Presentasi Pengorganisasian Perusahaan Farmasi + Medication Therapy Management

download Presentasi Pengorganisasian Perusahaan Farmasi + Medication Therapy Management

of 56

description

Sumber materi: buku Manajemen Farmasi ditulis oleh Dr Sampurno

Transcript of Presentasi Pengorganisasian Perusahaan Farmasi + Medication Therapy Management

  • DISKUSI MANAJEMEN

    ORGANISASI: Pengorganisasian Perusahaan Farmasi

    oleh KELOMPOK 3 Semester III Kelas A Fakultas Farmasi UGM 2015

  • ANGGOTA

    Atika Rizki Pinasti (09978)

    Muhammad Faishal Mahdi (10029)

    Rachma Dewi Prabaningrum (10041)

    Alfi Cahya Cintia Wati (10050)

    Idlohatud Dilalah (10056)

    Arizka Putri Widyaningrum (10101)

    Jovita Imelda (10104)

    Btari Gavrilla Larasati (10122)

    Desti Wulansari (10161)

  • Organisasi adalah tool yang digunakan oleh perusahaan untuk mengkoordinir seluruh kegiatan yang ada untuk mencapai tujuannya, yaitu memproduksi barang atau jasa yang diinginkan oleh pasar.

    Apa itu organisasi?

    Organisasi didirikan manusia bukan sebagai tujuan akhir

    melainkan hanya sebagai sarana, dan bukan untuk siapa-

    siapa kecuali untuk kepentingan manusia itu

    sendiri.

    Kenapa organisasi didirikan?

  • Karakteristik Utama Suatu Organisasi

    1

    2

    3

    4

    5

    Unit / entitas sosial

    Anggota minimal 2 orang

    Pola kerja terstruktur

    Punya tujuan yang ingin dicapai

    Punya identitas diri

  • Input :

    SDM, informasi, ilmu pengetahuan, bahan baku, uang dan modal

    Konversi

    (Proses transformasi)

    Output :

    Produk atau jasa yang kualitasnya meningkat

    Keinginan customer terpenuhi

    Organisasi perlu menciptakan nilai sebagai basis perusahaan agar terus tumbuh dan berkembang. Nilai diciptakan melalui 3 tahap di bawah ini:

  • Diferensiasi

    Organisasi / perusahaan berkembang perlu dilakukan diferensiasi.

    Diferensiasi = Proses untuk mengembangkan dan mengontrol pembagian pekerjaan dalam organisasi Value perusahaan semakin besar.

    Organisasi sederhana diferensiasi rendah pembagian pekerjaan sederhana.

    Perusahaan berkembang masalah lebih kompleks Diferensiasi lebih kompleks

  • Struktur Organisasional

    Apabila perusahaan tumbuh dan berkembang, maka perlu disusun struktur organisasional.

    Yaitu sistem formal yang berkaitan dengan hubungan antara tugas dan kewenangan untuk mengontrol bagaimana koordinasi kegiatan dilakukan dan menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi.

    Struktur organisasi dan strategi baik kinerja perusahaan meningkat.

  • Struktur organisasional komponen kritis dari proses implementasi strategi perusahaan elemen-elemen struktur harus sinergis.

    Struktur organisasional yang efektif Lebih menjamin keberhasilan perusahaan dan mempertahankan keunggulan kompetitif.

    2 hal penting stabilitas & fleksibilitas struktur.

    Stabilitas struktur : kapasitas perusahaan untuk dapat mengelola kegiatan rutin secara konsisten & dapat diprediksi dengan cermat.

    Fleksibilitas struktur : memungkinkan peluang perusahaan dalam mengeksplorasi daya saingnya untuk kemudian mengalokasikan sumber daya yang diperlukan untuk memperkuat keunggulan daya saing perusahaan sehingga mampu bersaing di masa depan.

  • Jika ada perubahan strategi perusahaan struktur organisasi berubah juga sehingga strategi dapat di implementasikan dengan baik.

    Strategi berpengaruh lebih penting terhadap struktur jadi pemilihan strategi diikuti pemilihan struktur yang match sehingga struktur dapat mendukung strategi baru.

  • 1) Struktur sederhana Pemilik merangkap manajer yang membuat

    semua keputusan dan memantau semua kegiatan perusahaan. Sedangkan staf mengerjakan hal-hal yang di supervisi oleh manajer pemilik tersebut.

    Ciri : hubungan informal, aturan tidak ketat, spesialisasi terbatas, sistem informasi sederhana.

    Sesuai untuk bisnis produk tunggal Apabila struktur sederhana sudah tidak

    memadai untuk digunakan beralih ke struktur fungsional

  • 2) Struktur Fungsional

    Terdiri dari CEO dan staff perusahaan yang terbatas dengan lini manajer fungsional yang dominan dalam organisasi, termasuk produksi, akunting, marketing, R&D, teknik dan sumber daya manusia.

    CEO harus dapat melakukan koordinasi efektif agar semua fungsi dalam perusahaan dapat bersinergi dengan baik dalam mencapai tujuan perusahaan

  • 3) Struktur Multidivisional Terdiri dari berbagai divisi operasi yang

    merupakan bisnis terpisah atau profit center pimpinan puncak perusahaan mendelegasikan tanggung jawab operasi sehari-hari dan strategi unit bisnis kepada manajer divisi.

    Keuntungan : 1. manajer perusahaan dapat memantau

    secara akurat setiap bisnis yang ada 2. dapat membandingkan antara divisi yang

    ada untuk memperbaiki proses alokasi sumber daya

    3. mendorong manajer divisi yang kinerjanya tidak bagus untuk melakukan perbaikan dengan belajar dari divisi lainnya.

  • Plant Manager

    Departement

    Tablet

    Departement

    Tablet

    Departement

    Tablet

    2. Departementalisasi Berbasis Produk

    Manager,

    Engineering

    Plant Manager

    Manager,

    Accounting

    Manager,

    Human

    Resources

    Manager,

    Manufacturing

    Manager,

    Purchasing

    1. Departementalisasi Berbasis Fungsi

  • Manager,

    Engineering

    Plant Manager

    Manager,

    Accounting

    Manager,

    Human

    Resources

    Manager,

    Manufacturing

    3. Departementalisasi Berbasis Geografik

    4. Departementalisasi Berbasis Proses

    Saving

    Department

    Manager

    Plant

    Superintendent

    Planing and

    Milling

    Department

    Manager

    Assembling

    Department

    Manager

    Lacquering and

    Sanding

    Department

    Manager

    Finishing

    Department

    Manager

    Inspection and

    Shipping

    Department

    Manager

  • Director of Sales

    Manager,

    Retail

    Accounts

    Manager,

    Government

    Accounts

    Manager,

    Wholesale

    Accounts

    5. Departementalisasi Berbasis Costumer

  • Span of Control

    Definisi?

    Span of Control atau rentang kendali adalah jumlah karyawan dan jenis pekerjaan yang dilakukan supervisi secara efektif dan efisien oleh manajer

    Fungsi?

    Digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun struktur organisasi

  • Span of control mempunyai ukuran lebar yang tergantung pada beberapa faktor, yaitu :

    a.Skill dan kemampuan manajer

    b.Karakteristik karyawan

    c.Karakteristik pekerjaan yang dilakukan

    d.Kompleksitas pekerjaan

    e.Standarisasi pekerjaan yang ada

  • Dalam konteks pengambilan keputusan, organisasi dapat dikategorikan menjadi 2

    kelompok besar, yaitu :

    Sentralisasi Desentralisasi

    Pengambilan keputusan terkonsentrasi dalam satu point di dalam organisasi

    Pengambilan keputusan diberikan pada manajer yang berada di lini depan yang berhubungan langsung pada pengelolaan program atau kegiatan perusahaan

  • Faktor yang menunjang dalam pengambilan keputusan agar lebih tersentralisasi :

    o Manajer lapis bawah tidak kapabel dalam mengambil keputusan

    o Manajer lapis bawah tidak ingin mengambil keputusan

    o Keputusan yang dilakukan relatif minor

  • Faktor yang menunjang dalam pengambilan keputusan agar lebih tersentralisasi : o Manajer lapis bawah kapabel dan mempunyai

    pengalaman dalam mengambil keputusan o Manajer lapis bawah menginginkan peran

    dalam pengambilan keputusan o Kultur perusahaan terbuka bagi manajer untuk

    berperan dalam mencari solusi permasalahan perusahaan

    o Efektivitas implementasi strategi perusahaan tergantung pada keterlibatan aktif manajer dan fleksibilitas dalam mengambil keputusan

  • Faktor- faktor yang mempengaruhi

    pengambilan keputusan dalam menyusun

    struktur organisasi:

    Strategi organisasi

    Ukuran organisasi

    Teknologi yang digunakan oleh organisasi

    Tingkat ketidakpastian lingkungan

  • Karakteristik Organisasi Mekanistik oTingkat spesialisasi tinggi

    oDepartementalisasinya ketat

    oMemiliki rantai komando yang sangat jelas

    oRentang kendalinya relatif sempit

    oPengambilan keputusan tersentralisasi

    oMemiliki formalisasi tinggi

  • Karakteristik Organisasi Organik

    Merupakan team yang bersifat lintas fungsi dan lintas hirarki

    Arus informasi yang relatif bebas

    Rentang kendali relatif luas

    Pengambilan keputusan terdesentralisasi formalisasinya rendah

  • Penyusunan desain dan struktur organisasi

    Aspek continous improvement

    Peluang Capacity building

    Learning organization

  • o Organisasi didesain berbasis open team yang memberdayakan karyawan

    o Sharing informasi yang terbuka dan ekstensif

    o Memiliki kepemimpinan yang dapat berbagi visi organisasi di masa depan

    o Memiliki budaya yang kuat untuk berbagi values, trust, keterbukaan dan tanggung jawab berasama

  • ARTI PENTINGNYA

    Untuk memandu bagaimana strategi dapat digunakan secara efektif dalam suatu organisasi.

    Dapat digunakan untuk membandingkan hasil aktual dengan ekspektasi.

  • DALAM PERUSAHAAN

    Umumnya ada 2, yaitu: Kontrol Stratejik, memverifikasi

    apakah perusahaan menggunakan strategi yang memadai dalam kaitan dengan lingkungan eksternal yang ada dan keunggulan kompetitif perusahaan.

    Kontrol Finansial, mengontrol kinerja perusahaan dengan menggunakan indikator-indikator keuangan.

  • Nilai dan norma yang dapat mengontrol interaksi diantara sesama anggota di dalam organisasi atau interaksi dengan pemasok, customer, dan pihak-pihak lainnya yang ada di luar organisasi (Jones,

    Gareth R, 2004).

    Perekat sosial yang mengikat para anggotanya dalam suatu organisasi dengan suatu standar yang memadai untuk para anggotanya dalam bersikap

    dan berbuat. (Stephen P. Robbin, 2003)

  • Kultur dominan dan sub kultur

    mengekspresikan nilai inti (core values)

    konsep makro dari kultur Kultur

    dominan

    merefleksikan bagaimana anggota menghadapi masalah

    berada pada divisi/unit bisnis

    Sub-kultur

  • Perusahaan yang memiliki kultur yang kuat mempunyai iklim kerja yang lebih kondusif dengan motivasi intrinsik yang lebih kuat,

    sehingga berkorelasi positif dengan produktivitas dan angka turn-over karyawan

    yang relatif rendah.

  • Menciptakan perbedaan antara

    organisasi yang satu dengan yang lain

    Memberikan identifikasi kepada para anggotanya

    Menciptakan komitmen yang lebih dibandingkan dengan kepentingan individual

    Memperkuat stabilitas sistem sosial dalam

    organisasi

    FUNGSI KULTUR

    ORGANISASI

  • Kultur organisasional harus dijadikan suatu pertimbangan untuk melakukan akuisisi atau merger selain faktor finansial dan sinergi produk. Tanpa adanya kesesuaian kultural antara dua perusahaan yang merger atau antara perusahaan yang mengakuisisi dan diakuisisi, dapat mengakibatkan akuisisi atau merger yang dilakukan mengalami kegagalan.

  • Direktur Utama

    Quality Assurance

    Divisi SDM

    Bagian Sekretariat

    Bagian Umum dan Humas

    Bagian SDM

    Manajer Keuangan Manajer Pemasaran Manajer Produksi

    Bagian Pengawasan Intern

    CONTOH APLIKASI PENGORGANISASIAN PERUSAHAAN FARMASI: STRUKTUR ORGANISASI PT SANBE FARMA PHARMACEUTICAL

    MANUFACTURER

  • S U A T U M O D E L

    Y A N G D I

    D A L A M N Y A

    T E R D A P A T

    P E R A N A K T I F

    D A R I P A S I E N

    U N T U K

    M E N G A T U R

    P E N G O B A T A N N Y A

    S E N D I R I .

    MEDICATION THERAPY

    MANAGEMENT (MTM)

    Lebih fokus pada pasien (patient-centered) daripada

    produk obat yang diberikan ke

    pasien (product-centered)

    Dapat membantu mencegah kesalahan penggunaan obat,

    meningkatkan mutu pelayanan

    kesehatan, dan meningkatkan

    peran aktif pasien dalam

    pengobatan.

  • Dalam praktik kefarmasian,

    pelayanan MTM didesain

    untuk memfasilitasi

    kerjasama antara farmasis,

    pasien, dokter, dan tenaga

    kesehatan lain untuk

    meningkatkan keamanan,

    pengobatan yang efektif, dan

    mencapai hasil pengobatan

    pasien yang optimal.

  • Dibutuhkan interaksi personal

    yang optimal antara farmasis

    yang melaksanakan MTM

    dengan pasien (face to face).

    Jika tidak memungkinkan,

    bisa dilakukan via telepon.

    Lokasi di area private atau

    semi private, sehingga pasien

    dan farmasis bisa lebih dekat

    atau akrab selama pelayanan.

  • UNSUR POKOK DALAM SUATU MODEL

    PELAYANAN MTM PADA PRAKTEK

    KEFARMASIAN

    A. Medication therapy review (MTR)

    B. Personal medication record (PMR)

    C. Medication-related action plan (MAP)

    D. Intervention and/or referral

    E. Documentation and follow-up

  • Medication Therapy Review

    Suatu proses yang sistematis dalam mengumpulkan

    informasi mengenai pasien, menilai terapi untuk

    mengidentifikasi permasalahan pengobatan, dan

    membuat suatu rencana terapi untuk mengatasi

    permasalahan tersebut.

    Tujuan

    1. Meningkatkan pengetahuan pasien

    mengenai obat

    2. Mengatasi permasalahan dan kekhawatiran

    pasien mengenai obat

    3. Membantu pasien untuk mengelola sendiri

    obat mereka dan kondisi kesehatan mereka

  • Ruang Lingkup MTR

    Wawancara pasien untuk mengumpulkan data yang mendukung

    Menilai berdasarkan semua informasi klinis yang relevan dan satus kesehatan pasien

    Menilai pasien, preferensi, kualitas kehidupan, dan tujuan terapi.

    Menilai karakteristik dari kemampuan komunikasi pasien yang dapat mempengaruhi output terapi

    Mengevaluasi pasien untuk mendeteksi gejala yang bisa dikaitkan dengan efek samping obat

  • Interpretasi, pemantauan, dan menilai hasil laboratorium pasien.

    Mengidentifikasi dan menilai permasalahan yang berkaitan dengan obat.

    Mengembangkan cara untuk mengatasi permasalahan terkait obat.

    Mengedukasi dan melatih pasien untuk terapi yang tepat, pengawasan, pentingnya kepatuhan dalam

    terapi, dan pemahaman tujuan terapi.

    Membantu pasien untuk mengelola pengobatannya.

    Monitoring dan evaluasi respon pasien terhadap terapi

    Komunikasi dengan tenaga kesehatan lain dalam mengatasi permasalahan obat.

  • Personal Medication Record

    Merupakan sebuah catatan komprehensif (menyeluruh)

    akan pengobatan pasien (obat dengan resep dan tanpa

    resep, produk herbal, dan suplemen makanan)

    PMR berisi informasi untuk membantu pasien dalam

    mengatur (self-management) keseluruhan terapi

    pengobatan yang dijalaninya

  • Nama pasien

    Tanggal lahir pasien

    Nomer telepon pasien

    Kontak darurat (orang terdekat pasien)

    Dokter / perawat pribadi / Apoteker pasien

    Alergi yang dimiliki dan gejala nya

    Obat-obatan yang menimbulkan masalah pada

    pasien

    Jawaban atas pertanyaan umum mengenai obat

    Tanggal pembaruan PMR terakhir

    Tanggal tinjauan terakhir dari dokter/ apoteker/ tenaga

    kesehatan profesional lain

    Tanda tangan pasien

    Tanda tangan penyedia layanan kesehatan

    Untuk setiap pengobatan dicantumkan :

    Obat dan dosis

    Indikasi

    Petunjuk pemakaian

    Tanggal mulai penggunaan

    Tanggal berhenti menggunakan

    Kontak pemesanan resep

    Instruksi khusus

  • Farmasis perlu mendorong

    pasien untuk memelihara

    dan memperbarui dokumen

    PMRnya, juga mengajarkan

    pasien untuk selalu

    membawa PMRnya dan

    mengkonsultasikannya pada

    saat kunjungan ke tenaga

    kesehatan untuk membantu

    memastikan bahwa tenaga

    kesehatan yang dikunjungi

    tersebut mengetahui sistem

    pengobatan yang dijalani

    pasien

    Kapan PMR perlu

    diperbaharui?

    Setiap pasien menerima

    pengobatan baru,

    mengalami pengobatan

    yang tidak dilanjutkan,

    mengalami perubahan

    instruksi, mulai

    menggunakan obat baru,

    atau mengalami perubahan

    sistem pengobatan

  • Medication-Related Action Plan

    Suatu dokumen bersifat pasien-sentris, berisi daftar

    tindakan untuk pasien yang digunakan agar pasien

    dapat melacak kemajuan dalam manajemen dirinya.

    MAP menguatkan rasa pemberdayaan pasien dan

    mendorong pasien partisipasi aktif dalam kepatuhan

    pengobatan

    Informasi

    dalam

    MAP

    Nama Pasien Nama dan no telp dokter

    Nama dan no telp apoteker Tanggal pembuatan MAP

    Langkah aksi pasien: "Apa yang harus saya lakukan?" Catatan untuk pasien: "Apa yang saya lakukan dan ketika saya melakukannya ..." Informasi jika perlu tindak lanjut (follow-up) dengan apoteker

  • Intervention/Referral

    Apoteker menyediakan layanan konsultasi dan

    mengintervensi untuk mengatasi masalah terkait obat;

    jika perlu apoteker dapat merujuk pasien ke dokter atau

    profesional kesehatan lainnya.

    Tujuan

    mengoptimalkan penggunaan obat,

    meningkatkan kesinambungan perawatan

    mendorong pasien untuk menggunakan layanan kesehatan untuk mencegah hasil

    yang merugikan di masa depan.

  • Contoh kondisi dimana pasien

    memerlukan rujukan (referral):

    Seorang pasien mungkin menunjukkan potensi masalah yang ditemukan

    selama terapi yang mungkin

    memerlukan rujukan untuk evaluasi

    dan diagnosis.

    Seorang pasien mungkin memerlukan manajemen pendidikan penyakit untuk

    membantu dia mengelola penyakit

    kronis seperti diabetes.

    Seorang pasien mungkin memerlukan pemantauan untuk obat berisiko tinggi

    (misalnya, warfarin, fenitoin,

    methotrexate).

  • Documentation & Follow-up

    Layanan MTM harus didokumentasikan secara

    konsisten; Follow-up MTM dijadwalkan berdasarkan

    kebutuhan pasien.

    Tujuan

    Memfasilitasi komunikasi antara farmasis dan nakes lainnya untuk merekomendasikan solusi/memonitor "medication-related problems" baik yang sudah maupun potensial terjadi

    Meningkatkan pelayanan dan outcome pada pasien

    Mematuhi peraturan perundang-undangan

    Sebagai bukti biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan pasien

  • * Data diri pasien

    * Pengamatan subyektif (seperti riwayat

    penyakit pribadi/keluarga, alergi, efek

    samping yg pernah dialami, social history...)

    * Pengamatan objektif (kondisi penyakit,

    hasil lab, tanda vital, gejala2,...)

    * Assessment (pendampingan akan

    medication-related problems)

    * Health plan (Perencanaan agar pasien

    dapat mencapai keadaan sehat)

    * Edukasi kepada pasien

    * Komunikasi antara farmasis dan tenaga

    kesehatan lainnya

    *PMR

    *MAP

    *Jadwal follow-up

    *Pembiayaan

    Apa saja yang perlu

    didokumentasikan dalam MTM?

  • Ringkasan: Langkah-langkah

    dalam MTM

    1. Menilai status

    kesehatan pasien

    2. Membuat rencana

    terapi pengobatan

    3. Memilih, memulai,

    memodifikasi terapi

    pengobatan

    4. Monitoring dan

    evaluasi efektivitas

    terapi

    5. Mencegah terjadinya

    efek samping obat

    6. Mengedukasi pasien dan tenaga kesehatan lain tentang informasi terapi yang penting

    7. Memperagakan teknik untuk memaksimalkan pengetahuan pasien

    8. Meningkatkan kepatuhan pasien terhadap terapi

    9. Mengkoordinasikan terapi yang sedang dijalani pasien dengan tenaga kesehatan lain

  • TERIMA

    KASIH!