Presentasi kasus z

43
Presentasi Kasus Pembimbing: dr. Harie B. Soedjono, Sp.M Oleh: Priska Karina Gunadi (2009.061.029) Ricky Gustian Halim (2009.061.030) Hery Arianto (2009.061.031) Denny Khusen (2009.061.032)

description

cdsv

Transcript of Presentasi kasus z

Page 1: Presentasi kasus z

Presentasi KasusPembimbing:

dr. Harie B. Soedjono, Sp.M

Oleh:Priska Karina Gunadi

(2009.061.029)Ricky Gustian Halim (2009.061.030)

Hery Arianto (2009.061.031)Denny Khusen (2009.061.032)

Page 2: Presentasi kasus z

IdentitasNama : Ny. YJenis kelamin : WanitaUsia : 68 tahunPekerjaan : -Alamat : Cisaat, kelurahan

Sukaresmi

Page 3: Presentasi kasus z

AnamnesisKeluhan utama : penglihatan mata

kanan buram sejak 1 bulan yang lalu.

Keluhan tambahan : -

Page 4: Presentasi kasus z

Riwayat Penyakit SekarangSejak 1 bulan yang lalu penglihatan pada

matakanan mulai buram tanpa ada keluhan

lain. Rasagatal, pusing, penglihatan halo, diplopia,penurunan lapang pandang dan mata

berairdisangkal.

Page 5: Presentasi kasus z

Riwayat Penyakit DahuluKaca mata baca +Mengeluhkan kesulitan dalam membaca pada

jarak baca yang normal.Riwayat Hipertensi +, Diabetes Melitus –Riwayat stroke 3 tahun yang lalu dengan

tekanan darah sistol 220 mmHg.Riwayat Alergi –Penyakit TBC, Herpes – Riwayat operasi sebelumnya –

Page 6: Presentasi kasus z

Pemeriksaan Fisik

Mata kanan Mata kiri

Penampakan Periokular

Normal Normal

Keadaan umum Normal Normal

Posisi Bola Mata Simetris Simetris

Gerakan Bola Mata

Normal Normal

Keadaan Umum : Tampak sehatKesadaran : CMTekanan Darah : 160/70 mm HgRR : 18 x/menitHR : 88 x/menit

Page 7: Presentasi kasus z

Mata Kanan Mata Kiri

Visual Acuity S: - 2.50; C: -1.50 5/6

S: + 1.00 5/5

Supercillia Normal Normal

Cillia Normal Normal

Sup/Inf margo palpebra

Normal Normal

Sup/Inf konjungtiva tarsalis

Normal Normal

Sup/Inf konjungtiva fornix

Normal Normal

Konjungtiva Bulbi

Normal Normal

Page 8: Presentasi kasus z

Mata Kanan Mata Kiri

Kornea- Kejernihan- Edema-Infiltrat- Sekret-Ulserasi

jernih----

jernih----

COA Kedalaman normalJernih

Kedalaman normalJernih

Iris Coklat Coklat

Pupil Central pupil, d= 3mm, direct and indirect light reflex +/+, isokor

Central pupil, d= 3mm, direct and indirect light reflex +/+, isokor

Lensa Tampak adanya kekeruhan

Tampak adanya kekeruhan

Tekanan Intra Okuler

14,6 14,6

Page 9: Presentasi kasus z

Ringkasan Wanita 68 tahun datang dengan

keluhan penglihatan buram pada mata kanan sejak 1 bulan yang lalu.

Kesulitan dalam membaca pada jarak baca yang normal.

Pada pemeriksaan fisik ditemukan:Pada lensa ODS bagian temporal tampak adanya kekeruhan.

Page 10: Presentasi kasus z

DiagnosisWD/ Katarak Senilis Stadium Immatur

Page 11: Presentasi kasus z

TerapiCatarlenSarankan operasi jika :

- aktivitas sehari-hari terganggu- jika visus terganggu tergantung dari pasien

Page 12: Presentasi kasus z

PrognosisQuo ad vitam : bonamQuo ad functionam : dubia ad bonamQuo ad sanationam : dubia ad malam

Page 13: Presentasi kasus z

KomplikasiGlaukoma sekunderMiopisasi

Page 14: Presentasi kasus z

DASAR TEORI

Page 15: Presentasi kasus z

Anatomi LensaLensa adalah suatu struktur yang bikonveks, avaskular, tak

berwarna, dan hampir transparan sempurna. Tebalnya sekitar 4 mm dan diameternya sekitar 9 mm. Dibelakang iris, lensa digantung oleh zonula, yang menghubungkannya dengan korpus siliaris. Di sebelah anterior lensa terdapat humor aquaeus dan di sebelah posteriornya, vitreus. Kapsul lensa adalah suatu membran semipermeabel (sedikit lebih permeabel daripada dinding kapiler) yang akan memperbolehkan air dan elektrolit masuk.

Di sebelah depan terdapat selapis epitel subkapsular. Nukleus lensa lebih keras daripada korteksnya. Sesuai dengan bertambahnya usia, serat-serat lamelar subepitel terus diproduksi, sehingga lensa lama kelamaan menjadi lebih besar dan kurang elastik.

Vaughan & Asbury's General Ophthalmology, 16th Edition

Page 16: Presentasi kasus z

Vaughan & Asbury's General Ophthalmology, 16th Edition

Page 17: Presentasi kasus z

Vaughan & Asbury's General Ophthalmology, 16th Edition

Page 18: Presentasi kasus z

Anatomi LensaLensa ditahan di tempatnya oleh ligamentum

yang dikenal sebagai zonula (zonula Zinnii), yang tersusun dari banyak fibril dari permukaan korpus siliare dan menyisip ke dalam ekuator lensa.

Enam puluh lima persen lensa terdiri dari air, sekitar 35% protein (kandungan protein tertinggi di antara jaringan-jaringan tubuh), dan sedikit sekali mineral yang biasa ada di jaringan tubuh lainnya. Kandungan kalium lebih tinggi di lensa daripada di kebanyakan jaringan lain. Asam askorbat dan glutation terdapat dalam bentuk teroksidasi maupun tereduksi.

Tidak ada serat nyeri, pembuluh darah, atau saraf di lensa.

Vaughan & Asbury's General Ophthalmology, 16th Edition

Page 19: Presentasi kasus z

KatarakKatarak adalah kekeruhan lensa. Katarak memiliki

derajat kepadatan yang sangat bervariasi dan dapat disebabkan oleh berbagai hal, tetapi biasanya berkaitan dengan penuaan. Penelitian-penelitian potong –lintang mengidentifikasi adanya katarak pada sekitar10% orang Amerika Serikat, dan prevalensi ini meningkat sampai sekitar 50% untuk mereka yang berusia antara 65 dan 74 tahun dan sampai sekitar 70% untuk mereka yang berusia lebih dari 75 tahun. Sebagaian besar kasus bersifat bilateral, walaupun kecepatan perkembangannya pada masing-masing mata jarang sama.

Vaughan & Asbury's General Ophthalmology, 16th Edition

Page 20: Presentasi kasus z

KatarakLensa katarak memiliki ciri berupa edema

lensa, perubahan protein, peningkatan proliferasi, dan kerusakan kontinuitas normal serat-serat lensa.

Sebagian besar katarak tidak dapat dilihat oleh pengamat awam sampai menjadi cukup padat (matur atau hipermatur) dan menimbulkan kebutaan. Namun, katarak, pada stadium perkembangannya yang paling dini, dapat diketahui melalui pupil yang didilatasi maksimum dengan oftalmoskop, kaca pembesar, atau slitlamp.

Vaughan & Asbury's General Ophthalmology, 16th Edition

Page 21: Presentasi kasus z

Patofisiologi KatarakPembentukan katarak secara kimiawi ditandai

oleh penurunan penyerapan oksigen dan mula-mula terjadi peningkatan kandungan air diikuti oleh dehidrasi. Kandungan natrium dan kalsium meningkat; kandungan kalium, asam askorbat, dan protein berkurang. Pada lensa yang mengalami katarak tidak ditemukan glutation. Usaha-usaha untuk mempercepat atau menahan perubahaan-perubahaan kimiawi ini dengan terapu medis sampai saat ini belum berhasil.

Vaughan & Asbury's General Ophthalmology, 16th Edition

Page 22: Presentasi kasus z

Patofisiologi KatarakSelama beberapa tahun terakhir, semakin

banyak ditemukan bukti bahwa radiasi ultraviolet merupakan faktor signifikan dalam timbulnya katarak senilis. Penelitian epidemiologik telah membuktikan bahwa terjadi peningkatan insidensi katarak subkapsul posterior dan kortikal di tempat-tempat dimana banyak terdapat cahaya matahari.

Vaughan & Asbury's General Ophthalmology, 16th Edition

Page 23: Presentasi kasus z

Katarak SenilisDefinisi: Kekeruhan lensa yang terdapat

pada usia lanjut (di atas 50 tahun)Penyebab: tidak diketahui secara pastiLelaki dan wanita samaBilateral, satu mata lebih duluGenetik dan herediter

Ilmu Penyakit Mata: Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran Edisi ke-2

Page 24: Presentasi kasus z

Gejala-Gejala Klinis Katarak SenilisVisus menurun : lebih berat pada tipe yang difus

dan sentralMelihat bintik-bintik yang menetap di lapangan

penglihatanKadang-kadang ada diplopia atau polyopia oleh

karena refraksi lensa yang iregulerMiopia disebabkan oleh karena densitas dan

kekuatan refraksi lensa bertambah akibatnya penderita bisa membaca dekat tanpa kacamata

Oftalmoskopi : kekeruhan hitam dengan dasar merah

Iluminasi oblik : bayangan putih atau abu-abu dengan dasar hitam

Page 25: Presentasi kasus z

Stadium Katarak Senilis

I. Stadium insipienII. Stadium imaturIII. Stadium matur

IV. Stadium hipermatur

Page 26: Presentasi kasus z

Stadium Katarak Senilis1. Stadium Insipiens :a. Kortikal :

Berbentuk streak, basis di perifer dan apeks di sentral.

Warna keabu-abuan pada oblik ilumiasi dan hitam pada oftalmoskopi.

Diantara sektor-sektor ini lensa transparan. Terjadi penyerapan air sehingga lensa menjadi

cembung dan terjadi miopisasi akibat perubahan indeks refraksi lensa. Pada keadaan ini penderita seakan-akan mendapatkan kekuatan baru untuk melihat dekat pada usia yang bertambah.Ilmu Penyakit Mata: Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran

Edisi ke-2

Page 27: Presentasi kasus z

KATARAK KUNEIFORM

Page 28: Presentasi kasus z

Stadium Katarak Senilisb. Nuklear :

Kekeruhan berbentuk titik atau awan mengelilingi nukleus lensa.

Inti lensa dewasa selama hidup bertambah besar dan menjadi sklerotik. Lama kelamaan inti lensa yang mulanya menjadi putih kekuningan menjadi coklat dan kemudian menjadi kehitam-hitaman. Keadaan ini disebut katarak brunesen atau nigra.

Visus lebih terganggu pada jenis nuklear daripada kortikal.

Ilmu Penyakit Mata: Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran Edisi ke-2

Page 29: Presentasi kasus z

KATARAK NUKLEAR

Page 30: Presentasi kasus z

Stadium Katarak Senilisc. Kupuliform

Terlihat pada stadium dini katarak kortikal atau nuklear. Kekeruhan terletak di lapis korteks posterior dan dapat memberikan gambaran piring. Makin dekat letaknya terhadap kapsul makin cepat bertambahnya katarak. Katarak ini sukar dibedakan dengan katarak komplikata.

Ilmu Penyakit Mata: Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran Edisi ke-2

Page 31: Presentasi kasus z

KATARAK KUPULIFORM (1)

Page 32: Presentasi kasus z

KATARAK KUPULIFORM (2)

Page 33: Presentasi kasus z

Stadium Katarak SenilisII. Stadium Imatur :

• Lensa bengkak oleh absorbsi cairan• Bilik mata depan menjadi dangkal• Shadow test (+)• Refraksi kearah miopia

Page 34: Presentasi kasus z

Shadow Test (+)

Page 35: Presentasi kasus z

Katarak Imatur• Sebagian lensa keruh (belum mengenai seluruh

lapis lensa), terutama mengenai bagian posterior dan bagian belakang nukleus lensa.

• Volume lensa bertambah akibat meningkatnya tekanan osmotik bahan lensa yang degeneratif.

• Pada keadaan lensa mencembung akan menimbulkan hambatan pupil dan pendorongan iris ke depan sehingga bilik mata depan akan lebih sempit sehingga terjadi glaukoma sekunder.

• Pencembungan lensa ini memberikan perubahan indeks refraksi dimana mata akan menjadi miopik.

Sidarta Ilyas: Ilmu Penyakit Mata

Page 36: Presentasi kasus z

Stadium Katarak SenilisIII. Stadium Matur :

• Lensa keriput karena kehilangan sebagian cairan

• Bilik mata depan normal kembali• Shadow test (-)• Kadang-kadang lensa menjadi keras dan

berwarna coklat tua

Page 37: Presentasi kasus z

Katarak Matur

Page 38: Presentasi kasus z

Stadium Katarak SenilisIV. Stadium hipermatur :

• Lensa keriput dan gepeng• Bilik mata depan menjadi dalam• Korteks mencair, nukleus tenggelam

didalam kapsul Katarak Morgagni• Ada deposit kolesterol Katarak

Kalkarea• Iris dan (lensa) tremulous

Page 39: Presentasi kasus z

Katarak Hipermatur

Page 40: Presentasi kasus z

Katarak Senilis

Sidarta Ilyas: Ilmu Penyakit Mata

Page 41: Presentasi kasus z

TatalaksanaTerutama pembedahan:Menekan lensa sehingga jatuh ke dalam badan kaca (couching)

Kemudian penggunaan midriatika

Jarum penusuk dari emas

Aspirasi memakai jarum

Memakai sendok daviel

Pinset kapsul

Zolise

Erisofek

Memakai krio teknik karbon dioksid,freon,termoelektrik

Mengeluarkan nukleus lensa dan aspirasi korteks lensa

Fako(vakoemulsifikasi)Sidarta Ilyas: Ilmu Penyakit

Mata

Page 42: Presentasi kasus z

Operasi Pada Katarak Senilis1. Ekstraksi katarak ekstrakapsuler (EKEK)

Lensa dikeluarkan (korteks dan nukleus) melalui kapsula anterior yang dirobek (kapsulotomi anterior) dengan meninggalkan kapsula posterior.

2. Ekstraksi katarak Intrakapsuler (EKIK)

Lensa dikeluarkan bersama kapsulnya, dengan

mempergunakan forsep, erisofek, krioekstraktor.

3. Fako-emulsifikasi

Nukleus lensa difragmentasikan didalam kapsul

dan dikeluarkan dengan tip fako-emulsifikator.

4.Catarex

Page 43: Presentasi kasus z

THANK YOU