Presentasi Kasus PDA

48
PRESENTASI KASUS PATENT DUCTUS ARTERIOSUS KEPANITRAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PASAR REBO OLEH NURUL HIDAYAH PEMBIMBING dr. Herawati Isnanijah SpJP

Transcript of Presentasi Kasus PDA

Page 1: Presentasi Kasus PDA

PRESENTASI KASUS PATENT DUCTUS ARTERIOSUS

KEPANITRAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAMRUMAH SAKIT UMUM DAERAH PASAR REBO

OLEHNURUL HIDAYAH

PEMBIMBINGdr. Herawati Isnanijah SpJP

Page 2: Presentasi Kasus PDA

Nama pasien : Tn AUmur : 35 tahunTanggal lahir : 01-07-1977Berat badan : 48kgTinggi badan : 170Alamat : kalisari pasar rebo JaktimPekerjaan : securityJenis kelamin : laki-lakiSuku bangsa : jawaAgama : islam

IDENTITAS PASIEN

Page 3: Presentasi Kasus PDA

Keluhan utamaCepat lelah sejak 1 hari sebelum datang ke poli jantung RSUD Pasar Rebo terutama jika mengangkat benda berat.

Keluhan tambahanTidak ada

ANAMNESA

Page 4: Presentasi Kasus PDA

Riwayat penyakit sekarangPasien datang ke poli jantung RSUD Pasar Rebo diantar oleh keluarganya dengan keluhan cepat lelah terutama jika mengangkat benda berat sampai sesak (ngos-ngosan) tidak mengeluarkan bunyi nyaring, lebih berat saat menarik nafas yang dirasakan sejak satu hari sebelum ke RS. Keluhan dirasakan pasien semakin terasa sehingga mengganggu aktifitas karena cepat merasa lelah. Keluhan membaik saat pasien istirahat. keluhan sesak pada malam hari sampai terbangun disangkal. pasien tidur hanya menggunakan satu bantal. keluhan nyeri dada, bengkak pada ekstremitas, berdebar-debar, batuk, demam, dan keringat malam disangkal. Nafsu makan normal. Buang air besar dan kecil tidak ada masalah.Pasien merupakan anak pertama dari 2 bersaudara riwayat kelahiran normal, tampak sianosis maupun riwayat penyakit kelainan jantung saat lahir disangkal karena pasien lupa.

Page 5: Presentasi Kasus PDA

Riwayat penyakit dahuluRiwayat penyakit jantung disangkalRiwayat penyakit hipertensi disangkalRiwayat penyakit kencing manis disangkal Riwayat penyakit keluargaRiwayat penyakit jantung tidak tahuRiwayat penyakit hipertensi disangkalRiwayat penyakit kencing manis disangkal

Riwayat kebiasaanMerokok

Page 6: Presentasi Kasus PDA

STATUS GENERALISKeadaan umum : sakit ringanKesadaran : komposmentis Tekanan darah :163/103 mmHgNadi : 100x/menit reguler isi cukup simetris Suhu : 36,50CPernafasan : 28x/menit

PEMERIKSAAN FISIK

Page 7: Presentasi Kasus PDA

ASPEK KEJIWAANTingkah laku : dalam batas normalProses berfikir : dalam batas normalKecerdasan : dalam batas normal

Page 8: Presentasi Kasus PDA

KULIT• Warna : coklat • Jaringan parut : tidak ada• Pertumbuhan rambut : normal• Suhu raba : hangat• Keringat : normal• Kelembaban : lembab• Turgor : normal• Ikterus : tidak ada• Sianosis : tidak ada• Edema : tidak ada

Page 9: Presentasi Kasus PDA

MATA• Exophthalmus : tidak ada• Enopthalmus : tidak ada• Edema kelopak : tidak ada• Konjungtiva anemis : tidak ada• Sklera ikterik : tidak ada

KEPALA• Bentuk : normocephal• Posisi : simetris• Penonjolan : tidak ada

Page 10: Presentasi Kasus PDA

TELINGAPendengaran : dalam batas normalMembran timpani : tidak dilakukanDarah : tidak adaCairan : tidak ada

MULUTBibir : tidak sianosisLidah : tidak deviasi, tidak kotorUvula : tidak deviasi, tidak hiperemis

Page 11: Presentasi Kasus PDA

LEHERTekanan vena jugularis : 5-2Kelenjar tiroid : tidak membesarKelenjar getah bening : Sublingual, Submandibula,

Supraklavikula tidak membesar.

Page 12: Presentasi Kasus PDA

PARUInspeksi : bentuk dan ukuran kedua hemithorak

simetris dalam keadaan statis dan dinamisPalpasi : nyeri tekan (-), fremitus taktil (+/+) ,

fremitus vokal (+/+)Perkusi : terdengar sonor pada kedua lapang paruAuskultasi : suara nafas vesikuler kanan dan kiri

rhongki(-/-), whezing (-/-)

Page 13: Presentasi Kasus PDA

JANTUNGInspeksi : iktus kordis terlihatPalpasi : iktus kordis teraba di 2cm kekiri dari linea

mid klavikula sinistraPerkusi : batas jantung kanan ICS IV linea parasternal

dextra batas jantung kiri ICS V linea axilaris anterior sinistra batas pinggang jantung ICS II linea mid klavikula sinistra

Auskultasi : BJ I dan II reguler, murmur (+)trikuspid, gallop (-)

Page 14: Presentasi Kasus PDA

ABDOMENInspeksi : bentuk perut tidak buncitPalpasi : nyeri tekan diseluruh kuadran (-), hepar

tidak teraba, lien tidak membesar, ballotement ginjal (-)

Perkusi : terdengar timpani di keempat kuadranAuskultasi : bising usus (+) normal

Page 15: Presentasi Kasus PDA

Lengan Tungkai

Dextra Sinistra Dextra Sinistra

Tonus otot

Normal Normal Normal Normal

Massa otot

Normal Normal Normal Normal

Sendi Normal Normal Normal Normal

Gerakan Normal Normal Normal Normal

Kekuatan 5 5 5 5

Edema - - - -

Luka - - - -

Varises - - - -

•EKSTREMITAS

Page 16: Presentasi Kasus PDA

PEMERIKSAAN PENUNJANG

EKG

Page 17: Presentasi Kasus PDA

• Sinus takikardi• QRS rate 130x/menit• Gelombang P normal (0,8”)• PR interval normal (0,12”)• Axis normal (lead I (+) dan aVF (+))• Terdapat ST depresi di lead II, III, aVF (inferior), dan di V3,

V4, V5 (anterior)• T inverted di lead II, III, aVF (inferior), dan di V1, V2, V3, V4,

V5, V6 (extensif anterior)

INTERPRETASI

Page 18: Presentasi Kasus PDA

LED : 2Hemoglobin : 21,0Hematokrit : 62Eritrosit : 6,7Leukosit : 10160Trombosit : 382000MCV : 92MCH : 31MCHC : 34

Hitung jenisBasofil : 1Eosinofil : 4Batang : 0Segmen : 54Limfosit : 35Monosit : 6Kimia darahGlukosa darah puasa : 99Fungsi ginjalUreum : 30,4Kreatinin : 1,2

HEMATOLOGI, 08-09-2012

Page 19: Presentasi Kasus PDA

ECHOCARDIOGRAPHY

Page 20: Presentasi Kasus PDA

2DSystemic diam : 1,8cmPulmonic diam :2,3cmM-ModeAo diam : 2,6cmLA diam :3,3cmLA/Ao : 1,47cmIVSd : 0,5cmLVIDd : 4,4cmLVPWd : 0,9cmIVSs : 0,7cmLVIDs : 3,0cmLVPWs : 1,0cmEDV : 87mlESV : 36mlEF : 50%%FS : 31%SV : 51mlEPSS : 0,6cm

HASIL

DopplerTR Vmax : 5,49 m/sTR maxPG : 120,59 mmHgRAP : 10,00 mmHgRVSP :130,59 mmHgSystemic VTI : 11,8cmPulmonic VTI :16,5cmQp/Qs :2,28

Page 21: Presentasi Kasus PDA

REFERAL DIAGNOSEFINDINGSStudy indication : referred for evaluated of congenital heart diseaseSitus solitus AV-VA concordance, semua PV ke LAIAS intak, IVS intakPDA (+) 1,3-1,5 CM continous flowDimensi ruang jantung RA, RV dilatasi, LV smallestKontraktilitas global LV normal dengan EF 56%EPSS : 6 LVEDP : normalAnalisa segmental : global normokinetikKontraktilitas global RV normal dengan TAPSE : 22mmKatup mitral : normal, katup trikuspid : TR severe, TVG 120 mmHg, RVP 130 mmHgKatup aorta dan katup pulmonal : normal

CONCLUSIONReferred for evaluation of congenital heart disease.Fungsi sistolik LV & RV normalPDA (+) 1,3-1,5 cm continous flow, PH severe

Page 22: Presentasi Kasus PDA

Pasien datang ke poli jantung RSUD Pasar Rebo diantar oleh keluarganya dengan keluhan cepat lelah terutama jika mengangkat benda berat disertai sesak (ngos-ngosan) yang dirasakan sejak satu hari sebelum masuk rumah sakit yang semakin memberat sehingga menganggu aktifitas.

Hasil pemeriksaan fisikCorPalpasi iktus kordis teraba di linea axilaris anteriorPerkusi batas jantung kanan ICS IV linea parasternal dextra, batas jantung kiri ICS V linea axilaris anterior sinistra batas pinggang jantung ICS II linea mid klavikula sinistra.Auskultasi Bunyi jantung I dan II reguler murmur trikuspid

RESUME

Page 23: Presentasi Kasus PDA

• PDA (Patent Ductus Arteriosus)

DIAGNOSIS

Page 24: Presentasi Kasus PDA

Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang

• Pasien cepat merasa lelah terutama saat beraktifitas dan sesak (ngos-ngosan) saat mengangkat benda berat.

• Perkusi batas jantung kanan ICS IV linea parasternal dextra, batas jantung kiri ICS V linea axilaris anterior sinistra batas pinggang jantung ICS II linea mid klavikula sinistra.

• Auskultasi Bunyi jantung I dan II reguler murmur trikuspid

• Hasil echocardiography menunjukan PDA (+) 1,3-1,5 cm continous flow, PH severe

PENGKAJIAN MASALAH

Page 25: Presentasi Kasus PDA

• Ace inhibitor• Diuretik• B- blocker

TATALAKSANA

Page 26: Presentasi Kasus PDA

Ad vitam : dubia ad malamAd functionam: dubia ad malamAd sanationam : dubia ad malam

PROGNOSIS

Page 27: Presentasi Kasus PDA

TINJAUAN PUSTAKAPATENT DUCTUS ARTERIOSUS

Page 28: Presentasi Kasus PDA

SIRKULASI JANIN1. FASE INTRAUTERINE

2. FASE TRANSISI

3. FASE EKSTRAUTERINE

Page 29: Presentasi Kasus PDA

PATENT DUCTUS ARTERIOSUS

DEFINISI

Patent Duktus Arteriosus (PDA) adalah tetap terbukanya duktus arteriosus setelah lahir, yang

menyebabkan dialirkannya darah secara langsung dari aorta(tekanan lebih tinggi) ke dalam arteri

pulmoner (tekanan lebih rendah).

(Milliken,2010).

Page 30: Presentasi Kasus PDA

EPIDEMIOLOGI

Patent Ductus Arteriosus (PDA) merupakan kelainan jantung yang sering ditemukan dengan perkiraan sebesar 15% pada kasus penyakit jantung congenital dewasa atau sekitar 1 dari 2000 kelahiran. Kelainan ini terjadi akibat adanya kegagalan

penutupan ductus arteriosus yang normalnya terjadi saat lahir. Adanya defek yang besar mengakibatkan berkurangnya usia hidup dengan tingkat mortalitas sebesar 0.5% pertahun, dan rata-rata kematian terjadi pada dekade ketiga atau keempat.

Tingkat mortalitas pada usia 30 tahun sebesar 20 % dan meningkat 4% setiap tahunnya.

(Chorne, 2007)

Page 31: Presentasi Kasus PDA

FAKTOR RESIKOBeberapa faktor yang diduga mempunyai pengaruh pada peningkatan angka kejadian penyakit jantung bawaan1. Faktor Prenatal• Ibu menderita penyakit infeksi : Rubella• Ibu alkoholisme• Umur ibu lebih dari 40 tahun.• Ibu menderita penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang

memerlukan insulin • Ibu meminum obat-obatan penenang atau jamu

2. Faktor Genetik • Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan• Ayah / Ibu menderita penyakit jantung bawaan• Kelainan kromosom seperti Sindrom Down• Lahir dengan kelainan bawaan yang lain.

(Schneider, 2006)

Page 32: Presentasi Kasus PDA

PATOFISIOLOGI• Duktus ini merupakan otot arteri dengan lapisan otot polos tebal pada tepi

medialnya• Keseimbangan dari faktor vaskular yang menyebabkan relaksasi dan kontraksi

LAHIR

Relaksasi Kontraksi• prostaglandin yang tinggi• Hipoksemia• produksi nitrat oksida pada

ductus tersebut.

• penurunan kadar prostaglandin• peningkatan tekanan oksigen parsial• peningkatan reseptor prostaglandin• endotelin prostaglandin-1• norepinefrin • asetilkolin• bradikinin

DUKTUS MENUTUP

DUKTUS TETAP TERBUKA

Page 33: Presentasi Kasus PDA

DUKTUS TETAP MEMBUKA

BAYI PREMATUR BAYI CUKUP BULAN• Kelainan struktur otot polos

duktus• Menurunnya responsifitas duktus

terhadap oksigen• Relaksasi aktif dari prostaglandin

dan prostasiklin

Page 34: Presentasi Kasus PDA

MANIFESTASI KLINIS

PDA

Kecil (<3mm)• asimptomatik

Sedang (4-5mm) • Tidak mau menyusui• Berat badannya tidak bertambah• Berkeringat secara berlebihan• Kesulitan dalam bernafas• Jantung yang berdenyut lebih cepat• Mudah kelelahan• Pertumbuhan terhambat Gejala-gejala diatas menunjukkan telah

terjadi gagal jantung kongestif

Berat (>5mm)• Gejala PDA sedang lebih berat• Takhipnoe• Takikardi• Banyak berkeringat

ANAMNESIS

Page 35: Presentasi Kasus PDA

PEMERIKSAAN FISIK

PDA

Kecil

Berat

Sedang

• Tidak ditemukan kelainan fisik• Bising kontinyu di subklavia kiri• Diastolik pendek• Bising sistolik• Tekanan darah, nadi, pernafasan normal

• Frekuensi nafas sedikit lebih cepat• Nadi teraba kuat akibat tekanan nadi yang

melebar

• Takikardi• Dispnoe• Takipneu• Hiperaktifitas prekordium• Thrill sistolik pada kiri atas tepi sternum • Pulsus seler

Berat disertai HP : Aliran akan berbalik menjadi kanan ke kiri dan memberikan gejala sianosis

Page 36: Presentasi Kasus PDA

DIAGNOSIS

1. ANAMNESIS2. PEMERIKSAAN FISIK

3. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Page 37: Presentasi Kasus PDA

A. PEMERIKSAAN RADIOLOGY

(PDA) Besar • gambaran kardiomegali dengan pembesaran dominan ventrikel kiri dan

atrium kiri, • gambaran pembesaran arteri paru utama, dan pembuluh darah perifer paru

yang melebar; • aorta asenden menonjol; gambaran meningkatnya corakan vena paru,

edema interstisial, dan edema paru ketika terjadi kegagalan ventrikel; mungkin dapat terjadi PDA dengan kalsifikasi pada orangdewasa

PDA Sedang • cardiomegaly sedang dengan gambaran penonjolan ventrikel kiri dan

pembesaran atrium kiri, • penonjolan arteri pulmonalis utama dan gambaran vaskuler paru yang

meningkat di bagian paru-paru perifer; • aorta asenden menonjol; mungkin dapat terjadi PDA dengan kalsifikasi pada

orang dewasa

PDA Kecil • Biasanya normal; mungkin sedikit menonjol pada arteri paru utama dan

perifer

Page 38: Presentasi Kasus PDA

B. ECHOCARDIOGRAPHY

Gold standart

Menunjukkan ruang-ruang jantung normal jika duktus kecil. Sedangkan pada shunt besar, dimensi atrium kiri dan ventrikel kiri bertambah

• aortic end pada PDA ditemukan pertama kali dan kemudian ditemukan kembali pada arteri paru-paru. Sulitnya dalam mendokumentasikan ukuran, bentuk, dan perjalanan ductus.

• aliran turbulen tinggi dengan kecepatan jet dalam arteri paru dapat

diandalkan untuk deteksi oleh pencitraan aliran warna Doppler. Teknik ini sensitif dalam mendeteksi bahkan untuk PDA kecil.

• Echocardiography memberikan informasi diagnostik yang penting tentang asosiasi malformasi kardiovaskular kongenital.

Page 39: Presentasi Kasus PDA
Page 40: Presentasi Kasus PDA

Menampakkan tekanan normal atau naik padaventrikel kanan dan arteri pulmonalis, tergantung dari besarnya shunt Adanya darah yang teroksigenisasi yang masuk dalam aerteri pulmonalmemperkuat adanya shunt dari kiri ke kanan

C. PEMERIKSAAN DOPLER

Akan menampakkan aliran turbulen retrograd(membalik) sistolik dan atau diastolik dalam arteri pulmonalis dan aliranretrograd aorta pada diastole

D. KATETERISASI JANTUNG

Page 41: Presentasi Kasus PDA

TATALAKSANADuktus arteriosus persisten

Neonatus / bayi Anak / remaja

Gagal jantung (+)

Gagal jantung (-) HP (+)HP (-)

Prematur Cukup bulan

Ibuprofen / indometasin + antifailure

antifailure

berhasil gagal

Menutup spontan

gagal berhasil

Operasi ligasi

Umur >12 mgguBerat >4-6kg

R ke LL ke R

hiperoksia

reaktif nonreaktif

Transcatheter closure konservatif

Page 42: Presentasi Kasus PDA

MEDIKAMENTOSA, Untuk penutupan duktus

1. Indometasin, untuk bayi prematur

usia <48 jam• Dosis awal 0,2 mg/kgBB oral/iv • Dosis kedua dan ketiga 0,1 mg/kgBB, dengan interval 24 jam

Usia 2-7 hari• Dosis kedua dan ketiga 0,2mg/kgBB

Usia >7 hari• 0,25 mg/kgBB

Pemberian selama 5-7 hari, untuk mencegah pembukaan kembali duktus yang menutup.

Page 43: Presentasi Kasus PDA

2. Ibuprofen• Dosis pertama 10mg/kgBB• Dosis kedua dan ketiga 5mg/kgBB

Page 44: Presentasi Kasus PDA

TINDAKAN OPERATIF

1. Amplatzer Duct Occluder (ADO)

Page 45: Presentasi Kasus PDA

2. Gianturco coil

Page 46: Presentasi Kasus PDA

3. Nit-occluder

Page 47: Presentasi Kasus PDA

PROGNOSISPenutupan spontan sesudah masa bayi sangat jarang

terjadi, namun sesudah penutupan sesudah tindakan pembedahan prognosis baik, gejala gagal jantung cepat menghilang, perkembangan fisik segera membaik, pembesaran jantung segera kembali normal, serta bising seperti mesin (machinery like) menghilang.

Pada pasien dewasa, prognosis lebih tergantung pada kondisi pembuluh darah paru dan status miokardium jika kardiomiopati kongestif muncul sebelum penutupan duktus. Pasien dengan hipertensi paru minimal atau reaktif dan perubahan miokard terbatas mungkin memiliki harapan hidup normal.

(Milliken,2010)(Chorne, 2007)

Page 48: Presentasi Kasus PDA

1. Wahab AS. Duktus arteriosus Paten. Dalam :Wahab AS. Kardiologi Anak: PenyakitJantung Kongenital Yang Tidak Sianotik. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;2006: 69-762.

2. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi i, Simadribrata K M, Setiati S. Ilmu PenyakitDalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Edisi IV. Jakarta: 2007: 1641-463.

3. Guyton AC. Hall JE. Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC; 2007. 353-56.4.4. Snell RS. Anatomi Klinik. Edisi 6. Jakarta: EGC; 2006. 108,1415. Desantis ERH, Clyman RI. Patent Ductus Arteriosus: Pathophysiology and Management Patent

Ductus Arteriosus Journal of Perinatology. 2006 : 14-186.6. Schneider DJ, moore JW. Patent Ductus Arteriosus. University of Illinois College of Medicine at

Peoria and Cardiac Catheterization Laboratory, Children's Hospital of Illinois, Peoria, Ill (DJS); 2006. 1147.

7. Ontoseno T. Diagnosis Dan Tatalaksana Penyakit Jantung Bawaan Yang Kritis Pada Neonatus Divisi Kardiologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unair - RSUDr.Soetomo Surabaya. 2003. 8-98.

8. Baraas F. Pengantar Penyakit Jantung Pada Anak. Jurnal kardiologi Indonesia. Vol.XVII No. 2. 19949.9. Mulyadi M D,dkk. Penatalaksanaan Penyakit Jantung Bawaan Tanpa Bedah.Departemen Kesehatan

Republik Indonesia. 2007.10. Affandi10. M. Penyakit Jantung Bawaan: Apa Yang Harus Dilakukan. Cermin DuniaKedokteran No. 31.1993. 11-

17.11. Madiyono, Bambang, Sri Endah Rahayuningsih, Rubiana Sukardi. 2005. PenangananPenyakit

Jantung Pada Bayi dan Anak. Jakarta:UKK Kardiologi IDAI12. Bernstein, Daniel. Paten Duktus Arteriosus. Dalam: Nelson’s Ilmu Kesehatan Anak.Waldo E (ed).

Ilmu Kesehatan Anak. Vol 2. Jakarta: EGC.2000

DAFTAR PUSTAKA