Presentase pengolahan semen

26
PROSES PENGOLAHAN SEMEN DISUSUN OLEH: KELOMPOK I Rezya Alfian Dahlia Qadari Friskila Novisel Winda Angreiny Muh. Reski Nugroho

Transcript of Presentase pengolahan semen

  • 1. DISUSUN OLEH:KELOMPOK IRezya AlfianDahlia Qadari Friskila NoviselWinda AngreinyMuh. Reski Nugroho

2. Semen berasal dari kata Caementum yangberarti bahan perekat yang mampumempesatukan atau mengikat bahan-bahanpadat menjadi satu kesatuan yang kokohatau suatu produk yang mempunyai fungsisebagai bahan perekat antara dua atau lebihbahan sehingga menjadi suatu bagian yangkompak atau dalam pengertian yang luasadalah material plastis yang memberikansifat rekat antara batuan-batuan konstruksibangunan. 3. Semen Portland Semen Masonry Semen portland campur Pasir standar ottawa Pasir gradasi Pasir standar gradasi 4. Semenportland tipe I Adalah perekat hidrolis yang dihasilkan dengan cara menggiling klinker yang kandungan utamanya kalsium silikat dan digiling bersama-sama dengan bahan tambahan berupa satu atau lebih bentuk kristal senyawa kalsium sulfat. Komposisi senyawa yang terdapat pada tipe ini adalah: 55% (C3S); 19% (C2S); 10% (C3A); 7% (C4AF); 2,8% MgO; 2,9% (SO3); 1,0% hilang dalam pembakaran, dan 1,0% bebas CaO. 5. Semen portland tipe II Dipakai untuk keperluan konstruksi umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus terhadap panas hidrasi dan kekuatan tekan awal, dan dapat digunakan untuk bangunan rumah pemukiman, gedung-gedung bertingkat dan lain-lain. Komposisi senyawa yang terdapat pada tipe ini adalah: 51% (C3S); 24% (C2S); 6% (C3A); 11% (C4AF); 2,9% MgO; 2,5% (SO3); 0,8% hilang dalam pembakaran, dan 1,0% bebas CaO. 6. Semen portland tipe III Dipakai untuk konstruksi bangunan dari beton massa (tebal) yang memerlukan ketahanan sulfat dan panas hidrasi sedang, misal bangunan dipinggir laut, bangunan bekas tanah rawa, saluran irigasi , dam-dam. Komposisi senyawa yang terdapat pada tipe ini adalah: 57% (C3S); 19% (C2S); 10% (C3A); 7% (C4AF); 3,0% MgO; 3,1% (SO3); 0,9% hilang dalam pembakaran, dan 1,3% bebas CaO. 7. Semenportland tipe IV Dipakai untuk konstruksi bangunan yang memerlukan kekuatan tekan tinggi pada fase permulaan setelah pengikatan terjadi, misal untuk pembuatan jalan beton, bangunan-bangunan bertingkat, bangunan-bangunan dalam air. Komposisi senyawa yang terdapat pada tipe ini adalah: 28% (C3S); 49% (C2S); 4% (C3A); 12% (C4AF); 1,8% MgO; 1,9% (SO3); 0,9% hilang dalam pembakaran, dan 0,8% bebas CaO. 8. Semen portland V Dipakai untuk instalasi pengolahan limbah pabrik, konstruksi dalam air, jembatan, terowongan, pelabuhan dan pembangkit tenaga nuklir. Komposisi senyawa yang terdapat pada tipe ini adalah: 38% (C3S); 43% (C2S); 4% (C3A); 9% (C4AF); 1,9% MgO; 1,8% (SO3); 0,9% hilang dalam pembakaran, dan 0,8% bebas CaO. 9. Semen Masonry jenis N semen masonry yang digunakan untuk pembuatan adukan pasangan, sehingga adukan pasangan yang dihasilkan memenuhi syarat mutu adukan pasangan jenis N, atau bila ditambahkan semen portland atau semen hidrolis, campuran dapat menghasilkan adukan pasangan yang memenuhi syarat mutu jenis S atau M. 10. SemenMasonry jenis S semen masonry yang digunakan untuk pembuatan adukan pasangan , sehingga adukan pasangan yang dihasilkan memenuhi syarat mutu jenis S atau bila ditambahkan semen portland atau semen hidrolis, campuran dapat menghasilkan adukan pasangan yang memenuhi syarat mutu jenis M. 11. SemenMasonry jenis M semen masonry yang digunakan untuk pembuatan adukan pasangan, sehingga adukan pasangan yang dihasilkan memenuhi syarat mutu jenis M 12. suatu bahan pengikat hidrolis hasilpenggilingan bersama-sama dari teraksemen portland dan gips dengan satu ataulebih bahan organik yang bersifat tidakbereaksi (inert) 13. pasir silika yang terdiri dari hampirseluruhnya kuarsa murni yang dibulatkansecara alami dan digunakan untukpenyiapan mortar pada pengujian semenhidrolis 14. pasir standar Ottawa yang digradasidengan menggunakan antara ayakan0,600 mm (No.30) dan ayakan 0,150 mm(No.100) 15. pasir standar yang sebagian besar lolosayak 0,850 mm (No.20) dan tertahan padaayakan 0,600 mm (No.30) 16. Penggalian/QuarryingPenghancuranPencampuranAwalPenghalusan dan Pencampuran Bahan BakuPemanasan awal (pre-heating)Pembakaran dan Pendinginan KlinkerPenghalusan AkhirPemisahan 17. Terdapat dua jenis material yang pentingbagi produksi semen:Pertama adalah material yang kaya akankapur atau material yang mengandungkapur (calcareous materials) seperti batugamping, kapur, dll.Kedua adalah material yang kaya akansilika atau material mengandung tanah liat(argillaceous materials) seperti tanah liat.Batu gamping dan tanah liat dikeruk ataudiledakkan dari penggalian dan kemudiandiangkut ke alat penghancur. 18. Penghancurbertanggung jawab terhadap pengecilan ukuran primer bagi material yang digali. Alat utama untuk menghancurkan bahan mentah adalah crusher. Bahan baku dari hasil pengerukan atau penggalian diangkut menggunakan dump truck yang kemudian dicurahkan ke dalam hopper. Hopper berfungsi sebagai tempat penampungan pertama sebelum dimasukkan ke dalam crusher. Selain hopper, pada proses penghancuran material ini digunakan feeder yang tergabung dalam crusher sebagai alat pengumpannya. 19. Material yang dihancurkan melewati alatanalisis on-line untuk menentukankomposisi tumpukan bahan. Komposisidari bahan baku juga menentukan jenissemen yang akan di produksi. Padaumumnya, komposisi dari bahan bakuyang digunakan yaitu batu kapur 80-90%, tanah liat 6-10%, pasir silika 6-10%, dan pasir besi 1%. 20. Sebuah belt conveyor mengangkuttumpukan yang sudah dicampur padatahap awal ke penampung, dimanaperbandingan berat umpan disesuaikandengan jenis klinker yang diproduksi.Material kemudian digiling sampaikehalusan yang diinginkan. 21. alat utama yang digunakan untuk prosesini adalah suspension pre-heater, dimanaterdiri atas siklon-siklon yang salingberhubungan dan melakukan transferpanas dengan memanfaatkan uap panasdari rotary klin dan aliran gas panas yangberlawanan arah. 22. kalsinasi parsial terjadi pada pre-heater inidan berlanjut dalam klin, dimana bahanbaku berubah menjadi agak cair dengansifat seperti semen. Pada klin yangbersuhu 1350-14000C, bahan berubahmenjadi bongkahan padat berukuran kecilyang dikenal dengan sebuahklinker, kemudian dialirkan ke pendinginklinker, dimana udara pendingin akanmenurunkan suhu klinker hingga mencapai900C. 23. Dari silo klinker, klinker dipindahkan kepenampung klinker dengan dilewatkantimbangan pengumpan, yang akan mengaturperbandingan aliran bahan terhadapbahan-bahan aditif. Pada tahapini, ditambahkan gipsum ke klinker dandiumpankan ke mesin penggiling akhir.Campuran klinker dan gipsum untuk semenjenis 1 dan campuran klinker, gipsum danposolan untuk semen jenis P dihancurkandalam sistim tertutup dalam penggiling akhiruntuk mendapatkan kehalusan yangdikehendaki. Semen kemudian dialirkandengan pipa menuju silo semen. 24. Dari proses penggilingan, semen-semenkemudian dipisahkan menurut kehalusanpartikel menggunakan alat yangdinamakan seperator diangkut oleh bucketconveyer. Hanya semen yang cukup halusdialirkan ke silo semen. Setelah itu, semendimasukkan dalam silo semen dandikemas agar proses pemasaran lebihmudah. 25. Semen berasal dari kata Caementum yang berartibahan perekat yang mampu mempesatukan ataumengikat bahan-bahan padat menjadi satu kesatuanyang kokoh. Beberapa jenis semen diantaranya semenportland putih, semen portland pozolan, semenportland / Ordinary Portland Cement (OPC), semenportland campur, semen masonry, semen portlandkomposit. Langkah utama proses produksi semen diantaranyapenggalian, penghancuran, pencampuranawal, penghalusan dan pencampuran bahanbaku, pembakaran, pendinginan klinker danpenghalusan akhir.