Presentasi pad

29
Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah Pendapatan yang dipungut dan diperoleh daerah yang berasal dari sumber ekonomi daerah berdasarkan peraturan daerah dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pendapatan Asli Daerah menurut UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah, dibagi dalam beberapa jenis: 1. Pajak daerah; 2. Retribusi daerah; 3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan; 4. Lain-lain PAD Yang Sah.

description

Mengenal PAD lebih dekat

Transcript of Presentasi pad

Page 1: Presentasi pad

Pendapatan Asli DaerahPendapatan Asli Daerah (PAD) adalah Pendapatan yang dipungut dan diperoleh daerah yang berasal dari sumber ekonomi daerah berdasarkan peraturan daerah dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pendapatan Asli Daerah menurut UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah, dibagi dalam beberapa jenis:1. Pajak daerah;2. Retribusi daerah;3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang

Dipisahkan;4. Lain-lain PAD Yang Sah.

Page 2: Presentasi pad

Pajak Daerah

Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Page 3: Presentasi pad

Unsur-Unsur Pajak Daerah

1. Masyarakat;2. Undang-Undang;3. Objek;4. Pemungut Pajak;5. Subjek Pajak dan/atau Wajib Pajak.

Page 4: Presentasi pad

Fungsi Pajak

Menurut Drs. Soeparno dalam bukunya yang berjudul Ekonomi Publik untuk Keuangan dan Pembukuan Daerah terbagi atas 2 yaitu:1. Fungsi sumber pendapatan (budgetary);2. Fungsi mengatur (regulatory).Namun ada juga yang menambahkan 2 fungsi lagi, yaitu:3. Fungsi Stabilitas;4. Fungsi Redistribusi pendapatan.

Page 5: Presentasi pad

Prinsip Pemungutan Pajak

1. Prinsip Kesetaraan Kemampuan (Equality of Ability) → Disesuaikan kemampuan WP;

2. Prinsip Kepastian Hukum (Certainty) → Pemungutan harus Jelas, tegas, dan pasti ;

3. Prinsip Kenyamanan Pembayaran (Convenience of Payment) → tidak memberatkan WP (waktu);

4. Prinsip Ekonomi (Economics of Collection) → efisiensi;

5. Prinsip Ketepatan (Accuracy) → disesuaikan dengan kebutuhan daerah (waktu).

Page 6: Presentasi pad

Sistem Pemungutan Pajak Daerah

1. Official Assessment System → Dihitung oleh petugas pajak;

2. Self Assessment System → Dihitung oleh WP;3. With Holding System → Dihitung oleh pihak

ketiga.

Page 7: Presentasi pad

Jenis Pajak Daerah Provinsi

1. Pajak Kendaraan Bermotor;2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor;4. Pajak Air Permukaan; dan5. Pajak Rokok (Baru).

Page 8: Presentasi pad

Jenis Pajak Kabupaten/Kota

1. Pajak Hotel;2. Pajak Restoran;3. Pajak Hiburan;4. Pajak Reklame;5. Pajak Penerangan Jalan;6. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan;7. Pajak Parkir;8. Pajak Air Tanah;9. Pajak Sarang Burung Walet;10. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; dan11. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.

Page 9: Presentasi pad

Daftar Tarif Maksimum

Page 10: Presentasi pad

Pajak Kendaraan Bermotor• Objek : kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor;• Dikecualikan dari objek : kereta api, kendaraan bermotor yang digunakan

semata-mata untuk keperluan pertahanan dan keamanan, dan Kendaraan Bermotor yang dimiliki dan/atau dikuasai kedutaan negara asing;

• Subjek : Orang pribadi atau Badan yang memiliki dan/atau menguasai Kendaraan Bermotor;

• Wajib Pajak : Orang pribadi atau Badan yang memiliki Kendaraan Bermotor.

• Nilai Pajak : Dasar Pengenaan Pajak (nilai jual) x tarif (Peraturan Daerah);• Bagi hasil ke Kab/Kota: 30% x Seluruh pendapatan pajak ini;• Earmarking : Minimal 10% untuk pembangunan dan/atau pemeliharaan

jalan serta peningkatan modal dan sarana transportasi umum.

Page 11: Presentasi pad

Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

• Objek : Penyerahan kepemilikan kendaraan bermotor;• Dikecualikan dari objek : kereta api, kendaraan bermotor yang

digunakan semata-mata untuk keperluan pertahanan dan keamanan, dan Kendaraan Bermotor yang dimiliki dan/atau dikuasai kedutaan negara asing;

• Subjek : Orang pribadi atau Badan yang dapat menerima penyerahan Kendaraan Bermotor;

• Wajib Pajak : Orang pribadi atau Badan yang menerima penyerahan Kendaraan Bermotor;

• Nilai Pajak : Dasar Pengenaan Pajak (sama dengan DPP Kendaraan Bermotor) x tarif (Peraturan Daerah);

• Bagi hasil ke Kab/Kota: 30% x Seluruh pendapatan pajak ini;

Page 12: Presentasi pad

Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

• Objek : Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang disediakan atau dianggap digunakan untuk kendaraan bermotor, termasuk bahan bakar yang digunakan untuk kendaraan di air;

• Subjek : Konsumen bahan bakar kendaraan bermotor;• Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang

menggunakan bahan bakar kendaraan bermotor;• Nilai Pajak : Dasar Pengenaan Pajak (nilai jual bahan bakar

sebelum PPN) x tarif (Peraturan Daerah);• Bagi hasil ke Kab/Kota: 70% x Seluruh pendapatan pajak

ini;

Page 13: Presentasi pad

Pajak Air Permukaan• Objek : Pengambilan dan/atau pemanfaatan Air Permukaan;• Dikecualikan : Jika air permukaan digunakan untuk keperluan

dasar rumah tangga, pengairan pertanian dan perikanan rakyat, dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan dan peraturan perundang-undangan;

• Subjek : Orang pribadi atau badan yang dapat melakukan pengambilan dan/atau pemanfaatan air permukaan;

• Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang melakukan pengambilan dan/atau pemanfaatan air permukaan;

• Nilai Pajak : Dasar pengenaan (ditetapkan oleh gubernur) x tarif (Peraturan Daerah);

• Bagi hasil ke Kab/Kota: 50% x Seluruh pendapatan pajak ini.

Page 14: Presentasi pad

Pajak Rokok• Objek : Konsumsi rokok yang terdiri dari sigaret, cerutu, dan rokok

daun yang dikenai cukai oleh pemerintah berdasarkan peraturan perundang-undangan;

• Subjek : Konsumen/orang pribadi yang mengkonsumsi rokok;• Wajib Pajak : Pengusaha pabrik rokok/produsen dan importir rokok

uang memiliki izin berupa Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai;

• Nilai Pajak : Dasar pengenaan (cukai) x tarif (Peraturan Daerah);• Bagi hasil ke Kab/Kota: 70% x Seluruh pendapatan pajak ini;• Earmarking : Minimal 50%, dialokasikan untuk mendanai pelayanan

kesehatan masyarakat dan penegakan hukum oleh aparat yang berwenang.

Page 15: Presentasi pad

Pajak Hotel

• Objek : Pelayanan yang disediakan oleh hotel dengan pembayaran, termasuk jasa penunjang;

• Subjek : Orang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran kepada orang pribadi atau badan yang mengusahakan hotel;

• Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang mengusahakan hotel/tempat penginapan;

• Nilai Pajak : Dasar pengenaan (jumlah penerimaan/seharusnya diterima) x tarif (Peraturan Daerah);

Page 16: Presentasi pad

Pajak Restoran

• Objek : Pelayanan yang disediakan oleh restoran dan/atau sejenisnya;

• Subjek : Orang pribadi atau badan yang membeli makanan dan/atau minuman dari restoran, baik dikonsumsi di tempat pelayanan maupun di tempat lain;

• Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang mengusahakan Restoran;

• Nilai Pajak : Dasar pengenaan (jumlah penerimaan/seharusnya diterima) x tarif (Peraturan Daerah);

Page 17: Presentasi pad

Pajak Hiburan

• Objek : Jasa penyelenggaraan hiburan dengan dipungut bayaran;

• Subjek : Orang pribadi atau badan yang menikmati hiburan;

• Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan hiburan;

• Nilai Pajak : Dasar pengenaan (jumlah penerimaan/seharusnya diterima) x tarif (Peraturan Daerah).

Page 18: Presentasi pad

Pajak Reklame

• Objek : Semua penyelenggaraan reklame;• Subjek : Orang pribadi atau badan yang

menggunakan reklame;• Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang

menyelenggarakan reklame;• Nilai Pajak : Dasar pengenaan (nilai sewa

reklame) x tarif (Peraturan Daerah).

Page 19: Presentasi pad

Pajak Penerangan Jalan

• Objek : Penggunaan tenaga listrik, baik yang dihasilkan sendiri maupun yang diperoleh dari sumber lain;

• Subjek : Orang pribadi atau badan yang manggunakan/dapat menggunakan tenaga listrik;

• Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang menyediakan dan/atau menggunakan tenaga listrik;

• Nilai Pajak : Dasar pengenaan (nilai jual tenaga listrik) x tarif (Peraturan Daerah);

Page 20: Presentasi pad

Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

• Objek : Kegiatan pengambilan Mineral Bukan Logam dan Batuan untuk kegiatan komersial;

• Subjek : Orang pribadi atau badan yang dapat mengambil mineral bukan logam dan batuan;

• Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang mengambil/menyelenggarakan tempat pengambilan mineral bukan logam dan batuan;

• Nilai Pajak : Dasar pengenaan (nilai jual) x tarif (Peraturan Daerah);

Page 21: Presentasi pad

Pajak Parkir

• Objek : Penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai pokok usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor;

• Subjek : Orang pribadi yang melakukan parkir kendaraan bermotor;

• Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan tempat parkir;

• Nilai Pajak : Dasar pengenaan (jumlah penerimaan/seharusnya diterima) x tarif (Peraturan Daerah).

Page 22: Presentasi pad

Pajak Air Tanah

• Objek Pajak Air Tanah adalah pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah;

• Dikecualikan : Pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah untuk keperluan dasar rumah tangga, pengairan pertanian dan perikanan rakyat, serta peribadatan;

• Subjek : Orang pribadi atau badan yang dapat melakukan pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah;

• Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang melakukan pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah untuk kebutuhan komersial;

• Nilai Pajak : Dasar pengenaan (Ditetapkan oleh Kepala Daerah) x tarif (Peraturan Daerah).

Page 23: Presentasi pad

Pajak Sarang Burung Walet

• Objek : Pengambilan dan/atau pengusahaan sarang burung walet, kecuali pengambilan sarang burung walet yang telah dikenakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP);

• Subjek : Orang pribadi atau badan yang dapat melakukan pengambilan dan/atau pengusahaan sarang burung walet;

• Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang melakukan pengambilan dan/atau pengusahaan sarang burung walet;

• Nilai Pajak : Dasar pengenaan (nilai jual sesuai harga pasar) x tarif (Peraturan Daerah).

Page 24: Presentasi pad

Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan

• Objek : Bumi dan/atau Bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan

• Dikecualikan : pemerintah, sosial, kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan;

• Subjek : Orang pribadi atau badan yang dapat mempunyai suatu hak atas bumi dan/atau memperoleh manfaat atas Bumi, dan/atau memiliki, menguasai, dan/atau memperoleh manfaat atas bangunan;

• Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi dan/atau memperoleh manfaat atas Bumi, dan/atau memiliki, menguasai, dan/atau memperoleh manfaat atas bangunan;

• Nilai : Dasar pengenaan x tarif (Peraturan Daerah);• Dasar pengenaan pajak : (Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang ditetapkan

Kapala Daerah) x (Luas Tanah dan Bangunan) – (NJOP tidak kena pajak).

Page 25: Presentasi pad

Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)

• Objek : Perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan;

• Subjek : Orang pribadi atau badan yang dapat memperoleh hak atas tanah dan/atau bangunan;

• Wajib Pajak : Orang pribadi atau badan yang memperoleh hak atas tanah dan/atau bangunan;

• Nilai : Dasar pengenaan pajak (NJOP – NJOP tidak kena pajak) x tarif (Peraturan Daerah).

Page 26: Presentasi pad

Retribusi DaerahRetribusi Daerah, yang selanjutnya disebut Retribusi, adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan.

Retribusi Daerah dibagi atas 3 Jenis yaitu:1. Retribusi Jasa Umum;2. Retribusi Jasa Usaha;3. Retribusi Perizinan Tertentu.

Setiap Retribusi Daerah yang di keluarkan oleh Pemerintah Daerah adalah merupakan kewenangan Pemerintah Daerah yang bersangkutan, baik dalam hal ketentuan penagihan sampai dengan tarif setiap retribusi. Retribusi Daerah tersebut dituangkan dalam Peraturan Daerah

Page 27: Presentasi pad

Retribusi Jasa Umum• Objek Retribusi Jasa Umum adalah pelayanan yang disediakan atau diberikan Pemerintah

Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.

• Retribusi Jasa Umum terdiri dari:– Retribusi Pelayanan Kesehatan;– Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan;– Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil;– Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat;– Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum;– Retribusi Pelayanan Pasar;– Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor;– Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran;– Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta;– Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus;– Retribusi Pengolahan Limbah Cair;– Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang;– Retribusi Pelayanan Pendidikan; dan– Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi.

Page 28: Presentasi pad

Retribusi Jasa Usaha• Objek Retribusi Jasa Usaha adalah pelayanan yang disediakan oleh Pemerintah Daerah

dengan menganut prinsip komersial yang meliputi:– Pelayanan dengan menggunakan/memanfaatkan kekayaan Daerah yang belum dimanfaatkan secara

optimal; dan/atau– Pelayanan oleh Pemerintah Daerah sepanjang belum disediakan secara memadai oleh pihak swasta.

• Retribusi Jasa Usaha terdiri dari:– Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah;– Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan;– Retribusi Tempat Pelelangan;– Retribusi Terminal;– Retribusi Tempat Khusus Parkir;– Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa;– Retribusi Rumah Potong Hewan;– Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan;– Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga;– Retribusi Penyeberangan di Air; dan– Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah.

Page 29: Presentasi pad

Retribusi Perizinan Tertentu• Objek Retribusi Perizinan Tertentu adalah pelayanan perizinan

tertentu oleh Pemerintah Daerah kepada orang pribadi atau Badan yang dimaksudkan untuk pengaturan dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana, atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.

• Retribusi Perizinan Tertentu terdiri dari:– Retribusi Izin Mendirikan Bangunan;– Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol;– Retribusi Izin Gangguan;– Retribusi Izin Trayek; dan– Retribusi Izin Usaha Perikanan