Present as i

99

description

anak

Transcript of Present as i

Page 1: Present as i
Page 2: Present as i

DiareDiare adalah buang air besar (defekasi) dengan adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cairan, tinja berbentuk cairan atau setengah cairan, sehingga kandungan air pada tinja lebih banyak sehingga kandungan air pada tinja lebih banyak dari keadaan normal, yaitu 100 - 200 ml sekali dari keadaan normal, yaitu 100 - 200 ml sekali defekasidefekasi

(Hendarwanto, 1999)(Hendarwanto, 1999)

Diare Diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari tanpa/ dengan darah sendiri didalam tinjasehari tanpa/ dengan darah sendiri didalam tinja

(WHO, 1980)(WHO, 1980)

Neonatus Neonatus → Frek. > 4 x→ Frek. > 4 x Bayi berumur > 1 bulan & anak Bayi berumur > 1 bulan & anak → Frek. > 3 x→ Frek. > 3 x (Ngastiah, 1999)(Ngastiah, 1999)

DefinisiDefinisi

Page 3: Present as i

Diare cairDiare cair adalah BAB dengan peningkatan adalah BAB dengan peningkatan frekuensi BAB dengan konsistensi tinja cair, tanpa frekuensi BAB dengan konsistensi tinja cair, tanpa terlihat darah dan dapat disertai gejala lain, terlihat darah dan dapat disertai gejala lain, seperti mual, muntah, demam atau nyeri perutseperti mual, muntah, demam atau nyeri perut

Diare akutDiare akut adalah diare yang berlangsung adalah diare yang berlangsung kurang dari 7 harikurang dari 7 hari

Diare melanjutDiare melanjut bila karena sesuatu hal diare bila karena sesuatu hal diare akut tersebut berlanjut lebih dari 7 hariakut tersebut berlanjut lebih dari 7 hari

Diare persistenDiare persisten bila diare melanjut tidak bila diare melanjut tidak sembuh dan melewati 14 hari atau lebihsembuh dan melewati 14 hari atau lebih

Diare kronikDiare kronik adalah diare karena sebab apapun adalah diare karena sebab apapun yang berlangsung 14 hari atau lebihyang berlangsung 14 hari atau lebih

Page 4: Present as i

Faktor predisposisiFaktor predisposisi Malnutrisi Malnutrisi menurunnya aktivitas menurunnya aktivitas

enzim usus, dan enzim usus, dan hilangnya integritas hilangnya integritas usus. usus.

Kerusakan mukosa Kerusakan mukosa usus yang usus yang berkepanjangan berkepanjangan

Pemberian makanan Pemberian makanan tambahan yang terlalu tambahan yang terlalu dini dan tidak tepat dini dan tidak tepat

Ketidaktersediaan ASIKetidaktersediaan ASI Tidak cukup Tidak cukup

tersedianya air bersihtersedianya air bersih

Kurangnya sarana MCKKurangnya sarana MCK Higiene perseorangan Higiene perseorangan

dan lingkungan yang dan lingkungan yang burukburuk

Cara penyimpanan dan Cara penyimpanan dan penyediaan makanan penyediaan makanan yang tidak higienisyang tidak higienis

Cara penyapihan bayi Cara penyapihan bayi yang tidak baikyang tidak baik

Sosial ekonomi yang Sosial ekonomi yang kurang baikkurang baik

Pendidikan ibu yang Pendidikan ibu yang kurang kurang

Budaya yang tidak Budaya yang tidak sesuai dengan kenyataansesuai dengan kenyataan

Page 5: Present as i
Page 6: Present as i

EtiologiEtiologi

Faktor infeksi Faktor infeksi ( enteral, ( enteral, parenteral )parenteral )

Faktor malabsorbsiFaktor malabsorbsi Faktor makananFaktor makanan Faktor psikologisFaktor psikologis

Page 7: Present as i

Golongan bakteriGolongan bakteri Golongan virusGolongan virus Golongan parasitGolongan parasit

1.1. Aeromonas Aeromonas hidrophiliahidrophilia

2.2. Bacillus cereusBacillus cereus3.3. Campylobacter Campylobacter

jejunijejuni4.4. Clostridium difficileClostridium difficile5.5. Clostridium Clostridium

perfingensperfingens6.6. Escherichia coliEscherichia coli7.7. Salmonella sppSalmonella spp..8.8. Shigella sppShigella spp..9.9. Staphylococcus Staphylococcus

aureusaureus10.10. Vibrio choleraVibrio cholera11.11. Vibrio Vibrio

parahaemoliticusparahaemoliticus12.12. Yersinia enterocoliticaYersinia enterocolitica

1.1. AdenovirusAdenovirus2.2. RotavirusRotavirus3.3. Virus norwalkVirus norwalk4.4. AstrovirusAstrovirus5.5. CalicivirusCalicivirus6.6. CoronavirusCoronavirus7.7. MinirotavirusMinirotavirus8.8. Virus bulat kecilVirus bulat kecil

1.1. Balantidium coliBalantidium coli2.2. Capillaria Capillaria

philippinesisphilippinesis3.3. CryptosporidiumCryptosporidium4.4. Entamoeba Entamoeba

histoliticahistolitica5.5. Giardia lambliaGiardia lamblia6.6. Srongyloides Srongyloides

stercoralisstercoralis7.7. Faciolopsis buskiFaciolopsis buski8.8. Sarcocystis Sarcocystis

suihominissuihominis9.9. Trichuris trichiuraTrichuris trichiura10.10. Candida spp.Candida spp.11.11. Isospora belliIsospora belli

Page 8: Present as i

Cara penularanCara penularan

FOOD

FESES FLY

FINGER

Page 9: Present as i

Mekanisme dasar diareMekanisme dasar diare

Gangguan osmosisGangguan osmosis Gangguan sekretorisGangguan sekretoris Gangguan motilitas ususGangguan motilitas usus

Page 10: Present as i

Diare osmosisDiare osmosisMakanan / zat yang tidak dapat diserap ususMakanan / zat yang tidak dapat diserap usus

Tekanan osmotic ( rongga usus ) Tekanan osmotic ( rongga usus ) ↑↑

Pergeseran air dan elektrolit ( rongga usus )Pergeseran air dan elektrolit ( rongga usus ) DIAREDIARE

Page 11: Present as i

Diare sekretorikDiare sekretorik

Rangsangan tertentu (toksin) pada dinding ususRangsangan tertentu (toksin) pada dinding usus

↑ ↑ sekresi air dansekresi air dan elektrolit ke dalam rongga ususelektrolit ke dalam rongga usus

DIARE DIARE

Page 12: Present as i

Gangguan motilitas ususGangguan motilitas usus

Hiperperistaltik

Ber ( - ) kesempatanUsus untuk menyerapmakanan

DIARE

Peristaltic ↓

Bakteri tumbuhberlebihan

Page 13: Present as i

Patogenesis diare akut Patogenesis diare akut

Masuknya jasad renik Masuknya jasad renik berkembang biak (multiplikasi) berkembang biak (multiplikasi) di usus halus di usus halus dikeluarkan dikeluarkan toksin toksin hipersekresi hipersekresi DIAREDIARE

Page 14: Present as i

Patogenesis Patogenesis Virus

Tr. digestivus

Berkembang biak( dalam usus )

Epitel usus halus

Kerusakan sel

Infeksi lokal Diare

Page 15: Present as i

PatogenesisPatogenesisBakteri Tr.

digestivusBerkembang biak

Mengeluarkan toksin

↑ adenil siklase/ guanil siklase

↑ cAmp/ cGMP

↑ tek. osmotik Hiperperistaltik Diare

Page 16: Present as i

Manifestasi klinikManifestasi klinik

Mula mula : bayi/ anak cengeng, gelisah, Mula mula : bayi/ anak cengeng, gelisah, suhu badan mungkin suhu badan mungkin ↑, nafsu makan << / ↑, nafsu makan << / ≠ ada → diare≠ ada → diare

Tinja makin cair warna tinja → menjadi Tinja makin cair warna tinja → menjadi kehijau – hijauan, anus & sekitarnya lecetkehijau – hijauan, anus & sekitarnya lecet

Gejala muntah sebelum & sesudah diareGejala muntah sebelum & sesudah diare Bila penderita >> kehilangan air & Bila penderita >> kehilangan air &

elektrolit → gejala dehidrasielektrolit → gejala dehidrasi

Page 17: Present as i

Komplikasi Komplikasi

• Dehidrasi (R, S, B, Dehidrasi (R, S, B, hipotonik, isotonik, hipotonik, isotonik, hipertonik)hipertonik)

• Renjatan Renjatan hipovolemikhipovolemik

• Hipokalemia Hipokalemia • HipoglikemiaHipoglikemia• HiponatremiaHiponatremia• HipernatremiaHipernatremia• DemamDemam

• Oedema / overhidrasiOedema / overhidrasi• AsidosisAsidosis• Ilius paralitikusIlius paralitikus• Gagal ginjalGagal ginjal• Intoleransi sekunder Intoleransi sekunder • Kejang, pada Kejang, pada

dehidrasi hipertonikdehidrasi hipertonik• Malnutrisi energi Malnutrisi energi

protein (muntah dan protein (muntah dan mual bila lama/ mual bila lama/ kronik)kronik)

Page 18: Present as i
Page 19: Present as i

Derajat dehidrasiDerajat dehidrasi Menurut banyaknya cairan, Menurut banyaknya cairan,

kehilangan berat badankehilangan berat badan Menurut banyaknya cairan, Menurut banyaknya cairan,

kehilangan cairan tubuhkehilangan cairan tubuh Menurut tonisitas cairanMenurut tonisitas cairan

Page 20: Present as i

Berdasarkan jumlah cairan yang hilang Berdasarkan jumlah cairan yang hilang derajat dehidrasi :derajat dehidrasi :Kehilangan berat badanKehilangan berat badan Tanpa dehidrasiTanpa dehidrasi, bila kehilangan , bila kehilangan

cairan < 5% berat badancairan < 5% berat badan Dehidrasi ringan – sedangDehidrasi ringan – sedang, bila , bila

kehilangan cairan diantara 5% - kehilangan cairan diantara 5% - 10% berat badan10% berat badan

Dehidrasi beratDehidrasi berat, bila kehilangan , bila kehilangan cairan > 10% berat badancairan > 10% berat badan

Page 21: Present as i

Kolom AKolom A Kolom BKolom B Kolom CKolom C

AnamnesisAnamnesisDiareDiareMuntahMuntahHausHauskencingkencing

< 4 x sehari< 4 x sehari≠ ≠ ada / sedikitada / sedikitTidak adaTidak adaNormalNormal

4-10 x sehari4-10 x sehariKadang – kadangKadang – kadangHausHausSedikit pekatSedikit pekat

10x sehari10x sehariSering sekaliSering sekaliSgt hausSgt haus≠ ≠ kencing ( 6 jam )kencing ( 6 jam )

InspeksiInspeksiKeadaan umumKeadaan umumAir mataAir mataMataMataMulut & lidahMulut & lidahNafas Nafas

BaikBaikAdaAdaNNBasahBasahNN

Jelek, mengantukJelek, mengantukTidak adaTidak adaCekungCekungKeringKeringLebih cepatLebih cepat

≠ ≠ sadar / gelisahsadar / gelisahTidak adaTidak adaSgt cekung, keringSgt cekung, keringSgt keringSgt keringSgt cepat, dalamSgt cepat, dalam

Palpasi kulitPalpasi kulitTurgorTurgorNadiNadiUbun-ubunUbun-ubun

Cepat kembaliCepat kembaliNNNN

Kembali pelanKembali pelanN/cepatN/cepatcekungcekung

Sgt pelanSgt pelanSgt cepat, lemahSgt cepat, lemahSgt cekungSgt cekung

Berat badanBerat badan Kehilangan 2,5 %Kehilangan 2,5 % Kehilangan 2,5 – 10 Kehilangan 2,5 – 10 %%

Kehilangan 10 %Kehilangan 10 %

KesimpulanKesimpulan Tanpa dehidrasiTanpa dehidrasi 2 tanda / lebih 2 tanda / lebih → → dehidrasi ringan - dehidrasi ringan - sedangsedang

2 tanda / lebih 2 tanda / lebih → → dehidrasi beratdehidrasi berat

Page 22: Present as i

Berdasarkan jumlah cairan yang hilang Berdasarkan jumlah cairan yang hilang derajat dehidrasi :derajat dehidrasi :Kehilangan cairan tubuhKehilangan cairan tubuh DehidrasiDehidrasi ringan ringan : apabila perkiraan : apabila perkiraan

kehilangan cairan 40 – 50 ml/kgBBkehilangan cairan 40 – 50 ml/kgBB Dehidrasi Dehidrasi sedangsedang : apabila perkiraan : apabila perkiraan

kehilangan cairan 60 – 90 ml/kgBBkehilangan cairan 60 – 90 ml/kgBB Dehidrasi Dehidrasi beratberat : apabila perkiraan : apabila perkiraan

kehilangan cairan 100 – 110 ml/kgBBkehilangan cairan 100 – 110 ml/kgBB

Page 23: Present as i

Gejala klinisGejala klinis RinganRingan SedangSedang BeratBerat

Keadaan umumKeadaan umumKesadaranKesadaranRasa hausRasa haus

BaikBaik++

GelisahGelisah++++

Apatis – komaApatis – koma++++++

SirkulasiSirkulasiNadiNadi N ( 120 N ( 120

mmhg )mmhg )CepatCepat Cepat sekaliCepat sekali

RespirasiRespirasiPernafasanPernafasan BiasaBiasa Agak cepatAgak cepat KuszmaullKuszmaull

KulitKulitUbun-ubun besarUbun-ubun besarMataMataTurgor & tonusTurgor & tonusDiuresisDiuresisSelaput lendirSelaput lendir

Agak cekungAgak cekungAgak cekungAgak cekungBiasaBiasaNNNN

CekungCekungCekungCekungAgak kurangAgak kurangOliguriOliguriAgak keringAgak kering

Cekung sekaliCekung sekaliCekung sekaliCekung sekaliKurang sekaliKurang sekaliAnuriAnuriKering / Kering / asidosisasidosis

Page 24: Present as i

Tanda Klinik Dehidrasi beratTanda Klinik Dehidrasi berat Rasa hausRasa haus Berat badan turunBerat badan turun Kulit, bibir, dan lidah Kulit, bibir, dan lidah

keringkering Saliva menjadi kentalSaliva menjadi kental Turgor kulit dan Turgor kulit dan

tonus berkurangtonus berkurang Mata dan ubun - Mata dan ubun -

ubun cekungubun cekung Pembentukan urin Pembentukan urin

berkurangberkurang Anak menjadi apatisAnak menjadi apatis

Gelisah kadang Gelisah kadang disertai kejangdisertai kejang

Gejala asidosis Gejala asidosis SyokSyok Tekanan darah Tekanan darah

menurunmenurun Kesadaran menurunKesadaran menurun Pernafasan kussmaulPernafasan kussmaul

Page 25: Present as i

Syok HIPOVOLEMIKSyok HIPOVOLEMIK Penyebab Penyebab

1.1. Berkeringat yang luar biasa Berkeringat yang luar biasa 2.2. Hilang cairan Hilang cairan 3.3. Asupan cairan dan elektrolit yang tidak Asupan cairan dan elektrolit yang tidak

mencukupi dan mencukupi dan 4.4. Kerusakan korteks adrenal, akibat kegagalan Kerusakan korteks adrenal, akibat kegagalan

ginjal untuk merearbsorbsi natrium, klorida, dan ginjal untuk merearbsorbsi natrium, klorida, dan air karena tidak adanya hormone aldosteron.air karena tidak adanya hormone aldosteron.

Page 26: Present as i

Menurut tonisitas cairan yang Menurut tonisitas cairan yang hilang dehidrasi :hilang dehidrasi :

1.1. Dehidrasi Dehidrasi Isotonik Isotonik 2.2. Dehidrasi Dehidrasi Hipotonik Hipotonik 3.3. Dehidrasi Dehidrasi HipertonikHipertonik

Page 27: Present as i

GejalaGejala HipotonikHipotonik IsotonikIsotonik HipertonikHipertonik

Rasa hausRasa haus -- ++ ++Berat badanBerat badan Menurun Menurun

sekalisekaliMenurunMenurun MenurunMenurun

Turgor kulitTurgor kulit Menurun Menurun sekalisekali

MenurunMenurun Tidak jelasTidak jelas

Kulit/ selaput Kulit/ selaput lendirlendir

BasahBasah KeringKering Kering sekaliKering sekali

Gejala SSPGejala SSP ApatisApatis KomaKoma Irritable, Irritable, kejang, kejang, hiperrefleksihiperrefleksi

SirkulasiSirkulasi Jelek sekaliJelek sekali JelekJelek Relatif masih Relatif masih baikbaik

NadiNadi Sgt lemahSgt lemah Cepat & Cepat & lemahlemah

Cepat & kerasCepat & keras

Tekanan darahTekanan darah Sgt rendahSgt rendah RendahRendah RendahRendahBanyaknya Banyaknya kasuskasus

20 – 30 %20 – 30 % 70 %70 % 10 – 20 %10 – 20 %

Page 28: Present as i
Page 29: Present as i

TatalaksanaTatalaksana1.1. Anamnesa & pemeriksaan fisik Anamnesa & pemeriksaan fisik

yang cermatyang cermat2.2. Tentukan derajat dehidrasiTentukan derajat dehidrasi3.3. Pilih rencana pengobatanPilih rencana pengobatan

Page 30: Present as i

Tujuan pengobatanTujuan pengobatan Mencegah dehidrasiMencegah dehidrasi Mengatasi dehidrasi yang telah adaMengatasi dehidrasi yang telah ada Mencegah kekurangan nutrisi dengan Mencegah kekurangan nutrisi dengan

memberikan makanan selama dan memberikan makanan selama dan setelah diaresetelah diare

Mengurangi lama dan beratnya diare, Mengurangi lama dan beratnya diare, serta berulangnya episode diare, serta berulangnya episode diare, dengan memberikan suplemen zinc.dengan memberikan suplemen zinc.

Page 31: Present as i

Konsep tatalaksanaKonsep tatalaksana Cairan rehidrasi oral osmolaritas Cairan rehidrasi oral osmolaritas

rendahrendah Dukungan nutrisiDukungan nutrisi Antibiotik secara rasionalAntibiotik secara rasional Preparat ZnPreparat Zn PenyuluhanPenyuluhan

Page 32: Present as i

Pengobatan DiarePengobatan Diare

Cairan

Kausal

Dietetik

Simptomatik

Page 33: Present as i

LarutanLarutan M Mol/literM Mol/liter

NaNa KK CaCa ClCl Laktat/Laktat/asetatasetat

Larutan ½ Larutan ½ darrowdarrow

6161 1818 00 5252 2727

Larutan Larutan garam faaligaram faali

154154 00 00 154154 00

Larutan ½ Larutan ½ garam faal garam faal

( NaCl 0,45 ( NaCl 0,45 % )% )

7777 00 00 7777 00

Ringer laktat Ringer laktat ( larutan ( larutan

Hartman )Hartman )

130130 44 33 109109 2828

Pengobatan cairanPengobatan cairan

Page 34: Present as i

Jenis cairan :Jenis cairan : A.A. Cairan rehidrasi oral Cairan rehidrasi oral (CRO)(CRO)– CRO CRO dg formula lengkapdg formula lengkap (NaCl, KCl, NaHCO3 dan glukosa) (NaCl, KCl, NaHCO3 dan glukosa) – CRO CRO dg Formula sederhana/tidak lengkapdg Formula sederhana/tidak lengkap (NaCl dan sukrosa atau KH lain)(NaCl dan sukrosa atau KH lain)

Pengobatan cairanPengobatan cairan

Page 35: Present as i

B.B. Cairan rehidrasi parenteral Cairan rehidrasi parenteral (CRP)(CRP) DG aaDG aa ( 1 bagian larutan Darrow + 1 bagian glukosa 5%) ( 1 bagian larutan Darrow + 1 bagian glukosa 5%)

RL gRL g ( 1 bagian Ringer laktat + 1 bagian glukosa 5%) ( 1 bagian Ringer laktat + 1 bagian glukosa 5%)

RL RL ( Ringer laktat) ( Ringer laktat)

3 @3 @ ( 1 bagian NaCl 0,9% + 1 bagian glukosa 5% + 1 ( 1 bagian NaCl 0,9% + 1 bagian glukosa 5% + 1 bagian Na-laktat 1/6 mol/l) bagian Na-laktat 1/6 mol/l)

DG 1:2DG 1:2 ( 1 bagian larutan Darrow + 2 bagian glukosa 5%) ( 1 bagian larutan Darrow + 2 bagian glukosa 5%)

RLg 1:3RLg 1:3 ( 1 bagian ringer laktat + 3 bagian glukosa 5-10%) ( 1 bagian ringer laktat + 3 bagian glukosa 5-10%)

Cairan 4:1Cairan 4:1 ( 4 bagian glukosa 5-10% + 1 bagian NaHCO3 1½ % ( 4 bagian glukosa 5-10% + 1 bagian NaHCO3 1½ % atau 4 bagian glukosa 5-10% + 1 bagian NaCl 0,9%) atau 4 bagian glukosa 5-10% + 1 bagian NaCl 0,9%)

Pengobatan cairanPengobatan cairan

Page 36: Present as i

Indikasi Indikasi Ringer Laktat (RL)Ringer Laktat (RL)

Pilihan pertama untuk diare Pilihan pertama untuk diare !!!! Mengandung Natrium dan Kalium Mengandung Natrium dan Kalium Mengandung laktat Mengandung laktat

RL gRL g diare dehidrasi berat diare dehidrasi berat

RL g 1:3RL g 1:3 diare dehidrasi berat karena masukan diare dehidrasi berat karena masukan atau intake kurang atau intake kurang tanpa asidosistanpa asidosis

Pengobatan cairanPengobatan cairan

Page 37: Present as i

Pengobatan cairanPengobatan cairan DG aaDG aa diare dehidrasi berat pd : diare dehidrasi berat pd :

MEPMEP MEP ringan, sedang berat tipe marasmus, disertai bronkopneumonia tanpa MEP ringan, sedang berat tipe marasmus, disertai bronkopneumonia tanpa

kelainan jantungkelainan jantung Bronkopneumonia tanpa disertai kelainan jtgBronkopneumonia tanpa disertai kelainan jtg MEP berat tipe marasmik kwashiorkor dan tipe kwashiorkor yang disertai MEP berat tipe marasmik kwashiorkor dan tipe kwashiorkor yang disertai

bronkopneumonia yang tanpa disertai kelainan jantungbronkopneumonia yang tanpa disertai kelainan jantung Kelainan jantung bawaan (Kelainan jantung bawaan (congenital heart diseasecongenital heart disease/ CHD) / CHD) Diare dehidrasi berat yang disertai kejangDiare dehidrasi berat yang disertai kejang Intake kurang yang disertai asidosisIntake kurang yang disertai asidosis

3@3@ diare dehidrasi berat diare dehidrasi berat DG 1:2DG 1:2 diare dehidrasi berat disertai kejang diare dehidrasi berat disertai kejang Cairan 4:1Cairan 4:1 diare dehidrasi berat pada : diare dehidrasi berat pada :

Bayi baru lahir (neonatus) dg BB 2-3 kg (kadar glukosa 5% pada cairan)Bayi baru lahir (neonatus) dg BB 2-3 kg (kadar glukosa 5% pada cairan) Bayi yg BB < 2 kg (kadar glukosa 10% pada cairan)Bayi yg BB < 2 kg (kadar glukosa 10% pada cairan)

Page 38: Present as i

Peroral

Intragastrik

Intravena

Jalan pemberian cairan

Page 39: Present as i

Jumlah cairanJumlah cairan

Jumlah cairan Jumlah cairan yg harus diberikanyg harus diberikan = = PWL+ NWL+ CWLPWL+ NWL+ CWL

Pengobatan cairanPengobatan cairan

Page 40: Present as i

Jumlah cairan yang hilang sesuai Jumlah cairan yang hilang sesuai dengan derajat dehidrasidengan derajat dehidrasi ((Previous water losses = Previous water losses = PWLPWL) )

Banyaknya cairan yang telah hilang melalui diare Banyaknya cairan yang telah hilang melalui diare atau muntah. Biasanya berkisar antara 5 – 15 % atau muntah. Biasanya berkisar antara 5 – 15 % dari BBdari BB

((Normal water lossesNormal water losses = = NWLNWL) ) Banyaknya cairan yang hilang melalui keringat, Banyaknya cairan yang hilang melalui keringat, urin dan pernapasan. Jumlahnya 100 ml/ kgBB/24 urin dan pernapasan. Jumlahnya 100 ml/ kgBB/24 jamjam

((Concomitant water losses = Concomitant water losses = CWLCWL) ) Banyaknya cairan yang hilang melalui tinja dan Banyaknya cairan yang hilang melalui tinja dan muntah yang masih terus berlangsung. Jumlahnya muntah yang masih terus berlangsung. Jumlahnya 25 ml/kgBB/24 jam25 ml/kgBB/24 jam

Page 41: Present as i

Jumlah cairan yang hilang menurut Jumlah cairan yang hilang menurut derajat dehidrasi pada anak < 2 tahun derajat dehidrasi pada anak < 2 tahun ( BB 3 – 10 kg )( BB 3 – 10 kg )

Derajat Derajat dehidrasidehidrasi

PWLPWL NWLNWL CWLCWL JumlahJumlah

RinganRingan 5050 100100 2525 175175

SedangSedang 7575 100100 2525 200200

BeratBerat 125125 100100 2525 250250

Page 42: Present as i

Jumlah cairan yang hilang menurut Jumlah cairan yang hilang menurut derajat dehidrasi pada anak 2 – 5 tahun derajat dehidrasi pada anak 2 – 5 tahun

( BB 10 – 15 kg )( BB 10 – 15 kg )Derajat Derajat dehidrasidehidrasi

PWLPWL NWLNWL CWLCWL JumlahJumlah

RinganRingan 3030 8080 2525 135135

SedangSedang 5050 8080 2525 155155

BeratBerat 8080 8080 2525 185185

Page 43: Present as i

Jumlah cairan yang hilang menurut Jumlah cairan yang hilang menurut derajat dehidrasi pada anak > 5 tahun derajat dehidrasi pada anak > 5 tahun ( BB 15 – 25 kg )( BB 15 – 25 kg )

Derajat Derajat dehidrasidehidrasi

PWLPWL NWLNWL CWLCWL JumlahJumlah

RinganRingan 2525 6565 2525 115115

SedangSedang 5050 6565 2525 140140

BeratBerat 8080 6565 2525 170170

Page 44: Present as i

Jadwal (kecepatan) pemberian cairanJadwal (kecepatan) pemberian cairan

Belum ada dehidrasiBelum ada dehidrasi Oral sebanyak anak mau minum (ad libitum) atau 1 Oral sebanyak anak mau minum (ad libitum) atau 1

gelas setiap kali buang air besar.gelas setiap kali buang air besar. Parenteral dibagi rata dalam 24 jamParenteral dibagi rata dalam 24 jam

Dehidrasi ringanDehidrasi ringan 1 jam pertama : 25-50 ml/kgbb peroral atau intragastrik1 jam pertama : 25-50 ml/kgbb peroral atau intragastrik Selanjutnya : 125 ml/kgbb/hari atau ad libitumSelanjutnya : 125 ml/kgbb/hari atau ad libitum

Dehidrasi sedangDehidrasi sedang 1 jam pertama : 50-100 ml/kgbb peroral atau 1 jam pertama : 50-100 ml/kgbb peroral atau

intragastrikintragastrik Selanjutnya : 125 ml/kgbb/hari atau ad libitumSelanjutnya : 125 ml/kgbb/hari atau ad libitum

Pengobatan cairanPengobatan cairan

Page 45: Present as i

Dehidrasi beratDehidrasi beratUntuk anak 1 bulan - 2 tahun dengan berat badan Untuk anak 1 bulan - 2 tahun dengan berat badan 3-10 kg3-10 kg

1 jam pertama: 40 ml/kgbb/jam atau 1 jam pertama: 40 ml/kgbb/jam atau = 10 tetes/kgbb/mnt (dg infus b’ukuran 1 ml= 20 = 10 tetes/kgbb/mnt (dg infus b’ukuran 1 ml= 20

tetes) tetes) atauatau= 13 tetes /kgbb/mnt (dg infus b’ukuran 1 ml= 20 = 13 tetes /kgbb/mnt (dg infus b’ukuran 1 ml= 20

tetes)tetes) 7 jam kemudian : 12 ml/kgbb/jam atau 7 jam kemudian : 12 ml/kgbb/jam atau = 3 tetes/kgbb/mnt (dg infus b’ukuran 1 ml = 15 tetes) = 3 tetes/kgbb/mnt (dg infus b’ukuran 1 ml = 15 tetes)

atauatau= 4 tetes/kgbb/mnt (dg infus b’ukuran 1 ml = 20 tetes)= 4 tetes/kgbb/mnt (dg infus b’ukuran 1 ml = 20 tetes)

16 jam berikut : 125 ml/kgbb oralit peroral atau intragastrik 16 jam berikut : 125 ml/kgbb oralit peroral atau intragastrik Bila anak tdk mau minum, teruskan DG aa IV 2 Bila anak tdk mau minum, teruskan DG aa IV 2 tetes/kgbb/mnt (1 ml = 15 tetes) atau 3 tetes/kgbb/mnt (1 ml = 15 tetes) atau 3 tetes/kgbb/mnt (1 ml = 20 tetes)tetes/kgbb/mnt (1 ml = 20 tetes)

Pengobatan cairanPengobatan cairan

Page 46: Present as i

Untuk anak lebih dari 2-5 tahun Untuk anak lebih dari 2-5 tahun dengan berat badan 10-15 kgdengan berat badan 10-15 kg

1 jam pertama : 30 ml/kgbb/jam atau 1 jam pertama : 30 ml/kgbb/jam atau = 8 tetes/kgbb/menit (1ml = 15 tetes) atau= 8 tetes/kgbb/menit (1ml = 15 tetes) atau= 10 tetes/kgbb/menit (1 ml = 20 tetes)= 10 tetes/kgbb/menit (1 ml = 20 tetes)

7 jam kemudian : 10 ml/kgbb/jam atau7 jam kemudian : 10 ml/kgbb/jam atau= 3 tetes/kgbb/menit (1 ml = 15 tetes) atau= 3 tetes/kgbb/menit (1 ml = 15 tetes) atau= 4 tetes/kgbb/menit (1 ml = 20 tetes )= 4 tetes/kgbb/menit (1 ml = 20 tetes )

16 jam berikut : 125 ml/kgbb oralit peroral atau intragastrik 16 jam berikut : 125 ml/kgbb oralit peroral atau intragastrik Bila anak tidak mau minum, teruskan DG aa IV 2 Bila anak tidak mau minum, teruskan DG aa IV 2 tetes/kgbb/mnt (1 ml tetes/kgbb/mnt (1 ml =15 tetes) atau 3 =15 tetes) atau 3 tetes/kgbb/mnt tetes/kgbb/mnt (1 ml=20 tetes)(1 ml=20 tetes)

Pengobatan cairanPengobatan cairan

Page 47: Present as i

Untuk anak lebih dari 5-10 tahun Untuk anak lebih dari 5-10 tahun dengan berat badan 15-25 kgdengan berat badan 15-25 kg

1 jam pertama :20 ml/kgbb/jam atau1 jam pertama :20 ml/kgbb/jam atau = 5 tetes/kgbb/menit ( 1 ml = 15 tetes) atau= 5 tetes/kgbb/menit ( 1 ml = 15 tetes) atau

= 7 tetes/kgb/menit ( 1 ml = 20 tetes = 7 tetes/kgb/menit ( 1 ml = 20 tetes 7 jam kmdn : 10 ml/kgbb/jam atau7 jam kmdn : 10 ml/kgbb/jam atau

= 21/2 tetes/kgbb/menit ( 1 ml = 15 tetes) atau= 21/2 tetes/kgbb/menit ( 1 ml = 15 tetes) atau = 3 tetes/kgbb/menit ( 1 ml = 20 tetes) = 3 tetes/kgbb/menit ( 1 ml = 20 tetes)

16 jam berikut :105 ml/kgbb oralit peroral diberikan DG aa IV 1 16 jam berikut :105 ml/kgbb oralit peroral diberikan DG aa IV 1 tetes/kgbb/mnt ( 1 ml = 15 tetes) atau 11/2 tetes/kgbb/mnt ( 1 ml = 15 tetes) atau 11/2 tetes/kgbb/mnt ( 1 ml = 20 tetes) tetes/kgbb/mnt ( 1 ml = 20 tetes)

Pengobatan cairanPengobatan cairan

Page 48: Present as i

Untuk bayi baru lahir (neonatus), dengan BB 2-3 kgUntuk bayi baru lahir (neonatus), dengan BB 2-3 kgkebutuhan cairan = 250 ml/kgbb/24 jamkebutuhan cairan = 250 ml/kgbb/24 jam

4 jam pertama : 25 ml/kgbb/jam 4 jam pertama : 25 ml/kgbb/jam atauatau= 6 tetes/kgbb/menit ( 1 ml = 15 tetes ) = 6 tetes/kgbb/menit ( 1 ml = 15 tetes ) atau atau = 8 tetes/kgbb/menit ( 1 ml = 20 tetes )= 8 tetes/kgbb/menit ( 1 ml = 20 tetes )

20 jam berikut : 150 ml/kgbb/20 jam 20 jam berikut : 150 ml/kgbb/20 jam atauatau= 2 tetes/kgbb/menit ( 1 ml = 15 tetes ) = 2 tetes/kgbb/menit ( 1 ml = 15 tetes ) atauatau= 21/2 tetes/kgbb/menit ( 1 ml = 20 tetes ) = 21/2 tetes/kgbb/menit ( 1 ml = 20 tetes )

Pengobatan cairanPengobatan cairan

Page 49: Present as i

Pengobatan cairanPengobatan cairanUntuk bayi berat badan lahir rendah, dengan berat badan < 2 Untuk bayi berat badan lahir rendah, dengan berat badan < 2

kgkgKebutuhan cairan = 250 ml/kgbb/24 jamKebutuhan cairan = 250 ml/kgbb/24 jam

4 jam pertama : 25 ml/kgbb/jam 4 jam pertama : 25 ml/kgbb/jam atauatau= 6 tetes/kgbb/menit (1 ml = 15 tetes)= 6 tetes/kgbb/menit (1 ml = 15 tetes)atauatau= 8 tetes/kgbb/menit (1 ml = 20 tetes)= 8 tetes/kgbb/menit (1 ml = 20 tetes)

20 jam berikut : 150 ml/kgbb/20 jam 20 jam berikut : 150 ml/kgbb/20 jam atauatau= 2 tetes/kgbb/menit (1 ml = 15 tetes) = 2 tetes/kgbb/menit (1 ml = 15 tetes) atauatau= 21/2 tetes/kgbb/menit (1 ml = 20 tetes)= 21/2 tetes/kgbb/menit (1 ml = 20 tetes)

Page 50: Present as i

! !! ! Hanya boleh diberikan antibiotik jika :Hanya boleh diberikan antibiotik jika :

Ditemukan bakteri patogen Ditemukan bakteri patogen

Ditemukan darah pada tinjaDitemukan darah pada tinja

Terdapat tanda-tanda yang menyokong adanya Terdapat tanda-tanda yang menyokong adanya infeksi enteralinfeksi enteral

Di daerah endemik kolera ( diberi tetrasiklin )Di daerah endemik kolera ( diberi tetrasiklin )

Pada neonatus jika diduga terjadi infeksi nosokomialPada neonatus jika diduga terjadi infeksi nosokomial

Pengobatan kausalPengobatan kausal

Page 51: Present as i

Obat-obat anti diareObat-obat anti diare Adsorbents Adsorbents

Antiemetik Antiemetik

AntipiretikAntipiretik

Pengobatan simptomatikPengobatan simptomatik

Page 52: Present as i

(Oralit, Breast Feeding, Early Feeding (Oralit, Breast Feeding, Early Feeding Stimultaneously with Education) Stimultaneously with Education)

Pengobatan dietetikPengobatan dietetik

Page 53: Present as i

Cara memberi makanan :Cara memberi makanan : 1.1. Pada bayi dengan asiPada bayi dengan asi

Asi dilanjutkan bersama-sama dg oralit, selang-seling. Pd Asi dilanjutkan bersama-sama dg oralit, selang-seling. Pd bayi usia > 4 bulan (sdh mdpt buah-buahan, mknan bayi usia > 4 bulan (sdh mdpt buah-buahan, mknan tambahan) dilanjutkan dg fase readaptasi, sedikit demi tambahan) dilanjutkan dg fase readaptasi, sedikit demi sedikit makanan diberikan kembali spt sebelum sakit sedikit makanan diberikan kembali spt sebelum sakit

2.2. Pada bayi dengan susu formulaPada bayi dengan susu formulaDiberikan oralit, selang-seling dg susu formula. Jika bayi Diberikan oralit, selang-seling dg susu formula. Jika bayi telah me’dpt makanan tambahan (umur > 4 bulan), mknan telah me’dpt makanan tambahan (umur > 4 bulan), mknan tambahan utk sementara tambahan utk sementara dihentikandihentikan, diberikan sedikit demi , diberikan sedikit demi sedikit mulai hari ke-3 sedikit mulai hari ke-3

Pengobatan dietetikPengobatan dietetik

Page 54: Present as i

3.3. Untuk anak Untuk anak < 1 tahun dan > 1 tahun dg BB < 7 kg< 1 tahun dan > 1 tahun dg BB < 7 kg jenis makanan :jenis makanan :

Susu (asi atau susu formula yg mengandung laktosa Susu (asi atau susu formula yg mengandung laktosa rendah & asam lemak tdk jenuh)rendah & asam lemak tdk jenuh)

Makanan setengah padat (bubur susu) atau Makanan setengah padat (bubur susu) atau makanan padat (nasi tim) makanan padat (nasi tim)

Susu khusus Susu khusus

Pengobatan dietetikPengobatan dietetik

Page 55: Present as i

Caranya Caranya

Hari 1 :Hari 1 : Setelah rehidrasi segera diberikan makanan peroralSetelah rehidrasi segera diberikan makanan peroral Bila diberikan Asi atau susu formula, diare masih sering, Bila diberikan Asi atau susu formula, diare masih sering,

hendaknya diberikan tambahan oralit atau air tawar selang-seling hendaknya diberikan tambahan oralit atau air tawar selang-seling dgn ASIdgn ASI

Hari 2 - 4 Hari 2 - 4 ASI/susu formula rendah laktosa penuhASI/susu formula rendah laktosa penuh

Hari 5 : Hari 5 : Dipulangkan dg ASI/susu formula sesuai dg kelainan yg Dipulangkan dg ASI/susu formula sesuai dg kelainan yg

ditemukan (dari hsl pem. lab), Bila tdk ada kelainan, dpt diberikan ditemukan (dari hsl pem. lab), Bila tdk ada kelainan, dpt diberikan susu biasa dg menu makanan sesuai dg umur dan BB bayisusu biasa dg menu makanan sesuai dg umur dan BB bayi

Page 56: Present as i

4.4. Untuk anak Untuk anak > 1 thn dg BB > 7 kg> 1 thn dg BB > 7 kg

Jenis makanan :Jenis makanan :Mknan padat atau mknan cair/susu dg kebiasaan mkn di rumahMknan padat atau mknan cair/susu dg kebiasaan mkn di rumah

Caranya :Caranya :Hari 1 : Setelah rehidrasi segera diberikan makanan seperti ; buah Hari 1 : Setelah rehidrasi segera diberikan makanan seperti ; buah ( pisang ), biskuit & Breda (bubur realimentasi daging( pisang ), biskuit & Breda (bubur realimentasi daging

ayam) & ASI diteruskan (bila masih ada) ditambah oralitayam) & ASI diteruskan (bila masih ada) ditambah oralitHari 2 : Breda, buah, biskuit, ASIHari 2 : Breda, buah, biskuit, ASIHari 3 : Nasi tim, buah, biscuit, & ASIHari 3 : Nasi tim, buah, biscuit, & ASIHari 4 : makanan biasa dg ekstra kalori (11/2 kali kebutuhan)Hari 4 : makanan biasa dg ekstra kalori (11/2 kali kebutuhan)Hari 5 : dipulangkan dg nasehat makanan spt hari 4 Hari 5 : dipulangkan dg nasehat makanan spt hari 4

Pengobatan dietetikPengobatan dietetik

Page 57: Present as i

Sistematika penatalaksanaan diare Sistematika penatalaksanaan diare berdasarkan berat – ringannya penyakitberdasarkan berat – ringannya penyakit

Tanpa dehidrasi

Dehidrasi Ringan - sedang

Dehidrasi berat+ / - komplikasi+ / - Penyakit penyerta

CRT

ORALITCRP

Page 58: Present as i

Sistematika penatalaksanaan diare Sistematika penatalaksanaan diare berdasarkan berat – ringannya penyakitberdasarkan berat – ringannya penyakit

1.1. Rencana pengobatan terapi A Rencana pengobatan terapi A ( tanpa dehidrasi )( tanpa dehidrasi )

Berikan anak lebih banyak cairanBerikan anak lebih banyak cairan Teruskan pemberian makananTeruskan pemberian makanan Beri suplemen zinc elementalBeri suplemen zinc elemental Bawa ke dokter bila terdapat tanda dehidrasiBawa ke dokter bila terdapat tanda dehidrasi

Page 59: Present as i

2.2. Rencana pengobatan terapi B Rencana pengobatan terapi B ( dehidrasi ringan – sedang )( dehidrasi ringan – sedang )Jumlah ORALIT yang harus diberikan 3 jam Jumlah ORALIT yang harus diberikan 3 jam pertama pada dehidrasi ringan sedangpertama pada dehidrasi ringan sedang

UsiaUsia < 4 bln< 4 bln 4-11 bln4-11 bln 12-23 bln12-23 bln 2-4 thn2-4 thn 5-14 thn5-14 thn >15 thn>15 thn

BBBB < 5 kg< 5 kg 5-7,9 kg5-7,9 kg 8-10,9 kg8-10,9 kg 11-15,9 11-15,9 kgkg

16-29,9 16-29,9 kgkg

> 30 kg> 30 kg

JumlahJumlah 200 - 400200 - 400 400 - 600400 - 600 600-800600-800 800 - 800 - 12001200

1200 - 1200 - 22002200

2200 - 2200 - 40004000

Page 60: Present as i

Cara memberikan oralitCara memberikan oralit Berikan sesendok teh tiap 1 – 2 Berikan sesendok teh tiap 1 – 2

menit untuk anak di < 2 tahunmenit untuk anak di < 2 tahun Beberapa teguk untuk anak lebih Beberapa teguk untuk anak lebih

besarbesar Bila anak muntah, tunggu 10 menit, Bila anak muntah, tunggu 10 menit,

lalu berikan lagi sedikit lalu berikan lagi sedikit Bila diare berlanjut RSBila diare berlanjut RS

Page 61: Present as i

Setelah 3 – 4 jam :Setelah 3 – 4 jam :

Bila tidak ada dehidrasi Bila tidak ada dehidrasi → rencana A→ rencana A Bila menunjukkan dehidrasi ringan – Bila menunjukkan dehidrasi ringan –

sedang → rencana B, tawarkan sedang → rencana B, tawarkan makanan, susu, sari buahmakanan, susu, sari buah

Bila menunjukkan dehidrasi berat → Bila menunjukkan dehidrasi berat → rencana Crencana C

Page 62: Present as i

3.3. Rencana pengobatan terapi CRencana pengobatan terapi CApakah andaDapat memberikan Cairan IV

Apakah penderitaDapat minum

Apakah andaTertarik Memasang sondelambung

PemberianCairan IV

Dosis pemberian cairan IV1 jam pertama : 30 ml/kgBB2 jam berikut : 40 ml/kgBB

1. Berikan cairan IV2. Setelah 1 – 3 jam periksa

kembali, pilih rencana pengobatanyang cocok

1. Mulai berikan oralit2. Rujuk unuk mendapat

cairan IV20-25% cairan tersebut harus Diberikan pada 1 jam pertama

1. Mulai rehidrasi2. Jika IV dapat dilakukan

rujuklah

Dosis pemberian cairanPer sonde lambung20 ml/kgBB/jam

Ya

Tidak

Ya

Ya

Tidak

Tidak

Page 63: Present as i

Panduan terapi IV pada Panduan terapi IV pada dehidrasi beratdehidrasi berat

UsiaUsia Pertama beri Pertama beri 30 ml/kgBB 30 ml/kgBB

dalam :dalam :

Selanjutnya beri Selanjutnya beri 70 ml/kgBB 70 ml/kgBB

dalam :dalam :

Bayi (< 1 tahun )Bayi (< 1 tahun ) 1 jam1 jam 5 jam5 jam

Anak (> 1 tahun )Anak (> 1 tahun ) ½ jam½ jam 2 ½ jam2 ½ jam

Page 64: Present as i
Page 65: Present as i

Larutan gula garamLarutan gula garam Larutan gula pasirLarutan gula pasir sebanyak 1 sendok teh mujung sebanyak 1 sendok teh mujung

atau 2 sendok teh peres dan garam dapur yang halus atau 2 sendok teh peres dan garam dapur yang halus sebanyak ¼ sendok teh peres kedalam air masak atau sebanyak ¼ sendok teh peres kedalam air masak atau air teh hangat (tidak selagi mendidih) sebanyak air teh hangat (tidak selagi mendidih) sebanyak 200cc. 200cc.

setiap kali mencret berikan larutan gula garam setiap kali mencret berikan larutan gula garam satu satu gelasgelas untuk untuk anak dibawah 6 tahunanak dibawah 6 tahun dan dan 2 gelas2 gelas untuk untuk anak diatas 6 tahun dan orang dewasaanak diatas 6 tahun dan orang dewasa

Page 66: Present as i

Air tajinAir tajinTerdapat 3 cara pembuatan air tajin Terdapat 3 cara pembuatan air tajin

Cara Cara tradisionaltradisionalKe dalam air tanakan nasi diberikan tambahan air secukupnya, kemudian Ke dalam air tanakan nasi diberikan tambahan air secukupnya, kemudian diambil diatasnya (cairan supernatan). diambil diatasnya (cairan supernatan). Kedalam 200 ml cairan ini Kedalam 200 ml cairan ini ditambahkan garam dapur sebanyak ¼ sendok teh teresditambahkan garam dapur sebanyak ¼ sendok teh teres

Cara Cara mutakhirmutakhirKe dalam 3 L air dimasukan 100 gram atau 6 sendok makan munjung Ke dalam 3 L air dimasukan 100 gram atau 6 sendok makan munjung beras dan masak dimasak selama 45-60 menit. Tambahkan 1 takar sendok beras dan masak dimasak selama 45-60 menit. Tambahkan 1 takar sendok munjung garam dapur. Setelah makan akan memberikan air tajin sebanyak munjung garam dapur. Setelah makan akan memberikan air tajin sebanyak 2 liter2 liter

Cara Cara terbaikterbaik

Kedalam 2 liter air ditambahkan tepung beras sebanyak 100 gram atau 6 Kedalam 2 liter air ditambahkan tepung beras sebanyak 100 gram atau 6 sendok makan dan 5 gram atau 1 takar sendok teh garam dapur. Setelah sendok makan dan 5 gram atau 1 takar sendok teh garam dapur. Setelah dimasak hingga mendidih akan diperoleh air tajin yang sudah siap untuk dimasak hingga mendidih akan diperoleh air tajin yang sudah siap untuk dipakai.dipakai.

Page 67: Present as i

ZINC & DIAREZINC & DIARE Zat mikro yang penting untuk kesehatan & Zat mikro yang penting untuk kesehatan &

pertumbuhanpertumbuhan Suplementasi zinc dapat Suplementasi zinc dapat ↓ lama sakit, ↓ lama sakit,

parahnya penyakit & kemungkinan anak u/ parahnya penyakit & kemungkinan anak u/ kembali kembali diarediare

Dosis zincDosis zincBayi usia Bayi usia 2 – 5 bulan2 – 5 bulan → → 10 mg10 mg 1x sehari 1x sehari

selama 10 - 14 hariselama 10 - 14 hariBayi/balita usia Bayi/balita usia 6 bln – 12 thn6 bln – 12 thn → tablet zinc → tablet zinc

20 mg20 mg 1x sehari selama 10 – 14 hari 1x sehari selama 10 – 14 hari

Page 68: Present as i
Page 69: Present as i

Yaitu kadar ion hidrogen dalam Yaitu kadar ion hidrogen dalam cairan tubuh naik, karena faktor cairan tubuh naik, karena faktor

metabolik atau respiratorik metabolik atau respiratorik

AsidosisAsidosis(ekses asam / defisit basa) (ekses asam / defisit basa)

pH 6,80-7,35 dg BE: -2,3pH 6,80-7,35 dg BE: -2,3

AsidosisAsidosis

Page 70: Present as i

EtiologiEtiologi Kehilangan Na-bikarbonat bersama Kehilangan Na-bikarbonat bersama

tinjatinja Adanya ketosis kelaparanAdanya ketosis kelaparan Metabolisme lemak tidak sempurna Metabolisme lemak tidak sempurna Terjadinya penimbunan asam laktatTerjadinya penimbunan asam laktat Produk metab. Yang bersifat asam Produk metab. Yang bersifat asam ↑↑ Pemindahan ion Na dari ekstra → Pemindahan ion Na dari ekstra →

intraselulerintraseluler

Page 71: Present as i

Manifestasi klinik Manifestasi klinik asidosisasidosis Sering tidak spesifikSering tidak spesifik HiperventilasiHiperventilasi ( pernapasan kusmaull ) ( pernapasan kusmaull ) Penurunan resistensi vascular perifer Penurunan resistensi vascular perifer

dan fungsi ventrikel jantungdan fungsi ventrikel jantung hipotensi, udem paru dan hipoksia hipotensi, udem paru dan hipoksia jaringanjaringan

Gamb.Lab Gamb.Lab ↓↓pH serum & pH serum & ↓↓ kadar kadar HCO3 & PCO2HCO3 & PCO2

Page 72: Present as i

Gejala klinisGejala klinis– Apatis atau gelisah, Apatis atau gelisah,

kadang-kadang koma kadang-kadang koma – Hiperventilasi & Hiperventilasi &

pernapasan kussmaulpernapasan kussmaul– Kulit keringKulit kering– Bibir berwarna Bibir berwarna

merah spt buah merah spt buah cherrycherry

– Napas mungkin Napas mungkin berbau asetonberbau aseton

– Kadang-kadang Kadang-kadang mengeluh mualmengeluh mual

– Nyeri perutNyeri perut– Nyeri kepalaNyeri kepala

Page 73: Present as i

KoreksiKoreksi CO2 CO2 combining powercombining power tdk kurang dari 40 vol% atau 18 mEq/l )tdk kurang dari 40 vol% atau 18 mEq/l ) dikoreksi o/ homeostasis tubuh sendiri bila diberi cukup cairan dikoreksi o/ homeostasis tubuh sendiri bila diberi cukup cairan

& elektrolit& elektrolit

CO2 CO2 combining powercombining power < 40 vol% atau 18 mEq/l< 40 vol% atau 18 mEq/l dikoreksi dg memberikan natrium laktat atau natrium bikarbonatdikoreksi dg memberikan natrium laktat atau natrium bikarbonat

CO2 CO2 combining powercombining power dapat dinaikkan 1 vol% dg 1,8 ml 1/6 mol dapat dinaikkan 1 vol% dg 1,8 ml 1/6 mol natrium laktat per-kg BB atau 0,0026 gram natrium bikarbonat natrium laktat per-kg BB atau 0,0026 gram natrium bikarbonat per-kg BBper-kg BB

Kebutuhan NaHCO3 (mEq/L) = Kebutuhan NaHCO3 (mEq/L) = 0,3 x kgbb x base excess0,3 x kgbb x base excess

Page 74: Present as i

HipokalemiaHipokalemia < < 3,8 mEq/L darah3,8 mEq/L darah

Kebutuhan minimum akan kalium ditaksir Kebutuhan minimum akan kalium ditaksir sebanyak 2 Meq/kgBB/24 jamsebanyak 2 Meq/kgBB/24 jam

Kadar N dalam darah 16 – 32 mg % atau 4 Kadar N dalam darah 16 – 32 mg % atau 4 – 5,6 mEq/L– 5,6 mEq/L

Kelainan pertama terdapat pada berbagai Kelainan pertama terdapat pada berbagai penyakit distrofi muscularpenyakit distrofi muscular

Page 75: Present as i

Gejala klinisGejala klinis1.1. Kelemahan otot anggota gerak mendahului Kelemahan otot anggota gerak mendahului

kelemahan otot tubuh dan otot pernafasan kelemahan otot tubuh dan otot pernafasan arefleksiaarefleksia

2.2. ParalysisParalysis3.3. Dilatasi lambungDilatasi lambung4.4. Ileus paralitik Ileus paralitik 5.5. Kematian akibat paralysis otot pernafasanKematian akibat paralysis otot pernafasan

Page 76: Present as i

Faktor penyebab Faktor penyebab hipokalemiahipokalemiaMasukan kurangMasukan kurang MalnutrisiMalnutrisi Diare kronikDiare kronik Penyakit dengan muntah berulang : selaput antral, stenosis pylorus, akalasiaPenyakit dengan muntah berulang : selaput antral, stenosis pylorus, akalasiaEkskresi renal meningkatEkskresi renal meningkat Pemberian diureticPemberian diuretic Kelainan tubulus: asidosis tubular renalKelainan tubulus: asidosis tubular renal Gangguan keseimbangan asam basaGangguan keseimbangan asam basa Def. magnesiumDef. magnesium Cushing SyndromCushing SyndromKehilangan ekstrarenalKehilangan ekstrarenal Diare menahun Diare menahun Enema berulang Enema berulang Fistula entero kutanFistula entero kutan Perspirasi berlebihanPerspirasi berlebihan

Page 77: Present as i

HipokalemiaHipokalemia Koreksi ke ( - ) K diberikan dalam periode 3 – Koreksi ke ( - ) K diberikan dalam periode 3 –

4 hari, dengan kecepatan pemberian 4 hari, dengan kecepatan pemberian ≠ > 3 ≠ > 3 mEq/kg/24 jammEq/kg/24 jam

Page 78: Present as i

HiponatremiaHiponatremia Batasan hiponatremiaBatasan hiponatremia→bila kadar natrium →bila kadar natrium

serum < 130 mEq/Lserum < 130 mEq/L Gejala klinis :Gejala klinis :

● ● Gejala awal→ Gejala awal→ lethargilethargi● ● Makin buruk hiponatremia → Makin buruk hiponatremia → otot-otot otot-otot menjadi menjadi kakukaku dan bisa terjadi dan bisa terjadi kejangkejang● ● Pada kasus yang sangat berat → akan diikuti Pada kasus yang sangat berat → akan diikuti dengan dengan stuporstupor

Page 79: Present as i

HiponatremiaHiponatremia KoreksiKoreksi

Dosis NaCl yang harus diberikan dapat Dosis NaCl yang harus diberikan dapat dihitung dengan rumus :dihitung dengan rumus :NaCl = 0,6 x (N-n) x BB NaCl = 0,6 x (N-n) x BB

Page 80: Present as i

HipoglikemiaHipoglikemia NN → Kadar gula darah antara 70-110 mg/dl→ Kadar gula darah antara 70-110 mg/dl Bayi aterm BB 2500 gr/>Bayi aterm BB 2500 gr/> → → kadar glukosa plasma darah < 30 mg/dl dlm kadar glukosa plasma darah < 30 mg/dl dlm

72 jam pertama 72 jam pertama dan 40 g/dl pada hari berikutnyadan 40 g/dl pada hari berikutnya BBLRBBLR → → dibawah 25 mg/dl dibawah 25 mg/dl

Page 81: Present as i

Gejala klinisGejala klinis TremorTremor SianosisSianosis ApatisApatis KejangKejang Serangan apneu Serangan apneu

intermitten/takipneuintermitten/takipneu Tangis yang Tangis yang

lemah/melengkinglemah/melengking

Kelumpuhan/lethargiKelumpuhan/lethargi Kesulitan minum, dan Kesulitan minum, dan

gerakan putar matagerakan putar mata Timbul keringat dinginTimbul keringat dingin PucatPucat HiponatremiaHiponatremia Gagal jantung dan henti Gagal jantung dan henti

jantung.jantung.

Page 82: Present as i

HipoglikemiaHipoglikemia■ ■ Hipoglikemia > beratHipoglikemia > berat → → pusing, bingung,lelah,lemah,sakit kepala, pusing, bingung,lelah,lemah,sakit kepala,

perilaku yang tidak biasa, tidak mampu perilaku yang tidak biasa, tidak mampu berkonsentrasi, gangguan penglihatan, kejang, berkonsentrasi, gangguan penglihatan, kejang, dan koma → kerusakan otak yang permanendan koma → kerusakan otak yang permanen

Page 83: Present as i

HipernatremiaHipernatremia timbulnya dehidrasi hiperosmotik timbulnya dehidrasi hiperosmotik PenyebabPenyebab hipernatremia yang lebih umum hipernatremia yang lebih umum

yang berhubungan dengan penurunan volume yang berhubungan dengan penurunan volume cairan ekstraselular ialah dehidrasi akibat cairan ekstraselular ialah dehidrasi akibat asupan air yang lebih sedikit daripada asupan air yang lebih sedikit daripada pengeluarannya pengeluarannya

dapat terjadi sebagai akibat penambahan dapat terjadi sebagai akibat penambahan natrium klorida yang berlebihan pada cairan natrium klorida yang berlebihan pada cairan ekstraselular ekstraselular

Page 84: Present as i

HiperkloremiaHiperkloremia ( N: 98-108 mmol/L )( N: 98-108 mmol/L )Penyebab Penyebab Kehilangan cairan tubuh akibat muntah yang berkepanjangan, Kehilangan cairan tubuh akibat muntah yang berkepanjangan,

diare, berkeringat atau demam tinggi.diare, berkeringat atau demam tinggi. Penggunaan obat-obatan seperti : bikarbonat, kortikosteroid, Penggunaan obat-obatan seperti : bikarbonat, kortikosteroid,

diuretic, dan laksatif.diuretic, dan laksatif.GejalaGejala Biasanya asimptomatis, kecuali terjadi peningkatan atau Biasanya asimptomatis, kecuali terjadi peningkatan atau

penurunan kadar ion klorida yang berlebihanpenurunan kadar ion klorida yang berlebihan Dehidrasi, kehilangan cairan, atau peningkatan kadar natrium Dehidrasi, kehilangan cairan, atau peningkatan kadar natrium

dalam darah harus dicurigaidalam darah harus dicurigai

Page 85: Present as i
Page 86: Present as i

EtiologiEtiologi Faktor Faktor intraluminalintraluminal ( proses ( proses

digesti )digesti )

Faktor Faktor mukosalmukosal ( ( digesti dan digesti dan transpor nutrisi melewati mukosa )transpor nutrisi melewati mukosa )

Page 87: Present as i

Penyebab yang paling sering ????

Rotavirus

Giardia lamblia

Enterotoxigenic E. coli

Page 88: Present as i

Gizi kurang Tidak mendapat ASI

Umur < 18 bulan Imunitas ↓

Obat – obat yang diberikan Riwayat diare

Page 89: Present as i

AnamnesisAnamnesis Identitas pasienIdentitas pasien Keluhan utamaKeluhan utama Riwayat penyakit / waktu & frekuensi diareRiwayat penyakit / waktu & frekuensi diare Riwayat penyakit terdahuluRiwayat penyakit terdahulu Riwayat penyakit sekarangRiwayat penyakit sekarang Keluhan lain yang menyertaiKeluhan lain yang menyertai Obat – obatanObat – obatan Makanan / minumanMakanan / minuman dlldll

Page 90: Present as i

PatogenesisPatogenesis Diare osmosisDiare osmosis Diare sekretorikDiare sekretorik Bakteri tumbuh lampau, malabsorbsi asam empedu & Bakteri tumbuh lampau, malabsorbsi asam empedu &

asam lemakasam lemak Tidak adanya mekanisme absorbsi ion secara aktifTidak adanya mekanisme absorbsi ion secara aktif Kerusakan mukosaKerusakan mukosa Motilitas usus yang abnormalMotilitas usus yang abnormal Sindrom diare kronikSindrom diare kronik

Page 91: Present as i

DefisiensiZat imun

Infeksi &Overgrowthbakteri

Kerusakan Epitel ususLaktase ↓ Protease ↓

K E PHepar

Dekonjugasi & dehidroksilasiAsam empedu

ATP-ase ↓

Atrofi mukosa lambung&

Vili ususGastrin,hcl,pepsin,sekretin ↓

Maldigesti/Malabsorbsi nutrien

Sekretin &Motilitas ↓

Tekanan koloid osmotik ↑

Diare kronik

PankreasPankeozim &Polipeptida pancreas ↓

Absorbsi Protein asing ↑

Alergi sensitisasi

Lingkaran setan terjadinya diare kronik

Page 92: Present as i
Page 93: Present as i

EtiologiEtiologi Intoleransi / alergi susu sapiIntoleransi / alergi susu sapi Intoleransi laktosaIntoleransi laktosa Intoleransi / alergi protein kedelaiIntoleransi / alergi protein kedelai Menetapnya patogen penyebabMenetapnya patogen penyebab CSBSCSBS MalnutrisiMalnutrisi

Page 94: Present as i

PatofisiologiPatofisiologi Melanjutnya kerusakan mukosaMelanjutnya kerusakan mukosa Perbaikan mukosa yang terlambatPerbaikan mukosa yang terlambat

Page 95: Present as i

Pemeriksaan Pemeriksaan laboratoriumlaboratorium Pemeriksaan tinja secara makroskopik Pemeriksaan tinja secara makroskopik penampilan tinja cair, berlemak, berdarahpenampilan tinja cair, berlemak, berdarah Pemeriksaan tinja mikroskopikPemeriksaan tinja mikroskopik Pemeriksaan elektroforesis protein serumPemeriksaan elektroforesis protein serum Aspirasi duodenumAspirasi duodenum Pemeriksaan radiologyPemeriksaan radiology EndoskopiEndoskopi Biopsy rektal & kolon Biopsy rektal & kolon ( bila diduga ada peradangan usus kronik, ( bila diduga ada peradangan usus kronik,

colitis pseudomembranosa, penyakit hirschprung, penyakit crohn )colitis pseudomembranosa, penyakit hirschprung, penyakit crohn )

Page 96: Present as i

TerapiTerapi Pengobatan umumPengobatan umum Pengobatan dietetikPengobatan dietetik Pengobatan kausalPengobatan kausal Obat – obatanObat – obatan Terapi giziTerapi gizi

Page 97: Present as i

KomplikasiKomplikasi K E PK E P

Page 98: Present as i

KlasifikasiKlasifikasi Berdasarkan patogenesis dan patofisiologi Berdasarkan patogenesis dan patofisiologi

diare kronik secara sederhana digolongkan diare kronik secara sederhana digolongkan menjadi :menjadi : Diare persistenDiare persisten Sindrom rawan ususSindrom rawan usus Intractable diarrhea of infancyIntractable diarrhea of infancy

Page 99: Present as i