Prese Pita Suara

24
KOAS THT TRISAKTI PARESE CHORDA VOKALIS (PITA SUARA)

description

THT karawang

Transcript of Prese Pita Suara

Page 1: Prese Pita Suara

KOAS THT TRISAKTI

PARESE CHORDA VOKALIS (PITA SUARA)

Page 2: Prese Pita Suara

Paralisis chorda vokalis adalah terganggunya kemampuan chorda vokalis untuk bergerak dan berfungsi, yang biasanya diakibatkan karena kerusakan saraf dimana salah satu atau kedua pita suara tidak dapat membuka ataupun menutup dengan semestinya

Definisi

Page 3: Prese Pita Suara

ANATOMI

Page 4: Prese Pita Suara

Otot-otot laring dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu : 3,4

1. Otot-otot ekstrinsikOtot-otot ini terutama bekerja pada laring secara keseluruhan. Otot ekstrinsik dapat dibagi menurut fungsinya :a. Otot depresor atau otot-otot leher m.omohioideus, m.sternotiroideus, m.sternohioideus yang berasal dari bagian inferior.b. Otot-otot elevator m.milohioideus, m.geniohioideus, m.genioglosus, m.hioglosus, m.digastrikus, dan m.stilohioideus meluas dari os hioideum ke mandibula, lidah dan prosessus stiloideus pada kranium.

Page 5: Prese Pita Suara

2. Otot-otot intrinsikOtot intrinsik laring paling baik dimengerti dengan mengaitkan fungsinya. Serat-serat otot interaritenoideus (aritenoideus) transversus dan oblikus meluas diantara kedua kartilago aritenoidea. Bila berkontraksi, kartilago aritenioidea akan bergeser ke arah garis tengah, mengaduksi korda vokalis.a. Pergerakan plika vokalis terdiri dari :· Abductor : M. cricoarytenoidea posterior· Adductor : M. cricoarytenoidea lateral, M. interarytenoidea, dan M. thyroarytenoidea· Tensor : M. cricothyroidea, M. vokalis

b. Pergerakan aditus laring terdiri dari :· Membuka aditus laring : M. thyroepiglotik· Menutup aditus laring : M. interarytenoidea (bagian oblik) M.aryepiglotik (bagian oblik posterior-interarytenoidea)

Page 6: Prese Pita Suara

Laring berfungsi untuk proteksi, batuk, respirasi, sirkulasi, menelan, emosi serta fonasi1. Fungsi laring uintuk proteksi ialah untuk mencegah makanan dan benda asing masuk kedalam trakea, dengan jalan nafas menutup aditus laring dan rima glotis secara bersamaan.

2. Selain itu dengan refleks batuk, benda asing yang telah masuk kedalam trakea dapat dibatukkan keluar. Demikian juga dengan bantuan batuk, sekret yang berasal dari paru dapat dikeluarkan.

3. Fungsi respirasi dan laring ialah dengan mengatur besar kecilnya rima glotis.

4. Dengan terjadinya perubahan tekanan udara di dalam traktus trakeo-bronkial akan dapat mempengaruhi sirkulasi darah dari alveolus, sehingga mempengaruhi sirkulasi darah tubuh

5. Fungsi laring dalam membantu proses menelan adalah dengan 3 mekanisme, yaitu gerakan laring bagian bawah ke atas, menutup aditus laringeus dan mendorong bolus makanan turun ke hipofaring dan tidak mungkin masuk kedalam laring.

6. Laring juga mempunyai fungsi untuk mengekspresikan emosi, seperti berteriak, mengeluh, menangis dan lain-lain.

7. Fungsi laring yang lain ialah untuk fonasi, dengan membuat suara serta menentukan tinggi rendahnya nada. Tinggi rendahnya nada diatur oleh ketegangan plika vokalis.

Fisiologi

Page 7: Prese Pita Suara

Patofisiologi

Pada daerah laring, secara anatomis terdapat nervus vagus dan cabangnya yaitu nervus laringeus rekurens yang mempersarafi pita

suara

Penekanan maupun kerusakan terhadap nervus

Paralisis pita suaraSalah satu / kedua pita suara tidak

dapat beradduksi

Vibrasi yang dihasilkan oleh pita suara tidak maksimal

Page 8: Prese Pita Suara

Trauma bedah iatrogenik Invasi malignan Pada kondisi neurologik tertentu

seperti stroke, tumor otak, maupun multiple sclerosis

Etiologi

Page 9: Prese Pita Suara

Kerusakan pada saraf yang mempersarafi daerah laring.

Intubasi endotrakeal Idiopatik

Etiologi

cont..

Page 10: Prese Pita Suara

Paralisis Pita Suara Unilateral Bermanifestasi klinis dengan adanya

disfonia low-pitched, suara terasa berat dan lemah, yang terjadi secara tiba-tiba

Dalam beberapa kasus, disfonia dapat high-pitched karena adanya kompensasi falsetto

Seringkali, paralisis ini berhubungan dengan disfagia, khususnya dengan cairan, karena adanya ketidakmampuan glotis dapat menyebabkan aspirasi

Kadang-kadang, perubahan suara akan disertai dengan batuk saat proses menelan, terutama ketika meminum cairan

Seringkali memiliki gejala napas pendek atau perasaan kekurangan udara

Klasifikasi dan Gejala Klinis

Page 11: Prese Pita Suara

Paralisis Pita Suara Bilateral Keluhan khas yang sering timbul adalah

hilangnya suara secara tiba-tiba biasanya setelah operasi tiroidektomi total atau paratiroidektomi

Suara menjadi lemah untuk beberapa bulan pada awalnya

Lalu suara menjadi seperti ”Mickey Mouse” untuk beberapa minggu

Kemudian suara pun membaik hingga hampir normal atau suara mungkin menjadi sedikit tidak dapat diprediksi

Terdapat episode dimana pasien tidak dapat bernapas, sering akibat spasme laring, suara dengan nada tinggi terdengar ketika sedang berusaha untuk bernapas

Klasifikasi dan Gejala Klinis

Page 12: Prese Pita Suara

Posisi pita suara merupakan faktor tunggal yang paling penting gejala klinik kelumpuhan bervariasi tergantung pada posisi pita suara

Pada pemeriksaan klinik terdapat 5 macam posisi pita suara : Median Paramedian Intermedian Abduksi sedikit Abduksi penuh

Posisi Pita Suara Yang Lumpuh

Page 13: Prese Pita Suara
Page 14: Prese Pita Suara

Kelumpuhan Unilateral Diposisi Median

Ditemukan pada paralisis nervus rekurens yang telah berlangsung lama

Pita suara yang lumpuh tampak agak atrofi dan letaknya sedikit lebih rendah daripada pita suara yng normal

Aritenoid pada sisi yang lumpuh condong kedepan

Gejalanya biasanya tidak jelas, dan suara normal pada pembicaraan

Tetapi, suara yang memerlukan perubahan tinggi nada yang luas, seperti pada waktu bernyanyi, akan terganggu

Pada latihan jasmani yang berat, akan terdapat sesak nafas dan stridor

Posisi Pita Suara Yang Lumpuh

Page 15: Prese Pita Suara

Kelumpuhan Unilateral Pada Posisi Paramedian

Pada pemeriksaan laring tampak kelumpuhan pita suara pada posisi paramedian

Gejala pada kasus yang tidak mengalami kompensasi pada paralisis paramedian antara lain suara mendesah, parau, waktu fonasi memendek, volume suara dan tingkat nada berkurang, serta diplofonia

Bila terjadi kompensasi, maka gejalanya berkurang, dan beberapa kasus, suara akan menjadi normal kembali

Posisi Pita Suara Yang Lumpuh

Page 16: Prese Pita Suara

Paralisis Bilateral Pada Posisi Paramedian

Akibat yang biasa ditemukan pada paralisis nervus rekurens bilateral yang baru saja terjadi

Gejalanya sangat bervariasi pada tiap individu dan berupa dispnea dan stridor

Paralisis Bilateral Pada Posisi Median

Dapat terjadi segera setelah cedera pada keadaan nervus rekurens laringeus, atau dapat tertunda sampai 20 tahun

Gejala yang jelas ialah dispnea dan adanya stridor inspirasi

Posisi Pita Suara Yang Lumpuh

Page 17: Prese Pita Suara

Paralisis Pita Suara Pada Posisi Intermedian

Biasanya disebabkan oleh paralisis nervus rekurens dan nervus laringeus superior pada satu sisi, yang disebut paralisis gabungan

Yang paling sering menyebabkan kerusakan saraf ganda ini adalah cedera ketika melakukan tiroidektomi

Gejalanya berupa ketidakmampuan glotis, suara lemah, mendesah, parau, waktu fonasi pendek, dan nafas pendek karena udara nafas banyak pada waktu berbicara

Posisi Pita Suara Yang Lumpuh

Page 18: Prese Pita Suara

Paralisis Pita Suara Dalam Abduksi Jarang sekali ditemukan Kelumpuhan itu cenderung bilateral

dan gejalanya sama dengan kelumpuhan pada posisi intermedian, tetapi lebih jelas

Posisi Pita Suara Yang Lumpuh

Page 19: Prese Pita Suara

Anamnesa dan pemeriksaan fisik termasuk pendengaran terhadap suara dan jalan napas bergantung pada riwayat gejala yang ada

Pemeriksaan penunjang : Pencitraan Endoskopi

Pemeriksaan

Page 20: Prese Pita Suara

Laringeal elektromiografi Dalam pemeriksaan ini dilakukan pemasukkan jarum kecil ke dalam otot pita suara dan digunakan untuk menemukan kelainan yang terjadi serta langkah terapi selanjutnya

Pemeriksaan

Page 21: Prese Pita Suara

Medikasi Terapi dengan medikasi biasanya dipakai

saat ada kelainan penyerta seperti refluks gastroesofagus (antacid, proton pump inhibitor), sinonasal alergi (antihistamin)

Voice therapy Terapi dapat dilakukan sendiri atau

dengan dikombinasikan dengan terapi pembedahan

Pembedahan

Penatalaksanaan

Page 22: Prese Pita Suara

Komplikasi dari terapi pembedahan adalah suara yang kurang baik, kesulitan bernafas, dan migrasi dari implan

Operasi harus dilakukan dengan tepat dan sangat hati-hati serta dengan pemberian kortikosteroid pre dan post-operatif

Penyebab kualitas suara yang buruk setelah operasi adalah kesalahan penempatan implan, penempatannya terlalu kearah anterior/superior, implan terlalu kecil/besar

Komplikasi

Page 23: Prese Pita Suara

Hasil dari terapi pada paralisis pita suara adalah sangat baik.

Kebanyakan pasien dapat kembali berbicara hampir normal dan bahkan normal dan dengan minimal atau tanpa limitasi dari fungsi berbicara untuk kebutuhan berbicara sehari-hari.

Prognosis

Page 24: Prese Pita Suara

…Terima Kasih…