PRESENTASI KASUS

69
PRESENTASI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. F G1P0A0 DENGAN RESIKO TINGGI

Transcript of PRESENTASI KASUS

Page 1: PRESENTASI KASUS

PRESENTASI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. F G1P0A0 DENGAN RESIKO TINGGI

Page 2: PRESENTASI KASUS

Disusun Oleh : AJENG NURJANAH ALISA SOFIA ISNAWATI RISNAWATI SULTANAH ASPRILIANTI SILVIA ANGGRAENI YUSUF

Page 3: PRESENTASI KASUS

Menurut World Health Organization (WHO) bahwa setiap tahunnya wanita yang bersalin meninggal dunia mencapai lebih dari 500. 000 orang. Sebagian besar kematian ibu terjadi di negara berkembang karena kurang mendapat akses pelayanan kesehatan, kekurangan fasilitas, terlambatnya pertolongan, persalinan “dukun” disertai keadaan sosial ekonomi dan pendidikan masyarakat yang masih tergolong rendah.

Latar Belakang

Page 4: PRESENTASI KASUS

Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Jawa Barat tahun 2009 AKI mencapai 708 kasus dari 553.909 kelahiran hidup, data AKB 2009 mencapai 4083 kasus (Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah –Jabar).

Lanjutan...

Page 5: PRESENTASI KASUS

Atonia uteri merupakan penyebab terbanyak perdarahan pospartum dini (50%), dan merupakan alasan paling sering untuk melakukan histerektomi postpartum.

Oleh karena itu pada studi kasus ini penulis mengambil judul “Asuhan Kebidanan Pada Ny. “F” Dengan G1P0A0 Resiko Tinggi (Atonia Uteri )Di Puskesmas Garuda Kota Bandung”

Page 6: PRESENTASI KASUS

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau kira-kira 280 hari atau sembilan bulan menurut kalender internasional.

BAB II

Page 7: PRESENTASI KASUS

Kehamilan terbagi dalam tiga trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40). (Prawirohardjo, 2010).

Lanjutan...

Page 8: PRESENTASI KASUS

Lama kehamilan diperkirakan kurang lebih 280 hari, atau 40 minggu, atau 10 bulan (berdasarkan perputaran bulan atau lunar), atau sembilan bulan sejak HPHT. (Varney, 2007).

Lanjutan...

Page 9: PRESENTASI KASUS

Amenorea (berhentinya menstruasi) Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak

terjadi pembentukan folikel de graaf dan ovulasi sehingga menstruasi tidak terjadi.Lamanya amenorea dapat dikonfirmasi dengan memastikan hari pertama haid terakhir (HPHT), dan digunakan untuk memperkirakan usia kehamilan dan taksiran persalinan.

2. Tanda- Tanda Kehamilan

Page 10: PRESENTASI KASUS

Mual (nausea)dan muntah (emesis) Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi

pengeluaran asam lambung yang berlebihan dan menimbulkan mual muntah yang terjadi terutama pada pagi hari yang disebut morning sickness.Dalam batas tertentu hal ini masih fisiologis

Page 11: PRESENTASI KASUS

Syncope (pingsan) Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah

kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan syncope atau pingsan.

Kelelahan Sering terjadi pada trimester pertama,

akibat dari penurunan kecepatan basal metabolisme (basal metabolisme rate-BMR) pada kehamilan,

Page 12: PRESENTASI KASUS

Payudara tegang Estrogen meningkatkan perkembangan

system duktus pada payudara, sedangkan progesteron menstimulasi perkembangan system alveolar payudara.

Miksi sering Desakan rahim ke depan menyebabkan

kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi.

Page 13: PRESENTASI KASUS

Konstipasi atau obstipasi Pengaruh progesteron dapat menghambat

peristaltik usus (tonus otot menurun) sehingga kesulitan untuk BAB.

Pigmentasi kulit Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan

lebih dari 12 minggu. Terjadi akibat pengaruh hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang

Page 14: PRESENTASI KASUS

Epulis Hipertropi papilla ginggivae/gusi, sering

terjadi pada triwulan pertama. Varises atau penampakan pembuluh darah

vena

Page 15: PRESENTASI KASUS

Pembesaran perut Tanda hegar Tanda goodel Tanda chadwicks Tanda piscaseck Braxton hicks Teraba ballottement Pemeriksaan tes biologis kehamilan

(planotest) positif

b. Tanda kemungkinan (Probability Sign)

Page 16: PRESENTASI KASUS

Gerakan janin dalam rahim Denyut jantung janin Bagian-bagian janin Kerangka janin

C.Tanda pasti (Positive Sign)

Page 17: PRESENTASI KASUS

a.Trimester 1

Trimester pertama sering dikatakan sebagai penentuan.Penentuan untuk membuktikan bahwa wanita dalam keadaan hamil.

b. Trimester II Trimester kedua sering disebut sebagai

periode pancaran kesehatan saat ibu merasa sehat, ini disebabkan selama trimester ini umumya wanita sudah merasa baik dan terbebas dari ketidaknyamanan kehamilan.

3. Perubahan psikologis pada masa kehamilan

Page 18: PRESENTASI KASUS

c. Trimester III

Trimester ketiga sering disebut sebagai periode penantian.Pada periode ini wanita menanti kehadiran bayinya sebagai bagian dari dirinya, dia menjadi tidak sabar untuk melihat bayinya

Page 19: PRESENTASI KASUS

• Sistem reproduksi

a. Uterusb. Serviks Uteric. Ovariumd. Vagina dan vulvae. Kulitf. Payudarag. Perubahan Metabolik

4. Perubahan Anatomi dan fisiologis pada masa kehamilan

Page 20: PRESENTASI KASUS

h. Sistem Kardiovaskulari. Sistem Respirasij. Traktus Digestivusk. Traktus Urinariusl. Sistem Muskuloskeletalm. Sistem Endokrin

Page 21: PRESENTASI KASUS

• Perdarahan• Preeklampsia• Nyeri hebat di daerah abdominopelvikum• Muntah berlebihan yang berlangsung selama

kehamilan• Disuria • Menggigil atau demam• Ketuban pecah dini atau sebelum waktunya• Uterus lebih besar atau lebih kecil dari usia

kehamilan yang sesungguhnya. (Prawirohardjo, 2010).

5. Tanda-tanda bahaya

Page 22: PRESENTASI KASUS

Pengertian Persalinan adalah rangkaian proses yang

berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan

kontraksi persalinan sejati, yang ditandai oleh perubahan progesif pada serviks, dan diakhiri dengan pelahiran plasenta (Varney,

2007).

B.Persalinan

Page 23: PRESENTASI KASUS

Tahapan persalinan, terdiri dari : Kala I (Pembukaan) Dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus

dan pembukaan serviks, hingga mencapai pembukaan lengkap (10 cm).persalinan kala I dibagi menjadi dua fase, yaitu fase laten dan fase aktif.

2. Fisiologi terjadinya persalinan

Page 24: PRESENTASI KASUS

Kala II (Lahirnya janin) Kala dua adalah saat keluarnya janin.Dimulai saat serviks

sudah berdilatasi penuh dan ibu merasakan dorongan untuk mengejan untuk mengeluarkan bayinya.Kala ini berakhir saat bayi lahir (Myles, 2009).

Tanda dan gejala kala II : His semakin kuat, dengan interval 2 sampai 3 menit. Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi. Ibu merasakan makin meningkatnya tekanan pada rectum dan /

atau vagina. Perineum terlihat menonjol. Vulva – vagina dan sfingter ani terlihat membuka. Peningkatan pengeluaran lendir dan darah.

(Rohani, 2011)

Page 25: PRESENTASI KASUS

Kala III (Lahirnya plasenta) Kala tiga adalah pemisahan dan keluarnya

plasentan dan membrane, pada kala tiga ini juga dilakukan pengendalian perdarahan.Kala III ini berlangsung dari lahirnya bayi sampai plasenta dan membrane dikeluarkan (Myles, 2009).

Page 26: PRESENTASI KASUS

Kala IV (Observasi) Kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta

dan berakhir dua jam setelah proses tersebut. Observasi yang dilakukan, meliputi tingkat kesadaran, tanda – tanda vital, kontraksi uterus, dan perdarahan.Dimana dianggap perdarahan jika jumlahnya melebihi 400 – 500 cc (Rohani, 2011).

Page 27: PRESENTASI KASUS

Keregangan otot-otot Penurunan Progesteron Teori Oksitosin Internal Teori Prostaglandin• Pengaruh janin

3. Tanda-tanda persalinan

Page 28: PRESENTASI KASUS

Lightening (2 minggu sebelum persalinan)

Perubahan Serviks Persalinan Palsu Ketuban Pecah Dini Bloody Show

 4. Tanda-tanda persalinan

Page 29: PRESENTASI KASUS

Faktor esensial persalinan terdiri dari 5 atau disebut dengan 5P, yakni :

1. Passenger (Penumpang)• Presentasi janin• Letak janin• Sikap janin• Posisi janin

5. Faktor-faktor esensial persalinan

Page 30: PRESENTASI KASUS

2. Passage (Jalan lahir) Jalan lahir keras (Tulang panggul) Jalan lahir lunak 3. Power (Tenaga / kekuatan)

• His (Kontraksi uterus)• Kekuatan mengedan ibu• Penolong

Page 31: PRESENTASI KASUS

Engagement Fleksi Ekstensi Rotasi luar Ekspulsi

6. Mekanisme persalinan

Page 32: PRESENTASI KASUS

Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala satu persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik.

7. Patograf

Page 33: PRESENTASI KASUS

Perineum adalah daerah yang terletak antara vulva dan anus, panjangnya rata-rata 4 cm (Wiknjosastro, 2007). Adapun faktor yang mempengaruhi laserasi

a. Faktor maternal :◦ Partus presipitatus◦ Mengejan terlalu kuat◦ Edema dan kerapuhan pada perineum◦ Kesempitan panggul◦ Adanya jaringan parut

8. Laserasi Perineum

Page 34: PRESENTASI KASUS

b. Faktor neonatal : Lingkar kepala bayi Berat badan bayi Presentasi defleksi Letak sunsang

Page 35: PRESENTASI KASUS

c. Faktor penolong persalinan : Cara komunikasi dengan ibu Cara memimpin mengejan dan dorongan

fundus uteri Anjuran posisi meneran Ketrampilan menahan perineum pada saat

ekspulsi kepala Episiotomi

Page 36: PRESENTASI KASUS

d. Derajat laserasi perineum, yaitu : Derajat satu : robekan terjadi pada selaput

lender (mukosa) vagina, komisura posterior, dengan atau tanpa mengenai kulit perineum 1-1,5 cm.

Derajat dua : robekan terjadi pada mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum, otot perineum

Page 37: PRESENTASI KASUS

Derajat tiga : robekan terjadi pada mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum, otot perineum dan otot sfinger ani.

Derajat empat: robekan terjadi pada mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum, otot perineum, otot sfingter ani,dan dinding depan rektum.

Page 38: PRESENTASI KASUS

1. Pengertian Atonia uteri terjadi jika uterus tidak

berkontraksi dalam 15 detik setelah dilakukan rangsangan taktil (pemijatan) fundus uteri.Perdarahan postpartum dengan penyebab uteri tidak terlalu banyak dijumpai karena penerimaan gerakan keluarga berencana makin meningkat (Manuaba & APN). 

C.Atonia uteri

Page 39: PRESENTASI KASUS

2. Penyebaba Atonia uteri dapat terjadi pada ibu hamil dan

melahirkan dengan faktor predisposisi (penunjang ) seperti :

Overdistention uterus seperti: gemeli makrosomia, polihidramnion, atau paritas tinggi.

Umur yang terlalu muda atau terlalu tua. Multipara dengan jarak kelahiran pendek Partus lama / partus terlantar Malnutrisi.

Page 40: PRESENTASI KASUS

3. Gejala Klinis Uterus tidak berkontraksi dan lunak Perdarahan segera setelah plasenta dan

janin lahir (P3).

Page 41: PRESENTASI KASUS

4. Pencegahan Atonia Ateri Atonia uteri dapat dicegah dengan

Managemen aktif kala III, yaitu pemberian oksitosin segera setelah bayi lahir (Oksitosin injeksi 10U IM, atau 5U IM dan 5 U Intravenous atau 10-20 U perliter Intravenous drips 100-150 cc/jam.

Page 42: PRESENTASI KASUS

5. Penatalaksanaan Atonia Uteri Atonia uteri terjadi jika uterus tidak

berkontraksi dalam 15 detik setelah dilakukan rangsang taktil (massase) fundus uteri.

1. Segera lakukan kompresi bimanuan internal (KBI)

Page 44: PRESENTASI KASUS

2. Kompresi Bimanual Eksterna Jika uterus tidak berkontraksi dalam waktu

5 menit, ajarkan keluar untuk Kompresi Bimanual Eksterna (KBE) kemudian lakukan

langka-langkah penatalaksanaan atonia uteri selanjutnya. Minta keluarga untuk menyiapakn rujukan

Page 46: PRESENTASI KASUS

a. Ibu membutuhkan tindakan kegawatdaruratan difasilitas kesehatan

b. Sambil membawa ibu ke tempat rujukan teruskan tindakan KBI dan infus cairan hingga ibu tiba di tempat rujukan.

Infuse 500 ml pertama dihabiskan dalam waktu 10 menit.

Berikan tambahan 500 ml/jam hingga tiba di tempat rujukan atau atau jumlah cairan yang diinfuskan mencapai 1,5 liter dan lanjutkan dalam jumlah 125cc/jam.

Jika cairan infus tidak cukup. Infuskan 500ml (botol kedua) cairan infus dengan tetesan sedang dan ditambah dengan pemberian cairan secara oral untuk hidrasi

Page 47: PRESENTASI KASUS

1. Pengertian Masa nifas (postpartum / peurperium)

berasal dari bahasa latin, yaitu kata “Puer” yang artinya bayi dan “Parous” yang berarti melahirkan. Yaitu masa pulih kembali, mulai dari persalinan I sampai alat – alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lama pada masa ini berkisar 6 – 8 minggu (Sujiyatini, 2010).

D. Masa nifas (peurperium)

Page 48: PRESENTASI KASUS

2. Tahapan masa nifas Masa nifas ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu : Peurperium dini, yaitu masa kepulihan dimana

ibu sudah diperbolehkan mobilisasi jalan. Peurperium intermedial, yaitu masa kepulihan

menyeluruh alat – alat genetalia yang lamanya 6 – 8 minggu.

Remote peuperium, yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna yang berlangsung sekitar 3 bulan. Tapi bila selama hamil maupun bersalin ibu mempunyai komplikasi masa ini bisa berlangsung lebih lama sampai tahunan.(Sujiyatini, 2010).

Page 49: PRESENTASI KASUS

3. Tujuan masa nifas Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik

maupun psikologi Melaksanakan skrining secara komprehensif,

mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.

Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencana,menyusui, dan pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi sehat

Memberikan pelayanan keluarga berencana (Saifuddin,2010)

Page 50: PRESENTASI KASUS

4. Perubahan pada msa nifas Involusi uterus Perubahan serviks dan vagina Ligamen – ligament Payudara Perubahan sistem perkemihan Perubahan sistem musculoskeletal Perubahan sistem endokrin

Page 51: PRESENTASI KASUS

Perubahan sistem hematologi dan kardiovaskuler

Gambaran klinis masa nifas

Page 52: PRESENTASI KASUS

5. Proses adaptasi psikologis ibu nifasa. Talking In Yaitu terjadi fantasi, intropeksi, proyeksi dan

penolakan.Perhatian ibu terutama terhadap kebutuhan dirinya, mungkin pasif dan ketergantungan.

Page 53: PRESENTASI KASUS

b. Talking On Yaitu meniru dan role play.Cirinya : Terjadi pada hari ke – 3 – 10 setelah melahirkan. Ibu menjadi khawatir akan kemampuannya merawat bayi

dan menerima tanggung jawabnya sebagai seorang ibu yang makin besar.

Ibu memfokuskan dirinya dalam mengambil kembali control akan fungsi tubuhnya sendiri.

Ibu mempunyai perasaan sangat sensitive sehingga mudah tersinggung dan gampang marah.

Ibu mencoba keterampilan merawat bayinya.(Sujiyatini, 2010)

Page 54: PRESENTASI KASUS

C. Letting Go Masa ini terjadi biasanya ibu sudah pulang

dari tempatbersalin, dan melibatkan keluarga, ibu mengambil tanggung jawab dalam merawat bayinya, dia harus menyesuaikan dirinyadengan tuntutan ketergantungan, begitu pula berkurangnyaotonomi dirinya, ketergantungannya, dan khususnya interaksisosial, depresi post partum sering terjadi pada masa nifas (Bobak, 2005)

Page 55: PRESENTASI KASUS

6. Tanda-tanda bahaya Tanda dan bahaya ibu nifas, (Sujiyatini, 2010)

yaitu: Perdarahan hebat atau peningkatan perdarahan

secara tiba-tibayang tidak hilang dengan istirahat atau menyusui.

Pengeluaran cairan vaginal/ lokia dengan bau busuk yang menyengat.

Nyeri panggul atau perut bagian bawah yang hebat dari kram uterus yang biasa.

Sakit kepala yang terus-menerus, nyeri ulu hati, atau masahpenglihatan.

Page 56: PRESENTASI KASUS

Payudara yang berubah menjadi merah, panas, dan atau terasakit.

Demam, muntah, rasa sakit watu buang air kemih, atau jika tidak merasa enak badan.

Ketidakmampuan merawat diri sendiri atau bayi, depresi yangmempengaruhi aktivitas hidup sehari-sehari.

Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama.

Rasa sakit, merah, lunak, dan atau pembengkakan dikaki

Page 57: PRESENTASI KASUS

7. Kebutuhan masa nifas Nutrisis dan cairan Ambulasi dini Eliminasi Kebersihan diri Perawatan luka perineum Istirahat Seksual Keluarga Berencana (KB)

Page 58: PRESENTASI KASUS

1. Pengertian Bayi baru lahir disebut juga dengan

neonatus merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauterine ke kehidupan ekstrauterine (Vivian, 2011).

E. Bayi baru lahir

Page 59: PRESENTASI KASUS

2. Ciri-ciri Bayi Normal Lahir aterm antara 37 – 42 minggu. Berat badan 2. 500 – 4. 000 gram. Panjang badan 48 – 52 cm. Lingkar dada 30 – 38 cm. Lingkar kepala 33 – 35 cm. Lingkar lengan 11 – 12 cm. Frekuensi denyut jantung 120 – 160 kali/menit. Pernafasan 40 – 60 kali/menit.

Page 60: PRESENTASI KASUS

Kulit kemerahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup.

Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna.

Kuku agak panjang dan lemas. Nilai APGAR > 7. Gerak aktif. Bayi lahir langsung menangis kuat. Reflex rooting, sucking, morro, dan grasping

sudah terbentuk dengan baik.

Page 61: PRESENTASI KASUS

Genitalia1)Pada laki – laki kematangan ditandai

dengan testis yang berada pada skrotum dan penis yang berlubang.

2) Pada perempuan kematangan ditandai dengan vagina dan uretra yang berlubang, serta adanya labia minora dan mayora.

Page 62: PRESENTASI KASUS

Eliminasi yang baik ditandai denga keluarnya mekonium dalam 24 jam pertama dan berwarna kecoklatan.(Vivian, 2011)

Page 63: PRESENTASI KASUS

3. Asuhan pada Bayi Baru Lahir Cara memotong tali pusat Mempertahankan suhu tubuh BBL dan

mencegah hipotermia.4. Adaptasi Fisiologi bayi baru lahir Sistem pernafasan Peredaran darah

Page 64: PRESENTASI KASUS

Suhu tubuh Metabolisme Ginjal Imunoglobulin

Page 65: PRESENTASI KASUS

5. Tanda-Tanda Bahaya pada Bayi baru lahir Warna abnormal Pemberian ASI sulit, sulit menghisap atau hisapan

lemah Kesulitan bernafas Letargi atau bayi terus menerus tidur tanpa bangun

untuk makan

Page 66: PRESENTASI KASUS

Suhu bayi dibawah 360C (Hipotermi) atau diatas 370C (Febris)

Tangis atau perilaku abnormal atau tidak biasa Gangguan gastrointestinal Bagian yang berwarna putih pada mata, berubah

menjadi kuning dan warna kulit juga tampak kuning, kecoklatan atau seperti buah persik. (Varney, 2001)

Page 67: PRESENTASI KASUS

8. Imunisasi Imunisasi adalah tindakan yang efektifitasnya

terbukti dalam mengurangi populasi insiden penyakit-penyakit tertentu (Henderson, 2005).

a. Imunisasi yang diwajibkan BCG (Bacillus Calmette Guerin) Untuk mencegah penyakit tuberkolosis (TBC),

diberikan pada bayi usia< 2 bulan. Hepatitis B Kekebalan aktif untuk mencegah infeksi yang

disebabkan oleh virus hepatits B yang diberikan umur 0 – 11 bulan.

Page 68: PRESENTASI KASUS

DPT Vaksin yang terdiri dari toksoid difteri dan tetanus yang

dimurnikan serta bakteri bakteri pertusis yang diinaktivasi. Diberikan pada usia 2 – 11 bulan.

Polio Bertujuan diharapkan anak terbebas dari penyakit

poliomyelitis, reaksi yang ditimbulkan biasanya tidak ada,mungkin pada bayi akan terdapat bab ringan, pusing dan nyeri otot.

Campak Tujuannya untuk mendapatkan kekebalan terhadap

penyakit campak.Biasanya tidak terdapat reaksi akibat imunisasi mungkin terdapat demam ringan dan tampak sedikit bercak merah pada pipi dibawah telinga pada hari ke 7-8 setelah penyuntikan, mungkin pula terdapat pembengkakan pada tempat suntikan.