Presentasi Ketahanan Pangan DTI (Ferry Julianto)

13
SEMINAR NASIONAL SEMINAR NASIONAL PENGUATAN STRATEGI PENGUATAN STRATEGI KETAHANAN PANGAN NASIONAL KETAHANAN PANGAN NASIONAL Ferry J Juliantono Ferry J Juliantono Ketua Umum Dewan Tani Indonesia Ketua Umum Dewan Tani Indonesia Senin, 25 Februari 2008 Senin, 25 Februari 2008 Hotel Bidakara Jakarta Hotel Bidakara Jakarta Diselengarakan oleh Diselengarakan oleh CIDES CIDES

description

Ferry Julianto (Dewan Tani Indonesia), Seminar Nasional Penguatan Strategi Ketahanan Pangan Nasional: Presentasi Ketahanan Pangan DTI

Transcript of Presentasi Ketahanan Pangan DTI (Ferry Julianto)

Page 1: Presentasi Ketahanan Pangan DTI (Ferry Julianto)

SEMINAR NASIONALSEMINAR NASIONAL PENGUATAN STRATEGI PENGUATAN STRATEGI

KETAHANAN PANGAN NASIONALKETAHANAN PANGAN NASIONALFerry J JuliantonoFerry J Juliantono

Ketua Umum Dewan Tani IndonesiaKetua Umum Dewan Tani Indonesia

Senin, 25 Februari 2008Senin, 25 Februari 2008Hotel Bidakara JakartaHotel Bidakara Jakarta

Diselengarakan oleh Diselengarakan oleh CIDESCIDES

Page 2: Presentasi Ketahanan Pangan DTI (Ferry Julianto)

Food is Life and Without Food…..?

Page 3: Presentasi Ketahanan Pangan DTI (Ferry Julianto)

Aku bertanya kepadamu, sedangkan rakjat Indonesia akan mengalami tjelaka, bentjana, mala-petaka dalam waktu jang dekat kalau soal makanan rakjat tidak segera dipetjahkan, sedangkan soal persediaan makanan rakjat ini, bagi kita adalah soal hidup atau mati…… Tjamkan, sekali lagi tjamkan, kalau kita tidak “ampakkan” soal makanan rakjat ini setjara besar-besaran, setjara radikal dan revolusioner, kita akan mengalami tjelaka (Soekarno 1952, Presiden RI Pertama).

Page 4: Presentasi Ketahanan Pangan DTI (Ferry Julianto)

KONDISI INDONESIA SAAT INIKONDISI INDONESIA SAAT INI Majalah  Foreign Policy (Juli 2007) memaparkan hasil riset Majalah  Foreign Policy (Juli 2007) memaparkan hasil riset

lembaga The Fund for Peace tentang negara gagal di dunia. lembaga The Fund for Peace tentang negara gagal di dunia. Indonesia masuk daftar negara gagal karena berada di peringkat Indonesia masuk daftar negara gagal karena berada di peringkat ke-60 dari 177 negarake-60 dari 177 negara. Hal itu dibuktikan, Indonesia belum . Hal itu dibuktikan, Indonesia belum menghasilkan pengurangan kemiskinan dan pengangguran.menghasilkan pengurangan kemiskinan dan pengangguran.

Laporan World Economic Forum menunjukkan, daya saing SDM Laporan World Economic Forum menunjukkan, daya saing SDM Indonesia masih berada di urutan Indonesia masih berada di urutan ke-50 dari 125 negara.ke-50 dari 125 negara.

Heritage Foundation menunjukkan, indeks kebebasan ekonomi Heritage Foundation menunjukkan, indeks kebebasan ekonomi 110 dari 157110 dari 157..

The Economist, indeks kualitas hidup The Economist, indeks kualitas hidup 71 dari 111.71 dari 111.· · 

Reporters Without Borders, indeks kebebasan pers Reporters Without Borders, indeks kebebasan pers 102 dari 102 dari 167.167.

International Transparancy, indeks KKN International Transparancy, indeks KKN 130 dari 163.130 dari 163.··

UNDP, indeks pembangunan SDM UNDP, indeks pembangunan SDM 110 dari 177.110 dari 177. Data UNDP akhir November lalu ttg  Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Data UNDP akhir November lalu ttg  Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index=HDI), Indonesia berada di posisi 110,  jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Index=HDI), Indonesia berada di posisi 110,  jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Singapura (25), Malaysia (63) dan Thailand (78) bahkan Vietnam yang berada di posisi 107.  Singapura (25), Malaysia (63) dan Thailand (78) bahkan Vietnam yang berada di posisi 107.  Capaian  tergambar melalui peringkat HDI tersebut berkorelasi langsung dgn 4 indikator pokok: Capaian  tergambar melalui peringkat HDI tersebut berkorelasi langsung dgn 4 indikator pokok: angka harapan hidup, angka melek huruf, rata2 lama sekolah dan kemampuan daya beli.  angka harapan hidup, angka melek huruf, rata2 lama sekolah dan kemampuan daya beli. 

Page 5: Presentasi Ketahanan Pangan DTI (Ferry Julianto)

Kini, Indonesia sedang mengalami krisis pangan. Harga sembako Kini, Indonesia sedang mengalami krisis pangan. Harga sembako seperti beras, gula dan minyak goreng semakin hari semakin tidak seperti beras, gula dan minyak goreng semakin hari semakin tidak terjangkau oleh daya beli rakyat. Akibatnya, prahara kekurangan terjangkau oleh daya beli rakyat. Akibatnya, prahara kekurangan pangan dan gizi  buruk merebak  di berbagai daerah. Indonesia pangan dan gizi  buruk merebak  di berbagai daerah. Indonesia telah kehilangan   swasembada pangan dan   produksi beras telah kehilangan   swasembada pangan dan   produksi beras makin menurun. Pada 2007 produksi gabah kering direncanakan makin menurun. Pada 2007 produksi gabah kering direncanakan hanya 53,1 juta ton atau turun 1,2 juta ton  jika dibandingkan hanya 53,1 juta ton atau turun 1,2 juta ton  jika dibandingkan pada 2006. pada 2006.

Indonesia kini mengambil kebijakan Indonesia kini mengambil kebijakan mengutamakan impor,  membuat petani mengutamakan impor,  membuat petani semakin miskin karena  intensif impor dinikmati semakin miskin karena  intensif impor dinikmati petani  negara pengekspor. Fakta dan angka petani  negara pengekspor. Fakta dan angka impor  pangan Indonesia menunjukkan:impor  pangan Indonesia menunjukkan:a. Beras     : 2,5 juta ton/thn (terbesar di dunia)a. Beras     : 2,5 juta ton/thn (terbesar di dunia)b. Gula      : 2,0 juta ton/thn (terbesar kedua b. Gula      : 2,0 juta ton/thn (terbesar kedua didunia)didunia)c. Kedelai   : 1,2 juta ton/thnc. Kedelai   : 1,2 juta ton/thnd. Jagung   : 1, 3  juta ton/thnd. Jagung   : 1, 3  juta ton/thne. Gandum  : 5,0 juta ton/tahune. Gandum  : 5,0 juta ton/tahunf.  Sapi       : 550.000 ekor/thnf.  Sapi       : 550.000 ekor/thng. Garam    : 1,5 juta ton/thng. Garam    : 1,5 juta ton/thn

Page 6: Presentasi Ketahanan Pangan DTI (Ferry Julianto)

Konsumsi/Kapita/Th Konsumsi/Kapita/Th Indonesia :Indonesia :

BerasBeras 133 Kg133 KgIkan Ikan 26 Kg (Malaysia 45 kg, 26 Kg (Malaysia 45 kg,

Jepang 60 kg) Jepang 60 kg) AyamAyam 3,8 Kg (Malaysia 23 kg, 3,8 Kg (Malaysia 23 kg, Filipina Filipina 4 Kg, Thailand 16,8 kg).4 Kg, Thailand 16,8 kg).Buah-Buah- 40,06 Kg (Jepang 120 kg, 40,06 Kg (Jepang 120 kg, BuahanBuahan Amerika 75 kg, Rekomendasi Amerika 75 kg, Rekomendasi

FAO 65,75 kg)FAO 65,75 kg)GulaGula 15,6 Kg (rata15,6 Kg (rata22 dunia 25,1 kg) dunia 25,1 kg)SayuranSayuran 37,94 Kg (Amerika 95 kg, 37,94 Kg (Amerika 95 kg,

Rekomendasi FAO 65,75 kg)Rekomendasi FAO 65,75 kg)

Page 7: Presentasi Ketahanan Pangan DTI (Ferry Julianto)

Perbandingan Konsumsi (Daging, Perbandingan Konsumsi (Daging, Telur dan Susu) Beberapa Negara Telur dan Susu) Beberapa Negara Asia dan Asean (1999 – 2004)Asia dan Asean (1999 – 2004)

Konsumsi (Kg/Kap/Thn)Konsumsi (Kg/Kap/Thn)DagingDaging TelurTelur Susu Susu

1.1. IndonesiaIndonesia 7,10 7,10 3,48 3,48 6,50 6,50

2.2. BangladeshBangladesh 3,08 3,08 0,68 0,68 31,5531,55

3.3. ChinaChina 43,4043,40 10,110,1 2,96 2,96

4.4. JapanJapan 25,9725,97 20,5420,54 10,7210,72

5.5. MalaysiaMalaysia 4848 17,6217,62 3,82 3,82

6.6. PhilippinesPhilippines 1818 4,51 4,51 0,25 0,25

7.7. ThailandThailand 2525 9,15 9,15 2,04 2,04

No.No. NegaraNegara

diolah dari berbagai sumber)diolah dari berbagai sumber)• Konsumsi / Kap. perlu meningkatKonsumsi / Kap. perlu meningkat

Page 8: Presentasi Ketahanan Pangan DTI (Ferry Julianto)

Konsumsi Ikan per Konsumsi Ikan per kapita/tahun:kapita/tahun:

Indonesia(kg) Malaysia(kg) Jepang(kg)

26 45 60

Indonesia Indonesia : 6,50 Kg < Standard : 6,50 Kg < Standard gizi nasional 7,2 Kggizi nasional 7,2 KgKamboja Kamboja : 12,97 kg: 12,97 kgBangladesh : 31,55 kgBangladesh : 31,55 kgIndiaIndia : 60 kg : 60 kg

Konsumsi susu/kapita/tahun Indonesia perlu Konsumsi susu/kapita/tahun Indonesia perlu ditingkatkanditingkatkan

Konsumsi susu/kapita/th :Konsumsi susu/kapita/th :

Page 9: Presentasi Ketahanan Pangan DTI (Ferry Julianto)

Prosentase Impor Prosentase Impor Terhadap Kebutuhan Terhadap Kebutuhan Nasional:Nasional:

KomoditiKomoditi Pemenuhan Pemenuhan dari Impor dari Impor

(%) (%) Daging sapiDaging sapi 2525

Garam Garam 5050

KedelaiKedelai 4545

JagungJagung 1010

Kacang Tanah Kacang Tanah 1515

SusuSusu 7070

GulaGula 3030

Page 10: Presentasi Ketahanan Pangan DTI (Ferry Julianto)

Peringkat Indonesia di Peringkat Indonesia di DuniaDunia

KomoditiKomoditi Peringkat Peringkat DuniaDunia

KomoditiKomoditi Peringkat Peringkat DuniaDunia

Biji-bijian 6Biji-bijian 6Beras 3Beras 3Teh 6 Teh 6 Kopi 4Kopi 4Coklat 3Coklat 3Minyak Sawit 2Minyak Sawit 2Lada Putih 1Lada Putih 1Lada Hitam 3Lada Hitam 3

Karet Alam 2Karet Alam 2Total Karet 4Total Karet 4(+ Sintetik) (+ Sintetik) Tembaga 3Tembaga 3Timah 2Timah 2Nikel 6Nikel 6Emas 8Emas 8Gas Alam 6Gas Alam 6Batubara 9Batubara 9

Sumber: World in Figures 2003 - The Economist

Page 11: Presentasi Ketahanan Pangan DTI (Ferry Julianto)

NettExportir

• Penduduk Banyak

• Utang Negara Besar

• Potensi Pangan Tersedia

• Kebutuhan Dunia Besar

Kebijakan Pangan RI

Swasembada

Page 12: Presentasi Ketahanan Pangan DTI (Ferry Julianto)

PENURUNAN ANGKA KETERSEDIAAN PENURUNAN ANGKA KETERSEDIAAN PANGAN LOKAL PANGAN LOKAL

Yang diakibatkan oleh :

1. Konversi Lahan

2. Kehilangan Insentif

- Kalah bersaing dengan produk impor

- Kurang Dukungan dari pemerintah (Instrument fiskal, moneter, distribusi dll)

3. Miss management perencanaan dan pengelolaan pembangunan pertanian

4. Kuranganya perhatian secara politik terhadap persoalan dan masalah pangan/pertanian

Page 13: Presentasi Ketahanan Pangan DTI (Ferry Julianto)

APA YANG HARUS KITA LAKUKAN SAAT INI

1.1. Segera dilakukannya Program Segera dilakukannya Program Pembaharuan Agraria NasionalPembaharuan Agraria Nasional

2.2. Percepatan Program Diversifikasi Percepatan Program Diversifikasi Pangan Pangan

3.3. Menjamin ketersedian Input Produksi Menjamin ketersedian Input Produksi pertanian pertanian

4.4. Memastikan tersedianya sumber Memastikan tersedianya sumber pembiayaan bagi sektor pertanian pembiayaan bagi sektor pertanian

5.5. Membangun Industri Pertanian berbasis Membangun Industri Pertanian berbasis masyarakatmasyarakat

6.6. Mereformasi Dewan Ketahanan Pangan Mereformasi Dewan Ketahanan Pangan 7.7. Memperjuangkan Pertanian Nasional Memperjuangkan Pertanian Nasional

dalam forum WTOdalam forum WTO8.8. Penguatan Kelembagaan Petani Penguatan Kelembagaan Petani