Presentasi etika bisnis
Transcript of Presentasi etika bisnis
DISUSUN OLEH :1. NUR FU’AD (131310629)
2. RISAN (131310
PRESENTASI
ETIKA BISNIS
DIMENSI POLUSI DAN PENYUSUTAN SUMBER
DAYA
ETIKA PENGENDALIAN
POLUSI
Ancaman lingkungan berasal dari dua sumber
Polusi mengacu pada kontaminasi yang tidak diinginkan terhadap lingkungan oleh pembuatan atau penggunaan komoditas.
Penyusutan sumber daya mengacu pada konsumsi sumber daya yang terbatas atau langka.
1. Polusi2. penyusutan sumber
daya
DIMENSI POLUSI
Polusi Udara
•Polusi mengacu pada kontaminasi yang tidak diinginkan terhadap lingkungan oleh pembuatan atau penggunaan komoditas. Adanya pemanasan global, hujan asam, dan banyak gas-gas beracun di udaraa yang dapat menimbulkan berbagai racun di bumi.
Polusi Air
•Saat ini lebih dari satu juta orang tidak memiliki akses untuk air sehat, terutama pada negara-negara miskin. Ada beberapa faktor yang terkait dengan menurunnya persediaan air. Kenaikan populasi dan aktifitas ekonomi menambah permintaaan terhadap sumber air bersih.
Polusi Tanah•Limbah padat contohnya adalah sampah rumah tangga yang semakin banyak jumlahnya tidak sebanding dengan fasilitas untuk menanganinya. Belum lagi limbah padat berbahaya yang dihasilkan dari industri kimia dan perminyakan, bahkan limbah nuklir.
DIMENSI PENYUSUTAN SUMBER DAYA
•Manusia menyebabkan punahnya ribuan spesies binatang dan tumbuhan begitu pula dengan semakn sedikitnya jumlah habitat hutan yang hilang karena digunduli oleh industri kayu, dan dijadikan permukiman.
1. Penyusutan Spesies dan
Habitat
• Penggunaan bahan bakar fosil meningkat terus sedangkan ketersediaannya semakin menipis.
2. Penyusutan Bahan Bakar Fosil
•Seperti halnya bahan bakar fosil, kondisi mineral yang tersedia pun semakin sedikit dibanding dengan penggunaannya yang semakin banyak. Ketersediaan bahan-bahan pengganti bahan bakar fosil dan mineral pun terbatas, sehingga hanya dapat menunda sebentar habisnya ketersediaan bahan bakar fosil dan mineral.
3. Penyusutan Mineral
ETIKA PENGENDALIAN POLUSI
Lembaga bisnis mengabaikan akibat kegiatan mereka terhadap lingkungan sebab:
1. Para pelaku bisnis menganggap udara dan air itu barang gratis.
2. Bisnis melihat lingkungan sebagai barang tak terbatas.
1. Etika Ekologi
• Etika ekologi adalah sebuah etika yang mengklaim bahwa kesejahteraan dari bagian-bagian non-manusia di bumi ini secara intrinsik memiliki nilai tersendiri dan bahwa, karena adanya nilai intrinsik ini, kita manusia memiliki tugas untuk menghargai dan mempertahankannya. Namun hingga kini untuk memperluas hak-hak moral terhadap hal-hal non-manusia masih sangat kontroversial. Untuk hal tersebut dibutuhkan pendekatan lagi dalam menghadapi masalah lingkungan yang berdasarkan hak-hak asasi manusia maupun pertimbangan utilitarian.
2. Hak Lingkungan dan Pembatasan Mutlak
• Menurut William T. Blackstone, lingkungan yang nyaman bukanlah sesuatu yang kita semua inginkan, melainkan sesuatu dimana yang lain berkewajiban untuk memungkinkan kita semua memilikinya. Dalam pendapat Blackstone, ia gagal memberikan petunjuk tentang sejumlah pilihan yang cukup berat mengenai lingkungan kaitannya dengan hak atas properti.
ETIKA PENGENDALIAN POLUSI
3. Utilitarianisme dan Pengendalian Parsial
• Pendekatan utilitarian menyatakan bahwa seseorang perlu berusaha menghindari polusi karena dia juga tidak ingin merugikan kesejahteraan masyarakat.
4. Biaya Pribadi dan Biaya Sosial
• Ketika suatu perusahaan mencemari lingkungan maka biaya pribadi selalu lebih kecil dibanding dengan biaya social totalnya. Dikarenakan alokasi sumber daya di pasar-pasar tidak memperhitungkan semua biaya adalah tidak optimal, apabila biaya eksternal tidak dihitung oleh produsen, maka mereka cenderung mengabaikannya dan tidak berusaha meminimalkannya, dan saat proses produksi sebuah komoditas membebankan biaya eksternal kepada pihak ketiga, maka barang-barang tidak lagi didistribusikan secara efisien kepada konsumen.
Penyelesaian: Tugas-Tugas Perusahaan
Penyelesaian untuk masalah biaya-biaya eksternal, menurut argumen utilitarian yang disebutkan sebelumnya, adalah dengan memasukkan biaya polusi atau pencemaran ke dalam perhitungan atau dengan kata lain, biaya-biaya ini ditanggung oleh produsen dan diperhitungkan untuk menentukan harga komoditas mereka.
Aspek Keadilan
Cara utilitarian menangani polusi (dengan menginternalisasikan biaya) tampak konsisten dengan persyaratan keadilan distributif sejauh keadilan distributif tersebut mendukung kesamaan hak. Para pengamat mencatat bahwa polusi sering berpengaruh terhadap meningkatnya ketidakadilan. Internalisasi biaya eksternal juga terlihat konsiten dengan persyaratan keadilan retributif dan kompensatif.
Aspek Biaya dan Keuntungan
Thomas Klein memberikan ringkasan prosedur analisis biaya-keuntungan sebagai berikut:
1.• Mengidentifikasi biaya dan
keuntungan
2. • Megevaluasi biaya dan keuntungan
3. • Menambahakan biaya dan keuntungan
Ekologi Sosial, Ekofeminisme, dan Kewajiban untuk Memelihara
Ekologi sosial menyatakan bahwa apabila pola-pola hierarki dan dominasi sosial belum berubah , maka kita tidak akan bisa menghadapi krisis lingkungan.
Kaum ekofeminis meyakini bahwa meskipun konsep utilitarianisme, hak, dan keadilan memiliki peran terbatas dalam etika lingkungan, namun etika lingkungan yang baik harus memperhitungkan perspektif-perspektif etika dalam memberi perhatian.
Etika Konservasi Sumber Daya yang Bisa Habis
Konservatisme mengacu pada penghematan sumber daya alam untuk digunakan di masa mendatang. Jadi, konservatisme sebagian besar mengacu pada masa depan: kebutuhan untuk membatasi konsumsi saat ini agar cukup untuk besok. Pengendalian polusi merupakan salah satu bentuk konservatisme.
Hak Generasi Mendatang Keadilan bagi
Generasi Mendatang
Pertumbuhan Ekonomi