Presentasi Blok 21 Ardian

33
ARDIAN PRATAMA (102010015) Diabetes melitus tipe 2 dengan komplikasi Gangrene diabetikum

description

presentasi

Transcript of Presentasi Blok 21 Ardian

Ikterus Fisiologik

Ardian Pratama (102010015)Diabetes melitus tipe 2 dengan komplikasi Gangrene diabetikumDiabetes Melitus tipe 2 Diabetes peningkatan kadar gula kronik Tipe 2penurunan kemampuan insulin, jumlah bisa turun atau normal Pengaruh pola hidup AnamnesisKeluhan utama Keluhan penyertaRiwayat penyakit sekarangRiwayat penyakit dahulu Riwayat sosial

Pemeriksaan fisikEkstrimitas: atrofi, gangguan sensoris atau motorisMata: retinopatiHead: xanthelasma, gangguan saraf kranialLeher: pembesaran tiroidd, bruit, carotid pulsePemerksaan penunjangCBCGDSGDPTTGOHba1cTes fungsi ginjal atau heparPemeriksaan Fisik UmumGeneral: terlihat sakit sedang sampai beratKulit: Edem, ekimosis, eskoriasiRongga mulut: Fetor uremikMata: Konjunctiva pucateurologikPulmonary; Ronki, efusi pleuraKVS: Hipertensi, kardiomegali, pericard efusiMusculoskeletal: Restless leg syndrome, kebas, kramNeurogenik Stupor, mioklonus, peripheral neuropati, asteriksis

Pemeriksaan Fisik KhususInspeksiPalpasi: balotement bimanualPerkusi: CVAAuskultasi: dengar suara patologisPemeriksaan penunjangPemeriksaan Urin : biasanya volume menurun jika LFG kurang dari 5 ml/menit, pH rendah, isostenuria, proteinuria, ada leukosit dan silinder Pemeriksan darah: anemia normositik normokrom, hiperkalemia, hiperfosfatemia, uremia, hiperurisemia Pemeriksaan radiologis (X-ray, MRI, USG): ginjal mengecil, korteks menipis; osteomalacia; pengapuran pada pembuluh darah dan jaringan ikatBiopsy: nonspesifik interstisial fibrosis dan glomerulosclerosis

Working DiagnosisDiebetes melitus tipe 2 dengan gangrene diabetikum Hipertensi dislipidemiaDiebetes melitus tipe 2 dengan gangrene diabetikum Patofisologi DM 2Pencegahanprimer SekunderTersier Hipertensi Hipertensi Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah arterial abnormal secara terus menerus ( biasanya diukur dalam 3 kesempatan yang berbeda)95% kasus hipertensi merupakan hipertensi esensialHiperensi esensial melibatkan interaksi yang rumit antara factor genetic dan lingkunganSekunder disebabkan penyakit lain yang mempengaruhi kardiovaskular Hipertensi Etiologi: usi, jenis kelamin, ras, DM, pola hidupKlasifikasi

KomplikasiHipertensi dan serangan jantungImpotensi GangreneNefropati PencegahanPrimer Sekunder Tersier Gangrene diabetikum Gangrene diabetikum gangrene luka jaringan nekrotik (pembusukan bakteri) Etologi tersering Staphylococcus aureusPenting ditanyakan adanya keluhan nyeri atau perubahan morfologi tubuhdan beratnya lukaDerajat keparahan penyakitwagner dan fontainePemeriksaanFisiktemukan ulkus/gangrene/phlegmonTes sarafPulsasiPenunjang AngiographyDopplerFoto polosTranscutaeus oxygen tension ABI

PatofisiologiNeuropatiIskemikInfeksi Dislipidemia Kelainan metabolism lipid HDL rendah, LDL dan trigliserid tinggietiologi hiperkolesterolemia, diet tinggi lemak jenuh, rokok, hipotiroidisme, diabetes Pemeriksaan Fisik Arcus korneaXanthomaObesitasTekanan darah tinggi PenunjangProfil lipidGDPBUNTSHEKGUji fungsi hepar TatalaksanaPGKHipertensi DM tipe 2Diagnosis banding DM tipe 1, lain, dan gestasionalPAD Diabetes melitusTipe 1: mekanisme autoimun hancurkan sel betaTipe lain: defek genetik sel beta, endokrinopati, infeksi, antibodi anti insulin, obat-obatanGestasional : terjadi pada kehamilan, akibat tingginya HPL

PAD Kelainan struktur dan fungsi arteri diluar otak dan organ visceral Penyebabnya akibat aterosklerosisPemeriksaan fisik: hilangnya nadi, gangguan aliran darah, kuku menebal, bulu rontokPemeriksaan penunjang: ABI, treadmill, arteriografi

EpidemiologiPenderita DM tipe 2 di indonesia kira 8 juta jiwa2025 jadi 221 juta jiwaKaki diabetik mencakup 23% total perawatan DM15% pasien beresiko mengalami kaki diabetesManifestasi klinisDMgangreneHipertensi DislipidemiaPAD 3P, glukosuria, turunnya berat badan, cepat lelah, rentan infeksi, impotensi Iskemik: sama dengan PADNeuropati: tidak nyeri, deformitas, luka biasanya pada plantarsakit kepala sewaktu bangun tidur, mata kabur, depresi, dan nokturia

Tidak khasKaludikasio intermiten, nyeri malam hari, luka biasanya di daerah tumit dan jari kaki DM gangreneHipertensidislipidemiaPADTipe 1: insulinTipe lain: obati penyebab primer jika memungkinkanTipe 2: ubah gaya hidup, insulin, OHOGestasional: insulin, OHO Antibiotik spektrum luas, debrideman yang adekuatPerubahan gaya hidup, obat-obatanan seperti diuretics, calsium channel blocker, beta blocker Perubahan gaya hidup, obat anti hiperlipidemiaOlahraga, rubah pola makan, obat: aspirin, klopidrogel, cilostatol, terapi invasif: PTCAPrognosis Tergantung ada tidaknya komplikasiKeberhasilan penanganan kaki diabetik 57-94% tergantung kondisi pasien Kesimpulan Hipotesis diterima