preferensi belajar

8
Alamat Korespondensi: Sawitri Dwi P, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UM, Jl Surabaya No. 6 Malang 224 Pengaruh Faktor Preferensi Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Akuntansi Sawitri Dwi Prastiti Sri Pujiningsih Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang Abstract: This research is intended to explain the influence of preferable of learning style to academic grades. Accordingly, this research was conducted to sample from accounting departements students. The results display there is no difference of preferably of learning style between students from different account- ing departments. Another findings also concluded there are no significant influence preferable of learning style to academic grades between students from different accounting departments. Keywords: preferable of learning style, academic grades Individu dalam belajar memiliki berbagai macam cara, ada yang belajar dengan cara mendengarkan, ada yang belajar dengan membaca, serta belajar dengan cara menemukan. Cara belajar peserta didik yang beraneka ragam tersebut dikenal sebagai gaya belajar (learning style) yang dipengaruhi oleh pengalaman, jenis kelamin, etnis (Philbin, et.al., 1995) dan secara khusus melekat pada setiap individu. Untuk meng- identifikasi kecenderungan gaya belajar, telah dikem- bangkan beberapa model pengukuran diantaranya Kolb’s Learning Style Inventory atau Kolb’s LSI (1981 dalam Adel, et al., 2003), Canfield’LSI (1988, dalam Eide, et al., 2001), dan model Myers Briggs Type Indicators atau MBTI. Berdasarkan pengujian empiris, Francis, et al (1995) menyarankan model Canfield’s LSI untuk mengidentifikasi gaya belajar di lingkungan pendidikan akuntansi. Pembuktikan sebaliknya diajukan oleh Barbara, et al. (2001) terha- dap model Canfield’s LSI yang dinilai kurang mendis- kripsikan gaya belajar. Beberapa penelitian di lingkung- an pendidikan akuntansi yang bermaksud mengidentifi- kasi gaya belajar mahasiswa akuntansi menemukan bahwa. mahasiswa dengan jenis gaya belajar tertentu menunjukkan prestasi yang lebih baik karena mereka lebih puas selama mengikuti perkuliahan (Baker, et. al., 1986, 1987; dan Mc. Kee, et .al., 1999). Hasil lain menunjukkan bahwa mahasiswa dengan gaya belajar yang mirip dosen pengampu mata kuliah tertentu, cenderung memiliki kinerja yang lebih baik atau lebih tinggi tingkat kepuasannya (Geiger & Boyle,1992). Penelitian Adel, et al.(2003) yang ber- maksud membandingkan kecenderungan gaya belajar menemukan bahwa mahasiswa program studi akun- tansi cenderung memiliki gaya belajar yang berbeda dibandingkan mahasiswa program studi manajemen dan mahasiswa bisnis. Sehingga perbedaan gaya belajar tersebut mempengaruhi strategi dosen dalam menyajikan mata kuliah. Mahasiswa yang memahami kecenderungan gaya belajarnya atau kecenderungan gaya belajarnya mirip dengan dosen pengampu, akan memiliki IPK yang tinggi. Sementara itu penelitian Pujiningsih (2007) tentang preferensi gaya belajar mahasiswa akuntansi Fakultas Ekonomi UM bermaksud meng- identifikasi kecenderungan gaya belajar dan perbedan gaya belajar diantara tiga prodi akuntansi. Hasilnya menunjukkan tidak adanya perbedaan gaya belajar diantara mahasiswa pada tiga prodi jurusan akuntansi. Mahasiswa pada tiga prodi tersebut menunjukkan kecenderungan gaya belajar yang sama yaitu per- ceptive dan reflector . Penelitian tersebut tidak

description

preferensi

Transcript of preferensi belajar

Page 1: preferensi belajar

Sawitri Dwi Prastiti dan Sri Pujiningsih

Nama Orang JURNAL EKONOMI BISNIS | TAHUN 14 | NOMOR 3 | NOPEMBER 2009 224

Alamat Korespondensi:Sawitri Dwi P, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UM,Jl Surabaya No. 6 Malang

224

Pengaruh Faktor Preferensi Gaya Belajarterhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Akuntansi

Sawitri Dwi PrastitiSri Pujiningsih

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang

Abstract: This research is intended to explain the influence of preferable of learning style to academicgrades. Accordingly, this research was conducted to sample from accounting departements students. Theresults display there is no difference of preferably of learning style between students from different account-ing departments. Another findings also concluded there are no significant influence preferable of learningstyle to academic grades between students from different accounting departments.

Keywords: preferable of learning style, academic grades

Individu dalam belajar memiliki berbagai macam cara,ada yang belajar dengan cara mendengarkan, ada yangbelajar dengan membaca, serta belajar dengan caramenemukan. Cara belajar peserta didik yangberaneka ragam tersebut dikenal sebagai gaya belajar(learning style) yang dipengaruhi oleh pengalaman,jenis kelamin, etnis (Philbin, et.al., 1995) dan secarakhusus melekat pada setiap individu. Untuk meng-identifikasi kecenderungan gaya belajar, telah dikem-bangkan beberapa model pengukuran diantaranyaKolb’s Learning Style Inventory atau Kolb’s LSI(1981 dalam Adel, et al., 2003), Canfield’LSI (1988,dalam Eide, et al., 2001), dan model Myers BriggsType Indicators atau MBTI. Berdasarkan pengujianempiris, Francis, et al (1995) menyarankan modelCanfield’s LSI untuk mengidentifikasi gaya belajar dilingkungan pendidikan akuntansi. Pembuktikansebaliknya diajukan oleh Barbara, et al. (2001) terha-dap model Canfield’s LSI yang dinilai kurang mendis-kripsikan gaya belajar. Beberapa penelitian di lingkung-an pendidikan akuntansi yang bermaksud mengidentifi-kasi gaya belajar mahasiswa akuntansi menemukanbahwa. mahasiswa dengan jenis gaya belajar tertentu

menunjukkan prestasi yang lebih baik karena merekalebih puas selama mengikuti perkuliahan (Baker, et.al., 1986, 1987; dan Mc. Kee, et .al., 1999). Hasillain menunjukkan bahwa mahasiswa dengan gayabelajar yang mirip dosen pengampu mata kuliahtertentu, cenderung memiliki kinerja yang lebih baikatau lebih tinggi tingkat kepuasannya (Geiger &Boyle,1992). Penelitian Adel, et al.(2003) yang ber-maksud membandingkan kecenderungan gaya belajarmenemukan bahwa mahasiswa program studi akun-tansi cenderung memiliki gaya belajar yang berbedadibandingkan mahasiswa program studi manajemendan mahasiswa bisnis. Sehingga perbedaan gayabelajar tersebut mempengaruhi strategi dosen dalammenyajikan mata kuliah.

Mahasiswa yang memahami kecenderungangaya belajarnya atau kecenderungan gaya belajarnyamirip dengan dosen pengampu, akan memiliki IPKyang tinggi. Sementara itu penelitian Pujiningsih(2007) tentang preferensi gaya belajar mahasiswaakuntansi Fakultas Ekonomi UM bermaksud meng-identifikasi kecenderungan gaya belajar dan perbedangaya belajar diantara tiga prodi akuntansi. Hasilnyamenunjukkan tidak adanya perbedaan gaya belajardiantara mahasiswa pada tiga prodi jurusan akuntansi.Mahasiswa pada tiga prodi tersebut menunjukkankecenderungan gaya belajar yang sama yaitu per-ceptive dan reflector. Penelitian tersebut tidak

Page 2: preferensi belajar

225ISSN: 0853-7283

Pengaruh Faktor Preferensi Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Akuntansi

menghubungkan kecenderungan gaya belajar terha-dap hasil belajar.

Terdapat beberapa teori dan model tentang gayapembelajaran atau learning style dan faktor-faktoryang mempengaruhi gaya belajar seseorang. Secaraumum model gaya pembelajaran dapat diklasifikasikandalam tiga ruang lingkup, yaitu information process-ing, environment, dan personality (Hickoc, 1995).Beberapa instrumen untuk menilai gaya pembelajaranseseorang telah banyak dikembangkan oleh beberapaahli antara lain dikembangkan oleh Kolb (1976,1984)yang dikenal dengan Learning Style Inventory (LSI)atau Kolb’LSI. Model yang dikembangkan oleh CarlJung yang kemudian dikenal dengan nama MyersBriggs Type Indicator (MBTI). Model MultipleIntelegence yang dikembangkan oleh HowardGardner (1993). Model lain yang dikembangkan olehCanfield disebut dengan Learning Style Inventory(Canfield’LSI).

Berdasarkan penelitian Kolb terdapat empatjenis gaya belajar, yakni accomodator, diverger, as-similator dan converger• Gaya belajar accomodator/activist.

Gaya belajar accomodator adalah gaya belajarseseorang yang lebih menyukai pengalaman(concentrate experience) dan aktif bereksperi-men (active experimentation). Seseorang lebihmenyukai mendapatkan informasi dari feelingdan memrosesnya dengan cara memraktikkanatau melakukannya.

• Gaya belajar diverger/refflector.Gaya belajar diverger adalah gaya belajar sese-orang yang lebih menyukai pengalaman (con-centrate experiencing) dan mengamati (reflec-tive observation). Peserta didik diverger lebihmenyukai memperoleh informasi dengan feel-ing dan memrosesnya dengan cara melihat danmendengar.

• Gaya belajar converger/pragmatis.Gaya belajar converger adalah gaya belajarseseorang yang lebih menyukai sesuatu yangabstrak (abstract conceptualization) dan aktifbereksperimen (active experimentation). Pe-serta didik memperoleh informasi dengan caramemikirkan (thinking) dan kemudian melaku-kannya (doing)

• Gaya belajar Assimilator/TheoristGaya belajar assimilator adalah gaya belajarseseorang yang lebih menyukai pada sesuatuyang abstrak (abstract conceptualization) danmengamati (reflective observation), yaitu gayabelajar seseorang yang menyukai belajar denganberfikir, melihat atau mendengar.Kelemahan dari model Kolb ini adalah gaya bela-

jar yang dinilai sendiri oleh individu bersangkutan tidakdapat menunjukkan atau mengukur actual beha-viour atau perilaku yang sebenarnya (Adel, et al.,2003). Kelemahan lain adalah bahwa Kolb’s LSImiskin dalam menilai aspek psikomotorik (Stont,Rable, 1994).

Pada MBTI, preferensi gaya belajar seseorangdibedakan menjadi empat dimensi, yaitu:

Introvert menemukan kekuatan dalam innerworld dari ide konsep dan abstraksi., peserta didikini cenderung lebih banyak berfikir dibandingkan berbi-cara. Introvert leaner dalam mengembangkan ke-rangka kerja dengan cara menyatukan dan menghu-bungkan informasi yang mereka pelajari. Pengeta-huan yang diperolehnya kemudian saling dihubungkanuntuk melihat sesuatu tersebut secara menyeluruh.

Extrovert learner menemukan kekuatan padabenda dan orang. Mereka lebih suka berinteraksidengan orang lain. Mereka lebih suka berbicara diban-dingkan mendengarkan. Secara umum mereka tidakdapat memahami pelajaran sampai mereka dapatmenjelaskan pada diri mereka sendiri atau pada oranglain (bekerja kelompok). Problem based learningdan collaborative learning cocok untuk modelpembelajaran dengan karakteristik gaya belajar ini.

Sensing learner adalah peserta didik yang lebihmenyukai belajar dengan menggunakan kelima pancaindra mereka. Mereka menyukai sesuatu dengan rincidan menginginkan fakta. Mereka lebih menyukai se-gala sesuatu ditata dengan teratur, pengajaran dilaku-kan secara terstruktur setahap demi setahap. Berbedadengan intuitive learner, mereka adalah peserta didikyang lebih suka berimajinasi dan berinovasi.

Thinking learner adalah peserta didik yangdalam memutuskan sesuatu berdasarkan pada anali-sis, logika dan prinsip. Dengan kata lain mereka dalammelihat sesautu lebih kritis dan objektif. Berbedadengan feeling learner mereka lebih menggunakanpertimbangan nilai-lilai kemanusiaan (human values)

Page 3: preferensi belajar

Sawitri Dwi Prastiti dan Sri Pujiningsih

Nama Orang JURNAL EKONOMI BISNIS | TAHUN 14 | NOMOR 3 | NOPEMBER 2009 226

dalam pengambilan keputusan. Mereka cenderungmenjaga keharmonisan hubungan sosial dalam suatukelompok. Mereka lebih menyukai bekerja dalamkelompok kecil.

Judging learner adalah peserta didik yangcenderung melakukan semua tugas lebih cepat daribatas waktu yang ditentukan. Mereka menyukai tipsatau panduan bagaimana cara mengerjakan sesuatudengan cepat. Berbeda dengan perceptive learner,mereka cenderung menunda tugas sampai menjelangbatas akhir waktu yang ditentukan

Menurut Canfield (1998) gaya belajar individudibedakan dalam beberapa jenis yaitu social, inde-pendent, applied dan conceptual. Peserta didik tipesocial, adalah mereka yang lebih suka belajar secarakelompok. Peserta didik yang independet adalahmereka yang lebih menyukai belajar secara mandiri.Peserta didik applied lebih menyukai belajar denganberpraktik langsung. Adapun conceptual learneradalah peserta didik yang lebih menyukai belajarsecara konseptual.

Kelebihan dari Canfiled ini adalah bahwa individuakan memiliki preferensi gaya belajar yang merupa-kan kombinasi yang seimbang diantara condition oflearning, area of interest dan mode of learning.Francis et. Al (1995) menyarankan bahwa CanfiledLSI cocok digunakan dalam penelitian pendidikanakuntansi. Mesekipun Barbara, et al. (2001) menya-takan bahwa Canfield LSI hanya sedikit mendukungpada penelitian akuntansi. Hal ini dikarenakan keter-batasan teoritis yang mendukung dan kurangnyajustifikasi secara empiris.

Adapun hasil dalam kegiatan belajar diartikansebagai kinerja akademik atau prestasi belajar. Hasilbelajar berfungsi untuk mengetahui tingkat kemajuanatau penguasaan yang telah dicapai siswa dalamsegala aspek meliputi ranah cipta (prestasi kognitif),ranah rasa (prestasi afektif), dan ranah karsa (prestasipsikomotorik). Guna mengungkapkan hasil belajardiperlukan beragam norma pengukuran untuk mene-tapkan tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran. Untuk itu penelitian ini bermak-sud mengetahui 1. Kecenderungan preferensi gayabelajar diantara ketiga prodi pada jurusan akuntansi,2. Hubungan preferensi gaya belajar terhadap pres-tasi belajar diantara ketiga prodi pada jurusan akun-tansi

METODEPenelitian ini jenis eksplanasi dan rancangan

penelitian sebagaimana Gambar 1.Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa

Prodi Akuntansi FE-UM yang meliputi S-1 PendidikanAkuntansi, S-1 Akuntansi dan D-3 Akuntansi yangterdaftar di semester ganjil 2007/2008. Jumlah maha-siswa D-3 Akuntansi sebanyak kurang lebih 180mahasiswa, jumlah mahasiswa S1 Pendidikan Akun-tansi sebanyak kurang lebih 240 dan mahasiswaakuntansi sebanyak kurang lebih 250 mahasiswa. Ada-pun sampel penelitian diambil dengan menggunakanteknik cluster sampling pada masing-masing kelom-pok prodi akuntansi tersebut yang dititipkan melaluipengajar akuntansi. Dari total angket yang berhasildikumpulkan dan dapat digunakan sebagai datapenelitian:• Dari mahasiswa prodi D-3 akuntansi sebanyak

33 angket• Dari mahasiswa prodi S-1 pendidikan akuntansi

sebanyak 14 angket• Dari mahasiswa prodi S-1 akuntansi sebanyak

45 angketSelebihnya, angket yang kembali tapi tidak dapat

digunakan sebagai data penelitian karena pengisiantidak lengkap, tidak diisi sama sekali dan kembali lewatdari waktu yang telah ditetapkan (lebih dari 2 minggudari waktu penyebaran angket)

Jenis data yang digunakan adalah data yang ber-asal dari mahasiswa melalui angket gaya belajardengan menggunakan gabungan pertanyaanCanfield’LSI, Kolb dan MBTI serta data hasil belajardari IPK semester genap 2007/2008 yang diperolehdi bagian akademik FE UM.

Gambar 1. Rancangan Penelitian

Preferensi Gaya Belajar

Hasil Belajar

Page 4: preferensi belajar

227ISSN: 0853-7283

Pengaruh Faktor Preferensi Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Akuntansi

Analisis data yang digunakan adalah:Analisis diskriptif, preferensi gaya belajar dan

hasil belajar. Sedangkan untuk tujuan mengetahuipengaruh perbedaan preferensi gaya belajar terhadaphasil belajar diantara mahasiswa prodi DIII Akuntansi,S1 Pendidikan Akuntansi dan S1 Akuntansi menggu-nakan uji univariate analysis of variance, dan

Untuk mengetahui pengaruh preferensi gayabelajar terhadap hasil belajar di masing-masing prodimenggunakan uji regeresi linier

Sebelum analisis data, terlebih dahulu dilaksana-kan uji prasyarat yang mengindikasikan data tidakmemiliki masalah homogenitas dan normalitas.

HASILDiskripsi Variabel IPK dan Preferensi GayaBelajar

Tabel 1 menunjukkan mahasiswa respondenpenelitian yang berasal dari D-3 akuntansi, memilikirata-rata nilai IPK berkisar 2,99 dengan nilai IPKtertinggi 3.68 dan IPK terendah 2,53. Sedangkan rata-rata jawaban responden terhadap variabel kecende-rungan gaya belajar menunjukkan nilai 103, yang jikadibagi dengan jumlah indikator pertanyaan sebanyak36 menunjukkan nilai 2.86 atau kecenderunganjawaban yang sering kali dipilih indikator pertanyaanno.2 dan indikator pertanyaan no.3 yang menunjukkankecenderungan mahasiswa prodi D-3 Akuntansi lebihmemilih gaya belajar colaborative/social (Canfield’LSI) dan sensing (MBTI). Adapun untuk data maha-siswa prodi S-1 Akuntansi di Tabel 2, menunjukkanrata-rata nilai IPK 3.12 dengan nilai IPK tertinggi3.5 dan IPK terendah 2,3. Sedangkan rata-rata jawab-an responden terhadap variabel kecenderungan gayabelajar menunjukkan nilai 102, yang jika dibagi denganjumlah indikator pertanyaan sebanyak 36 menunjuk-kan nilai 2.83 atau kecenderungan jawaban yangsering dipilih adalah indikator pertanyaan no.2 danindikator pertanyaan no.3 yang menunjukkan kecen-derungan mahasiswa S1 Akuntansi lebih memilih gayabelajar colaborative/social dan sensing. Sedangkanmahasiswa responden penelitian yang berasal dariprodi S-1 Pendidikan Akuntansi pada Tabel 3, memilikirata-rata nilai IPK 3.17 dengan nilai IPK tertinggi3.41 dan IPK terendah 2,7. Sedangkan rata-rata jawa-ban responden terhadap variabel kecenderungan gaya

belajar menunjukkan nilai 105.714, yang jika dibagidengan jumlah indikator pertanyaan sebanyak 36menunjukkan nilai 2.9 atau kecenderungan jawabanyang sering dipilih adalah indikator pertanyaan no.2dan indikator pertanyaan no.3 yang menunjukkankecenderungan mahasiswa S1 pendidikan akuntansilebih memilih gaya belajar colaborative/social dansensing.

Perbedaan preferensi gaya belajar diantaramahasiswa prodi jurusan akuntansi

Output Tabel 4 yang menunjukkan beda rata-rata kecenderungan gaya belajar diantara prodi D-3akuntansi, S-1 akuntansi dan S-1 pendidikan akuntansilebih besar dari 5% atau diantara tiga kelompok proditersebut tidak terdapat perbedaan. Nilai signifikansirata-rata kelompok mahasiswa D-3 akuntansi dan S-1 pendidikan akuntansi sebesar 33.5%. Adapun nilaisignifikansi rata-rata kelompok mahasiswa S-1 pendi-dikan akuntansi dan S-1 akuntansi sebesar 65.7%.Sedangkan nilai signikansi rata-rata S-1 akuntansi danD-3 akuntansi sebesar 70%.

Pengaruh Preferensi Gaya Belajar terhadapHasil Belajar di Masing-masing Prodi Akuntansi

Berdasarkan nilai signifikan koefisien regresipada Tabel 5 menunjukkan pengaruh preferensi gayabelajar terhadap hasil belajar mahasiswa prodi D3Akuntansi sebesar 23.3% sehingga variabel preferensigaya belajar tidak berpengaruh signifikan terhadaphasil belajar. Nilai signifikansi lebih dari 5% ataspengaruh preferensi gaya belajar terhadap hasilbelajar juga ditunjukkan oleh mahasiswa prodi S-1Pendidikan Akuntansi dan prodi S-1 Akuntansi padaTabel 6 dan Tabel 7, yaitu sebesar 72,6% dan 86,1%.

Sehingga, preferensi gaya belajar tidak berpenga-ruh terhadap hasil belajar pada mahasiswa di keduaprodi tersebut.

PEMBAHASANPerbedaan preferensi gaya belajar mahasiswa

Berdasarkan analisis data pada Tabel 4 menun-jukkan tidak terdapat perbedaan preferensi gayabelajar diantara mahasiswa prodi D-3 akuntansi, S-1pendidikan akuntansi dan S-1 akuntansi. Tidak adanya

Page 5: preferensi belajar

Sawitri Dwi Prastiti dan Sri Pujiningsih

Nama Orang JURNAL EKONOMI BISNIS | TAHUN 14 | NOMOR 3 | NOPEMBER 2009 228

Tabel 1. Diskripsi Variabel Penelitian mahasiswa D-3 Akuntansi

(Sumber: data diolah dengan SPSS 15, 2007)

IPK Pref.Gaya BelajarN Valid 33 33 Missing 0 0Mean 2.9915 102.5758Median 3.0000 103.0000Mode 3.00 103.00Std. Deviation .24262 5.06847Minimum 2.53 91.00Maximum 3.68 114.00

Tabel 2. Diskripsi Variabel Penelitian mahasiswa S1 Akuntansi IPK Pref.Gaya Belajar Valid 45 45Missing 0 0Mean 3.1227 103.9111Median 3.1500 102.0000Mode 2.98(a) 101.00Std. Deviation .22636 7.36645Minimum 2.30 92.00Maximum 3.50 133.00

Tabel 3. Diskripsi Variabel Penelitian mahasiswa S-1 Pendidikan Akuntansi

(Sumber: data diolah dengan SPSS 15, 2007)

IPK Pref.Gaya BelajarN Valid 14 14 Missing 0 0Mean 3.1436 105.7143Median 3.1700 105.5000Mode 3.08(a) 100.00Std. Deviation .20091 8.27813Minimum 2.70 93.00Maximum 3.41 122.00

Tabel 4. Uji beda kecenderungan gaya belajar diantara prodi D-3 akuntansi, S-1 Akuntansi dan S-1 pendidikanakuntansi

(Sumber: data diolah dengan SPSS versi 15, 2007)

Multiple Comparisons

Dependent Variable: GAYA_BELAJARTukey HSD

-3.0476 2.14676 .335 -8.1645 2.0693-1.2444 1.54255 .700 -4.9212 2.43233.0476 2.14676 .335 -2.0693 8.16451.8032 2.05974 .657 -3.1063 6.71271.2444 1.54255 .700 -2.4323 4.9212

-1.8032 2.05974 .657 -6.7127 3.1063

(J) PRODIPEND AKUNTANSS1 AKUNTANSID3 AKUNTANSIS1 AKUNTANSID3 AKUNTANSIPEND AKUNTANS

(I) PRODID3 AKUNTANSI

PEND AKUNTANS

S1 AKUNTANSI

MeanDifference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound95% Confidence Interval

Based on observed means.

Page 6: preferensi belajar

229ISSN: 0853-7283

Pengaruh Faktor Preferensi Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Akuntansi

perbedaan preferensi gaya belajar dipertegas darirata-rata nilai jawaban diantara ketiga kelompoktersebut pada Tabel 1, Tabel 2, Tabel 3, masing-masing103, 105 dan 102. Sehingga rata-rata jawaban prefe-rensi gaya belajar yang dipilih mahasiswa D-3 akun-tansi sebesar 2.86, dengan indikator pernyataan yangsering dipilih yaitu indikator pernyataan no.2 dan no.3.Adapun rata-rata jawaban mahasiswa prodi S-1pendidikan akuntansi sebesar 2.9, dengan indikatorjawaban yang sering dipilih berkisar antara pernyata-an no. 2 dan pernyataan no.3. Sedangkan rata-ratajawaban preferensi gaya belajar yang dipilih maha-siswa S-1 akuntansi sebesar 2.83 dengan pilihanindikator/pernyataan gaya belajar yang sering dipilihno.2 dan no.3. Secara umum, pilihan jawaban yangdipilih oleh mahasiswa ketiga prodi akuntansi berkisarantara indikator pernyataan no.2 dan pernyataan no.3.Pernyataan no.2 yang menyatakan ”saya senang apa-bila dosen memberi tugas yang dikerjakan secarakelompok” mengindikasikan kecenderungan gayabelajar social (indikator Canfield’s LSI) dan pernya-taan no.3 mengindikasikan kecenderungan gayabelajar sensing (indikator MBTI) memiliki pernyataan

”saya suka dosen yang menjelaskan materi kuliahsecara jelas dan terperinci”.

Kesamaan jawaban diantara mahasiswa prodijurusan akuntansi untuk memilih indikator pernyataanyang mengindikasikan kecenderungan gaya belajarsocial sekaligus menjelaskan strategi pembelajarankelompok yang pada umumnya diselenggarakan olehdosen akuntansi. Contack person yang dimintai ban-tuan untuk mengumpulkan jawaban responden adalahdosen akuntansi sebagai pengampu mata kuliah.Peneliti mengedarkan secara acak angket pada 6mata kuliah akuntansi dari 12 variasi mata kuliahakuntansi yang disajikan untuk tiga prodi akuntansi.Sejumlah 6 mata kuliah tersebut meliputi PengantarAkuntansi 2, Akuntansi Keuangan 2, Akuntansi Ke-uangan Lanjutan 2, Akuntansi Sektor Publik, PraktikumPengantar Akuntansi 1, dan Praktikum AkuntansiKeuangan Lanjutan. Berdasarkan wawancara infor-mal kepada ke 6 dosen akuntansi pengampu matakuliah tersebut, mereka pada umumnya menerapkanstrategi pembelajaran kelompok, minimal diskusi yangdilaksanakan oleh 2 orang mahasiswa. Hal tersebutdimaksudkan agar mahasiswa memperoleh pema-

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig. B Std.Error Beta1 (Constant) GAYA_BELAJAR

.894

.019 1.131 0.15

.377

.791 1.218

.436

.233

Tabel 5. Uji Signifikansi Pengaruh Pref.Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar pada Mahasiswa prodi D-3 Akt.

(Sumber: data diolah dengan SPSS versi 15, 2007)

Tabel 6. Uji Signifikansi Pengaruh Pref.Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar pada Mahasiswa prodi S1 PendidikanAkt. Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig. B Std.Error Beta1 (Constant) GAYA_BELAJAR

.664

.004 .948 .010

.154

.701

.360 .500 .726

a.Dependent Variable: HASIL BELAJAR S1 Penddk AKT(Sumber: data diolah dengan SPSS versi 15, 2007)

Tabel 7. Uji Signifikansi Pengaruh Pref.Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar

(Sumber: data diolah dengan SPSS versi 15, 2007)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig. B Std.Error Beta1 (Constant) GAYA_BELAJAR

2.184 .002

.795

.012

.070 2.746 .176

.009

.861

Page 7: preferensi belajar

Sawitri Dwi Prastiti dan Sri Pujiningsih

Nama Orang JURNAL EKONOMI BISNIS | TAHUN 14 | NOMOR 3 | NOPEMBER 2009 230

haman materi dengan mengerjakan soal-soal yangdidiskusikan bersama temannya, daripada merekabekerja secara individual tapi mencontek jawabantemannya.

Strategi belajar kelompok memungkinkankegiatan tutorial di antara mahasiswa sendiri, sehinggadiharapkan mengurangi rasa malu untuk bertanya.Terlebih lagi, mahasiswa lebih percaya diri jikapenyelesaian jawabannya mirip dengan temannya.Dan hampir di keseluruhan mata kuliah akuntansi,dosen pernah menerapkan strategi pembelajarankelompok. Pembelajaran secara kelompok selainmemiliki keunggulan pemahaman yang diperolehsecara mandiri dan kegiatan tutorial diantara teman,sekaligus memiliki kelemahan jika ada mahasiswayang pasif dan titip nama pada kelompokknya. Darisudut pandang pengajar, strategi ini mengurangisebagian beban dosen untuk memahamkan mahasis-wa karena dosen hanya berfungsi sebagai fasilitatoryang membimbing proses penyelesaian dengan me-nunjukkan materi yang relevan untuk dirujuk sebagaipanduan. Kelemahannya, tidak semua dosen bersediaberkeliling kelas memantau kerja kelompok.

Indikator pernyataan kecenderungan gaya bela-jar yang sering dipilih selanjutnya adalah sensing. Halini dapat dijelaskan terutama dari karakteristik kelom-pok mata kuliah akuntansi yang bersifat prosedural.Sebagian besar mata kuliah akuntansi bersifat siste-matis dan berurutan di setiap babnya, sehingga pema-haman pada satu bab akan mempengaruhi kinerjamahasiswa pada bab selanjutnya. Selain itu, matakuliah akuntansi satu dan lainnya saling terkait sehing-ga dikenal adanya mata kuliah prasyarat yang wajibditempuh oleh mahasiswa akuntansi apapun prodinya.Untuk itu penjelasan dosen secara terstruktur dansistematis cenderung disukai oleh mahasiswa prodiakuntansi. Kelemahan gaya belajar ini adalah keter-batasan waktu di kelas untuk menjelaskan materisecara komprehensif bagi dosen dan mahasiswa cen-derung menunggu penjelasan dosen sehingga merekatidak kreatif mencari sendiri bahan/materi kuliah jikatidak diwajibkan oleh dosen untuk memiliki sumber/rujukannya.

Kondisi tersebut di atas sekaligus menjelaskantidak adanya perbedaan kecenderungan gaya belajardi antara mahasiswa akuntansi dari prodi D-3 Akun-tansi, S-1 Akuntansi dan S-1 Pendidikan Akuntansi,

walaupun ketiga prodi tersebut memiliki karakteristiklulusan yang berbeda.

Pengaruh kecenderungan gaya belajarterhadap hasil belajar pada mahasiswa jurusanakuntansi

Berdasarkan analisis data di Tabel 5, Tabel 6 danTabel 7 menunjukkan bahwa preferensi gaya belajartidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajarmahasiswa prodi D-3 akuntansi, mahasiswa prodi S-1 Pendidikan Akuntansi dan S-1 Akuntansi karenakecenderungan kepuasan sebagian besar mahasiswadiukur dari kelulusan pada mata kuliah dari padapemahaman terhadap isi mata kuliah. Sehingga mere-ka tidak memperdulikan kecenderungan gaya bela-jarnya. Hal ini berakibat setelah selesai ditempuhnyasuatu mata kuliah, mahasiswa akan cenderung lupa.Kondisi tersebut banyak dijumpai terutama saat ujianpendadaran yang wajib ditempuh mahasiswa jika akanmenempuh ujian skripsi.

Kemungkinan lain, adalah dosen akuntansi se-ringkali tidak mengidentifikasi gaya belajar mahasiswauntuk menentukan strategi pembelajarannya disebab-kan jumlah mahasiswa dalam satu kelas relatif besar,sehingga seringkali dosen lupa tujuan pendidikan disetiap prodi memiliki karakteristik yang berbeda.Seperti tujuan pendidikan Diploma yang mengutama-kan keahlian, mengharuskan aktivitas perkuliahanmenggunakan perbandingan teori dan praktik (ma-nual dan komputerisasi). Perbandingan teori danpraktik seringkali tidak memperhatikan gaya belajarmahasiswa, sepanjang strategi latihan/praktek telahdilaksanakan. Padahal tidak semua siswa memilikigaya belajar pemahaman konsep melalui praktik ataupengalaman. Sehingga, gaya belajar seharusnyamenyesuaikan dengan karakteristik mata kuliahsehingga dapat dirumuskan strategi pembelajaranyang beragam. Dimungkinkan, faktor-faktor tersebutlebih mempengaruhi prestasi belajar mahasiswajurusan akuntansi.

KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan

Penelitian ini menunjukkan (1) Tidak terdapatperbedaan preferensi gaya belajar diantara mahasis-wa prodi D-3 akuntansi, S-1 pendidikan akuntansi dan

Page 8: preferensi belajar

231ISSN: 0853-7283

Pengaruh Faktor Preferensi Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Akuntansi

S-1 akuntansi; (2) Tidak terdapat pengaruh preferensigaya belajar terhadap hasil belajar mahasiswa jurusanakuntansi

SaranBagi dosen, dalam hal merancang strategi pem-

belajaran hendaknya memperhatikan karakteristikinput seperti kecenderungan gaya belajar, motivasi,dan faktor-faktor lain. Penting bagi dosen untuk me-nyadari gaya mengajarnya agar tidak terdapat kesen-jangan di antara dosen dan mahasiswa. Sertamemotivasi mahasiswa agar orientasi kelulusansebaiknya menyertai kepuasan terhadap proses pem-belajaran. Bagi mahasiswa, hendaknya menyadaripreferensi gaya belajar untuk memilih cara belajaryang paling efektif sesuai kebutuhannya

DAFTAR RUJUKANBarbara, et al. 2001. The Canfield Learning Styles Inven-

tory: An Assesment of its Ussefulnes in AccountiongEducation Research. Issues in Accounting Educa-tion fall. 16 no. 3. Agustus.

Canfield, A., and W. Knight. 1983. Learning Style Inven-tory. Los Angeles. CA: Western Psycological Ser-vices

Djamarah, S.B., dan Zain, A. 2002. Strategi BelajarMengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Franches, M.C., T. Mulder, and J.S Stark. 1995. Interna-tional Learning: a Proses fo Learning to Learn inThe Accounting Curiculum. Sarasota, FL: AmericanAccounting Association.

Gaiger. 1992. Learning Style of Student and Instructor: anAnalysis of Course Performance and Satisfaction.The Accounting Education Journal.

Hickocx, L.K. 1995. Learning styles: A survey of adult learn-ing style inventory models. In R. R. Sims & S. J. Sims(Eds). The importance of learning styles: Understand-ing the implications for learning, course design, andeducation. Wesport, CT: Grenworod Press.

Kolb. D.A. 1985. Learning Style Inventory Self ScoringInventory and Interpretation Buuklt. Boston, NA:MCBER and Company.

Phibin, M., Meier, E., Huffman, S., and Bouverse, P. 1995,April. A Survey of gender and Learning styles. SexRoles, 32, 484–494.

Pujiningsih, S. 2007. Kecenderungan Gaya BelajarMahasiswa Akuntansi FE-UM, Penelitian DIPA,Lemlit UM.

Robbins, S.P. 1996, Perilaku Organisasi, PT. Prenhallindo205–208.

…………. 2004. Pola Induk Pengembangan SistemPenilaian, 13–16.

Syah, M. 2005. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.

Ismanto, A. 2001. Perbedaan Prestasi Belajar MahasiswaDengan Gaya Belajar Visual, Auditorial danKinestetis di Jurusan Fisika UM. Perpustakaan UM.Skipsi (Tidak Diterbitkan).