Preliminary Design Konstruksi Bangunan
-
Upload
wallen-jusri-sihotang -
Category
Documents
-
view
569 -
download
21
Transcript of Preliminary Design Konstruksi Bangunan
PRELIMINARY DESIGN KONSTRUKSI BANGUNAN
1. Perencanaan penampanga. Balok
h = (1/10)-(1/12) Lb = (1/12)-(2/3) h
b. Kolom
s = (1/10)HH = tinggi lantaiEsensinya, ukuran kolom direncanakan berdasarkan beban, namun kita gunakan asumsi.
c. PlatTebal plat minimal 12 cm
Perencanaan Dimensi Kolom
1. Ambil kolom yang paling banyak memikul beban dengan bentang terpanjang
Syarat-syarat perencanaan:VA≤ f c '
kg
cm2≤kg
x2
V= DL + LL
Dimana : A = Luas Minimum kolom V = beban vertikal yang ditanggung oleh kolom V= Vmati + Vhidup
Vmati: beban balok+beban pelat+beban dinding+beban kolom Vhidup: fungsi ruangan diambil bagian fungsi ruangan dengan beban terbesar
Fc = mutu beton, contoh k225 Fc’= 0,83 Fc’ konversi dari lingkaran ke persegi
2. Menghitung V dari lantai paling atas
Dengan asumsi sendiri untuk ukuran kolom & balok
3. Permodelan dengan Menggunakan SAP2000
a) New Modelb) Satuan: Kgf, m, cc) 3D Frames
pembebanan (V)Lantai Jenis Beban Luas (m2) Tinggi (m) Panjang Total (m) Volume (m3) Berat (kg) Berat fungsi Berat
Panjang (m) Lebar (m) ruangan Total (kg)5 Balok 0,5 0,25 0,125 9 1,125 2700
Kolom 0,4 0,4 0,16 2 0,32 768Plat 2,5 0,12 0,3 8 2,4 5760
total 9228 8000 17228
4 Balok 0,5 0,25 0,125 9 1,125 2700Kolom 0,4 0,4 0,16 4 0,64 1536Plat 2,5 0,12 0,3 8 2,4 5760Dinding 4 0,15 0,6 9 5,4 12960 8000 38188
3 Balok 0,5 0,25 0,125 9 1,125 2700Kolom 0,4 0,4 0,16 4 0,64 1536Plat 2,5 0,12 0,3 8 2,4 5760Dinding 4 0,15 0,6 9 5,4 12960 8000 59148
2 Balok 0,5 0,25 0,125 9 1,125 2700Kolom 0,4 0,4 0,16 4 0,64 1536Plat 2,5 0,12 0,3 8 2,4 5760Dinding 4 0,15 0,6 9 5,4 12960 8000 80108
V 194672
Beban hidup ruangan = 400 kg/m2V = 194672 kgA = 0,16 m2fc' = 186,75 18600000 kg/m2
(V/A) ≤ fc'1216700 ≤ 18600000OK!
Penampang
Unchecklist restraintsMasukkan nilai pada isian berikut:Number of Stories = Jumlah lantaiNumber of bays, X = Jumlah grid kolom sumbu XNumber of bays, Y = Jumlah grid kolom sumbu YStory height = tinggi 1 lantaiBay Width, X = Jarak antara grid balok XBay Width, Y = Jarak antara grid balok YKlik OKKlik Define Materials
Klik Add New Material
Material Name and Display Color = nama materialMaterial Type = Concrete
Weight per Unit Volume = ᴕbalok = 2400 kg/m3
Modulus of Elastisity, E = 4700 √ fc 'Untuk Kolom Bulat (pengikat spiral)f c'=fc,
Untuk kolom persegi,f c'=0,83 fc
Klik Define lalu Frame Section
Klik Add New properties
Define lalu Area Section (untuk Plat lantai)
Setelah selesai define,lakukan penggambaran permodelan
Buat Load cases
Atur Analysis Cases
Buat Kombinasi pembebanan
Kombinasi pembebanan sebagai berikut :
1. Combo 1 : 1,4 DL + 1,4 SD2. Combo 2 : 1,2 DL + 1,6 LL + 1,2 SD3. Combo 3 : 1,2 DL + 1,0 LL + 1,0 RS1 + 0,3 RS24. Combo 4 : 1,2 DL + 1,0 LL + 1,0 RS1 - 0,3 RS25. Combo 5 : 1,2 DL + 1,0 LL - 1,0 RS1 + 0,3 RS26. Combo 6 : 1,2 DL + 1,0 LL - 1,0 RS1 - 0,3 RS27. Combo 7 : 1,2 DL + 1,0 LL + 0,3 RS1 + 1,0 RS28. Combo 8 : 1,2 DL + 1,0 LL + 0,3 RS1 - 1,0 RS29. Combo 9 : 1,2 DL + 1,0 LL - 0,3 RS1 - 1,0 RS210. Combo 10 : 1,2 DL + 1,0 LL - 0,3 RS1 + 1,0 RS2
Keterangan = DL : Dead loadLL : Live LoadSD : Super deadRS : Respon Spektrum
Pemberian Beban pada plat lantaiDengan cara mengklik pada plat-plat yang telah di gambar sebelumnya, dan masukkan besar nilai beban berdasarkan fungsi ruangan
Memasukkan beban dinding
Memasukkan beban gempa dengan cara respon spektrum
Sebagai contoh, bangunan yang sedang di bangun berada pada daerah Sumatera Barat, yang berarti berada pada peta wilayah gempa Indonesia berada pada Wilayah 5, dan tanah tempat dibangunnnya bangunan di asumsikan tanah sedang (SNI GEMPA SNI 1726-2002).
Untuk nilai period diambil berdasarkan kurva T dan nilai Accelereration diambil berdasarkan kurva C. Nilai Acceleretaion pada garis C untuk garis yang melengkung pada tanah sedang digunakan rumus : (0,5/T)
Atur Define lalu Mass Source dengan nilai sbb:
Setelah selesai lakukan pengaturan berikut :
Pindahkan semua kombinasi tadi dengan cara menseleksi,lalu klik Add
Lalu Analisis permodelan yang telah dibuat
Modal tidak perlu di Run, setelah itu klik Run Now
Setelah selesai di run, cek tulangan kolom dan balok dengan cara sbb :
Contoh berikut pada balok, klik salah satu balok yang berada pada bagian tengah dan yg paling banyak memikul beban.
Lalu klik kanan, akan muncul dialog box sbb:
Cek luasan satu tulangan pokok dan tulangan sengkang
Contoh:
Luas (As) satu buah tulangan pokok untuk tumpuan
Luas izin sengkang yang diperbolehkan
Jadi untuk tulangan balok pada daerah tumpuan digunakan tulangan :D16 dengan A= 0,25x3,14x16x16 = 200,96 mm2, As top = 620,402 mm2, maka:Jumlah tulangan (n)= As/A= 620,402/200,6 = 3,093 buah tulangan D16 pada bagian atas
Dan untuk tulangan sengkang digunakan rumus (Av/s) > V dimana Av merupakan luas satu tulangan, S merupakan asumsi jarak antar sengkang, dan V merupakan nilai Shear Reinforcement,
D10=> (0,25x3,14x10x10)/100mm > 0,488 0,785>0,488 OK!
Jadi dengan besi tulangan D10 dan jarak 10 cm pada bagian tumpuan, cukup kuat untuk menahan beban. Jarak sengkang pada bagian lapangan 1,5-2 kali jarang sengkang pada tumpuan.