Presentasi kelompok 5

19
Cerrence 110620110072 Angga Campaka 110620110082 Hasti Irawati Harumi 110620110086 Gisella Dian Nuary 110620110090 Dellaney Kenya 110620110098 Kelompok 5

Transcript of Presentasi kelompok 5

Kelompok 5Cerrence 110620110072 Angga Campaka 110620110082 Hasti Irawati Harumi 110620110086 Gisella Dian Nuary 110620110090 Dellaney Kenya 110620110098

Judul Makalah

Pendirian Suatu Persekutuan Komanditer Sebagai Masalah Yuridis Dalam Hukum Positif Indonesia

Latar Belakang MasalahPerorang an

Pelaku UsahaBadan Usaha

Berbada n HukumPersekutua n Komanditer / CV

Tidak berbadan hukum

Latar Belakang MasalahUMKM Indonesia 99,9 % dari total usaha

Jenis Badan Usaha yang paling sesuai

CV

Latar Belakang MasalahKelebihan CV dibandingkan dengan PT

CV cocok untuk pelaku usaha dengan modal yang minim. Pendirian dan perubahan CV relatif lebih mudah dan cepat serta biaya yang dibutuhkan jauh lebih murah daripada PT. Berbeda dengan PT yang mensyaratkan minimal modal dasar sebesar Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan harus disetor ke kas Perseroan minimal 25%-nya, untuk CV tidak ditentukan jumlah modal minimalnya. Tidak ada ketentuan mengenai penggunaan nama CV yang tidak boleh sama antara satu dengan yang lainnya sebagaimana PT. Anggaran dasar CV (Akta Pendirian) tidak perlu mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia seperti halnya PT, namun cukup didaftarkan ke Kantor Pengadilan Negeri setempat sesuai tempat dan kedudukan persekutuan berada.

Latar Belakang MasalahCV secara spesifik hanya diatur dalam KUHD yang merupakan produk kolonial Belanda. Tidak ada pengaturan CV secara lengkap dalam KUHD

Timbul Masalah !

Identifikasi Masalah1. Bagaimana upaya pendirian suatu

persekutuan komanditer menurut hukum positif Indonesia?2. Apakah terdapat permasalahan dalam

proses pendirian suatu persekutuan komanditer di Indonesia?

Pengertian CVCV adalah suatu perusahaan yang didirikan oleh satu atau beberapa orang secara tanggung menanggung, bertanggung jawab untuk seluruhnya atau bertanggung jawab secara solider, dengan satu orang atau lebih sebagai pelepas uang.

Ada 2 jenis sekutu dalam CV, yaitu :SEKUTU AKTIF/ Komplementer SEKUTU PASIF / Komanditer

Dasar Hukum CV1. 2. 3. 4.

Pasal 19 KUHD Pasal 20 KUHD Pasal 21 KUHD Buku Tiga, Bab VIII tentang Persekutuan KUH Perdata

Jenis-jenis CV1.2. 3.

Persekutuan komanditer diam-diamPersekutuan komanditer terang-terangan Perseroan komanditer atas saham

Modal CVSekutu Aktif Modal CV

UangBarang yang dapat dinilai dengan uang

Pasal 1627 KUH Perdat a

Sekutu Pasif

Tenaga

Modal yang dimasukkan kedalam perseroan harus secara jelas dimuat dalam perjanjian pendirian persekutuan komanditer , biasanya dalam Pasal 4 Anggaran Dasar Persekutuan.

Berakhirnya CVPasal 31 KUHD, berarkhirnya persekutuan karena : 1. berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam anggaran dasar (akta pendirian); 2. sebelum berakhir jangka waktu yang ditetapkan akibat pengunduran diri atau pemberhentian sekutu; 3. akibat perubahan anggaran dasar. Pendirian sebuah persekutuan komanditer yang didasarkan pada akta otentik, maka untuk pembubaran juga didasari dengan akta pembubaran (akta otentik).Dilakukan Pemberesan atas keuntungan dan kerugian yang diperoleh persekutuan

Upaya Pendirian Suatu Persekutuan Komanditer Menurut Hukum Positif Indonesia

Pendirian Suatu Persekutuan Komanditer Secara YuridisPasal 23 KUHD, didaftarkan pada Panitera Pengadilan Negeri Pasal 28 KUHD, diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia

Dasarnya PERJANJIA N Akta Notaris

Pengaturan mengenai pendirian CV sangat minim dalam hukum positif Indonesia

Upaya Pendirian Suatu Persekutuan Komanditer Menurut Hukum Positif Indonesia

Pendirian Suatu Persekutuan Komanditer Secara Teknis KTPCalon Nama CVPembuata n akta NotarisTempak kedudukan

SKDPDidaftarkan ke Pengadilan Negeri

Sekutu aktif/pasif

Tender

NPW PKeanggot aan KADIN

Tujuan CVCopy KK Direktur CV Copy NPWP Direktur CV Copy bukti kepemilikan / penggunaan tempat usaha Pas foto 3x4

PKP

SIUP

TDP

Berkas Tambah an

Pendirian CV dalam prakteknya / secara teknis jauh lebih berkembang daripada secara yuridis

Permasalahan Dalam Proses Pendirian Suatu Persekutuan Komanditer Di Indonesia Dalam Kaitannya Dengan Hukum Positif Indonesia

Kendala Pendirian CV di Indonesia adalah : 1. Minimnya pengaturan pendirian CV dalam peraturan perundang-undangan CV secara spesifik hanya disebutkan dalam Pasal 19-21 KUHD. Sisanya pengaturan CV mengadopsi peraturan mengenai firma pada umumnya yaitu Pasal 16-18 dan Pasal 23-25 KUHD serta tentang persekutuan pada umumnya dalam Buku III bab VIII KUHPerdata. Namun, kini telah ada wacana mengenai rancangan undang-undang tentang Usaha Perseorangan dan Badan Usaha Bukan Badan Hukum. Penjelasan RUU tersebut juga menyebutkan bahwa pengaturan mengenai firma dan CV sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan jaman.

Permasalahan Dalam Proses Pendirian Suatu Persekutuan Komanditer Di Indonesia Dalam Kaitannya Dengan Hukum Positif Indonesia

2.

Pengaturan CV dalam hukum positif Indonesia dianggap kurang dan sudah ketinggalan jaman (out of date) KUHD dan KUH Perdata adalah produk kolonial Belanda. Kini Belanda sudah memiliki Niew Burgerlijk Wetboek (NBW). KUHPerdata dan KUHD ciptaan Belanda sendiri yang masih dipergunakan di Indonesia sudah tidak digunakan lagi di Belanda. NBW tetap mengadopsi kebanyakan asas-asas yang terdapat di dalam KUHD lama namun telah banyak menyesuaikannya dengan

Permasalahan Dalam Proses Pendirian Suatu Persekutuan Komanditer Di Indonesia Dalam Kaitannya Dengan Hukum Positif Indonesia

Peraturan perundang-undangan mengenai CV tidak berkembang karena belum ada penelitian tentang CV yang mendalam dan menyeluruh dalam dunia akademisi 4. CV sebagai badan usaha masih memiliki beberapa kelemahan dibandingkan badan usaha lainnya.3.

Simpulan Pendirian suatu persekutuan komanditer secara

yuridis telah diatur dalam hukum positif Indonesia khususnya dalam Pasal 19-21 KUHD Pendirian suatu persekutuan komanditer secara teknis dapat dilakukan dengan melengkapi perizinan dan berkas-berkas yang dibutuhkan dalam prakteknya. Permasalahan dalam proses pendirian suatu persekutuan komanditer di indonesia dalam kaitannya dengan hukum positif Indonesia adalah pada peraturan perundang-undangan mengenai persekutuan komanditer di Indonesia yang masih kurang dan sudah ketinggalan jaman (out of date).

TERIMA KASIH