PRELIMINARY DESIGN - SAA SCHOOL OF PERFORMING ARTS

30
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Fungsi dan Tapak Dewasa ini sesuai dengan berkembang pesatnya jaman, banyak terjadi pergeseran nilai-nilai sosial dan budaya terutama akibat masuknya budaya luar negri pada jaman globalisasi di Indonesia. Perkembangan budaya dari luar negri tersebut telah menjamur mulai dari lifestyle, sosial, seni budaya hingga langgam arsitektur. Selain terkenal sebagai kota pendidikan, Kota Bandung kini lebih dikenal sebagi kota pariwisata. Untuk meraih predikat tersebut, Kota Bandung tentunya memiliki daya tarik yang khas sehingga wisatawan domestik dan luar negri berhasrat untuk mengunjungi Kota Bandung. Daya tarik itu sendiri muncul dari banyak faktor yang diantaranya adalah industri kreatif Kota Bandung yaitu kerajinan tangan, musik, pagelaran seni, dan lainnya. Potensi-potensi seni yang terdapat di Kota Bandung tentunya memerlukan sebuah wadah yang dapat menampung dan mendidik. Hal ini diperlukan agar Kota Bandung dapat menghasilkan produk kreasi karya kreatif dalam bidang seni musik dan seni tari. Sek olah Tinggi Seni Pertunjukan bermaksud mewadahi masyarakat yang memiliki kemampuan dan kecakapan dalam bidang seni guna membangun potensi mereka kearah yang lebih baik dan

description

Tugas Laporan dalam rangka UTS.Proyek Studio Akhir Arsitektur 39 - Sekolah Tinggi Seni Pertunjukan.Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan Bandung Indonesia

Transcript of PRELIMINARY DESIGN - SAA SCHOOL OF PERFORMING ARTS

Page 1: PRELIMINARY DESIGN - SAA SCHOOL OF PERFORMING ARTS

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pemilihan Fungsi dan Tapak

Dewasa ini sesuai dengan berkembang pesatnya jaman, banyak terjadi

pergeseran nilai-nilai sosial dan budaya terutama akibat masuknya budaya luar

negri pada jaman globalisasi di Indonesia. Perkembangan budaya dari luar negri

tersebut telah menjamur mulai dari lifestyle, sosial, seni budaya hingga langgam

arsitektur. Selain terkenal sebagai kota pendidikan, Kota Bandung kini lebih

dikenal sebagi kota pariwisata. Untuk meraih predikat tersebut, Kota Bandung

tentunya memiliki daya tarik yang khas sehingga wisatawan domestik dan luar

negri berhasrat untuk mengunjungi Kota Bandung. Daya tarik itu sendiri muncul

dari banyak faktor yang diantaranya adalah industri kreatif Kota Bandung yaitu

kerajinan tangan, musik, pagelaran seni, dan lainnya.

Potensi-potensi seni yang terdapat di Kota Bandung tentunya memerlukan

sebuah wadah yang dapat menampung dan mendidik. Hal ini diperlukan agar

Kota Bandung dapat menghasilkan produk kreasi karya kreatif dalam bidang seni

musik dan seni tari. Sek olah Tinggi Seni Pertunjukan bermaksud mewadahi

masyarakat yang memiliki kemampuan dan kecakapan dalam bidang seni guna

membangun potensi mereka kearah yang lebih baik dan dapat bersaing dalam

skala global. Selain mempelajari seni dan budaya kontemporer, mahasiswa juga

dibekali dengan kesenian dan budaya lokal sehingga dapat mempertunjukan

sekaligus melestarikan budaya Indonesia sebagai identitas bangsa.

Sekolah Tinggi Seni Pertunjukan merupakan tempat pembinaan dan

penyaluran potensi bakat masyarakat Indonesia khususnya di kalangan remaja

hingga dewasa, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu

fungsi bangunan Sekolah Tinggi Seni Pertunjukan dipilih untuk mewujudkan

mimpi masyarakat Indonesia dalam bermain musik, menari, memerankan, dan

mempertunjukkan segala kreasi bakat yang telah dilatih secara profesional, yang

setingkat dengan School of Performance Art level global.

Page 2: PRELIMINARY DESIGN - SAA SCHOOL OF PERFORMING ARTS

"The Lion City has much to offer for students looking for a world-class education a stone’s throw from home. It also gives many young people the opportunity to be independent and to find their calling in society no matter what their background. Singapore undoubtedly qualifies as home away from home for tens of thousands of Indonesians currently working and studying there. For decades, the city-state’s close proximity to Indonesia, and its wealth of established higher education institutions, has been attracting students from all over the country to obtain their international academic credentials."

Sumber : http://www.thejakartapost.com/news/2012/03/27/singapore-outward-looking-students.html#sthash.5TutzvqX.dpuf

Kesenian berhubungan erat dengan perasaan dan konsentrasi sehingga desain

sekolah tersebut haruslah nyaman dan dapat mendukung kegiatan mahasiswa

secara optimal. Lembaga pendidikan tinggi di Bandung yang menyelenggarakan

program studi seni pertunjukan masih dinilai belum mampu untuk menyediakan

sarana atau fasilitas yang memadai bagi para mahasiswa yang seharusnya menjadi

penunjang bagi mahasiswa untuk menjadi lebih kreatif dan kompeten di bidang

seni tersebut. Dengan adanya Sekolah Tinggi Seni Pertunjukan yang setara

dengan world-class school of performance art lainnya, diharapkan peminat seni

pertunjukan di Bandung tidak perlu ke luar negeri untuk menuntut ilmu dan

mengembangkan bakatnya.

"The fourth semester student at Lasalle College of the Arts related how she hadn’t quite managed to find a suitable university specializing in her hometown of Bandung, West Java. When Felicia decided to look overseas, she chose to enrol at Lasalle, an accredited Singapore-based institution with fortes in design, fine arts, integrated arts, media arts and performance arts."

Sumber : http://www.thejakartapost.com/news/2012/03/27/singapore-outward-looking-students.html#sthash.5TutzvqX.dpuf

Sekolah Tinggi Seni Pertunjukan memiliki sasaran mahasiswa berasal dari

Bandung dan wilayah Indonesia lainnya, bahkan international students dari

berbagai negara khususnya negara ASEAN sekitar Indonesia. Diharapkan

mahasiswa Seni Pertunjukan Indonesia dapat berkompetensi pada tingkat

internasional dalam seni pertunjukan modern dan tradisional, dalam misi

mengenalkan budaya Indonesia pada ranah global.

Dengan turut menghasilkan lulusan profesional dalam bidang seni yang dapat

bersaing dengan level global, Sekolah Tinggi Seni Pertunjukan ikut menunjang

Page 3: PRELIMINARY DESIGN - SAA SCHOOL OF PERFORMING ARTS

program pemerintah dalam menggalakan sektor pendidikan dan pariwisata Kota

Bandung. Area sekitar Jalan Riau Urban Creative Area di Bandung. Masyarakat

Kota Bandung diharapkan dapat lebih lagi mengenal edukasi dan hiburan

kesenian pertunjukan dalam dan luar negeri.

1.2 Tujuan

1) Sebagai sarana pendidikan kesenian professional di bidang seni

pertunjukan setara dengan S1 yang menekankan pada eksplorasi seni

melalui eksperimen, modifikasi, dan pembelajaran

2) Sebagai wadah bagi calon seniman dan pendidik seni dalam

mempertunjukan hasil karyanya pada masyarakat umum secara kontinu

sehingga mereka dapat dilepas menjadi seniman-seniman handal maupun

pendidik seni yang mewarnai dan melestarikan kesenian Indonesia.

3) Sebagai sarana hiburan serta sebuah pagelaran seni bagi masyarakat

kalangan bawah, menengah, dan atas di Kawasan Urban Riau Kota

Bandung.

4) Sebagai ikon karakter seni budaya di kawasan Urban Riau Kota

Bandung melalui tampilan fisik bangunan yang atraktif dan citra

bangunan

1.3 Manfaat

1) Menyediakan sarana akomodasi yang memadai dalam bentuk Sekolah

Tinggi Seni Pertunjukan

2) Menciptakan lapangan kerja baru bagi penduduk sekitar

3) Meningkatkan nilai dan potensi di Kawasan sekitar tapak tersebut

dengan menjadikan bangunan tersebut sebagai Activity Generator

4) Menjawab kebutuhan masyarakat yang ingin mengembangkan

potensinya dalam bidang seni pertunjukan khususnya dalam bidang seni

musik, tari, dan teater

1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari proyek SAA 39 ini terletak di daerah Jalan L.L.R.E

Martadinata, Kota Bandung, sesuai dengan tapak-tapak yang telah ditentukan

Page 4: PRELIMINARY DESIGN - SAA SCHOOL OF PERFORMING ARTS

sebelumnya yaitu zona urban, sub-urban, dan city center (pusat kota). Batasan

yang berlaku dalam proses perancangan ini yaitu berdasarkan peraturan

pemerintah mengenai Perguruan Tinggi di Indonesia.

1.5 Sistematika Pembahasan Laporan

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang pemilihan fungsi dan tapak, tujuan dan manfaat

dipilihnya fungsi, serta ruang lingkup dalam konteks tapak yang dipilih.

BAB II DATA TAPAK DAN TINJAUAN FUNGSI

Bersisi data tapak (berdasarkan survey lapangan, dan peraturan daerah

yang berlaku), data fungsi (dalam bentuk studi literatur dan studi fungsi

nyata sejenis), serta data bahan bangunan yang akan digunakan dalam

proses perancangan.

BAB III ANALISIS TAPAK DAN FUNGSI

Berisi analisa tapak, fungsi dan program ruang, bentuk massa dan

tampilan bangunan, struktur dan konstruksi, utilitas dan kelengkapan

bangunan, serta rumusan permasalahan perancangan.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Membahas mengenai konsep-konsep perancangan Sekolah Tinggi Seni

Pertunjukan di Jl. L.L.RE. Martadinata, Bandung

BAB II

DATA

2.1. Data Tapak (survey Lapangan, Peraturan Daerah)

Pilihan tapak terbagi atas 3 zona, yaitu :

a. Zona Pusat Kota/City Centre (CC), dengan 4 alternatif pilihan

b. Zona Urban (U), dengan 3 alternatif pilihan.

c. Zona Sub-Urban (SU), dengan 3 alternatif pilihan.

Sekolah Tinggi Seni Pertunjukan menuntut lokasi dengan keadaan kota

yang aktif dan mendukung kegiatan kreatif. Lingkungan yang aktif-kreatif dapat

memicu activity generator di area tersebut. Fungsi sebagai sekolah tinggi

Page 5: PRELIMINARY DESIGN - SAA SCHOOL OF PERFORMING ARTS

diharapkan mempunyai akses yang lebih mudah dan besar agar tidak terjadi

kepadatan kendaraan saat masuk dan keluar.

Ketiga pilihan tapak di Zona Urban (U) antara lain :

Tabel 2.1 Tiga tapak urban

U1 U2 U3

GAMBAR

LOKASI Jl. L.L.RE. Martadinata

Jl. L.L.RE. Martadinata

Jl. L.L.RE. Martadinata

LUAS 5.379 M2 5.424 M2 5.375 M2

KDB 30-50% = 1.613,7 -2.689,5 M2

30-50% = 1.627,2 M2 – 2.712 M2

30-50% = 1.612,5 M2 – 2.687,5 M2

KLB 1.8 = 9.682 M2 1.8 = 9.781 M2 1.8 = 9.675 M2

BATAS TAPAK

Utara : Sekolah Santo Aloysius 1Barat : Riau JunctionTimur : RS. LimijatiSelatan : Taman kota

Utara : Masjid IstiqomahBarat : Bank MandiriTimur : Permukiman dan caféSelatan : Café

Utara : Taman PramukaBarat : Permukiman mewahTimur : Permukiman dan caféSelatan : Permukiman

SIRKULASI Lebar jalan = +- 7MJalan dua arah dengan jalan trunojoyo sebagai jalan sekunder yang kadang satu arah

Lebar jalan = 10-12 MJalan cukup lebar dengan aksis langsung kepada Masjid dan diteruskan ke Gedung Sate

Lebar jalan = +- 8MJalan cukup lebar dengan adanya Taman Pramuka dan Taman ublic

VIEW Taman Kota Boulevard, Masjid Taman PramukaMATAHARIPembayangan

Daerah cukup rindang oleh pohon

Daerah lebih terik dikarenakan jalan

Daerah rindang oleh pepohonan

Page 6: PRELIMINARY DESIGN - SAA SCHOOL OF PERFORMING ARTS

dan dengan adanya tetangga bangunan yang cukup tinggi sehingga tapak terbayangi

yang lebih lebar dari taman-taman sekitar tapak

KEPADATAN

KemacetanPedestrian

aktif

KemacetanPedestrian

aktif

KemacetanPedestrian

aktifVEGETASI pepohonan rindang

dan tamanarea terbuka pepohonan rindang

dan tamanUTILITASAir Bersih PDAM PDAM PDAMAir Kotor irigasi irigasi irigasiListrik PLN (gardu) PLN (gardu) PLN (gardu)Telepon tiang listrik tiang listrik tiang listrikKAWASAN -pendidikan(SMA)

-komersil (dept store)-pariwisata-jasa (RS)-permukiman

-komersil-pendidikan (SMA)-jasa (Masjid)-permukiman padat

-jasa-permukiman-komersil

PELUANG FUNGSI

-Sekolah Tinggi (penunjang kawasan)-Perpustakaan (penunjang SMA)-Apartment

-Rumah Sakit-Perpustakaan (penunjang SMA)

-Hotel-Apartment-Sekolah Tinggi

Analisis Tapak U3

Page 7: PRELIMINARY DESIGN - SAA SCHOOL OF PERFORMING ARTS

Gambar 2.2.1 Tapak Urban 3

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung 2011-2031 berdasarkan Perda Kota

Bandung tahun 2011

Gambar 2.2 Pedestrian Tapak U3 Gambar 2.3 Persimpangan Tapak U3

Page 8: PRELIMINARY DESIGN - SAA SCHOOL OF PERFORMING ARTS

Lokasi Tapak : Jl. L.L.RE. Martadinata

Sub Wilayah Kota : Bandung Wetan

Kecamatan : Bandung Wetan

Kelurahan : Citereum

Ketinggian : 720 dpl

Gambar 2.4 RTRW Kota Bandung

Gambar 2.5 RTRW Area L.L. RE Martadinata

Page 9: PRELIMINARY DESIGN - SAA SCHOOL OF PERFORMING ARTS

Berdasarkan RTRW, tapak tersebut berada di kawasan jasa, perdagangan,

dan pemukiman. Pada tapak ini, lingkungan sekitar didominasi dengan

permukiman dan komersial. Tapak berinteraksi langsung dengan Taman Pramuka

sebagai taman kota.

Komersial

Permukiman

Cafe

Batas Utara : Taman Pramuka

Batas Selatan : Permukiman

Batas Timur : Fungsi Komersial

Batas Barat : Permukiman dan Komersial

Kondisi Tapak (Area Bandung Wetan)

Gambar 2.6 Kawasan Sekitar Tapak

Page 10: PRELIMINARY DESIGN - SAA SCHOOL OF PERFORMING ARTS

2.1.1 Kondisi Tapak dan Lingkungan Sekitar

Gambar 2.7 Kondisi Tapak (Area Bandung Wetan)

Gambar 2.8 Kondisi Tapak dan Lingkungan Sekitar

Page 11: PRELIMINARY DESIGN - SAA SCHOOL OF PERFORMING ARTS

2.1.2Aksesibilitas Tapak

Akses utama jalan bisa melalui Jalan L.L.RE. Martadinata atau Jalan

Gandapura. Kondisi jalan di dekat tapak cukup baik dengan lebar jalan sekitar 8

meter, terdiri dari dua jalur mobil. Akses kendaraan umum di sekitar tapak berupa

angkutan kota (angkot), taksi, dan berbagai kendaraan umum di Kota Bandung.

2.1.3 Iklim dan Lingkungan

Daerah sekitar Jalan L.L.RE. Martadinata memiliki udara yang sejuk

dikarenakan terdapat banyak pepohonan rimbun dan cocok untuk kegiatan ruang

terbuka. Namun lingkungan yang padat dengan kendaraan yang lalu lalang

dikarenakan terletak di daerah urban yang padat mengakibatkan banyak debu

jalanan dan asap kendaraan bermotor.

2.1.4 Topografi

Kondisi tapak Jalan L.L.RE. Martadinata tergolong datar dengan

kemiringan sangat landai. Kontur tapak menurun dari arah utara ke selatan.

2.1.5 Kualitas Visual

Tapak memiliki kualitas visual yang terbatas dikarenakan terletak di area

urban yang padat. Pemandangan paling berpotensi adalah pemandangan ke arah

utara karena terdapat sebuah Taman Kota (Taman Pramuka) di situ.

2.1.6 Utilitas Tapak

Air

Air bersih diperoleh melalui sumur galian maupun PDAM. Untuk air kotor

perlu menggunakan tangki septik maupun sumur resapan, walaupun begitu

terdapat juga riol kota yang cukup memadai. Drainase air hujan sudah disediakan

di selokan di sepanjang Jalan Trunojoyo dan L.L.RE. Martadinata.

Listrik

Pasokan listrik dan kabel telepon pada tapak sudah cukup memadai.

Listrik dapat diperoleh dari tiang listrik yang berada di sepanjang jalan L.L.RE.

Martadinata.

Page 12: PRELIMINARY DESIGN - SAA SCHOOL OF PERFORMING ARTS

Pembuangan Sampah

Sampah pada tapak dapat dikumpulkan di area servis, kemudian diangkut

menggunakan truk menuju TPS terdekat.

2.1.7 Vegetasi Tapak

Tapak di Jalan L.L.RE. Martadinata merupakan areal yang dipenuhi

pepohonan rindang sebagai eksisting serta terdapat sebuah Taman Kota (Taman

Pramuka) di seberang selatan tapak. Kebanyakan pepohonan rindang sebagai

eksisting merupakan pohon mahoni.

2.1.8 Fasilitas Umum dan Sosial di Sekitar Tapak

Transportasi

Angkot melewati tapak dan dapat diakses melalui Jalan Gandapura dan

Jalan L.L.RE. Martadinata.

Rumah Sakit

Rumah Sakit Bersalin Limijati

Rumah Sakit Jiwa Bandung

Rumah Sakit Umum Sariningsih

Rumah Sakit Halmahera

Pendidikan

SD/SMP/SMA Santo Aloysius 1

BPK Penabur International School

SD/SMP/SMA Taruna Bakti

TK/SD/SMP/SMA Kristen Yahya

SMA Negeri 20

LIA - English Course

English First Course

Sekolah Musik IRAMA

Penginapan

Hotel Riau

Wisma Gandapura

Hotel Anggrek

Page 13: PRELIMINARY DESIGN - SAA SCHOOL OF PERFORMING ARTS

Hotel Serella

Tempat Makan

Restaurant dan Cafe di jalan L.L.RE. Martadinata dan sekitarnya

2.2 Tinjauan Fungsi Sekolah Tinggi Seni Pertunjukan

2.2.1 Definisi Sekolah Tinggi Seni Pertunjukan

Pendidikan Tinggi Pendidikan tinggi terdiri dari (1) pendidikan akademik yang

memiliki fokus dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan (2) pendidikan vokasi

yang menitikberatkan pada persiapan lulusan untuk mengaplikasikan keahliannya.

(sumber : www.dikti.go.id)

Institusi Pendidikan Tinggi yang menawarkan pendidikan

akademik dan vokasi dapat dibedakan berdasarkan jenjang dan program studi

yang ditawarkan seperti universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik, akademi

dan akademi komunitas.

1. Universitas 

merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan

dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun Ilmu

Pengetahuan dan/atau Teknologi dan jika memenuhi syarat, universitas dapat

menyelenggarakan pendidikan profesi.

2. Institut 

merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan

dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah rumpun Ilmu

Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu dan jika memenuhi syarat, institut dapat

menyelenggarakan pendidikan profesi.

3. Sekolah Tinggi 

merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan

dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu rumpun Ilmu Pengetahuan

dan/atau Teknologi tertentu dan jika memenuhi syarat, sekolah tinggi dapat

menyelenggarakan pendidikan profesi.

4. Politeknik 

Page 14: PRELIMINARY DESIGN - SAA SCHOOL OF PERFORMING ARTS

merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam

berbagai rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi dan jika memenuhi

syarat, politeknik dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.

5. Akademi 

merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam

satu atau beberapa cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu.

6. Akademi Komunitas 

merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi

setingkat diploma satu dan/atau diploma dua dalam satu atau beberapa cabang

Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu yang berbasis keunggulan lokal

atau untuk memenuhi kebutuhan khusus.

Sekolah TinggiBerdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 pasal 16 ayat 2 dan UU Nomor 20 Tahun 2003 pasal 20 ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional, sekolah tinggi merupakan salah satu bentuk perguruan tinggi selain akademi, politeknik, institut, dan universitas. Penjelasan pasal 20 ayat 1 UU Nomor 20 Tahun 2003 menyebutkan, "Sekolah tinggi menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau vokasi dalam lingkup satu disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. (sumber: UU RI Nomor 20 Tahun 2003)

Seni Pertunjukan : Seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok

di tempat dan waktu tertentu. Performance biasanya melibatkan empat unsur:

waktu, ruang, tubuh si seniman dan hubungan seniman dengan penonton.

Meskipun seni performance bisa juga dikatakan termasuk di dalamnya kegiatan-

kegiatan seni mainstream seperti teater, tari, musik dan sirkus, tapi biasanya

kegiatan-kegiatan seni tersebut pada umumnya lebih dikenal dengan istilah 'seni

pertunjukan' (performing arts). Seni performance adalah istilah yang biasanya

mengacu pada seni konseptual atau avant garde yang tumbuh dari seni rupa dan

kini mulai beralih ke arah seni kontemporer. (sumber: www.wikipedia.org)

Maka Sekolah Tinggi Seni Pertunjukan adalah

Page 15: PRELIMINARY DESIGN - SAA SCHOOL OF PERFORMING ARTS

Sekolah tinggi yang pada pendidikan di dalamnya menitik beratkan kepada aksi

individu atau kelompok di tempat dan waktu tertentu yang melibatkan unsur

waktu, ruang, tubuh, dan hubungan seniman dengan penonton.

2.2.2 Studi Fungsi Nyata Sejenis

Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI), Bandung

nstitut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung adalah perguruan tinggi

negeri yang didirikan oleh pemerintah melalui Keppres Nomor 59 Tahun 1995, di

bawah pembinaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan. Tugas pokok STSI Bandung adalah menyelenggarakan

pendidikan akademik dan atau profesional bidang seni di atas pendidikan

menengah Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) berdiri pada tanggal 31 Maret

1968 di Bandung dengan nama Konservatori Tari (KORI). Lokasinya berada di

Jalan Buah Batu no. 212, Bandung.

Keberadaannya

diakui sebagai lembaga formal sejak tanggal 27 Februari 1971, yaitu ketika

Konservatori Tari berubah menjadi Akademi Seni Tari Indonesia Jurusan Sunda

di Bandung. Sebagai bagian dari ASTI Yogyakarta, kegiatan pendidikan di ASTI

Yogyakarta, kegiatan pendidikan di ASTI Jurusan Sunda di Bandung menginduk

kepada peraturan dan ketentuan-ketentuan ASTI Yogyakarta.

ISBI Bandung terdiri dari beberapa jurusan, antara lain :

Jurusan Tari (S-1)

Karawitan (S-1)

Teater (S-1)

Gambar 2.12 ISBI

Page 16: PRELIMINARY DESIGN - SAA SCHOOL OF PERFORMING ARTS

Seni Rupa (S-1)

Program Ruang ISBI

Luas Lahan : 1,5 Ha

ISBI terdiri dari beberapa gedung, antara lain

Gedung perkuliahan : berfungsi untuk kegiatan belajar mengajar

Gedung administratif : berfungsi untuk mewadahi aktifitas badang

pengelola kampus

Gedung teater : berfungsi sebagai kegiatan pameran dan

pertunjukan

Tabel 2.3 Program Ruang ISBI

No NAMA GEDUNG LUAS1. Gedung Administrasi Pusat 800 m2

2. Gedung Penunjang Pendidikana. Mundinglaya 500 m2

b. Gedung Dewi Asri 800 m2

c. Gedung Serbaguna 216 m2

d. Gedung Sunan Ambu 2.292 m2

e. Gedung Olah Seni Patanjala 880 m2

3. Gedung Perpustakaan 600 m2

4. Gedung Perkuliahana. Jurusan Seni Rupa 1.495 m2

b. Jurusan Tari 1.869,4 m2

c. Jurusan Karawitan 1.548,75 m2

d. Jurusan Teater 512,5 m2

5. Masjid 80 m2

7. Gedung Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) 120 m2

TOTAL LUAS 11.713,65 m2

Staff Pengajar ISBI :

Staff pengajar terdiri dari sarjana berpendidikan S1, S2, dan S3 atau

seniman (empu). Hingga tahun 2008 ISBI Bandung memiliki 170 staff pengajar

tetap, 11 pengajar tidak tetap, dan dibantu oleh 116 tenaga administrasi dan tenaga

teknis.

Beban Studi ISBI :

Masa studi program S1 adalah 8 semester dengan beban studi 144-160

SKS dan dapat diselesaikan antara 4-5 tahun termasuk Tugas Akhir; program D3

Page 17: PRELIMINARY DESIGN - SAA SCHOOL OF PERFORMING ARTS

(Seni Rupa: Minat utama Tatalaksana Pentas, Tatalaksana Busana & Tatalaksana

Grafis) adalah 6 semester dengan beban studi 110-120 SKS dan dapat

diselesaikan antara 3-4 tahun termasuk Tugas Akhir.Kurikulum

A. Jurusan Seni TariTabel 2.4 Kurikum Jurusan Seni Tari

Page 18: PRELIMINARY DESIGN - SAA SCHOOL OF PERFORMING ARTS

B. Jurusan Seni Teater

Tabel 2.5 Kurikum Jurusan Seni Teater

Page 19: PRELIMINARY DESIGN - SAA SCHOOL OF PERFORMING ARTS

C. Jurusan Seni Karawitan

Tabel 2.6 Kurikum Jurusan Seni Karawitan

Page 20: PRELIMINARY DESIGN - SAA SCHOOL OF PERFORMING ARTS

Struktur Organisasi

Lasalle College of The Arts, Singapore

Lasalle College of the Arts, sebelumnya bernama Lasallesia College of the

Arts merupaka Institusi Pendidikan Seni di Singapura. Lasalle College of the Arts

bekerja sama dengan Goldsmiths, University of London, memiliki berbagai

pendidikan seni. Ditemukan pada 1984 oleh

pengajar De La Salle, Brother Joseph

McNally, Lasalle sekarang ini menawarkan

berbagai diploma dan gelar di bidang desain,

Gambar 2.13 Struktur Organisasi ISBI

Page 21: PRELIMINARY DESIGN - SAA SCHOOL OF PERFORMING ARTS

seni murni, film, media arts, fashion, dance, music, theatre, art therapy, asian art

histories, and arts management. Lasalle merupakan sebuah institusi yang berbasis

non-profit dan beroperasi secara autonom dengan dukungan finansial dari

Singapore Ministry of Education.

1 McNally St, Singapore 187940

Enrollment : 2500 students (2010)

Total Area : 35000 m2

Lasalle memiliki berbagai macam jurusan, antara lain :

CERTIFICATE

o English Language for Creative Arts

o Foundation Certificate

in Visual Arts

DIPLOMA

o Animation

o Audio Production

o Broadcast Media

o Dance

o Design Communication

o Fashion

o Fine Arts

o Interior Design

o Music

o Performance

o Product Design

o Technology and Product Management

BA (HONS)

o Acting

o Animation Art

o Arts Management

o Dance

Gambar 2.14 Lasalle

Page 22: PRELIMINARY DESIGN - SAA SCHOOL OF PERFORMING ARTS

o Design Communication

o Fashion Design & Textiles

o Fashion Media & Industries

o Film

o Fine Arts

o Interior Design

o Music

o Musical Theatre

o Product Design

MASTER

o Art Theraphy

o Artist Educator

o Arts & Cultural Management

o Asian Art Histories

o Fine Arts

Tabel 2.7 Program Ruang LASALLE College of the Arts

NO

NAMA RUANG LUAS

1. Contemporary Art Exhibition and Gallery Spaces Theatre and Art Production Workshop

1500 m2

2. 3 Theatre, including Singapore’s first black box theatre

662 m2

3. 10 Computer labs – capacity 200 students 510 m2

4. 6 Classrooms accomodate up to 25 students each. Total capacity 150 students

207.1 m2

5. 3 lecture theatres, capacity 234 seats 304 m2

6 56 studios to accomodate minimal 25 students to 200 students

5414.5 m2

BAB III

ANALISA

3.1 Analisa Tapak (wajib ada)

3.2 Analisa Fungsi & Program Ruang (wajib ada)

3.3 Analisa Bentuk Masa & Tampilan Bangunan (wajib ada)

Page 23: PRELIMINARY DESIGN - SAA SCHOOL OF PERFORMING ARTS

3.4 Analisa Struktur dan Konstruksi

3.5 Analisa Utilitas & Kelengkapan Bangunan

3.6 Rumusan Permasalahan Rancangan

BAB IV

KONSEP PERANCANGAN

4.1 Konsep Perancangan Tapak (wajib ada)

4.2 Konsep Bentuk Masa & Tampilan Bangunan (wajib ada)

4.3 Konsep Penataan Ruang (wajib ada)

4.4 Konsep Struktur

4.5 Konsep Utilitas & Kelengkapan Bangunan

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN