PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT...

107
PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT KECAMATAN KARAWACI DALAM MENYALURKAN ZAKAT SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I) Oleh: Lisna Nety Herawati NIM: 107046102396 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011

Transcript of PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT...

Page 1: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

i

PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT KECAMATAN

KARAWACI DALAM MENYALURKAN ZAKAT

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I)

Oleh:

Lisna Nety Herawati

NIM: 107046102396

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011

Page 2: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

ii

PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT KECAMATAN

KARAWACI DALAM MENYALURKAN ZAKAT

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I)

Oleh:

Lisna Nety Herawati

NIM: 107046102396

Pembimbing

Prof.Dr.H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM

NIP 195505051982031012

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011

Page 3: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

iii

Page 4: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayat-Nya

kepada kita semua, karena hanya atas karunia-Nya skripsi yang berjudul “Preferensi dan

Keputusan Masyarakat Kecamatan Karawaci dalam Menyalurkan Zakat” ini dapat terselesaikan,

dan juga kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW dengan kata “iqra” Beliau telah

membawa semua ummatnya ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan serta dorongan dari

semua pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:

1. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum, Prof.Dr.H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM,

dan juga selaku dosen pembimbing, yang telah mencurahkan pengetahuan dan

pengalamannya selama masa bimbingan.

2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag. dan Bapak Mu’min Roup, S.Ag.,MA., Ketua dan Sekretaris

Program Studi Muamalat yang telah memberikan tuntunan dan arahannya selama ini.

3. LINMAS Kota Tangerang dan Kecamatan Karawaci yang telah memberikan kesempatan

untuk melakukan penelitian di Kecamatan Karawaci.

4. Pimpinan Perpustakaan Utama maupun Fakultas Syariah dan Hukum, yang telah

memberikan fasilitas untuk mengadakan studi perpustakaan.

5. Ayahanda Ahmad Bajuri Djamal dan Ibunda Ida Farida yang telah memberikan semua

kasih sayang dan doanya dengan tulus. Kakanda Redi Kurniawan, Ananda Husniawan,

Hasanudin, Awaludin, dan Adinda Robiatul Adawiyah yang telah terlibat dalam proses

penulisan skripsi ini.

Page 5: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

v

6. Bapak Sholehudin A. Azis yang telah memberikan pengetahuannya dalam proses

penulisan skripsi ini.

7. Sahabat-sahabat seperjuangan yang tidak pernah henti memberikan motivasi.

8. Rekan-rekan Perbankan Syariah angkatan 2007 kelas A yang telah membantu selama

proses perkuliahan.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah memberikan

kontribusi kepada penulis dalam menyelesaikan karya tulis.

Menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, kritik dan saran penulis harapkan dari

pembaca. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Jakarta, 25 Mei 2011

Penulis

Page 6: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

vi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... . iii

DAFTAR ISI .................................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .............................................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ........................................................ 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 9

D. Review Studi Terdahulu ........................................................................... 10

E. Sistematika Penulisan ............................................................................... 14

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Preferensi .................................................................................................. 16

B. Zakat ......................................................................................................... 23

C. Tempat Pembayaran Zakat ....................................................................... 26

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat Penelitian ..................................................................................... 35

B. Jenis Penelitian .......................................................................................... 35

C. Jenis dan Sumber Data .............................................................................. 36

D. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 36

E. Metode Pengambilan Sampel ................................................................... 38

F. Metode Analisis Data ................................................................................ 40

G. Definisi Operasional Variabel ................................................................... 42

Page 7: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

vii

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden ........................................................................... 44

B. Alasan-alasan Responden Dalam Memilih Tempat Penyaluran Zakat ..... 47

C. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................................... 49

D. Preferensi Masyarakat dalam Menyalurkan Zakat ................................... 56

E. Keputusan Masyarakat dalam Menyalurkan Zakat .................................... 65

F. Uji Regresi Sederhana ............................................................................... 70

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 71

B. Saran ......................................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 80

LAMPIRAN ....................................................................................................................... 82

Page 8: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

viii

DAFTAR TABEL

1.1 Pengumpulan Dana ZISWAF Nasional 2004-2007 ............................................... 3

1.2 Perbedaan Antar Kajian Terdahulu dengan Penulis Teliti ..................................... 12

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................................... 44

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ........................................................... 44

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................................... 45

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan .................................................. 46

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Bulanan ................................ 46

4.6 Pemilihan Tempat Penyaluran Zakat ..................................................................... 47

4.7 Uji Validitas Pertanyaan Preferensi Masyarakat Dalam Menyalurkan Zakat ....... 49

4.8 Uji Validitas Ulang Preferensi Masyarakat Dalam Menyalurkan Zakat ............... 51

4.9 Uji Reliabilitas Preferensi Masyarakat ................................................................... 52

4.10 Uji Validitas Pertanyaan Keputusan Masyarakat Dalam Menyalurkan Zakat ....... 53

4.11 Uji Validitas Ulang Keputusan Masyarakat Dalam Menyalurkan Zakat ............... 54

4.12 Uji Reliabilitas Keputusan Masyarakat .................................................................. 55

4.13 Preferensi Masyarakat Terhadap Lokasi Pembayaran Zakat Dekat Dengan Tempat

Tinggal ................................................................................................................... 56

4.14 Preferensi Masyarakat Terhadap Angkutan Umum Menuju Lokasi Pembayaran Zakat

Mudah Diperoleh ................................................................................................... 57

4.15 Preferensi Masyarakat Terhadap Tempat Pembayaran Zakat Tidak Rumit Birokrasinya

................................................................................................................................. 57

4.16 Preferensi Masyarakat Terhadap Mekanisme Pembayaran Zakat Tidak Sulit ...... 58

Page 9: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

ix

4.17 Preferensi Masyarakat Terhadap Pelayanan Di Tempat Pembayaran Zakat ......... 59

4.18 Preferensi Masyarakat Terhadap Pencatatan Pembayaran Zakat Dilakukan Dengan Teliti

................................................................................................................................. 59

4.19 Preferensi Masyarakat Terhadap Informasi Perihal Zakat Yang Senantiasa Disampaikan

Dengan Baik ........................................................................................................... 60

4.20 Preferensi Masyarakat Terhadap Pelayanan Di Tempat Pembayaran Zakat Cepat 61

4.21 Preferensi Masyarakat Terhadap Lingkungan Tempat Pembayaran Zakat Bersih 62

4.22 Preferensi Masyarakat Terhadap Tersedianya Fasilitas Yang Memadai Di Lokasi

Pembayaran Zakat .................................................................................................. 62

4.23 Preferensi Masyarakat Terhadap Pengelola Zakat Memiliki Sikap Amanah ........ 63

4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat ... 64

4.25 Ketelitian Muzakki Dalam Membayar Zakat ......................................................... 65

4.26 Kepercayaan Muzakki Terhadap Pengelola Zakat ................................................. 65

4.27 Gaya Hidup Menentukan Keputusan Pemilihan Tempat Pembayaran Zakat ........ 66

4.28 Adat atau Tradisi Menentukan Keputusan Pemilihan Tempat Pembayaran Zakat 67

4.29 Efisien Waktu dan Tenaga Menentukan Keputusan Pemilihan Tempat Pembayaran Zakat

................................................................................................................................. 67

4.30 Profesi Menentukan Keputusan Pemilihan Tempat Pembayaran Zakat ................ 68

4.31 Lokasi Dekat Menentukan Keputusan Pemilihan Tempat Pembyaran Zakat ........ 69

4.32 Akuntabilitas Dari Pengelola Zakat Menentukan Keputusan Pemilihan Tempat

Pembayaran Zakat .................................................................................................. 69

Page 10: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Zakat merupakan salah satu nilai instrumental dalam ekonomi Islam.

Karena, selain memiliki nilai hubungan yang bersifat vertikal juga horisontal.

Bersifat vertikal adalah zakat dimaksudkan hubungan ibadah antara manusia

dengan Allah. Sedangkan horisontal maksudnya adalah hubungan antara manusia

dengan manusia yang lain atau dengan lingkungan masyarakatnya. Dengan

adanya wajib zakat bagi yang mampu, maka diharapkan akan ada kepedulian dari

kaum yang dianggap “mampu” untuk membantu para saudaranya yang masih di

bawah kemiskinan sehingga akan membantu mengurangi jumlah masyarakat

yang di bawah garis kemiskinan di Indonesia.

Dilihat dari aspek sejarah pemberlakuan syariat zakat diterapkan secara

efektif pada tahun ke-2 H1. Eksistensi zakat pada masa itu adalah sebagai ibadah

bagi muzakki dan sumber pendapatan Negara dalam pengelolaannya, Nabi

terlibat secara langsung memberikan contoh dan petunjuk pelaksanaan.

Pengumpulan zakat di zaman Rasulullah Saw dan yang kemudian diteruskan

oleh para sahabatnya, dilakukan dengan cara para petugas mengambil zakat dari

para muzakki, atau muzakki sendiri secara langsung menyerahkan zakatnya pada

1 Lili Bariadi, dkk, Zakat dan Wirausaha (Jakarta: Centre for Enterpreneurship Development,

2005), h. 28.

1

Page 11: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

2

Bait al-Mal, lalu oleh para petugasnya (amil zakat) didistribusikan kepada para

mustahiq yang tergabung dalam ashnaf tsamaniyah (delapan golongan yang

berhak menerima zakat)2.

Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) di Indonesia mengalami pertumbuhan

pesat dalam dekade terakhir. Pertumbuhan pesat OPZ secara umum ditopang

oleh kinerja yang mengesankan sehingga kepercayaan publik terus meningkat.

Legitimasi sosial yang tinggi ini pada gilirannya kemudian mendorong

pertumbuhan OPZ secara signifikan. Manajemen organisasi yang modern-

profesional, inovasi pendayagunaan zakat secara efektif-produktif, dan dengan

didukung transparansi yang memadai melalui disclosure informasi keuangan dan

operasional, nampak menjadi faktor utama yang membentuk kepercayaan publik

ini.

Berdasarkan Laporan Tahunan BAZNAS 2008, hingga akhir tahun 2007

dana ZISWAF nasional yang berhasil dikumpulkan mencapai 361 milyar rupiah.

Jumlah ini sedikit menurun dibandingkan penerimaan tahun sebelumnya. Akan

tetapi, sesungguhnya pertumbuhan tahunan penghimpunan dana ZISWAF

sepanjang periode 2002 – 2007 cukup besar dengan pertumbuhan rata-rata

tahunan sebesar 44%. Pertumbuhan tertinggi terjadi dari tahun 2004 ke tahun

2005, yang bertepatan dengan periode terjadinya berbagai bencana nasional di

tanah air antara lain gempa bumi dan tsunami di Aceh. Solidaritas yang tinggi

2Fakhruddin, Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia (Malang: UIN Malang Press, 2008), h.

221

Page 12: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

3

dalam masyarakat Indonesia telah mendorong meningkatnya penerimaan zakat

sebesar 97%. Bahkan untuk BAZNAS, dana perolehan di tahun 2005 naik

sepuluh kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.3

Tabel 1.1 Pengumpulan Dana ZISWAF Nasional, 2004-2007

Sumber : Diolah dari Laporan Tahunan BAZNAS 2008

Namun demikian, potensi dana zakat yang sangat besar, masih belum

tergali secara optimal dan belum mampu mengangkat kesejahteraan kelompok

miskin di negeri ini dan keluar dari jurang kemiskinan. Selain masalah dalam

perilaku penderma yang masih amat karikatif, yaitu berorientasi jangka pendek

dan interpersonal, masalah utama lainnya adalah masih rendahnya kapasitas dan

skala usaha OPZ. Meski OPZ besar mampu menunjukkan kinerja yang

mengesankan, namun sebagian besar OPZ masih memiliki kapasitas yang rendah

dan skala usaha yang minim. Hal ini berimplikasi pada rendahnya kinerja

3Yusuf Wibisono dkk, Menggagas Arsitektur Zakat Indonesia (Ciputat: Indonesia

Magnificence of Zakat, 2010), h. 31.

NAMA

LEMBAGA

Penerimaan ZISWAF (Ribuan Rupiah)

2002 2003 2004 2005 2006 2007

BAZNAS 921.048 2.700.073 3.322.092 31.406.810 28.316.016 26.900.629

BAZDA 11.589.000 14.177.132 18.412.132 30.301.714 114.406.553 102.629.312

LAZ 55.680.209 68.405.946 128.354.888 233.986.019 230.613.161 219.412.453

TOTAL 68.190.257 85.283.523 150.089.112 295.694.543 373.335.730 348.942.394

Page 13: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

4

pengelolaan zakat dan pada gilirannya kemudian, persepsi dan kepercayaan

publik pada OPZ.4

Kehadiran UU No. 38/1999 telah mendorong jumlah OPZ meningkat

pesat. Sejak keluarnya UU ini, lembaga-lembaga amil zakat tumbuh bak

cendawan di musim hujan, baik di tingkat pusat maupun daerah. Hingga kini

setidaknya terdapat BAZNAS dan 18 LAZ tingkat nasional, 33 BAZ tingkat

provinsi, dan 429 BAZ tingkat kecamatan, Unit Pengumpul Zakat (UPZ)

berbasis instansi dan perusahaan, hingga amil-amil tradisional-individual

berbasis masjid dan pesantren. Euforia reformasi pasca jatuhnya rezim orde baru

dan kelonggaran yang diberikan UU ini, memberi kontribusi besar bagi

kemunculan OPZ-OPZ ini.5

Disatu sisi, jumlah OPZ yang besar ini positif karena dunia filantropi

Islam kemudian menggeliat menjadi sangat dinamis karena adanya iklim

persaingan. Namun di sisi lain, kecenderungan ini menjadi berpotensi

menimbulkan masalah, terutama terkait tata kelola dan kepercayaan masyarakat,

karena tumbuhnya ribuan lembaga amil ini tidak diikuti dengan keberadaan

koordinasi dan sinergi antar OPZ dalam pengelolaan zakat karena ketiadaan

rencana strategis yang mengintegrasikan OPZ dalam satu kesatuan gerak yang

terpadu. Hal ini membuat aktivitas penghimpunan dan pendayagunaan zakat

berjalan secara tidak efisien dengan efektivitas yang tidak optimal. Sebagai

4 Yusuf Wibisono dkk, Menggagas Arsitektur Zakat Indonesia, h. 175.

5 Yusuf Wibisono dkk, Menggagas Arsitektur Zakat Indonesia, h. 176

Page 14: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

5

misal, program pendayagunaan OPZ hampir serupa, namun berjalan sendiri-

sendiri tanpa sinergi dan dengan skala yang terbatas. Tak jarang pula, karena

lemahnya koordinasi, di satu wilayah penerima manfaat terdapat beberapa

program sejenis dengan sasaran mustahik yang relatif sama.

Jumlah OPZ yang sangat banyak ini secara jelas juga mengindikasikan

inefisiensi dunia zakat nasional terkait penghimpunan dana zakat yang relatif

masih kecil, yang hingga kini masih di bawah Rp 1 trilyun per tahun. OPZ besar

menunjukkan efisiensi yang tinggi, yang terlihat dari rasio biaya operasional

yang rendah terhadap penghimpunan dana. Namun secara keseluruhan,

pengelolaan zakat tidak efisien karena mayoritas OPZ beroperasi pada skala

usaha yang terlalu kecil. Jika kita tidak memperhitungkan BAZ tingkat

kecamatan, dan dengan asumsi jumlah LAZ daerah sekitar 25 OPZ, maka jumlah

OPZ nasional saat ini diperkirakan lebih dari 500 OPZ. Dengan asumsi sana

zakat terhimpun sekitar Rp 1 trilyun per tahun, maka setiap OPZ rata-rata hanya

mengelola dana sekitar Rp 2 milyar.6

Terlepas dari potensi masyarakat membayar zakat yang cukup besar,

hingga kini sebagian besar masyarakat belum membayar zakat melalui lembaga.

Studi PIRAC (2007) menunjukkan bahwa dari 55% populasi muslim Indonesia

yang menjadi muzakki, hanya 7,2% dari muzakki yang membayar zakat melalui

lembaga. Hal ini secara jelas menunjukkan masih rendahnya tingkat kepercayaan

masyarakat pada OPZ dan belum terbangunnya pemahaman di masyarakat

6 Yusuf Wibisono dkk, Menggagas Arsitektur Zakat Indonesia, h. 176

Page 15: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

6

bahwa pengelolaan zakat melalui lembaga akan lebih berdayaguna dan

berhasilguna.7

Secara empiris, permasalahan dalam pengelolaan zakat oleh pemerintah

dapat dianggap masalah kepercayaan publik. Di sebagian besar negara Muslim

kontemporer, birokrasi secara umum dipersepsikan korup dan lemah, sehingga

kepercayaan publik terhadap pemerintah cenderung rendah. Hal ini melemahkan

upaya penghimpunan zakat oleh institusi pemerintah. Sehingga dapat dikatakan

bahwa kinerja penghimpunan dan pendayagunaan dana zakat lebih banyak

ditentukan oleh legitimasi dan reputasi lembaga pengumpul, bukan oleh

sentralisasi kelembagaan oleh pemerintah.

Dalam pengelolaan zakat, rencana strategis merupakan suatu unsur yang

tidak dipisahkan. Ada beberapa alasan tentang hal itu. Pertama adalah

kepercayaan. Didalam masyarakat kita, kepercayaan menjadi barang asing dan

mahal. Kepercayaan tidak bisa diukur dengan kata-kata, apalagi dari orang yang

dikatakan dapat dipercaya. Kepercayaan akan muncul jika orang lain yang

menyampaikan. Oleh sebab itu, kepercayaan butuh lama untuk diraih. Orang-

orang yang mengelola zakat adalah salah satu kuncinya. Lembaga zakat akan

dipercaya jika pengelolaannya benar-benar sesuai dengan kemauan masyarakat,

yakni lembaga yang jujur, amanah dan profesional.

Sampai saat ini, tidak sedikit muncul Badan Amil zakat, yang berada

ditingkat pusat, wilayah, daerah dan bahkan ditingkat desa, baik yang dibentuk

7Yusuf Wibisono dkk, Menggagas Arsitektur Zakat Indonesia, h. 175

Page 16: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

7

oleh pemerintah maupun organisasi sosial keagamaan. Namun dalam praktiknya

seringkali zakat kurang mencapai sasaran dan hasilnya pun tidak maksimal

dikarenakan dalam pengelolaannya tidak terorganisir dengan baik. Masyarakat

seringkali menyalurkan zakatnya secara langsung tanpa melalui lembaga amil,

dengan alasan dapat tersalurkan secara langsung. Problem penting yang sedang

dihadapi lembaga penerima zakat adalah bahwa para muzakki lebih suka

menyerahkan zakatnya kepada mustahiq secara langsung. Mereka merasa

nyaman melakukan itu karena mereka langsung memberikan kepada yang

berhak. Jika diserahkan kepada lembaga, mereka ragu akan ketersalurannya.

Namun dengan cara seperti itu justru tidak akan membantu kaum miskin, karena

lebih bersifat konsumtif sehingga berapapun uang yang dizakatkan akan tidak

bermanfaat banyak karena tidak produktif.8

Melihat pemaparan di atas mengenai pembayaran zakat, masyarakat

masih belum percaya dengan pengelolaan zakat oleh pemerintah, dan mereka

lebih senang langsung membayar ke mustahiq, hal ini bisa dipengaruhi oleh

beberapa hal. Maka dari itu, peneliti berusaha meneliti kecenderungan

masyarakat dalam membayar zakat dan faktor-faktor apa saja yang menetukan

keputusan mereka dalam membayar zakat, dengan judul PREFERENSI DAN

KEPUTUSAN MASYARAKAT KECAMATAN KARAWACI DALAM

MENYALURKAN ZAKAT.

8Sudirman, Zakat Dalam Pusaran Arus Modernitas ( Cet. I, Malang; UIN Press, 2007), h. 150.

Page 17: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

8

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Mengingat sangat luasnya pembahasan ini, maka penulis merasa perlu

untuk memberikan batasan dan perumusan masalah terhadap objek yang dikaji,

adapun masalah yang dibatasi adalah sebagai berikut:

1. Penelitian pada pembayaran zakat langsung ke mustahiq, Lembaga Amil Zakat

Swasta/Amil Masjid, Badan Amil Zakat.

2. Penelitian di 5 Kelurahan di Kecamatan Karawaci:

a. Kelurahan Margasari,

b. Kelurahan Bugel,

c. Kelurahan Sumur Pacing,

d. Kelurahan Cimone,

e. Kelurahan Pabuaran.

Dan mengenai rumusan masalah penulis mengarahkan persoalan antara lain

sebagai berikut:

1. Faktor-faktor apa yang menentukan preferensi masyarakat dalam

menyalurkan zakat?

2. Faktor-faktor apa yang menentukan keputusan masyarakat dalam

menyalurkan zakat?

3. Apakah preferensi berpengaruh terhadap keputusan masyarakat dalam

menyalurkan zakat?

Page 18: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Sejalan dengan latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah,

maka penulisan skripsi ini memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Menganalisis faktor-faktor yang menentukan preferensi masyarakat dalam

menyalurkan zakat.

2. Menganalisis faktor-faktor yang menentukan keputusan masyarakat dalam

menyalurkan zakat.

3. Mengetahui pengaruh preferensi dengan keputusan masyarakat dalam

menyalurkan zakat.

Adapun kegunaan dari penulisan skripsi ini diantaranya dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Manfaat akademis

Penulisan skripsi diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa

bahan bacaan perpustakaan di lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, khususnya di Fakultas Syari’ah dan Hukum Jurusan

Perbankan Syari’ah.

2. Manfaat praktis

Penulisan skripsi juga diharapkan dapat memberikan sumbangan yang

berarti bagi lembaga amil zakat, dan badan amil zakat mengenai preferensi

masyarakat dalam menyalurkan zakat, preferensi tersebut semoga menjadi

Page 19: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

10

pelajaran dan sebuah masukan dalam meningkatkan kinerja lembaga amil

zakat maupun badan amil zakat.

3. Masyarakat umum

Penulisan skripsi ini juga bertujuan agar masyarakat mempunyai

wawasan yang luas mengenai tempat penyaluran zakat, agar kita tidak

berpikir karikatif, yaitu berorientasi jangka pendek dan interpersonal. Lalu

dapat memilah dan memilih tempat penyaluran zakat yang profesional,

sehingga dana zakat yang tersalurkan bersifat produktif bukan konsumtif.

4. Review Studi Terdahulu

Tinjauan penulis terhadap kajian terdahulu dalam konteks topik yang

diangkat penelitian ini, dapat dikemukakan sebagai berikut:

Judul : Preferensi Muzakki Dalam Menyaluran Zakat Penelitian Di

Kel. Merjosari Kec. Lowok Waru Kota Malang.

Penulis : M. Fatta Antariksa

Tahun : 2009

Tempat : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Kesimpulan : Preferensi muzakki terhadap lembaga amil zakat bentukan

masyarakat (Takmir Masjid). Preferensi muzakki terhadap

badan amil zakat ini karena praktis, kedekatan jarak antara

rumah Muzakki dengan lembaga, kedua, adanya sebuah tradisi

Page 20: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

11

yang secara turun temurun terwariskan, ketiga, masyarakat

yang tidak mengerti (awam) akan syariat zakat serta bagaimana

harta zakat disalurkan. Preferensi Muzakki terhadap BAZ

bentukan pemerintah, kepercayan pada lembaga ini seringkali

dilakukan oleh Muzakki yang berprofesi sebagai pegawai

pemerintah serta menganggap bahawa lembaga yang di dalam

naungan hukum itu lebih profesional. Preferensi Muzakki

secara langsung tipologi yang ketiga ini seringkalli dilakukan

oleh tokoh agama, ustadz dan sebagian masyarakat Merjosari

yang mengerti tentang syariat zakat dan bagaimana

menyalurkannya. Pengumpulan data dalam skripsi ini

menggunakan wawancara, analisis datanya menggunakan

editing, classifying, verifying, interpretasi dan concluding.

Berdasarkan telaah yang sudah dilakukan terhadap beberapa sumber

kepustakaan, yang membedakan antara penelitian yang terdahulu dengan yang

penulis teliti ialah sebagai berikut:

Page 21: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

12

Tabel 1.2

Perbedaan Antar Kajian Terdahulu dengan Penulis Teliti

Peneliti/ Universitas M. Fatta Antariksa/ UIN

Maulana Malik Ibrahim

Malang

Penulis

Lisna Nety Herawati/

UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

Judul Penelitian Preferensi Muzakki

Dalam Menyaluran Zakat

(Studi Analisis di Kel.

Merjosari Kec. Lowok

Waru Kota Malang)

Preferensi dan

Keputusan Masyarakat

Kecamatan Karawaci

Dalam Menyalurkan

Zakat

Objek Penelitian Masyarakat (muzakki) Masyarakat (muzakki)

Tempat Penelitian Kel. Merjosari Kec.

Lowok Waru Kota

Malang

5 Kelurahan di

Kecamatan Karawaci

Kota Tangerang

Tahun Penelitian 2009 2011

Metode Analisis

Data

Editing, classifying,

verifying, interpretasi

dan concluding

Regresi sederhana

Metode

Pengumpulan Data

Wawancara kepada 15

responden

Kuesioner/angket

kepada 100 responden

Page 22: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

13

Dengan demikian, pembahasan yang akan diangkat dalam penelitian ini

berbeda dengan penelitian-penelitian yang telah ada. Dimana dalam penelitian kali

ini diberi judul “Preferensi dan Keputusan Masyarakat Kecamatan Karawaci

Dalam Menyalurkan Zakat” meneliti bagaimana kecenderungan muzakki dalam

menyalurkan zakat, studi kasus di Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, lalu

analisis data menggunakan regresi, pengolahan data menggunakan SPSS versi 16.

Page 23: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

14

5. Sistematika Penulisan

Secara garis besar skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab dengan beberapa

sub bab. Agar mendapat arah dan gambaran yang jelas mengenai hal yang

tertulis, berikut ini sistematika penulisannya secara lengkap:

BAB I PENDAHULUAN

Terdiri dari: Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan

Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,

Review Studi Terdahulu, dan Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORI

Terdiri dari: Preferensi, Zakat dan Tempat Pembayaran Zakat.

BAB III METODE PENELITIAN

Terdiri dari: Lokasi Penelitian, Jenis dan Sumber Data, Metode

Pengumpulan Data, Metode Pengambilan Sampel, Metode

Pengolahan dan Analisis Data, Definisi Operasional Variabel.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Terdiri dari: Karakteristik Responden, Alasan-alasan

Responden, Uji Validitas dan Reliabilitas, Preferensi

Masyarakat Dalam Menyalurkan Zakat, Keputusan Masyarakat

Dalam Menyalurkan Zakat, dan Uji Regresi Sederhana.

Page 24: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

15

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan yang didapat dari hasil

penelitian, dan berisi saran-saran yang sesuai dengan

permasalahan yang diteliti.

Page 25: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

16

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Preferensi

1. Pengertian Preferensi

Dalam kamus besar bahasa Indonesia preferensi adalah hak untuk

didahulukan dan diutamakan dari pada yang lain; prioritas; pilihan;

kecenderungan; kesukaan.1

Dalam penjelasan lain, Preferensi adalah seperangkat objek yang

dinilai sesuai atau mendekati kesesuaian dengan persyaratan yang

dikehendaki oleh konsumen. Konsep utamanya adalah menggunakan gambar

secara geometrik.2 Preferensi juga didefinisikan sebagai sebuah konsep,

yang digunakan pada ilmu sosial, khususnya ekonomi. Ini mengasumsikan

pilihan ralitas atau imajiner antara alternatif-alternatif dan kemungkinan dari

pemeringkatan alternatif tersebut, berdasarkan kesenangan, kepuasaan,

gratifikasi, pemenuhan, kegunaan yang ada. Lebih luas lagi, bisa dilihat

sebagai sumber dari motivasi. Di ilmu kognitif, preferensi individual

memungkinkan pemilihan tujuan/goal.3

1Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 1100. 2Titis Shinta Dhewi, “Analisis Penentuan Posisi Merek Mobil Jenis City Car Berdasarkan Persepsi dan

Preferensi Konsumen di Kota Malang”, Jurnal Ekonomi dan Manajemen, Oktober, 2005. 3Pengertian Preferensi, artikel diakses pada 18 April dari http://id.wikipedia.org/wiki/Preferensi

16

Page 26: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

17

Tujuan pemasaran suatu perusahaan adalah memenuhi dan melayani

kebutuhan serta keinginan konsumen, namun untuk mengetahui keinginan

dan kebutuhan konsumen tidaklah mudah. Oleh karenanya untuk mengetahui

keinginan dan kebutuhan yang mereka inginkan salah satunya dengan

memahami keinginan, persepsi, dan preferensi serta perilaku pelanggan yang

menjadi sasaran mereka.

Group referensi adalah aspek lingkungan sosial mikro bagi

konsumen. Interaksi sosial dengan group referensi sering terjadi secara

langsung dan bertatap muka, yang mana dapat memberikan pengaruh

langsung pada tanggapan afeksi, kognisi, dan perilaku pada strategi

pemasaran. Group referensi melibatkan satu atau lebih orang yang dijadikan

sebagai dasar pembanding atau titik referensi dalam membentuk tanggapan

afeksi dan kognisi serta menyatakan perilaku seseorang.

Persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya sensasi,

dimana pengertian sensasi adalah aktifitas merasakan atau penyebab

keadaaan emosi yang menggembirakan. Sensasi dapat didefinisikan juga

sebagai tanggapan yang cepat dari indra penerima kita terhadap stimuli dasar

seperti cahaya, warna, dan suara. Dengan adanya itu maka akan timbul

persepsi.

Page 27: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

18

2. Perilaku konsumen dipengaruhi oleh:4

a. Faktor Budaya

Budaya adalah penyebab dasar keinginan dan perilaku konsumen.

Perilaku manusia sebagian besar merupakan hasil proses belajar.

Sewaktu tumbuh dalam suatu masyarakat seorang anak belajar

mengenai nilai persepsi, keinginan dan perilaku dasar dari keluarga dan

lembaga penting lainnya.

Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari

keinginan dan perilaku seseorang. Budaya dapat didefinisikan sebagai

kreativitas manusia dari satu generasi ke generasi berikutnya yang

sangat menentukan bentuk perilaku dalam kehidupannya. Kebudayaan

merupakan suatu hal yang kompleks yang meliputi ilmu pengetahuan,

kepercayaan, seni, moral, adat, kebiasaan, dan norma yang berlaku pada

masyarakat.5

Pemasar selalu berusaha mengenali pergeseran budaya untuk

menemukan produk baru yang diinginkan, misalnya meningkatnya

keinginan akan waktu luang menyebabkan semakin tingginya

permintaan akan produk dan jasa yang praktis, seperti adanya fasilitas

ATM dalam perbankan.

4Philip Kotler dan Gary Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran Terjemahan, (Jakarta: PT. Indeks, 2004),

h. 200. 5Murai dan Kencana, Ekonomi Manajeral dan Strategi Bersaing (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2002), h. 11.

Page 28: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

19

b. Faktor Sosial

Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial, seperti

kelompok kecil, keluarga, peran sosial dan status yang melingkupi

konsumen tersebut.

Kelompok adalah orang-orang di sekeliling kita, baik secara

langsung maupun tidak langsung, mempengaruhi sikap dan perilaku.6

Kelompok referensi memiliki pengaruh langsung maupun tidak

langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Diantaranya adalah

kelompok primer seperti keluarga, teman, tetangga dan teman sejawat.

Sedangkan kelompok sekunder cenderung pada interaksi yang kurang

berkesinambungan.

c. Faktor Pribadi

Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik

pribadi seperti:

1) Umur dan tahap siklus hidup

Perilaku seseorang dibentuk oleh tahapan siklus hidup

keluarga. Orang dewasa biasanya mengalami perubahan tertentu

ketika mereka menjalani hidupnya.

6M. Tufiq Amir, Dinamika Pemasaran: Jelajahi dan Rasakan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2005) h. 50.

Page 29: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

20

2) Pekerjaan, misalnya pegawai pemerintah, kebanyakan mereka

mendukung segala bentuk usaha pemerintah demi kesejahteraan

rakyat, tak terkecuali tentang pengaturan zakat.

3) Situasi ekonomi

Yang dimaksud dengan keadaan ekonomi seseorang terdiri dari

pendapatan yang dapat dibelanjakan, tabungan, dan hartanya.

4) Gaya hidup

Gaya hidup seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi

dengan lingkungan, juga mencerminkan sesuatu di balik kelas sosial

seseorang.

5) Kepribadian dan konsep diri.

Kepribadian merupakan karakteristik psikologis yang berbeda

dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan

yang relatif konsisten.

d. Faktor Sikap dan Keyakinan

Sikap didefinisikan sebagai suatu penilaian seseorang terhadap suka

atau tidak suka, perasaan emosional dimana tindakannya lebih cenderung

pada objek atau ide. Sikap dapat pula diartikan sebagai kesiapan

seseorang dalam melakukan suatu tindakan atau aktivitas. Sikap sangat

mempengaruhi keyakinan, keyakinan berpengaruh pada perilaku

konsumen. Dimana sikap dan keyakinan sangat berpengaruh dalam

menentukan suatu produk, merek dan pelayanan.

Page 30: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

21

3. Proses Pengambilan Keputusan

Proses pengambilan keputusan melibatkan pilihan diantara dua atau

lebih alternatif tindakan (perilaku). Pengambilan keputusan konsumen

merupakan proses kombinasi pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau

lebih alternatif, dan memilih salah satu diantaranya.

Proses keputusan pemilihan pembayaran zakat terdiri dari kejadian

berikut ini yakni:

Berdasarkan gambar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:

Muzakki yang merasa nyaman atau puas akan terus melakukan pembayaran

zakat dengan cara tersebut karena mereka telah mempercayai cara

pembayaran zakat yang mereka pilih, begitupun sebaliknya muzakki yang

tidak puas akan menghentikan pembayaran zakat melalui cara yang

bersangkutan.

4. Macam-macam preferensi

a. Preferensi Individu

Preferensi atas sekumpulan benda atau jasa apa saja itu terang saja

bisa berbeda-beda. Walaupun berbeda-beda, di mata para ekonom

(utamanya ekonom neoklasik) dasar keputusan manusia atas pilihan-

pilihan yang berbeda itu, adalah sama.

Mengenali Cara

Pembayaran

Pencarian

Informasi

Evaluasi

alternatif

Keputusan

memilih

Perilaku

pasca

Page 31: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

22

Maksudnya, saat harus bikin atau ambil keputusan, manusia, entah

tua atau muda, entah lelaki atau perempuan, entah mukim di kota atau di

desa, manusia hanya mengacu pada dirinya sendiri.

b. Preferensi Sosial

Kerjasama bersyarat itu patut digolongkan sebagai preferensi

sosial. Pokok yang disebut belakangan ini terkait dengan bagaimana

orang menyusun urutan atau ranking untuk dirinya sendiri dan untuk

orang lain, saat berhadapan dengan urusan pembagian materi yang

berbeda-beda. Dalam bahasa sehari-hari, ini soal bagi-membagi sesuatu

untuk diri seeorang dan untuk orang lain.

Ibarat sebuah keluarga yang punya anak banyak, perilaku self

interested hanya satu dari sekian anggota keluarga. Bukan satu-satunya.

Dalam keluarga itu, tidak semua orang egois. Ada orang yang altruistik,

yang membantu orang tanpa syarat, tak peduli apapun tindakan atau

tanggapan orang lain itu atas bantuannya. Ada pula sosok yang resiprokal,

yang bekerjasama saat orang lain bekerjasama, dan menghukum mereka

yang tdak bekerjasama walaupun ia mesti merugi gara-gara ongkos

hukumannya itu.

Page 32: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

23

B. Zakat

1. Pengertian Zakat

Ditinjau dari segi bahasa, kata zakat mempunyai beberapa arti, yaitu al-

barakatu ‘keberkahan’, al-namaa ‘pertumbuhan dan perkembangan’, ath-

thaharatu ‘kesucian’, dan ash-shalahu ‘keberesan’. Sedangkan secara istilah,

meskipun para ulama mengemukakannya dengan redaksi yang sedikit berbeda

antara satu dan lainnya, akan tetapi pada prinsipnya sama, yaitu bahwa zakat

itu adalah bagian dari harta dengan persyaratan tertentu, yang Allah SWT

mewajibkan kepada pemiliknya, untuk diserahkan kepada yang berhak

menerimanya, dengan persyaratan tertentu pula.

Hubungan antara pengertian zakat menurut bahasa dan dengan

pengertian menurut istilah, sangat nyata dan erat sekali, yaitu bahwa harta

yang dikeluarkan zakatnya akan menjadi berkah, tumbuh, berkembang dan

bertambah, suci dan baik.7 Hal ini sebagaimana dinyatakan dalam surah at-

Taubah: 103

Artinya: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.

Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan

Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. (Q.S. At-Taubah: 103)

7Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Modern (Jakarta: Gema Insani, 2002), h. 7.

Page 33: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

24

2. Syarat Wajib Mengeluarkan Zakat

Pembayar zakat (muzakki) adalah mereka yang mengakui zakat

sebagai kewajiban dan membayarkannya pada waktu dan jumlah yang telah

ditentukan.8

Menurut para ahli hukum Islam, ada beberapa syarat yang harus

dipenuhi agar kewajiban zakat dapat dibebankan pada harta yang dipunyai

oleh seorang muslim. Syarat-syarat itu adalah9:

a. Pemilikan yang pasti, artinya sepenuhnya berada dalam kekuasaan yang

punya, baik kekuasaan pemanfaatan maupun kekusaan menikmati hasilnya;

b. Berkembang, artinya harta itu berkembang, baik secara alami berdasarkan

sunnatullah maupun bertambah karena ikhtiar atau usaha manusia;

c. Melebihi kebutuhan pokok, artinya harta yang dipunyai oleh seseorang itu

melebihi kebutuhan pokok yang diperlukan oleh diri dan keluarganya

untuk hidup wajar sebagai manusia;

d. Bersih dari hutang, artinya harta yang dipunyai oleh seseorang itu bersih

dari hutang, baik hutang kepada Allah (nazar, wasiat) maupun hutang

kepada sesama manusia;

e. Mencapai nisab, artinya mencapai jumlah minimal yang wajib dikeluarkan

zakatnya;

8Yasin Ibrahim al-Syaikh, Kitab Zakat: Hukum: Tata Cara dan Sejarah (Bandung: Marja, 2008), h. 31.

9Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf (Jakarta: UI Press, 1988), h. 41.

Page 34: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

25

f. Mencapai haul, artinya harus mencapai waktu tertentu pengeluaran zakat,

biasanya dua belas bulan atau setiap kali setelah menuai atau panen.

3. Manfaat dan Hikmah Zakat

Zakat mengandung hikmah dan manfaat yang demikian besar dan

mulia, baik yang berkaitan dengan orang yang berzakat (muzakki),

penerimanya (mustahiq), harta yang dikeluarkan zakatnya, maupun bagi

masyarakat keseluruhan. Hikmah dan manfaat tersebut antara lain tersimpul

sebagai berikut:10

a. Sebagai perwujudan keimanan kepada Allah SWT, mensyukuri nikmat-

Nya menumbuhkan akhlak mulia dengan rasa kemanusiaan yang tinggi,

menghilangkan sifat kikir, membersihkan dan mengembangkan harta yang

dimiliki.

b. Zakat merupakan hak mustahiq, maka zakat berfungsi untuk menolong,

membantu dan membina mereka, terutama fakir miskin, ke arah

kehidupan yang lebih baik dan lebih sejahtera, sehingga mereka dapat

memenuhi kebutuhan hidupnya dengan layak.

c. Sebagai pilar amal bersama antara orang-orang kaya yang berkecukupan

hidupnya dan para mujahid yang seluruh waktunya digunakan untuk

berjihad di jalan Allah.

10

Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Modern, h. 10.

Page 35: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

26

d. Sebagai salah satu sumber dana bagi pembangunan sarana maupun

prasarana yang harus dimiliki umat Islam, seperti sarana ibadah,

pendidikan, kesehatan, sosial maupun ekonomi.

e. Zakat untuk memasyarakatkan etika bisnis yang benar, sebab zakat itu

bukanlah membersihkan harta yang kotor, akan tetapi mengeluarkan

bagian dari hak orang lain dari harta kita yang kita usahakan dengan baik

dan benar sesuai dengan ketentuan Allah SWT.

f. Dari sisi pembangunan kesejahteraan umat, zakat merupakan salah satu

instrumen pemerataan pendapatan.

g. Dorongan ajaran Islam yang begitu kuat kepada orang-orang yang beriman

untuk berzakat, berinfak, dan bersedekah menunjukkan bahwa ajaran

Islam mendorong umatnya untuk mampu bekerja san berusaha sehingga

memiliki harta kekayaan yang disamping dapat memenuhi kebutuhan

hidup diri dan keluarganya, juga berlomba-lomba menjadi muzakki.

C. Tempat Pembayaran Zakat

Model penyaluran zakat itu ada dua. Pertama, diserahkan secara langsung,

dari muzakki (orang yang mengeluarkan zakat) ke mustahiq (Pihak yang berhak

menerima zakat) tanpa perantara. Kedua, diserahkan melaui lembaga zakat baik

milik pemerintah (BAZ) atau pengelola swasta (LAZ). Jadi, muzakki tidak

memberikan langsung kepada mustahiq, tapi dikelola lembaga sebagai perantara.

Page 36: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

27

1. Penyaluran Secara Langsung.

Penyerahan secara langsung adalah muzakki menyerahkan zakatnya

langsung kepada mustahiq (orang yang berhak menerima). Pada prinsipnya,

dibenarkan oleh Syari’at Islam apabila seseorang yang berzakat langsung

memberikan sendiri zakatnya kepada para mustahiq dengan syarat mustahiq

sejalan dengan Firman Allah swt dalam surat at-Taubah: 60.

Artinya: Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir,

orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk

hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk

jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu

ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha

Bijaksana. (Q.S. At-Taubah 60)

Akan tetapi, sejalan dengan firman Allah tersebut, tentu akan lebih

utama jika zakat itu disalurkan lewat amil zakat yang amanah, bertanggung

jawab, dan terpercaya. Ini dimaksudkan agar distribusi zakat tepat sasaran

sekaligus menghindari penumpukan zakat pada mustahiq tertentu yang kita

kenal sementara mustahiq lainnya karena kita tidak mengenalnya tidak

mendapatkan haknya.11

11Fakhrudin, Fiqh Dan Menagement Zakat Di Indonesia, (Malang: UIN Malang Press, 2008), h. 108.

Page 37: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

28

Adapun golongan penerima zakat adalah sebagai berikut:12

a. Fakir ialah orang yang tidak berharta dan tidak mempunyai mata

pencaharian/penghasilan atau usaha tetap guna mencukupi kebutuhan

hidupnya (nafkah), sedangkan yang menanggung atau menjaminnya tidak

ada.

b. Miskin ialah orang-orang tidak dapat mencukupi kebutuhan hidupnya,

meskipun ia mempunyai pekerjaan atau usaha tetap, tetapi hasil usaha itu

belum dapat mencukupi kebutuhannya, dan orang yang menanggung atau

menjamin juga tidak ada.

c. Amil ialah orang atau lembaga atau badan yang bertugas mengurus zakat

baik menerima, menyalurkan atau mengelola zakat.

d. Muallaf ialah orang yang diharapkan kecenderungan hati dan keyakinannya

untuk beriman atau tetap beriman kepada Allah dan mencegah agar mereka

tidak berbuat jahat bahkan diharapkan mereka akan membela atau

menolong kaum muslimin.

e. Riqab ialah budak yang sedang berusaha membebaskan dirinya dari

majikannya. Perkembangan pengertian budak ialah golongan atau bangsa

yang sedang membebaskan diri dari eksploitasi pihak lain.

f. Gharim ialah orang yang karena kesulitan hidupnya terlilit hutang sehingga

tidak dapat membayar hutangnya. Pengertian ini berkembang pada orang

12Direktorat Pemberdayaan Zakat, Manajemen Pengelolaan Zakat, (Jakarta: Departemen Agama RI,

2009), h. 36.

Page 38: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

29

yang dinyatakan pailit dalam usahanya sehingga ia dalam kesulitan

memenuhi keperluan hidupnya di samping kewajiban hutang yang harus

dibayar.

g. Sabilillah ialah orang yang dalam segala usaha untuk kejayaan agama

Islam. Oleh karena itu sabilillah dapat diartikan pula sebagai usaha

perorangan atau badan yang bertujuan untuk kepentingan kejayaan agama

atau kepentingan umum.

h. Ibnu Sabil ialah orang yang kehabisan ongkos dalam perjalanan (bukan

maksiat), baik karena tidak mencukupi, atau karena kehilangan atau

dirampas.

2. Penyaluran Melalui Lembaga

a. Lembaga Zakat Milik Negara (BAZ)

Di era reformasi, pemerintah berupaya menyempurnakan sistem

pengelolaan zakat di tanah air agar potensi zakat dapat dimanfaatkan untuk

memperbaiki kondisi sosial ekonomi bangsa yang terpuruk akibat resesi

ekonomi dunia dan krisis multi dimensi yang melanda Indonesia. Untuk itulah

pada tahun 1999, pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah

menerbitkan Undang-Undang Nomor 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat,

kemudian diikuti Keputusan Menteri Agama RI Nomor 581 tahun 1999 tentang

Pengelolaan Zakat, serta keputusan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat

Islam dan Urusan Haji Nomor D/291 tahun 2000 tentang Pedoman Teknis

Pengelolaan Zakat. Berdasarkan undang-undang Nomor 38 tahun 1999 ini,

Page 39: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

30

pengelolaan zakat dilakukan oleh Badan Amil Zakat (BAZ) yang dibentuk oleh

pemerintah yang terdiri dari masyarakat dan unsur pemerintah untuk tingkat

kewilayahan dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang dikelola oleh masyarakat

yang terhimpun dalam berbagai ormas (Organisasi Masyarakat) Islam, yayasan,

dan institusi lainnya.

Dalam Undang-Undang Nomor 38 tahun 1999 dijelaskan prinsip

pengelolaan zakat secara profesional dan bertanggung jawab yang dilakukan

oleh masyarakat bersama pemerintah. Pemerintah dalam hal ini berkewajiban

memberikan perlindungan, pembinaan, dan pelayanan kepada muzakki,

mustahiq, dan pengelola zakat. Sebagai konsekuensi Undang-Undang,

pemerintah (tingkat pusat sampai tingkat daerah) wajib menfasilitasi

tebentuknya lembaga pengelolaan zakat, yaitu Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS) untuk tingkat pusat dan Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) untuk

tingkat daerah. BAZNAS dibentuk berdasarkan Kepres no. 8/2001, tanggal 17

Januari 2001. Ruang lingkup BAZNAS berskala nasional yaitu Unit

Pengumpulan Zakat (UPS) di Departemen, BUMN, Konsulat Jendral dan

Badan Usaha Milik Swasta berskala nasional, sedangkan BAZDA ruang

lingkup kerjanya diwilayah propinsi tersebut.

Badan Amil Zakat Daerah Provinsi dibentuk dengan Keputusan

Gubernur yang susunan kepengurusannya diusulkan Kepala Kantor Wilayah

Departemen Agama Provinsi dan berkedudukan di Ibukota Provinsi. Sedangkan

Badan Amil Zakat Daerah Kabupaten/ Kota dibentuk dengan Keputusan

Page 40: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

31

Bupati/ Walikota yang susunan kepengurusannya diusulkan Kepala Kantor

Wilayah Departemen Agama Kabupaten/ Kota dan berkedudukan di Ibukota

Kabupaten/ Kota. Dan Badan Amil Zakat Daerah Kecamatan dibentuk dengan

Keputusan Camat yang susunan kepengurusannya diusulkan Kepala Kantor

Wilayah Departemen Kecamatan dan berkedudukan di Ibukota Kecamatan.

Sesuai Undang-Undang pengelolaan zakat, hubungan BAZNAS dengan Badan

Amil Zakat lain bersifat kordinatif, konsultatif, dan informatif. BAZNAS dan

dan bazda-bazda bekerja sama dengan Lembaga Amil Zakat (LAZ), baik yang

bersifat nasional maupun daerah.

Dengan demikian, maka Undang-Undang Nomor 38 tahun 1999 tentang

pengelolaan zakat telah melahirkan paradigma baru pengelolaan zakat yang

antara lain mengatur bahwa pengelolaan zakat dilakukan oleh satu wadah, yaitu

Badan Amil Zakat (BAZ) yang dibentuk oleh pemerintah bersama masyarakat

dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang sepenuhnya dibentuk oleh masyarakat

yang terhimpun dalam ormas maupun yayasan-yayasan. Dengan lahirnya

paradigma baru ini, maka semua Badan Amil Zakat harus segera menyesuaikan

diri dengan amanat Undang-Undang yakni pembentukannya berdasarkan

kewilayahan pemerintah Negara mulai dari tingkat nasional, provinsi,

kabupatan/kota dan kecamatam. Sedangkan untuk desa/ kelurahan, masjid,

lembaga pendidikan dan lain-lain dibentuk dibentuk unit pengumpulan zakat.13

13

Direktorat Pemberdayaan Zakat, Manajemen Pengelolaan Zakat, (Jakarta: Departemen Agama RI,

2009), h. 90.

Page 41: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

32

Pengelolaan zakat oleh lembaga pengelola zakat, apalagi yang memiliki

kekuatan hukum formal, akan memiliki beberapa keuntungan14

, antara lain:

1) Untuk menjamin kepastian dan disiplin pembayar zakat;

2) Untuk menjaga perasaan rendah diri para mustahik zakat apabila

berhadapan langsung untuk menerima zakat dari para muzakki.

3) Untuk mencapai efisien dan efektivitas, serta sasaran yang tepat dalam

penggunaan harta zakat menurut skala prioritas yang ada pada suatu

tempat;

4) Untuk memperlihatkan syiar Islam dalam semangat penyelenggaraan

pemerintahan yang Islami.

Di Indonesia, pengelolaan zakat diatur berdasarkan Undang-undang No.

38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat dengan Keputusan Menteri Agama

(KMA) No. 581 tahun 1999 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No. 38 tahun

1999 dan Keputusan Direktut Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan

Haji No. D/291 tahun 2000 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Zakat. Dalam

Bab II Pasal 5 undang-undang tersebut dikemukakan bahwa pengelolaan zakat

bertujuan:

1) Meningkatkan pelayanan bagi masyarakat dalam menunaikan zakat sesuai

dengan tuntutan agama.

2) Meningkatkan fungsi dan peranan pranata keagamaan dalam upaya

mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial.

14Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Modern, h. 126.

Page 42: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

33

3) Meningkatkan hasil guna dan daya guna zakat.

b. Lembaga Zakat Swasta (LAZ)

1) Organisasi Sosial

Lembaga Zakat Swasta (LAZ) merupakan lembaga pengelola zakat

yang dibentuk oleh oleh masyarakat sehingga tidak memilki afiliansi dengan

BAZ. BAZ dan LAZ masing-masing berdiri sendiri dalam pengelolaan

zakat.15

2) Organisasi Masyarakat

Selain organisasi sosial yang membentuk lembaga zakat, organisasi

agama pun juga membentuk kepanitiaan ( kelembagaan) dalam pengelolaan

zakat, salah satunya adalah lembaga takmir masjid. Takmir Masjid yang

sering dijumpai di masyarakat Indonesia adalah merupakan organisasi

keislaman yang bertempat di Masjid yang berfungsi untuk menjaga,

melindungi, melestarikan, dakwah, serta menampung segala keluhan-

keluhan (masalah keagamaan) masyarakat tak terkecuali dalam menampung

I’tikad baik dari penduduk dalam mengeluarkan zakat, seperti mengatur

sirkulasi atau penyaluran zakat terhadap mustahiq secara merata dan adil.

15

Sudirman, Zakat Dalam Pusaran Arus Modernitas ( Cet. I, Malang; UIN Press, 2007), h. 101.

Page 43: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

34

Terdapat beberapa alasan mengapa kita membayar zakat melalui amil

zakat:16

a) Amil berfungsi sebagai lembaga intermediasi antara para pembayar zakat

(muzakki) dan masyarakat yang menerima zakat (mustahik). Hal ini penting

mengingat Islam sangat menganjurkan menjaga martabat dan harga diri para

mustahik selain tentunya mendorong para muzakki untuk lebih ikhlas

beramal.

b) Amil membantu secara proaktif mengingatkan muzakki untuk menunaikan

kewajiban zakat-nya sekaligus membantu menghitung berapa jumlah

kewajiban zakat para muzakki.

c) Amil akan bisa lebih dalam, cermat, lengkap dan teliti dalam

mengidentifikasi dan mengklasifikasi mustahik agar penyaluran dan

pendayagunaan zakat direalisasikan secara baik dan efektif.

d) Dibutuhkan amil agar muzakki tak merasa masih memiliki zakatnya.

e) Muzakki memang bukan amil. Muzakki yang menempatkan dirinya sebagai

amil cenderung menempatkan mustahik sebagai obyek sehingga mustahik-

lah yang kemudian ‘dipaksa’ mengantri pembagian zakat, bukan sang

muzakki yang menyambangi para mustahik.

16 Yusuf Wibisono dkk, Menggagas Arsitektur Zakat Indonesia (Ciputat: Indonesia Magnificence of

Zakat, 2010), h. 14

Page 44: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Kecamatan Karawaci, Luas Kecamatan Karawaci

adalah 13,475 Km2, Jumlah Penduduk : 141.832 Jiwa, Kepadatan Penduduk :

10.521,66 Jiwa/Km2, Masyarakat Kota Tangerang bersifat heterogen dengan jenis

mata pencaharian yang bervariasi. Sebagian besar penduduk mempunyai mata

pencaharian di sektor industri 43,88%, perdagangan 30,5% dan jasa 25,62%.

Jumlah fasilitas pendidikan di daerah Kecamatan Karawaci TK 17, SD 65, SMP

14, dan SMA 14. Fasilitas kesehatan Rumah Sakit 1, Puskesmas 4, Rumah Sakit

Bersalin 2, Poliklinik 12. Jumlah Kelurahan ada 16 yaitu Kelurahan Pasar Baru,

Kelurahan Sumur Pacing, Kelurahan Pabuaran Tumpeng, Kelurahan Pabuaran,

Kelurahan Bojong Jaya, Kelurahan Gerendeng, Kelurahan Karawaci Baru,

Kelurahan Bugel, Kelurahan Koang Jaya, Kelurahan Nusa Jaya, Kelurahan

Margasari, Kelurahan Sukajadi, Kelurahan Karawaci, Kelurahan Cimone,

Kelurahan Nambo Jaya, dan Kelurahan Cimone Jaya.1

B. Jenis Penelitian

Penelitian mengenai preferensi dan keputusan masyarakat dalam

menyalurkan zakat ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif

dilakukan untuk mengetahui dan menggambarkan karakteristik dari variabel-

1 Badan Pusat Statistik Kota Tangerang 2005

35

Page 45: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

36

variabel dalam suatu situasi.2 Tujuan dari penelitian deskriptif adalah memberikan

kepada peneliti sebuah riwayat atau untuk menggambarkan aspek-aspek yang

relevan dengan fenomena perhatian dari perspektif seseorang, organisasi, orientasi

industri, atau lainnya.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber yang

diteliti. Data dikumpulkan dengan cara peneliti menyebar kuesioner sebanyak

100 buah kepada masyarakat di 5 Kelurahan (Margasari, Bugel, Cimone,

Sumur Pacing, dan Pabuaran) pada Kecamatan Karawaci Kota Tangerang,

penentuan muzakki dibantu oleh aparat dan amil setempat.

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak tertentu yang

berhubungan dengan penelitian. Data diperoleh dengan cara:

a. Jumlah penduduk sumber dari Badan Pusat Statistik Kota Tangerang data

diambil melalui Kesbang LINMAS Kota Tangerang dan Kecamatan

Karawaci.

b. Studi kepustakaan, yaitu metode pengumpulan data dengan membaca

literature yang berhubungan dengan obyek penelitian.

D. Metode Pengumpulan Data

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner (angket), yaitu

tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab.

2 Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009), h. 73

Page 46: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

37

Dalam penyusunan kuesioner ini penulis menggunakan Likert Scale, di

mana responden menyatakan tingkat setuju atau tidak setuju mengenai berbagai

pernyataan mengenai perilaku, objek, orang, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomenal sosial. Dengan skala likert, maka variabel

yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel yang kemudian dijadikan

sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa

pertanyaan atau pernyataan.3

Skala Likert dikembangkan oleh Rensis Likert dan memiliki kategori 1

sampai dengan 5 dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju.4 Untuk keperluan

analisis kuantitatif, maka jawaban itu diberi nilai:

Sangat setuju diberi nilai : 5

Setuju diberi nilai : 4

Netral diberi nilai : 3

Tidak setuju : 2

Sangat tidak setuju : 1

Dengan menggunakan ukuran yang mempunyai interval tersebut sudah

memungkinkan untuk mengukur tingkatan preferensi masyarakat dari yang paling

rendah sampai yang paling tinggi.

Pengambilan data pun dengan cara dokumenter berupa data-data yang telah

dipublikasikan oleh Kecamatan Karawaci.

3Mudrajad Kuncoro, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi (Jakarta: Erlangga, 2009), h. 178.

4Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009), h. 78.

Page 47: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

38

E. Metode Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik pengambilan sampel

nonprobabilitas sampling (sampling non peluang). Dengan metode ini artinya

masyarakat Kecamatan Karawaci memiliki peluang yang tidak sama untuk

dijadikan sampel sehingga hanya masyarakat yang telah ditentukan yang menjadi

sampel dalam penelitian ini. Jumlah masyarakat sebagai respon yang diamati

sebanyak 100 orang untuk memudahkan dalam analisis dengan asumsi

kenormalan, dan pembatasan sampel karena penulis menggunakan metode

purposive sampling.

Sampel yang diambil berasal dari 5 kelurahan (20 responden dari

Kelurahan Margasari, 20 responden dari Kelurahan Bugel, 20 responden dari

Kelurahan Cimone, 20 responden dari Kelurahan Sumur Pacing, dan 20 responden

dari Kelurahan Pabuaran) di Kecamatan Karawaci, pemilihan kelurahan

berdasarkan sistem acak, responden adalah yang biasa melakukan pembayaran

zakat di BAZ, amil zakat masjid, atau yang langsung ke mustahiq. Oleh karena itu,

metode yang paling memungkinkan adalah dengan metode purposive sampling,

artinya teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (umumnya

disesuaikan dengan tujuan dan masalah penelitian). Elemen populasi yang dipilih

sebagai sampel dibatasi pada elemen-elemen yang dapat memberikan informasi

berdasarkan pertimbangan tersebut.5

5 Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009), h. 66.

Page 48: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

39

Pertimbangan dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut:

1. Responden merupakan muzakki yang membayar zakat baik langsung ke

mustahiq, LAZ swasta, atau Badan Amil Zakat. Informasi data muzakki

dibantu oleh amil daerah setempat.

2. Responden mudah ditemui dan bersedia diwawancarai serta diminta

penjelasan terkait dengan pertanyaan yang diberikan.

3. Keterbatasan dalam pengambilan sampel yang berhubungan dengan

waktu, tenaga, biaya, dan lain-lain.

4. Usia antara 25 – 60 tahun, yaitu bahwa masyarakat kelas donatur pada

umumnya adalah kelas usia dewasa yang telah bekerja atau memiliki

sumber penghasilan.6

5. Berpenghasilan menengah ke atas (berkisar ≥ Rp 3.000.000/bulan), yaitu

bahwa masyarakat donatur adalah kelas masyarakat berpenghasilan

menengah ke atas, karena untuk beramal dengan mengeluarkan zakat,

maka mereka harus memiliki penghasilan atau kekayaan minimal telah

mencapai nishab. Jadi masyarakat donatur adalah masyarakat

berpenghasilan menengah ke atas.7

6Direktorat Pemberdayaan Zakat, Manajemen Pengelolaan Zakat (Jakarta: Departemen Agama

RI, 2009), h. 85.

7Direktorat Pemberdayaan Zakat, Manajemen Pengelolaan Zakat , h. 85.

Page 49: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

40

F. Metode Analisis Data

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas adalah suatu penelitian dikatakan valid bila instrumen yang

digunakan dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas isi adalah

validitas yang mempertanyakan bagaimana kesesuaian antara instrument

dengan tujuan yang diteliti.8 Valid menunjukan derajat ketepatan antara data

yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan

peneliti. Untuk uji validitas penulis menggunakan tingkat signifikansi sebesar

5% yakni > 0,284 dengan melihat corrected item-total correlation.

Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan, ketepatan, ketelitian sebuah

instrument. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukura

yang mampu memberikan hasil ukur (reliabel). Konsep reabilitas adalah

sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.9 Suatu instrumen

dikatakan reliabel bila tingkat signifikansi ≥ 0,284 (5%), pengujian reliabel

juga dapat dilakukan dengan menggunakan metode alpha cronbach, dimana

batasan reliabilitas sudah ditentukan:

a. Koefisien alpha mendekati 1 sangat baik

b. Koefisien alpha di atas 0,8 baik

c. Koefisien alpha di bawah 0,6 tidak baik/tidak reliabel

8Burhan Nurgiyantoro, Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu Sosial (Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press, 2004) h. 337. 9 Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009), h. 50.

Page 50: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

41

2. Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan tentatif yang merupakan dugaan

mengenai apa saja yang sedang kita amati dalam usaha untuk

memahaminya10

. Hipotesa dari penelitian ini adalah:

Ho : Tidak ada pengaruh antara preferensi (X) dan keputusan

masyarakat dalam menyalurkan zakat (Y)

Ha : Ada pengaruh antara preferensi (X) dan keputusan masyarakat

dalam menyalurkan zakat (Y).

3. Regresi sederhana

Regresi linier sederhana mengestimasikan besarnya koefisien-

koefisien yang dihasilkan dari persamaan yang bersifat linier, yang

melibatkan satu variabel bebas sebagai alat prediksi besarnya nilai

variabel terikat. Metode yang digunakan dalam regresi sederhana kali

ini adalah dengan melihat nilai siginifikansi level (sig). Jika nilai sig <

0,05 maka Ho ditolak.

10

Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009), h. 31.

Page 51: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

42

G. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Independent (preferensi)

a. Lokasi adalah posisi tempat pembayaran zakat.

b. Birokrasi adalah Organisasi yang memiliki aturan dan prosedur ketat

sehingga cenderung kurang fleksibel. Ciri lainnya adalah biasanya terdapat

banyak formulir yang harus dilengkapi dan pendelegasian wewenang harus

dilakukan sesuai dengan hirarki kekuasaan.11

c. Mekanisme maksudnya proses pembayaran zakat.

d. Fasilitas adalah prasarana atau wahana untuk melakukan atau

mempermudah sesuatu. Fasilitas bisa pula dianggap sebagai suatu alat.

fasilitas biasanya dihubungkan dalam pemenuhan suatu prasarana umum

yang terdapat dalam suatu perusahaan-perusahaan ataupun organisasi

tertentu.12

e. Amanat adalah dapat dipercaya, dalam hal ini maksudnya pengelola zakat

dapat dipercaya baik dari segi penyalurannya maupun pencatatannya.

f. Transparansi maksudnya sistem keterbukaan dan standarisasi dari semua

proses-proses pengelolaan zakat, dari pertanyaan-pertanyaan publik

tentang berbagai kebijakan dan pengelolaan zakat, pelaporan maupun

penyebaran informasi pengelola zakat di dalam kegiatan melayani.13

11Pengertian Birokrasi, artikel di akses pada 4 Mei 2011 pada

http://id.wikipedia.org/wiki/Birokrasi 12 Pengertian Fasilitas, artikel ini diakses 4 Mei 2011 pada http://id.wikipedia.org/wiki/Fasilitas 13

Yusuf Wibisono dkk, Indonesia Zakat & Development report 2010 (Ciputat: Indonesia

Magnificence of Zakat, 2010), h. 22.

Page 52: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

43

2. Variabel Dependent (keputusan)

a. Kepercayaan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia

merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai

kebenaran. Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan

seseorang tidak selalu benar atau, keyakinan semata bukanlah jaminan

kebenaran.14

b. Gaya hidup, maksudnya seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi

dengan lingkungan, juga mencerminkan sesuatu di balik kelas sosial

seseorang.

c. Adat adalah gagasan kebudayaan yang terdiri dari nilai-nilai kebudayaan,

norma, kebiasaan, kelembagaan, dan hukum adat yang lazim dilakukan di

suatu daerah.15

d. Profesi Pekerjaan, misalnya pegawai pemerintah, kebanyakan mereka

mendukung segala bentuk usaha pemerintah demi kesejahteraan rakyat, tak

terkecuali tentang pengaturan zakat.

e. Akuntabilitas (tanggung jawab) maksudnya kewajiban pengelola zakat

untuk tanggap atas kebutuhan publik dan kemampuan publik untuk

meminta pertanggungjawaban pengelola zakat.16

14Pengertian Kepercayaan, artikel diakses pada 4 Mei 2011 dari

http://id.wikipedia.org/wiki/Kepercayaan 15Pengertian Adat, artikel diakses pada 4 Mei 2011 dari

http://id.wikipedia.org/wiki/Adat_istiadat 16

Yusuf Wibisono dkk, Indonesia Zakat & Development report 2010 (Ciputat: Indonesia

Magnificence of Zakat, 2010), h. 22.

Page 53: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

44

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

Setelah kuesioner disebarkan kepada 100 orang responden maka

dilakukanlah identifikasi terhadap responden yang menjadi sampel sebagai

berikut:

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persen

Pria 67 67

Wanita 33 33

Total 100 100

Dapat dilihat pada tabel 4.1 bahwa responden berdasarkan jenis kelamin

didominasi oleh pria sebesar 67 muzakki atau 67% sedangkan wanita 33 muzakki

33%.

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Persen

25-34 tahun 43 43

35-44 tahun 38 38

45-54 tahun 19 19

Total 100 100

44

Page 54: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

45

Pada tabel 4.2 responden berdasarkan usia didominasi pada usia 25-34

tahun sebesar 43 muzakki atau 43%, disusul dengan muzakki dengan usia 35-44

tahun sebesar 38 muzakki atau 38%, dan terakhir muzakki dengan usia 45-54

tahun sebesar 19 muzakki atau 19%.

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Frekuensi Persen

Tidak Sekolah - -

SD/ Sederajat 1 1

SMP/Sederajat 4 4

SMA/Sederajat 27 27

Perguruan Tinggi 68 68

Total 100 100

Melihat tabel 4.3 bahwa responden berdasarkan tingkat pendidikan

didominasi pada tingkat pendidikan perguruan tinggi sebesar 68 muzakki atau

68%, disusul muzakki pada tingkat pendidikan SMA/sederajat sebesar 27

muzakki atau 27%, lalu muzakki pada tingkat pendidikan SMP/sederajat sebesar 4

muzakki atau 4%, dan muzakki pada tingkat pendidikan SD/sederajat 1 muzakki

atau 1%.

Page 55: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

46

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Frekuensi Persen

Wiraswasta 20 20

Pegawai 79 79

Petani - -

Buruh - -

Lainnya (Ibu Rumah Tangga) 1 1

Total 100 100

Berdasarkan tabel 4.4 yang terlihat pekerjaan muzakki didominasi oleh

pegawai sebesar 79 muzakki atau 79%, disusul muzakki yang bekerja sebagai

wiraswasta sebesar 20 muzakki atau 20%, dan muzakki pada pekerjaan yang lain

yakni sebaga ibu rumah tangga sebesar 1 muzakki atau 1%.

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Bulanan

Penghasilan Frekuensi Persen

Rp 3.000.000 – Rp 4.000.000 77 77

Rp 4.000.001 – Rp 5.000.000 22 22

≥ Rp 5.000.001,- 1 1

Total 100 100

Pada tabel 4.5 responden berdasarkan penghasilan per-bulan didominasi

pada muzakki dengan penghasilan Rp 3.000.000 – Rp 4.000.000,-/bulan sebesar

77 muzakki atau 77%, disusul muzakki yang berpenghasilan Rp 4.000.001 – Rp

Page 56: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

47

5.000.000,- sebesar 22 muzakki atau 22%, dan muzakki yang berpenghasilan ≥

Rp 5.000.001,- sebesar 1 muzakki atau 1%.

Tabel 4.6 Pemilihan Tempat Penyaluran Zakat

Tempat Penyaluran Zakat Frekuensi Persen

Mustahiq 33 33

LAZ Swasta 38 38

Badan Amil Zakat (Pemerintah) 29 29

Total 100 100

Dari tabel 4.6 kita melihat bahwa responden yang memilih tempat

penyaluran zakat didominasi oleh muzakki yang membayar zakat melalui LAZ

Swasta sebesar 38 muzakki atau 38%, disusul muzakki membayar zakat langsung

ke mustahiq sebesar 33 muzakki atau 33%, dan muzakki yang membayar zakat

melalui BAZ sebesar 29 muzakki atau 29%.

B. Alasan-alasan Responden Dalam Memilih Tempat Penyaluran Zakat

Setelah menyebarkan kuesioner dan menanyakan alasan-alasan responden

dalam memilih tempat penyaluran zakatnya jawaban mereka beragam,

diantaranya:

Page 57: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

48

1. Alasan responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq:

a. Lebih Familiar karena berada di daerah sendiri.

b. Lebih percaya diserahkan langsung, karena sudah jelas orangnya.

c. Lebih gampang dari pada lembaga, karena bayar langsung tidak rumit.

d. Lebih enak langsung ke orangnya karena tahu bahwa zakat itu benar-

benar sampai pada yang berhak.

e. Lebih dekat dengan rumah.

2. Alasan responden yang membayar zakat melalui LAZ swasta

a. Sudah menjadi tradisi

b. Jika bayar perorangan dikhawatirkan tumpang tindih dan hanya berpusat

pada beberapa mustahiq saja.

c. Lembaga dari tahun ke tahun membuat responden nyaman.

d. Perhitungan zakatnya lebih jelas.

e. Percaya sama amil karena mereka sudah punya data-data mustahiq, jadi

tidak perlu repot-repot untuk mengurusnya.

3. Alasan responden yang membayar zakat melalui BAZ

a. Profesi sebagai pejabat pemerintah yang mempunyai tuntutan untuk

selalu mendukung segala bentuk usaha pemerintah dalam mewujudkan

kesejahteraan rakyat.

b. Lebih percaya karena berada dalam naungan hukum.

c. Lebih profesional dalam mengelola zakat.

d. Pencatatan dan perhitungan zakatnya jelas.

Page 58: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

49

C. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas Pertanyaan Preferensi Masyarakat Dalam Menyalurkan Zakat

Untuk uji validitas penulis menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5%

yakni > 0,284 dengan melihat corrected item-total correlation.

Tabel 4.7 Uji Validitas Pertanyaan Preferensi Masyarakat Dalam Menyalurkan

Zakat

Pertanyaan Nilai Total Hubungan

Setiap Pertanyaan

Keterangan

Lokasi dekat Tingkat signifikansi 0,816 Valid

Angkutan umum mudah Tingkat signifikansi 0,506 Valid

Birokrasi tidak rumit Tingkat signifikansi 0,688 Valid

Mekanisme mudah Tingkat signifikansi 0,818 Valid

Layanan sopan dan ramah Tingkat signifikansi 0,313 Valid

Ketelitian dalam pencatatan Tingkat signifikansi 0,877 Valid

Informasi perihal zakat

disampaikan dengan baik

Tingkat signifikansi 0,797 Valid

Pelayanan cepat Tingkat signifikansi 0,827 Valid

Tempat rapih Tingkat signifikansi – 0,180 Tidak Valid

Tempat bersih Tingkat signifikansi 0,643 Valid

Fasilitas memadai Tingkat signifikansi 0,699 Valid

Sikap pengelola zakat

amanah

Tingkat signifikansi 0,901 Valid

Transparan Tingkat signifikansi 0,843 Valid

Page 59: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

50

Hasil uji validitas pertanyaan preferensi yang dilihat dari corrected item-total

correlation adalah:

a. Pertanyaan lokasi dekat korelasi terhadap total bernilai 0,816, angkutan umum

bernilai 0,506, birokrasi bernilai 0,688, mekanisme pembayaran bernilai

0,818, pelayanan sopan bernilai 0,313, ketelitian bernilai 0,877, sosialisasi

bernilai 0,797, cepat bernilai 0,827, kebersihan tempat 0,643, fasilitas bernilai

0,699, sikap amanah bernilai 0,901 dan transparansi bernilai 0,843. Dengan

demikian nilai korelasi setiap item pertanyaan terhadap totalnya bernilai > 0,

284, maka butir pertanyaan tersebut telah valid.

b. Pertanyaan kerapihan tempat korelasi terhadap total bernilai - 0,180 berarti <

0,284, maka pertanyaan tersebut tidak valid. Jika terdapat item pertanyaan

yang tidak valid, maka item pertanyaan akan dikeluarkan, kemudian akan

dilakukan pengujian ulang dengan mengeluarkan item pertanyaan yang tidak

valid tersebut.

Page 60: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

51

Tabel 4.8 Uji Validitas Ulang Pertanyaan Preferensi Masyarakat Dalam

Menyalurkan Zakat

Setelah melakukan uji validitas ulang didapatkan hasil pertanyaan lokasi dekat

korelasi terhadap total bernilai 0,819, angkutan umum bernilai 0,515, birokrasi

bernilai 0,680, mekanisme pembayaran bernilai 0,830, pelayanan sopan bernilai

0,314, ketelitian bernilai 0,883, sosialisasi bernilai 0,800, cepat bernilai 0,830,

kebersihan tempat 0,645, fasilitas bernilai 0,707, sikap amanah bernilai 0,911 dan

transparansi bernilai 0,842. Dengan demikian nilai korelasi setiap item pertanyaan

terhadap totalnya bernilai > 0, 284, maka butir pertanyaan tersebut telah valid.

Pertanyaan Nilai Total Hubungan

Setiap Pertanyaan

Keterangan

Lokasi dekat Tingkat signifikansi 0,819 Valid

Angkutan umum mudah Tingkat signifikansi 0,515 Valid

Birokrasi tidak rumit Tingkat signifikansi 0,680 Valid

Mekanisme mudah Tingkat signifikansi 0,830 Valid

Layanan sopan dan ramah Tingkat signifikansi 0,314 Valid

Ketelitian dalam pencatatan Tingkat signifikansi 0,883 Valid

Informasi perihal zakat

disampaikan dengan baik

Tingkat signifikansi 0,800 Valid

Pelayanan cepat Tingkat signifikansi 0,830 Valid

Tempat bersih Tingkat signifikansi 0,645 Valid

Fasilitas memadai Tingkat signifikansi 0,707 Valid

Sikap pengelola zakat amanah Tingkat signifikansi 0,911 Valid

Transparan Tingkat signifikansi 0,842 Valid

Page 61: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

52

2. Uji Reliabilitas Pertanyaan Preferensi Masyarakat Dalam Menyalurkan Zakat.

Pengujian reliabel dapat dilakukan dengan menggunakan metode alpha

cronbach, dimana batasan reliabilitas sudah ditentukan:

a. Koefisien alpha mendekati 1 sangat baik

b. Koefisien alpha di atas 0,8 baik

c. Koefisien alpha di bawah 0,6 tidak baik/tidak reliabel

Jika pertanyaan preferensi yang telah valid kita uji reliabilitas, maka

hasilnya sebagai berikut.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.771 13

Melihat alpha cronbach dari hasil uji reliabilitas tersebut, didapatkan

hasil r alpha sebesar 0,771 atau > 0,6 (nilai patokan reliabilitas) sehingga

instrumen penelitian reliabel.

Tabel 4.9 Uji Reliabilitas Preferensi Masyarakat

Page 62: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

53

3. Uji Validitas Pertanyaan Keputusan Masyarakat Dalam Menyalurkan Zakat

Seperti uji validitas yang telah dilakukan sebelumnya, untuk kali inipun

penulis menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5% yakni > 0,284 dengan

melihat corrected item-total correlation.

Tabel 4.10 Uji Validitas Pertanyaan Keputusan Masyarakat dalam

Menyalurkan Zakat

Hasil uji validitas pertanyaan keputusan yang dilihat dari corrected item-total

correlation adalah:

Pertanyaan Nilai Total Hubungan

Setiap Pertanyaan

Keterangan

Ketelitian dalam memilih Tingkat signifikansi 0,406 Valid

Kepercayaan terhadap amil

zakat

Tingkat signifikansi 0,425 Valid

Gaya hidup Tingkat signifikansi 0,372 Valid

Adat Tingkat signifikansi 0,765 Valid

Efisien Tingkat signifikansi 0,605 Valid

Profesi Tingkat signifikansi 0,549 Valid

Pengetahuan Tingkat signifikansi 0,151 Tidak Valid

Lokasi Dekat Tingkat signifikansi 0,445 Valid

Pemilihan tempat penyalur

zakat

Tingkat signifikansi 0,167 Tidak Valid

Akuntabilitas Tingkat signifikansi 0,459 Valid

Page 63: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

54

a. Pertanyaan meneliti cara korelasi terhadap total bernilai 0,406, kepercayaan

bernilai 0,425, gaya hidup bernilai 0,372, adat atau tradisi bernilai 0,765,

Efisien bernilai 0,605, profesi bernilai 0,549, lokasi dekat bernilai 0,445,

akuntabilitas bernilai 0,459. Dengan demikian nilai korelasi setiap item

pertanyaan terhadap totalnya bernilai > 0, 284, maka butir pertanyaan tersebut

telah valid.

b. Pertanyaan pengetahuan korelasi terhadap total bernilai 0,151, dan pemilihan

cara bernilai 0,167 berarti < 0,284, maka pertanyaan tersebut tidak valid. Jika

terdapat item pertanyaan yang tidak valid, maka item pertanyaan akan

dikeluarkan, kemudian akan dilakukan pengujian ulang dengan mengeluarkan

item pertanyaan yang tidak valid tersebut.

Tabel 4.11 Uji Validitas Ulang Pertanyaan Keputusan Masyarakat Dalam

Menyalurkan Zakat

Pertanyaan Nilai Total Hubungan Setiap

Pertanyaan

Keterangan

Ketelitian dalam memilih Tingkat signifikansi 0,426 Valid

Kepercayaan terhadap amil zakat Tingkat signifikansi 0,448 Valid

Gaya hidup Tingkat signifikansi 0,651 Valid

Adat Tingkat signifikansi 0,801 Valid

Efisien Tingkat signifikansi 0,655 Valid

Profesi Tingkat signifikansi 0,584 Valid

Lokasi Dekat Tingkat signifikansi 0,473 Valid

Akuntabilitas Tingkat signifikansi 0,739 Valid

Page 64: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

55

Setelah melakukan uji validitas ulang didapatkan hasil pertanyaan meneliti

cara korelasi terhadap total bernilai 0,426, kepercayaan bernilai 0,448, gaya hidup

bernilai 0,651, adat atau tradisi bernilai 0,801, efisien bernilai 0,655, profesi bernilai

0,584, lokasi dekat bernilai 0,473, akuntabilitas bernilai 0,739. Dengan demikian nilai

korelasi setiap item pertanyaan terhadap totalnya bernilai > 0, 284, maka butir

pertanyaan tersebut telah valid.

4. Uji Reliabilitas Pertanyaan Keputusan Masyarakat Dalam Menyalurkan Zakat.

Tabel 4.12 Uji Reliabilitas Keputusan Masyarakat

Melihat alpha cronbach dari hasil uji reliabilitas tersebut, didapatkan

hasil r alpha sebesar 0,747 atau > 0,6 (nilai patokan reliabilitas) sehingga

instrumen penelitian reliabel.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.747 9

Page 65: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

56

D. Preferensi Masyarakat Dalam Menyalurkan Zakat

1. Preferensi Masyarakat Pada Aspek Lokasi

Dari 100 responden yang menjadi sampel memiliki preferensi yang

berbeda dalam menyalurkan zakat, preferensi tersebut akan dijelaskan secara

rinci dalam tabel berikut:

Tabel 4.13 Preferensi Masyarakat Terhadap Lokasi Pembayaran Zakat Dekat

Dengan Tempat Tinggal

Skala Pengukuran Frekuensi

Responden yang

Memilih

Mustahiq

Frekuensi

Responden yang

Memilih LAZ

Swasta

Frekuensi Responden

yang Memilih Badan

Amil Zakat

Sangat Tidak Setuju - - 1

Tidak Setuju 1 6 15

Netral 3 6 4

Setuju 23 26 8

Sangat Setuju 6 - 1

Total 33 38 29

Melihat tabel 4.13 tingkat preferensi yang paling dominan adalah dari

responden yang memilih membayar zakat langsung ke mustahiq memiliki nilai

dominan sebesar 29 (Setuju 23 responden dan sangat setuju 6 responden), disusul

dengan responden yang membayar zakat melalui LAZ sebesar 26, sedangkan yang

membayar zakat ke BAZ hanya 8 responden. Rendahnya tingkat setuju dari

responden yang membayar zakat melalui BAZ, menandakan pemerintah menambah

jaringan dan lokasi sehingga masyarakat lebih mudah menjangkau lokasi.

Page 66: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

57

Tabel 4.14 Preferensi Masyarakat Terhadap Angkutan Umum Menuju Lokasi

Pembayaran Zakat Mudah Diperoleh

Skala Pengukuran Frekuensi

Responden

yang Memilih

Mustahiq

Frekuensi

Responden yang

Memilih LAZ

Swasta

Frekuensi Responden

yang Memilih Badan

Amil Zakat

Sangat Tidak Setuju - - -

Tidak Setuju 1 4 4

Netral 6 12 13

Setuju 26 19 11

Sangat Setuju - 3 1

Total 33 38 29

Melihat tabel 4.14 tingkat preferensi yang paling dominan adalah dari

responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq yaitu sebesar 26, dan disusul

responden yang memilih LAZ sebesar 22 (19 setuju dan 3 sangat setuju), sedangkan

responden BAZ hanya sebesar 12, hasil yang rendah ini menunjukkan BAZ harus

memperhitungkan tempat yang strategis, agar masyarakat yang ingin membayar zakat

mudah menuju lokasi.

2. Preferensi Masyarakat Pada Aspek Kemudahan

Tabel 4.15 Preferensi Masyarakat Terhadap Tempat Pembayaran Zakat Tidak

Rumit Birokrasinya

Skala Pengukuran Frekuensi

Responden yang

Memilih

Mustahiq

Frekuensi

Responden yang

Memilih LAZ

Swasta

Frekuensi

Responden yang

Memilih Badan

Amil Zakat

Sangat Tdk Setuju - - -

Tidak Setuju 5 9 16

Netral 13 17 6

Setuju 15 11 7

Sangat Setuju - 1 -

Total 33 38 29

Page 67: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

58

Melihat tabel 4.15 tingkat preferensi yang paling dominan adalah dari

responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq sebesar 15 responden, disusul

dengan responden yang membayar zakat melalui LAZ sebesar 12 responden (11

setuju dan 1 sangat setuju), sedangkan responden yang membayar zakat melalui BAZ

hanya sebesar 7 responden, rendahnya tingkat setuju ini menunjukkan BAZ harus

mempermudah birokrasi agar masyarakat tidak perlu bersusah payah untuk

membayar zakat.

Tabel 4.16 Preferensi Masyarakat Terhadap Mekanisme Pembayaran Zakat

Tidak Sulit

Skala Pengukuran Frekuensi

Responden yang

Memilih

Mustahiq

Frekuensi

Responden yang

Memilih LAZ

Swasta

Frekuensi Responden

yang Memilih Badan

Amil Zakat

Sangat Tidak Setuju - - 1

Tidak Setuju 2 6 17

Netral 3 10 2

Setuju 22 22 8

Sangat Setuju 6 - 1

Total 33 38 29

Melihat tabel 4.16 tingkat preferensi didominasi oleh responden yang

membayar zakat langsung ke mustahiq sebesar 28 (22 setuju dan 6 sangat setuju),

disusul responden yang membayar melalui LAZ sebesar 22, dan melalui BAZ sebesar

9 responden (8 setuju dan 1 sangat setuju), rendahnya tingkat setuju ini menandakan

mekanisme di BAZ sulit, hal ini menunjukkan bahwa BAZ harus mempermudah

mekanisme pembayaran zakat sehingga masyarakat akan lebih mudah dalam

membayar zakat.

Page 68: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

59

3. Preferensi Masyarakat Pada Aspek Pelayanan

Tabel 4.17 Preferensi Masyarakat Terhadap Pelayanan Di Tempat Pembayaran

Zakat Sopan dan Ramah

Skala Pengukuran Frekuensi

Responden yang

Memilih Mustahiq

Frekuensi

Responden yang

Memilih LAZ

Swasta

Frekuensi Responden

yang Memilih Badan

Amil Zakat

Sangat Tidak Setuju - - -

Tidak Setuju - 1 -

Netral 6 8 4

Setuju 27 28 24

Sangat Setuju - 1 1

Total 33 38 29

Melihat tabel 4.17 tingkat preferensi didominasi oleh responden yang

membayar melalui LAZ sebesar 29 (28 setuju dan 1 sangat setuju), disusul dengan

responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq sebesar 27, dan responden

yang membayar zakat melalui BAZ sebesar 25, jumlah respon dari masyarakat tidak

jauh berbeda bahwa semuanya melayani masyarakat dengan sopan dan ramah.

Tabel 4.18 Preferensi Masyarakat Terhadap Pencatatan Pembayaran Zakat

Dilakukan Dengan Teliti

Skala Pengukuran Frekuensi

Responden yang

Memilih Mustahiq

Frekuensi

Responden yang

Memilih LAZ

Swasta

Frekuensi Responden

yang Memilih Badan

Amil Zakat

Sangat Tidak Setuju 1 - -

Tidak Setuju 17 7 1

Netral 5 13 4

Setuju 6 18 23

Sangat Setuju 4 - 1

Total 33 38 29

Page 69: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

60

Melihat tabel 4.18 tingkat preferensi didominasi oleh responden yang

membayar zakat melalui BAZ sebesar 24 (23 setuju dan 1 sangat setuju), lalu 18

responden yang membayar zakat melalui LAZ, sedangkan yang membayar zakat

langsung ke mustahiq hanya sebesar 10 (6 setuju dan 4 sangat setuju), rendahnya

tingkat setuju ini disebabkan karena zakatnya sudah diterima langsung oleh mustahiq,

maka tidak perlu adanya pencatatan dalam transaksi pembayaran zakat.

Tabel 4.19 Preferensi Masyarakat Terhadap Informasi Perihal Zakat Yang

Senantiasa Disampaikan Dengan Baik

Skala Pengukuran Frekuensi

Responden yang

Memilih

Mustahiq

Frekuensi

Responden yang

Memilih LAZ

Swasta

Frekuensi Responden

yang Memilih Badan

Amil Zakat

Sangat Tidak Setuju - - -

Tidak Setuju 7 9 17

Netral 18 8 5

Setuju 8 21 7

Sangat Setuju - - -

Total 33 38 29

Melihat tabel 4.19 tingkat preferensi didominasi oleh responden yang

membayar zakat melalui LAZ sebesar 21, sedangkan yang membayar zakat langsung

ke mustahiq sebesar 8, dan yang membayar zakat melalui BAZ sebesar 7, rendahnya

tingkat setuju pada responden yang membayar zakat ke mustahiq disebabkan

mustahiq tidak mempunyai informasi atau hal apapun yang berkaitan dengan zakat

yang harus disampaikan ke muzakki dan pada BAZ sebaiknya menjamin akses

informasi perihal zakat, antara lain informasi tentang kebijakan, proses pembuatan

dan pelaksanaannya.

Page 70: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

61

Tabel 4.20 Preferensi Masyarakat Terhadap Pelayanan Di Tempat Pembayaran

Zakat Cepat

Skala Pengukuran Frekuensi

Responden yang

Memilih Mustahiq

Frekuensi

Responden yang

Memilih LAZ

Swasta

Frekuensi Responden

yang Memilih Badan

Amil Zakat

Sangat Tidak Setuju - - -

Tidak Setuju 1 9 16

Netral 6 18 2

Setuju 12 11 7

Sangat Setuju 14 - 4

Total 33 38 29

Melihat tabel 4.20 tingkat preferensi didominasi oleh responden yang

membayar zakat langsung ke mustahiq sebesar 26 (12 setuju dan 14 sangat setuju),

sedangkan untuk responden yang membayar zakat melalui LAZ sebesar 11, dan

melalui BAZ sebesar 11 (7 setuju dan 4 sangat setuju), tingginya perolehan angka

yang didapat pada responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq karena

tidak ada proses apa-apa sehingga proses membayar zakatpun cepat, sedangkan pada

LAZ dan BAZ ada beberapa prosedur yang harus diikuti oleh muzakki sehingga

prosesnya relatif lama.

Page 71: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

62

4. Preferensi Masyarakat Pada Aspek Kenyamanan

Tabel 4.21 Preferensi Masyarakat Terhadap Lingkungan Tempat Pembayaran

Zakat Bersih

Skala Pengukuran Frekuensi

Responden yang

Memilih

Mustahiq

Frekuensi

Responden yang

Memilih LAZ

Swasta

Frekuensi Responden

yang Memilih Badan

Amil Zakat

Sangat Tidak Setuju - - -

Tidak Setuju - - -

Netral 9 18 18

Setuju 24 20 11

Sangat Setuju - - -

Total 33 38 29

Melihat tabel 4.21 tingkat preferensi didominasi pada responden yang

membayar zakat langsung ke mustahiq sebesar 24, disusul dengan yang membayar

zakat ke LAZ sebesar 20, dan responden yang membayar zakat melalui BAZ

sebanyak 11.

Tabel 4.22 Preferensi Masyarakat Terhadap Tersedianya Fasilitas Yang

Memadai Di Lokasi Pembayaran Zakat

Skala Pengukuran Frekuensi

Responden yang

Memilih

Mustahiq

Frekuensi

Responden yang

Memilih LAZ

Swasta

Frekuensi Responden

yang Memilih Badan

Amil Zakat

Sangat Tidak Setuju - - -

Tidak Setuju - - -

Netral 23 19 8

Setuju 10 19 18

Sangat Setuju - - 2

Total 33 38 29

Page 72: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

63

Melihat tabel 4.22 tingkat preferensi didominasi oleh responden yang

membayar zakat melalui BAZ sebesar 20 (18 setuju dan 2 sangat setuju), disusul oleh

responden yang membayar zakat melalui LAZ sebesar 19, sedangkan responden yang

membayar zakat langsung ke mustahiq hanya sebesar 10, rendahnya tingkat setuju ini

karena bayar zakat langsung ke mustahiq tidak memerlukan fasilitas yang memadai

untuk menunjang pembayaran zakat.

5. Preferensi Masyarakat Pada Aspek Kepercayaan

Tabel 4.23 Preferensi Masyarakat Terhadap Pengelola Zakat Memiliki Sikap

Amanah

Skala Pengukuran Frekuensi

Responden yang

Memilih

Mustahiq

Frekuensi

Responden yang

Memilih LAZ

Swasta

Frekuensi Responden

yang Memilih Badan

Amil Zakat

Sangat Tidak Setuju - - -

Tidak Setuju 2 8 7

Netral 1 6 -

Setuju 23 24 20

Sangat Setuju 7 - 2

Total 33 38 29

Melihat tabel 4.23 tingkat preferensi didominasi oleh responden yang

membayar zakat langsung ke mustahiq sebesar 30 (23 setuju dan 7 sangat setuju),

disusul responden yang membayar zakat ke LAZ sebesar 24, dan melalui BAZ

sebesar 22 (20 setuju dan 2 sangat setuju), jumlah tingkat setuju dari ketiga pilihan

Page 73: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

64

tidak terlalu jauh selisihnya, namun nampaknya masyarakat lebih memilih membayar

zakat langsung ke mustahiq yang lebih amanah.

Tabel 4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan

Penyaluran Zakat

Skala Pengukuran Frekuensi

Responden yang

Memilih Mustahiq

Frekuensi

Responden yang

Memilih LAZ

Swasta

Frekuensi Responden

yang Memilih Badan

Amil Zakat

Sangat Tidak Setuju 1 - -

Tidak Setuju - 8 19

Netral 7 20 -

Setuju 9 10 6

Sangat Setuju 16 - 4

Total 33 38 29

Melihat tabel 4.24 tingkat preferensi didominasi oleh responden yang memilih

membayar zakat langsung ke mustahiq sebesar 25 (9 setuju dan 16 sangat setuju), dan

responde yang membayar zakat ke LAZ sebesar 10 dan ke BAZ 10 (6 setuju dan 4

sangat setuju), rendahnya preferensi pada LAZ dan BAZ ini menandakan bahwa LAZ

dan BAZ perlu menjamin sistem keterbukaan dan standarisasi dari semua proses-

proses pengelolaan zakat, memfasilitasi pertanyaan-pertanyaan publik tentang

berbagai kebijakan dan pengelolaan zakat, memfasilitasi pelaporan maupun

penyebaran informasi.

Page 74: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

65

E. Keputusan Masyarakat Dalam Menyalurkan Zakat

Tabel 4.25 Ketelitian Muzakki Dalam Membayar Zakat

Skala Pengukuran Frekuensi

Responden yang

Memilih Mustahiq

Frekuensi

Responden yang

Memilih LAZ

Swasta

Frekuensi Responden

yang Memilih Badan

Amil Zakat

Sangat Tidak Setuju - - -

Tidak Setuju - - -

Netral - - 1

Setuju 28 22 20

Sangat Setuju 5 16 8

Total 33 38 29

Melihat tabel 4.25 tingkat keputusan didominasi oleh responden yang

membayar zakat melalui LAZ sebesar 38 (22 setuju dan 16 sangat setuju), disusul

oleh responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq sebanyak 33 (28 setuju

dan 5 sangat setuju), dan yang membayar zakat melalui BAZ sebesar 28 (20 setuju

dan 8 sangat setuju), hampir seluruh responden setuju bahwa sebelum memutuskan

membayar zakat mereka pasti meneliti cara pembayaran tersebut.

Tabel 4.26 Kepercayaan Muzakki Terhadap Pengelola Zakat

Skala Pengukuran Frekuensi

Responden yang

Memilih Mustahiq

Frekuensi

Responden yang

Memilih LAZ

Swasta

Frekuensi Responden

yang Memilih Badan

Amil Zakat

Sangat Tidak Setuju - - -

Tidak Setuju - - -

Netral 2 - -

Setuju 22 17 12

Sangat Setuju 9 21 17

Total 33 38 29

Page 75: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

66

Melihat tabel 4. 26 tingkat keputusan didominasi responden yang membayar

zakat melalui LAZ sebesar 38 (17 setuju dan 21 sangat setuju), kemudian responden

yang membayar zakat langsung ke mustahiq sebesar 31 (22 setuju dan 9 sangat

setuju), dan responden yang membayar zakat ke BAZ sebesar 29, hampir seluruh

responden setuju bahwa mereka percaya kepada tempat pembayaran zakat yang

mereka pilih.

Tabel 4.27 Gaya Hidup Menentukan Keputusan Pemilihan Tempat Pembayaran

Zakat

Skala Pengukuran Frekuensi

Responden yang

Memilih Mustahiq

Frekuensi

Responden yang

Memilih LAZ

Swasta

Frekuensi Responden

yang Memilih Badan

Amil Zakat

Sangat Tidak Setuju - - -

Tidak Setuju 1 - -

Netral 13 8 10

Setuju 18 27 19

Sangat Setuju 1 3 -

Total 33 38 29

Melihat tabel 4.27 tingkat keputusan didominasi oleh responden yang

membayar zakat ke LAZ sebesar 30 (27 setuju dan 3 sangat setuju), sedangkan

responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq hanya 19 (18 setuju dan 1

sangat setuju), dan yang membayar melalui BAZ sebesar 19, nampaknya pada

responden yang langsung ke mustahiq dan BAZ, mereka tidak menjadikan gaya

hidup sebagai prioritas utama dalam memutuskan pembayaran zakat.

Page 76: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

67

Tabel 4.28 Adat atau Tradisi Menentukan Keputusan Pemilihan Tempat

Pembayaran Zakat

Skala Pengukuran Frekuensi

Responden yang

Memilih Mustahiq

Frekuensi

Responden yang

Memilih LAZ

Swasta

Frekuensi Responden

yang Memilih Badan

Amil Zakat

Sangat Tidak Setuju - - -

Tidak Setuju 1 - 2

Netral 9 - 18

Setuju 5 12 4

Sangat Setuju 18 26 5

Total 33 38 29

Melihat tabel 4.28 tingkat keputusan didominasi oleh responden yang

membayar zakat melalui LAZ sebesar 38 (12 setuju dan 26 sangat setuju), disusul

responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq sebesar 23 (5 setuju dan 18

sangat setuju), sedangkan yang membayar zakat melalui BAZ hanya 9 (4 setuju dan 5

sangat setuju).

Tabel 4.29 Efisien Waktu dan Tenaga Menentukan Keputusan Pemilihan

Tempat Pembayaran Zakat

Skala Pengukuran Frekuensi

Responden yang

Memilih Mustahiq

Frekuensi

Responden yang

Memilih LAZ

Swasta

Frekuensi Responden

yang Memilih Badan

Amil Zakat

Sangat Tidak Setuju - - -

Tidak Setuju - - -

Netral 13 1 4

Setuju 19 33 24

Sangat Setuju 1 4 1

Total 33 38 29

Page 77: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

68

Melihat tabel 4.29 tingkat keputusan didominasi oleh responden yang memilih

membayar zakat melalui LAZ sebanyak 37 (33 setuju dan 4 sangat setuju), kemudian

25 responden yang membayar zakat ke BAZ sebesar 25 (24 setuju dan 1 sangat

setuju), sedangkan responden yang membayar langsung ke mustahiq sebesar 20 (19

setuju dan 1 sangat setuju). Tingginya pemilihan efisien waktu pada BAZ dan LAZ

karena kini BAZ dan LAZ telah memiliki fasilitas-fasilitas yang dapat memudahkan

masyarakat dalam membayar zakat sehingga dalam segi waktu sangat efisien.

Tabel 4.30 Profesi Menentukan Keputusan Pemilihan Tempat Pembayaran

Zakat

Skala Pengukuran Frekuensi

Responden yang

Memilih

Mustahiq

Frekuensi

Responden yang

Memilih LAZ

Swasta

Frekuensi Responden

yang Memilih Badan

Amil Zakat

Sangat Tidak Setuju - - -

Tidak Setuju 2 - 3

Netral 21 22 12

Setuju 10 15 14

Sangat Setuju - 1 -

Total 33 38 29

Melihat tabel 4.30 tingkat keputusan didominasi oleh responden yang memilih

membayar zakat melalui LAZ sebesar 16 (15 setuju dan 1 sangat setuju), kemudian

yang membayar zakat melalui BAZ sebesar 14 setuju, dan hanya sedikit responden

yang membayar zakat langsung ke mustahiq yang menyetujui bahwa profesi menjadi

salah satu faktor yang mempengaruhi mereka dalam memutuskan tempat pembayaran

zakat yaitu 10 responden.

Page 78: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

69

Tabel 4.31 Lokasi Dekat Menentukan Keputusan Pemilihan Tempat

Pembayaran Zakat

Skala Pengukuran Frekuensi

Responden yang

Memilih

Mustahiq

Frekuensi

Responden yang

Memilih LAZ

Swasta

Frekuensi Responden

yang Memilih Badan

Amil Zakat

Sangat Tidak Setuju - - -

Tidak Setuju - - 2

Netral 7 15 18

Setuju 24 23 6

Sangat Setuju 2 - 3

Total 33 38 29

Melihat tabel 4.31 tingkat keputusan didominasi oleh responden yang memilih

membayar zakat langsung ke mustahiq sebesar 26 (24 setuju dan 2 sangat setuju), dan

responden yang membayar zakat ke LAZ sebesar 23 yang setuju, sedangkan

responden yang membayar zakat melalui BAZ hanya 9 (6 setuju dan 3 sangat setuju)

rendahnya keputusan ini karena lokasi BAZ yang relatif jauh dari rumah masyarakat.

Tabel 4.32 Akuntabilitas Dari Pengelola Zakat Menentukan Keputusan

Pemilihan Tempat Pembayaran Zakat

Skala Pengukuran Frekuensi

Responden yang

Memilih

Mustahiq

Frekuensi

Responden yang

Memilih LAZ

Swasta

Frekuensi Responden

yang Memilih Badan

Amil Zakat

Sangat Tidak Setuju - - -

Tidak Setuju 2 - -

Netral 11 10 9

Setuju 19 26 20

Sangat Setuju 1 2 -

Total 33 38 29

Page 79: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

70

Melihat tabel 4.32 tingkat keputusan didominasi oleh responden yang memilih

membayar zakat melalui LAZ sebesar 28 (26 setuju dan 2 sangat setuju), lalu 20

setuju dari responden yang membayar zakat, dan responden yang membayar zakat

langsung ke mustahiq sebesar 20 (19 setuju dan 1 sangat setuju), selisih tingkat

keputusan dari semuanya tipis, hal ini berarti responden setuju bahwa tempat

pembayaran zakat yang mereka pilih sudah bertanggung jawab.

F. Uji Regresi Sederhana

Untuk melihat pengaruh preferensi masyarakat terhadap keputusan mereka

dalam menyalurkan zakat, metode yang digunakan kali ini regresi sederhana dengan

melihat nilai siginifikansi level (sig). Jika nilai sig < 0,05 maka Ho ditolak. Adapun

hasil dari penghitungan regresi sederhana antara preferensi dan keputusan adalah

sebagai berikut:

1. Variabel yang digunakan dalam pengujian, dimana yang menjadi variabel

terikat (dependent) adalah variabel Y yaitu Keputusan Masyarakat. Sementara

variabel bebasnya variabel X yaitu Preferensi Masyarakat.

2. Nilai sig < 0,05 yaitu 0,000 < 0,005 maka Ho ditolak, sehingga Hipotesa nol

(Ho) yang menyatakan tidak ada pengaruh antara preferensi (X) dan

keputusan masyarakat dalam menyalurkan zakat (Y) ditolak. Dengan

demikian terbukti bahwa terdapat pengaruh antara preferensi (X) dan

keputusan masyarakat dalam menyalurkan zakat (Y).

Page 80: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

71

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan terhadap preferensi dan keputusan masyarakat

Kecamatan Karawaci dalam menyalurkan zakat maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Faktor-faktor yang menentukan preferensi masyarakat dalam menyalurkan

zakat adalah:

a. Lokasi pembayaran zakat dekat dengan tempat tinggal responden,

preferensi ini didominasi oleh responden yang membayar zakat langsung

ke mustahiq sebesar 29 (Setuju 23 responden dan sangat setuju 6

responden), disusul dengan responden yang membayar zakat melalui LAZ

sebesar 26, sedangkan yang membayar zakat ke BAZ hanya 8 responden.

Dari hasil wawancara responden mengakui bahwa lokasi dekat ke

mustahiq membuat mereka lebih mudah menjangkau lokasi.

b. Angkutan umum menuju lokasi pembayaran zakat mudah diperoleh,

preferensi ini didominasi dari responden yang membayar zakat langsung

ke mustahiq yaitu sebesar 26, dan disusul responden yang memilih LAZ

sebesar 22 (19 setuju dan 3 sangat setuju), sedangkan responden BAZ

hanya sebesar 12. Menurut responden dari hasil wawancara karena rumah

71

Page 81: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

72

mereka dekat dengan mustahiq sehingga angkutan umum tidak jadi

masalah.

c. Tidak rumitnya birokrasi di tempat pembayaran zakat, preferensi ini

didominasi oleh responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq

sebesar 15 responden, disusul dengan responden yang membayar zakat

melalui LAZ sebesar 12 responden (11 setuju dan 1 sangat setuju),

sedangkan responden yang membayar zakat melalui BAZ hanya sebesar 7

responden. Tingginya angka preferensi ini karena membayar zakat

langsung ke mustahiq tidak ada birokrasi apapun.

d. Mekanisme pembayaran zakat mudah, preferensi ini didominasi oleh

responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq sebesar 28 (22

setuju dan 6 sangat setuju), disusul responden yang membayar melalui

LAZ sebesar 22, dan melalui BAZ sebesar 9 responden (8 setuju dan 1

sangat setuju). Menurut responden dari hasil wawancara karena membayar

zakat langsung ke mustahiq tidak ada birokrasi apapun, maka

mekanismenya pun sangat mudah, yakni hanya membayar zakat langsung

ke mustahiq.

e. Pelayanan di tempat pembayaran zakat sopan dan ramah, preferensi ini

didominasi oleh responden yang membayar melalui LAZ sebesar 29 (28

setuju dan 1 sangat setuju), disusul dengan responden yang membayar

Page 82: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

73

zakat langsung ke mustahiq sebesar 27, dan responden yang membayar

zakat melalui BAZ sebesar 25, jumlah respon dari masyarakat tidak jauh

berbeda bahwa semuanya melayani masyarakat dengan sopan dan ramah.

f. Pencatatan pembayaran zakat dilakukan dengan teliti, preferensi ini

didominasi oleh responden yang membayar zakat melalui BAZ sebesar 24

(23 setuju dan 1 sangat setuju), lalu 18 responden yang membayar zakat

melalui LAZ, sedangkan yang membayar zakat langsung ke mustahiq

hanya sebesar 10 (6 setuju dan 4 sangat setuju), menurut responden BAZ

telah profesional dalam mengelola zakat, pencatatan dan penghitungan

zakatnya pun teliti karena berada di bawah naungan hukum.

g. Informasi perihal zakat disampaikan dengan baik, preferensi didominasi

oleh responden yang membayar zakat melalui LAZ sebesar 21, sedangkan

yang membayar zakat langsung ke mustahiq sebesar 8, dan yang

membayar zakat melalui BAZ sebesar 7.

h. Pelayanan di tempat pembayaran zakat cepat, preferensi ini didominasi

responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq sebesar 26 (12

setuju dan 14 sangat setuju), sedangkan untuk responden yang membayar

zakat melalui LAZ sebesar 11, dan melalui BAZ sebesar 11 (7 setuju dan

4 sangat setuju), tingginya perolehan angka yang didapat pada responden

yang membayar zakat langsung ke mustahiq karena tidak ada proses apa-

Page 83: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

74

apa sehingga proses membayar zakatpun cepat, sedangkan pada LAZ dan

BAZ ada beberapa prosedur yang harus diikuti oleh muzakki sehingga

prosesnya relatif lama.

i. Lingkungan tempat pembayaran zakat bersih, tingkat preferensi

didominasi pada responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq

sebesar 24, disusul dengan yang membayar zakat ke LAZ sebesar 20, dan

responden yang membayar zakat melalui BAZ sebanyak 11.

j. Fasilitas yang memadai di lokasi pembayaran zakat, preferensi ini

didominasi oleh responden yang membayar zakat melalui BAZ sebesar 20

(18 setuju dan 2 sangat setuju), disusul oleh responden yang membayar

zakat melalui LAZ sebesar 19, sedangkan responden yang membayar

zakat langsung ke mustahiq hanya sebesar 10.

k. Pengelola zakat memiliki sikap amanah, tingkat preferensi didominasi

oleh responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq sebesar 30

(23 setuju dan 7 sangat setuju), disusul responden yang membayar zakat

ke LAZ sebesar 24, dan melalui BAZ sebesar 22 (20 setuju dan 2 sangat

setuju), jumlah tingkat setuju dari ketiga pilihan tidak terlalu jauh

selisihnya, namun nampaknya masyarakat lebih memilih membayar zakat

langsung ke mustahiq yang lebih amanah.

Page 84: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

75

l. Transparansi pada laporan penyaluran zakat, preferensi didominasi oleh

responden yang memilih membayar zakat langsung ke mustahiq sebesar

25 (9 setuju dan 16 sangat setuju), dan responden yang membayar zakat

ke LAZ sebesar 10 dan ke BAZ 10 (6 setuju dan 4 sangat setuju).

2. Faktor-faktor yang menentukan keputusan masyarakat dalam menyalurkan

zakat adalah:

a. Ketelitian muzakki sebelum membayar zakat, tingkat keputusan

didominasi oleh responden yang membayar zakat melalui LAZ sebesar 38

(22 setuju dan 16 sangat setuju), disusul oleh responden yang membayar

zakat langsung ke mustahiq sebanyak 33 (28 setuju dan 5 sangat setuju),

dan yang membayar zakat melalui BAZ sebesar 28 (20 setuju dan 8 sangat

setuju), hampir seluruh responden setuju bahwa sebelum memutuskan

membayar zakat mereka pasti meneliti cara pembayaran tersebut.

b. Percaya terhadap pengelola zakat sebelum membayar zakat, tingkat

keputusan didominasi responden yang membayar zakat melalui LAZ

sebesar 38 (17 setuju dan 21 sangat setuju), kemudian responden yang

membayar zakat langsung ke mustahiq sebesar 31 (22 setuju dan 9 sangat

setuju), dan responden yang membayar zakat ke BAZ sebesar 29, hampir

seluruh responden setuju bahwa mereka percaya kepada tempat

pembayaran zakat yang mereka pilih.

Page 85: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

76

c. Gaya hidup menentukan keputusan dalam pemilihan tempat pembayaran

zakat, tingkat keputusan didominasi oleh responden yang membayar zakat

ke LAZ sebesar 30 (27 setuju dan 3 sangat setuju), sedangkan responden

yang membayar zakat langsung ke mustahiq hanya 19 (18 setuju dan 1

sangat setuju), dan yang membayar melalui BAZ sebesar 19.

d. Adat atau tradisi menentukan keputusan pemilihan tempat pembayaran

zakat, tingkat keputusan didominasi oleh responden yang membayar zakat

melalui LAZ sebesar 38 (12 setuju dan 26 sangat setuju), disusul

responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq sebesar 23 (5

setuju dan 18 sangat setuju), sedangkan yang membayar zakat melalui

BAZ hanya 9 (4 setuju dan 5 sangat setuju). Dalam hasil wawancara

responden yang membayar zakat ke LAZ mengakui bahwa adat atau

tradisi sangat berpengaruh dalam memutuskan tempat pembayaran zakat.

e. Efisien waktu dan tenaga menentukan keputusan pemiliha tempat

pembayaran zakat, tingkat keputusan didominasi oleh responden yang

memilih membayar zakat melalui LAZ sebanyak 37 (33 setuju dan 4

sangat setuju), kemudian 25 responden yang membayar zakat ke BAZ

sebesar 25 (24 setuju dan 1 sangat setuju), sedangkan responden yang

membayar langsung ke mustahiq sebesar 20 (19 setuju dan 1 sangat

setuju). Tingginya pemilihan efisien waktu pada BAZ dan LAZ karena

kini BAZ dan LAZ telah memiliki fasilitas-fasilitas yang dapat

Page 86: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

77

memudahkan masyarakat dalam membayar zakat sehingga dalam segi

waktu sangat efisien.

f. Profesi menentukan keputusan pemilihan tempat pembayaran zakat,

tingkat keputusan didominasi oleh responden yang memilih membayar

zakat melalui LAZ sebesar 16 (15 setuju dan 1 sangat setuju), kemudian

yang membayar zakat melalui BAZ sebesar 14 setuju, dan hanya sedikit

responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq yang menyetujui

bahwa profesi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi mereka

dalam memutuskan tempat pembayaran zakat yaitu 10 responden.

Respnden yang membayar zakat ke BAZ berpendapat bahwa profesi

mereka yang rata-rata pegawai negeri sangat berpengaruh terhadap

pemilihan tempat pembayaran zakat.

g. Lokasi dekat menentukan keputusan responden dalam memilih tempat

pembayaran zakat, tingkat keputusan didominasi oleh responden yang

memilih membayar zakat langsung ke mustahiq sebesar 26 (24 setuju dan

2 sangat setuju), dan responden yang membayar zakat ke LAZ sebesar 23

yang setuju, sedangkan responden yang membayar zakat melalui BAZ

hanya 9 (6 setuju dan 3 sangat setuju).

h. Akuntabilitas pengelola zakat menentukan keputusan pemilihan tempat

pembayaran zakat, 32 tingkat keputusan didominasi oleh responden yang

Page 87: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

78

memilih membayar zakat melalui LAZ sebesar 28 (26 setuju dan 2 sangat

setuju), lalu 20 setuju dari responden yang membayar zakat, dan

responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq sebesar 20 (19

setuju dan 1 sangat setuju), selisih tingkat keputusan dari semuanya tipis,

hal ini berarti responden setuju bahwa tempat pembayaran zakat yang

mereka pilih sudah bertanggung jawab.

3. Dari hasil uji regresi didapatkan hasil nilai sig < 0,05 yaitu 0,000 < 0,005.

Dengan demikian terbukti bahwa terdapat pengaruh antara preferensi dan

keputusan masyarakat dalam menyalurkan zakat.

B. Saran

1. Melihat hasil preferensi masyarakat terhadap lokasi pembayaran dekat ke

tempat bayar zakat, BAZ memperoleh tingkat yang rendah yakni hanya 8

responden yang setuju. Rendahnya tingkat setuju dari responden yang

membayar zakat melalui BAZ, menandakan sebaiknya pemerintah

menambah jaringan dan lokasi sehingga masyarakat lebih mudah

menjangkau lokasi.

2. Angkutan umum mudah ke lokasi BAZ memperoleh nilai terendah pula,

yakni hanya 12 yang setuju, hasil yang rendah ini menunjukkan BAZ harus

memperhitungkan tempat yang strategis, agar masyarakat yang ingin

membayar zakat mudah menuju lokasi.

Page 88: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

79

3. Dalam hal birokrasi hanya 7 responden yang setuju bahwa birokrasi di BAZ

mudah, rendahnya tingkat setuju ini menunjukkan BAZ harus

mempermudah birokrasi agar masyarakat tidak perlu bersusah payah untuk

membayar zakat.

4. Tingkat setuju pada BAZ dalam hal mekanisme hanya 9 responden (8 setuju

dan 1 sangat setuju). Rendahnya tingkat ini menandakan mekanisme di

BAZ sulit, hal ini menunjukkan bahwa BAZ harus mempermudah

mekanisme pembayaran zakat sehingga masyarakat akan lebih mudah

dalam membayar zakat.

5. Informasi perihal zakat yang disampaikan dengan baik oleh BAZ hanya 7

responden yang setuju, BAZ sebaiknya menjamin akses informasi perihal

zakat, antara lain informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan

pelaksanaannya.

6. Dalam hal transparansi tingkat preferensi responden terhadap LAZ dan

BAZ rendah, dari kedua-duanya hanya 10 responden yang setuju,

rendahnya preferensi pada LAZ dan BAZ ini menandakan bahwa LAZ dan

BAZ perlu menjamin sistem keterbukaan dan standarisasi dari semua

proses-proses pengelolaan zakat, memfasilitasi pertanyaan-pertanyaan

publik tentang berbagai kebijakan dan pengelolaan zakat, memfasilitasi

pelaporan maupun penyebaran informasi.

Page 89: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

80

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an Al-Karim

Al-Syaikh, Yasin Ibrahim. Kitab Zakat: Hukum: Tata Cara dan Sejarah. Bandung:

Marja, 2008.

Amalia, Euis. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Jakarta: Granada Press, 2007.

Amir, M. Tufiq. Dinamika Pemasaran: Jelajahi dan Rasakan. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2005.

Azwar Karim, Adiwarman. Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer. Jakarta:

Gema Insani, 2001.

Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, cet. 1. Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2004.

Bahasa, Pusat. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 2008.

Bariadi, Lili. dkk. Zakat dan Wirausaha. Jakarta: Centre for Enterpreneurship

Development, 2005.

Daud Ali, Mohammad. Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf . Jakarta: UI Press,

1988.

Dhewi, Titis Shinta. “Analisis Penentuan Posisi Merek Mobil Jenis City Car

Berdasarkan Persepsi dan Preferensi Konsumen di Kota Malang”. Jurnal

Ekonomi dan Manajemen, Oktober, 2005.

Fakhruddin. Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia. Malang: UIN Malang Press,

2008.

Fiqh Dan Menagement Zakat Di Indonesia. Malang: UIN Malang Press,

2008.

Hafidhuddin, Didin. Zakat dalam Perekonomian Modern. Jakarta: Gema Insani,

2002.

Page 90: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

81

Agar Harta Berkah dan Bertambah. Jakarta: Gema Insani,

2007.

Jariban bin Ahmad, Al-Harits. Fikih Ekonomi Umar bin Al-Khattab. Jakarta:

Khalifah, 2006.

Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. Dasar-Dasar Pemasaran Terjemahan. Jakarta:

PT. Indeks, 2004.

Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga,

2009.

Murai dan Kencana. Ekonomi Manajeral dan Strategi Bersaing. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2002.

Noor Aflah, Kuntarno dan Tajang, Mohd. Nasir. ed., Zakat dan Peran Negara.

Jakarta: Forum Zakat, 2006.

Nurgiyantoro, Burhan. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press, 2004.

Pemberdayaan Zakat, Direktorat. Manajemen Pengelolaan Zakat. Jakarta:

Departemen Agama RI, 2009.

Pengertian Birokrasi, artikel di akses pada 4 Mei 2011 pada

http://id.wikipedia.org/wiki/Birokrasi

Rochaety, Ety. dkk. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Mitra Wacana Media,

2009.

Sekaran, Uma. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat, 2006.

Sudirman. Zakat Dalam Pusaran Arus Modernitas. Cet. I, Malang; UIN Press, 2007.

Wibisono, Yusuf. dkk. Indonesia Zakat & Development report 2010. Ciputat:

Indonesia Magnificence of Zakat, 2010.

Page 91: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

82

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT KECAMATAN

KARAWACI DALAM MENYALURKAN ZAKAT

I. Karakteristik Responden

1. Nomor Responden :

2. Alamat :

3. Jenis Kelamin : Pria / Wanita

4. Umur :

5. Pendidikan :

a. Tidak Sekolah d. Tamat SMA/ sederajat

b. Tamat SD/sederajat e. Perguruan Tinggi

c. Tamat SMP/sederajat

6. Status :

a. Belum menikah

b. Menikah

c. Janda/ Duda

7. Pekerjaan :

a. Wiraswasta d. Buruh

b. Pegawai e. Lainnya, sebutkan ( .......................)

c. Petani

Kuesioner ini digunakan dalam rangka pengambilan data untuk penelitian penyusunan

skripsi oleh Lisna Nety Herawati, Mahasiswi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan

Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Mohon Bapak/ Ibu

berkenan mengisi kuesioner ini dengan sejujur-jujurnya dan kondisi yang sebenar-

benarnya. Pengisian yang jujur dan objektif sangat membantu keberhasilan penelitian ini.

Terima Kasih banyak atas perhatiannya.

Page 92: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

83

8. Berapa rata-rata penghasilan bulanan Bapak/Ibu?

a. Rp 3.000.000 – Rp 4.000.000

b. Rp 4.000.001 – Rp 5.000.000

c. ≥ Rp 5.000.001,-

9. Ketika Bapak/ Ibu membayar zakat, cara pembayaran zakat seperti apa yang

biasa dipilih?

a. Bayar zakat langsung ke mustahiq.

b. Bayar zakat melalui LAZ swasta.

c. Bayar zakat melalui BAZ.

10. Apa alasan Bapak/Ibu membayar zakat langsung ke mustahiq?

11. Apa alasan Bapak/Ibu membayar zakat melalui LAZ swasta?

12. Apa alasan Bapak/Ibu membayar zakat melalui BAZ?

II. Preferensi Masyarakat Dalam Memilih Cara Pembayaran Zakat

No. Pertanyaan Skala Pengukuran Preferensi

STS TS N S SS

Aspek Lokasi

1. Lokasi pembayaran zakat dekat dengan tempat

tinggal saya.

2. Angkutan umum untuk ke tempat pembayaran

zakat mudah diperoleh.

Aspek Kemudahan

3. Cara pembayaran zakat yang saya pilih tidak

rumit birokrasinya.

Setiap pertanyaan berikut ini terdiri dari 5 (lima) pilihan jawaban, cara menjawab

dengan memberi tanda √ (contreng) pada pilihan jawaban yang tersedia:

SS = Sangat Setuju, diberi nilai 5

S = Setuju, diberi nilai 4

N = Netral, diberi nilai 3

TS = Tidak Setuju, diberi nilai 2

STS = Sangat Tidak Setuju, diberi nilai 1

Page 93: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

84

4. Mekanisme cara pembayaran zakat tidak sulit.

Aspek Pelayanan

5. Pelayanan di tempat pembayaran zakat sopan

dan ramah.

6. Pencatatan pembayaran zakat dilakukan dengan

teliti.

7. Segala informasi perihal zakat disampaikan

dengan baik.

8. Pelayanan di tempat pembayaran zakat cepat

Aspek Kenyamanan

9. Lingkungan tempat pembayaran zakat rapih.

10. Lingkungan tempat pembayaran zakat bersih.

11. Tersedianya fasilitas yang memadai di lokasi

pembayaran zakat.

Aspek Kepercayaan

12. Pengelola zakat memiliki sikap amanah.

13. Adanya transparansi pada laporan penyaluran

zakat.

III. Keputusan Dalam Pemilihan Pembayaran Zakat

No. Pertanyaan Skala Pengukuran Keputusan

STS TS N S SS

1. Sebelum saya membayar zakat, terlebih dahulu

saya meneliti cara pembayaran zakat tersebut.

2.

Kepercayaan kepada pengelola zakat,

mempengaruhi saya dalam memutuskan

menyalurkan zakat.

3. Pola gaya hidup, mempengaruhi saya dalam

memutuskan pemilihan cara pembayaran zakat.

4.

Adat atau tradisi dalam suatu masyarakat,

mempengaruhi saya dalam memutuskan

pemilihan cara pembayaran zakat.

5. Saya memutuskan memilih cara pembayaran

zakat ini karena lebih efisien dalam hal waktu

Page 94: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

85

dan tenaga.

6.

Profesi dalam pekerjaan mempengaruhi saya

dalam memutuskan pemilihan cara pembayaran

zakat.

7. Saya lebih mengetahui cara pembayaran zakat

ini, maka saya memilihnya.

8.

Lokasi pembayaran zakat yang dekat sangat

mempengaruhi saya dalam memutuskan

pemilihan cara pembayaran zakat.

9. Setiap membayar zakat saya pasti memilih cara

ini.

10.

Akuntabilitas (tanggungjawab) pengelola zakat

terhadap dana zakat yang dikelolanya,

mempengaruhi saya dalam memutuskan

membayar zakat.

Page 95: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

86

HASIL WAWANCARA

1. Responden yang membayar zakat langsung ke mustahiq.

a. Bapak Supriyadi responden dari kelurahan Margasari, “Jika kita berada pada

suatu daerah yang banyak mustahiq-nya baiknya kita memberikan zakat

kepada mustahiq di daerah tersebut, kalau saya pribadi lebih cenderung

langsung memberikan zakat ke mustahiq, karena lebih familier di daerah kita

sendiri, lebih baik kita kasih masyarakat yang membutuhkan, sayapun kurang

percaya terhadap lembaga, program lembaga jelas tetapi kurang sosialisasi di

masyarakat”.

b. Bapak Abdul Muid responden dari kelurahan Margasari, “Saya langsung

memberikan kepada mustahiq karena ini masalah kepercayaan, saya masih

belum percaya sama lembaga jadi saya salurkan sendiri ke orang yang

berhak, untuk tiap bulannya biasanya saya berikan ke lembaga pondok

pesantren Daarul Irfan”.

c. Bapak Syamsudin responden dari kelurahan Cimone, “Kalau bayar zakat

fitrah saya mengikuti masyarakat di sini yang disalurkan lewat masjid biar

lebih enak dan dikumpulkan bareng. Tapi untuk zakat mal biasanya saya

salurkan langsung ke tetangga atau kerabat yang kurang mampu, karena lebih

mudah dari pada lembaga kan lebih rumit”.

d. Bapak Mahpudin responden dari kelurahan Sumur Pacing, “Kalau saya

sendiri, saya salurkan sendiri ke mustahiq, karena lebih enak langsung ke

Page 96: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

87

orangnya dan kita tau zakat itu benar-benar sampai pada yang berhak. Kalau

lewat lembaga pemerintah itu rumit, dan kita tidak tau kapan zakat itu

dibagikan oleh lembaga itu.

2. Responden yang membayar zakat ke LAZ swasta

a. Bapak Sulaiman responden dari kelurahan Sumur Pacing, “Saya menyalurkan

zakat lewat lembaga, hal ini dikarenakan sudah menjadi tradisi, kalau bayar

perorangan nanti tumpang tindih”.

b. Bapak Rizal responden dari kelurahan Bugel, “Supaya tidak terjadi

pemberian ganda di satu mustahiq, membayar ke lembagapun supaya

perhitungan zakatnya sesuai dengan agama, kalau saya biasanya minta

dihitungkan oleh amil”.

c. Bapak Mahmudin responden dari kelurahan Bugel, “Bayar ke LAZ swasta

biar pembagiannya rata, saya sudah percaya dengan pengurusnya, karena

banyak yang mengelolanya, kalau secara agama tergantung takmir”.

d. Bapak Hasanudin responden dari kelurahan Pabuaran, “Saya bayar ke LAZ

swasta karena dekat dengan rumah, dan saya percaya sama pengurus karena

punya data-data mustahiq, dengan begitu tidak perlu repot-repot

menyalurkannya”.

3. Responden yang membayar zakat ke BAZ

a. Bapak Sujarwo responden dari kelurahan Cimone, “Saya membayar zakat ke

BAZ karena profesi saya sebagai pejabat pemerintah mempunyai tuntutan

untuk selalu mendukung segala bentuk usaha pemerintah dalam mewujudkan

Page 97: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

88

kesejahteraan rakyat, untuk zakat yang saya keluarkan sudah ada yang

menghitung”.

b. Bapak Hamid responden dari kelurahan Pabuaran, “Saya membayar zakat ke

BAZ karena sekarang ini seringkali muncul penyelewengan-penyelewengan

dana zakat yang dilakukan oleh lembaga amil zakat yang terbentuk di

khalayak masyarakat, maka sangat perlu berhati-hati serta meneliti lebih jauh

tentang lembaga zakat baik mengenai orang-orangnya, sistem

pengelolaannya untuk menghindari ketimpangan tersebut, kalau saya pribadi

lebih mempercayakannya pada suatu badan yang berada dalam naungan

hukum”.

c. Bapak Sudrajat responden dari kelurahan Margasari, “ Saya menyalurkan

lewat BAZ, karena sudah tradisi dan ada yang bertugas untuk menghitung.”

Page 98: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

Lokasidekat

Angkutanu

mum Birokrasi Mekanisme

Layananso

pan Ketelitian Sosialisasi Cepat Rapih

Tempatber

sih Fasilitas

SikapAman

ah Transparan TOTAL

Pearson

Correlation

1 .317**

.540**

.724**

.095 .691**

.621**

.618**

-.222*

.399**

.489**

.858**

.624**

.816**

Sig. (2-

tailed) .001 .000 .000 .346 .000 .000 .000 .027 .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.317

**1 .141 .349

**.205

*.430

**.309

**.347

**-.200

*.602

**.516

**.371

**.307

**.506

**

Sig. (2-

tailed) .001 .163 .000 .040 .000 .002 .000 .046 .000 .000 .000 .002 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.540

**.141 1 .465

**.273

**.675

**.748

**.448

**-.085 .303

**.361

**.559

**.469

**.688

**

Sig. (2-

tailed) .000 .163 .000 .006 .000 .000 .000 .399 .002 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.724

**.349

**.465

**1 .185 .705

**.598

**.606

**-.309

**.468

**.526

**.891

**.630

**.818

**

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .065 .000 .000 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.095 .205

*.273

**.185 1 .291

**.221

*.132 -.082 .394

**.381

**.167 .123 .313

**

Sig. (2-

tailed) .346 .040 .006 .065 .003 .027 .192 .416 .000 .000 .097 .221 .002

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.691

**.430

**.675

**.705

**.291

**1 .760

**.664

**-.267

**.502

**.554

**.772

**.685

**.877

**

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .007 .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.621

**.309

**.748

**.598

**.221

*.760

**1 .585

**-.207

*.398

**.454

**.693

**.608

**.797

**

Sig. (2-

tailed) .000 .002 .000 .000 .027 .000 .000 .038 .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.618

**.347

**.448

**.606

**.132 .664

**.585

**1 -.221

*.412

**.499

**.707

**.983

**.827

**

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .000 .192 .000 .000 .027 .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation-.222

*-.200

*-.085 -.309

**-.082 -.267

**-.207

*-.221

*1 -.167 -.237

*-.302

**-.184 -.180

Sig. (2-

tailed) .027 .046 .399 .002 .416 .007 .038 .027 .096 .017 .002 .067 .073

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.399

**.602

**.303

**.468

**.394

**.502

**.398

**.412

**-.167 1 .862

**.502

**.430

**.643

**

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .096 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.489

**.516

**.361

**.526

**.381

**.554

**.454

**.499

**-.237

*.862

**1 .568

**.514

**.699

**

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .017 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.858

**.371

**.559

**.891

**.167 .772

**.693

**.707

**-.302

**.502

**.568

**1 .728

**.901

**

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .000 .097 .000 .000 .000 .002 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.624

**.307

**.469

**.630

**.123 .685

**.608

**.983

**-.184 .430

**.514

**.728

**1 .843

**

Sig. (2-

tailed) .000 .002 .000 .000 .221 .000 .000 .000 .067 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.816

**.506

**.688

**.818

**.313

**.877

**.797

**.827

**-.180 .643

**.699

**.901

**.843

**1

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .000 .002 .000 .000 .000 .073 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Tabel Uji Validitas Preferensi Masyarakat Dalam Menyalurkan Zakat

Tempatrapi

h

Correlations

Lokasidekat

Angkutanu

mum

Birokrasi

Mekanisme

Layananso

pan

Ketelitian

Sosialisasi

Cepat

Fasilitas

Tempatber

sih

Profesional

Transparan

TOTAL

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-

tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-

tailed).

Page 99: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

Tabel Uji Validitas Preferensi Masyarakat Dalam Menyalurkan Zakat

Page 100: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

Lokasideka

t

Angkutanu

mum Birokrasi Mekanisme

Layananso

pan Ketelitian Sosialisasi Cepat

Tempatber

sih Fasilitas

SikapAman

ah Transparan TOTAL

Pearson

Correlation

1 .317**

.540**

.724**

.095 .691**

.621**

.618**

.399**

.489**

.858**

.624**

.819**

Sig. (2-

tailed) .001 .000 .000 .346 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.317

**1 .141 .349

**.205

*.430

**.309

**.347

**.602

**.516

**.371

**.307

**.515

**

Sig. (2-

tailed) .001 .163 .000 .040 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .002 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.540

**.141 1 .465

**.273

**.675

**.748

**.448

**.303

**.361

**.559

**.469

**.680

**

Sig. (2-

tailed) .000 .163 .000 .006 .000 .000 .000 .002 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.724

**.349

**.465

**1 .185 .705

**.598

**.606

**.468

**.526

**.891

**.630

**.830

**

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .065 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.095 .205

*.273

**.185 1 .291

**.221

*.132 .394

**.381

**.167 .123 .314

**

Sig. (2-

tailed) .346 .040 .006 .065 .003 .027 .192 .000 .000 .097 .221 .001

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.691

**.430

**.675

**.705

**.291

**1 .760

**.664

**.502

**.554

**.772

**.685

**.883

**

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.621

**.309

**.748

**.598

**.221

*.760

**1 .585

**.398

**.454

**.693

**.608

**.800

**

Sig. (2-

tailed) .000 .002 .000 .000 .027 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.618

**.347

**.448

**.606

**.132 .664

**.585

**1 .412

**.499

**.707

**.983

**.830

**

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .000 .192 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.399

**.602

**.303

**.468

**.394

**.502

**.398

**.412

**1 .862

**.502

**.430

**.645

**

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.489

**.516

**.361

**.526

**.381

**.554

**.454

**.499

**.862

**1 .568

**.514

**.707

**

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.858

**.371

**.559

**.891

**.167 .772

**.693

**.707

**.502

**.568

**1 .728

**.911

**

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .000 .097 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.624

**.307

**.469

**.630

**.123 .685

**.608

**.983

**.430

**.514

**.728

**1 .842

**

Sig. (2-

tailed) .000 .002 .000 .000 .221 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.819

**.515

**.680

**.830

**.314

**.883

**.800

**.830

**.645

**.707

**.911

**.842

**1

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Layananso

pan

Tabel Uji Validitas Ulang Preferensi Masyarakat Dalam Menyalurkan Zakat

Correlations

Lokasideka

t

Angkutanu

mum

Birokrasi

Mekanisme

Transparan

TOTAL

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-

tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-

tailed).

Ketelitian

Sosialisasi

Cepat

Tempatber

sih

Tempatrapi

h

Profesional

Page 101: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat
Page 102: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

MenelitiCar

a

Kepercayaa

n Gayahidup Adat Efisien Profesi

Pengetahu

an

LokasiDeka

t Pemilihan

Akuntabilita

s TOTAL

Pearson

Correlation

1 -.136 .150 .367**

.168 .207*

-.105 .179 -.064 .175 .406**

Sig. (2-

tailed) .177 .137 .000 .094 .039 .300 .075 .528 .082 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation-.136 1 .117 .360

**.380

**.076 .037 .157 -.056 .187 .425

**

Sig. (2-

tailed) .177 .245 .000 .000 .454 .714 .119 .583 .063 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.150 .117 1 .351

**.376

**.211

*.028 .135 .026 .833

**.372

**

Sig. (2-

tailed) .137 .245 .000 .000 .036 .782 .181 .797 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.367

**.360

**.351

**1 .520

**.354

**-.057 .176 -.060 .479

**.765

**

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .576 .081 .555 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.168 .380

**.376

**.520

**1 .282

**-.119 .097 .003 .380

**.605

**

Sig. (2-

tailed) .094 .000 .000 .000 .004 .239 .337 .976 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.207

*.076 .211

*.354

**.282

**1 -.080 .423

**-.103 .295

**.549

**

Sig. (2-

tailed) .039 .454 .036 .000 .004 .431 .000 .307 .003 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation-.105 .037 .028 -.057 -.119 -.080 1 -.174 .025 .038 .151

Sig. (2-

tailed) .300 .714 .782 .576 .239 .431 .083 .802 .705 .132

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.179 .157 .135 .176 .097 .423

**-.174 1 -.052 .197

*.445

**

Sig. (2-

tailed) .075 .119 .181 .081 .337 .000 .083 .604 .050 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation-.064 -.056 .026 -.060 .003 -.103 .025 -.052 1 .019 .167

Sig. (2-

tailed) .528 .583 .797 .555 .976 .307 .802 .604 .851 .098

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.175 .187 .833

**.479

**.380

**.295

**.038 .197

*.019 1 .459

**

Sig. (2-

tailed) .082 .063 .000 .000 .000 .003 .705 .050 .851 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.406

**.425

**.372

**.765

**.605

**.549

**.151 .445

**.167 .459

**1

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .132 .000 .098 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-

tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-

tailed).

Tabel Uji Validitas Keputusan Masyarakat Dalam Menyalurkan Zakat

Profesi

Pengetahu

an

LokasiDeka

t

Pemilihan

Akuntabilita

s

TOTAL

Correlations

MenelitiCar

a

Kepercayaa

n

Gayahidup

Adat

Efisien

Page 103: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat
Page 104: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

MenelitiCar

a

Kepercayaa

n GayaHidup Adat Efisien Profesi

LokasiDeka

t

Akuntabilita

s TOTAL

Pearson

Correlation

1 -.136 .150 .367**

.168 .207*

.179 .175 .426**

Sig. (2-

tailed) .177 .137 .000 .094 .039 .075 .082 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation-.136 1 .117 .360

**.380

**.076 .157 .187 .448

**

Sig. (2-

tailed) .177 .245 .000 .000 .454 .119 .063 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.150 .117 1 .351

**.376

**.211

*.135 .833

**.651

**

Sig. (2-

tailed) .137 .245 .000 .000 .036 .181 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.367

**.360

**.351

**1 .520

**.354

**.176 .479

**.801

**

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .081 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.168 .380

**.376

**.520

**1 .282

**.097 .380

**.655

**

Sig. (2-

tailed) .094 .000 .000 .000 .004 .337 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.207

*.076 .211

*.354

**.282

**1 .423

**.295

**.584

**

Sig. (2-

tailed) .039 .454 .036 .000 .004 .000 .003 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.179 .157 .135 .176 .097 .423

**1 .197

*.473

**

Sig. (2-

tailed) .075 .119 .181 .081 .337 .000 .050 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.175 .187 .833

**.479

**.380

**.295

**.197

*1 .739

**

Sig. (2-

tailed) .082 .063 .000 .000 .000 .003 .050 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pearson

Correlation.426

**.448

**.651

**.801

**.655

**.584

**.473

**.739

**1

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Tabel Uji Validitas Ulang Keputusan Masyarakat Dalam Menyalurkan Zakat

Profesi

LokasiDeka

t

Akuntabilita

s

TOTAL

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-

tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-

tailed).

Correlations

MenelitiCar

a

Kepercayaa

n

GayaHidup

Adat

Efisien

Page 105: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

Tabel Uji Validitas Ulang Keputusan Masyarakat Dalam Menyalurkan Zakat

Page 106: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

Lokasi Dekat Angkutn Umum birokrasi mekanisme sopan teliti sosialisasi cepat Rapih bersih Fasilitas Sifat Amanah transparan total x

1 3 5 2 2 4 2 2 4 2 3 3 2 2 36

2 4 5 2 3 4 3 2 2 2 3 3 3 2 38

3 4 5 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 44

4 4 5 4 2 4 4 4 3 5 3 3 2 3 46

5 3 2 3 4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 41

6 3 4 4 4 4 4 4 5 2 4 4 4 5 51

7 3 4 4 5 4 4 4 5 2 4 4 5 5 53

8 3 4 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 32

9 3 2 4 2 4 4 4 4 3 3 3 2 4 42

10 4 2 2 2 3 2 2 2 4 3 3 2 2 33

11 4 2 3 2 4 2 2 2 4 4 4 2 2 37

12 3 5 2 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 44

13 3 2 2 4 4 3 3 3 2 4 4 4 3 41

14 3 2 2 2 4 2 3 2 3 3 3 2 2 33

15 4 2 5 3 4 2 3 2 4 3 3 3 2 40

16 4 2 2 2 3 2 2 3 4 3 3 2 3 35

17 4 3 2 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 45

18 4 4 2 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 46

19 3 4 2 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 44

20 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 53

21 2 2 4 2 4 3 2 2 4 3 3 2 2 35

22 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 47

23 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 48

24 5 4 2 5 4 4 4 5 2 4 4 5 5 53

25 4 4 4 4 4 4 4 5 1 4 4 4 5 51

26 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 53

27 5 4 4 5 4 4 4 5 2 4 4 5 5 55

28 2 3 2 2 4 2 2 2 4 3 3 2 2 33

29 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 48

30 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 50

31 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 48

32 2 3 3 2 4 2 3 2 4 3 3 2 2 35

33 2 4 2 2 4 2 2 2 5 4 4 2 2 37

34 2 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 2 2 36

35 5 4 3 5 4 4 3 5 4 4 4 5 5 55

36 2 3 2 2 3 2 2 2 4 3 3 2 2 32

37 2 3 2 2 4 2 2 2 4 3 3 2 2 33

38 2 3 3 3 4 2 3 2 4 3 3 2 2 36

39 2 3 2 4 4 2 2 2 4 3 3 2 2 35

40 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 49

41 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 45

42 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 45

43 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 47

44 2 4 2 3 4 1 2 2 4 4 3 2 2 35

45 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 43

46 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 41

47 2 3 2 4 4 3 2 2 4 3 3 2 2 36

48 4 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 52

49 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 5 5 55

50 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 43

51 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 45

52 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 47

53 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 47

54 2 3 2 4 3 2 2 2 4 3 3 2 2 34

55 2 3 2 2 3 2 2 4 5 3 3 2 4 37

56 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 46

57 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 48

58 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 49

59 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 50

60 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 49

61 2 3 3 2 4 2 3 2 4 3 3 2 2 35

62 2 3 2 2 4 2 2 4 4 3 3 2 4 37

63 2 3 2 2 4 2 2 2 4 3 2 2 2 32

64 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 46

65 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 44

66 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 47

67 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 49

68 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 45

69 2 3 2 2 4 2 2 4 4 3 3 2 4 37

70 1 4 2 1 3 2 2 2 4 4 3 1 2 31

71 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 48

72 2 4 2 2 4 2 2 2 4 4 4 2 2 36

73 4 4 4 4 5 4 4 2 3 4 4 4 2 48

74 2 3 2 2 3 2 2 2 4 3 3 2 2 32

75 2 3 2 2 4 2 2 2 4 3 3 2 2 33

76 2 3 2 2 4 2 2 2 4 3 3 2 2 33

77 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 49

78 5 4 3 5 4 4 3 5 4 4 4 5 5 55

79 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 56

80 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 53

81 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 55

82 4 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 52

83 4 4 3 4 4 4 3 5 3 4 4 4 5 51

84 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 46

85 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 49

86 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 51

87 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 50

88 5 4 3 5 4 4 3 4 3 4 4 5 4 52

89 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 47

90 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 50

91 3 3 2 3 3 1 2 2 4 3 3 3 2 34

92 2 4 2 2 4 3 2 2 3 4 4 2 2 36

93 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 49

94 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 54

95 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 52

96 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 4 5 54

97 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 54

98 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 52

99 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 46

100 5 3 4 5 4 4 4 4 3 3 4 5 4 52

Preferensi Muzakki

Responden

Page 107: PREFERENSI DAN KEPUTUSAN MASYARAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4491/1/LISNA...4.24 Preferensi Masyarakat Terhadap Transparansi Pada Laporan Penyaluran Zakat

meneliti kepercayaan gaya hidup adat efisien profesi pengetahuan lokasi dekat pemilihan akuntabilitas total

1 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 36

2 5 5 4 5 5 4 3 4 3 4 37

3 4 5 3 4 4 3 3 4 3 3 33

4 4 5 3 4 4 3 4 3 4 3 35

5 5 5 4 4 4 4 3 4 3 4 36

6 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 31

7 4 4 3 3 3 3 4 2 4 3 31

8 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 34

9 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 39

10 5 5 3 4 4 3 4 4 4 3 36

11 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 38

12 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 37

13 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 38

14 4 5 3 5 4 3 4 4 5 3 38

15 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4 36

16 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 38

17 4 5 4 5 4 3 4 3 4 4 36

18 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 36

19 4 5 3 5 4 3 4 4 4 3 37

20 4 3 4 3 4 3 5 3 4 4 32

21 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 40

22 5 4 3 5 4 4 4 4 4 3 38

23 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 34

24 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 32

25 4 4 3 3 4 2 4 3 5 3 32

26 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 34

27 4 5 3 3 3 2 5 4 4 3 34

28 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 39

29 4 4 3 3 3 3 5 3 4 3 32

30 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 33

31 4 4 2 3 3 4 5 3 4 2 33

32 4 5 4 5 4 3 4 4 5 4 37

33 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 38

34 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 39

35 4 4 3 3 3 2 4 3 4 3 30

36 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 38

37 4 5 3 5 4 3 5 4 2 3 35

38 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 36

39 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 35

40 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 39

41 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 39

42 5 4 3 5 4 3 4 3 5 3 37

43 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 39

44 5 5 4 4 4 3 4 4 3 4 36

45 4 5 4 4 4 3 5 3 4 4 35

46 4 5 4 3 4 4 5 4 3 4 35

47 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 38

48 4 4 3 3 4 3 5 3 4 3 34

49 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 33

50 5 4 3 4 4 3 4 3 4 3 34

51 4 5 4 4 4 3 5 3 4 4 35

52 4 5 4 5 4 3 5 3 4 4 36

53 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 35

54 4 5 4 5 4 4 5 4 3 4 37

55 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 36

56 4 5 4 5 4 3 5 3 4 4 36

57 4 5 5 5 4 3 5 3 4 5 37

58 5 4 4 5 4 3 5 3 4 4 37

59 5 4 4 5 4 3 5 4 4 4 39

60 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 37

61 5 4 4 5 3 3 4 4 4 4 35

62 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 36

63 4 4 4 4 4 4 2 5 3 4 34

64 5 5 4 5 4 3 4 4 3 4 37

65 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 40

66 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 35

67 5 4 3 5 4 4 3 3 4 3 35

68 4 5 4 5 4 3 4 3 4 4 35

69 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 38

70 5 4 4 5 3 3 5 4 3 4 36

71 5 4 5 5 5 3 4 4 5 5 39

72 5 4 4 5 4 4 5 4 3 4 38

73 4 5 3 4 5 3 4 3 4 3 37

74 4 5 3 5 4 3 4 4 3 3 37

75 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 36

76 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 36

77 5 4 3 5 4 3 4 4 4 3 37

78 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 30

79 4 5 3 4 4 3 4 3 4 3 35

80 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 33

81 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 34

82 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 33

83 4 5 4 3 4 3 4 4 5 4 34

84 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 38

85 4 4 3 3 3 4 4 4 5 3 35

86 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 34

87 5 5 4 5 4 3 4 4 4 4 38

88 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 32

89 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 35

90 5 4 4 5 4 3 4 3 4 4 36

91 5 4 3 5 4 4 4 4 3 4 37

92 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 37

93 4 4 4 2 3 4 5 4 4 3 34

94 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 33

95 4 4 3 3 3 3 4 4 4 2 34

96 5 4 4 2 4 3 4 4 4 2 33

97 4 5 3 3 3 2 4 4 4 3 32

98 5 4 3 3 3 4 5 5 5 4 38

99 4 4 4 5 4 3 4 3 4 3 36

100 3 4 3 2 4 3 5 4 4 3 34

Responden

Keputusan Muzakki