Preliminary Design Kel. 3

19
BAB I GAMBAR DAN PRELIMINARY DESIGN 1.1 Gambar Rencana Gambar 1.1 Denah Portal pada Pelat Lantai 2 dan 3

description

perancangan bangunan 1

Transcript of Preliminary Design Kel. 3

BAB IGAMBAR DAN PRELIMINARY DESIGN

1.1 Gambar Rencana

Gambar 1.1 Denah Portal pada Pelat Lantai 2 dan 3

Gambar 1.2 Denah Portal pada Pelat Dak

Gambar 1.3 Portal Melintang 1-4

Gambar 1.4 Portal Memanjang A-D

1.2 Preliminary DesignPerancangan awal (preliminary design) untuk perancangan balok, pelat dan kolom didasarkan pada peraturan SNI 03 2847 2002 tentang tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung.

1.2.1 Balok LantaiPreliminary Design pada balok menggunakan rumus:h= 1/12*panjang bentangb= 2/3 x h

1.2.2 Dak Preliminary Design pada dak dan sloof menggunakan rumus:h= 1/16*panjang bentangb= 2/3 x h

Tabel 1.1 Preliminary Design Balok yang akan digunakanArah Memanjang (AB*)

NoKodeBentangbhKeterangan

1B17004060Lantai

2B37003045Dak

Arah Melintang 12*)

NoKodeBentangbhKeterangan

1B26003550Lantai

2B46003040Dak

1.2.3 KolomUkuran panjang dan lebar kolom adalah minimum lebar balok. Maka digunakan ukuran kolom 40x40.

Gambar 1.5 Portal 3D pada SAP 20001.2.4 Pelat SNI 03-2847-2002 Pasal 11.5.3:- Untuk m 0,2 ------- tp min = 12 cm (pelat tanpa penebalan)tp min = 10 cm (pelat dengan penebalan)- Untuk 0,2 < m 2,0 --tp min = 12 cm

;

Untuk m > 2,0 tp min = 9 cm ; Lantai

Gambar 1.6 Denah Pelat Lantai 2-3

Menghitung nilai 1. Balok L B1(40x60) 700 cmB7=B8=B11=B12bw= 40 cmh= 60 cmtp= 12 cmNilai terkecil dari:be = bw + (h- tp) = 88 cmbe = bw + 4.tp = 88 cmDipakai be = 88 cm Momen inersia balok dan flens

k7=k8=k11=k12k7= 1,387

Ib7=Ib7=Ib11=Ib12Ib7 = 998710 cm4 Momen Inersia pelatIb7=Ib8=Ib11=Ib12Is7 = 1/12 (0.5.L) tp3= 50400 cm4 Nilai ii = Eb = 4700 = 35484,2Es = 4700 = 2,1x1067= 8= 11= 127= 0,332. Balok T B1(40x60) 700 cmB13= B14= B15=B16=B17 =B18 bw= 40 cmh= 60 cmtp= 12 cmNilai terkecil dari:be = bw + 2.(h- tp) = 136 cmbe = bw + 8.tp = 136 cmDipakai be = 136 cm Momen inersia balok dan flens

k13= k14= k15=k16=k17 =k18 k13 = 1,649Ib13= Ib14= Ib15=Ib16=Ib17 =Ib18 Ib13 = 1187027 cm4 Momen Inersia pelatIs13= Is14= Is15=Is16=Is17 =Is18 Is13 = 1/12 (0.5.L) tp3= 50400 cm4 Nilai ii = Eb = 4700 = 35484,2Es = 4700 = 2,1x106 13= 14= 15= 16= 17 = 18 13 = 0,40

Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 1.2 dan Tabel 1.3

Tabel 1.2 Nilai pada Lantai dan Dak Balok MemanjangBalokBentukJarakbwh tpbe1be2kiIbIsEsEbi

B7=B8=B11=B12L70040601288881.38799871050400210000035484.20.33

B7=B8=B11=B12L70030451065701.39431756429166.7210000035484.20.18

B13= B14= B15=B16=B17 =B18=B9=B10T7004060121361361.649118702750400210000035484.20.20

B13= B14= B15=B16=B17 =B18=B9=B10T7003045101001101.65337666929166.7210000035484.20.11

Tabel 1.3 Nilai pada Lantai dan Dak Balok MelintangBalokBentukJarakbwh tpbe1be2kiIbIsEsEbi

B1=B3=B4=B6L60030351253781.31914133643200210000035484.20.06

B1=B3=B4=B6L60020401050601.49415939425000210000035484.20.11

B2=B19=B20=B21=B22=B23 B24=B5T600303512761261.52716371843200210000035484.20.03

B2=B19=B20=B21=B22=B23 B24=B5T600204010801001.77718952425000210000035484.20.06

Tabel 1.4 Nilai rata-rata pada Lantai dan DakPanelLantai2-3Dak

10.160.12

20.120.09

30.160.12

40.120.09

50.120.09

60.120.09

70.160.12

80.120.09

90.160.12

Untuk m 0,2 ------- tp min = 12 cm (pelat tanpa penebalan)tp min = 10 cm (pelat dengan penebalan)Kesimpulan: Tebal Pelat Lantai dasar yang digunakan adalah15 cm (Type A) Tebal Pelat Lantai 2-3 yang digunakan adalah12 cm (Type B) Tebal Pelat Dak yang digunakan adalah 10 cm (Type C)

Gambar 1.7 Denah Pelat Lantai Dasar

Gambar 1.8 Denah Pelat Lantai 2-3

Gambar 1.9 Denah Pelat DakBAB IIANALISIS PEMBEBANAN STRUKTUR

Perhitungan muatan disesuaikan dengan jenis beban yang bekerja pada struktur dengan didasarkan pada Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Gedung tahun 1987. Adapun beban yang diperhitungkan adalah beban mati, beban hidup, beban angin, dan beban gempa. Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Gedung tahun 1987, ketentuan pembebanan adalah sebagai berikut:

Beban Mati:1. Berat jenis Beton= 2400kg/m32. Berat dinding bata= 250 kg/m23. Berat ubin + adukan semen= 45kg/m24. Berat Plafond + penggantung= 18kg/m25. Beban ME untuk kantor= 40kg/m2Beban Hidup:1. Beban untuk kantor= 250kg/m22. Beban hidup untuk dak= 100kg/m23. Berat jenis air hujan= 1000kg/m34. Beban hidup untuk parkir= 800kg/m25. Lantai untuk pabrik/gudang= 400kg/m2Beban Gempa:Wilayah Gempa 6 dengan koefesien gempa 0,3

Kombinasi Pembebanan berdasarkan SNI 03 2847 2002 pasal 11.21. U= 1,4 D2. U= 1,2 D + 1,6 L + 0,5 R3. U= 1,2 D + 1,0 L 1,6 W + 0,5 R4. U = 0,9 D 1,6 W5. U = 1,2 D + 1,0 L 1,0 E6. U = 0,9 D 1,0 E

2.1 Analisis Beban Gravitasi dan Kombinasi Pembebanan1. Beban Lantai DasarBeban yang bekerja pada lantai ini: Beban mati:a. Berat sendiri Pelat Lantai t = 15 cm= 0,15 x 2400=360 kg/m2b. Berat adukan Semen PC= 21 kg/m2 +D= 381 kg/m2 Beban Hidup:Lantai untuk gudang=400 kg/m2 Beban yang bekerja pada dinding:Berat dinding pasangan batu = 4 x 250 = 1000 kg/m 2. Beban Lantai 1 dan 2Beban yang bekerja pada lantai ini: Beban mati:a. Berat sendiri Pelat Lantai t = 12 cm = 0,12 x 2400 = 288 kg/m2b. Berat ubin +Semen PC= 45 kg/m2 c. Berat Plafond + Penggantung= 18 kg/m2 d. Berat Mekanikal Elektrikal (ME) untuk kantor= 40 kg/m2 +D= 391 kg/m2 Beban Hidup:Beban Hidup untuk kantor=250 kg/m2 Beban yang bekerja pada dinding:Berat dinding pasangan batu = 4 x 250 = 1000 kg/m 3. Beban Dak Beban mati:a. Berat sendiri Pelat Lantai t = 10 cm = 0,10 x 2400 = 240 kg/m2b. Berat Plafond + Penggantung= 18 kg/m2 c. Berat Mekanikal Elektrikal (ME) untuk kantor= 40 kg/m2 +D= 298 kg/m2 Beban Hidup:Beban terpusat pekerja=100 kg/m22.2 Analisis Beban GempaStandar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung atau SNI 1726 tahun 2002 merupakan peraturan gempa yang berlaku di Indonesia, menggantikan peraturan sebelumnya SNI 1726-1989. Dalam SNI 03-1726-2002, ditentukan jenis struktur gedung beraturan dan tidak beraturan. Struktur gedung ditetapkan sebagai struktur gedung beraturan, karena memenuhi ketentuan antara lain sebagai berikut:a. Tinggi struktur gedung diukur dari taraf penjepitan lateral tidak lebih dari 10 tingkat atau 40mb. Denah gedung adalah persegi panjang tanpa tonjolanc. Denah struktur gedung tidak menunjukkan coakan sudutd. Sistem struktur gedung terbentuk oleh subsistem penahan beban lateral yang arahnya saling tegak lurus dan sejajar dengan sumbu-sumbu utama ortogonal denah struktur gedung secara keseluruhane. Sistem struktur gedung memiliki berat tingkat yang beraturanUntuk struktur gedung beraturan, pengaruh gempa rencana dapat ditinjau sebagai pengaruh beban gempa statik ekuivalen. Analisis statik ekuivalen merupakan penyederhanaan dari perhitungan beban gempa yang sebenarnya.Berdasarkan data tugas perancangan, untuk gempa wilayah 6, diketahui: Percepatan puncak batuan dasar (g) = 0,3 Percepatan puncak muka tanah Ao (g)= 0,36 Koefesien Gempa= 0,3 Koefesien Pembatas Waktu Getar Fundamental()= 0,15 Faktor Keutamaan= 1,6 Faktor Modifikasi Respons (R)= 8-8,5 T (Waktu getar alami fundamental)= 0,0731 (hn)3/4= 0,593

Dalam Pasal 5.6 SNI 1726-2002 juga ditentukan pembatasan maksimum waktu getar alami fundamental, untuk mencegah struktur gedung yang menjadi terlalu fleksibelT < . nDengan: n = jumlah tingkat0,593 < 0,15. 40,593 < 0,6