PEMELIHARAAN DAN PERHITUNGAN UNJUK KERJA KOMPRESOR FEED GAS 22-K-101C

PERTAMINA RU VI BALONGAN

-VRISCO HARJANTO-

Pembimbing: Alaya Fadllu H.M. ST, M.Eng.

7 Kilang = 1.026.700 Barrel

1968Penyatuan PT Pertamin

dan PT Permina

2005Pergantian logo &

diresmikan Des 2010

RU VIDiresmikan Mei 1995

Kapasitas125.000 Barrel

SEJARAH PERUSAHAAN

VISI

“Menjadi Kilang Terkemuka di Asia Tahun 2025”

MISI

Mengolah crude dan naphtha untuk memproduksi BBM, BBK, Residu, NBBM dan Petkim secara tepat jumlah, mutu, waktu dan berorientasi laba serta berdaya saing tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar

Mengoperasikan kilang yang berteknologi maju dan terpadu secara aman, handal, efisien, dan berwawasan lingkungan

VISI & MISI

Mengelola aset RU VI balongan secara profesional yang didukung oleh sistem manajemen yang tangguh berdasarkan semangat kebersamaan, keterbukaan dan prinsip saling menguntungkan

= 94.4 kNm3/h

KOMPRESOR 22-K-101C

REFORMER

CH4

H2O

CH4 + 2H2O -> 4H2 + CO2

PROSES PRODUKSI H2

H2 CO2

Pres

sure

Swing

Abso

rber

99.9%H2

CH4 + 2H2O -> 4H2 + CO2

CH4 + 2H2O -> 4H2 + CO2

CH4 + 2H2O -> 4H2 + CO2

CH4 + 2H2O -> 4H2 + CO2

CH4 + 2H2O -> 4H2 + CO2

CH4 + 2H2O -> 4H2 + CO2

(gas)

(gas)

(gas)

(gas)

(Tkerja=800 oC; Tuap air=350 oC; Pgas= 32 kg/cm2)

GAS ALAM (CH4)3.5 kg/cm2

32 kg/cm2

800 oC

2 Stage

14.6 kNm3/h34,2 kg/cm2

324 rpm2150 kW

SPESIFIKASI

KOMPRESOR

C22K 101

adalah mesin yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan atau memampatkan fluida gas atau udara dan digerakkan oleh motor listrik, mesin diesel atau mesin bensin

Unit 22 – Hydro Treating Unit

Kompresor

Nomor Urut Peralatan

“Charlie”

PistonStuffing BoxConnecting Rod

Piston RodCrossheadCrankshaft

CylinderLiner

BAGIAN – BAGIAN PENTING 22-K-101C

CRANK SHAFTberfungsi untuk merubah gerak

rotary menjadi gerak lurus bolak-balik (translasi)

PISTONberfungsi untuk mengkompresi

udara yang dihisap ke dalam silinder

FRAMEsebagai tempat kedudukan bagian bagian kompresor, dibuat tertutup untuk menjaga kebersihan bagian yang berputar dan pelumasnya

CYLINDER LINERsebagai lintasan torak, dimana torak bergerak bolak-balik untuk menghisap dan memampatkan gas/udara

BAGIAN – BAGIAN PENTING 22-K-101C

CONNECTING RODberfungsi untuk meneruskan

gerakan (gaya) dari crank shaft ke piston rod melalui cross

head

STUFFING BOXberfungsi sebagai penyekat

kebocoran, akibat adanya celah antara bagian yang bergerak

(batang torak) dengan bagian yang diam (silinder)

CROSS HEADberfungsi untuk memberikan kebebasan gerak kepada connecting rod

UNLOADERBerfungsi mengatur laju volume udara hisap supaya sesuai dengan kebutuhan operasi

BAGIAN – BAGIAN PENTING 22-K-101C

PEMELIHARAAN 22-K-101C

500 Jam Operasi

Preventive

Breakdown

Minor Overhaul

8000 Jam Operasi

Mayor Overhaul

Harian

4000 Jam Operasi

FIELD REPORT

Bag. Produksi mengeluarkan notifikasi ke

Bag. Engineering

ANALYSIS

Bag. Engineering melakukan analisa

kerusakan dan mengeluarkan rekomendasi

WORK ORDER

Bag. Planner mengeluarkan WO

atas dasar rekomendasi RE

EXECUTION

Maintenance Executor melaksankan

pekerjaan maintenance sesuai

WO

SUB-WO

Bila pekerjaan maintenance

terdapat kekurangan

material, maka diterbitkanlah sub-

WO

CLOSED

Setelah pekerjaan maintenance selesai, maka WO siap ditutup

ALUR MAINTENANCE

Penyebab:gesekan yang terjadi saat piston bergerak secara transversal di dalam cylinder liner

Akibat:ausnya piston ring mengakibatkanKenaikan clearance, maka kebocoran kompresipun juga semakin tinggi

Solusi:dilakukan penggantian piston ring dan rider ring setiap 8000 jam

RINGAUS

STUDI KASUS Penyebab:kontak langsung antara piston dan cylinder liner (ausnya ring)

Akibat:timbul vibrasi berlebih & terjadi pemendekan umur ring (dari 8000 jam menjadi 1500 jam)

LINERSCRATCH

Solusi:dilakukan penggantian cylinder liner dan piston (karena kedua permukaannya sudah tak rata)

Kesimpulan

Saran

&

ScratchNormal

Kesimpulan

Normal Scratch

PerformaQ

14.1kNm3/h 12.8kNm3/h96.5% 81.7%

100%

50%

70% Performa < 70% = Tidak Baik

LAYAK BEROPERASI

Saran

1. Meningkatkan Preventive

Maintenance

2. Procurement must always be

ready

3. Teliti Dalam Melakukan

Monitoring

Terimakasih..

Q & ASessions