, air dan kotoran atau

Non Oily Solids (NOS) secara gravitasi. Dimana minyak dengan berat jenis yang lebih kecil dari 1 akan berada pada lapisan atas dan air dengan berat jenis = 1 akan berada pada lapisan tengah sedangkan NOS dengan berat jenis lebih besar dari 1 akan berada pada lapisan bawah.

e. Oil tankFungsi dari Oil Tank adalah untuk tempat sementara

Oil sebelum diolah oleh Purifier. Pemanasan dilakukan dengan menggunakan Steam Coil untuk mendapatkan temperatur yang di inginkan yakni 95°c.

f. Oil Purifier Fungsi dari Oil Purifier adalah untuk mengurangi

kadar air dalam minyak dengan cara sentrifugal. Pada saat alat ini dilakukan proses diperlukan temperatur suhu 95°C.

g. Vacuum Dryer Fungsi dari Vacuum Dryer adalah untuk mengurangi

kadar air dalam minyak produksi. Sistem kerjanya sendiri adalah minyak disimpan kedalam bejana melalui Nozel, sehingga bilamana ketinggian permukaan minyak menurun pengapung akan membuka dan mensirkulasi minyak kedalam bejana.

h. Storage Tank (tangki timbun) Tangki timbun merupakan tempat

penyimpanan sekaligus penimbunan minyak yang akan dipasarkan. Pada tangki ini dilengkapi dengan pipa steam untuk pemanas agar mutu minyak dapat dipertahankan sebagaimana sewaktu dikirimkan ke tangki timbun.

k. Fat fitMerupakan suatu tempat berbentuk bak sebagai tempat

penampungan minyak yang keluar dari sludge separator. sedangkan sludge drain tank dan bak recovery yang kemudian akan dipompakan ke Clarifier Tank untuk diolah lagi.

i. Sludge Tank Fungsi dari Sludge Tank adalah tempat

sementara sludge ( bagian dari minyak kasar yang terdiri dari padatan dan zat cair) sebelum diolah oleh sludge seperator.Pemanasan dilakukan dengan menggunakan steam untuk mendapatkan temperatur yang dinginkan yaitu 95°C.

j. Sludge Separator Sludge separator merupakan alat centrifugal yang

berfungsi memisahkan sludge dengan oil. Pada sludge separator digunakan gaya centrifugal dimana sludge di putar dengan kecepatan tinggi sehingga terpisah antara sludge dan oil berdasarkan berat jenis larutan. Minyak yang berasal dari pemisah ini akan di tampung di reclaimed tank, sedangkan sludge yang keluar dari sludge separator masuk ke sludge fit.

i. Bak recovery Merupakan suatu tempat berbentuk bak,

berfungsi untuk menampung air, pasir, sludge dari bak fit untuk dikirimkan ke kolam limbah.

8. Proses Pengolahan Biji ( Kernel Station ).Setelah fiber dan nut (press cake) selesai di press pada stasiun

press kemudian fiber dan nut dibawa oleh cake breaker conveyor menuju stasiun kernel. Stasiun kernel merupakan tempat pengolahan biji (nut) menjadi inti (kernel) dan cangkang (shell). Peralatan yang digunakan di stasiun ini , diantaranya : Cake Breaker Conveyor (CBC), Depericarper, Polishing Drum, Fiber Cyclone, Nut Silo, Ripple Mill, Separting, Claybath, Kernel Silo,dan Kernel Storage.

a. Cake Breaker Conveyor (CBC) Cake breaker conveyor ini berbeda dengan conveyor

lainnya. Conveyor ini berbentuk spiral yang piringannya bersegi-segi. Disamping untuk membawa fibre dan nut menuju depericarper juga untuk mengaduk-aduk fibre dan nut.

b.Depericarper Fungsi dari Depericarper adalah untuk

memisahkan fiber dengan nut dan membawa fiber untuk menjadi bahan bakar boiler. Fungsi kerjanya adalah tergantung pada berat massa, yang massanya lebih ringan (fiber) akan terhisap oleh fan.

c. Polishing Drum Polishing drum merupakan suatu alat berbntuk drum horizontal

yang berputar. Alat ini dilengkapi dengan siku pengarah yang bertujuan untuk mengarahkan biji hingga keujung drum. Fungsi dari polishing drum ini adalah untuk membersihkan sisa-sisa serabut yang masuk melekat pada nut. Pada umumnya disini akan terdapat fibre dan nut yang masih menggumpal, fibre kasar, batu, dan kotoran lain yang tidak dapat dipisahkan dengan menggunakan hisapan fibre cyclone.

d. Fiber Cyclone Merupakan alat yang dilengkapi dengan blower / fan

untuk mengisap fibre (serabut kering) dan air lock sebagai alat untuk mengatur laju pengumpanan untuk dilakukan pengisapan.

e. Nut Silo Nut silo merupakan suatu tempat penampung nut yang

telah bersih untuk dilakukan proses pemisahan cangkang dengan inti. Didalam nut silo ini terjadi pengelompokan nut kemasing-masing Ripple mill. Tujuannya adalah agar nut yang jatuh ke ripple mill merata.

f. Ripple mill (pemecah nut) Ripple mill merupakan suatu alat untuk memecahkan

cangkang agar inti (kernel) dan cangkang dapat dipisahkan pada proses selanjutnya sehingga bisa digunakan sebagai bahan bakar boiler.

g. Separating Separating merupakan suatu alat yang berfungsi

sebagai untuk pemisah kernel dengan pecahan cangkang. Pemisahan ini terjadi karena adanya perbedaan berat jenis antara kernel dengan cangkang. Cangkang yang sudah pecah mempunyai berat jenis lebih ringan dari pada kernel.

h. Claybath Claybath adalah suatu tempat pemisahan antara

kernel dengan cangkang dengan menggunakan bantuan calcium (CaCO3). Pemisahan ini disebut juga dengan pemisahan kernel dengan cangkang melalui sistim basah.

i. Kernel Silo Kernel silo merupakan suatu alat yang berbentuk

tabung horizontal untuk mengurangi kadar air yang terkandung di dalam kernel agar tumbuhnya jamur sewaktu penyimpanan di gudang kernel (kernel storage) dapat dihindari. Alat ini dilengkapi dengan blower / fan untuk mengembuskan udara panas yang dihasilkan oleh boiler.

J. Kernel Storage Fungsi dari Kernel ini adalah untuk tempat

penyimpanan inti produksi sebelum dikirim keluar untuk dijual. Kernel Storage pada umumnya berupa bulk silo yang seharusnya dilengkapi dengan fan agar uap yang masih terkandung dalam inti dapat keluar dan tidak menyebabkan kondisi dalam Storage lembab yang pada akhirnya menimbulkan jamur kelapa sawit.

9. Stasiun Boiler ( Ketel Uap ).Stasiun boiler merupakan suatu alat untuk menghasilkan uap steam untuk pembangkit tenaga listrik dan juga untuk proses pengolahan yang memerlukan steam dengan cara pemanasan terhadap air dengan memanfaatkan cangkang dan fiber sebagai bahan bakarnya. Karena uap yang dihasilkan oleh boiler sangat diperlukan maka boiler ini merupakan alat yang paling vital, oleh karena itu didalam pelaksanaan pengoprasiannya harus berdasarkan standart operating process (SOP). Fungsi boiler di PKS adalah penghasil uap yang digunakan sebagai : Penggerak utama turbin uap Perebusan TBS dalam strelizer Pemanas minyak dan pengeringan nut atau kernel

10. Stasiun Kamar Mesin ( Power Plant ).Berfungsi mengkonversi energi panas (steam) yang di hasilkan

boiler menjadi listrik melalui turbine. Didalam kamar mesin sendiri terdiri dari beberapa peralatan diantara lain, Turbine , Genset (generator setting) , Tabung BPV (break preasure Valve).

a.TurbineFungsi dari turbine adalah untuk mengubah tenaga uap

menjadi energi listrik, yaitu dengan jalan menggerakkan memutar alternator sehingga menghasilkan energi listrik.

b. GensetFungsi dari genset ini sama dengan fungsi dari turbine,

yaitu sama – sama sebagai pembangkit listrik, bedanya adalah sumber tenaganya. Turbine menggunakan steam sebagai sumber tenaga sedangkan genset dengan menggunakan bahan bakar solar.

c. Tabung BPV (break preasure Valve)

BPV merupakan bejana tekanan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan steam yang dihasilkan dari turbine dan sebagai pendistribusi steam ke masing – masing stasiun yang memerlukan steam. Bejana ini dilengkapi dengan:

Make up valve yang berfungsi untuk menaikkan atau menambah tekanan. Safety valve dan surplus valve berfungsi untuk membuang kelebihan

steam. Steam trap berfungsi untuk membuang kondensat.

11. Stasiun Penjernihan Air ( Air Water Treatment ).Stasiun Water Treatment merupakan suatu

tempat pengolahan air yang akan dipakai / dipergunakan dalam proses pengolahan maupun untuk keperluan domestik. Sumber air yang dipergunakan baik untuk proses pengolahan maupun untuk domestik adalah bersumber dari sungai jernih yang berada tidak jauh dari PKS. Pada dasarnya air yang berasal dari sungai masih banyak mengandung zat-zat terlarut serta kandungan lain yang dapat merugikan. Adapun komponen dalam stasiun WTP antara lain, Raw Water Pump , Water Clarifier Tank , Water Stelling Basin , Sand Filtre , dan Water Tower Tank .

a. Raw Water Pump Raw Water Pump adalah sebuah pompa untuk menghisap air dari

sungai menuju water reservoir. b. Water Clarifier Tank

Clarifier tank berfungsi sebagai alat penjernih air. Air yang berasal dari waduk terlebih dahulu diinjeksikan dengan bahan kimia. Bahan kimia yang digunakan yaitu aluminiun sulfhate sebagai pengikat kotoran-kotoran yang terikut dan soda ash berfungsi sebagai penjernih air. Alat ini juga di lengkapi dengan kerangan drain untuk membuang endapan lumpur.

c. Water Stelling Basin Water Stelling Basin adalah suatu tempat berupa bak yang terbagi

menjadi 3 bagian, fungsinya adalah sebagai tempat pengendapan zat-zat terlarut dan juga sebagai tempat penampungan air yang telah jernih sebelum dipompakan ke Sand Filter. Sebelum air masuk kedalam water Stelling basin terlebih dahulu dilakukan penginjeksian bahan kimia ke pipa air yang akan menuju water stelling basin dengan tujuan untuk meningkatkan zat-zat terlarut, sehingga proses pengendapan terjadi dengan sempurna.

d. Sand Filtre Sand filtre adalah suatu alat yang berfungsi untuk menyaring

kembali air yang telah diproses di water stelling basin yang kemungkinan masih mengandung zat-zat terlarut yang masih terikut dengan air. Penyaringan di sand filtre ini menggunakan pasir kwarsa sebagai media. Setelah air disaring di sand filtre, kemudian air dipompakan ke atas tower tank untuk dikirimkan dalam pabrik untuk proses pengolahan kelapa sawit.

e. Water Tower Tank Water Tower Tank adalah suatu tempat untuk

menampung air dari sand filter dan untuk didistribusikan ke tempat-tempat yang memerlukan pemompaan air ke Water Tower Tank ini adalah dengan sistem otomatis dengan menggunakan bandul diatas permukaan air di Water Tower Tank.

11. Stasiun Pengolahan Limbah ( Final Effluent ).Final Effuen adalah suatu tempat pengolahan limbah

yang dihasilkan dari pengolahan kelapa sawit. Bak itu berupa cairan maupun padatan yang terlarut untuk dinetralkan agar tidak mencemari lingkungan. Di stasiun Pengolahan limbah sendiri terdiri dari bebarap kolam limbah antara lain : Kolam Pendinginan (Cooling Pond) Kolam Pengasaman (Acidification Pond) Kolam Anaerob I Kolam Anaerob I1

a. Kolam Pendinginan (Cooling Pond) Berfungsi untuk mendinginkan air limbah yang masih panas,

sehingga suhu trun dari (60°C – 70°C) menjadi (40°C - 45°C) dan untuk mendukung kehidupan bakteri anaerob pada kolam berikutnya.

b. Kolam Pengasaman (Acidification Pond) Kolam ini berfungsi untuk menurunkan suhu air limbah dan

menaikan pH air limbah, dimana lama penahanan pada kolam ini berlangsung 43 hari.

c. Kolam Anaerob IPada kolam ini perombakan organik oleh bakteri akan

berlangsung secara baik, diperlukan kondisi yang optimum Suhu antara 30°C – 40°C.

d. Kolam Anaerob II Kolam anaerob II , pada prinsipnya system yang digunakan

secara anaerob, yaitu system yang tidak membutuhkan oksigen dalam proses perombakan bahan organic yang ada.

Sekian &

terimakasih