Presentasi Pra

35
Kontrol Kursor Mouse Komputer dengan Deteksi Wajah Real-Time dan Deteksi Kedip Mata Disusun oleh Indra Agustian 09 / 293073 / PTK / 06264

Transcript of Presentasi Pra

Page 1: Presentasi Pra

Kontrol Kursor Mouse Komputer dengan Deteksi Wajah Real-Time dan Deteksi Kedip Mata

Disusun olehIndra Agustian

09 / 293073 / PTK / 06264

Page 2: Presentasi Pra

Pendahuluan

Latar Belakang

HCI

Page 3: Presentasi Pra

Pendahuluan...

Latar Belakang...

HCI

• Gerakan Kepala/Wajah

• Kedip Mata

Page 4: Presentasi Pra

Pendahuluan...

Latar Belakang...

Penelitian-penelitian sebelumnya:• Alokasi kursor -> sistem tracking wajah dengan metode optical flow Lukas Kanade,

keadaan inisial posisi wajah menggunakan sistem deteksi wajah[1][2][3][4][5] berbasis metode Haarcascade Boosted Classifier Viola-Jones dan Linehart[6][7][8].

• Mouse click event -> sistem deteksi berbasis pengolahan citra bagian-bagian tertentu dari wajah[1][3] atau pengenalan suara[2][4][5] dan durasi lokasi kursor dalam keadaan diam[3]

Penelitian ini:• Alokasi kursor mouse -> deteksi realtime wajah dengan Haarcascade Viola-Jones dan

Linehart(tanpa optical flow)• Mouse click event -> deteksi kedip mata berbasiskan metode SURF[9].

Page 5: Presentasi Pra

Pendahuluan...

Rumusan Masalah

• Sistem optimal yang dapat diterapkan dari deteksi wajah real-time dengan metode haarcascade?

• koordinat wakil dari deteksi wajah real-time• alokasi kursor mouse pada monitor berdasarkan koordinat wakil yang diperoleh dari

deteksi wajah real-time wajah. • Pengklasifikasian data pola kedipan mata normal dan kedipan yang digunakan untuk

sistem mouse click event

Page 6: Presentasi Pra

Pendahuluan...

Keaslian Penelitian

Metode penentuan koordinat untuk alokasi kursor mouse yang pernah digunakan pada penelitian sebelumnya, yaitu:

[1]deteksi wajah dengan haarcascade dan dilanjutkan dengan tracking 4 markers(Penanda) di bagian wajah dengan optical flow Lukas-Kanade.[2]deteksi wajah (tidak disebutkan metode yang digunakan) dilanjutkan dengan seleksi satu atau dua fitur disekitar hidung untuk di-tracking dengan menggunakan algoritma optical flow Lukas Kanade.[3][4] deteksi wajah dengan haarcascade, tracking hasil deteksi dengan optical flow Lukas-Kanade.[5] pemodelan 3D wajah dan artikulasi wajah dengan menggunakan Piecewise Bezier Volume Deformation(PBVD), dengan deteksi inisial dapat dilakukan dengan menggunakan Haarcascade atau deteksi fitur wajah, kemudian hasil deteksi di-tracking dengan optical flow yang dihitung dengan menggunakan template matching dengan korelasi ternormalisasi.

Mouse click event pada penelitian sebelumnya terdiri dari dua kategori utama, yaitu berbasis pengolahan citra[2][4] dan pengenalan suara[1][3][4][5].

Page 7: Presentasi Pra

Pendahuluan...

Keaslian Penelitian...

Pada Penelitian ini:Alokasi Kursor: Berdasarkan Hasil dari penelitian Viola-Jones[6][7] dan juga Lienhart-Maydt[8] Mouse click event: Deteksi Kedip metode SURF[9], dengan area yang diproses diperoleh dengan haarcascade mata.

Sedangkan beberapa penelitian sebelumnya menggunakan deteksi kedip mengacu kepada metode gradien dari keadaan mata terbuka ke mata tertutup antara frame sekarang dan frame sebelumnya untuk[10][11] dan deteksi kedip dengan menggunakan tapis gabor[12].

Page 8: Presentasi Pra

Pendahuluan...

Manfaat Penelitian

• Membantu manusia yang mengalami cacat saraf motorik pada bagian tangan agar tetap dapat menggunakan kursor mouse untuk berinteraksi dengan komputer.

• Dapat mengembangkan sebuah implementasi camera-mouse yang mudah dijangkau(low-cost).

Page 9: Presentasi Pra

Pendahuluan...

Tujuan Penelitian

• Merancang metode pengendalian lokasi kursor mouse komputer dengan menggunakan gerakan kepala yang diwakili oleh wajah dengan berbasis haarcascade.

• Merancang metode pengendalian mouse click event dengan memanfaatkan kedipan mata.

• Menganalisa parameter-parameter alokasi kursor mouse dengan koordinat wakil dari deteksi realtime wajah.

• Menganalisa parameter-parameter penentuan kedipan mata untuk fungsi mouse click event.

• Mendapatkan suatu sistem camera-mouse yang mudah dijangkau(low-cost) yang dikembangkan dengan suatu metode yang efektif dan efisien.

Page 10: Presentasi Pra

Pendahuluan...

Batasan Penelitian

• Kontrol mouse dengan pengolahan citra berupa deteksi wajah dan mata.• Deteksi wajah dan mata berbasis metode haarcascade boosted classifier.• Deteksi kedip dengan metode SURF. • Klik kiri untuk mouse click event.

Page 11: Presentasi Pra

Pendahuluan...

Hipotesis Penelitian

• Alokasi Kursor Mouse: Dengan hanya menggunakan haarcascade ini dapat menghasilkan pergerakan mouse yang sama baiknya dengan penggunaan haarcascade ditambah optical flow, maka dengan demikian hal ini sudah meminimalisir pengolahan citra yang harus dilakukan tanpa mengurangi kinerja sistem.

• Mouse Click Event: Penggunaan deteksi interest point berbasis metode SURF[9] dapat digunakan untuk membedakan keadaan mata terbuka dengan tertutup, dan dapat digunakan untuk mouse click sama baiknya dengan metode gradien[10][11].

Page 12: Presentasi Pra

Dasar Teori

Pengolahan Dasar Citra

• Definisi Citra Kata citra atau yang dikenal secara luas dengan kata “gambar”, menurut Gonzalez dan Woods[13] dapat diartikan sebagai suatu fungsi intensitas cahaya dua dimensi, yang dinyatakan oleh f(x,y), di mana nilai atau amplitudo dari f pada koordinat spasial (x,y) menyatakan intensitas (kecerahan) citra pada titik tersebut.

• Konversi Warna RGB ke GrayscaleMetode Luminosity versi OpenCV dan MSDN -> (0,299)R+(0.587)G+(0,114)B

• Histogram dan EkualisasiDidalam bidang citra, histogram merupakan suatu grafik tabulasi frekuensi yang menggambarkan penyebaran nilai intensitas piksel dari suatu citra. Histogram dapat menjadi penunjuk kadar kecerahan dan konstras suatu citra. Ekualisasi histogram: Perataan intensitas

Page 13: Presentasi Pra

Dasar Teori...

Haarcascade Classifier

Integral image/rotated integral image

Haar Like Feature

Adaboost

Cascade

Sampel Image(+/-)

Supervised Machine Learning

Page 14: Presentasi Pra

Dasar Teori...

Haarcascade Classifier...

• Proses cascade dilakukan melalui beberapa stage, dan kemudian berhenti dengan nilai false atau true .

• Stage bernilai true jika jumlah dari fitur output melewati nilai ambang terpilih.

• Fitur akan mengembalikan jumlah rectangle output.

• Rectangle mengembalikan jumlah nilai piksel pada area gambar yang dilingkupinya, dan dikalikan dengan bobot terpilih.

Page 15: Presentasi Pra

Dasar Teori...

Haar Like FeatureHaar Feature Integral image Viola-Jones

Haar Feature rotated integral image Lienhart (45 ° rotated feature)

Page 16: Presentasi Pra

Dasar Teori

Haar Like Feature...

Implementasi Haar Feature dengan integral image pada citra wajah.

Page 17: Presentasi Pra

Dasar Teori

SURF (Speeded Up Robust Feature)

Interest Point Descriptor

Haarlike feature

Interest Point Detector

Matriks Hessian

Integral Image

Gaussian second derivative

Haar wavelet respons

Orientasi

Descriptor vector

(polaritas & intensitas)

Descriptor Matcher

FLANN

Brute Force Matcher

Page 18: Presentasi Pra

Metodologi Penelitian

Bahan dan Alat Penelitian

• Bahan: Citra wajah dan mata, literatur terkait• Alat:

Hardware :Laptop Aspire 4750G , prosesor intel core i5, 2GB DDR3 Memory, HD LED LCD 14.23x8 inchi2, resolusi 1366 x 768.Acer Crystal Eye 1.3 MP webcam yang terintegrasi pada laptop.

Software yang digunakan:Sistem operasi Windows 7 Home Basic.Visual C++ win32 application dengan IDE Microsoft Visual Studio 10 Ultimate.Computer Vision Library OpenCV 2.3.

Page 19: Presentasi Pra

Metodologi Penelitian

Jalan Penelitian

Skema lingkungan sistem camera mouse

WebcamSistem kontrol mouse

Sistem deteksi wajah realtime

Sistem deteksi kedip mata

Camera mouse

Pengguna

Komputer/Laptop

(OS Windows 7)

Page 20: Presentasi Pra

Metodologi Penelitian

Jalan Penelitian....Deteksi wajah

realtime

Koordinat pusat

wajah

Pemetaan koordinat wajah ke koordinat kursor pada monitor

Deteksi mata

realtime

ROI wajah

Deteksi kedip mata

ROI mata

Mouse click event

Sistem kontrol mouse

Skema sistem utama jalan penelitian

Page 21: Presentasi Pra

Metodologi Penelitian

Jalan Penelitian....Alokasi KursorMouse

Mulai

Haarcascade wajah

Capture Webcam

Grayscaling

Ekualisasi Histogram

Deteksi Wajah

Ekstrak frame

ROI wajah dalam bidang persegi empat (xw,yw,lebarw tinggiw) dan koordinat wakil(x,y).

Wajah ada?

Selisih(xw,yw) dengan frame

sebelumnya ≥3?

Koordinat wakil frame sebelumnya

Tidak

Pemataan ke Kursor(xm,ym)

Stop

Tidak

Ya

Koordinat wakil frame sekarang(pusat wajah)

Ya

Page 22: Presentasi Pra

Metodologi Penelitian

Jalan Penelitian....Mouse Click Event

Selisih(x,y) wajah dengan frame

sebelumnya ≤5?

Mulai

ROI wajah dari hasil deteksi wajah

Search-Windows mata(ptr1,ptr2,ptr3,ptr4)

Deteksi mata

Haarcascade mata

Mata ada?

ROI masing-masing mata dalam bidang persegi empat (xmt,ymt,lebarmt, tinggimt)

ROI mata diperkecilxpmt = xmt+(lebarmt*0.5)ypmt = ymt+(tinggimt*0.5)xmt = xpmt – (lebarm*0,2)ybmt = ypmt- (tinggim*0,2)lebarbmt = lebarmt*0,4tinggibm = tinggim*0,4

Deteksi Kedip

Mouse click event

Stop

Ya

Tidak

Page 23: Presentasi Pra

Metodologi Penelitian

Jalan Penelitian....Deteksi Kedip dengan SURF

Deteksi interest point dengan detektor SURFKonversi ke-

Gray Scale

Citra query

Kalkulasi vektor fitur/deskriptor

Pencocokan deskriptor Citra database dengan query

Citra database Opsi:

ekualisasi histogram

Page 24: Presentasi Pra

Hasil dan Pembahasan

Analisa Kerja Haarcascade

Keadaan diamDeteksi Realtime -> Fluktuasi DeteksiFluktuasi nilai pendeteksian ini merupakan tanggapan terhadap derau dikarenakan metode minNeighbors deteksi multi skala haarcascade dan pendeteksian frame secara kontinyu dipengaruhi oleh proses pada CPU dan fluktuasi frekuensi cahaya.

Nilai minNeighbors = 2 menghasilkan pendeteksian yang lebih stabil dibanding dengan empat dan 3, sehingga nilai ini yang digunakan pada sistem. Tidak digunakan minNeighbors = 1, karena nilai minNeighbors yang semakin kecil maka tingkat akurasi pendeteksian wajah menjadi kurang akurat.

Page 25: Presentasi Pra

Hasil dan Pembahasan

Analisa Kerja HaarcascadeGrafik tanggapan pergeseran koordinat wakil wajah ditapis dengan (a)Tr=0, (b) Tr = 3, sumbu axis adalah nilai x, dan ordinat nilai y.

Penerapan tapis koordinat wajah pada pergeseran koordinat wakil wajah seperti terlihat pada gambar di atas, mengurangi pengaruh fluktuasi koordinat, dengan respon pergeseran akan terjadi jika pergerakan wajah lebih besar dari 4 piksel. Sedangkan pada keadaan wajah diam akan membuat koordinat wakil wajah lebih stabil.

Page 26: Presentasi Pra

Hasil dan Pembahasan

Analisa Alokasi Kursor

Skala pergeseran horisontal = 1 : (screenx/w)(w/reslx) = 1 : (screenx/reslx)Skala pergeseran vertikal = 1 : (screeny/h)(h/resly) = 1 : (screeny/resly)

Pada pergeseran penggunaan tapis hanya menunjukkan sedikit perbedaan, sehingga keperluan tapis untuk keadaan diam masih cukup baik untuk digunakan.

Untuk memperoleh keadaan lebih mendekati ideal dapat dilakukan dengan menaikkan resolusi akselerasi sehingga skala piksel pergeseran kursor menjadi lebih kecil, namun hal ini menyebakan wajah juga harus bergerak lebih besar untuk dapat menguasai seluruh area monitor, dan hal ini diatasi dengan menggunakan sistem perubahan inisial pusat pergeseran, dengan cara menggerakan kepala sehingga diffx > ±20 atau diffy > ±15.

Page 27: Presentasi Pra

Hasil dan Pembahasan

Analisa Alokasi Kursor

Skala pergeseran horisontal = 1 : (screenx/w)(w/reslx) = 1 : (screenx/reslx)Skala pergeseran vertikal = 1 : (screeny/h)(h/resly) = 1 : (screeny/resly)

Pada pergeseran penggunaan tapis hanya menunjukkan sedikit perbedaan, sehingga keperluan tapis untuk keadaan diam masih cukup baik untuk digunakan.

Untuk memperoleh keadaan lebih mendekati ideal dapat dilakukan dengan menaikkan resolusi akselerasi sehingga skala piksel pergeseran kursor menjadi lebih kecil, namun hal ini menyebakan wajah juga harus bergerak lebih besar untuk dapat menguasai seluruh area monitor, dan hal ini diatasi dengan menggunakan sistem perubahan inisial pusat pergeseran, dengan cara menggerakan kepala sehingga diffx > ±20 atau diffy > ±15.

Page 28: Presentasi Pra

Hasil dan Pembahasan...

Analisa Alokasi Kursor...Pengaruh Resolusi Akselerasi

Page 29: Presentasi Pra

Hasil dan Pembahasan

Analisa Kedip Mata Berbasis SURF

Jumlah interest point(ordinat) keadaan mata buka dan tutup berdasarkan nilai minHessian(axis)

Tingkat keakuratan deteksi kedip berbasis metode ini tergantung kepada nilai minHessian yang ditetapkan berdasarkan pencahayaan, posisi menghadap, dan jarak mata dari kamera, sehingga pemilihan nilai minHessian yang tepat, akurasi deteksi kedip bisa mencapai 99%.

Page 30: Presentasi Pra

Hasil dan Pembahasan...

Analisa Kedip Mata Berbasis SURF...

Pasangan buka-tutup mata minHessian = 1800, dengan bagian kanan pasangan citra mata adalah inisial(i) dan bagian kiri adalah citra sekarang(ii) masing-masing: a frontal, b

lirik kanan, c lirik bawah, d lirik kiri, e lirik atas

Deteksi kedip dengan good match, (i) citra inisial, (ii) citra sekarang

Page 31: Presentasi Pra

Hasil dan Pembahasan...

Analisa Mouse Click Event

Nilai ordinat counter yang digunakan untuk fungsi klik adalah 5, 10, dan 15. Dari gambar di atas terlihat bahwa dapat dilakukan pemisahan antara kedipan normal yang cepat (kurang dari 0.5 detik) yang berada dibawah nilai ordinat 5, dengan kedipan untuk fungsi klik.

Page 32: Presentasi Pra

Hasil dan Pembahasan...

Pengujian Implementasi Sistem• Pengujian Penggunaan pada Virtual Keyboard

a. Tanpa indikator suara klikb. Dengan indikator suara klik

• Pengujian Penggunaan pada Virtual Keyboard• Pengujian Penggunaan pada Permainan Minesweeper• Pengujian Penggunaan pada Permainan Solitaire• Pengujian Klik Icon• Pengujian Penggunaan pada Permainan Tetris dengan Virtual Keyboard

Pengujian implementasi sistem kontrol mouse menunjukkan bahwa implementasi sistem dapat digunakan pada aplikasi-aplikasi yang tidak menggunakan batasan waktu dalam aktivitas klik, dan dapat melakukan klik pada area klik dengan kerapatan 18x18 piksel2 dengan resolusi akselerasi optimal 300 dengan jarak sekitar 20-30 cm di depan kamera.

Page 33: Presentasi Pra

Hasil dan Pembahasan...

FPS BenchmarkingHaarcascade wajah rata-rata mengurangi fps sebesar 0.52 fps sementara total untuk sistem mouse kamera yang digunakan rata-rata mengurangi fps sebesar 0.97 fps. Dan dengan berdasarkan hasil-hasil pengujian sebelumnya sistem “camera mouse lowcost” ini dengan rata-rata 6.19 fps dengan masih baik untuk digunakan.

Page 34: Presentasi Pra

Hasil dan Pembahasan...

Kesimpulan1. Deteksi wajah dengan haarcascade untuk citra realtime memiliki fluktuasi, yang

merupakan tanggapan terhadap derau pada metode minNeighbors deteksi multi skala haarcascade. Nilai fluktuasi terkecil ±3 piksel pada nilai minNeighbors = 2.

2. Penggunaan deteksi wajah dengan haarcascade untuk pengendalian mouse perlu meredam fluktuasi lokasi hasil deteksi per frame dengan tapis koordinat wakil wajah yang mengatur tanggapan ada gerakan jika wajah terdeteksi bergerak > 3 piksel vertikal atau horisontal.

3. Kinerja alokasi kursor mouse dipengaruhi oleh tapis koordinat wakil wajah dan resolusi akselerasi yang ditetapkan. Tapis koordinat wakil wajah dipilih pada angka tetap, sedangkan resolusi akselerasi dapat diubah, semakin besar resolusi akselerasi semakin kecil tanggapan piksel pergeseran kursor terhadap pergeseran koordinat wakil wajah.

4. Tingkat keakuratan deteksi kedip berbasis metode SURF tergantung kepada nilai minHessian yang ditetapkan berdasarkan pencahayaan, posisi menghadap, dan jarak mata dari kamera, sehingga pemilihan nilai minHessian yang tepat, akurasi deteksi kedip bisa mencapai 99%.

Page 35: Presentasi Pra

Hasil dan Pembahasan...

Kesimpulan...5. Mouse click event dengan menggunakan counter, rata-rata 1 counter 0.2 detik, dengan

nilai yang digunakan untuk fungsi klik minimal adalah 5 untuk klik ON-OFF atau drop dapat memisahkan kedipan normal yang rata-rata di bawah 0.5 detik dengan kedipan untuk fungsi klik. Nilai counter 10 untuk drag, dan 15 untuk klik ganda.

6. Implementasi sistem kontrol mouse ini dapat digunakan pada aplikasi-aplikasi yang tidak menggunakan batasan waktu dalam aktivitas klik, dapat melakukan klik pada area klik dengan kerapatan 18x18 piksel2 dengan resolusi akselerasi optimal 300 dengan jarak sekitar 20-30 cm di depan kamera.

7. Keseluruhan proses dari algoritma pengkodean dan metode yang digunakan pada penelitian ini rata-rata mengurangi fps sebesar 0.97 fps, dan untuk webcam yang berkemampuan fps rendah, hal ini masih signifikan untuk digunakan.