Presentasi Muka
Click here to load reader
-
Upload
santiningtyas-ayu-kusumawardhani -
Category
Documents
-
view
53 -
download
1
description
Transcript of Presentasi Muka
PRESENTASI MUKA
Pada presentasi muka, kepala berada dalam posisi hiperekstensi sehingga oksipt
menempel pada punggung bayi dan dagu (mentum) menjadi bagian terbawah janin.
Pada janin aterm, kemajuan biasanya terhalang oleh presentasi muka mentum osterior
karena dahi janin tertekan simfisis ibu. Banyak presentasi mentum posterior yang
berubah spontan menjadi presentasi mentum anterioir pada tahap akhir persalinan
(DUFF, 1981).
Diagnosa
Presentasi muka didiagnosa melalui pemeriksaan dalam (vaginal touche) dan
palpasi bagian muka yang jelas seperti mulut dan hidung, tulang pipi dan terutama
tonjolan tulang orbita. Pemeriksaan radiologi menunjukkan kepala bayi dalam posisi
hiperekstensi dan tulang-tulang muka yang berada pada atau sedikit dibawah pinti
atas panggul merupakan gambaran yang cukup khas.
Etiologi
Penyebab sangat banyak dan factor apapun yang menyebabkan ekstensi atau
menghalangi fleksi kepala seperti pada kasus-kasus luar biasa, pembesaran leher yang
nyata atau lilitan tali pusat sekitar leher, janin anensefalus, panggul sempit atau janin
besar. Pada wanita multipara, perut gantung adalah faktor predisposisi untuk
presentasi muka.
Mekanisme
Beberapa gerakan utama pada presentasi muka yaitu penurunan kepala, putaran
paksi dalam, fleksi dan gerakan tambahan seperti ekstensi dan putaran paksi luar.
Kelahiran kepala jelas tidak mungkin terjadi kecuali bila bahu telah masuk panggul
pada saat yang sama, yaitu kalau bayi sangat kecil atau sudah mengalami maserasi.
Oksiput ada pada poros kepala yang lebih panjang. Dagu menghadap langsung ke
posterior.
Persalinan pervaginam tidak mungkin terjadi kecuali dagu memutar ke anterior.
Edema sering mengacaukan bentuk muka secara mencolok. Pada saat yang sama
tengkorak mengalami molase yang nyata, yang ditandai bertambah panjangnya
diameter oksipitomentalis kepala.
Penatalaksanaan
Persalinan pervaginam bisa berhasil jika panggul tidak sempit dan terjadi
persalinan secara efektif. Pemantauan frekuensi denyut jantung janin sebaiknya
dilakukan untuk menghindari kerusakan pada muka dan mata.
Usaha mengubah secara manual presentasi muka menjadi presentasi puncak
kepala dengan rotasi manual atau dengan posisi dagu posterior persisten menjadi
posisi mentum anterior dan kemudian versi podalik intena serta ekstraksi sangat
berbahaya dan sebaiknya tidak dilakukan.
II. PRESENTASI DAHI
Presentasi yang sangat jarang dijumpai. Didiagnosa bila bagian kepala janin yang
berada diantara tonjolan orbita dengan ubun-ubun besar tampak pada pintu atas
panggul.
Etiologi
Pada prinsipnya sama dengan presentasi muka. Presentasi dahi tidak stabil dan akan
berubah menjadi presentasi muka atau oksiput.
Diagnosa
Dapat diketahui dengan palpasi abdomen bila oksiput atau dagu dapat diraba dengan
mudah tapi pemeriksaan dalam (vaginal touche) juga penting dilakukan.
Mekanisme persalinan
Pada bayi yang sangat kecil dan panggul yang sangat besar, persalinan
biasanya berlangsung dengan mudah. Tetapi pada bayi yang besar umumnya
kelahiran sangat sulit. Diperlukan molase berat untukpersalinan pervaginam dengan
presentasi dahi persisten secara khas akan menyebabkan deformitas kepala bayi.
Kaput suksadenum terbentuk diatas dahi dan bisa begitu besar sehingga palpasi untuk
identifikasi dahi tidak mungkin dilakukan.
Prognosis
Tergantung pada presentasi terakhir. Jika presentasi dahi persisten maka
prognosis persalinan pervaginam jelek, kecuali bila bayi kecil atau jalan lahir sangat
besar.
Penatalaksanaan
Pada prinsipnya sama dengan presentasi muka. Bila persalinan spontan
berlangsung tanpa tanda gawat janin dan tanpa adanya kontraksi uterus yang sangat
kuat, maka tidak diperlukan tindakan intervensi.
III. LETAK LINTANG
Yaitu keadaan bila sumbu panjang janin hamper tegak lurus sumbu panjang
ibu. Bila sumbu panjang tersebut membentuk sudut lancip, hasilnya adalah letak
lintang oblik, yang biasanya terjadi sementara karena kemudian akan berubah menjadi
posisi longitudinal / letak lintang pada persalinan. Di Inggris, letak lintang oblik ini
dinyatakan sebagai letak lintang yang tidak stabil. Biasanya bahu berada diatas pintu
atas panggul, kepala disalah satu fossa iliaka dan bokong pada fossa iliaka yang lain.
Etiologi
Penyebab utama :
1. Relaksasi berlebihan dinding abdomen akibat multiparitas yang tinggi
2. Janin prematur
3. Plasenta previa
4. Uterus abnormal
5. Cairan amnion berlebih
6. Panggul sempit
Wanita dengan paritas tinggi mempunyai kemungkinan 10x lebih besar dari nullipara.
Relaksasi dinding abdomen pada perut gantung menyebabkan uterus jatuh ke depan,
sehingga menimbulkan defleksi sumbu panjang bayi menjauhi sumbu jalan lahir,
yang menyebabkan terjadinya posisi oblik / melintang.
Diagnosa
Biasanya mudah ditegakkan, bahkan sering hanya dengan inspeksi saja.
Pada inspeksi ditemukan abdomen biasannya melebar dan fundus uteri membentang
hingga sedikit diatas umbilicus
Bagian bayi tidak ditemukan di fundus dan balotement kepala teraba pada salah satu
fossa iliaka dan bokong di fossa iliaka yang lain
Pada vaginal touché : teraba dada bayi dikenali dengan adanya rasa bergerigi dari
tulang rusuk. Bila dilatasi semakin besar, scapula dan klavikula pada sisi thorax yang
lain akan dapat dibedakan.
Proses persalinan
Kelahiran spontan bayi jelas tidak mungkin. Bila persalinan berlanjut sampai
kontraksi uterus kuat dan terbentuk cincin kontraksi yang semakin lama semakin
meninggi dan semakin nyata maka keadaan ini disebut letak lintang kasep. Jika tidak
ditangani dengan benar maka akan terjadi rupture uteri. Bila janinnya kecil (<800gr)
maka bayi dapat dikeluarkan dalam keadaan terlipat (conduplicatio corpore).
Prognosis
Meningkatkan resiko maternal dan meningkatkan ancaman kematian pada
bayi.
Penatalaksanaan
Secara umum, dimulainya persalinan aktif pada wanita dengan letak
lintang sudah merupakan indikasi seksio sesarea. Sebeum persalinan / pada awal
persalinan, dengan ketuban yang masih utuh, upaya versi luar layak dicoba. Karena
baik kaki maupun kepala bayi tidak menempati segmen bawah rahim, insisi melintang
rendah pada uterus mungkin akan menyulitkan ekstraksi bayi. Umumnya insisi
vertical lebih disukai.
IV. PRESENTASI GANDA
Menumbungnya satu ekstremitas disisi bagian terbawah janin dan kedua bagian
ini sekaligus berada didalam panggul.
Etiologi
Keadaan yang menghalangi oklusi sempurnapintu atas panggul oleh kepala bayi,
termasuk persalinan prematur.
Prognosis
Kematian perinatal meningkat akibat persalinan prematur, prolapsus tali pusat
dan tindakan obstetric yang traumatik.
Penatalaksanaan
Jika lengan menumbung disamping kepala, keadaan tersebut harus diawasi
ketat apakah lengan keluar bersama dengan penurunan bagian terbawah janin. Jika
gagal mengikuti penurunan tersebut / bila tampaknya menghalangi penurunan kepala,
lengan yang menumbung tersebut secara perlahan-lahan harus didorong ke atas dan
bersamaan dengan itu, kepala akan turun karena tekanan fundus uteri.
V. POSISI OKSIPUT POSTERIOR PERSISTEN
Paling sering mengalami rotasi anterior spontan yang diikuti persalinan tanpa
komplikasi
Pada awal persalinan, sekitar 15% janin berada dalam posisi oksiput posterior dan 5%
tetap pada posisi ini saat kelahiran
Kebanyakan kasus, persalinan biasanya dapat diselesaikan tanpa kesulitan berarti bila
kepala sudah mencapai perineum
Kemungkinan untuk persalinan pervaginam : menunggu kelahiran spontan, kelahiran
dengan forcep dan oksiput tepat di posterior, rotasi oksiput dengan forcep ke posisi
anterior dan kelahiran, rotasi manual ke posisi anterior diikuti oleh kelahiran spontan /
dengan forcep
Persalinan spontan
Jika pintu bawah panggul luas dan muara vagina serta perineum cukup
longgar akibat persalinan pervaginam sebelumnya, persalinan spontan yang cepat
kerap kali terjadi.
Kelahiran dengan forcep
Penggunaan forcep dan episiotomi yang lebar memerlukan analgesia yang
lebih sempurna daripada blok pudendal dab infiltrasi local perineum saja. Forcep
dipasang bilateral sepanjang diameter oksipitomentalis. Seksio sesarea merupakan
cara kelahiran yang tepat pada kasus-kasus seperti ini.
Hasil akhir
Persalinan memanjang 1 jam pada wanita multipara dan 2 jam pada nullipara.
Pada persalinan pervaginam, terutama yang menggunakan alat, laserasi perineum
yang menyertainya dihubungkan dengan morbiditas jangka panjang
Apabila kelahiran dengan forcep sulit dilakukan, maka dilakukan seksio sesarea
VI. LETAK SUNGSANG
Ketika bokong janin lebih dahulu turun daripada kepala, maka keadaan ini disebut
letak sungsang. Pada kenyataannya sering berubah menjadi letak kepala ketika
mendekati waktu persalinan. Angka kejadian rata-rata di RS Parkland 3,6% dari
150.000 kelahiran pada tahun 2002.
Etiologi
Adapun faktor-faktor yang menjadi predisposisi terjadinya letak sungsang ini
termasuk hidramnion, relaksasi uterus pada multipara, kehamilan ganda,
oligohidramion, hidrosefalus, anensefalus, riwayat sungsang pada kehamilan
sebelumnya, kelainan uterus dan tumor pelvis.
Frekuensi letak sungsang dapat meningkat pada plasenta previa, tapi hanya
sebagian kecil kasus.
Komplikasi
Pada letak sungsang yang persisten, dapat menimbulkan komplikasi sebagai
berikut :
Peningkatan morbiditas dan mortalitas perinatal selama proses persalinan
Berat bayi lahir rendah (BBLR) pada persalinan preterm, pertumbuhan terhambat /
keduanya
Prolapsus tali pusat
Plasenta previa
Kelainan pada janin
Kelainan uterus dan tumor pelvis
Diagnosis
Ada 4 presentasi yaitu presentasi bokong, presentasi bokong kaki sempurna,
presentasi bokong kaki tidak sempurna dan presentasi kaki.
Pada palpasi abdomen dengan menggunakan maneuver Leopold I ditemukan
kepala pada fundus uteri. Leopold II ditemukan punggung pada salah satu sisi
abdomen dan bagian-bagian kecil janin pada sisi yang lain. Leopold III menunjukkan
tidak terjadinya engagement .
Denyut jantung janin biasanya ditemukan sedikit lebih tinggi yaitu diatas
umbilikus.
Dari vaginal touché (VT) ditemukan informasi yang akurat berdasarkan
ditemukannya sacrum dan prosesus spinosum janin. Pada presentasi bokong kaki
sempurna mungkin ditemukan kaki diantara bokong. Jika janin telah turun dan
memasuki rongga pelvis kemungkinan alat kelamin janin dapat diraba.
Idealnya pemeriksaan USG diagnostik untuk memastikan letak sungsang.
Disamping itu untuk pemeriksaan penunjang dapat digunakan CT-scan dan MRI.
Prognosis
Pada letak sungsang ini resikonya sama besarnya bagi ibu dan anaknya
dibanding letak kepala. Bagaimanapun tindakan obstetric tidak mengurangi tingkat
mortalitas dan morbiditas pada letak sungsang ini.
Sebab kematian perinatal yang terpenting ialah prematuritas dan penanganan
persalinan yang kurang sempurna, dengan akibat hipoksia / perdarahan didalam
tengkorak.
Bahaya asfiksia janin juga terjadi akibat tali pusat yang menumbung yang sering
dijumpai pada presentasi bokong kaki sempurna / presentasi bokong kaki tidak
sempurna
Penatalaksanaan
a. Dalam kehamilan
Bila ditemui pada primigravida hendaknya diusahakan versi luar yang dilakukan
antara 34 dan 38 minggu. Sebelum melakukan versi luar, diagnosis letak janin harus
pasti dan denyut jantung janin harus dalam keadaan baik. Perlu diingat kotraindikasi
versi luar ialah panggul sempit, perdarahan antepartum, hipertensi, hamil kembar, dan
plasenta previa.
b. Dalam persalinan
Untuk menolong persalinan letak sungsang ini diperlukan ketekunan dan kesabaran.
Pertama-tama tentukan apakah ada kelainan yang mengindikasikan untuk seksio
sesarea. Apabila tidak ada, dan diperkirakan dapat dilahirkan pervaginam maka
hendaknya pengawasan dilakukan secara seksama. Setelah bokong lahir, jangan
menarik atau mengadakan dorongan secara Kristeller karena dapat menyulitkan
kelahiran lengan dan bahu. Untuk melahirkan bahu dan kepala dapat dipilih perasat
Bracht. Sedangkan untuk melahirkan lengan dan bahu dapat dipakai cara klasik yaitu
Mueller / Loevset. Kepala janin dapat dilahirkan secara Mauriceau.