Presentasi Proposal KTI Vincent

41
HUBUNGAN ANAK YANG TIDAK SARAPAN DENGAN PRESTASI BELAJAR DI SMP MUHAMMADIYAH 1 MEDAN Oleh : Vincent Christiansen NIM. 101001256 Dosen Pembimbing : dr. Hendy Zulkarnain, Sp.A Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

description

presentasi KTI

Transcript of Presentasi Proposal KTI Vincent

Page 1: Presentasi Proposal KTI Vincent

HUBUNGAN ANAK YANG TIDAK SARAPAN DENGAN PRESTASI BELAJAR DI SMP MUHAMMADIYAH 1 MEDAN

Oleh :

Vincent ChristiansenNIM. 101001256

Dosen Pembimbing : dr. Hendy Zulkarnain, Sp.A

Fakultas KedokteranUniversitas Islam Sumatera Utara

Page 2: Presentasi Proposal KTI Vincent

BAB 1PENDAHULUAN

Page 3: Presentasi Proposal KTI Vincent

Latar Belakang• Makan pagi berperan penting terutama untuk

menyediakan energi serta gairah belajar dan kerja pada awal hari baru. Oleh karena itu, pada anak usia sekolah harus dibiasakan sarapan pagi setiap hari.

Setiap orang sebaiknya memperhatikan kebiasaan makan mereka dengan membiasakan makan tiga kali sehari yaitu pagi, siang dan sore secara teratur.

• Pada anak usia sekolah, kesegaran jasmani sangat diperlukan supaya dia mampu melakukan aktivitas tanpa alami kelelahan, terutama saat proses belajar pada pagi hingga siang hari di sekolah.

Page 4: Presentasi Proposal KTI Vincent

Rumusan Masalah

• Apakah ada pengaruh tidak sarapan pagi terhadap prestasi belajar pada murid SMP Muhhamadiyah 1 Medan?

Page 5: Presentasi Proposal KTI Vincent

Tujuan Penelitian

Tujuan Umum :

• Untuk mengetahui pengaruh tidak sarapan pagi terhadap prestasi belajar pada murid SMP Muhammadiyah 1 Medan kelas 2.

Page 6: Presentasi Proposal KTI Vincent

Tujuan Penelitian

Tujuan Khusus :

1.Mengetahui murid SMP Muhammadiyah 1 Medan yang tidak sarapan pagi dengan yang sarapan pagi

2.Mengetahui tingkat prestasi belajar Murid SMP Muhammadiyah 1 Medan yang tidak sarapan pagi

Page 7: Presentasi Proposal KTI Vincent

Manfaat Penelitian

1. Memperluas wawasan peneliti akan pentingnya sarapan pagi untuk proses berpikir dan beraktivitas.

2. Murid SMP Muhammadiyah 1 Medan memperoleh informasi bagaimana pentingnya sarapan pagi.

Page 8: Presentasi Proposal KTI Vincent

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

Page 9: Presentasi Proposal KTI Vincent

Definisi Sarapan

• Sarapan atau makan pagi adalah makanan yang disantap pada pagi hari, waktu sarapan dimulai dari pukul 06.00 pagi sampai dengan pukul 10.00 pagi. Sarapan dianjurkan menyantap makanan yang ringan bagi kerja perncernaan, sehingga dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang memiliki kadar serat tinggi dengan protein yang cukup namun dengan kadar lemak rendah.

Page 10: Presentasi Proposal KTI Vincent

Kepentingan Sarapan

• Anak dan remaja adalah masa yang penting dan sangat memerlukan nutrisi yang mencukupi dan baik. Sarapan dikenali sebagai masa makan terpenting dalam sehari karena sarapan menyediakan tenaga untuk memulakan suatu aktivitas. Pada saat tidur berlaku perubahan glukosa dalam darah dan kadar glukagon meningkat dan glikogen yang ada di hati akan diubah ke dalam bentuk glukosa. Apabila sarapan diambil pada permulaan hari, homeostasis glukosa tubuh dapat dipertahankan.

Page 11: Presentasi Proposal KTI Vincent

Kepentingan Sarapan

• Sarapan juga penting dalam menyediakan pengambilan nutrisi yang adekuat untuk pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja. Anak yang sarapan mempunyai tahap kesadaran dan konsentrasi yang lebih baik ketika belajar, Anak juga tidak cepat merasa capek atau lelah ketika belajar. Anak yang tidak bersarapan sering mengalami pusing, iritabiliti, dan kurang konsentrasi.

Page 12: Presentasi Proposal KTI Vincent

• Sarapan meningkatkan fokus pengukuran, aritmetik, kerja penyelesaian masalah, dan pengambilan alasan logis. Tidak mengkonsumsi sarapan memberi pengaruh buruk kepada proses penyelesaian masalah, memori jangka pendek, fokus dan memori episodik pada anak.

Page 13: Presentasi Proposal KTI Vincent

Manfaat Sarapan Pagi

• Menurut Khomsan (2010) ada 2 manfaat yang diperoleh kalau seseorang melakukan sarapan pagi, antara lain :

1. Sarapan pagi dapat menyediakan karbohidrat yang siap digunakan untuk meningkatkan kadar gula darah. Dengan kadar gula darah yang terjamin normal, maka gairah dan konsentrasi kerja bisa lebih baik sehingga berdampak positif untuk meningkatkan produktifitas.

2. Pada dasarnya sarapan pagi akan memberikan kontribusi penting akan beberapa zat gizi yang diperlukan tubuh seperti protein, lemak, vitamin dan mineral. Ketersediaan zat gizi ini bermanfaat untuk berfungsinya proses fisiologis dalam tubuh.

Page 14: Presentasi Proposal KTI Vincent

• Selain memberi energi pada tubuh, sarapan juga memiliki manfaat lain yang tidak kalah pentingnya diantaranya adalah:

1. Memberi Kekuatan Metabolisme Setelah Sepanjang Malam

2. Berguna Untuk Penurunan Berat Badan

3. Menambah Esensial Nutrisi Dan Tingkat Keseluruhan Energi

4. Memberi Otak Bahan Bakar Untuk Meningkatkan Konsentrasi 

5. Menghindari Makan Tak Terkontrol 

Page 15: Presentasi Proposal KTI Vincent

Pentingnya Sarapan Pagi

• Sarapan pagi sangat penting karena tubuh hanya memiliki sedikit cadangan makanan dari makan malam 7 – 8 jam sebelumnya, sementara kegiatan dari pagi sampai waktu makan siang setidaknya memerlukan 1/4 - 1/3 dari jumlah makanan. Dengan sarapan pagi, maka cadangan tenaga akan terisi kembali. Ini tentu saja sangat diperlukan untuk aktivitas belajar ataupun bekerja.

Page 16: Presentasi Proposal KTI Vincent

• Seorang ilmuwan mengatakan sarapan pagi merupakan makanan khusus untuk otak. Hal ini didukung dari sebuah penelitian yang menunjuk kan bahwa sarapan berhubungan erat dengan kecerdasan mental. Dalam arti, sarapan memberikan nilai positif terhadap otak. Otak menjadi lebih cerdas, peka dan lebih mudah berkonsentrasi.

• Sarapan yang baik harus banyak mengandung karbohidrat, karena kandungan karbohidrat yang dikonsumsi di pagi hari akan merangsang glukosa dan mikro nutrien dalam otak. Karena karbohidrat merupakan salah satu nutrien yang menghasilkan energi yang berfungsi untuk memacu otak.

Page 17: Presentasi Proposal KTI Vincent

• Karbohidrat sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu karbohidrat simpleks dan karbohidrat kompleks. Dalam kecerdasan otak, yang perlu dikonsumsi adalah karbohidrat kompleks.

• Karbohidrat kompleks sendiri adalah karbohidrat yang mengandung serat dan vitamin yang bisa dicerna dan diserap perlahan-lahan. Sehingga kadar gula dalam tubuh naik secara perlahan. Karbohidrat jenis ini banyak dijumpai dalam nasi, roti, jagung, kentang dan pasta. Makanan berkarbohidrat kompleks mampu memberikan nilai lebih pada fungsi otak, yaitu membantu memusatkan pikiran untuk belajar dan memudahkan penyerapan pelajaran. Bisa dikatakan tingkat konsentrasi dan penyerapan lebih baik dibanding individu yang tidak sarapan. Sebuah survei yang dilakukan kepada anak-anak dan remaja menyebutkan anak yang sarapan dengan makanan yang kaya akan karbohidrat kompleks memiliki perfoma. Lebih bisa memusatkan perhatian pada pelajaran.

Page 18: Presentasi Proposal KTI Vincent

Kerugian Tidak Sarapan Pagi

• Seseorang tidak sarapan pagi berarti perutnya dalam keadaan kosong sejak makan malam sebelumnya sampai makan siang nantinya. Bila anak sekolah yang tidak sarapan pagi maka kadar gulanya akan menurun. Jika kondisi ini terjadi, maka tubuh akan berusaha menaikkan kadar gula darah dengan mengambil cadangan glikogen. Dalam keadaan seperti ini, tubuh pasti tidak berada dalam kondisi yang baik untuk melakukan pekerjaan yang baik. Selain itu, bila tidak sarapan pagi dapat menyebabkan konsentrasi belajar berkurang, kecepatan bereaksi menurun tajam, sehingga kemampuan memecahkan suatu masalah juga menjadi sangat menurun. Dengan demikian prestasi belajar juga ikut menurun.

Page 19: Presentasi Proposal KTI Vincent

• Kebiasaan tidak sarapan pagi yang berlama-lama juga akan mengakibatkan pemasukan gizi menjadi berkurang dan tidak seimbang sehingga pertumbuhan anak menjadi terganggu. Dengan demikian seorang anak yang biasa tidak sarapan pagi dalam jangka waktu lama akan berakibat buruk pada penampilan intelektualnya, prestasi di sekolah menurun dan penampilan sosial menjadi terganggu.

Page 20: Presentasi Proposal KTI Vincent

Kebiasaan Makan Anak Sekolah

• Kebiasaan makan adalah tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi kebutuhannya akan makan yang meliputi sikap, kepercayaan dan pemilihan makanan. Membiasakan anak-anak yang belum biasa sarapan pagi untuk sarapan pagi perlu memakai cara bertahap. Mula-mula diberikan sarapan pagi diberikan dalam takaran (porsi) sedikit hingga secara bertahap ditambah sesuai dengan anjuran.

Page 21: Presentasi Proposal KTI Vincent

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Makan

• Faktor Ekstrinsik yang Mempengaruhi Kebiasaan Makan

1.Lingkungan Alam

2.Lingkungan Sosial

3.Lingkungan Budaya dan Agama

4.Lingkungan Ekonomi

Page 22: Presentasi Proposal KTI Vincent

• Faktor Intrinsik yang Mempengaruhi Kebiasaan Makan :

1.Asosiasi Emosional 2.Keadaan Jasmani dan Kejiwaan yang Sedang

Sakit3.Penilaian yang Lebih Terhadap Mutu Pangan

Page 23: Presentasi Proposal KTI Vincent

Kebutuhan Gizi Berkaitan Dengan Proses Tubuh

• Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, bila makanan tidak dipilih dengan baik, tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial tertentu.

• Ada 3 fungsi zat gizi di dalam tubuh :1. Memberi energi2. Pertumbuhan dan perkembangan jaringan tubuh3. Mengatur proses tubuh

Page 24: Presentasi Proposal KTI Vincent

Metabolisme

• Metabolisme adalah proses pemecahan zat-zat gizi di dalam tubuh untuk menghasilkan energi atau untuk pembentukan struktur tubuh. Suatu rentetan reaksi kimia dari awal hingga akhir yang terjadi dalam metabolisme dinamakan jalur metabolisme. Jalur metabolisme terdiri atas reaksi-reaksi anabolisme dan katabolisme, reaksi anabolisme adalah reaksi membangun dari ikatan sederhana keikatan yang lebih besar dan kompleks misalnya glukosa diubah menjadi glikogen; asam lemak dan gliserol menjadi trigliserida; serta asam amino menjadi protein.

Page 25: Presentasi Proposal KTI Vincent

Kegunaan Energi Dalam Tubuh

1. Kebutuhan Energi Basal

2. Kebutuhan gizi untuk aktivitas otot/bekerja

3. Kebutuhan Energi Khusus

Page 26: Presentasi Proposal KTI Vincent

Akibat Gangguan Gizi Terhadap Fungsi Tubuh

• Akibat kurang nya gizi terhadap proses tubuh bergantung pada zat-zat gizi apa yang kurang. Kekurangan gizi secara umum menyebabkan gangguan pada proses-proses:

• Pertumbuhan

• Aktivitas

• Pertahanan tubuh

• Struktur dan fungsi otak

• Perilaku

Dari keterangan diatas tampak, bahwa gizi yang baik merupakan modal bagi perkembangan sumberdaya manusia.

Page 27: Presentasi Proposal KTI Vincent

Akibat Kelebihan Energi• Kelebihan energi terjadi bila konsumsi energi

melalui makanan melebihi energi yang dikeluarkan. Kelebihan energi ini akan diubah menjadi lemak tubuh. Akibatnya, terjadi berat badan lebih atau kegemukan. Kegemukan bisa disebabkan oleh kebanyakan makan, dalam hal karbohidrat, lemak maupun protein, tetapi juga karena kurang bergerak. Kegemukan dapat menyebabkan gangguan dalam fungsi tubuh, merupakan resiko untuk menderita penyakit kronis, seperti diabetes mellitus, hipertensi, penyakit jantung koroner, dan penyakit kanker.

Page 28: Presentasi Proposal KTI Vincent

Bahan Makanan dan Zat-zat Makanan

• Dalam susunan hidangan makanan di Indonesia terdapat berbagai jenis bahan makanan yang dapat dikelompokkan menjadi :

1. Bahan makanan pokok

2. Bahan makanan lauk-pauk

3. Bahan makanan sayur

4. Bahan makanan buah-buahan

• Fungsi daripada zat-zat makanan secara umum adalah :

1. Sebagai sumber energi.

2. Memelihara jaringan tubuh, mengganti jaringan yang rusak.

3. Mengatur metabolisme dan berbagai keseimbangan.

4. Berperan di dalam mekanisme pertahanan tubuh.

Page 29: Presentasi Proposal KTI Vincent

BAB 3METODE PENELITIAN

Page 30: Presentasi Proposal KTI Vincent

Kerangka Konsep

TIDAK SARAPAN PAGI PRESTASI BELAJAR

Variabel bebas Variabel Terikat

Page 31: Presentasi Proposal KTI Vincent

Rancangan Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah survey cross sectional yang dilakukan dengan cara

pendekatan, observasi atau pengumpulan data. Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variable subjek pada saat pemeriksaan.

Page 32: Presentasi Proposal KTI Vincent

Waktu dan Tempat Penelitian

Page 33: Presentasi Proposal KTI Vincent

Populasi dan Sampel

Page 34: Presentasi Proposal KTI Vincent

Teknik Pengumpulan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive Sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.

Page 35: Presentasi Proposal KTI Vincent

Defenisi Operasional

• Sarapan pagi adalah menu makanan pertama yang dikonsumsi seseorang untuk memenuhi kebutuhan tubuh setelah berpuasa malam harinya.

• Prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar.

• Penulis akan melakukan pengambilan nilai rapor hasil belajar satu tahun dari murid-murid yang tidak sarapan pagi setelah dilakukan pengumpulan data dengan cara kuesioner pada murid yang tidak sarapan pagi di kelas 2.

Page 36: Presentasi Proposal KTI Vincent

Kriteria Inklusi dan Eksklusi

• Kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggot populasi yang dapat diambil sebagai sampel.

• Kriteria inklusi dalam penelitian adalah :

1.Siswa kelas dua SMP MUHHAMADIYAH 1 MEDAN

2.Siswa SMP kelas dua yang masuk pada saat pengambilan data

3.Siswa SMP yang bersedia menjadi responden

4.Siswa SMP kelas dua yang tidak sarapan

Page 37: Presentasi Proposal KTI Vincent

• Kriteria Eksklusi1.Siswa kelas dua yang sarapan

2.Siswa kelas dua yang tidak masuk pada saat pengambilan data

Page 38: Presentasi Proposal KTI Vincent

Metode Pengumpulan data

• Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan data yang diperoleh dari nilai rapor dari individu yang diteliti. Dari hasil kuesioner dan nilai rapor tersebut dirangkum menjadi data yang nanti nya dilanjutkan dalam pengolahan data

Page 39: Presentasi Proposal KTI Vincent

Pengolahan dan Analisis Data

• Pengolahan data1. Editing : Untuk memeriksa kelengkapan data yang diperoleh

melalui kuesioner dan nilai rapor.2. Coding : Memberi kode pada masing-masing jawaban untuk

mempermudah pengolahan data.3. Entri data : Proses pemindahan kedalam media computer

agar diperoleh data masukan yang siap di olah.4. Tabulasi : Mengelompokkan data sesuai dengan tujuan

penelitian, kemudian dimasukkan dalam table yang sudah disiapkan.

Page 40: Presentasi Proposal KTI Vincent

Analisa Data

Analisis Univariat– Analisis Univariat di lakukan untuk menganalisa data

dari variabel-variabel yang diperoleh dan menggambarkannya dengan statistik deskriptif yang di sajikan pada table distribusi frekuensi.

Analisis Bivariat– Analisis Bivariat di lakukan untuk mendapatkan

keadaan hubungan antara dua variabel yang di teliti.

Page 41: Presentasi Proposal KTI Vincent

Daftar Pustaka1. Rani G. Kebiasaan Sarapan Pagi dengan Kesegaran Jasmani pada Murid SMP ST.

THOMAS 3 MEDAN Tahun 2011 di unduh dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29407/5/Chapter%20I.pdf, diakses tanggal 28 mei 2013.

2. Almatsier, Sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka, 2006: p. 8-9,9-11,105,109,150.

3. Moehji, Sjahmien. Ilmu Gizi 1 Pengetahuan Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Bhratara Niaga Media, 2009: p. 24-27.

4. Merryana A, Bambang W. Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Kharisma Putra Utama, 2012: p. 311-316.

5. Ikhwan. Pengaruh Kebiasaan Tidak Sarapan Pagi Dalam Konteks sebagai Budaya terhadap Potensi terkena Hipoglikemia dalam tubuh. Di unduh www.fkm.undip.ac/data/index diakses tanggal 1 Juni 2013.

6. Elyda A. Pentingnya Sarapan Pagi Bagi Tubuh. Di unduh dari www.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/6/ di akses tanggal 3 Juni 2013.

7. Sherwood L. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 2. EGC, 2001: p. 662.

8. Notoadmojo S. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta, 1993: p. 112-115,142.

9. Saryono. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. 2013: p.143.