Presentasi Meningitis

58
MENINGITIS OLEH : MEISYARAH KHAIRANI 090100118 ALBERT 090100212 JOANITA KURNIADI 090100122 AMALIA KHAIRUNNISA HSB 090100006 DONI FITRA YOGI 090100110 PEMBIMBING : dr. Riessa Melani Ritonga

description

meningitis

Transcript of Presentasi Meningitis

Page 1: Presentasi Meningitis

MENINGITISOLEH :

MEISYARAH KHAIRANI 090100118

ALBERT 090100212

JOANITA KURNIADI 090100122

AMALIA KHAIRUNNISA HSB 090100006

DONI FITRA YOGI 090100110

PEMBIMBING :

dr. Riessa Melani Ritonga

Page 2: Presentasi Meningitis

BAB 1PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Meningitis adalah penyakit infeksi dari cairan yang mengelilingi otak dan spinal cord. Tanda klasik dari meningitis demam, leher kaku, sakit kepala dan perubahan status mental. (TA Wesliaprilius, 2011).

Penyebab paling sering dari meningitis adalah Streptococcus pneumonie (51%), dan Neisseria meningitis (37%). Bakteri-bakteri ini disebarkan pada orang lain melalui pertukaran udara dari pernafasan dan sekresi-sekresi tenggorokan yang masuk secara hematogen (melalui aliran darah) ke dalam cairan serebrospinal dan memperbanyak diri didalamnya sehingga menimbulkan peradangan pada selaput otak dan otak (M Mesranti, 2011).

Penelitian yang dilakukan oleh Delima Sitorus di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2000 – 2004 tercatat 130 kasus meningitis dan 37 kasus mengalami kematian (CFR=28,46%). Penderita paling banyak usia < 5 tahun 58 orang (44,6%). Berdasarkan data pada survei pendahuluan di RSUP H. Adam Malik Medan , pada tahun 2005– 2008 terdapat 148 kasus meningitis  (M Mesranti -

2011).

Page 3: Presentasi Meningitis

B. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk mmenuhi tugas

kepaniteraan klinik senior Departmenen Ilmu Penyakit Saraf Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan dan meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mahasiswa tentang meningitis.

C. Manfaat Penulisan  Manfaat dari penulisan laporan ini adalah sebagai sarana untuk

mengetahui dan mempelajari lebih dalam mengenai meningitis berdasarkan teori dan kasus yang ada.

Page 4: Presentasi Meningitis

BAB 2LAPORAN KASUS

2.1. STATUS NEUROLOGI IDENTITAS PRIBADI NAMA : RA JENIS KELAMIN : Laki-laki USIA : 20 tahun SUKU BANGSA : Jawa/Indonesia AGAMA : Islam ALAMAT : Jl. Sm Raja Simp Amplas

Timbang STATUS : Belum menikah PEKERJAAN : Ikut Orang Tua TGL. MASUK : 28 Oktober 2013 TGL. KELUAR : 1 Novermber 2013 (EXIT)

Page 5: Presentasi Meningitis

ANAMNESA

KELUHAN UTAMA : Penurunan kesadaran

TELAAH :Hal ini telah dialami os ± 2 hari SMRS secara perlahan-lahan. Riwayat nyeri kepala (+) dialami os 2 minggu yang lalu. Riwayat muntah menyembur (-) tidak dijumpai. Kejang (+) dialami Os ± 1 hari SMRS, frekuensi 5x/hari, durasi ± 2menit, bersifat menyentak pada tangan sebelah kanan, sebelum dan setelah kejang Os sadar, dan saat kejang Os tidak sadar. Riwayat trauma kepala (-) tidak dijumpai. Riwayat merokok dijumpai sejak 3 tahun yang lalu dengan jumlah ± 1-2 bungkus /hari. Riwayat penyakit gula (-) tidak dijumpai. Riwayat penyakit darah tinggi (-) tidak dijumpai. Riwayat penyakit kolesterol (-) tidak dijumpai. Riwayat penyakit jantung (-) tidak dijumpai. Riwayat sakit gigi, telinga dan paru-paru (-) tidak dijumpai.

RPT : tidak jelas RPO : tidak jelas

Page 6: Presentasi Meningitis

ANAMNESA TRAKTUS Traktus Sirkulatorius : Tidak dijumpai kelainan, akral hangat, CRT <

3”. Traktus Respiratorius : Tidak dijumpai kelainan, sesak (-), batuk (-). Traktus Digestivus : Tidak dijumpai kelainan, BAB (+) normal. Traktus Urogenitalis : Tidak dijumpai kelainan, BAK (+) normal. Penyakit Terdahulu dan Kecelakaan : Tidak jelas Intoksikasi dan obat-obatan : Tidak jelas

 

ANAMNESA KELUARGA Faktor Herediter : (-) Faktor Familier : (-) Lain-lain : (-)

ANAMNESA SOSIAL Kelahiran dan Pertumbuhan : Biasa dan Baik. Imunisasi : Tidak jelas. Pendidikan : Tamat SLTA Pekerjaan : Ikut Orang Tua Perkawinan : Belum menikah

Page 7: Presentasi Meningitis

PEMERIKSAAN JASMANIPemeriksaan Umum Tekanan Darah : 120/80 mmHg Nadi : 80 x/menit Frekuensi Nafas : 34 x/menit Temperatur : 37,8 ºC Kulit dan Selaput Lendir: Dalam batas normal Kelenjar dan Getah Bening : Dalam batas normal Persendian : Dalam batas normal

Kepala dan Leher Bentuk dan Posisi : Bulat dan Medial Pergerakan : (+) normal Kelainan Panca Indera : Dalam batas normal Rongga Mulut dan Gigi : Rongga mulut normal, Gigi lengkap,

higienitas rongga mulut kurang Kelenjar Parotis : Dalam batas normal Desah : Tidak dijumpai. Dan lain-lain : (-)

Page 8: Presentasi Meningitis

Rongga Dada dan Abdomen Rongga Dada Rongga Abdomen Inspeksi : Simetris fusiformis Simetris Perkusi : Sonor pada kedua lap. Paru Timpani Palpasi : SF ka=ki, kesan: normal Soepel Auskultasi : Vesikuler, ronki (-) Peristaltik (+) normal

 

Genitalia Vaginal Toucher: Tidak dilakukan pemeriksaan Rectal Toucher: Tidak dilakukan pemeriksaan.

 

STATUS NEUROLOGI Sensorium : Sopor (E2, V2, M4) Kranium Bentuk : Bulat Fontanella : Tertutup Palpasi : Teraba a.temporalis dan a.carotis Perkusi : Cracked Pot sign (-) Transiluminasi : Tidak dilakukan pemeriksaan

Perangsangan Meningeal

Kaku Kuduk : (+)

Tanda Kernig : (-)

Tanda Brudzinski I: (-)

Tanda Brudzinski II: (-)

Peningkatan Tekanan

Intrakranial

Muntah : (-)

Sakit Kepala : (+)

Kejang : (+)

Page 9: Presentasi Meningitis

SARAF OTAK/ NERVUS KRANIALIS

Nervus I Meatus Nasi Dekstra Meatus Nasi Sinistra

Normosmia : Sulit dinilai Sulit dinilai

Anosmia : Sulit dinilai Sulit dinilai Parosmia : Sulit dinilai Sulit

dinilai Hiposmia : Sulit dinilai Sulit

dinilai

Nervus II Okuli Dekstra Okuli Sinistra Visus : Sulit dinilai Sulit dinilai

Lapangan Pandang Normal : Sulit dinilai Sulit dinilai Menyempit : Sulit dinilai Sulit dinilai Hernianopsia : Sulit dinilai Sulit dinilai Scotoma: Sulit dinilai Sulit dinilai

Refleks ancaman : (+) (+)

Fundus Okuli Warna : Tidak dilakukan pemeriksaan Batas : Tidak dilakukan pemeriksaan Ekskavasio : Tidak dilakukan pemeriksaan Arteri : Tidak dilakukan pemeriksaan Vena : Tidak dilakukan pemeriksaan

Page 10: Presentasi Meningitis

Nervus III, IV, VI Okuli Dekstra Okuli Sinistra

Gerakan Bola Mata: (+) Normal (+) Normal Nistagmus : (-) (-) Pupil

Lebar : ø4mm ø3mm Bentuk : Bulat Bulat Refleks Cahaya Langsung : (+) (+) Refleks Cahaya Tidak Langsung: (+) (+) Rima Palpebra : ±7mm ±7mm Deviasi Conjugate : (-) (-) Fenomena Doll’s Eyes : (+) (+) Strabismus : (-) (-)

Nervus V Kanan Kiri

Motorik Membuka dan menutup mulut : Sulit dinilai Palpasi otot masseter dan temporalis: Sulit dinilai Kekuatan gigitan : Sulit dinilai

Sensorik Kulit : Dalam batas normal Selaput Lendir : Dalam batas normal

Page 11: Presentasi Meningitis

Refleks Kornea Langsung : (+) (+) Tidak Langsung : (+) (+)

Reflex masseter : Sulit dinilai

Reflex bersin : Sulit dinilai

Nervus VII Kanan Kiri

Motorik Mimik : Sudut mulut

simetris Kerut Kening : Sulit dinilai Menutup mata : Sulit dinilai Meniup Sekuatnya : Sulit dinilai Memperlihatkan Gigi : Sulit dinilai Tertawa : Sulit dinilai

Sensorik Pengecapan 2/3 depan lidah : Sulit dinilai Produksi kelenjar ludah : Dalam batas normal Hiperakusis : Sulit dinilai Refleks stapedial : Sulit dinilai

Page 12: Presentasi Meningitis

Nervus VIII Kanan Kiri

Auditorius Pendengaran : Sulit dinilai Test Rinne : Tidak dilakukan pemeriksaan Test Weber : Tidak dilakukan pemeriksaan Test Schwabach : Sulit dinilai

Vestibularis Nistagmus : Sulit dinilai Reaksi kalori : Sulit dinilai Vertigo : Sulit dinilai Tinnitus : Sulit dinilai   Nervus IX, X Pallatum Mole : Sulit dinilai Uvula : Sulit dinilai Disfonia : Sulit dinilai Refleks muntah : (+) Pengecapan 1/3 belakang lidah: Sulit dinilai

Page 13: Presentasi Meningitis

Nervus XI Kanan Kiri Mengangkat bahu : Sulit dinilai Fungsi otot sternokleidomastoideus : Sulit dinilai

Sistem Motorik Trofi : Sulit dinilai Tonus otot : Sulit dinilai Kekuatan Motorik :

ESD :Sulit dinilai ESS :Sulit dinilai

EID :Sulit dinilai EIS :Sulit dinilai

Sikap (duduk-berdiri-berbaring : Sulit dinilai

Gerakan spontan abnormal Tremor : Sulit dinilai Khorea : Sulit dinilai Ballismus : Sulit dinilai Mioklonus : Sulit dinilai Atetosis : Sulit dinilai Distonia : Sulit dinilai Spasme : Sulit dinilai Tic : Sulit dinilai Dan lain-lain : Sulit dinilai

Nervus XII

Lidah

Tremor : Sulit dinilai

Atrofi : Sulit dinilai

Fasikulasi: Sulit dinilai

Ujung lidah waktu istirahat : Medial

Ujung lidah sewaktu dijulurkan:

Sulit dinilai

Page 14: Presentasi Meningitis

Tes Sensibilitas

Eksteroseptif : Sulit dinilai

Propioseptif : Sulit dinilai

Fungsi kortikal untuk sensibilitas Stereognosis : Sulit dinilai Pengenalan Dua Titik : Sulit dinilai Grafestesia : Sulit dinilai

 

Refleks

Refleks Fisiologis Kanan Kiri Biseps : (+) (+) Triseps : (+) (+) Radioperiost : (+) (+) APR : (+) (+) KPR : (+) (+) Strumple : (-) (-)

Refleks Patologis Kanan Kiri• Babinski : (-)

(-)• Oppenheim : (-)

(-)• Chaddock : (-)

(-)• Gordon : (-)

(-)• Schaefer : (-)

(-)• Hoffman-Tromer:(-) (-)• Klonus Lutut : (-) (-)• Klonus Kaki :(-) (-)Refleks Primitif : (-) (-)

Page 15: Presentasi Meningitis

Koordinasi Lenggang : Sulit dinilai karena kelemahan tungkai Bicara : Sulit dinilai Menulis : Sulit dinilai Percobaan Apraksia : Sulit dinilai Test telunjuk-telunjuk : Sulit dinilai Test telunjuk-hidung : Sulit dinilai Diadokokinesia : Sulit dinilai Test tumit-lutut : Sulit dinilai Test Romberg : Sulit dinilai

Vegetatif Vasomotorik : (+) (Traktus sirkulatorius normal) Sudomotorik : Tidak dilakukan pemeriksaan Pilo-erector : Tidak dilakukan pemeriksaan Miksi : (+) Defekasi : (+)

Vertebra

Bentuk Normal : Sulit dinilai Scoliosis : Sulit dinilai Hiperlordosis : Sulit dinilai

Page 16: Presentasi Meningitis

Pergerakan Leher : Sulit dinilai

Pinggang : Sulit dinilai

Tanda Perangsangan Radikuler Laseque : (-) Cross Laseque : (-) Test Lhermite : (-) Test Naffziger : (-)

Gejala-Gejala Serebelar Ataksia : (-) Disartria : (-) Tremor : (-) Nistagmus : (-) Fenomena rebound: (-) Vertigo : (-) Dan lain-lain : (-)

Gejala-Gejala Ekstrapiramidal Tremor : (-) Rigiditas : (-) Bradikinesia : (-) Dan lain-lain : (-)

Fungsi Luhur

Kesadaran Kualitatif Ingatan Baru : Sulit dinilai Ingatan Lama : Sulit dinilai Orientasi

Diri : Sulit dinilai Tempat : Sulit dinilai Waktu : Sulit dinilai Situasi : Sulit dinilai

Intelegensia : Sulit dinilai

Page 17: Presentasi Meningitis

Daya Pertimbangan : Sulit dinilai

Reaksi Emosi :Sulit dinilai

Afasia Ekspresif : (-) Represif : (-)

Apraksia Agnosia : (-) Agnosia Visual : : (-) SDN Akalkulia : (-) Agnosia jari-jari : : (-) Disorientasi kanan-kiri : (-)

Page 18: Presentasi Meningitis

KESIMPULAN PEMERIKSAAN

Telah dirawat seorang laki-laki berusia 20 tahun dengan keluhan utama

penurunan kesadaran. Hal ini telah dialami os ± 2 hari SMRS secara

perlahan-lahan. Riwayat nyeri kepala (+) dialami os 2 minggu yang lalu.

Riwayat muntah menyembur (-) tidak dijumpai. Kejang (+) dialami Os ± 1

hari SMRS, frekuensi 5x/hari, durasi ± 2menit, bersifat menyentak pada

tangan sebelah kanan, sebelum dan setelah kejang Os sadar, dan saat

kejang Os tidak sadar. Riwayat trauma kepala (-) tidak dijumpai. Riwayat

merokok dijumpai sejak 3 tahun yang lalu dengan jumlah ± 1-2 bungkus

/hari. Riwayat penyakit gula (-) tidak dijumpai. Riwayat penyakit darah tinggi

(-) tidak dijumpai. Riwayat penyakit kolesterol (-) tidak dijumpai. Riwayat

penyakit jantung (-) tidak dijumpai. Riwayat sakit gigi, telinga dan paru-paru

(-) tidak dijumpai.

RPT : Tidak Jelas

RPO : Tidak jelas

Page 19: Presentasi Meningitis

Status Presens

Sensorium : Sopor

Tekanan Darah : 120/80 mmHg

Nadi : 80 x/i

Pernafasan :34 x/i

Temp : 37,8oC

Nervus Kranialis

N I : Sulit dinilai

N II,III : RC +/+, pupil anisokor, OD 4 mm,

OS 3 mm

N III, IV, VI : Doll’s eye phenomenon (+)

N V : Refleks Kornea (+)

NVII : Sudut mulut simetris

N VIII : Sulit dinilai

N IX, X : Gag reflex (+)

N XI : Sulit dinilai

N XII : Lidah saat istirahat medial

Status Neurologis

Sens: Sopor

Tanda Peningkatan TIK

- Nyeri kepala (+)

- Muntah (-)

- Kejang (+)

Tanda Perangsangan

meningeal

- Kaku kuduk (+)

- Tanda Kernig (-)

- Tanda Brudzinski I/II : (-)

Refleks Fisiologis Ka Ki

B/T +/+

+/+

APR/KPR +/+

+/+

Refleks Patologis Ka Ki

H/T -/-

-/-

Babinski - -

Page 20: Presentasi Meningitis

Kekuatan Motorik ESD: Sulit dinilai ESS: Sulit

dinilai EID: Sulit dinilai EIS : Sulit

dinilai

DIAGNOSA BANDING: Meningitis Encephalitis

DIAGNOSA DIAGNOSA FUNGSIONAL : Sopor DIAGNOSA ETIOLOGIK : Infeksi DIAGNOSA ANATOMIK :

Meningen DIAGNOSA KERJA : Sopor

ec suspect meningitis

 PENATALAKSANAAN Bed Rest, head elevasi 300

NGT dan kateter terpasang O2 8-10 L/menit IVFD RSol 20gtt/1’ Inj. Ceftriaxon 2gr/12jam

Inj. Dexamethason 2 amp bolus, selanjutnya 1 amp / 6 jam dan tapering off / 3 hari.

Inj. Ranitidine 50 mg 1 amp/ 12 jam PCT 3x500 mg

RENCANA PEMERIKSAAN Darah rutin Elektrolit KGD Ad Random, KGD puasa, KGD 2

jam pp RFT AGDA EKG Foto Thorax Head CT Scan kontras

PROGNOSIS Ad vitam: dubia ad malam Ad functionam : dubia ad malam Ad sanactionam : dubia ad malam

Page 21: Presentasi Meningitis

HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM Tanggal 28 Oktober 2013

PEMERIKSAAN SATUAN HASIL RUJUKANKIMIA KLINIKMETABOLISME KARBOHIDRAT Glukosa Darah (Sewaktu)

GINJAL Ureum Kreatinin

ELEKTROLIT Natrium (Na) Kalium (K) Klorida (Cl)

Analisa Gas Darah : pH pCO2 pO2 Bikarbonat (HCO3) Total CO2 Kelebihan Basa (BE) Saturasi O2

FAAL HEMOSTASISPT+INRWaktu ProtrombinKontrolPasienINRAPTTKontrolPasienWaktu TrombinKontrolPasien

mg/dL

mg/dLmg/dL

mEq/LmEq/LmEq/L

mmHgmmHgmmol/Lmmol/Lmmol/L

%

detikdetik

detikdetik

detikDetik

146,00

41,100,70

1254,798

7,48825,8

194,319,119,9-2,799,7

13,5015,51,16

33,723,5

6,814,3

< 200

< 500,70-1,20

135-1553,6-5,596-106

7,35-7,4538-42

85-10022-2619-25

(-2)-(+2)95-100

Page 22: Presentasi Meningitis

HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM Tanggal 28 Oktober 2013

HEMATOLOGIDarah Lengkap (CBC):Hemogblobin (Hb)Eritrosit (RBC)Leukosit (WBC)HematokritTrombosit (PLT)MCVMCHMCHCRDWMPVPCTPDW

g%106/mm3

103/mm3

%103/mm3

fLpgg%%fL%fL

14,304.81

19,6938,30218

79,6029,7037,3013,608.200.188,9

13,2-17,34.20-4.874.5-11.0

43-49150-450

85-9528-3233-35

11.6-14.87.0-10.2

Hitung Jenis: Neutrofil Limfosit Monosit Eosinofil Basofil Neutrofil Absolut Limfosit Absolut Monosit Absolut Eosinofil Absolut Basofil Absolut

%%%%%

103/µL103/µL103/µL103/µL103/µL

95,001,203,600,1

0.10018,730,240,700.010.01

37-8020-40

2-81-60-1

2.7-6.51.5-3.70.2-0.40-0.100-0.1

PEMERIKSAAN SATUAN HASIL RUJUKAN

Kesan : Leukositosis

Page 23: Presentasi Meningitis
Page 24: Presentasi Meningitis

Head CT Scan dengan Kontras IVTelah dilakukan CT Scan kepala dengan kontras, potongan axial, tebal irisan 10mm, hasil sebagai berikut :Tampak enhancement pasca kontras pada sulcus, fissura Sylvii.Falz cerebri ditengahVentrikel cornu temporal melebar.Sella dan parasella baik.Infratentorial : pons, cerebellum baik.Kesan: Suspect meningitis

Page 25: Presentasi Meningitis

Uraian hasil pemeriksaan :Kedua sinus costophrenikus lancip, kedua diafragma licin.Tampak infiltrat pada lapangan atas dan tengah paru kanan dan lapangan atas paru kiri.Jantung ukuran normal CTR < 50%Trakea di tengah.Tulang-tulang dan soft tissue baik.Kesimpulan : TB paru lama aktif

Page 26: Presentasi Meningitis

FOLLOW UP

Page 27: Presentasi Meningitis

FOLLOW UP TGL 28 OKTOBERKU : Penurunan Kesadaran

KT : -

Status Presens Sensorium : Sopor Tekanan Darah : 120/ 80 mmHg Nadi : 80 x/i Pernafasan : 24 x/i Temp : 37,8oC

Nervus Kranialis N I : Sulit dinilai N II,III : RC +/+, pupil anisokor,

kanan Ø 4 mm, kiri Ø 2 mm N III, IV, VI : Doll’s eye phenomenon

(+) N V : Refleks Kornea (+) N VII : Sudut mulut simetris N VIII : Sulit dinilai N IX, X : Gag reflex (+) N XI : Sulit dinilai N XII : Lidah saat istirahat medial

Status Neurologis Sens: Sopor

Tanda Peningkatan TIK Nyeri kepala (-) Muntah (-) Kejang (-)

Tanda Perangsangan meningeal Kaku kuduk (+) Tanda Kernig (-) Tanda Brudzinski I/II : (-)

Refleks Fisiologis Ka Ki B/T +/+ +/+ APR/KPR +/+ +/+

Refleks Patologis Ka Ki H/T -/- -/- Babinski - -

Kekuatan Motorik ESD: Sulit dinilai ESS: Sulit dinilai EID: Sulit dinilai EIS: Sulit dinilai  Kesan lateralisasi (-)

Page 28: Presentasi Meningitis

FOLLOW UP TGL 28 OKTOBERDiagnosa : Sopor ec suspect DD/ 1. Meningitis

2. Encephalitis

Terapi : Bed rest elevasi kepala 30⁰ NGT dan kateter terpasang O2 8-10 L/i

IVFD NaCl 3% 8 gtt/i gandeng NaCl 0,9% 20 gtt/i Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam Inj. Dexametason 2 amp bolus, selanjutnya 1 amp/ 6jam (Tappering off / 3

hari) Inj. Ranitidine 1amp/12 jam PCT 3x500 mg Subsitusi Na = ∆Na x 0,6 x BB

= (135-125) x 0,6 x 50

= 300

1 NaCl 3% : 1 NaCl 0,9% 

Rencana: - Konsul pembacaan EKG,foto thorax dan head CT-Scan Cek KGD puasa, KGD 2jam PP Lipid profile.

Page 29: Presentasi Meningitis

FOLLOW UP TGL 29 OKTOBER

KU : Penurunan Kesadaran

KT : -

Status Presens Sensorium : Sopor Tekanan Darah : 180/ 70 mmHg Nadi : 96 x/i Pernafasan : 36 x/i Temp : 38oC

Nervus Kranialis N I : Sulit dinilai N II,III : RC +/+, pupil anisokor, kanan Ø 4

mm, kiri Ø 2 mm N III, IV, VI : Doll’s eye phenomenon (+) N V : Refleks Kornea (+) N VII : Sudut mulut simetris N VIII : Sulit dinilai N IX, X : Gag reflex (+) N XI : Sulit dinilai N XII : Lidah saat istirahat medial

Status Neurologis Sens: Sopor

Tanda Peningkatan TIK Nyeri kepala (-) Muntah (-) Kejang (-)

Tanda Perangsangan meningeal Kaku kuduk (+) Tanda Kernig (-) Tanda Brudzinski I/II : (-)

Refleks Fisiologis Ka Ki B/T +/+ +/+ APR/KPR +/+ +/+

Refleks Patologis Ka Ki H/T -/- -/- Babinski - -

Kekuatan Motorik ESD: Sulit dinilai ESS:

Sulit dinilai EID: Sulit dinilai EIS:

Sulit dinilai  Kesan lateralisasi (-)

Page 30: Presentasi Meningitis

FOLLOW UP TGL 29 OKTOBER

Diagnosa : Sopor ec suspect DD/ 1. Meningitis 2. Encephalitis Terapi : Bed rest elevasi kepala 30⁰ NGT dan kateter terpasang O2 8-10 L/i via RM IVFD NaCl 3% 8 gtt/i gandeng NaCl 0,9% 20 gtt/i Inj. Ceftriaxone 2 gr/12 jam Inj. Dexametason 1 amp/ 6jam (H1) Tappering off / 3 hari Inj. Ranitidine 1amp/12 jam PCT 3x500 mg

Rencana : LP Kultur Darah

Page 31: Presentasi Meningitis

HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUMTANGGAL 29 OKTOBER 2013PEMERIKSAAN SATUAN HASIL RUJUKAN

- KIMIA KLINIK

METABOLISME

KARBOHIDRAT

Glukosa Darah Puasa

Glukosa Darah Sewaktu

LEMAK

Kolesterol Total

Trigliserida

Kolesterol HDL

Kolesterol LDL

mg/dL

ng/dL

mg/dL

mg/dL

mg/dL

mg/dL

121

149

102

183

24

46

70-120

< 200

< 200

40-200

> 65

< 150

Page 32: Presentasi Meningitis

FOLLOW UP TGL 30-31 OKTOBER

KU : Penurunan Kesadaran

KT : -

Status Presens Sensorium : Sopor Tekanan Darah : 140/ 70 mmHg Nadi : 68 x/i Pernafasan : 32 x/i Temp : 37,8oC

 

Nervus Kranialis N I : Sulit dinilai N II,III : RC +/+, pupil anisokor,

kanan Ø 4 mm, kiri Ø 3 mm

N III, IV, VI : Doll’s eye phenomenon (+) N V : Refleks Kornea (+) N VII : Sudut mulut simetris N VIII : Sulit dinilai N IX, X : Gag reflex (+) N XI : Sulit dinilai N XII : Lidah saat istirahat

medial

Status Neurologis Sensorium : Sopor

Tanda Peningkatan TIK Nyeri kepala (-) Muntah (-) Kejang (-) Tanda Perangsangan meningeal Kaku kuduk (+) Tanda Kernig (-) Tanda Brudzinski I/II : (-)  Refleks Fisiologis Ka Ki B/T +/+ +/+ APR/KPR +/+ +/+

Refleks Patologis Ka Ki H/T -/- -/- Babinski - -  Kekuatan Motorik ESD: Sulit dinilai ESS: Sulit dinilai EID: Sulit dinilai EIS: Sulit dinilai Kesan lateralisasi (-)

Page 33: Presentasi Meningitis

FOLLOW UP TGL 30-31 OKTOBER

Diagnosa : Sopor ec suspect DD/ 1. Meningitis 2. Encephalitis Terapi : Bed rest elevasi kepala 30⁰ NGT dan kateter terpasang O2 8-10 L/i IVFD NaCl 0,9% 20 gtt/i Inj. Ceftriaxone 2 gr/12 jam Inj. Dexametason 1 amp/ 6jam (H2) Tappering off / 3 hari Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam PCT 3x500 mg

Rencana : LP Kultur Darah

Page 34: Presentasi Meningitis

HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUMTANGGAL 31 OKTOBER 2013

PEMERIKSAAN SATUAN HASIL RUJUKAN

- KIMIA KLINIK

GINJAL

Ureum

Kreatinin

ELEKTROLIT

Natrium (Na)

Kalium (K)

Klorida (Cl)

mg/dL

mg/dL

mEq/L

mEq/L

mEq/L

29,70

0.53

115

4.3

88

<50

0.70-1,20

135-155

3.6-5.5

96-106

Page 35: Presentasi Meningitis

TGL 01 NOVEMBER 2013 : PASIEN EXITUS

Page 36: Presentasi Meningitis

DEFINISI• Meningitis infeksi meninges.• Meninges : membran yang

mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.

• Meningitis adalah infeksi yang menular.

• Dapat disebabkan oleh – mikroorganisme (seperti

virus, bakteri, jamur, atau parasit yang menyebar dalam darah ke cairan otak),

– luka fisik, – kanker, atau obat-obatan

tertentu.• Dapat menyebabkan kerusakan

kendali gerak, pikiran, bahkan kematian.

Page 37: Presentasi Meningitis

EPIDEMIOLOGI• Di Amerika Serikat, meningitis bakteri mempengaruhi sekitar 3

dalam 100.000 orang setiap tahun, dan meningitis virus mempengaruhi sekitar 10 di 100.000.

• Pada tahun 1996 di Afrika terjadi wabah meningitis dimana 250.000 orang menderita penyakit ini dengan 25.000 korban jiwa.

• Di Eropa, penyebab terbesar meningitis adalah bakteri N. Meningitides groups Bdan C, sedangkan group A meningococci lebih sering terjadi di Cina dan para peziarah Haji.

• Di Indonesia, pada tahun 1987, tercatat 99 jamaah haji Indonesia yang meninggal akibat meningitis.

• Sementara sejak periode 1998-2005 tidak ada lagi dilaporkan jamaah haji yang meninggal, setelah penggunaan vaksin.

• Sebagian besar (sekitar 70%) kasus meningitis terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 atau pada orang yang berusia di atas 60.

Page 38: Presentasi Meningitis

INSIDENSI

• Bakteri penyebab meningitis terbanyak disebabkan oleh: – Hemophilus influenzae, – Streptococcus pneumoniae dan – Neisseria meningitidis.

• Penyebab meningitis terbagi atas beberapa golongan umur:1. Neonatus : Eserichia coli, Streptococcus beta

hemolitikus, Listeria monositogenes2. Anak di bawah 4 tahun : Hemofilus influenza,

meningococcus, Pneumococcus.3. Anak di atas 4 tahun dan orang dewasa : Meningococcus, Pneumococcus,

Page 39: Presentasi Meningitis

LANJUTAN...

• Faktor predisposisi untuk terjadinya meningitis:– Infeksi jalan napas bagian atas, – Otitis media, – mastoiditis, – Anemia sel sabit dan hemoglobinopatis lain, – Prosedur bedah saraf baru, – trauma kepala, dan – pengaruh immunologis.

Page 40: Presentasi Meningitis

PATOGENESIS

Jenis Meningitis : Viral meningitis Bakteri meningitis Meningitis jamur

Page 41: Presentasi Meningitis

LANJUTAN...Agen penyebab

↓Invasi ke SSP melalui aliran darah

↓Bermigrasi ke lapisan subarakhnoid

↓Respon inflamasi di piamatter, arahnoid,CSF dan

ventrikuler↓

Exudat menyebar di seluruh saraf cranial dan saraf spinal↓

Kerusakan neurologist

Page 42: Presentasi Meningitis

GEJALA & TANDA KLINIK Gejala awal meningitis bakteri mirip dengan

kondisi penyakit lain, dan meliputi: sakit kepala berat demam mual (rasa sakit) muntah (yang sakit) umumnya merasa tidak sehat

Page 43: Presentasi Meningitis

• selama 2-3 minggu dengan gejala ringan dan nampak seperti gejala infeksi biasa. Pada anak-anak, permulaan penyakit bersifat subakut, sering tanpa demam, muntah-muntah, nafsu makan berkurang, murung, berat badan turun, mudah tersinggung, cengeng, opstipasi, pola tidur terganggu dan gangguan kesadaran berupa apatis. Pada orang dewasa terdapat panas yang hilang timbul, nyeri kepala, konstipasi, kurang nafsu makan, fotofobia, nyeri punggung, halusinasi, dan sangat gelisah.

Stadium I (stadium

prodormal)

• selama 1 – 3 minggu dengan gejala penyakit lebih berat dimana penderita mengalami nyeri kepala yang hebat dan kadang disertai kejang terutama pada bayi dan anak-anak. Tanda-tanda rangsangan meningeal mulai nyata, seluruh tubuh dapat menjadi kaku, terdapat tanda-tanda

• peningkatan intrakranial, ubun-ubun menonjol dan muntah lebih hebat.

Stadium II (stadium transisi

berlangsung)

• ditandai dengan kelumpuhan dan gangguan kesadaran sampai koma. Pada stadium ini penderita dapat meninggal dunia dalam waktu tiga minggu bila tidak mendapat pengobatan sebagaimana mestinya.

Stadium III (stadium terminal)

Page 45: Presentasi Meningitis

DIAGNOSIS

Pemeriksaan fisik leher kaku, sakit kepala parah, dan demam. pembengkakan di mata, yang menunjukkan tekanan

intrakranial meningkat, dan ruam kulit. Tes darah Computed tomography (CT scan) atau magnetic

resonance imaging (MRI scan) dari otak Spinal tap

Page 46: Presentasi Meningitis

TUJUAN TERAPI

Menghilangkan infeksi dengan menurunkan tanda-tanda dan gejala

Mencegah kerusakan neurologik seperti kejang, tuli, koma, dan kematian

Page 47: Presentasi Meningitis

ALGORITMA TERAPI PADA ORANG DEWASA

Page 48: Presentasi Meningitis

BAYI DAN ANAK-ANAK

Page 49: Presentasi Meningitis

TERAPI MENINGITIS

Terapi meningitis bacterial terapi antibiotik yang digunakan harus dapat menembus

sawar darah otak, contohnya rifampicin, chloramphenicol, dan quinolones (konsentrasi serum sekitar 30%-50%)

Terapi antibiotik diberikan secepatnya setelah didapatkan hasil kultur.

Pada orang dewasa, Benzyl penicillin G dengan dosis 1-2 juta unit diberikan secara intravena setiap 2 jam.

Pada anak dengan berat badan 10-20 kg. Diberikan 8 juta unit/hari, anak dengan berat badan kurang dari 10 kg diberikan 4 juta unit/hari.

Ampicillin dapat ditambahkan dengan dosis 300-400 mg/KgBB/hari untuk dewasa dan 100-200 mg/KgBB/ untuk anak-anak.

Untuk pasien yang alergi terhadap penicillin, dapat diberikan sampai 5 hari bebas panas.

Page 50: Presentasi Meningitis

Terapi meningitis TB diberikan prednison 1-2 mg/kgBB/hari selama 4 minggu kemudian

penurunan dosis (tapering-off) selama 8 minggu sehingga pemberian prednison keseluruhan tidak lebih dari 2 bulan.

Terapi meningitis viral diberi anti emetik seperti ondansetron dosis dewasa 4-8 mg IV tiap 8jam,

dosis pediatrik 0,1 mg/kg IV lambat max 4 mg/dosis dan dapat diulang tiap 12 jam

diberi antiviral seperti acyclovir, diberikan secepatnya ketika didiagnosis herpetic meningoencephalitis, dosis dewasa 30 mg/kg IV tiap 8 jam

Terapi meningitis jamur Meningitis kriptokokus diobati dengan obat antijamur. Dapat digunakan : Flukonazol, obat ini tersedia dengan bentuk pil atau infus Jika pasien intoleran dengan flukonazol dapat digunakan dengan

amfoterisin B dan kapsul flusitosin. Mempunyai efek samping besar pada amfoterisin B, dapat diatasi dengan pemberian ibuprofen setengah jam sebelum amfoterisin B dipakai.

 

Page 51: Presentasi Meningitis

Terapi suportive memelihara status hidrasi dengan larutan infuse elektrolit

dan oksigenasi Direkomendasikan pemberian heparin 5000-10.000 unit

diberikan dengan pemberian cepat secara intravena dan dipertahankan pada dosis yang cukup untuk memperpanjang clotting time dan partial thromboplastin time menjadi 2 atau 3 kali harga normal.

Untuk mengontrol kejang diberikan antikonvulsan, contohnya Fenitoin 5 mg/kg/24 jam, 3 kali sehari.

Jika demam diberikan Antipiretika : parasetamol atau salisilat 10 mg/kg/dosis

Pada udem cerebri dapat diberikan osmotik diuretik atau corticosteroid, tetapi hanya bila didapatkan tanda awal dari impending herniasi.

Page 52: Presentasi Meningitis

REKOMENDASI UNTUK TERAPI ANTIMIKROBA EMPIRIS UNTUK MENINGITIS PURULEN BERDASARKAN USIA PASIEN DAN KONDISI SPESIFIK PREDISPOSISI

Page 53: Presentasi Meningitis

DOSIS YANG DIREKOMENDASIKAN UNTUK TERAPI ANTIMIKROBA DENGAN BAKTERI MENINGITIS

Page 54: Presentasi Meningitis

MONITORING

Tekanan darah Glukosa Respirasi RR dan HR Volume output urin

Page 55: Presentasi Meningitis

OUTCOME TERAPI

Mencapai masa penyembuhan tepat waktu, tanpa bukti penyebaran infeksi endogen atau keterlibatan orang lain.

Mempertahankan tingkat kesadaran biasanya/membaik dan fungsi motorik/sensorik, mendemonstrasikan tanda-tanda vital stabil.

Tidak mengalami kejang/penyerta atau cedera lain.

Melaporkan nyeri hilang/terkontrol dan menunjukkan postur rileks dan mampu tidur/istirahat dengan tepat.

Tampak rileks, ansietas berkurang

Page 56: Presentasi Meningitis

TERIMA KASIH

Page 57: Presentasi Meningitis

BAB 4DISKUSI KASUS

Pasien RA, 20 tahun, datang ke RSHAM dengan keluhan utama penurunan kesadaran yang dialami pasien ± 2 hari yang lalu dan juga ditemukan kejang ± 1 hari yang lalu serta adanya tanda-tanda infeksi seperti demam dan leukositosis dngan hasil CT-Scan mengatakan curiga kearah meningitis. Meningitis, ensefalitis, dan SOL Intrakranial menjadi diagnosis banding dari pasien ini, karena adanya tanda-tanda infeksi disertai dengan penurunan kesadaran. Namun pada tanggal 28 Oktober 2013 diagnosa suspect meningitis ditegakkan berdasarkan hasil CT scan dimana dijumpai enhancement pasca kontras pada sulcus, fissura Sylvii. Falz cerebri ditengah Ventrikel cornu temporal melebar.

Page 58: Presentasi Meningitis

BAB 5KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan• Meningitis adalah suatu infeksi/peradangan dari meninges,lapisan yang

tipis/encer yang mengepung otak dan jaringan saraf dalam tulang punggung, disebabkan oleh bakteri, virus, riketsia, atau protozoa, yang dapat terjadi secara akut dan kronis. Gejala klinis meningitis antara lain dengan adanya gejala-gejala seperti panas mendadak, letargi, muntah dan kejang. Diagnosis pasti ditegakkan dengan pemeriksaan cairan serebrospinal (CSS) melalui pungsi lumbal. Dari pemeriksaan neurologis, bisa ditemukan kaku kuduk disebabkan oleh mengejangnya otot-otot ekstensor tengkuk. Bila hebat, terjadi opistotonus, yaitu tengkuk kaku dalam sikap kepala tertengadah dan punggung dalam sikap hiperekstensi, penurunan kesadaran menurun, Tanda Kernig’s dan Brudzinky positif.

• Dari gejala klinis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang pasien RA didiagnosa dengan Sopor ec Suspect Meningitis. Pasien diberikan penanganan berupa obat untuk menekan proses infeksi dengan pemberian antibiotik, pemberian antiinflamasi serta pemberian obat penurun panas.

Saran

• Diagnosis cepat sebelum kerusakan neurologis yang signifikan terjadi berhubungan dengan prognosis yang lebih baik. Pengobatan antibiotika yang adekuat dapat menurunkan angka mortalitas.