Presentasi Home Visit

23
“Pasien Scabies di Panti Asuhan Muhammadiyah Putra Purwokerto” Pembimbing : dr. Diah Krisnansari, MSi. Med

description

presentasi tentang praktek lapangan untuk menilai derajat kesehatan di masyarakat

Transcript of Presentasi Home Visit

Page 1: Presentasi Home Visit

“Pasien Scabies di Panti Asuhan Muhammadiyah Putra Purwokerto”

Pembimbing : dr. Diah Krisnansari, MSi. Med

Page 2: Presentasi Home Visit

STATUS PENDERITA

Assesment An. K, laki2, 14 tahun Gatal2 di kedua tangan (punggung,

telapak, sela2 jari) Karena tertular teman sekamar. 1

kamar = 10/ 18 anak yang gatal Pengobatan = salep ketokonazole

dari kakak, salep dari dokter (sudah habis)

Page 3: Presentasi Home Visit

Con’t

Px :Semua normalUKK :Lokasi = kedua extremitas superior Lesi sekunder & pus (+), erosi (+),

jaringan nekrosis (+), nodul (+), papul (+), kanalikuli (-)

Page 4: Presentasi Home Visit
Page 5: Presentasi Home Visit

KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGAGenogram

Suyatno26 thSecurityRiwayat penyakit tiphoid

Kiki Trias J.14 thKelas 2 SMPTinggal di panti

Dayantri12 thKelas 6 SDTinggal bersamaorang tua di patikraja

Aulia8 thKelas 2 SDTinggal bersamaorang tua di patikraja

WarsiniTarsunTiphoid5 th yglalu

Page 6: Presentasi Home Visit

IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA

Teori fx keluarga1)Fungsi holistik fx biologis, fx

psikologis, fx sosial, fx ekonomi & pemenuhan kebutuhan

2)Fungsi fisiologis3)Fungsi psikologis fx sosial &

kultur, fx religius, fx ekonomi, fx pendidikan, fx medikasi

4)Fungsi genetik

Page 7: Presentasi Home Visit

Hasil identifikasi fungsi pada An. K

1) Fungsi holistik : nuclear fam, ekonomi kurang, fx lain diambil alih o/ lingkungan panti

2) Fungsi fisiologis APGAR = A : 1, P : 1, G : 1, A : 2, R : 2. nilai = 7 healty/happy family

3) Fungsi psikologik SCREEM = buruk. Karena pasien jarang berinteraksi dengan keluarganya. Peran diambil alih o/ lingkungan panti

4) Fungsi genetik tidak ada faktor resiko penyakit imun/ alergi

Page 8: Presentasi Home Visit

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATANPerilaku

- pengetahuan- sikap- tindakan

Non perilaku- lingkungan rumah (panti)- keturunan- pelayanan kesehatan

Page 9: Presentasi Home Visit

Hasil pada pasien

Perilaku- pengetahuan kurang- sikap cuek- tindakan diberi salep oleh kakak, diantar ke dokter o/ orang tua

Non perilaku- lingkungan rumah (panti) kamar kotor, tidak pakai sprei, KM kotor, - keturunan tidak ada resiko- pelayanan kesehatan tidak ada screening & pengobatan massal

Page 10: Presentasi Home Visit

DIAGNOSTIK HOLISTIK DAN PENANGANAN KOMPREHENSIF

Dx Holistik1. Aspek Personal Alasan kedatangan pasien gatal-gatal di sela

jari tangan Expektasi pasien lekas sembuh Concern penyakit ini menular dan takut bila

menyebar Anxiety • Pasien khawatir tidak dapat beraktifitas dengan

normal.• Pasien khawatir tidak bisa bermain dengan

teman-temannya.• Pasien khawatir dapat menularkan penyakitnya

kepada teman-temannya.

Page 11: Presentasi Home Visit

2. Aspek klinis DK: Scabies pada interdigitalis manus

sinistra et dextra DDPruritus lokal atau menyeluruh, ruam,

Dermatitis atopic, pediculosis corporis, Pyoderma, Impetigo, furunculosis, Scabies nodular, Urticaria pigmentosa (pada anak kecil), papular urticaria (gigitan serangga), prurigo nodularis, Scabies krustosa, Psoriasis, dermatitis eczematosa, dermatitis seborrheic, erythroderma

Page 12: Presentasi Home Visit

PATOGENESIS SCABIES

Hipersensitifitas tipe cepat dan lambat terjadi pada proses pembentukan lesi. Infestasi serangga umumnya 10 ekor.oInfestasi pertama

Agar menimbulkan gatal, harus ada sensitisasi terlebih dahulu pada S. scabiei. Sensitisasi akan terjadi setelah beberapa minggu.oInfestasi ulang

Setelah reinfestasi, gatal-gatal dapat timbul dalam 24 jam. Pada orang dengan imun tersupresi atau dengan penyakit saraf, dapat menjadi predisposisi skabies krustosa atau skabies hiperkeratotik. Jumlah infestasi serangga dapat lebih dari 1 juta ekor.

Page 13: Presentasi Home Visit

3. Aspek faktor resiko internal Usia : penyakit ini banyak menyerang anak-anak usia

muda Jenis kelamin : - Nutrisi : karena pasien ini mengkonsumsi makanan

bergizi 4 sehat 5 sempurna dengan frekuensi waktu yang jarang jadi hal ini mempengaruhi terhadap sistem imunitas tubuhnya.

Perilaku individu ,life style,kebiasaan: tidur dengan tidak memakai sprei,bergantian memakai handuk dengan temannya yang lain,bergantian atau meminjamkan baju pada temannya,jarang menjemur kasur yang digunakan,memakai sarung yang sama secara bergantian.

RPK : tidak ada keluarga yang mempunyai keluhan yang sama dengan apa yang dirasakan pasien.

Page 14: Presentasi Home Visit

4. Aspek faktor resiko eksternal Pemicu social keluarga : kurangnya perhatian dan

pemantauan kesehatan yang diberikan orang tua terhadap pasien karena pasien tinggal di panti asuhan .

Pendidikan dan pergaulan: sangat tidak menunjang pihak panti tidak begitu memperhatikan pendidikan kesehatan para muridnya

Layanan kesehatan : pasien mempunyai kesulitan dalam mengakses pelayanan kesehatan, karena fasilitas kesehatan yang ada dipanti hanya berupa kotak obat saja.

Lingkungan fisik panti :Kamar mandi & alat mandi kotorLuas jendela : luas lantai kamar = 7 %Luas jendela : luas lantai ruang makan = 6,6 %Lantai berdebu walau berkeramik

Kebiasaan teman2 sekamar bergantian handuk, pakaian, sarung, pakaian ditumpuk

Page 15: Presentasi Home Visit

5. Aspek skala scorePasien masih dapat melakukan pekerjaan seperti sebelum sakit dan perawatan diri juga dilakukan mandiri : skor 1

Page 16: Presentasi Home Visit

Con’t

Penanganan komprehensif pasien An. KA. Personal care

Tujuan : mengurangi rasa gatal, menyembuhkan dan mnngurangi penyebaran penyakit kulit

Medikamentosa= gamabenzen (skabisit) Nonmedikamentosa=

Mandi air hangatSabun antiseptikHanduk & pakaian bersih

Preventif, promotif, dan monitoring= KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) Informasi tentang skabiesHindari kontakTidak bergantian pakaian, handuk, sabunJaga kebersihan kasur, sprei, pakaian, dll

Page 17: Presentasi Home Visit

B. Family focused Dukungan keluarga kakak memberi obat dukungan psikologis kelg (APGAR score)

(7) ditingkatkan ikut serta dalam mengawasi kebersihan dan mengingatkan pemakaian obat

edukasi penyakit menular melalui kontak langsung dan kontak dengan barang-barang yang terkonaminasi Sarcoptes scabeie var humanis, tanda dan gejala penyakit, tatacara penggunaan obat

edukasi faktor risiko eksternal kebersihan diri dan lingkungan

screening penyakit pada keluarga prilaku keluarga dalam kebiasaan menjaga kebersihan diri.

Page 18: Presentasi Home Visit

C. Community focusededukasi penyakit pada community

penghuni pantiresiko penyakit kulitcara penularanpangobatanpencegahan

faktor risiko ekstenal yg berhubungan dengan lingk rumah/ panti menjaga kebersihan , dibuat peraturan tentang kebersihan (pengganian sprei, anduk, dan piket yg lbih baik)

Page 19: Presentasi Home Visit

Kesimpulan

Dari hasil home visit, pasien An. K menderita skabies Faktor resiko dominan adalah dari faktor perilaku individu

dan komunitas dalam panti asuhan. Fungsi keluarga adalah hal fisiologis baik, namun dalam

hal psikologis buruk. Penanganan komprehensif ditekankan pada Personal care: pengobatan yang adekuat dan edukasi yang

baik tentang Skabies dan aturan penggunaan obat, selain itu perlu ditekankan pada perubahan perilaku menjaga kebersihan yg lbih baik.

Family care: perhatian orang tua dalam memantau kesehatan pasien dan fungsi keluarga dalam membentuk kebiasaan hidup bersih dan sehat

Community care: perlu perubahan perilaku dan kebiasaan hidup bersih pada penghuni panti asuhan. Selain itu pihak panti perlu lebih memperhatikan kesehatan para penghuni panti

Page 20: Presentasi Home Visit

Saran

Perlunya screening penyebaran penyakit scabies dalam lingkungan panti asuhan.

Perlu dilakukan penanganan komunitas dalam penanganan masalah pasien, baik secara medikamentosa maupun non-medikamentosa. Masalah non-medikamentosa lebih ditekankan kepada perubahan perilaku penghuni panti asuhan.

Penanganan pasien harus komprehensif, yaitu : Mencakup semua umur Mencakup pelayanan kesehatan berupa

promotif, preventif, kuratif, rehabilitative, dan paliatif

Memperhatikan bukan hanya aspek fisik, tapi juga masalah-masalah sosio-psikologikal

Page 21: Presentasi Home Visit

Daftar Pustaka

Gan, Goh Lee, Azrul Azwar, Sugito Wonodirekso. 2004. A Primer on Family Medicine Practice. Singapore; Singapore International Foundation.

Handoko, P. Ronny. 2007. Skabies. Dalam buku : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta : FKUI.

Notoatmodjo, S. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan: Ilmu Kesehatan Masyarakat; Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003: 95-7.

Rakel, R.E. The Family Genogram: Rakel Textbook of Family Practice. 6th edition. Philadelphia: Saunders, 2002: 21Silbernagl, Stefan dan Florian Lang. 2006. Teks dan atlas berwarna patofisiologi. Jakarta: EGC. 144-7

Rusepno, Hassan, dkk. 2007. Dermatologi. Dalam : Buku Kuliah 1 Ilmu Kesehatan Anak. Edisi Kesebelas. Jakarta : FKUI.

Page 22: Presentasi Home Visit

TERIMA KASIH

Page 23: Presentasi Home Visit

NISA Drmn tw itu penyakitnya scabies? Tidak

ada gejala khas? Screem menilai dr kehidupan panti /

keluarga? Apgar scor dr keluarga? Efektifkah?

VERRA- Bgmn kok bs d nilai dr panti (apgar

score)?- Apgar dr jwbn anak btul tidak?- Nilai apgar,,- Apakah ada metode penilaian khusus

komunitas? Atau dr keluarga saja?