Presentasi Kasus Hemel Nadya
-
Upload
anna-hafeezah-zahrah -
Category
Documents
-
view
79 -
download
4
Transcript of Presentasi Kasus Hemel Nadya
Dosen Pembimbing: dr. Jusi Susilawati, Sp. PD
2
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam RSUD Pasar Rebo
November – Februari 2012
Rahmani Nadya Dewi Himawan
110.2008.338
Nama Pasien : Ny. N Umur : 54 tahun Alamat : Jl. Muara No 34
RT 5/5 Tanjung Barat – Jaga Karsa Pekerjaan : IRT Jenis Kelamin: Perempuan Agama : Islam Berobat ke IGD : 25 November
2012 Ruang rawat inap : Melati
3
4
Pasien datang ke IGD RSUD Pasar Rebo pada tanggal 25 November 2012 dengan keluhan, muntah darah berwarna merah kehitaman dan BAB berwarna hitam sejak pagi hari sebelum masuk Rumah Sakit. Sebelum masuk rumah sakit, pasien sudah muntah kurang lebih 2 kali sebanyak ½ gayung mandi. Muntah darah pasien didahului dengan mual. Rasa mual timbul setiap pasien ingin muntah. Pasien juga mengaku bahwa BAB berwarna hitam dengan konsistensi cair sebanyak 4 kali/hari. Pasien juga mengeluh nyeri ulu hati,lelah, lemas sejak tadi pagi SMRS disertai dengan keringat dingin.
5
Pasien mengatakan pernah mengalami sakit seperti ini. Pada awalnya pasien didiagnosa telah mengidap Hepatitis B ketika mengandung anak terakhir pada tahun 1998.
Pasien juga baru diketahui memiliki sirosis hepatis pada tahun yang sama setelah melahirkan. Perut pasien membesar namun tidak ada gejala muntah darah dan BAB hitam ketika itu.
Pasien telah berobat jalan ke RSCM namun tidak rutin kontrol. Pasien akhirnya mengalami gejala muntah darah disertai BAB berwarna hitam pada tahun 2008.
6
Pasien pernah dirawat 1 kali di RS POLRI pada tahun yang sama. Kemudian pada tahun 2011 pasien kembali dirawat di RS namun di RSUD Pasar Rebo dengan keluhan yang sama. Pasien dirawat sebanyak 2 kali yaitu pada tanggal 3/3/11’ s./d. 21/3/11’ dan pada tanggal 3/8/11’ s./d. 9/8/11’.
Kemudian pada tahun 2012 pasien kembali berobat dan dirawat dengan keluhan yang sama seperti sebelumnya yaitu pada tanggal 29/10/12’ s./d. 21/11/12’. Kemudian pasien dirawat kembali pada tanggal 27/11/12’ s./d. 4/12/12’.
7
Pasien tinggal bersama dengan suami dan anaknya. Pasien merasa gejala mual,muntah disertai BAB hitam kambuh apabila pasien merasa terlalu lelah.
Pasien mengakui memiliki riwayat penyakit hati dan tidak mengkonsumsi alkohol sebelumnya. Ayah dari pasien memiliki riwayat penyakit Hepatitis B.
8
9
Tekanan darah : 110/80 mmHg Nadi : 90 x/menit Suhu : 36°C Pernapasan : 20 x/menit Gizi : Cukup Kesadaran : Compos Mentis Keadaan umum : Tampak sakit
sedang
10
ASPEK KEJIWAAN Tingkah laku: Dalam
Batas Normal Proses pikir: Dalam
Batas Normal Kecerdasan: Dalam
Batas Normal
KULIT Warna: Kecoklatan Jaringan parut: Tidak ada Pertumbuhan rambut:
Normal Suhu Raba: Hangat Keringat: umum/
setempat Kelembaban: lembab/
kering Turgor: Cukup Ikterus: Tidak ada Edema: Tidak ada Hematom: Ada 11
KEPALA Bentuk: Normocephal Posisi: Simetris Penonjolan: Tidak
ada
MATA Exophthalmus : Tidak ada Enoptashalmus :Tidak ada Edema kelopak :Tidak ada Konjungtiva anemis:Ada Skelera ikterik : Ada
12
TELINGA Pendengaran : Baik Membran timpani :
Tidak dilakukan Darah : Tidak ada Cairan : Tidak ada
MULUT Bau pernapasan :
Normal Trismus: Tidak ada Faring : Tidak
hiperemis Lidah : Tidak
deviasi Uvula : Ditengah
DADA Bentuk : Normal Mamae : -
KELENJAR GETAH BENING
Submandibula :tidak membesar
Subklavikula : tidak membesar
Ketiak : tidak membesar
Lipat paha : tidak membesar
13
Inspeksi : Statis dinamis kanan dan kiri
Palpasi : Fremitus taktil simetris kanan dan kiri, fremitus vocal simetris kanan dan kiri
Perkusi : kanan : Sonor. Kiri : Sonor
Auskultasi : SN vesikuler, Ronki(-/-), Wheziing (-/-)
14
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat Palpasi : Iktus cordis teraba Perkusi : Batas atas : Sela iga II garis
parasternal sinistra: Batas kanan : Sela iga IV garis sternal dekstra : Batas kiri : Sela iga IV garis midclavicula sinistra
Auskultasi : Bunyi Jantung I-II reguler Gallop (+/-), Murmur (-/-)
15
Inspeksi : dinding perut > dinding dada, sikatrik (-), striae (-).
Auskultasi : peristaltik (+) Perkusi : redup, ascites (+), undulasi (+)
Palpasi : supel (-),nyeri tekan (+), ballotement (-), nyeri epigastrium (+), teraba lien di schuffner 2, Hepar tidak teraba.
16
Lengan Dektra Sinista
Tonus otot Normal Normal
Massa otot Normal Normal
Sendi Normal Normal
Gerakan Normal Normal
Kekuatan 5 5
Palmar Eritem (+) (+)
17
Tungkai dan Kaki Kanan KiriTonus otot Normal NormalMassa otot Normal NormalSendi Normal NormalGerakan Normal NormalKekuatan Normal NormalEdema - -Luka - -Varises - -
18
Pemeriksaan 25 November 27 November 29 November 1 Desember Nilai normal
LED 15 <20
Hemoglobin 7.9 9.8 9.4 9.1 13,2-17,3
Hematokrit 24 29 27 27 40-52
Leukosit 5.990 3410 2400 3800-10600
Trombosit 81.000 40.000 49.000 42.000 150000-450000
Eritrosit 3.2 4,4-5,9
GDS 82 82 <200
Ureum 30.7 30.7 20-40 mg/dl
Kreatinin Darah 0.4 0.4 0,5-1,5
Asam urat 2-7
Protein Total 6-8
Albumin 3,4-4,8
Globulin <2g/dl
Pemeriksaan 25 November 27 November 29 November 1 Desember Nilai normal
Bilirubin Total 1.64 0,1-1,0
Bilirubin Direk 0.72 0-0,2
Bilirubin Indirek 0.92
SGPT 19 19 0-35
SGOT 30 30 0-35
Alkali Fosfatase 52 30-120
Eritrosit 3.2 4,4-5,9
MCV 85 80-100
MCH 30 26-34
MCHC 35 32-36
Kolesterol Total 90 <200
HDL 16 30-63
LDL 64 <130
Trigliserid 50 40-155
Ureum 30.7 20-40
19
Pemeriksaan 25 November 27 November 29 November 1 Desember Nilai normal
Alkali Fosfatase 52 30-120
Eritrosit 3.2 4,4-5,9
MCV 85 80-100
MCH 30 26-34
MCHC 35 32-36
Kolesterol Total 90 <200
HDL 16 30-63
LDL 64 <130
Trigliserid 50 40-155
Ureum 30.7 20-40
Bilirubin Total 1.64 0,1-1,0
Bilirubin Direk 0.72 0-0,2
Bilirubin Indirek 0.92
SGPT 19 19 0-35
SGOT 30 30 0-35
20
Pemeriksaan 25 November 27 November 29 November 1 Desember Nilai normal
Asam Urat 7.6 2-7
Basofil 0 0-1
Eosinofil 5 1-3
Batang 0 3-5
Segmen 74 50-70
Limfosit 14 25-40
Monosit 7 2-8
Kreatinin 0,35 – 0,93
21
Hepar : Permukaan irreguler, tepi tumpul. Struktur echo sangat kasar. Tidak tampak lesi fokal. V.Hepatika terputus-putus. V.Porta dan saluran bilier baik.Lien : Membesar, struktur echo baikKedua Ginjal : Besar normal, pelviocalyces tak melebar. Tidak tampak batu/massa. Echo cortex baikDinding gaster menebal, terutama di cardiaAorta baik, tak tampak pembesaran KGB paraaorta. Tampak cairan extraluminer
KESAN: Cirrhosis hepatis disertai splenomegali dan ascites . Curiga varices di cardia gaster. Organ intraabdomen lainnya baik
Hari 1 - 29/11/12’ Hari 2 - 30/11/12 Hari 3 - 1/12/12’
S BAB berwarna hitam
(+) seperti bubur
Lemas (+)
Pusing (+)
Nyeri perut (+)
Demam (+)
Mual (+)
BAB berwarna coklat
kekuningan (+) seperti
bubur
Nyeri perut (+)
Lemas (+)
Pusing (+)
Demam (+)
Mual (+)
BAB berwarna coklat
kekuningan (+) seperti
bubur
Lemas (+)
Nyeri perut (+)
Mual (+)
Muntah (-)
Pusing (-)
Demam (-)
Gatal-gatal
23
O ▪Sakit Sedang
▪ Compos mentis
TD=100/70 mmHg
Nadi =80x /menit
RR = 21 x /menit
Suhu = 37,9ºC
Status Generalis:
Normocephal
Ikterik, CA +/+ , SI +/+
KGB ≠ membesar
Palmar eritem (+)
Suara napas vesikuler Rh
-/-, Wh -/-
BJ 1-2 reguler Murmur (-)
Gallop (-)
Buncit, Supel BU(+)N,
NT(+) dikuadran atas kiri
dan di epigastrium Lien
teraba Schuffner II, Hepar
tidak teraba, asites undulasi
(+)
Akral hangat,
Edema
▪Sakit Sedang
▪ Compos mentis
TD=120/60mmHg
Nadi =96 x /menit
RR = 24 x /menit
Suhu = 38,5 ºC
Status Generalis:
Normocephal
Ikterik CA +/+ , SI +/+
KGB ≠ membesar
Suara napas vesikuler Rh
-/-, Wh -/-
BJ 1-2 reguler Murmur (-)
Gallop (-)
Buncit, Supel BU(+)N,
NT(+) di kuadran atas kiri
dan di epigastrium Lien
teraba Schuffner II, Hepar
tidak teraba, asites undulasi
(+)
Akral hangat
Edema
▪ Sakit Sedang
▪ Compos mentis
TD=100/70 mmHg
Nadi=84 x /menit
RR = 24 x /menit
Suhu = 36 ºC
Status Generealis:
Normocephal
Ikterik CA +/+ , SI +/+
KGB ≠ membesar
Suara napas vesikuler
Rh -/-, Wh -/-
BJ 1-2 reguler Murmur (-)
Gallop (-)
Buncit, Supel BU(+)N,
NT(+) di kuadran atas
kanan dan di epigastrium
Lien teraba Schuffner II,
Hepar tidak teraba, asites
undulasi (+)
Akral hangat
Edema - -
24
A HEMATEMESIS MELENA
e.c. PVO
SIROSIS HEPATIK
ANEMIA
HEMATEMESIS MELENA
e.c PVO
SIROSIS HEPATIK
ANEMIA
HEMATEMESIS MELENA
e.c PVO
SIROSIS HEPATIK
ANEMIA
25
P Puasa
IVFD RA / 24 jam
Aminofluid/12 jam
NGT Spooling/6 jam
Transamin 3x1
Vit K 3x1
Omeprazole 2x1
Ceforexin 2x1
Clismas 2x
R/endoskopi jika Hb 10
IVFD RA / 24 jam
Aminofluid/12 jam
NGT Spooling/6 jam
Transamin 3x1
Vit K 3x1
Omeprazole 2x1
Cefotaxim 2x1
Furosemide tab 1x1
Sistenol k/p
R/ PRC 200 cc
R/ TC 10 kantong
R/endoskopi jika Hb 10
PRC 200 cc
IVFD RA / 24 jam
Aminofluid/12 jam
NGT Spooling/6 jam
Transamin 3x1
Vit K 3x1
Omeprazole 2x1
Cefotaxim 2x1
DH I 4x50cc
Avil 1x1 i.v.
Lasix 2x1 i.v.
Propanolol 3x5mg
Letonal 1x100
Transfusi TC 10 Unit
R/Off NGT
Target Hb 10
26
Hari 4 – 2/12/12’ Hari 5 -3/12/12’ Hari 6 – 4/12/12’
S BAB berwarna merah
kental (+) seperti jelly
Sudah 5x BAB 21.00-
5.30 WIB
Lemas (+)
Pusing (+)
Nyeri perut (+)
Demam (+)
Menggigil
Mual (+)
Muntah (+) 3x
BAB berwarna merah
(+)
NGT darah (+)
Lemas (+)
Pusing (+)
Nyeri perut (+)
Demam (+)
Mual (+)
Sesak (+)
BAB masih ada
darah(+)
NGT darah (+)
Lemas (+)
Pusing (+)
Nyeri perut (+)
Demam (+)
Mual (+)
Sesak (+)
27
O ▪Sakit Berat
▪ Compos mentis
TD=110/70 mmHg
Nadi =108x /menit
RR = 30 x /menit
Suhu = 37,7ºC
Status Generalis:
Normocephal
Ikterik, CA +/+ , SI +/+
Lidah coated tongue
KGB ≠ membesar
Palmar eritem (+)
Suara napas vesikuler Rh
-/-, Wh -/-
BJ 1-2 reguler Murmur (-)
Gallop (-)
Buncit, Supel BU(+)N,
NT(+) dikuadran atas kiri
dan di epigastrium Lien
teraba Schuffner II, Hepar
tidak teraba, asites undulasi
(+)
Akral hangat,
Edema
▪Sakit Berat
▪ Compos mentis
TD=90/60 mmHg
Nadi =108x /menit
RR = 30x /menit
Suhu = 37,9ºC
Status Generalis:
Normocephal
Ikterik, CA +/+ , SI +/+
Lidah coated tongue
KGB ≠ membesar
Suara napas vesikuler Rh
-/-, Wh -/-
BJ 1-2 reguler Murmur (-)
Gallop (-)
Buncit, Supel BU(+)N,
NT(+) dikuadran atas kiri
dan di epigastrium Lien
teraba Schuffner II, Hepar
tidak teraba, asites undulasi
(+)
Akral dingin,
Edema
▪Sakit Berat
▪ Compos mentis
TD=60/30mmHg
Nadi =110x /menit
RR = 33x /menit
Suhu = 39ºC
Status Generalis:
Normocephal
Ikterik, CA +/+ , SI +/+
Lidah coated tongue
KGB ≠ membesar
Suara napas vesikuler Rh
-/-, Wh -/-
BJ 1-2 reguler Murmur (-)
Gallop (-)
Buncit, Supel BU(+)N,
NT(+) dikuadran atas kiri
dan di epigastrium Lien
teraba Schuffner II, Hepar
tidak teraba, asites undulasi
(+)
Akral dingin,
Edema
28
A HEMATEMESISMELENA
e.c. PVO
SIROSIS HEPATIK
ANEMIA
HEMATEMESISMELENA
e.c. PVO
SIROSIS HEPATIK
ANEMIA
SYOK PERDARAHAN e.c.
HEMATEMESIS MELENA
e.c. PVO
SIROSIS HEPATIK
ANEMIA
P Puasa
Diet DH I 4x50cc
IVFD NaCl 0.9%
250cc/24jam
+Somatostatin
2 ampul
IVFD Aminofluid/12
jam
Transamin 3x1
Vit K 3x1
Omeprazole 2x1
Cefotaxim 2x1
Spooling NGT/6jam
R/endoskopi jika Hb 10
Transfusi PRC 300cc
Transfusi TC 10 Kantong
Lampu sorot untuk
pasien menggigil
Extra Farmadol 1gr
Puasa
Diet DH I 4x50cc
IVFD NaCl 0.9% / 24
jam + Injeksi Ca
gluconas 1 ampul
IVFD Aminofluid/12
jam
Transamin 3x1
Vit K 3x1
Omeprazole 2x1
Cefotaxim 2x1
Dobutamin 5μg
R/endoskopi jika Hb 10
Puasa
Diet DH I 4x50cc
IVFD NaCl 0.9%/ 24
jam
+ Somatostatin 1x2 drip
IVFD Aminofluid/12
jam
Transamin 3x1
Vit K 3x1
Omeprazole 2x1
Ondansentron
Cefotaxim 2x2gr
Dobutamin 5μg/kgBB
Dopamin 5μg/kgBB
Transfusi TC
Transfusi FFP
Transfusi WB 750ml
untuk sehari
Pharmadol jika suhu >38
ºC
R/endoskopi jika Hb 10
29
Pasien datang ke IGD RSUD Pasar Rebo pada tanggal 26 Oktober 2012 dengan keluhan, muntah darah berwarna merah kehitaman dan BAB berwarna hitam sejak pagi hari sebelum masuk Rumah Sakit. Sebelum masuk rumah sakit, pasien sudah muntah kurang lebih 1 kali sebanyak 1/2 gayung. Muntah darah pasien didahului dengan mual. Rasa mual timbul setiap pasien ingin muntah. Pasien juga mengaku bahwa BAB berwarna hitam dengan konsistensi cair sebanyak 5 kali/hari. Pasien juga mengeluh nyeri ulu hati,lelah, lemas sejak tadi pagi SMRS disertai dengan keringat dingin. Pasien mengatakan pernah mengalami sakit seperti ini. Pasien pernah dirawat 4x di RS yaitu pada tahun 2008, 2011, dan 2012. Pasien tinggal bersama dengan suami dan anaknya. Pasien mengaku mempunyai riwayat penyakit hati dan tidak mengkonsumsi alkohol sebelumnya. 30
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sakit sedang, TD = 110/70 mmHg, N = 10 x/menit, RR = 20 x/menit, Suhu = 37,9ºC, conjunctiva pucat (+/+), abdomen distensi, ascites.
Pemeriksaan laboratorium tanggal 25/11/12’, Hb : 7,9 Ht : 24% leukosit : 5.990 trombosit : 81.000 SGOT : 19 SGPT : 30 GDS :82 Ureum : 30,7 Kreatinin darah : 0,4.
Pada gambaran USG ditemukan gambaran Sirosis Hepatis disertai splenomegali dan asites, curiga varices dicardia gaster.
31
1. Hematemesis Melena 2. Sirosis Hepatis3. Anemia
32
Atas dasar Muntah darah dan BAB
berwarna hitam Riwayat penyakit Sirosis
Hepatis Pucat pada conjungtiva
tampak anemis Lemas
Rencana Pemeriksaan Pemeriksaan darah
lengkap Endoskopi
Rencana Penatalaksanaan Pasang NGT Spooling / 6 jam Puasa Tirah baring Diet makanan lunak Infus cairan agar tidak
dehidrasi Diberikan obat-obatan
hemostatik seperti vitamin K, transamin untuk menghentikan pendarahan.
Pengawasan Tekanan darah, nadi, kesadaran penderita jika terus terjadi perdarahan.
Transfusi darah untuk mengganti darah yang hilang.
33
Atas dasar : Asites Lemas Lelah Penurunan nafsu
makan HbsAg (+) Gambaran USG
abdomen: besar kurang dari normal, permukaan tidak rata, tepi tumpul, struktur Echo heterogen.
Rencana Pemeriksaan USG abdomen OT/PT Protein total Albumin Globulin Bilirubin total, direct,
indirect Protombin time Seromarker hati Biopsi hati
34
Istirahat Diet rendah garam Diuretik Punksi asites
35
Atas dasar : Konjungtiva
anemis Pasien lemas Hb = 7,9 (N=13,2-
17,3) Ht 24 %
Rencana Pemeriksaan
Pemeriksaan Hb, Ht
Rencana Penatalaksanaan
Lakukan transfusi darah.
Combiplex Feri (Zat besi)
36
37
38
Sari PustakaSari Pustaka
39
Hematemesis: muntah darah berwarna hitam seperti ter yang
berasal dari saluran cerna
bagian atas.
Melena : buang air besar darah berwarna hitam seperti ter yang
berasal dari saluran cerna bagian atas.
Hematemesis: muntah darah berwarna hitam seperti ter yang
berasal dari saluran cerna
bagian atas.
Melena : buang air besar darah berwarna hitam seperti ter yang
berasal dari saluran cerna bagian atas.
Warna hitam dari melena berasal dari kontak darah dengan asam lambung yang membentuk hematin.
Faktor-faktor penyebab perdarahan: faktor pembuluh darah (vasculopathy)
c:/tukak peptik, pecahnya varises esofagus
faktor trombosit (thrombopathy) seperti pada ITP
faktor kekurangan zat-zat pembekuan darah (coagulopathy) c:/hemofilia, sirosis hati. 40
Saluran cerna bagian atas:Saluran cerna proksimal ligamentum treitzmulai dari ;
yeyenum proksimal duodenum gaster esophagus
41
42
Kelainan
Varises
Pecahnya : • varises
esofagus (71%)
• varises kardia• varises fundus
Penyebab
pecahnya Varises
1. Gastropati hipertensi portal
2. Gastritis erosif3. Tukak peptik4. Robekan mallory
Weiss5. Penyakit
sistemik6. Sirosis hati7. Hepatitis akut
1673 Kasus Perdarahan SCBA di RS Dr. Sutomo Surabaya
Varises Esofagus
gastritis Erosif
Tukak Peptik
Ca Lambung
Dll
43
Gastritis erosiva/stress ulcer :Kebiasaan makan tidak teratur peminum alkohol, obat-obatan OAINS (NSAID), adanya penyakit sistemik yang berat, luka bakar luas, trauma.
Robekan Mallory-Weiss (robeknya mukosa peralihan esofagus dengan lambung ):Muntah yang terus menerus kemudian diikuti muntah darah.
Diatesis hemoragik :Riwayat keluarga False hematemesis :
Sering pula muntah darah ini disebabkan batuk darah, darahnya tertelan dan kemudian dimuntahkan. 44
Perdarahan SCBA
Perdarahan SCBB
Manifestasi Klinik pada umumnya
Hematemesis dan / melena
Hematokesia
Aspirasi NGT Berdarah Jernih
Rasio BUN/Kreatinin
Meningkat >35 <35
Auskultasi Hiperaktif Normal
45
Muntah dan BAB darah warna hitam ter Sindrom dispepsia, bila ada riwayat makan
obat NSAID, jamu pegal linu, alkohol, yang menimbulkan erosi/ulkus peptikum
Keadaan umum pasien sakit ringan hingga berat, dapat disertai gangguan kesadaran
Dapat terjadi syok hipovolemik Takikardia Perabaan dingin Kulit pucat Kesadaran kompos mentis hingga apatis
46
TILT TEST : Evaluasi perubahan nadi dan tekanan darah waktu berbaring dan duduk.
Bila ada hipotensi ortostatik >10 mmHg = perdarahan minimal 20% dari volume total darah.
Gejala yang sering menyertai : 1.Sinkop2.Kepala terasa ringan3.Mual, berkeringat dan haus. 4.Apabila darah keluar 40% = SYOK 47
Laboratorium:1.Hemoglobin2.Hematokrit3.Hapusan darah, penghitungan leukosit,
hitung diferensial, penghitungan trombosit.
4.Prothrombin time, partial thromboplastin time, dan faal hemostasis untuk menyingkirkan adanya kelainan faktor pembekuan yang primer ataupun sekunder.
EKG untuk melihat apakah ada iskemik jantung.
48
Penilaian tekanan vena sentral, perkiraan banyaknya perdarahan merupakan tindakan yang pertama.
Stigmata penyakit hati menahun:spider nevi, ginekomasti, atrofi testis, ikterus, asites, splenomegali, mengarah pada pecahnya varises esofagus atau mukosa lambung karena hipertensi portal.
Pemeriksaan colok dubur = untuk menyingkirkan adanya kelainan di anus atau rektum, sambil melihat warna tinja (Kleinman R 2008).
49
50
Hematemesis Melena Masif
RESUSITASI
Pipa NG(aspirasi +
lavage lambung)
Perdarahan terus positif
Perdarahan Min/MasifEKG : NUsia <60 thnVarises/nonvarises
Perdarahan Min/MasifEKG : abN/NUsia ~?Varises/nonvarises
Perdarahan MasifEKG : abN/NUsia ~?Varises
SB-Tube
Somatostatin
Vasopresin
Hemostasis Endoskopik
Angka mortalitas pada pasien dengan perdarahan SCBA dapat ditekan bila keseluruhan algoritma terutama penanganan perdarahan diikuti dengan tepat dan cepat.
Penyebab kematian terbesar perdarahan adalah syok hipovolemik yang tidak teratasi.
51
52
Sirosis HepatisSirosis Hepatis
Penyakit hepar menahun difus ditandai dengan adanya pembentukan jaringan ikat disertai nodul yang mengelilingi parenkim hepar.
Sirkulasi mikro, anatomi pembuluh darah besar dan seluruh sistem arsitektur hepar mengalami perubahan menjadi tidak teratur dan terjadi penambahan jaringan ikat (fibrosis) di sekitar parenkim hepar yang mengalami regenerasI.
53
54
Makronodular (nodul > 3mm)
Mikronodular (nodul < 3mm)
Campuran Mikro dan Makronodular (<3mm->3mm)
55
Alkoholik Kriptogenik Post Hepatitis (pasca nekrosis) Biliaris Kardiak Metabolik Keturunan dan terkait obat
56
57
SKEMA PATOFISIOLOGI SIROSIS HEPATIS Hepatitis Kronik
Sirosis Hepatis
Hipertensi Portal
Hepatocelulare Failure
Varises Esofagus
Hemoroid Interna
Tek. Hidrostatik ↑
Splenomegali
Caput MedusaeVenectasi
Hematemesis & Melena
Anemia
Shock
Bendungan Limfe
•Rambut Rontok•Wajah spt lumpur•Ikterus•Spider naevi•Eritema palmaris•Ratio Alb/Glo terbalik•Ginekomastia•Atrophi testis•Edema•Jari tabuh
Albumin turun
albumin
Hipoosmoler
Asites
Vol. Cairan intra vaskular naik
RAA
Aldosteron naik
Retensi Na dan cairan
Edema
Aldosteron antagonis
Diuretik
59
Secara fungsional, sirosis hepatis terbagi atas :
1. Sirosis Hepatis KompensataSering disebut dengan latent cirrhosis hepar. Pada stadium kompensata ini belum terlihat gejala-gejala yang nyata. Biasanya stadium ini ditemukan pada saat pemeriksaan screening.
2. Sirosis Hepatis DekompensataDikenal dengan active cirrhosis hepar, dan stadium ini biasanya gejala-gejala sudah jelas, misalnya ; asites, edema dan ikterus.60
Gejala awal sirosis hepatis meliputi:
Perasaan mudah lelah dan lemah Selera makan berkurang Perasaaan perut kembung Mual Berat badan menurun Pada laki-laki dapat timbul impotensi,
testis mengecil, buah dada membesar, dan hilangnya dorongan seksualitas.
61
Stadium lanjut (sirosis dekompensata): Hilangnya rambut badan Gangguan tidur Demam tidak begitu tinggi Gangguan pembekuan darah,
pendarahan gusi, epistaksis, gangguan siklus haid
Ikterus dengan air kemih berwarna seperti teh pekat
Muntah darah atau melena Perubahan mental: mudah lupa,
sukar konsentrasi, bingung, agitasi, sampai koma.
62
Angioma – spider angiomata (atau spider teleangiektasi),
Eritemapalmaris/ Palmar Eritem Perubahan kuku-kuku muchrche Atrofi testis hipogonodisme Splenomegali Ikterus pada kulit dan membran
mukosa akibat bilirubinemia.
63
Aspartat amino transferase (AST), atau serum glitamil oksaloasetat (SGOT) dan alanin aminotransferase (ALT) atau serum glutamilpiruvat transaminase (SGPT) meningkat tetapi tak begitu tinggi
Alkali fosfatase meningkat kurang dari 2-3 kali batas normal atas
Gama Glutamil Transpeptidase (GGT), konsentrasinya seperti halnya alkalifosfatase pada penyakit hati
Bilirubin
Albumin Globulin
Natrium serum menurun terutama pada sirosis dengan asites
Kelainan hematologi Anemia
Pemeriksaan radiologis barium meal dapat melihat varises untuk konfirmasi adanya hipertensi porta.
Tomografi komputerisasi
64
Tirah baring dan diawali diet rendah garam Spironolakton dengan dosis 100-200 mg
sekali sehari Jika pemberian spironolakton tidak adekuat
bisa dikombinasi dengan furosemid dengan dosis 200-400 mg/hari.
Parasentesis dilakukan bila asistes sangat besar.
Pengeluaran asites bisa hingga 4-6 liter dan dilindungi dengan pemberian albumin.
65
Sebelum berdarah dan sesudah berdarah bisa diberikan obat penyekat beta (propranolol).
Waktu pendarahan akut, bisa
diberikan preparat somatostatin atau oktreotid, diteruskan dengan tindakan skleroterapi atau ligasi endoskopi.
66
Prognosis pada sirosis hepatis tergantung Skor Child Pugh.
Tabel 2: Skor Child Pugh
67
Pemeriksaan 1 2 3Albumin (g/dL)
>3,5
3,0-3,5
<3,0
Bilirubin (mg/dL)
<2,0
2,0-3,0
>3,0
Gangguan kesadaran
Tiada Minimal Berat/ koma (ensefalopati)
Asites
Tiada
Terkontrol tidak Terkontrol
Nutrisi
baik cukup kurang
Keterangan nilai: Kegagalan hati ringan : indeks hati 0-3 Kegagalan hati sedang: indeks hati 4-6 Kegagalan hati berat : indeks hati 7-10
Points Class One year survival
Two year
survival
5-6
A 100%
85%
7-9
B
81%
57%
10-15
C 45%
35%
68
*Skor:•Child A (5-6) : 10-15% mortalitas pada operasi•Child B (7-9) : 30% mortalitas pada operasi•Child C (10-15) : 60% mortalitas pada operasi Total poin = 3+3+1+2+2 = 11 (C)
Sudoyo AW. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I, Edisi 4. Pusat penerbitan Departemen IPD FKUI, Jakarta. 2006
Price SA.. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Edisi 4, Vol.1. EGC, Jakarta.1995
Davey P. At Glance Medicine .Erlangga. Jakarta 2006 Eastwood GL: Gastrointestinal Bleeding. In: Greene HL, P.Johnson
W, Mancici MJ, eds. Decision Making in Medicine. St.Louis: Mosby, 1993.
Simadibrata R: Hematemesis-Melena. In: Gastroenterologi Hepatologi. Jakarta: Sagung Seto, 1990.
Stupple M, Patel MM: Gastrointestinal Emergency. In: Caterino JM, Kahan S, eds. In A Page Emergency Medicine. Massachusets: Blackwell, 2003.
Tarigan P: Tukak Gaster. In: Sudoyo AW, Setyohadi B, Alwi I, K MS, Setiati S, eds. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Volume 3. 4 ed. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FK-UI, 2007.
Diunduh dari http://id.scribd/doc/61616065/REFERAT-faizal. Pada tanggal 30-10-
2012. 69
Terima Kasih
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
70