Present as i

16
SISTEM KERJA POSITIONER PADA ANTI SURGE CONTROL VALVE PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) TBK. STASIUN KOMPRESOR PAGARDEWA Oleh Rifqi Riadhy 0608 3032 0212 Politeknik Negeri Sriwijaya 2010-2011

Transcript of Present as i

Page 1: Present as i

SISTEM KERJA POSITIONERPADA ANTI SURGE CONTROL VALVE

PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) TBK.STASIUN KOMPRESOR PAGARDEWA

Oleh

Rifqi Riadhy0608 3032 0212

Politeknik Negeri Sriwijaya2010-2011

Page 2: Present as i

I. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Penulisan Judul

• Kerja praktek merupakan mata kuliah yang terdapat pada kurikulum di Jurusan Elektro Program Studi Teknik Elektronika Politeknik Negeri Sriwijaya

• Fenomena surge yang dapat berdampak buruk pada kompresor

1.2 Tujuan dan Manfaat• Mengetahui sistem kerja dan bagian-bagian dari positioner pada

anti surge control valve di Stasiun Kompresor Pagardewa PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

• Sebagai laporan akhir dari kerja praktek yang telah dilakukan di Stasiun Kompresor Pagardewa PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

1.3 Pembatasan MasalahMembahas secara umum sistem kerja positioner pada anti

surgecontrol valve yang digunakan di Stasiun Kompresor Pagardewa

PT.Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

Page 3: Present as i

II. TINJAUAN UMUM2.1 Sejarah Perusahaan

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. berasal dari perusahaan swasta Belanda yang bernama Firm L.I.N. Enthoven & Co. Gravenhage pada tahun 1859. Kemudian pada tahun 1950, pada saat diambil alih oleh Pemerintah Belanda, perusahaan ini diberi nama NV Netherland Indische Gaz Maatschapij (NV. NIGM). Pada tahun 1958, saat diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia nama perusahaan diganti, menjadi Badan Pengambil Alih Perusahaan-perusahaan Listrik dan Gas (BP3LG) yang kemudian beralih status menjadi BPU-PLN pada tahun 1961.Kemudian pada tanggal 13 Mei 1965, berdasarkan PP No 19/1965, Perusahaan ditetapkan sebagai perusahaan milik negara dan dikenal sebagai Perusahaan Gas Negara (PN. Gas). Berdasarkan PP No. 27 Tahun 1984, PN. Gas diubah menjadi Perusahaan umum (Perum) dengan nama Perusahaan Umum Gas Negara. Setelah itu, status perusahaan diubah dari Perum menjadi Perusahaan Terbatas yang dimiliki negara (Persero) dan namanya berupa menjadi PT Perusahaan Gas Negara (Persero).Pada tanggal 5 Desember 2003, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam untuk melakukan penawaran umum saham perdana kepada masyarakat, semenjak itu nama resmi Perusahaan menjadi PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 15 Desember 2003 dengan kode transaksi perdagangan “PGAS”

Page 4: Present as i

II. TINJAUAN UMUM2.2 Struktur Organisasi Kepala Dinas Operasi dan

Pemeliharaan Wilayah I

Kepala Seksi Layanan Umum I

Kepala Seksi Kompresor

Kepala Seksi Operasi dan Pemeliharaan

Fasilitas

Kepala Seksi Operasi dan Pemeliharaan

Jaringan

Ka. Sub Seksi O & P Fasilitas Sta. Grissik

Ka. Sub Seksi O & P Fasilitas Sta. Pagardewa

Ka. Sub Seksi O & P Jaringan Sta. Grissik

Ka. Sub Seksi O & P Jaringang Sta.

Pagardewa

Ka. Sub Seksi Kompresor

Pelaksana Keuangan

Pelaksana Administrasi Umum

Pelaksana Pembayaran

Pelaksana Humas

Pelaksana Gudang/ Layanan Umum

Pelaksana Layanan Umum

Pelk. Pemeliharaan Jaringan Onshore Wil.

Pagardewa

Pelk. Pemeliharaan Jaringan Onshore Wil.

Grissik

Pelaksana Fasilitas Sta. Pagardewa

Pelaksana Fasilitas Sta. Grissik

Ka. Sub Seksi Kompresor (Instrumen)

Ka. Sub Seksi Kompresor (Mekanik)

Ka. Sub Seksi Kompresor (Elektrik)

a. Pelk. Instrumen Kontrol Kompresor b. Pelk. Mekanik Kompresor c. Pelk. Elektrik Kompresor

a. Pelk. Pengoperasian Kompresor b. Tenaga Ahli Kompresor

Pelaksana Rekayasa Teknik I

Page 5: Present as i

III. TINJAUAN PUSTAKA3.1 Transmitter

Berfungsi untuk mentransmisikan sinyal

Berdasarkan sinyal transmisi, • Transmitter Electric• Transmitter Pneumatic

Transmitter pneumatic merupakan transmitter yang menggunakan sinyal tekanan (pressure) sebagai penyedia transmisi nilai besaran proses yang diukur. Sinyal tekanan yang digunakan adalah 3-15 Pound per Square Inch dengan supply 20 Psi.

Keuntungan dari pemakaian transmitter pneumatic Sangat aman untuk lingkungan proses yang mudah meledak

  3.2 Sistem Konversi SinyalDibutuhkan untuk dapat mengkonversikan antara sinyal electric dan sinyal pneumatic.

Page 6: Present as i

III. TINJAUAN PUSTAKA3.2.1 Konverter I-P

Alat yang mengkonversikan sinyal standar arus 4-20 mA dari kontroler untuk diubah menjadi sinyal standar pneumatic

3.2.2 Konverter P-I Alat yang mengkonversikan sinyal standar arus 3-15 Psi dari

kontroler untuk diubah menjadi sinyal standar arus

3.3 Gambaran Umum Control ValveControl valve merupakan alat yang digunakan pada sistem

proses untuk mengontrol aliran fluida demi menjaga kestabilan proses. Berdasarkan fungsinya, control valve dibagi menjadi:

1. Opened/closed valve Valve yang disebut juga on/off valve atau isolation valve berfungsi hanya untuk menutup penuh (fully closed) ataupun membuka penuh (fully opened) suatu aliran.

Page 7: Present as i

III. TINJAUAN PUSTAKA2. Throttling valve Throttling valve berfungsi mengatur (regulate) aliran (fluida). Control valve adalah kran untuk mengatur kondisi operasi seperti temperature, pressure, flow dan liquid level. Alat ini bekerja sebagai sebuah pengatur aliran dalam pipa proses, caranya membuka atau menutup sebagian kran sesuai dengan sinyal yang diterima dari controller. Controller ini punya data set point (nilai yang di diukur oleh sensor yang mengatur perubahan kondisi kran) yang dibandingkan dengan nilai yang diinginkan (nilainya ditentukan oleh operator).

Page 8: Present as i

III. TINJAUAN PUSTAKA

3.4 Gambaran Umum Kompresor Sentrifugal

Kompresor sentrifugal memainkan peranan yang sangat penting di pabrik pengolahan minyak dan gas bumi, khususnya pada

daerahyang tekanannya sudah menurun. Ketika tekanan di sumber gas sudah tidak mampu mengangkat fluida dan

mentransportasikannya ke tempat tujuan, salah satu alat yang digunakan untuk memfasilitasinya adalah kompresor, yaitu dengan menaikkan tekanan gas.

Page 9: Present as i

III. TINJAUAN PUSTAKA3.5 Fenomena Surge Kondisi dimana tekanan pada suction begitu rendah. Maka akan terjadi aliran balik pada kompresor, karena dengan flow yang kecil kompresor seakan tidak memiliki gas untuk dikompres, sehingga gas justru akan mengalir dari discharge menuju suction. Inilah yang disebut dengan surge. Surge yang tidak segera diatasi, akan merusak komponen pada kompresor dan menyebabkan overheat.

Surge dapat diatasi dengan penambahan pipa by-pass pada discharge compressor setelah cooler dan diumpankan balik ke suction compressor sebelum scrubber dimana lajunya diatur oleh anti surge control valve. Ini sama saja dengan me-recycle gas. 

Page 10: Present as i

III. TINJAUAN PUSTAKA

Page 11: Present as i

IV. PEMBAHASAN4.1 Blok Diagram Anti Surge Control Valve

-

Gerakan Buka Tutup Valve

Actuator

Membran

Kontrol

PLC

StemInput

(Arus 4-20mA)

Hasil feedback dari stem

Flapper I/P transducer

Positioner

Page 12: Present as i

IV. PEMBAHASAN4.2 Bagian-bagian Instrumentasi Lapangan dan Kontrol pada Anti Surge Control Valve di Stasuin Kompresor Pagar Dewa

4.2.1 Positioner 4.2.2 Air Supply Line

   

4.2.3 Indicator 4.2.4 Position Transmitter

  

Page 13: Present as i

IV. PEMBAHASAN4.2.5 Anti Surge Control Valve

  

Page 14: Present as i

IV. PEMBAHASAN

Command

Controller (mA)

Persentase buka tutup

anti surge Control valve (%)

4 0

8 25

12 50

16 75

20 100

4.3 Cara Kerja Positioner

Tabel Konversi command Controller ke persentase buka tutup Anti Surge Control Valve

  

Page 15: Present as i

IV. PEMBAHASANPada Controller (PLC) telah disetting set point dalam satuan arus yakni 4-20 mA. Dimana setelah berbagai proses yang dilakukan oleh controller, PLC akan mengeluarkan sinyal output yang berupa command (Co), misalnya 12 mA (rangenya 4-20mA), sinyal ini akan masuk ke positioner. Pada stasiun kompresor ini, positioner yang digunakan adalah pneumatic positioner, sehingga digunakanlah transducer I/P (current to pneumatic converter) yang telah terdapat di dalam positioner. I/P converter akan men-convert dari sinyal output yang berupa arus menjadi pneumatic signal. Selain itu, untuk mendeteksi pergerakan stem, positioner dilengkapi dengan flapper yang dalam hal ini berfungsi sebagai sensor. Pergerakan stem ini akan di konversi juga ke dalam bentuk pneumatic signal. Lalu, kedua variabel ini dibandingkan, yang akan menimbulkan Error (E) E= Co-PV. Sinyal Error ini akan dikuatkan oleh relay amplifier . Dengan gain tertentu (3-15 psi), sinyal ini kemudian akan masuk ke membran valve untuk mendorong actuator sehingga stem akan bergerak dan terus bergerak sampai nilai Error (E) ini mendekati nol.

  

Page 16: Present as i

V. KESIMPULAN5.1 Kesimpulan

•  Anti surge control system ini mencegah agar tidak terjadi surge pada kompresor, yakni dengan me-recycle gas.

• Anti surge control system terdiri atas temperature transmitter, pressure transmitter, controller (PLC) system dan control valve yang pada laporan ini disebut anti surge control valve.

• Pada anti surge control valve¸ positioner berfungsi sebagai feedback atau penyelaras yang menyelaraskan antara sinyal ouput dari controller dengan pergerakan stem control valve.

5.2 SaranSalah satu cara yang dapat dipertimbangkan untuk mengurangiintensitas terjadinya surge adalah dengan memperbesar set

point pada membran anti surge control valve.