Presentasi Kasus Anak-gizbur

70
I. IDENTITAS PASIEN. Nama : An. DCW Umur : 16 bulan. Jenis kelamin : Laki- laki. Alamat rumah : Cawang III RT1/ RW6 Makassar, Jakarta. Agama : Islam. Tanggal lahir : 22 Februari 2011. Tempat Lahir : Rumah Bersalin Cipinang Besar Jakarta Selatan. Orang Tua/ Wali Ayah Nama : Tn. I Agama : Islam. Alamat : Idem. Pekerjaan : Buruh. Penghasilan : 1,350 000. Ibu Nama : Ny. AR Agama : Islam Alamat : Idem. Pekerjaan : Ibu rumahtangga. Penghasilan : - 1

Transcript of Presentasi Kasus Anak-gizbur

Page 1: Presentasi Kasus Anak-gizbur

I. IDENTITAS PASIEN.

Nama : An. DCW

Umur : 16 bulan.

Jenis kelamin : Laki- laki.

Alamat rumah : Cawang III RT1/ RW6 Makassar, Jakarta.

Agama : Islam.

Tanggal lahir : 22 Februari 2011.

Tempat Lahir : Rumah Bersalin Cipinang Besar Jakarta Selatan.

Orang Tua/ Wali

Ayah

Nama : Tn. I

Agama : Islam.

Alamat : Idem.

Pekerjaan : Buruh.

Penghasilan : 1,350 000.

Ibu

Nama : Ny. AR

Agama : Islam

Alamat : Idem.

Pekerjaan : Ibu rumahtangga.

Penghasilan : -

II. ANAMNESIS.

(autoanamnesis dilakukan di lantai 5 timur RSUD Budi Asih)

Keluhan utama:

1

Page 2: Presentasi Kasus Anak-gizbur

Sulit makan sejak 18 hari SMRS.

Keluhan Tambahan:

Demam.

Riwayat penyakit sekarang.

Pasien dibawa ibunya datang ke RSUD Budi Asih karena sulit makan sejak 18 hari SMRS.

Dari kecil, pasien makannya sedikit dan 18 hari kebelakangan nafsu makan pasien makin menurun.

Berat badan pasien dirasakan berkurang namun tidak ditimbang oleh ibu pasien. Pasien makan bubur

hanya beberapa senduk makan dan minum susu lebih sering dari biasanya. Pasien minum susu 3

hingga 5 kali sebanyak 120 ml dengan susunya berjumlah 4 takaran. Menurut ibu pasien, nafsu makan

pasien berkurang sejak pasien demam 18 hari ini. Demam dirasakan hangat dengan perabaan tangan.

Demam dirasakan turun naik, naik terutama pada sore hari. Demam tidak disertai dengan keringat

pada waktu malam dan tidak disertai kejang. Selain itu pasien juga turut batuk dengan dahak tetapi

dahak pasien tidak dapat dikeluarkan, dan tidak ada darah. Pasien turut pilek encer bewarna putih

kekuningan. Pasien tidak mengalami masalah pada BAB, namun menurut ibu pasien, pasien sering

mencret dengan frekuensi kurang lebih 2 bulan sekali. Pasien juga tidak mengalami masalah BAK,

pasien tidak menangis saat BAK tetapi kemaluan pasien seperti bengkok ke bawah tiap kali pasien

buang air kecil, kelainan itu menurut ibunya sejak dari lahir. Menurut ibu pasien juga selama 18 hari

pasien sakit, pasien terlihat rewel, lemas dan kurang bermain. Ibu pasien menolak adanya keringat

malam, kejang, mual, muntah, dan keluarnya cairan dari telinga pasien.

Riwayat penyakit dahulu:

PENYAKIT UMUR PENYAKIT UMUR PENYAKIT UMUR

Alergi X Difteria X Jantung X

Cacingan X Diare Sering, lebih 5

kali setahun.

Ginjal X

Demam X Kejang 1 kali,sewaktu Darah X

2

Page 3: Presentasi Kasus Anak-gizbur

berdarah umur 6 bulan

Demam tifoid X Kecelakaan X Paru X

Otitis X Morbili 1 kali, usia 1

tahun.

Tuberkulosis X

Parotitis X Operasi X Lainnya X

Riwayat penyakit keluarga.

Ibu pasien menolak adanya keluarga yang mengalami sakit seperti pasien. Batuk lama,

diabetes mellitus, darah tinggi, dan sakit jantung.

Riwayat kehamilan dan kelahiran:

KEHAMILAN Morbiditas kehamilan. Saat hamil ibu pasien tidak memiliki

darah tinggi, kencing manis.

Perawatan antenatal. Rutin kontrol ke bidan tiap bulan

sekali, waktu kandungan usia 9 bulan,

kontrol 2 minggu sekali.

KELAHIRAN Tempat Kelahiran. Rumah bersalin.

Penolong Persalinan. Bidan.

Cara Bersalin. Spontan/ normal.

Penyulit kelahiran: tidak ada.

Masa Gestasi Cukup bulan (aterm)

Keadaan Bayi. Berat lahir: 2600 gram.

Panjang lahir:50cm

Lingkar kepala: tidak tahu.

Langsung menangis: iya.

Pucat (-) biru (-) kuning (-) kejang (-)

3

Page 4: Presentasi Kasus Anak-gizbur

Nilai APGAR: tidak tahu.

Kelainan bawaan: tidak ada.

Kesan: Riwayat kehamilan dan persalinan baik.

Riwayat perkembangan.

Pertumbuhan gigi pertama : 12 bulan.

Psikomotor

Tengkurap : 6 bulan.

Duduk : 9 bulan.

Berdiri : 10 bulan.

Berjalan : -

Berbicara : Perkataan yang biasa dibicarakan “mama”

Membaca dan menulis : -

Kesan: terdapat keterlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan pasien (delayed motorik)

Riwayat makanan.

Umur (bulan) ASI/ PASI Buah/ biskuit Bubur susu Nasi tim

0-2 + (ASI – 2 hari) - - -

2-4 PASI - - -

4-6 PASI - + -

6-8 PASI + + +

10-12 PASI + - +

4

Page 5: Presentasi Kasus Anak-gizbur

Umur diatas 1 tahun.

Jenis Makanan Frekuensi dan Jumlah

Nasi/ pengganti 3 kali sehari, 1 mangkuk kecil/kali.

Sayur 3 kali sehari dicampur.

Daging 1 kali seminggu, 1 potong/kali.

Telur Jarang .

Ikan Tidak pernah.

Tahu 3 kali sehari, 1 potong/kali.

Tempe 3 kali sehari, 1 potong/kali.

Susu (merk/ takaran) Susu bendera, 5x120ml (1 takar=30ml)

Lain-lain -

Analisa status gizi:

Jumlah kebutuhan kalori per hari= BB ideal x kebutuhan energi

= 10.2 x 100 kkal

=1020kkal/hari (60% KH, 20%protein,20%lemak)

= 612kkal KH, 204kkal protein, 204 kkal lemak.

Jumlah kalori pasien per hari= 1 ½ porsi (150g)

1. Bubur nasi wortel 150g= 187.5kkal.

2. 3 potong tempe ukuran sedang (3x25g)= 149.3 kkal

3. Susu bendera 5kali perhari 120ml/kali.

= 5x120ml (30ml/takar) * 1 takar susu= 4.67g ~ 5g

=5 x (4x5)=100g

=464kkal.

5

Page 6: Presentasi Kasus Anak-gizbur

Kesimpulan jumlah kalori pasien/hari= (187.5+ 149.3 + 464)kkal

= 751.5 kkal.

Jumlah karbohidrat, protein dan lemak dalam porsi/ hari= (90.6 (48%), 40.5 (22%), 26.4 (36%))

Kesan: tidak baik kualitas dan kuantitasnya.

Riwayat Imunisasi.

Vaksin Dasar (umur) Ulangan (umur)

BCG 2 bulan

DPT/ PT 2 bulan 4 bulan 6 bulan

POLIO 0,2 bulan 4 bulan 6 bulan

CAMPAK 9 bulan

HEPATITIS B 0 bulan 1 bulan 6 bulan

Kesan: imunisasi dasar untuk anak lengkap mengikut IDAI.

Riwayat keluarga (corak reproduksi).

No Tanggal lahir Jenis

Kelamin

Hidup Lahir

mati

Abortus Mati

(sebab)

Keterangan

Kesehatan

1. 6 Mei 2008 Perempuan √

2. 22 Februari 2011 Laki-laki √

Riwayat keluarga ibu pasien:

Kedua orang tua pasien tidak mengalami masalah seperti pasien.

Anggota lain yang serumah:

Tidak ada anggota keluarga yang mengalami masalah yang sama seperti pasien.

Kesan: riwayat keluarga baik.

6

Page 7: Presentasi Kasus Anak-gizbur

Perumahan:

Kedua orang tua termasuk pasien menumpang di rumah kakek pasien di mana kawasan ,

perumahan padat. Rumah 1 lantai dengan jumlaah kamar 2 terbuat dari batu bata. Jumlah jendela 1,

dengan pencahayaan yang tidak adekuat.

Kesan: keadaan lingkungan kurang baik.

Riwayat pernikahan:

Ayah Ibu

Nama Tn I Ny. AR

Perkahwinan ke Pertama Pertama

Umur saat menikah 28 tahun 26 tahun.

Pendidikan terakhir SMA SMK

Agama Islam Islam.

Suku bangsa Betawi Betawi

Keadaan kesehatan Baik Baik.

Kosanguinitas - -

Penyakit, bila ada - -

III. PEMERIKSAAN FISIK.

(Dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012, di lantai 5 timur)

Keadaan umum : tampak sakit sedang.

Kesadaran : compos mentis.

Data antoprometri

7

Page 8: Presentasi Kasus Anak-gizbur

Berat badan : 6.5 kg (berat badan tertinggi 6.8 kg, usia 9 bulan)

Tinggi badan : 75.5 cm

Lingkar kepala : 41cm

Lingkar dada : 39cm

Lingkar lengan atas : 12.5cm

Status Gizi

BB/U : (6.5/ 11.2) x 100% = 58%

TB/U : (75.5/ 80) x 100% = 94%

BB/TB : (6.5/ 10.2) x 100% = 63.3 %

Skor Z : (6.5- 10.1) / (10.1-9.1) = -3.6 SD

Kesan gizi : Gizi buruk.

Tanda vital

Frekuensi Nadi : 132kali permenit, cepat, isi cukup, sama kanan dan kiri.

Tekanan Darah : -

Frekuensi Napas : 36 kali permenit

Suhu Tubuh :38.4’C

Status Generalis

Kepala : mikrosefali, muka seperti orang tua.

Rambut : warna hitam, distribusi merata, dan tidak mudah dicabut.

Mata : konjungtiva anemis (-/-) skela ikterik (-/-), bercak bitot (-/-), cekung (+/+)

Telinga : normotia, serumen (+/+), secret (-/-), nyeri tekan tragus (-/-), membran

timpani intak (-/-)

Hidung : deforrmitas (-), secret (+/+).

Bibir : pucat (-), kering (-), sianosis (-).

Mulut : candidiasis oral (-), oral hygiene baik, karies gigi (-)

Lidah : normoglossia, coated tounge (-)

8

Page 9: Presentasi Kasus Anak-gizbur

Tonsil :T1- T1, tenang, hiperemis (-)

Tenggorokan : faring hiperemis (-)

Leher : kelenjar tiroid dan kelenjar limfe tidak teraba membesar

Thoraks : Bentuk : iga tambang (+) sedikit, retaksi iga (-)

Pergerakan : simetris pada saat statis dan dinamis.

Pernapasan : abdominotorakal.

Jantung : Inspeksi : ictus cordis terlihat pada sela iga 4 dari medial garis

midklavikularis kiri.

Palpasi : teraba iktus kordis pada sela iga ke 4 dari medial garis

midklavikularis kiri, thrill (-).

Perkusi : sulit ditentukan

Auskultasi : bunyi jantung 1 dan 2 reguler, tiada murmur dan gallop.

Paru :Inspeksi : simetris pada saat statis dan dinamis.

Palpasi : vocal fremitus tidak dapat ditentukan.

Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.

Auskultasi : suara napas bronkovesikuler, ronkhi (-/-) wheezing (-/-).

Abdomen :Inspeksi : perut cekung

Palpasi : supel, tiada nyeri tekan dan nyeri lepas, hepar dan lien tidak

teraba membesar, ballottement (-) kiri dan kanan.

Perkusi : rata- rata bunyi timpani, shifting dullness (-), undulasi (-).

Auskultasi : bising usus (+) 2 dalam 1 menit.

Ekstremitas : akral hangat, tonus otot (normotonus), sendi (aktif), kekuatan (+5),

oedema (-), petechiae (-)

Genitalia : chordee penile, sedikit baggy pants.

IV. PEMERIKSAAN LABORATORIUM.

9

Page 10: Presentasi Kasus Anak-gizbur

JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL

Hematologic lengkap

Darah lengkap:

Lekosit

Eritrosit

Haemoglobin

Hematokrit

Trombosit

LED

Hitung jenis:

Basofil

Eosinofil

Netrofil batang

Netrofil segmen

Limfosit

Monosit

14.5

4.2

9.9

30

250

25

2

1

0

57

31

9

Ribu/uL

Juta/ uL

g/ dL

%

Ribu/uL

mm/jam

%

%

%

%

%

%

6-17

3.6- 5.2

10.7-13.1

35-43

217-497

0-10

0-1

1-5

0-8

17-60

20-70

1-11

Kimia klinik:

Mekanisme karbohidrat:

Glukosa darah sewaktu 97 mg/dl 33-111

Elektrolit:

Natrium

Kalium

141

4.4

mmol/L

mmol/L

135-155

3.6-5.5

10

Page 11: Presentasi Kasus Anak-gizbur

Klorida 108 mmol/L 98-109

Imunoserologi:

Anti HIV

Screening/ rapid test Non reaktif - Non- reaktif

V. RESUME.

Anak D, laki- laki, datang ke RSUD Budi Asih bersama ibunya dengan

keluhan sulit makan sejak 18 hari SMRS. berat badan pasien berkurang. Tiap kali

makan hanya habis beberapa senduk. Menurut ibu pasien sehari pasien makan ½ porsi

sebanyk 3 kali dengan komposisi didalamnya bubur nasi dicampur sayur dan

ditambah tahu atau tempe. Pasien juga minum susu bendera sebanyak 5 kali perhari

dengan jumlah 120ml per kali. Pasien turut demam 18 hari SMRS disertai batuk pilek.

BAB normal kali ini namun pasien sering diare kurang lebih 2 bulan sekali. BAK

normal tetapi penis pasien melengkung ke bawah tiap kali BAK.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak sakit sedang dengan berat

badan 6.5kg dan panjang badan 75.5 cm. selain itu didapatkan muka seperti orang tua,

iga agak tambang, baggy pants. Menurut kriteria WHO-NCHS mengikut BB/TB

pasien termasuk dalam gizi buruk. Setelah dilakukan analisa gizi menurut nutrisurvey

didapatkan jumlah kalori yang dikonsumsi anak ini 751.5 kkal, sedangkan kebutuhan

energy anak ini adalah 1020 kkal. Didapatkan takikardia pada pasien, takipnoe, dan

febris. Selain itu pasien turut mengalami chordee penile.

Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan anemia ringan (9.9 g/dl) dan LED

yang meningkat (25mm/jam).

11

Page 12: Presentasi Kasus Anak-gizbur

VI. DIAGNOSIS BANDING.

1. Malnutrisi tipe marasmus-kwashiorkor.

2. Anemia e.c penyakit kronik.

3. Suspek TB paru.

VII. DIAGNOSIS KERJA.

1. Malnutrisi tipe marasmus.

2. Anemia mikrositik hipokrom e.c malnutrisi.

3. Suspek TB paru

4. Chordee penile.

VIII. ANJURAN PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Tes mantoux.

2. Foto rontgen lateral kanan.

3. Pemeriksaan urin lengkap.

4. Pemeriksaan TIBC dan total iron serum.

5. Konsul gizi.

6. Konsul bedah.

IX. PENATALAKSANAAN.

1. Non medikamentosa:

- Energy: 100 kcal/kgBB ideal (100x 10.2= 1020 kcal)

- Makanan cair FF2= 8x100cc =800kkal.

2. Medikamentosa.

12

Page 13: Presentasi Kasus Anak-gizbur

- Vitamin A 1x 200 000 IU

- As. Folat 1x1mg

- Paracetamol 70mg (>38’C)

X. PROGNOSIS.

Ad vitam: Ad bonam.

Ad functionam : dubia ad bonam.

Ad sanationam: dubia ad bonam.

XI. FOLLOW- UP.

Perawatan hari pertama (20 Juni 2012).

Subjektif Objektif Analisis Planning

Demam (+)

Batuk berdahak

tidak dapat

dikeluarkan.

BAB dan BAK

normal.

KU: TSS/CM

BB: 6.6kg

Nadi: 132 kali per

menit, isi cukup.

Pernafasan: 32 kali

permenit.

Suhu : 38.7’C

Kepala: mikrosefali

Mata: cekung (+/+)

Hidung: secret (+/+)

Telinga: secret (-/-)

Mulut: bibir agak

kering (+/+).

Leher: KGB ttm

Toraks: gerak dada

simetris kanan kiri.

Suara nafas

-gizi buruk

-observasi febris

hari ke 20.

-batuk pilek ec

ISPA.

-anemia mikrositik

hipokrom.

-chordee penile

Paracetamol

1x70mg

Vitamin A

1x200000IU

As. Folat 1x 1mg

MC FF2 8x 100ml

Ulang UL

13

Page 14: Presentasi Kasus Anak-gizbur

vesikuler,ronkhi (-)

wheezing (-) BJ 1

dan 2 regular,

murmur (-), gallop

(-).

Abdomen: supel,

datar, bising usus 2

kali per menit, nyeri

tekan (-), hepar dan

lien ttm.

Ekstremitas: akral

hangat (+)

Urin: 600g.

Minum:720ml.

Perawatan hari kedua (21 Juni 2012).

Subjektif Objektif Analisis Planning

Demam (-)

Batuk berdahak

tidak dapat

dikeluarkan.

BAB dan BAK

normal.

KU: TSS/CM

BB: 6.5kg

Nadi: 132 kali per

menit, isi cukup.

Pernafasan: 30 kali

permenit.

Suhu : 37.4’C

Kepala: mikrosefali

Mata: CA (-/-),cekung

(+/+)

-gizi buruk

-observasi febris

hari ke 21.

-batuk pilek ec

ISPA

-anemia

mikrositik

hipokrom.

Pasang venflon

Ampisilin i.v

4x250mg

Ambroxol 3mg

3x 1bks

Vitamin A

1x 200000IU

As. Folat 1x 1mg

14

Page 15: Presentasi Kasus Anak-gizbur

Hidung: secret (+/+)

Telinga: secret (-/-)

Mulut: bibir agak

kering (+/+).

Leher: KGB ttm

Toraks: gerak dada

simetris kanan kiri.

Suara nafas

vesikuler,ronkhi (-)

wheezing (-) BJ 1 dan

2 regular, murmur (-)

gallop (-).

Abdomen: supel,

datar, bising usus 2

kali per menit, nyeri

tekan (-), hepar dan

lien ttm.

Ekstremitas: akral

hangat (+)

Minum: 930cc

Urin: 760cc

BAB: 100g

-chordee penile MC FF2 8x 120ml

Ulang Mantoux

test (hasil baca

24/6/12)

Perawatan hari ketiga (22 Juni 2012).

Subjektif Objektif Analisis Planning

Demam (-)

Batuk berdahak

tidak dapat

dikeluarkan.

BAB dan BAK

normal.

KU: TSS/CM

BB: 6.5kg

Nadi: 112 kali per

menit, isi cukup.

Pernafasan: 3 kali

permenit.

-chordee penile

-observasi febris

hari ke 22.

-batuk pilek ec

ISPA

-gizi buruk

Pasang venflon

Ampisilin i.v

4x250mg

Ambroxol 3mg 3x

1bks

Vitamin A 1x

15

Page 16: Presentasi Kasus Anak-gizbur

Suhu : 36.7’C

Kepala: mikrosefali

Mata: CA (-/-),

cekung (+/+)

Hidung: secret (+/+)

Telinga: secret (-/-)

Mulut: bibir agak

kering (-).

Leher: KGB ttm

Toraks: gerak dada

simetris kanan kiri.

Suara nafas

vesikuler,ronkhi (-)

wheezing (-) BJ 1 dan

2 regular, murmur (-)

gallop (-).

Abdomen: supel,

datar, bising usus 2

kali per menit, nyeri

tekan (-), hepar dan

lien ttm.

Ekstremitas: akral

hangat (+)

Minum: 560cc

campur: 200g

BAK: 480g

Hasil lab 21/6/12:

Urinalisa

Nitrit +ve

Darah 1+

Esterase lekosit 3+

Sedimen urin

200000IU

As. Folat 1x 1mg

MC FF2 8x120ml

Ulang UL

16

Page 17: Presentasi Kasus Anak-gizbur

Lekosit 60-70/LPB

Eritrosit 2- 3/LPB.

Perawatan hari keempat, (23 Juni 2012).

Subjektif Objektif Analisis Planning

Demam (-)

Batuk berdahak

tidak dapat

dikeluarkan.

Pilek (+)

BAB dan BAK

normal.

KU: TSS/CM

BB: 6.5kg

Nadi: 112 kali per

menit, isi cukup.

Pernafasan: 3 kali

permenit.

Suhu : 36.3’C

Kepala: mikrosefali

Mata: CA (-/-),

cekung (+/+)

Hidung: secret (+/+)

Telinga: secret (-/-)

Mulut: bibir agak

kering (-).

Leher: KGB ttm

Toraks: gerak dada

simetris kanan kiri.

Suara nafas

vesikuler,ronkhi (-)

wheezing (-) BJ 1 dan

2 regular, murmur (-)

-gizi buruk

-observasi febris

hari ke 22.

-batuk pilek ec

ISPA

-anemia

mikrositik

hipokrom

-Chordee penile

Venflon

Ampisilin i.v

4x250mg

Ambroxol 3mg 3x

1bks

Vitamin A 1x

200000IU

As. Folat 1x 1mg

MC FF2 6x150ml

Bubur saring 1x ½

porsi.

Konsul gizi.

17

Page 18: Presentasi Kasus Anak-gizbur

gallop (-).

Abdomen: supel,

datar, bising usus 2

kali per menit, nyeri

tekan (-), hepar dan

lien ttm.

Ekstremitas: akral

hangat (+)

Minum: 900cc

BAB,BAK: 400g

BAK: 100g

Hasil lab (22/6/12)

Kejernihan: agak

keruh.

Nitrit –ve

Darah –ve

Esterase lekosit –ve

Sedimen urin

Lekosit: 1-2/LPB

Eritrosit 0-1/LPB

Perawatan hari kelima, (24 Juni 2012).

18

Page 19: Presentasi Kasus Anak-gizbur

Subjektif Objektif Analisis Planning

Demam (-)

Batuk berdahak

tidak dapat

dikeluarkan.

BAB dan BAK

normal.

KU: TSS/CM

BB: 6.5kg

Nadi: 128 kali per

menit, isi cukup.

Pernafasan: 3 kali

permenit.

Suhu : 36.5’C

Kepala: mikrosefali

Mata: CA (-/-) SI(-/-)

Hidung: secret (+/+)

Telinga: secret (-/-)

Mulut: dbn

Leher: KGB ttm

Toraks: gerak dada

simetris kanan kiri.

Suara nafas

vesikuler,ronkhi (-)

wheezing (-) BJ 1 dan

2 regular, murmur (-)

gallop (-).

Abdomen: supel,

datar, bising usus 2

kali per menit, nyeri

tekan (-), hepar dan

-chordee penile

-observasi febris

hari ke 22.

-batuk pilek ec

ISPA

-gizi buruk

Venflon

Ampisilin i.v

4x250mg

Ambroxol 3mg 3x

1bks

Vitamin A 1x

200000IU

As. Folat 1x 1mg

MC FF2 6x150ml

Bubur saring 1x ½

porsi.

Konsul gizi.

19

Page 20: Presentasi Kasus Anak-gizbur

lien ttm.

Ekstremitas: akral

hangat (+)

Minum: 900cc

BAB,BAK: 400g

BAK: 100g

Perawatan hari keenam (25 Juni 2012).

Subjektif Objektif Analisis Planning

Demam (-)

Batuk berdahak

tidak dapat

dikeluarkan.

BAB dan BAK

normal.

Muntah 1kali

Nafsu makan

bertambah

Intake makanan

cukup baik

BB dirasakan

bertambah.

KU: TSS/CM

BB: 6.7kg

Nadi: 112 kali per

menit, isi cukup.

Pernafasan: 3 kali

permenit.

Suhu : 36.7’C

Kepala: mikrosefali

Mata: CA (-/-),

cekung (+/+).

Hidung: secret (+/+)

Telinga: secret (-/-)

Mulut: dbn.

Leher: KGB ttm

Toraks: gerak dada

simetris kanan kiri.

-chordee penile

-observasi febris

hari ke 22.

-batuk pilek ec

ISPA

-gizi buruk

Venflon

Ampisilin i.v

4x250mg

Ambroxol 3mg 3x

1bks

Vitamin A 1x

200000IU

As. Folat 1x 1mg

MC FF2 3x150ml

Bubur breda 5x ½

porsi.

20

Page 21: Presentasi Kasus Anak-gizbur

Suara nafas

vesikuler,ronkhi (-)

wheezing (-) BJ 1 dan

2 regular, murmur (-)

gallop (-).

Abdomen: supel,

datar, bising usus 2

kali per menit, nyeri

tekan (-), hepar dan

lien ttm.

Ekstremitas: akral

hangat (+)

Minum:790ml

BAK:300ml

Campur:440g

Hasil MT= negative

(0 mm).

Perawatan hari ketujuh (26 Juni 2012).

Subjektif Objektif Analisis Planning

Demam (-)

Batuk berdahak

tidak dapat

dikeluarkan.

BAB dan BAK

KU: TSS/CM

BB: 6.7kg

Nadi: 112 kali per

menit, isi cukup.

Pernafasan: 32 kali

-chordee penile

-observasi febris

hari ke 22.

-batuk pilek ec

Venflon

Ampisilin i.v

4x250mg

Ambroxol 3mg 3x

21

Page 22: Presentasi Kasus Anak-gizbur

normal.

Muntah (-)

Mencret 2 kali (+)

Nafsu makan

bertambah.

Makanan habis.

permenit.

Suhu : 35.7’C

Kepala: mikrosefali

Mata:CA (-/-),

cekung (+/+).

Hidung: secret (+/+)

Telinga: secret (-/-)

Mulut: dbn

Leher: KGB ttm

Toraks: gerak dada

simetris kanan kiri.

Suara nafas

vesikuler,ronkhi (-)

wheezing (-) BJ 1

dan 2 regular,

murmur (-) gallop

(-).

Abdomen: supel,

datar, bising usus 2

kali per menit, nyeri

tekan (-), hepar dan

lien ttm.

Ekstremitas: akral

hangat (+)

Minum:740ml

ISPA

-gizi buruk

1bks

Vitamin A 1x

200000IU

As. Folat 1x 1mg

MC FF2 4x125ml

Bubur breda 4x ¾

porsi.

22

Page 23: Presentasi Kasus Anak-gizbur

BAK: 250g

BAB: 120ml

Campur:220g

Perawatan hari kelapan (27 Juni 2012)

Subjektif Objektif Analisis Planning

Demam (-)

Batuk berdahak

tidak dapat

dikeluarkan.

Muntah (-)

Makan habis,

nafsu makan baik.

BAB dan BAK

normal.

KU: TSS/CM

BB: 6.7kg

Nadi: 112 kali per

menit, isi cukup.

Pernafasan: 3 kali

permenit.

Suhu : 36.4’C

Kepala: mikrosefali

Mata: CA (-/-),

cekung (+/+).

Hidung: secret (+/+)

Telinga: secret (-/-)

Mulut: dbn.

Leher: KGB ttm

Toraks: gerak dada

simetris kanan kiri.

Suara nafas

vesikuler,ronkhi (-)

wheezing (-) BJ 1 dan

2 regular, murmur(-)

-chordee penile

-observasi febris

hari ke 22.

-batuk pilek ec

ISPA

-gizi buruk

Venflon

Ambroxol 3mg 3x

1bks

Vitamin A 1x

200000IU

As. Folat 1x 1mg

INH 1x 50mg

(7.4mg/kgBB/x)

Rif 1x 75mg

(11.2mg/kgBB/x)

PZA 1x200mg

(29.8mg/kgBB/x)

MC FF2 4x125ml

Bubur breda

4x1porsi.

23

Page 24: Presentasi Kasus Anak-gizbur

gallop(-).

Abdomen: supel,

datar, bising usus 2

kali per menit, nyeri

tekan (-), hepar dan

lien ttm.

Ekstremitas: akral

hangat (+)

Minum:600ml

BAK: 600g

Perawatan hari kesembilan (28 Juni 2012).

Subjektif Objektif Analisis Planning

Demam (-)

Batuk berdahak

tidak dapat

dikeluarkan.

BAB dan BAK

normal.

Nafsu makan

bertambah.

Makanan habis.

KU: TSS/CM

BB: 6.6kg

Nadi: 112 kali per

menit, isi cukup.

Pernafasan: 3 kali

permenit.

Suhu : 37.2’C

Kepala: mikrosefali

Mata: CA (-/-),

cekung (+/+).

Hidung: secret (+/+)

Telinga: secret (-/-)

-chordee penile

-observasi febris

hari ke 22.

-batuk pilek ec

ISPA

-gizi buruk

Venflon

Ambroxol 3mg 3x

1bks

Vitamin A 1x

200000IU

As. Folat 1x 1mg

INH 1x 50mg

(7.4mg/kgBB/x)

Rif 1x 75mg

(11.2mg/kgBB/x)

PZA 1x200mg

(29.8mg/kgBB/x)

24

Page 25: Presentasi Kasus Anak-gizbur

Mulut: dbn.

Leher: KGB ttm

Toraks: gerak dada

simetris kanan kiri.

Suara nafas

vesikuler,ronkhi (-)

wheezing (-) BJ 1 dan

2 regular, murmur(-)

gallop(-).

Abdomen: supel,

datar, bising usus 2

kali per menit, nyeri

tekan (-), hepar dan

lien ttm.

Ekstremitas: akral

hangat (+)

Minum:500ml

BAK: 710g

MC FF2 4x125ml

Bubur breda

4x1porsi.

Perawatan hari kesepuluh (29 Juni 2012).

Subjektif Objektif Analisis Planning

Demam (-)

Batuk berdahak

tidak dapat

KU: TSS/CM

BB: 6.7kg

Nadi: 112 kali per

-chordee penile

-observasi febris

Venflon

Ambroxol 3mg 3x

25

Page 26: Presentasi Kasus Anak-gizbur

dikeluarkan.

BAB dan BAK

normal.

Nafsu makan

bertambah.

Makanan habis.

menit, isi cukup.

Pernafasan: 3 kali

permenit.

Suhu : 36.7’C

Kepala: mikrosefali

Mata:CA (-/-),

cekung (+/+).

Hidung: secret (+/+)

Telinga: secret (-/-)

Mulut: dbn.

Leher: KGB ttm

Toraks: gerak dada

simetris kanan kiri.

Suara nafas

vesikuler,ronkhi (-)

wheezing (-) BJ 1

dan 2 regular,

murmur(-) gallop(-).

Abdomen: supel,

datar, bising usus 2

kali per menit, nyeri

tekan (-), hepar dan

lien ttm.

Ekstremitas: akral

hangat (+)

hari ke 22.

-batuk pilek ec

ISPA

-gizi buruk

1bks

Vitamin A 1x

200000IU

As. Folat 1x 1mg

INH 1x 50mg

(7.4mg/kgBB/x)

Rif 1x 75mg

(11.2mg/kgBB/x)

PZA 2x90mg

(29.8mg/kgBB/x)

Curliv syrup

1x1cth

MC FF2 4x125ml

Bubur breda

4x1porsi.

26

Page 27: Presentasi Kasus Anak-gizbur

Minum:500ml

BAK: 1200g

Perawatan hari kesebelas (30 Juni 2012).

Subjektif Objektif Analisis Planning

Demam (-)

Batuk berdahak

tidak dapat

dikeluarkan.

BAB dan BAK

normal.

Makan habis.

KU: TSS/CM

BB: 6.6kg

Nadi: 112 kali per

menit, isi cukup.

Pernafasan: 3 kali

permenit.

Suhu : 36.7’C

Kepala: mikrosefali

Mata: CA (-/-),

cekung (+/+).

Hidung: secret (+/+)

Telinga: secret (-/-)

Mulut: dbn

Leher: KGB ttm

Toraks: gerak dada

simetris kanan kiri.

Suara nafas

vesikuler,ronkhi (-)

wheezing (-) BJ 1

dan 2 regular,

murmur(-) gallop(-).

-chordee penile

-observasi febris

hari ke 22.

-batuk pilek ec

ISPA

-gizi buruk

Venflon

NGT

Ambroxol 3mg 3x

1bks

Vitamin A 1x

200000IU

As. Folat 1x 1mg

INH 1x 50mg

(7.4mg/kgBB/x)

Rif 1x 75mg

(11.2mg/kgBB/x)

PZA 2x90mg

(29.8mg/kgBB/x)

Curliv syrup

1x1cth

MC FF2 4x125ml

Bubur breda

4x1porsi.

27

Page 28: Presentasi Kasus Anak-gizbur

Abdomen: supel,

datar, bising usus 2

kali per menit, nyeri

tekan (-), hepar dan

lien ttm.

Ekstremitas: akral

hangat (+)

Minum:375ml

BAK: 800g

Perawatan hari kedua belas (1 Juni 2012).

Subjektif Objektif Analisis Planning

Demam (-)

Batuk berdahak

tidak dapat

dikeluarkan.

BAB dan BAK

normal.

Makan habis.

KU: TSS/CM

BB: 6.8kg

Nadi: 120 kali per

menit, isi cukup.

Pernafasan: 3 kali

permenit.

Suhu : 36.7’C

Kepala: mikrosefali

Mata: CA (-/-),

cekung (+/+).

Hidung: secret (+/+)

Telinga: secret (-/-)

-chordee penile

-observasi febris

hari ke 22.

-batuk pilek ec

ISPA

-gizi buruk

Venflon

NGT

Ambroxol 3mg

CTM 0.65mg

Terbutalin 0.3mg

3x1bks

Vitamin A 1x

200000IU

As. Folat 1x 1mg

INH 1x 50mg

(7.4mg/kgBB/x)

28

Page 29: Presentasi Kasus Anak-gizbur

Mulut: dbn.

Leher: KGB ttm

Toraks: gerak dada

simetris kanan kiri.

Suara nafas

vesikuler,ronkhi (-)

wheezing (-) BJ 1

dan 2 regular,

murmur(-) gallop(-).

Abdomen: supel,

datar, bising usus 2

kali per menit, nyeri

tekan (-), hepar dan

lien ttm.

Ekstremitas: akral

hangat (+)

Minum:375ml

BAK: 800g

Rif 1x 75mg

(11.2mg/kgBB/x)

PZA 2x90mg

(29.8mg/kgBB/x)

Curliv syrup

1x1cth

MC FF2 4x125ml

Bubur breda

4x1porsi.

Perawatan hari ketiga belas (2 Juni 2012).

Subjektif Objektif Analisis Planning

Demam (-)

Batuk berdahak

tidak dapat

dikelurkan.

BAB dan BAK

KU: TSS/CM

BB: 6.9kg

Nadi: 112 kali per

menit, isi cukup.

Pernafasan: 3 kali

-chordee penile

-observasi febris

hari ke 22.

-batuk pilek ec

Venflon

NGT

Ambroxol 3mg

CTM 0.65mg

29

Page 30: Presentasi Kasus Anak-gizbur

normal.

Makan habis.

permenit.

Suhu : 36.7’C

Kepala: mikrosefali

Mata: CA (-/-),

cekung (+/+).

Hidung: secret (+/+)

Telinga: secret (-/-)

Mulut: dbn.

Leher: KGB ttm

Toraks: gerak dada

simetris kanan kiri.

Suara nafas

vesikuler,ronkhi (-)

wheezing (-) BJ 1

dan 2 regular,

murmur(-) gallop(-).

Abdomen: supel,

datar, bising usus 2

kali per menit, nyeri

tekan (-), hepar dan

lien ttm.

Ekstremitas: akral

hangat (+)

Minum:750ml

BAK: 900g

ISPA

-gizi buruk

Terbutalin 0.3mg

3x1bks

Vitamin A 1x

200000IU

As. Folat 1x 1mg

INH 1x 50mg

(7.4mg/kgBB/x)

Rif 1x 75mg

(11.2mg/kgBB/x)

PZA 2x90mg

(29.8mg/kgBB/x)

Curliv syrup

1x1cth

MC FF2 4x125ml

Bubur breda

4x1porsi.

30

Page 31: Presentasi Kasus Anak-gizbur

Perawatan hari keempat belas (3 Juni 2012).

Subjektif Objektif Analisis Planning

Demam (-)

Batuk berdahak

tidak dapat

dikelurkan.

BAB dan BAK

normal.

Makan habis.

KU: TSS/CM

BB: 7.0kg

Nadi: 112 kali per

menit, isi cukup.

Pernafasan: 28 kali

permenit.

Suhu : 36.7’C

Kepala: mikrosefali

Mata: CA (-/-),

cekung (+/+).

Hidung: secret (+/+)

Telinga: secret (-/-)

Mulut: bibir agak

kering (+/+).

Leher: KGB ttm

Toraks: gerak dada

simetris kanan kiri.

Suara nafas

vesikuler,ronkhi (-)

wheezing (-) BJ 1

dan 2 regular,

murmur(-) gallop(-).

-chordee penile

-observasi febris

hari ke 22.

-batuk pilek ec

ISPA

-gizi buruk

Venflon

NGT

Ambroxol 3mg

CTM 0.65mg

Terbutalin 0.3mg

3x1bks

Vitamin A 1x

200000IU

As. Folat 1x 1mg

INH 1x 50mg

(7.4mg/kgBB/x)

Rif 1x 75mg

(11.2mg/kgBB/x)

PZA 2x90mg

(29.8mg/kgBB/x)

Curliv syrup

1x1cth

MC FF2 4x125ml

Bubur breda

4x1porsi.

Edukasi ortu.

31

Page 32: Presentasi Kasus Anak-gizbur

Abdomen: supel,

datar, bising usus 2

kali per menit, nyeri

tekan (-), hepar dan

lien ttm.

Ekstremitas: akral

hangat (+)

Minum:750ml

BAK: 900g

Pasien boleh pulang

Control poli anak.

XII. TINJAUAN PUSTAKA.

1. MALNUTRISI

Malnutrisi adalah suatu keadaan di mana tubuh mengalami gangguan dalam

penggunaan zat gizi untuk pertumbuhan, perkembangan dan aktivitas. Malnutrisi dapat

32

Page 33: Presentasi Kasus Anak-gizbur

disebabkan oleh kurangnya asupan makanan maupun adanya gangguan terhadap absorbsi,

pencernaan dan penggunaan zat gizi dalam tubuh.

Penyebab malnutrisi menurut kerangka konseptual UNICEF dapat dibedakan menjadi

penyebab langsung (immediate cause), penyebab tidak langsung (underlying cause) dan

penyebab dasar (basic cause).

Kurangnya asupan makanan dan adanya penyakit merupakan penyebab langsung

malnutrisi yang paling penting. Penyakit, terutama penyakit infeksi, mempengaruhi jumlah

asupan makanan dan penggunaan nutrien oleh tubuh. Kurangnya asupan makanan sendiri

dapat disebabkan oleh kurangnya jumlah makanan yang diberikan, kurangnya kualitas

makanan yang diberikan dan cara pemberian makanan yang salah.

Di Indonesia, angka kebutuhan energi untuk kelompok umur 0-6 bulan adalah 550

kkal/hari, kelompok umur 7-12 bulan 650 kkal/hari,  kelompok umur 1-3 tahun 1000

kkal/hari, dan  kelompok umur 4-6 tahun 1550 kkal/hari.

Pemberian makanan tambahan sebagai pendamping ASI dimulai saat anak berusia 6

bulan dengan tetap memberikan ASI. Pemberian makanan tambahan ASI dinaikkan bertahap

dari segi jumlah, frekuensi pemberian, dan jenis dan konsistensi makanan yang diberikan.

Untuk anak yang mendapatkan ASI, rata-rata makanan tambahan yang harus diberikan 2-3

kali/hari untuk usia 6-8 bulan, 3-4 kali/hari untuk usia 9-11 bulan dan 4-5 kali/hari usia 12-24

bulan. Jika densitas dalam makanan rendah atau anak tidak lagi mendapatkan ASI mungkin

diperlukan frekuensi makan yang lebih sering. Variasi makanan diberikan untuk memenuhi

kebutuhan nutrien. Daging, ayam, ikan atau telur harus diberikan setiap hari atau sesering

mungkin. Demikian pula buah dan sayuran, sebaiknya diberikan setiap hari. Kegagalan untuk

menyediakan asupan makanan sesuai angka kebutuhan ini secara terus-menerus akan

menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan.

33

Page 34: Presentasi Kasus Anak-gizbur

Cara pemberian makanan yang salah dapat dapat disebabkan karena ibu tidak

memiliki pengetahuan yang cukup, misalnya mengenai pemberian ASI eksklusif maupun

cara pemberian makanan pendamping ASI. Ibu seharusnya mendapatkan informasi yang

lengkap dan obyektif mengenai cara pemberian makanan yang bebas dari pengaruh

komersial. Mereka perlu mengetahui masa pemberian ASI yang dianjurkan; waktu

dimulainya pemberian makanan tambahan; jenis makanan apa yang harus diberikan, berapa

banyak dan berapa sering makanan diberikan, dan bagaimana cara memberikan makanan

dengan aman.

Kematian akibat penyakit dapat disebabkan salah satu atau kombinasi dari berbagai

penyebab lain seperti rendahnya pemanfaatan pelayanan kesehatan, kurangnya suplai air

bersih dan fasilitas sanitasi, kurangnya kebersihan makanan serta pengasuhan anak yang tidak

memadai. Pengasuhan anak yang tidak memadai sendiri dapat dikarenakan ibu bekerja

sehingga ibu juga memiliki lebih sedikit waktu untuk memberi makan anaknya.

Penyebab tidak langsung yang dapat menyebabkan malnutrisi adalah kurangnya

ketahanan pangan keluarga, kualitas perawatan ibu dan anak, pelayanan kesehatan serta

sanitasi lingkungan. Ketahanan pangan dapat dijabarkan sebagai kemampuan keluarga untuk

menghasilkan atau mendapatkan makanan. Sebagai tambahan, perlu diperhatikan pengaruh

produksi bahan makanan keluarga terhadap beban kerja ibu dan distribusi makanan untuk

anggota keluarga. Sanitasi lingkungan berpengaruh terhadap kesehatan, produksi serta

persiapan makanan untuk dikonsumsi serta kebersihan. Pelayanan kesehatan bukan hanya

harus tersedia, namun juga harus dapat diakses dengan mudah oleh ibu dan anak. Status

pendidikan dan ekonomi perempuan yang rendah menyebabkan kurangnya kemampuan

untuk memperbaiki status gizi keluarga. Adapun penyebab dasar berupa kondisi sosial,

politik dan ekonomi negara. Malnutrisi, yang dapat berupa gizi kurang atau gizi buruk, dapat

bermanifestasi bukan hanya di tingkat individual namun juga di tingkat rumah tangga,

34

Page 35: Presentasi Kasus Anak-gizbur

masyarakat, nasional dan internasional sehingga upaya untuk mengatasinya perlu

dilaksanakan secara berkesinambungan di berbagai tingkatan dengan melibatkan berbagai

sector.

2. KURANG ENERGI PROTEIN (KEP).

Kurang energy protein adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan rendahnya

konsumsi energy dan protein dalam makanan sehari- hari sehingga tidak memenuhi angka

kecukupan gizi (AKG). KEP merupakan salah satu dari empat masalah gizi utama di

Indonesia. Pada KEP ditemukan berbagai keadaan patologis, tergantung pada berat ringannya

kelainan, berdasarkan lama dan jumlah kekurangan energy protein, kurang energy protein

diklasifikasikan menjadi KEP derajat ringan (gizi sedang) KEP derajat sedang (gizi kurang),

KEP derajat berat (gizi buruk). Pada gizi buruk, ditemukan 3 bentuk klinis yaitu kwashiorkor,

marasmus- kwashiorkor, dan kwashiorkor.

35

Page 36: Presentasi Kasus Anak-gizbur

3. ETIOLOGI KEP.

4. PATOFISIOLOGI KEP.

KEP adalah manifestasi dari kurang asupan protein dan energy, dalam makanaan sehari-

hari yang tidak memenuhi angka kebutuhan gizi dan biasanya juga disertai adanya

kekurangan dari nutrisi lainnya. Disebut malnutrisi primer bila kejadian KEP adalah

disebabkan kekurangan nutrisi yang pada umumnya didasari oleh masalah sosioekonomi,

pendidikan, serta rendahnya pengetahuan di bidang gizi. Malnutrisi sekunder bila kondisi

masalah nutrisi seperti di atas disebabkan adanya penyakit utama, seperti kelainan bawaan,

infeksi kronis, ataupon kelainan pencernaan dan metabolic yang mengakibatkan kebutuhan

nutrisi meningkat.

36

Page 37: Presentasi Kasus Anak-gizbur

5. KLASIFIKASI

Penentuan prevalensi KEP diperlukan klasifikasi menurut derajat beratnya  KEP. Tingkat

KEP I dan KEP II disebut tingkat KEP ringan dan sedang dan KEP III disebut KEP berat.

KEP berat ini terdiri dari marasmus, kwashiorkor dan gabungan keduanya. Maksud utama

penggolongan ini adalah untuk keperluan perawatan dan pengobatan. Untuk menentukan

klasifikasi diperlukan batasan-batasan yang disebut dengan ambang batas. Batasan ini di

setiap negara relatif berbeda, hal ini tergantung dari kesepakatan para ahli gizi di negara

tersebut, berdasarkan hasil penelitian empiris dan keadaan klinis.2

Klasifikasi KEP menurut Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes RI Tahun 1999 dapat

diklasifikasikan menjadi 5 kategori, yaitu Overweight, normal, KEP I(ringan), KEP II

(sedang) dan KEP III (berat). Baku rujukan yang digunakan adalah WHO-NCHS, dengan

indeks berat badan menurut umur.2

Klasifikasi KEP menurut Depkes RI :

Kategori Status BB/U (%Baku WHO-NCHS, 1983)

Overweight Gizi lebih > 120 % Median BB/U

Normal Gizi Baik 80 % – 120 % Median BB/U

KEP I Gizi Sedang 70 % – 79,9 % Median BB/U

KEP II Gizi Kurang 60 % – 69,9 % Median BB/U

KEP III Gizi Buruk < 60 % Median BB/U

Sumber: Depkes RI(1999:26)

37

Page 38: Presentasi Kasus Anak-gizbur

Sedangkan klasifikasi  kurang Energi Protein menurut standar WHO:

Klasifikasi

Malnutrisi sedang Malnutrisi Berat

Edema Tanpa edema Dengan edema

BB/TB  -3SD s/d -2 SD atau 80% < -3 SD atau 70%

TB/U  -3SD s/d -2 SD atau 80% < -3 SD atau 70%

6. PENILAIAN STATUS GIZI ANAK.

Penilaian status gizi anak di fasilitas kesehatan tidak didasarkan pada berat badan per

umur (BB/U). BB/U biasanya digunakan untuk memantau berat badan anak seterusnya

mendeteksi dini anak yang kurang gizi. Pemantauan berat badan anak dilakukan di

masyarakat dengan menggunakan kartu menuju sehat (KMS).

Anak didiagnosa gizi buruk apabila secara klinis anak tampak kurus dan atau tanpa

oedem atau BB/TB <-3SD atau < 70% median. Sedangkan gizi kurang jika BB/TB <-2SD

atau <80% median.

Klasifikasi.

1. Klasifikasi berdasarkan baku median WHO-NCHS.

Klasifikasi BB/U BB/TB

Ringan 70-80% 80-90%

Sedang 60-70% 70-80%

Berat <60% <70%

2. Klasifikasi menurut Gomez (1956).

38

Page 39: Presentasi Kasus Anak-gizbur

- Klasifikasi ini berdasarkan berat badan individu dibandingkan dengan berat

badan yang diharapkan pada anak sehat seumur.

Derajat Berat badan % dari baku

0 (normal) ≥ 90%

1 (ringan) 89-75%

2 (sedang) 74-60%

3 (berat) <60%

Gejala klinis/ laboratorium Angka

Edema 3

Dermatosis 2

Edema disertai dermatosis 6

Perubahan pada rambut 1

Hepatomegali 1

Albumin serum/ protein total serum (g %)

<1.00 <3.25 7

1.00-1.49 3.25-3.99 6

1.50-1.99 4.00-4.74 5

2.00-2.49 4.75-5.49 4

2.50-2.99 5.50-6.24 3

3.00-3.49 6.25-6.99 2

3.50-3.99 7.00-7.74 1

>4.00 >7.75 0

4-8= kwashiorkor- marasmus

9-15= kwashiorkor

39

Page 40: Presentasi Kasus Anak-gizbur

7. MANIFESTASI KLINIS.

Manifestasi klinis KEP berbeda-beda tergantung derajat dan lama deplesi protein, energi,

dan umur penderita juga tergantung oleh hal lain seperti adanya kekurangan vitamin dan

mineral yang menyertainya. Pada KEP ringan dan sedang yang ditemukan hanya

pertumbuhan yang kurang, seperti berat badan yang kurang dibandingkan dengan anak yang

sehat.2

KEP ringan dan sedang sering ditemukan pada anak–anak dari 9 bulan sampai usia 2

tahun, tetapi dapat dijumpai pula pada anak yang lebih besar.

Berikut tanda–tanda KEP ringan dan sedang dilihat dari pertumbuhan yang terganggu

dapat diketahui melalui :

1. Pertumbuhan linier berkurang atau berhenti,

2. Kenaikan berat badan berkurang, terhenti, ada kalanya berat badan kadang menurun,

3. Ukuran lingkar lengan atas menurun,

4. Maturasi tulang terlambat,

5. Rasio berat terhadap tinggi normal atau menurun,

6. Tebal lipat kulit normal atau mengurang,

40

Page 41: Presentasi Kasus Anak-gizbur

7. Anemia ringan, diet yang menyebabkan KEP sering tidak mengandung cukup zat besi dan

vitamin–vitamin lainnya,

8. Aktivitas dan perhatian mereka berkurang jika dibandingkan dengan anak sehat,

9. Kelainan kulit maupun rambut jarang ditemukan pada KEP ringan dan sedang,akan tetapi

adakalanya dapat ditemukan.2

Pada KEP Berat gejala klinisnya khas sesuai dengan defisiensi zat tersebut. KEP berat ini

terdiri dari marasmus, kwashiorkor dan gabungan keduanya marasmic kwasiokor.

Secara klinis terdapat dalam 3 tipe KEP berat yaitu :

1. Kwashiorkor, ditandai dengan : edema, yang dapat terjadi di seluruh tubuh, wajah sembab

dan membulat, mata sayu, rambut tipis, kemerahan seperti rambut jagung, mudah dicabut dan

rontok, cengeng, rewel dan apatis, pembesaran hati, otot mengecil (hipotrofi), bercak merah

ke coklatan di kulit dan mudah terkelupas (crazy pavement dermatosis), sering disertai

penyakit infeksi terutama akut, diare dan anemia.

2. Marasmus, ditandai dengan : sangat kurus, tampak tulang terbungkus kulit, wajah seperti

orang tua, cengeng dan rewel, kulit keriput, jaringan lemak sumkutan minimal/tidak ada,

perut cekung, iga gambang, sering disertai penyakit infeksi dan diare.

3.Marasmus kwashiorkor, campuran gejala klinis kwashiorkor dan marasmus.

8. PENATALAKSANAAN.

Penatalaksanaan dari Prosedur tetap pengobatan dirumah sakit.

1. Prinsip dasar penanganan 10 langkah utama (diutamakan penanganan kegawatan):

a) Penanganan hipoglikemi

b) Penanganan hipotermi

41

Page 42: Presentasi Kasus Anak-gizbur

c) Penanganan dehidrasi

d) Koreksi gangguan keseimbangan elektrolit

e) Pengobatan infeksi

f) Pemberian makanan

g) Fasilitasi tumbuh kejar (catch up growth)

h) Koreksi defisiensi nutrisi mikro

i) Melakukan stimulasi sensorik dan perbaikan mental

j) Perencanaan tindak lanjut setelah sembuh

2. Pengobatan penyakit penyerta.

a) Defisiensi vitamin A

Bila ada kelainan di mata, berikan vitamin A oral pada hari ke 1, 2 dan 14 atau

sebelum keluar rumah sakit bila terjadi memburuknya keadaan klinis diberikan

vit. A dengan dosis :

* umur > 1 tahun : 200.000 SI/kali

* umur 6 – 12 bulan : 100.000 SI/kali

* umur 0 – 5 bulan : 50.000 SI/kali

Bila ada ulkus dimata diberikan :

• Tetes mata khloramfenikol atau salep mata tetrasiklin, setiap 2-3 jam selama 7-

10 hari

• Teteskan tetes mata atropin, 1 tetes 3 kali sehari selama 3-5 hari

• Tutup mata dengan kasa yang dibasahi larutan garam faali

b) Dermatosis

42

Page 43: Presentasi Kasus Anak-gizbur

Dermatosis ditandai adanya : hipo/hiperpigmentasi, deskwamasi (kulit

mengelupas), lesi ulcerasi eksudatif, menyerupai luka bakar, sering disertai infeksi

sekunder, antara lain oleh Candida.

Tatalaksana :

a. kompres bagian kulit yang terkena dengan larutan KmnO4 (K-permanganat)

1% selama 10 menit

b. beri salep atau krim (Zn dengan minyak kastor)

c. usahakan agar daerah perineum tetap kering

d. umumnya terdapat defisiensi seng (Zn) : beri preparat Zn peroral

c) Parasit/cacing

Beri Mebendasol 100 mg oral, 2 kali sehari selama 3 hari, atau preparat

antihelmintik lain.

d) Diare melanjut

Diobati bila hanya diare berlanjut dan tidak ada perbaikan keadaan umum.

Berikan formula bebas/rendah lactosa. Sering kerusakan mukosa usus dan

Giardiasis merupakan penyebab lain dari melanjutnya diare. Bila mungkin,

lakukan pemeriksaan tinja mikroskopik. Beri : Metronidasol 7.5 mg/kgBB setiap 8

jam selama 7 hari.

e) Tuberkulosis

Pada setiap kasus gizi buruk, lakukan tes tuberkulin/Mantoux (seringkali

alergi) dan Ro-foto toraks. Bila positip atau sangat mungkin TB, diobati sesuai

pedoman pengobatan TB.

3. Kegawatdaruratan.

a) Syok (renjatan)

43

Page 44: Presentasi Kasus Anak-gizbur

Syok karena dehidrasi atau sepsis sering menyertai KEP berat dan sulit

membedakan keduanya secara klinis saja.Syok karena dehidrasi akan membaik

dengan cepat pada pemberian cairan intravena, sedangkan pada sepsis tanpa dehidrasi

tidak. Hati-hati terhadap terjadinya overhidrasi.

Pedoman pemberian cairan :

Berikan larutan Dekstrosa 5% : NaCl 0.9% (1:1) atau larutan Ringer dengan

kadar dekstrosa 5% sebanyak 15 ml/KgBB dalam satu jam pertama.

Evaluasi setelah 1 jam :

Bila ada perbaikan klinis (kesadaran, frekuensi nadi dan pernapasan) dan

status hidrasi ® syok disebabkan dehidrasi. Ulangi pemberian cairan seperti di atas

untuk 1 jam berikutnya, kemudian lanjutkan dengan pemberian Resomal/pengganti,

per oral/nasogastrik, 10 ml/kgBB/jam selama 10 jam, selanjutnya mulai berikan

formula khusus (F-75/pengganti).

Bila tidak ada perbaikan klinis ® anak menderita syok septik. Dalam hal ini,

berikan cairan rumat sebanyak 4 ml/kgBB/jam dan berikan transfusi darah sebanyak

10 ml/kgBB secara perlahan-lahan (dalam 3 jam). Kemudian mulailah pemberian

formula (F-75/pengganti)

b) Anemia berat

Transfusi darah diperlukan bila :

• Hb < 4 g/dl

• Hb 4-6 g/dl disertai distress pernapasan atau tanda gagal jantung

Transfusi darah :

Ø Berikan darah segar 10 ml/kgBB dalam 3 jam.

Bila ada tanda gagal jantung, gunakan ’packed red cells’ untuk transfusi dengan

jumlah yang sama.

44

Page 45: Presentasi Kasus Anak-gizbur

Ø Beri furosemid 1 mg/kgBB secara i.v pada saat transfusi dimulai.

Perhatikan adanya reaksi transfusi (demam, gatal, Hb-uria, syok). Bila pada anak

dengan distres napas setelah transfusi Hb tetap < 4 g/dl atau antara 4-6 g/dl, jangan

diulangi pemberian darah.

9. PEMULANGAN DAN TINDAK LANJUT.

Bila telah tercapai berat badan BB/TB >-2SD (setara dengan lebih 80%) dapat

dianggap anak telah sembuh. Anak mungkin mempunyai berat BB/U rendah karena

anak berperawakan pendek. Pola makan dan stimulasi harus tetap dilanjutkan di

rumah.

Berikan contoh kepada orang tua:

1. Menu dan cara membuat makanan kaya energy dan padat gizi serta frekuensi

pemberian makanan yang sering.

2. Terapi bermain yang structural.

Sarankan:

1. Melengkapi imunisasi dasar dan / atau ulangan.

2. Mengikuti pemberian program vitamin A.

XIII. KESIMPULAN.

Kurang energy protein (KEP) adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan

rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari- hari sehingga tidak

memenuhi angka kecukupan gizi (AKG). Menurut klasifikasi KEP dibagi menjadi

marasmus, kwashiorkor, dan marasmus kwashiorkor. Walaupon kondisi klinis

berbeda tetapi tatalaksananya masih sama.

45

Page 46: Presentasi Kasus Anak-gizbur

Kondisi klinis yang menyertai gizi buruk dapat berupa hipoglikemia,

hipotermi, dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit, infeksi, defisiensi zat gizi

mikro. Maka tatalaksana umum gizi buruk berdasarkan ada atau tidaknya kelainan

seperti di atas.

Diperlukan penanganan khusus pada anak dengan gizi buruk bukan hanya

mengobati gejala gizi buruk tetapi harus juga mengetahui factor- factor yang

menyertai gizi buruk seperti factor ekonomi keluarga, factor social anak, dan factor

kasih saying.

XIV. DAFTAR PUSTAKA

1. Kodyat, BA, 1995. Masalah Gizi masyarakat dan program penanggulangannya.

Dalam : Samsudin, Nasar SS, Sjarif DR, ed. Masalah gizi ganda dan tumbuh

kembang anak. Naskah Lengkap Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu

Kesehatan Anak FKUI XXXV; 11-12 Agustus 1995; Balai Penerbit FKUI Jakarta,

12-31.

2. Soedarmo P., Sediaoetama, A.D., 1977. Penyakit-penyakit gizi salah (Malnutrition).

Dalam : Ilmu gizi : Masalah gizi Indonesia dan perbaikannya. Dian Rakyat  Jakarta,

225-248

3. Barness L.A., Curran J.S., 1996. Nutrition. Dalam : Berhman R.E., Kligman R.M.,

Jenson H.B., eds. Nelson textbook of pediatrics. Edisi ke lima belas. Philadelphia :

W.B. Saunders Co, 141-161.

46

Page 47: Presentasi Kasus Anak-gizbur

4. World Health Organization, 1983. Measuring in nutritional status : guidelines for

assessing the nutritional impact of supplementary feeding programmes for vulnerable

groups. Geneva. 

5. World Health Organization, 2005. Hospital Care for Children: guidelines for the

management of common ilnessess with limited resources.

47