Presentasi PAB

29
PENYALURAN AIR BUANGAN 1. Astri Irma Shafitri (25- 2011-004) 2. Rizki Amalia (25-2011-00) 3. Julia Putri Adani (25-2011- 042)

Transcript of Presentasi PAB

Page 1: Presentasi PAB

PENYALURAN AIR BUANGAN

1. Astri Irma Shafitri (25-2011-004)

2. Rizki Amalia (25-2011-00)

3. Julia Putri Adani (25-2011-042)

Page 2: Presentasi PAB

PENYALURAN AIR BUANGAN

DOMESTIKTL – 123

PENGANTAR TEKNIK LINGKUNGAN

Page 3: Presentasi PAB

DAERAH URBAN / PERKOTAAN Interaksi aktivitas manusia dengan

siklus hidrologi alamiah

Gangguan :Pengambilan air WastewaterPenutupan tanah dengan permukaan yang

kedap air Sistem drainase stormwater

Page 4: Presentasi PAB

PENDAHULUAN Air buangan diartikan sebagai kejadian dimasukkannya benda padat,

cair dan gas kedalam air dengan sifatnya berupa endapan, atau padat,padat tersuspensi,terlarut,koloid,dan emulsi yang menyebabkan air tersebut harus dipisahkan atau dibuang dengan saluran air buangan.

Air buangan dapat berasal dari buangan rumah tangga, sekolah, perkantoran, hotel rumah sakit, pasar restoran dan lain-lain.

Prinsip air buangan harus dapat mengalir secara terus menerus dan cepat terbuang, akan tetapi tidak boleh mengganggu estetika seperti terjadinya endapan di sepanjang saluran buangan dengan bau dan warna air buangan, serta tidak mengganggu kesehatan.

Air buangan rumah tangga bersifat organis dan rata-rata mudah dirombak susunan kimianya oleh bakteri aerobic maupun anaerobic.

Oleh karena itu di daerah perkotaan rancang dan bangun sistem penyaluran air buangan sangat penting.

Page 5: Presentasi PAB

PENDAHULUAN Sekitar 80% air minum yang digunakan oleh

manusia dibuang atau menjadi air limbah

Air limbah ini mengandung kotoran manusia, bahan sisa pencucian barang dan sebagainya.

Kualitas air limbah tidak memadai untuk langsung dibuang ke lingkungan, oleh karena itu harus dikumpulkan dan dialirkan ke instalasi pengolahan air limbah (IPAL)

Page 6: Presentasi PAB

PENDAHULUAN Di Indonesia hanya sebagian penduduk dilayani oleh sistem

pengumpul air limbah.

Untuk melayani seluruh penduduk harus dibangun sistem dengan biaya yang sangat mahal.

Kota yang memiliki sistem pengumpul adalah: Bandung, Medan, Cirebon, Surakarta, Yogya, dan Jakarta

Kota lainnya menggunakan sistem individu : septic tank yang dapat mencemari lingkungan

Page 7: Presentasi PAB

PENGELOLAAN LIMBAH DOMESTIK Dalam pengelolaan limbah domestik

dikenal sistem pengolahan terpusat (off site sanitation) dan sistem pengolahan setempat (on site sanitation)

Sistem off site : sistem dimana air limbah disalurkan melalui sewer (saluran pengumpul air limbah) lalu kemudian masuk ke instalasi pengolahan terpusat

Sistem on site : sistem dimana penghasil limbah mengolah air limbahnya secara individu, misalkan dengan menggunakan tangki septik

Page 8: Presentasi PAB

SKENARIO PENYALURAN AIR BUANGAN DOMESTIK

Page 9: Presentasi PAB

SKENARIO PENYALURAN AIR BUANGAN DOMESTIK

Page 10: Presentasi PAB

SISTEM PENYALURAN (PEMBUANGAN) AIR LIMBAH

Sistem Terpisah

Sistem Gabungan

Page 11: Presentasi PAB

SISTEM PENYALURAN (PEMBUANGAN) AIR LIMBAH Sistem penyaluran air limbah (PAB) :

menyalurkan air limbah dari perumahan dan fasilitas umum, ada juga yang digabung dengan air limbah industri

Sistem drainase :membawa air limpasan dari hujan yang

jatuh di atap gedung, jalan, dan permukaan lainnya.

Sistem gabungan dari sistem drainase & PAB :

membawa kedua jenis air tersebut dalam satu sistem

Page 12: Presentasi PAB

PEMILIHAN SISTEM Alasan utama penggunaan sistem terpisah :

a) Air limbah biasanya dialirkan ke instalasi pengolahan air limbah untuk diperbaiki kualitasnya sebelum dibuang ke sungai/laut

b) Umumnya direncanakan untuk melayani aliran maksimum

Page 13: Presentasi PAB

PENEMPATAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH

Page 14: Presentasi PAB

Jika hujan turun, sistem gabungan akan menerima aliran 50x aliran normal

Hal ini berarti : instalasi

pengolahan harus

direncanakan dengan ukuran yang

berlebihan atau air limbah akan

meluap dari sistemnya dan

masuk ke sungai/kali

Page 15: Presentasi PAB

FAKTOR-FAKTOR DALAM PENGALIRAN AIR BUANGAN

Air buangan yang disalurkan kedalam sistem harus mengalir dengan lancar menuju ke lokasi badan air penerima. Saluran sejauh mungkin harus tetap berfungsi yaitu baik dalam keadaan debit minimum amupun dalam keadaan debit maksimum. Untuk itu beberapa faktor perlu diperhatikan antara lain:

a. kemiringan saluran (S)b. Luas penampang melintang aliran (A)c. Kekasaran dalam saluran (n)d. Kondisi pengalirane. Ada atau tidaknya rintangan-rintangan belokan-belokan dan lain-lainf. Karakteristik cairan spesific gravity dan viscosity

Page 16: Presentasi PAB

FAKTOR PENTING PERANCANGAN SISTEM

Umum : Penentuan daerah yang akan dilayani Pengamatan topografi Lokasi sungai dan IPAL Penentuan konfigurasi jaringan :

Terpisah Gabungan

Sistem penyaluran air limbah Jumlah populasi Pelayanan air limbah domestik dan industri Kuantitas air limbah

Kriteria perencanaan : Kecepatan minimum air dalam pipa (prinsip saluran terbuka) Jarak Manhole Umumnya air limbah domestik diperhitungkan dari 80% air minum

yang digunakan

Page 17: Presentasi PAB

LANGKAH PERENCANAAN

1 •Tentukan jumlah penghuni rumah•Tentukan jumlah pemakaian air per orang per hari

2 •Hitung timbulain air limbah (80% dari pemakaian air)

3 •Hitung populasi ekivalen

4 •Hitung dimensi pipa

Page 18: Presentasi PAB

LANGKAH PERANCANGAN PENYALURAN AIR LIMBAH

Asumsi 1 (satu) unit rumah dengan penghuni 5 (lima) orang

Pemakaian air 150 liter/orang/hari

Air limbah : 80% x 5 x 150 l/o/hr = 600 l/rumah/hari

Population Equivalent = 600 l/rmh/hr = 0,0069 l/unit/hr

Angka selanjutnya digunakan untuk merencanakan dimensi pipa yang diperlukan pada jaringan pengumpul

Langkah selanjutnya adalah merencanakan dimensi pipa : Lateral, minimum diameter 150 mm Submain Main (pipa utama) diameter bisa mencapai lebih dari 2000 mm

Page 19: Presentasi PAB

JENIS PENGALIRAN DALAM SISTEM PABa) Pengaliran bertekanan, yaitu pengaliran

yang terjadi dalam pipa akibat adanya pemompaan (tekanan hidrolik) di dalam saluran tertutup, karena muka air tidak berhubungan secara bebas dengan tekanan atmosfer .

b) Pengaliran bersifat terbuka dalam saluran tertutup, yaitu pengaliran secara gravitasi, karena permukaan air buangan pada saluran berhubungan dengan udara bebas

Page 20: Presentasi PAB

SYARAT PENGALIRAN DALAM SISTEM PAB

1. Pengaliran air buangan dalam saluran harus secara gravitasi

2. Pengaliran hampir selalu un-steady terkadang-kadang dapat non-uniform

3. Aliran harus dapat membawa material yang terdapat dalam aliran meskipun didalam kondisi debit minimum sampai ke bangunan pengolahan

4. Dianjurkan dapat membersihkan saluran sendiri (self cleaning) dengan kecepatan yang disyaratkan atau dengan kecepatan yang tidak menimbulkan kerusakan (pengikisan) pada permukaan saluran

5. Pengaliran dapat mensirkulasikan udara/gas-gas sehingga tidak ter akumulasi didalam saluran

6. Pengaliran air buangan harus tiba secepatnya sampai ke bangunan pengolahan air buangan untuk menghindari terjadinya pembusukan dan pengaliuran tidak lebih dari 18 jam untuk daerah tropis

Page 21: Presentasi PAB

SEPTIC TANK (TANKI SEPTIK)

Septic Tank adalah bangunan pengolah dan pengurai kotoran tinja manusia cara setempat

Tangki ini dibuat dengan bahan yang kedap air sehingga air dalam tangki septik tidak dapat meresap ketanah dan akan mengalir keluar melalui saluran yang disediakan.

Air yang keluar dari tangki septik ini

masih tidak aman bagi manusia dan lingkungan

Oleh karena itu masih diperlukan unit pengolahan lainnya yang pada umumnya berupa : Bidang Resapan. Sumur Resapan. Filter Aliran ke atas dengan pasir dan

kerikil.

Page 22: Presentasi PAB

TANGKI SEPTIKHal-hal Yang Perlu Diperhatikan dalam Perencanaan & Kontruksi Bisa digunakan secara individu maupun bersama (komunal ) sampai dengan 5

(lima) rumah

Penggunaan sumur resapan / bidang resapan tergantung dari ketersediaan lahan : jika digunakan untuk pemakaian lebih dari 5 (lima) rumah bidang resapan yang

diperlukan akan memerlukan lahan yang cukup luas, untuk mengatasi kebutuhan lahan yang luas ini di bangun suatu Filter untuk menggantikan fungsi bidang resapan.

Dibuat pada lahan yang memudahkan untuk dilakukan pengurasan Ukuran dan volume hanya dipengaruhi oleh :

Jumlah pemakai Periode pengurasan yang direncanakan Asumsi jumlah kotoran manusia/tahun yang masuk dan diolah tangki septik

Ukuran dan Volume tangki septik tidak dipengaruhi oleh jenis tanah, daya serap tanah, maupun tinggi muka air tanah

Air yang keluar dari tangki septik masih harus diolah dalam bidang resapan , sumur resapan atau filter.

Page 23: Presentasi PAB

PENEMPATAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH

Pengolahan sistem terpusat (off site) Pengolahan sistem setempat (on site)

Page 24: Presentasi PAB

KONFIGURASI SISTEM Sistem jaringan pengumpul air

limbah dan air hujan ada 5 (lima) pola.Pola Zone, Pola InseptorPola Tegak LurusPola KipasPola Radial

Page 25: Presentasi PAB

A. POLA ZONE Pola ini dapat digunakan untuk sistem

gabungan. Pola ini membagi daerah pelayanan menjadi 3

(tiga) zone : tinggi, sedang dan rendah. Air yang terkumpulkan dialirkan ke IPAL

(Instalasi Pengolahan Air Limbah). Pada saat terjadi hujan besar, air yang meluap

langsung dibuang ke sungai melalui interseptor. Untuk melayani daerah rendah dugunakan

stasiun pompa.

Page 26: Presentasi PAB

B. POLA INTERSEPTOR dapat digunakan untuk sistem gabungan. Pola ini membagi daerah pelayanan

dalam beberapa wilayah (district), masing-masing wilayah dilayani satu interseptor.

Page 27: Presentasi PAB

C. POLA TEGAK LURUS Dapat digunakan untuk sistem air

hujan atau sistem gabungan. Pola ini menggunakan lebih dari satu

pipa utama. Pada sistem ini air hujan langsung

dibuang ke sungai

Page 28: Presentasi PAB

D. POLA KIPAS Biasanya digunakan untuk sistem air

limbah. Pada pola ini pipa utama (main trunk)

hanya satu.

Page 29: Presentasi PAB

E. POLA RADIAL Digunakan untuk sistem air limbah atau

gabungan. Pada pola ini digunakan jika tidak

mungkin mengumpulkan air limbah pada satu lokasi dan daerah pelayanan berada pada daerah berbukit.