Presentasi Kasus skiziafektif

24
Presentasi Kasus Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa RS Panembahan Senopati Bantul Oleh : Hanifah Khoirunnisa (20110310108) Dokter Pembimbing : dr. Vista Nurasti Pradanita, M.Kes, Sp.KJ

description

gangguan skizoafektif

Transcript of Presentasi Kasus skiziafektif

Page 1: Presentasi Kasus skiziafektif

Presentasi KasusDepartemen Ilmu Kesehatan JiwaRS Panembahan Senopati Bantul

Oleh :

Hanifah Khoirunnisa (20110310108)

Dokter Pembimbing :

dr. Vista Nurasti Pradanita, M.Kes, Sp.KJ

Page 2: Presentasi Kasus skiziafektif

KASUSIdentitas pasien, identitas pengantar, anamnesis (auto- & allo-

anamnesis), pemeriksaan status mental

Page 3: Presentasi Kasus skiziafektif

IDENTITAS PASIEN

• Nama : Tn. A• Jenis Kelamin : Laki-laki• Usia : 43 tahun • Alamat : Wirokerten Banguntapan • Status : Menikah• Agama : Islam • Pendidikan : D3• Pekerjaan : Wiraswasta• Waktu dan Lokasi Pemeriksaan : 22 Sept 2015 pukul 12.00

di Poli Jiwa RSPS Bantul

Page 4: Presentasi Kasus skiziafektif

IDENTITAS PENGANTAR

• Nama : Ny. K• Jenis Kelamin : Perempuan• Usia : 43 tahun • Alamat : Wirokerten Banguntapan • Status : Menikah• Agama : Islam • Pendidikan : SMA• Pekerjaan : Wiraswasta• Hubungan dengan pasien : Istri

Page 5: Presentasi Kasus skiziafektif

ANAMNESIS

• Keluhan Utama• Kontrol rutin, obat habis, 2 hari terakhir sulit

tidur

• Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)• Datang dgn keluhan sulit tidur sejak 2 hari yll• Masih memiliki waham kebesaran, memikirkan

rakyat, menjadi keteladanan rakyat• Tangan gemetar EPS

Page 6: Presentasi Kasus skiziafektif

ANAMNESIS

• Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)• Tidak memiliki riwayat penyakit medis• Rutin minum obat-obatan dari psikiatri sejak

hampir 20 tahun yll• Perjalanan penyakit :

• Anak pertama dalam keluarganya, diharapkan menjadi dokter dan kejurusan SMA masuk IPA, namun kenyataannya masuk IPS, suka sejarah

Page 7: Presentasi Kasus skiziafektif

ANAMNESIS

• Perjalanan penyakit : (lanjutan…)• Kesulitan mengikuti pelajaran & bingung, suka

teriak-teriak, mengamuk & menyalahkan diri sendiri, serta merasakan halusinasi auditorik

• Suka curiga ke orang lain, seperti curiga bahwa obat dari dokter yg selama ini dia minum adalah narkoba. Kecurigaan tsb berlanjut hingga membuatnya telpon RS utk membuktikan kecurigaannya

• Sibuk memikirkan rakyat, merasa menjadi keteladanan rakyat, ingin menjadi presiden

Page 8: Presentasi Kasus skiziafektif

ANAMNESIS

• Riwayat Keluarga: -• Riwayat Pribadi

• Riwayat prenatal dan perinatal: -• Usia 0-3 tahun (masa kanak awal): -• Usia 3-11 tahun (masa kanak pertengahan): -• Masa kanak akhir (pubertas-remaja) :

• Masalah dalam pemilihan jurusan di SMA, konflik dgn orangtua, membuatnya sulit mengikuti pelajaran, bingung, menyalahkan diri sendiri (teriak-teriak, mengamuk)

Page 9: Presentasi Kasus skiziafektif

ANAMNESIS

• Dewasa :• Riwayat pekerjaan: keluarga memahami keadaan

sakitnya, mendukung pekerjaan yg sebisanya seperti membantu istri dalam usaha warung makan

• Riwayat pernikahan: menikah diusia 27 tahun dgn wanita seusianya dan saling mengenal sejak lulus SMA, diusia 43 tahun ini sudah dikaruniai 2 anak (laki-laki kelas 5 SD dan perempuan kelas 2 SD)

• Riwayat militer: -• Riwayat pendidikan: sampai D3

Page 10: Presentasi Kasus skiziafektif

ANAMNESIS

• Dewasa: (lanjutan)• Aktivitas keagamaan: rutin shalat 5 waktu dan baca

Al-Qur’an, mengikuti pengajian dan bisa menjadi imam shalat utk kedua anaknya

• Aktivitas sosial: suka mengobrol dgn teman dan tetangga

• Situasi kehidupan sekarang: tinggal bersama istri dan kedua anaknya, serta 4 anggota keluarga lainnya

• Riwayat hukum: -

Page 11: Presentasi Kasus skiziafektif

ANAMNESIS

• Riwayat Perkembangan Seksual• -

• Fantasi, impian dan nilai-nilai• Cita-citanya adalah jadi dokter, impiannya

sekarang adalah jadi presiden• Nilai keagamaan yg dianutnya cukup baik,

membuatnya rajin shalat 5 waktu dan mengaji

Page 12: Presentasi Kasus skiziafektif

STATUS MENTAL

• Kesan Umum• Seorang laki-laki sesuai umur, rawat diri baik,

pakaian rapi, kooperatif, tampak bahagia

• Pembicaraan • Suka/ banyak bicara (logorrhea), spontan, jelas,

koheren, relevan

• Perilaku dan Aktivitas Psikomotor• Tidak bisa duduk tenang, normoaktif

Page 13: Presentasi Kasus skiziafektif

STATUS MENTAL

• Mood dan Afek• Mood euphori, afek appropriate

• Pikiran• Bentuk pikir: non realistik• Isi pikir: waham kebesaran, ide curiga

• Persepsi • Halusinasi (-), ilusi (-)

Page 14: Presentasi Kasus skiziafektif

STATUS MENTAL

• Fungsi Sensori & Intelektual• Kesadaran: compos mentis• Orientasi dan memori: orientasi waktu dan

tempat baik, memori jangka pendek dan panjang baik

• Konsentrasi dan perhatian: halusinasi sudah mulai berkurang, konsentrasi mulai baik

• Pemikiran abstrak: -• Informasi dan intelegensi: -

Page 15: Presentasi Kasus skiziafektif

STATUS MENTAL

• Insight• Derajat 4• Sadar bahwa penyakitnya disebabkan oleh

sesuatu yang tidak diketahui pada diri pasien

Page 16: Presentasi Kasus skiziafektif

PEMBAHASANDiagnosis banding, diagnosis kerja, diagnosis multiaksial, rencana

terapi

Page 17: Presentasi Kasus skiziafektif

DIAGNOSIS BANDING

F25.0

•Gangguan Skizoafektif Tipe Manik

F30.2

•Mania dengan Gejala Psikotik

F22.0

•Gangguan Waham

F20.0

•Skizofrenia Paranoid

Page 18: Presentasi Kasus skiziafektif

F30.2 Mania dengan Gejala Psikotik

• Gambaran klinis merupakan bentuk mania yang lebih berat dari F30.1 (mania tanpa gejala psikotik).

• Harga diri yang membumbung dan gagasan kebesaran dapat berkembang menjadi waham kebesaran (delusion of grandeur), iritabilitas dan kecurigaan menjadi waham kejar (delusion of persecution). Waham dan halusinasi “sesuai” dengan keadaan afek tersebut (mood-congruent).

Page 19: Presentasi Kasus skiziafektif

F25 Gangguan Skizoafektif

• Diagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat apabila gejala-gejala definitif adanya skizofrenia dan gangguan afektif sama-sama menonjol pada saat yang bersamaan (simultaneously), atau dalam beberapa hari yang satu sesudah yang lain, dalam satu episode penyakit yang sama, dan bilamana, sebagai konsekuensi dari ini, episode penyakit tidak memenuhi kriteria baik skizofrenia maupun episode manik atau depresif.

Page 20: Presentasi Kasus skiziafektif

F25 Gangguan Skizoafektif

• Tidak dapat digunakan untuk pasien yang menampilkan gejala skizofrenia dan gangguan afektif tetapi dalam episode penyakit yang berbeda.

• Bila seorang pasien skizofrenik menunjukkan gejala depresif setelah mengalami suatu episode psikotik, diberi kode diagnosis F20.4 (Depresi Pasca-skizofrenia). Beberapa pasien dapat mengalami episode skizoafektif berulang, baik berjenis manik (F25.0) maupun depresif (F25.1) atau campuran dari keduanya (F25.2). Pasien lain mengalami satu atau dua episode skizoafektif terselip di antara episode manik atau depresif (F30-F33).

Page 21: Presentasi Kasus skiziafektif

F25.0 Gangguan Skizoafektif Tipe Manik

• Kategori ini digunakan baik untuk episode skizoafektif tipe manik yang tunggal maupun untuk gangguan berulang dengan sebagian besar episode skizoafektif tipe manik.

• Afek harus meningkat secara menonjol atau ada peningkatan afek yang tak begitu menonjol dikombinasi dengan iritabilitas atau kegelisahan yang memuncak.

• Dalam episode yang sama harus jelas ada sesikitnya satu, atau lebih baik lagi dua, gejala skizofrenia yang khas (sebagaimana ditetapkan untuk skizofrenia, F20.- pedoman diagnostik (a) sampai dengan (d)).

Page 22: Presentasi Kasus skiziafektif

DIAGNOSIS MULTIAKSIAL

• F30.2 Mania dengan gejala psikotik

Aksis I• Gambaran kepribadian paranoid

Aksis II• Tidak ada

Aksis III• Masalah pendidikan• Masalah pekerjaanAksis IV• GAF 80-71 = gejala sementara & dapat diatasi, disabilitas

ringan dalam sosial, pekerjaan, sekolah dllAksis V

Page 23: Presentasi Kasus skiziafektif

RENCANA TERAPI

• Antipsikotik atipikal, lebih rendah kasus relapsnya dibanding yg tipikal risperidon, clozapine, olanzapin, atau ariprazole

• Antipsikotik tipikal• Potensi tinggi (<10mg) haloperidol, trifluoperazin,

fluphenaxin, pimozide efek psikotiknya lebih kuat• Potensi rendah (>=50mg) chlorpromazine,

thiondazine efek sedatifnya lebih kuat

• Triheksifenidil antikolinergik, efek sentralnya lebih kuat daripada perifer. Dosis sehari 1-15 mg dibagi dalam 2-4 dosis

Page 24: Presentasi Kasus skiziafektif

PSIKOTERAPI

•Memperkuat mekanisme defens (pertahanan) pasien terhadap stres

Psikoterapi Suportif

•Meningkatkan insight (pengetahuan pasien) terhadap penyakitnya serta mengembangkan kemampuannya untuk menunjang penyembuhan dirinya

•Meningkatkan pengetahuan keluarga utk mendukung kesembuhan pasien

Psikoterapi Reedukatif

•Merubah keyakinan yg salah dari pasien dan memperbaiki distorsi kognitif

Terapi Kognitif-Perilaku (CBT)