presentase refarat

download presentase refarat

of 11

description

presentase refarat

Transcript of presentase refarat

Slide 1

BRACHIAL PLEXUS INJURYFADRI AKHZAN1PENDAHULUANCedera lahir pada pleksus brachialis yang menyebabkan paralisis lengan atas, juga dapat menyebabkan paralisis lengan bawah dan tangan. Cedera seperti ini terjadi pada saat kepala bayi ditarik kebawah pada kasus distosia bahu atau ketika lengan diekstensikan diatas kepala selama ekstraksi bokong. Cedera pleksus brachialis tidak selalu dapat dicegah dengan pelahiran sesar. Insidennya 0,15%, 4-9% cedera menetap.1Brachial pleksus palsy merupakan suatu paralisis yang diakibatkan oleh cedera pada sebagian atau seluruh pleksus brakialis. Brachiali plexux palsy pada bayi baru lahir disebabkan oleh cedera akibat proses kelahiran bayi dan sering disebut sebagai obstetrical brachial plexus palsy (OBPP2EPIDEMIOLOGIPenelitian oleh Foad SL, et al mencatat insiden obstetrical brachial plexus injury di Amerika sebesar 1-2 kasus per 1000 kelahiran. Terdapat 3 macam obstetrical plexus injury : Erb,s palsy adalah yang paling sering terjadi, insidennya sekitar 90% kasus, total plexus injury sebesar 9% kasus, dan Klumpke,s palsy sebesar 1% kasus. 3DEFINISIBrakialis plexus injury pada kelahiran adalah cedera saraf plexus brakialis yang terjadi selama persalinanPleksus brakialis adalah jaringan saraf yang kompleks antara leher dan bahu. Fungsi saraf ini kontrol otot di dada, bahu, lengan dan tangan, serta kepekaan (perasaan) pada tungkai atas4ANATOMIPleksus brakialis merupakan jaringan nervus yang luas membentang dari leher sampai ke lengan. Terdapat lima nervus yang besar yang diberikan symbol C5,C6,C7,C8, dan T1 yang keluar dari medulla spinalis.Nervus-nervus ini berfungsi sebagai dasar dari semua sensibilitas dan pergerakan pada ekstremitas atasRami ventral dari C5 dan C6 bergabung untuk membentuk trunkus anterior, dimana ventral rami dari C8 dan T1 bergabung untuk membentuk trunkus posterior. Trunkus medial merupakan lanjutan dari ventral ramus C7. Sesudah itu, masing-masing trunkus akan dibagi kedalam divisi anterior dan posterior. Semua 3 divisi posterior bergabung untuk membentuk lateral cord, dimana divisi anterior dari trunkus posterior membentuk medial cord.Cabang terminal melanjutkan untuk membentuk nervus mayor pada ekstremitas atas. Khususnya, nervus ulnaris yang berasal dari medial cord, nervus radius dan brakial berasal dari posterior cord, nervus musculocutaneus berasal dari lateral cord, dan nervus medianus berasal dari combinasi medial dan lateral cord. Dalam membentuk nervus medianus, lateral cord ikut berperan pada sensoris aferen sedangkan medial cord motorik eferenPATOFISIOLOGIPleksus brakialis palsi biasanya terjadi karena cedera peregangan kepala anak, leher dan bahu. Hal ini dapat terjadi selama kelahiran, terutama ketika kelahiran sulit atau kompleks. Terkadang bahu anak akan terjebak terhadap panggul ibu, yang dapat mengakibatkan cedera.Dalam kebanyakan kasus cedera terjadi pada bayi selama kelahiran. Hal ini dapat terjadi karena beberapa alasan. Penyebab utamanya adalah kelahiran bayi besar melalui jalan lahir kecil. Hal ini juga dapat terjadi jika ibu memiliki gula darah tinggi. Ibu dengan kadar gula darah tinggi lebih cenderung memiliki bayi besar.KLASIFIKASIDikenal 2 sindrom kelumpuhan akibat lesi setempat di plexus brachialis: Sindroma kelumpuhan Erb-Duchene, yaitu kelumpuhan yang terjadi akibat lesi di bagian atas plexus brachialis Sindroma kelumpuhan Klumpke, yaitu kelumpuhan akibat lesi di bagian bawah plexus brachialis

DIAGNOSISParalisis pleksus brakialis lahir dapat didiagnosis dengan dokter anak bayi Anda dari sejarah medis menyeluruh dan pemeriksaan fisik. Karena mayoritas bayi dengan cedera pleksus brakialis ppada bulan pertama sampai enam minggu pertama kehidupan, Anak-anak yang terus memiliki masalah di luar enam minggu harus dilihat oleh ahli ortopedi atau spesialis pleksus brakialis. Selain pemeriksaan fisik, dokter mungkin melakukan pemeriksaan khusus pencitraan, seperti pemeriksaan konduksi saraf atau MRI.PENANGANANObservasiTerapi fisik (dan / atau terapi okupasi)Suntikan BotoxOperasi