Presentasi Kasus Icu
-
Upload
lucky-pratama -
Category
Documents
-
view
87 -
download
7
description
Transcript of Presentasi Kasus Icu
Management Airway, Breathing, Circulation pada Pasien Stroke Hemoragik
Lucky pratama1120221144
Identitas pasien
• Nama : Tn. R• Jenis kelamin : Laki-laki• Umur : 67 th• Alamat : Grabag, Magelang• Tanggal masuk ICU : 4 Desember 2013
• Riwayat penyakit sekarang :– Keluhan utama
• Pasien datang ke UGD RST dengan membawa surat rujukan dari puskesmas grabag dengan keluhan bicara pelo sejak 1 hari lalu, pusing, mual, muntah, lemah sisi tubuh sebelah kanan. kesadaran pasien semakin turun
• Riwayat penyakit dahulu :– Riwayat Hipertensi (+)
• Riwayat penyakit keluarga : (-)• Riwayat operasi : (-)• Riwayat alergi :
– Tidak memiliki alergi terhadap makanan atau obat-obatan tertentu.
Pemeriksaan Fisik
• Sistem Saraf Pusat : – GCS : E3V5M6 – Pupil isokor, diameter pupil 4 mm, refleks cahaya
+/+
Sistem Pernapasan• Airway
– Gigi : gigi geraham atas dan bawah sudah tanggal – Lidah : normal– Tonsil : tidak dapat dinilai– Trakea : deviasi trakea (-), Mallampati tidak dapat dinilai. – TMJ (Temporo-Mandibular Joint) : tidak dapat dinilai– TMD (Thyroid-Mental Distance) : tidak dapat dinilai
• Breathing – Pernapasan : 22 kali/menit– Pemeriksaan Thoraks
• Inspeksi : Normo-thoraks, pergerakan dinding dada simetris, retraksi intercostae (-)• Palpasi :
– Pergerakan dada simetris, – Vokal fremitus : SDE
• Perkusi: Sonor pada kedua lapang paru • Auskultasi :
– Suara nafas : Ronkhi -/-, Wheezing -/-– Bunyi Jantung : Reguler
– Rontgen thoraks : -
Sistem Sirkulasi
• Tekanan darah : 180/100 mmHg• Nadi : 90 x/mnt• EKG : dbn• Akral : hangat • CA -/-, SI -/-• Pemeriksaan Jantung :
» Inspeksi : bentuk dan ukuran dada normal» Palpasi : dalam batas normal» Perkusi : tidak ada pembesaran jantung» Auskultasi : S1 > S2, murni regular, tidak ditemukan
gallop dam murmur.
Yang Diperiksa Nilai Normal Hasil
WBC 4.0-10.0 x 103 /uL 7,5 x 109
RBC 3.50-5.50 x 106 /uL 4,17 x 106
HGB 11-15 g/dL 13,9
HCT 36-40 g/dL 38,1 %
PLT 150-450 x 103 /uL 341 x 103
Sistem Perkemihan
– Buang air kecil : Terpasang kateter (+)– Urin : Volume 800 cc/24 jam,
warna kuning jernih.
Sistem Pencernaan
• Pemeriksaan Abdomen• Inspeksi : Perut datar, luka (-).• Auskultasi : Bising usus (+).• Palpasi : Hepatomegali (-), splenomegali (-),
nyeri tekan (-)
• Perkusi : Timpani di 4 kuadran abdomen
Yang Diperiksa Nilai Normal Hasil
Glukosa 70-115 mg/dL 165
Ureum 0-50 mg/dL 31
Creatinin 0-1,3 mg/dL 0,8
SGOT 3-35 U/L 20
SGPT 8-41 U/L 11
Sistem Muskuloskeletal
Kelemahan pada ekstremitas sebelah kanan
Refleks patologis (-)
Penatalaksanaan
• Berbaring setengah duduk• Infus RL+Cernevit14 tpm• Pasang kanul Oksigen 3 liter/menit• Pasang NGT• Injeksi Nucolin (citicolin) 4x500 mg• Pepzol (pantoprazole) 1x40 mg• Injeksi Ethigobal 1x300 mcg• Injeksi Extrase 2x500 mg• Injeksi Norages 3x1000 mg• Q10 3x1 tab
PENGELOLAAN ABC• Manajemen Airway
• Posisi badan pasien head up 30 derajat untuk mengurangi tekanan intra kranial
• Manajemen Breathing
• Pada pasien dipasang nasal kanul oksigen 3 liter/menit.• Manajemen Sirkulasi
• Berat badan pasien 55 kg. Terapi cairan di ICU dalam 24 jam pertama:
• Maintanance • 4 x 10 = 40• 2 x 10 = 20• 1 x 35 = 35• 95 ml/jam
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
• Definisi stroke menurut World Health Organization (WHO) adalah tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global), dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih, dapat menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain selain vaskuler1
Etiologi stroke hemoragik
– Perdarahan intraserebral primer (hipertensif)– Ruptur kantung aneurisma– Ruptur malformasi arteri dan vena– Trauma (termasuk apopleksi tertunda pasca trauma)– Kelainan perdarahan seperti leukemia, anemia aplastik, ITP, gangguan
fungsi hati, komlikasi obat trombolitik atau anti koagulan, hipofibrinogenemia, dan hemofilia.
• Perdarahan primer atau sekunder dari tumor otak.• Septik embolisme, myotik aneurisma• Penyakit inflamasi pada arteri dan vena• Amiloidosis arteri• Obat vasopressor, kokain, herpes simpleks ensefalitis, diseksi arteri
veretbral, dan acute necrotizing haemorrhagic encephalitis
Faktor risiko
• Penyakit jantung• Merokok • Peningkatan hematokrit• Peningkatan tingkat fibrinogen
dan kelainan system pembekuan• Penyalahgunaan obat• Hiperlipidemia• Kontrasepsi • Diet
Gejala klinis
• Penurunan kesadaran• Peningkatan tekanan intra kranial• Defisit neurologis
Diagnosis
• CT scan tanpa kontras• MRI• Skoring
Penatalaksanaan Stroke Perdarahan Intra Serebral (PIS)
• Terapi hemostatik • Reversal of anticoagulation
• Terapi bedah
Penatalaksanaan di Ruang Gawat Darurat
• Evaluasi cepat dan diagnosis• Terapi umum (suportif)• stabilisai jalan napas dan pernapasan• stabilisasi hemodinamik/sirkulasi• pemeriksaan awal fisik umum• pengendalian peninggian TIK• pengendalian kejang• pengendalian suhu tubuh• pemeriksaan penunjang
Pembahasan
• Pasien datang ke ICU dengan penurunan kesadaran. Kemudian dilakukan penilaian menggunakan skala Glasgow Coma Scale diperoleh hasih E3V5M6, pasien dapat menjawab panggilan pemeriksa tetapi suaranya tidak jelas, refleks pupil isokor, refleks patologis tidak ditemukan. Menurut keterangan keluarga, pasien mengalami penurunan kesadaran sejak 1 hari lalu, disertai sakit kepala, mual dan muntah. Pasien juga mengalami kelemahan di sisi tubuh sebelah kanan. Dari keterangan tersebut pasien dicurigai menderita stroke hemoragik dengan differential diagnosis stroke iskemik dan perdarahan subarachnoid.
• Pasien diketahui memiliki riwayat hipertensi, keluarga pasien menyangkal adanya riwayat diabetes mellitus, penyakit jantung, riwayat stroke sebelumnya,trauma kepala, pasien juga bukan perokok. Pemeriksaan darah lengkap pada pasien tidak menunjukkan adanya kelainan, pemeriksaan kimia darah menunjukkan peningkatan SGOT dan glukosa.
• Pada pemeriksaan CT scan kepala tanpa kontras ditemukan adanya perdarahan (ICH) berukuran 2x1,5 cm pada 1 slide. Tidak ditemukan adanya malformasi pembuluh darah, dengan demikian diagnosis banding stroke iskemik dan perdarahan subarachnoid dapat disingkirkan dan diagnosis stroke hemorhagik dapat ditegakkan.
Kesimpulan
• Pasien Tn.R usia 67 tahun, diagnosis stroke hemoragik. Dari hasil pemeriksaan didapatkan adanya penurunan kesadaran dan kelemahan pada ekstremitas sebelah kiri.
• Hasil dari pemeriksaan CT Scan menunjukkan adanya perdarahan di bagian kanan hemisfer serebri yang memperkuat diagnosis.
• Dari pemantauan pasien di ICU ditemukan kelainan dari sistem Circulation (hipertensi), sedangkan dari sistem airwaydan sistem Breathing dalam batas normal dan terapi yang diberikan sesuai.