preface - tongtji.com 3 inside mag.pdfpengelolaan kawasan yang meliputi parkir, keamanan, kebersihan...

25
1 TONG TJI LIFESTYLE Edisi III - 2016

Transcript of preface - tongtji.com 3 inside mag.pdfpengelolaan kawasan yang meliputi parkir, keamanan, kebersihan...

1TONG TJI LIFESTYLEEdisi III - 2016

3TONG TJI LIFESTYLE2 TONG TJI LIFESTYLE Edisi III - 2016

Sejak dikembangkannya, Maret 2012, Citraland Tegal telah menjadi hunian yang paling berkualitas dengan

empat pilihan cluster residential (hunian) diantaranya Cluster Grand Mansion, Cluster The Horizone, Cluster Imperio 1 dan Cluster Imperio 2 . Selain itu, Citraland Tegal juga menghadirkan area komersial (bisnis) yakni I-Walk dengan mengangkat konsep Shophouses (pertokoan) yang dipadukan dengan keberadaan street outdoor cafe & resto, retail, minimarket, perkantoran, bank, fashion, sertak produk IT (Information Technology).

Dengan mengusung tema “The Premium Living”, Citraland Tegal memanjakan penghuninya dengan fasilitas : one gate system (sistem keluar – masuk satu gerbang), 24 hours security control dan CCTV yang dikelola profesional oleh CARE MANAGEMENT. CARE MANAGEMENT Citraland Tegal juga menangani pengelolaan kawasan yang meliputi parkir, keamanan, kebersihan lingkungan, pengelolaan sampah, layanan penghuni, penerangan jalan, lingkungan dan sebagainya.

Selain fasilitas keamanan, Citraland Tegal juga menghadirkan Exquisite Dry Park, yang juga dilengkapi dengan fasilitas Outdoor Fitness, Children Playground dan Jogging Path. Konsep taman lainnya yang juga di hadirkan oleh Citraland Tegal adalah public space Backyard Exquisite (rumah dengan konsep green pathway di halaman belakang) dan Sidepark Exquisite (green pathway yang memisahkan antar rumah).

Citraland Tegal telah memberikan kesan sebagai hunian termewah dengan segala fasilitas yang ditawarkan, untuk itu manfaatkanlah kesempatan yang terbatas ini dengan bergabung di Citraland Tegal “The Premium Living”. Informasi lebih lanjut, hubungi Marketing Gallery Citraland Tegal. Ruko I-Walk Belleza Plaza 19-20. Jl.Sipelem, Tegal, Jawa Tengah 52121 Telp. 0283 - 351788.

5TONG TJI LIFESTYLEEdisi III - 20164 TONG TJI LIFESTYLE Edisi III - 2016

a c u p o f t e a e x p r e s s e s m a n y s t o r i e s

Pemimpin Umum / Penanggung Jawab:

Jessica Febrina

Pemimpin Redaksi : Stella Mariss Tjahajanto

Redaktur Pelaksana : William Tanujaya

Sekretaris Redaksi : Fransisca Ery Kusuma W.

Reporter : Partika Dhimas (Surabaya)

Ainun Majid (Semarang) Daniel Setyadi (Tegal) Feri Wibowo (Cirebon)

Editor : Partika Dhimas

Manager Marketing: Ruschka Trisnadi

Administrasi dan Keuangan : Dewi Natalia Marga Wijaya

Koordinator Iklan : Ruschka Trisnadi

Account Executive : Ivonne Hadisubroto

David S. Rahardja

Koordinator Sirkulasi : Beatrice Septianingsih

Koordinator Promosi : Ruschka Trisnadi

Fotografer dan Desain : Ega Sanantha Putra

Sindhi Nugroho Wibisono

Media Consultant : Pancanaka Communications

Semarang - Indonesia

Alamat Redaksi :Jl. Danau Sunter Barat Blok A2 No.2 RT.014, RW.008 Kel. Sunter Agung. Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara. DKI Jakarta Raya.

Alamat Surat :Jl. A. Yani No.142-144 Tegal. Jawa Tengah. 52121 Telp 0283-356200. Faks. 0283-358911. e-mail : [email protected] dan kritik dari pembaca sampaikan ke email.

Info iklan hubungi : Ruschka Trisnadi (0856-2341588)

preface

Selamat Membaca

Jessica Febrina Pemimpin Umum

Edisi Tokoh Berprestasi

Akhirnya yang ditunggu-tunggu tiba, majalah Tong Tji Lifestyle edisi ketiga terbit menyapa pelanggan setia Tong Tji. Dalam edisi kali ini, kami mengangkat beberapa tokoh Indonesia yang berpengaruh dan

berprestasi di bidangnya. Mereka adalah orang-orang yang berkarya dan menjadi teladan di bidangnya masing-masing.

Dalam bidang pemerintahan kami mengangkat Ibu Risma, Walikota berprestasi dari Kota Surabaya. Dari dunia media kami mengangkat Najwa Shihab yang sukses dengan acara talk show Mata Najwa. Ada juga Merry Riana seorang motivator wanita Indonesia yang terkenal berkat kesuksesannya mencapai resolusi memperoleh pendapatan 1 juta dollar sebelum berusia 30 tahun. Dan kesuksesannya menginspirasi banyak anak-anak muda Indonesia. Dari dunia mode dan budaya, kami mengangkat Dea Valencia dan batik kulturnya.

Juga banyak liputan lainnya seputar gaya hidup, destinasi wisata dan kuliner. Dalam rubrik Automotive kami mengangkat komunitas Vespa. Para pembaca bisa melihat keunikan dan passion para penggemar Vespa. Untuk destinasi wisata kali ini kami mengangkat kota Batu di Jawa Timur yang perkembangan industri pariwisatanya cukup pesat.

Harapan kami liputan-liputan yang kami sajikan bisa menghibur dan membuka wawasan bagi para pembaca. Akhir kata selamat menikmati majalah Tong Tji Lifestyle.

6 TONG TJI LIFESTYLE Edisi III - 2016 7TONG TJI LIFESTYLEEdisi III - 2016

content

RALAT : Pada penerbitan Majalah Tong Tji Lifestyle edisi dua terdapat kesalahan penulisan

nama Butet Kertaradjasa. Seharusnya yang benar Butet Kartaredjasa. Kami mohon maaf kepada Saudara Butet dan pembaca. (red)

28inspiration

36comic

38culinary

41event

43destination47movie review48book review

8cover story

18people

24fashion

30automotive

make up dan baju : koleksi pribadi

SELF DEVELOPMENT

Semangat adalah salah satu bahan bakar kehidupan yang amat penting. Jika tidak ada semangat, bekerja terasa seperti 1000 tahun

lamanya. Jika tidak ada semangat, belajar terasa seperti mengangkat beban 1000 kg. Jika tidak ada semangat, pekerjaan yang mudah akan menjadi sulit dan pekerjaan yang sulit akan bertambah sulit.

Saya yakin Anda ingin menjalani tugas-tugas dengan semangat. Anda pasti tahu bahwa jika Anda bersemangat, maka tugas-tugas akan terasa lebih ringan, Anda pun lebih bahagia dan maksimal dalam mengerjakannya.

Lalu bagaimana rahasia efektif untuk meroketkan semangat Anda? Self-coaching adalah salah satu metode yang dapat meroketkan semangat Anda. Apa yang perlu dilakukan dalam aktivitas ini? Cukup mudah. Coba tanyakan secara pribadi: Kegiatan-kegiatan mana saja yang menguras semangat dan kegiatan-kegiatan mana saja yang menambah semangat Anda. Luangkan waktu dan buatlah daftarnya.

Contohnya seperti berikut ini:

Tentunya setiap daftar kegiatan penguras dan

penambah semangat bisa berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Tapi yang pasti, Anda perlu merenungkan dan mendaftarkannya. Jumlahnya juga terserah Anda, bisa 5 atau lebih dari 5.

Setelah mendaftarkannya, lalu renungkan berikut ini:

1. Kegiatan penguras semangat mana yang masih bisa dikurangi baik jumlah atau pun frekuensi waktunya?

2. Kegiatan penambah semangat mana yang masih bisa ditambah baik jumlah atau pun frekuensi waktunya?

3. Adakah butir kegiatan penambah semangat lainnya yang ingin ditambahkan supaya Anda bisa merasa lebih positif?

Nah sekarang, silakan Anda mulai melakukan self-coaching dengan cara yang sudah dipaparkan, and see the miracles!

Andrew Abdi Setiawan adalah pendiri, pimpinan, dan sekaligus coach di Oasis Developing Center. Aktivitas sehari-hari adalah memberikan pelatihan-pelatihan soft skills dan coaching untuk mendukung para pimpinan, pebisnis, manajer dalam mengembangkan kapasitas kepemimpinannya.

Oasis Developing Center adalah pusat pengembangan sumber daya manusia berbasis di kota Surakarta. Saat ini Oasis Developing Center memiliki berbagai aneka layanan pengembangan sumber daya manusia, seperti: asesmen & psikotes, seminar & pelatihan, konseling & coaching, konsultasi HR, dan outbound. Info lebih lanjut, hubungi: 0271-3132626, 0815 7846 0007, BB: 331FD082.

Meroketkan Semangat Anda

Meroketkan Semangat AndaAndrew Abdi SetiawanCoach & Grafolog Oasis Developing Center

4preface

7self development

12event

14people

34event

8 TONG TJI LIFESTYLE Edisi III - 2016 9TONG TJI LIFESTYLEEdisi III - 2016

Tanpa kompromi, tegas, disiplin, dan kokoh dalam pendirian. Begitulah kira-kira di antaranya gambaran tentang sosok Ir Tri

Rismaharini MT. Di tangan wanita kelahiran Kediri 20 November 1961 ini, Surabaya berhasil meraih Adipura pada tahun 2011, 2012, 2013, dan 2014 kategori kota metropolitan.

Sebagai Wali Kota Surabaya periode 2010 - 2015, ibunda Fuad Bernardi dan Tantri Gunarni Saptoadji ini berhasil meraih penghargaan Wali Kota Terbaik Ke-3 versi World Mayor Project, masuk dalam posisi ke-24 dalam 50 Pemimpin Besar Dunia versi Majalah Fortune, meraih Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) 2015, dan seabrek penghargaan lain.

Kecintaan Risma kepada Kota Surabaya dan warganya tak terkirakan. Dia tahu bahwa membangun kota berpenduduk cukup besar

bukan hal mudah. Ada banyak elit dan mafia yang bakal menghadang dan menentangnya, serta menganggap setiap kebijakannya kontroversial.

Namun dia bergeming, ditutupnya lokalisasi Dolly, ditolaknya keinginan sejumlah kalangan untuk membangun jalan tol di tengah kota, dihadapinya mafia tanah yang hendak membangun mal atau hotel yang mengabaikan kepentingan umum. Dia lebih menyayangi taman-taman kota yang teduh, sehingga marah besar ketika sebuah perusahaan ice cream membuat acara pembagian gratis dan warga yang membeludak merusak Taman Bungkul.

Dan ‘’badai’’ yang menerpanya pun semakin kencang. Bahkan pada suatu titik, Risma sempat terlihat tak kuat. Pada suatu kesempatan sebagai bintang tamu dalam acara Mata Najwa, Risma terlihat menangis dan mengungkapkan

Siap Kerja Lebih KerasSiap Kerja Lebih Keras

Tri Rismaharini

COVER STORY

kembali keinginannya untuk mundur dari jabatan wali kota. Namun cintanya kepada kota ini dan warganya membuatnya tetap tegar untuk menyelesaikan tugasnya sebagai wali kota hingga tuntas.

Dan rupanya cintanya berbalas, dengan bukti masyarakat Surabaya tetap memilihnya sebagai wali kota untuk masa jabatan kedua. Dalam pilkada awal Desember 2015 ia telak mengalahkan pasangan pesaing. Namun Risma tidak menyambut kemenangan ini dengan jumawa.

Ia menyatakan berulangkali, pemilihan wali kota bukan sekadar perkara menang atau kalah. Pilihan tersebut menjadi tahapan untuk perkembangan Surabaya yang semakin baik. “Bagi kami ini justru persiapan untuk kerja lebih keras lagi,” katanya.

Kesejahteraan Warga

Bagi Risma, makna menjadi pemimpin adalah untuk kesejahteraan masyarakat yang seluas-luasnya. ‘’Saya selalu memegang hal itu, karena semua hal yang berkait dengan kepemimpinan pasti larinya ke situ,’’ katanya kepada Tong Tji Lifestyle, di Surabaya, baru-baru ini.

Ditambahkannya bahwa dia sudah bersumpah untuk menyejahterakan masyarakat. Dia merasakan bagaimana seandainya dia yang menjadi ‘’anak-anak’’ Surabaya yang tidak beruntung. Itulah sebabnya dia begitu mengidolakan Khalifah Umar bin Khattab yang sangat tekun melayani warganya yang kurang mampu.

Ada banyak elit dan mafia yang bakal menghadang dan menentangnya, serta menganggap setiap kebijakannya kontroversial.

COVER STORY

10 TONG TJI LIFESTYLE Edisi III - 2016 11TONG TJI LIFESTYLEEdisi III - 2016

‘’Saya terinspirasi oleh Sayidina Umar, tentang bagaimana cara memerintah dan merawat warganya. Dia selalu berbuat mulia membantu warga, tegas, dan selalu adil, tidak pandang bulu,’’ tuturnya.

Sikap inilah yang membuat Risma sangat tegas dalam setiap kebijakannya. Risma tidak ingin ada orang lain, termasuk Saptoadji suaminya sendiri, mempengaruhi kebijakan yang dia ambil. Ia kemudian membawanya kepada staf untuk menerjemahkan konsep-konsep kebijakan tersebut, sehingga berangkatnya tetap dalam kerangka peraturan di pemerintahan.

Rumah Warga

Menurut Risma, kota seharusnya menjadi rumah bagi warganya. Mereka harus betah tinggal di kotanya. ‘’Saya ambil contoh Jakarta. Warga Jakarta itu kalau liburan justru pergi ke luar Jakarta. Itu kan tanda kalau mereka tidak betah di kotanya sendiri. Saya tidak mau itu. Saya sedih kalau ada warga Surabaya yang pergi liburan ke luar Surabaya. Makanya saya selalu berusaha ada yang baru di Kota Surabaya, supaya mereka betah,’’ ucapnya.

Kata dia, sebagus apa pun kotanya, orang harus bisa merasakan kota itu memang bagus. Jika sebuah kota berkembang, maka warganya juga harus ikut berkembang. ‘’Kalau warganya tidak ikut berkembang, maka kotanya menjadi milik orang lain’’.

“Makanya saya selalu berusaha ada yang baru

di Kota Surabaya, supaya mereka betah..”

COVER STORY

Sehingga dinamika kota harus diikuti oleh dinamika manusianya. ‘’Karena itu yang membuat saya paling capek adalah bagaimana mendorong warga Surabaya agar mengerti bagaimana konsep pembangunan, bagaimana mereka bergerak mengikuti pembangunan itu. Hal itu yang paling berat buat saya,’’ katanya.

Menurutnya, warga Surabaya itu keras, tetapi kritis, fair dan terbuka terhadap orang lain. ‘’Jadi kita harus bisa dipercaya oleh mereka’’. Oleh karena itulah Risma merasa bertanggung jawab

untuk mempersiapkan dan mengikutsertakan anak-anak muda Surabaya untuk lebih terlibat aktif dalam proses pembangunan kota.

Apalagi saat ini pembangunan infrastruktur utama sudah jalan, transportasi massal juga jalan, sehingga Risma sangat berharap anak-anak Surabaya bisa sejajar dengan anak-anak lain di dunia. ‘’Memang ada yang tanya apa mungkin? Saya memang harus kerja keras untuk itu, jadi bukannya tidak mungkin. Mereka harus terus didorong supaya standar-standarnya terus naik,’’ tambahnya.

Risma berkeinginan anak-anak Surabaya tidak hanya berharap menjadi pegawai negeri sipil (PNS) saja. Dia juga ingin anak-anak itu pintar, namun tidak terbatas dalam intelegensia saja tetapi juga di bidang-bidang lain, misalnya seni. ‘’Kan tidak mungkin Tuhan membuat semua sama. Coba kalau tidak ada yang ahli dalam bidang seni, kan jadi tidak indah,’’ tuturnya. (BG)

COVER STORY

12 TONG TJI LIFESTYLE Edisi III - 2016 13TONG TJI LIFESTYLEEdisi III - 2016

Puteri Indonesia, siapa yang tak kenal dengan ajang pemilihan puteri berbakat yang telah diadakan semenjak tahun 1992 silam ini?

Mulai dari Puteri Indonesia 1992 hingga 2016 kontes kecantikan ini selalu disesaki oleh para gadis-gadis cantik nan berbakat yang menjadi pesertanya. Seleksi yang dilaksanakan pastinya amat ketat karena jebolan dari ajang kecantikan ini akan mewakili Indonesia dalam kegiatan-kegiatan bertaraf internasional. Nah kami ingin mengajak pembaca sekalian untuk ikut merasakan meriahnya suasana makan siang bersama para finalis Puteri Indonesia Jawa Barat 2016 di Tong Tji Tea House Grage City Mall.

Suasana siang itu seketika menjadi ramai dengan kehadiran para finalis Puteri Indonesia Jawa Barat 2016 yang sebelumnya telah mengikuti proses gladi resik untuk mempersiapkan acara final malamnya. Suasana seperti ini rasanya tidak asing terjadi karena pada tahun sebelumnya para finalis Puteri Indonesia Jawa Barat 2015 juga singgah ke Tong Tji Tea House untuk makan malam sebelum acara final.

Reza, salah satu penanggung jawab acara mengatakan bahwa dirinya senang dengan seluruh konsep yang ada di Tong Tji Tea House ini. Tempatnya yang luas dan nyaman sehingga dapat menampung seluruh peserta juga panitia. Laki-laki yang berperawakan kekar ini juga mengungkapkan bahwa dirinya telah menghabiskan empat gelas es teh sekaligus sebelum menyantap nasi goreng yang tersaji di hadapannya.

teh kesukaan para puteri

Pembukaan Tea House CirebonPembukaan Tea House CirebonBersama para finalis Puteri Indonesia Jawa Barat 2016 di

Tong Tji Tea House Grage City Mall.

EVENT

Hal tersebut merupakan bentuk dari ungkapan kepuasan akan rasa teh yang nikmat. Reza juga mengungkapkan bahwa dirinya kagum dengan bentuk kemasan teh Tong Tji yang unik dan berbeda dari kemasan teh lainnya. Laki-laki yang telah bergabung selama satu tahun bersama Mahapatih Budaya ini juga mengungkapkan bahwa pelayanan dari Tong Tji Tea House yang baik dan clean membuatnya mengungkapkan satu kata untuk Tong Tji, yaitu nikmat.

Salah satu finalis perwakilan dari Kabupaten Cirebon mengungkapkan bahwa saat itu bukan kali pertamanya menikmati sajian dari Tong Tji Tea House. Gadis bernama lengkap Intan Ratnasari Adinata ini mengungkapkan bahwa dirinya sudah sering singgah di Tong Tji Tea House. “Menu favorit saya itu nasi goreng, jasmine tea dan milk tea. Saya suka rasa masakannya karena pas. Oh ya ada satu lagi itu mie jawa, porsinya besar dan rasanya enak,” ungkap gadis berperawakan tinggi tersebut.

Gelas-gelas yang ada di atas meja pun sedang mengantre untuk diisi kembali. Waktu makan siang tak terasa hampir berlalu. Seorang gadis berkulit putih yang sedang menikmati nasi goreng dan mendoannya, membalas sapaan, “Hallo selamat siang, saya Evan”. Gadis lulusan Institut Teknologi Bandung dan finalis perwakilan dari Kabupaten Bandung ini mengatakan bahwa dirinya sangat menyukai rasa masakan dari Tong Tji Tea House karena rasanya yang pas, tidak asin dan tidak manis. Bakmoy dan jasmine tea menjadi menu andalannya.

Tak terasa waktu makan siang pun usai. Foto bersama dan penyerahan souvenir sebagai kenang-kenangan oleh Pak David S Rahardja kepada para finalis menjadi akhir dari pertemuan tersebut. Oh iya, tak lupa kami ucapkan selamat untuk Evan Lysandra yang telah berhasil menyandang gelar Putri Indonesia Jawa Barat 2016. (NDA)

EVENT

15TONG TJI LIFESTYLEEdisi III - 201614 TONG TJI LIFESTYLE Edisi III - 2016

PEOPLE

Merry Riana adalah seorang public figure wanita yang saat ini berkarya sebagai pembicara seminar, trainer dan entrepreneur di Indonesia. Prestasinya yang sempat

diliput di The Strait Times pada tanggal 26 Januari 2007 dengan judul ‘She’s Made Her First Million at Just Age 26’ membuat dirinya semakin terkenal, Sekembalinya di Indonesia, wanita yang lahir di Jakarta 29 Mei 1980 ini mendirikan Merry Riana Learning Centre sebagai upayanya untuk meraih mimpi berikutnya. Berikut perbincangan Majalah Tong Tji Lifestyle dengan Merry Riana.

merryRiana

Think Big, Start Small, Move Fast

PEOPLE

Saat ini publik Indonesia mengenal Merry Riana sebagai seorang wanita yang berhasil memperoleh pendapatan satu juta dollar pada usia 26 tahun, apa atau siapa yang pertama-tama menginspirasi Miss Merry untuk mengejar cita-cita tersebut ?

Kalau influence saya dalam berkarir sebenarnya adalah Oprah Winfrey. Karena saya melihat dia adalah tokoh wanita yang awalnya dalam kehidupan sulit namun akhirnya ia bukan hanya berhasil sukses, tapi bisa berbagi inspirasi kepada orang-orang sedunia lewat talk shownya sendiri, lewat acaranya, lewat majalahnya, lewat foundationnya dan sebagainya. Dan saya merasa terinsiprasi dengan Oprah Winfrey untuk berbagi dan bisa memberikan dampak positif apa pun mediumnya. Jadi kalau Anda lihat, karya saya di Indonesia bukan hanya sebagai seorang pembicara, tapi juga saya lakukan melalui radio show saya, The Merry Riana Show, melalui Merry Riana Campus Ambasador, lewat buku, lewat film tentang Merry Riana yang akan diangkat di layar lebar dalam waktu dekat, dan melalui media TV

Apa filosofi dan arti sukses bagi Anda ?

Saya selalu memiliki filosofi; Think Big-Start Small-Move Fast, dan menurut saya hal itulah yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan kita. Jadi kita bukan hanya harus berani bermimpi besar tapi kita juga harus mau mulai dari hal yang kecil. Tidak menjadi masalah bila kita memulai dari hal yang kecil asalkan kita mau bergerak dengan cepat dan jangan terlalu banyak menimbang-nimbang, karena there is no perfect timing- there is no perfect moment. So think big-start small-move fast dan itu saya terapkan dalam kehidupan saya sehari-hari. Karena, saya percaya apa pun profesi kita dan apa pun juga bisnisnya asalkan kita lakukan dengan sungguh-sungguh pasti akan ada jalannya. Kita harus berani bermimpi besar achieve the imposible.

Dan yang kedua, kita juga harus berani berlapang dada untuk memulai sesuatu dari yang kecil, sesuatu yang sederhana asalkan dikerjakan saat ini juga daripada hanya berencana tapi tidak melakukan apa-apa.

Dan yang ketiga, move fast, karena dengan kita terus bergerak lebih banyak lagi kesempatan yang akan kita dapatkan. Dengan kita bergerak akan lebih banyak lagi orang yang kita temui, networking, dan siapa tahu orang-orang yang kita temui itulah yang bisa membantu mempercepat kesuksesan kita.

“..there is no perfect timing- there is no perfect moment. So think big-start

small-move fast..”

16 TONG TJI LIFESTYLE Edisi III - 2016 17TONG TJI LIFESTYLEEdisi III - 2016

PEOPLE

Kesulitan apa saja yang Anda hadapi dalam mengejar cita-cita tersebut ? Dan bagaimana menghadapinya ?

Pada tahun 1998, kondisi pasca kerusuhan membuat saya harus melanjutkan pendidikan di Singapura, di Nanyang Technological University. Karena alasan keamanan, saya menjadi satu dari sekian banyak mahasiswa Indonesia yang mendadak membuat manuver perpindahan dari dalam negeri ke Singapura yang notabene berbiaya lebih murah dari Amerika Serikat atau Eropa, dan mendapatkan bantuan kredit dari bank pemerintah Singapura pula.

Kondisi saya saat itu lekat dengan keprihatinan. Saya melewatkan hari-hari yang penuh dengan perjuangan karena saya harus berakrobat dengan uang yang sangat terbatas, 10 dolar seminggu, untuk memenuhi kebutuhan makan saya. Sejumlah akal-akalan yang mengharukan pun saya lakukan selama

setahun pertama agar bisa makan dan minum dengan kenyang, seperti minum air keran dan makan hanya roti tawar dan mie instan.

Dalam situasi sulit itu saya kemudian melayangkan visi yang sangat kritis ke depan. Bagaimana masa depan saya? Bagaimana saya akan memapankan diri saya jika setelah bekerja gaji saya tersedot untuk membayar hutang pendidikan? Bagaimana saya bisa membahagiakan orangtua saya jika waktu saya akan habis digunakan untuk bekerja keras guna membayar cicilan hutang?

Kondisi itu kemudian memacu saya untuk berpikir keras, bekerja keras, mencari jalan untuk mencapai harapan saya yang terbesar: yakni menuju kebebasan finansial di usia 30 tahun. Saya mencoba beberapa pekerjaan, mulai dari penyebar brosur biro jodoh, bekerja di florist sampai jadi pelayan hotel. Ketika tabungan sudah dimiliki, saya juga mencoba beberapa bisnis. Mulai dari

PEOPLE

mencoba mengembangkan bisnis MLM sampai jual beli saham. Beberapa bisnis yang saya coba, gagal.

Sampai akhirnya saya memilih bidang financial consultant. Pilihan ini pada akhirnya membawa saya pada sebuah pertarungan yang sangat hebat sekaligus cocok untuk karakter saya yang pantang menyerah dan komit pada tujuan. Dalam usia 26 tahun saya telah berhasil mendapatkan penghasilan 1 juta dolar Singapura. Sebuah pencapaian mengagumkan. Saya sudah berhasil mencapai kebebasan finansial sebelum usia saya mencapai 30 tahun. Atas keberhasilan saya mencapai jumlah klien yang fantastis, saya kini memimpin Merry Riana Organization, sebuah organisasi financial consultant yang diperkuat oleh 50 profesional muda yang penuh semangat.

Setelah berhasil di luar negeri, mengapa kembali ke Indonesia ?

Tahun lalu, sebuah keputusan besar telah saya buat sebagai ekspresi nyata dari semangat untuk terus menyebarkan kebaikan. Saya dan suami, Alva, akan lebih banyak tinggal di Indonesia dan berkarya di negeri tercinta. Saya akan mengembangkan kesempatan untuk sebanyak mungkin bisa berbicara di hadapan kawula muda dan mendorong mereka untuk meraih sukses sejak muda. Saya juga tengah menggodok beberapa rencana untuk bisa berkarya di Indonesia.

Saya berbahagia karena ada begitu banyak orang dan institusi yang bersedia membantu, bekerja sama untuk menciptakan hal-hal yang baik. Semoga rencana positif untuk berkarya di Indonesia akan terus terbina dan mewujud menjadi sesuatu yang bermakna.

Pesan Anda untuk generasi muda apa ?

Milikilah visi yang luar biasa dan beranilah untuk bermimpi besar, karena inilah yang menjadi titik awal keberhasilan saya. Formula sukses pribadi saya yang utama: Vision-Action-Passion (Visi-Tindakan-Hasrat). Pada dasarnya, ini adalah proses tiga langkah yang dimulai dengan memiliki Visi, yang adalah untuk mengetahui apakah tujuan kita. Berikutnya, kita akan harus berkomitmen untuk mengambil Tindakan yang akan membawa kita lebih dekat dengan tercapainya Visi tersebut. Akhirnya, kita harus memiliki Hasrat untuk menikmati seluruh prosesnya meskipun banyak rintangan dan kegagalan yang akan kita alami. Ketiga langkah ini, ditambah dengan kerja keras, telah memungkinkan saya untuk mencapai impian dan keberhasilan hari ini.

Demikian pembicaraan dengan Merry Riana. Ia sangat menghargai Majalah TongTji Lifestyle yang memuat artikel tentang dirinya. Jadi, Merry Riana berniat membagikan bukunya ‘Dare to Dream Big’ secara GRATIS kepada para pembaca Majalah TongTji Life Style. Untuk mendapatkan buku tersebut, cukup mengunjungi website MerryRiana.com. Semoga terinspirasi. (WT)

18 TONG TJI LIFESTYLE Edisi III - 2016 19TONG TJI LIFESTYLEEdisi III - 2016

PEOPLE

najwanajwashihabIngin terus menginspirasi

PEOPLE

Nama Najwa Shihab mulai banyak dikenal publik ketika meliput langsung bencana tsunami di Aceh 11 tahun lalu. Liputan

langsung saat musibah itu mendera tanah serambi Mekkah mengundang banyak empati masyarakat di tanah air hingga dunia internasional. Karirnya di dunia jurnalistik pun semakin meroket. Hingga saat ini, Wakil Pemimpin Redaksi Metro TV itu mempunyai program talk show bertajuk Mata Najwa.

Tim Majalah Tong Tji Lifestyle berkesempatan menyambangi kantor redaksi Metro TV di bilangan Kedoya, Jakarta Barat. Siang itu, Nana, begitu Najwa Shihab akrab disapa, begitu antusias menerima kedatangan tim. “Saya penggemar Tong Tji lho, beneran. Dari dulu sekeluarga, kalau nggak Tong Tji nggak minum teh, nggak bisa minum yang lain,” tuturnya.

Tahun ini, Najwa Shihab memasuki usia ke-15 tahun dalam dunia jurnalistik. Sebagai jebolan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Nana semula tak berniat menjadi jurnalis. Cita-cita menjadi pengacara atau hakim pun kandas setelah Nana berkenalan dengan dunia jurnalistik saat magang di RCTI.

“Saat itu saya merasa menemukan dunia saya di jurnalistik, khususnya TV,” ujar wanita yang lahir di Makassar, 16 September 1977 ini. Paska memutuskan ganti haluan, Nana melayangkan

surat lamaran ke redaksi Metro TV pada Agustus tahun 2000. Kala itu, Metro TV baru saja mengudara dan Nana menjadi reporter pertama yang diterima. “Berarti tahun ini tepat 15 tahun saya di Metro TV sejak jadi reporter pemula hingga sekarang jadi Wapemred” ungkapnya.

Ia pun menceritakan perjalanan karir jurnalistik-nya hingga lahirlah program talkshow Mata Najwa. Atas dedikasinya sebagai jurnalis yang menyajikan tayangan bermutu, Nana memperoleh penghargaan beasiswa Australian Leadership Award dan Allison Sudradjat Award dari Pemerintah Australia untuk melanjutkan pendidikan pasca sarjana bidang hukum di Universitas Melbourne, Australia pada tahun 2008.

Awalnya Kikuk

Sepulang dari negeri Kanguru tahun 2009, Nana ditawari untuk memandu program talkshow dengan embel-embel namanya. “Awalnya ada keraguan, sempat nervous, deg-degan punya program dengan embel-embel nama sendiri. Ada rasa kikuk, khawatir kalau acara nggak berhasil,’’ tuturnya. Namun keraguan itu berhasil ditepis. Menurutnya, suatu kebanggaan tersendiri mempunyai program acara televisi dengan

“Awalnya ada keraguan, sempat nervous, deg-degan punya program dengan embel-embel nama sendiri. Ada rasa kikuk, khawatir kalau acara nggak berhasil’’

20 TONG TJI LIFESTYLE Edisi III - 2016 21TONG TJI LIFESTYLEEdisi III - 2016

PEOPLE

karakter yang melekat pada dirinya. Kesempatan besar itu belum tentu dapat dimiliki semua jurnalis televisi. Akhirnya, tahun 2009, Mata Najwa mulai tayang.

Nana mengakui pada masa-masa awal tayangan Mata Najwa masih terus mencari format yang sesuai. Fokusnya, menjadikannya tayangan dengan ciri khas tersendiri. Kini, memasuki tahun keenam, Mata Najwa mantap dengan platform talkshow yang mengawal isu-isu politik, hukum, dan juga kemanusiaan.

‘’Alhamdulillah sampai titik ini Mata Najwa dua kali berturut-turut jadi talkshow terbaik KPI (Komisi Penyiaran Indonesia). Survei kualitatif KPI juga menempatkan Mata Najwa sebagai talkshow inspiratif dan berbagai penghargaan luar negeri juga jadi suntikan semangat buat kami bahwa

alhamdulillah Mata Najwa membawa dampak dan pengaruh pada masyarakat,” imbuhnya. Bahkan, kini ada tambahan program Mata Najwa on Stage yang tayang live dari daerah-daerah atau kampus.

Meramu Isu

Bagaimana redaksi Mata Najwa meramu isu? Tentu saja ini bukan tugas Nana semata. Pemilihan isu bisa berasal dari mana saja, permintaan pemirsa, social media, atau bahkan dari tim riset internal. Semua dibahas dalam rapat redaksi. Tapi keputusan akhir soal isu ada di rapat redaksi dan Nana selaku program owner. Seringkali, tayangan Mata Najwa akan disesuaikan dengan isu yang tengah berkembang atau peringatan hari tertentu. Misalnya pada 28 Oktober lalu, Mata Najwa mengangkat topik semangat 28 yang mengangkat kiprah para kaum muda.

Nana menegaskan ketertarikannya pada isu politik dan hukum membuat Mata Najwa tak lepas dari liputan kedua isu tersebut. Mata Najwa pun turut mengawal isu pembentukan panitia seleksi pimpinan KPK. Di panggung Mata Najwa, Nana seringkali membuat narasumber tak bisa menghindar dengan pertanyaan yang dicecarkannya. Namun, ia mengaku tak ada tamu Mata Najwa yang memprotes ciri khasnya menghujani pertanyaan tajam bertubi-tubi.

“Prinsip saya nggak pernah mau menjebak narasumber. Kalau datang ke Mata Najwa mereka sudah tahu jelas kapasitasnya sebagai apa dan membicarakan apa. Tapi memang pertanyaan tidak pernah saya bocorkan. Toh saya bertanya mengalir sesuai jawaban narasumber, itu lebih menarik,” ungkapnya.

Namun, isu-isu humanis yang diangkat Mata Najwa justru memberikan kesan mendalam. Misalnya, ketika menghadirkan korban-korban salah tangkap aparat hukum, ketabahan orang tua memaafkan pembunuh anaknya seperti kasus Ade Sara, ibu rumah tangga yang tertular HIV Aids, atau betapa patah hatinya Mantan Presiden Habibie ditinggal ibu Ainun berpulang. “Itu selalu menguras emosi,” ujarnya.

Nana berharap ke depan Mata Najwa akan tetap menjadi tayangan yang menginspirasi, dan memberi dampak pada sikap masyarakat.

..tak ada tamu Mata Najwa yang memprotes ciri khasnya menghujani

pertanyaan tajam bertubi-tubi.

PEOPLE

Hal inilah yang menurutnya menjadi beban dan tanggungjawab besar yang harus dipikulnya. Dengan jam tayang di jam dengan rating tinggi, dua kali seminggu maka peluang untuk mempengaruhi masyarakat kian besar. Di sisi karir struktural, Nana tidak ambisius. Baginya sebagai jurnalis posisi puncak di struktural bukanlah tujuan utama. “Karena toh saat rapat redaksi semua punya suara yang sama, egaliter,” cetusnya.

Mencintai Buku

Tumbuh sebagai anak kedua dari lima bersaudara, Najwa Shihab kecil didorong untuk selalu mengedepankan pendidikan. Ayahnya, Quraish Shihab dan ibunda Fatmawati Assegaf pun tak pernah membedakan prioritas untuk anak-anaknya. Nana mempunyai seorang saudara laki-laki dan tiga orang perempuan.

“Walaupun banyak anak perempuan saya ingat Abi selalu marah kapan pun orang merasa wah kok anak laki-laki cuma satu dibanding perempuan. Abi dan saya percaya anak perempuan sama berharganya dengan anak laki-laki. Jadi tidak pernah ada pembeda,” tandasnya. Nana selalu mengenang kehangatan dalam keluarganya yang demokratis. Satu kenangan yang tak pernah terlupa adalah jalan-jalan rutin ke toko buku dan memborong buku. Disinilah sang ayah menanamkan kecintaan terhadap buku sedari kecil. “Saya sampai punya perpustakaan kecil

di rumah untuk teman dan tetangga yang mau baca,” tuturnya.

Soal pendidikan, ayah dan ibu Nana adalah pendukung terbesar. Apa pun keputusannya, jika itu untuk pendidikan maka akan didukung habis-habisan. Contohnya, kala Nana mendapat kesempatan untuk mengikuti program America Field Service (AFS), yaitu program pertukaran pelajar ke Amerika Serikat. Banyak keluarga besar yang menentang, tapi sang ayah dan ibu yakin putrinya bisa menjaga diri selama pendidikan.

“Saya ingat seluruh keluarga besar keberatan, wah anak perempuan masih gadis pergi ke AS sendirian, ada penolakan dari keluarga besar tapi justru abi dan ibu saya untuk pendidikan silahkan jalan, nomor satu. Saya tidak pernah merasa dinomorduakan dan dilarang kalau tujuannya untuk pendidikan. Karena abi berasal dari keluarga pendidik, ayahnya juga pendidik,” ungkapnya.

Bagi Nana, Abi Quraish Shihab adalah sosok panutan yang harus diteladani. Sebagai seorang penulis, sang ayah sangat produktif. “Setiap hari seusai shalat subuh abi selalu duduk di depan komputer, mengetik. Itu yang selalu saya kagumi. Ketekunan itu yang saya pelajari dari ayah,” tuturnya.

Satu kenangan yang tak pernah terlupa adalah jalan-jalan rutin ke toko buku dan memborong buku.

22 TONG TJI LIFESTYLE Edisi III - 2016 23TONG TJI LIFESTYLEEdisi III - 2016

PEOPLE

Bermacam Lomba

Najwa kecil adalah sosok yang amat pemalu. Namun, karena sifatnya itu sang ibu Fatmawati Assegaf justru rajin mendorongnya mengikuti berbagai macam lomba. Ibunda berniat mendidik Nana agar mengalahkan sifat pemalunya dengan berani tampil. Hasilnya, sifat pemalu itu terkikis sedikit demi sedikit. Percaya dirinya pun mulai tumbuh dan semakin tebal.

“Mama setiap ada lomba baik di sekolah, RT, mesjid, pasti saya disuruh ikut. Saya sempat menang lho lomba baca puisi tingkat nasional waktu SD,” kenangnya. Selain menumbuhkan kepercayaan diri Nana, ibunda juga mendorong agar ia selalu aktif berorganisasi. Mulai dari SMP, Nana sudah menjabat sebagai Ketua OSIS. Kemudian, aktif menjadi paskibraka saat SMA, dan menjabat sebagai deputi sekjen ALSA (ASEAN Law Student’s Association) di bangku kuliah.

“Jadi pengalaman dari kecil diminta untuk tidak malu dan ragu tampil di depan umum, aktif di organisasi, itu kemudian menjadi bekal bagaimana saya di dunia kerja. Itu bekal utama saya dan semua karena peran orang tua yang mendukung,” tuturnya.

Nana bersyukur dididik oleh orangtuanya untuk selalu punya target, ambisi yang ingin diraih. Hal inilah yang menjadi perhatiannya sebagai

sosok seorang wanita. ‘’Saya concern kalau ada anak perempuan yang dianggap nggak perlu terlalu menonjol, itu justru membatasi. Agak mengkhawatirkan kalau mereka nggak punya ambisi dan menganggap ambisi itu sesuatu yang salah,” tegasnya.

Menurutnya, tidaklah salah dan berlebihan jika perempuan mempunyai ambisi untuk dikejar. “Saya dididik nggak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan, harus sama-sama punya strong passion. Kalau pingin sesuatu go for it, dikejar, itu memotivasi terus sekarang,” ujarnya.

Rasa Bersalah

Usai menjalani pertukaran pelajar di AS, Nana berhasil masuk Fakultas Hukum UI melalui jalur PMDK. Di kampus kuning itu, Nana bertemu Ibrahim Sjarief Assegaf, seniornya di Fakultas Hukum. Ibrahim adalah pemuda asal Solo keturunan Arab. Sosok Ibrahim langsung menyita perhatiannya. Mereka saling jatuh cinta. Intensitas obrolan antara keduanya membuat Nana merasa banyak kecocokan dan persamaan di antara mereka. Antara lain keduanya sama-sama pernah ikut pertukaran pelajar di Amerika. Setelah enam bulan melakukan taaruf atau pendekatan, keduanya meminta restu orangtua untuk melangkah ke pelaminan.

Agak mengkhawatirkan kalau mereka nggak punya ambisi dan menganggap ambisi itu sesuatu yang salah,

PEOPLE

Keputusan Nana berani menikah muda berkaca pada kakaknya yang juga menikah di usia 19 tahun. Adapun Nana saat itu sudah berusia 20 tahun. Baik ayah maupun ibu pun tak menghalangi hubungan mereka menuju mahligai rumah tangga. Nana diberi syarat untuk tetap menyelesaikan kuliah meski sudah menikah.

Akhirnya, Nana dan Ibrahim yang kini berprofesi sebagai pengacara menikah di Solo tahun 1997. Seluruh prosesi upacara pernikahan dilakukan dengan adat Surakarta. Namun, acara midodareni dilakukan dengan adat Bugis yang dinamakan malam mapacing. Setelah menikah, Nana dan suami tak langsung memperoleh buah hati. Baru pada tahun 2001, lahirlah anak pertama laki-laki Izzat Assegaf.

Di tengah kesibukannya sebagai jurnalis, Nana tak menampik ada perasaan bersalah kala harus meninggalkan rumah untuk tugas. “Struggle, saya nggak mau bohong semua smooth, tapi saya juga nggak mau lebay bilang saya hebat dibanding ibu yang lain. Saya yakin dilema ibu bekerja dialami oleh semua orang, nggak peduli karirnya apa, apa di jurnalistik atau bidang lain,” ungkapnya.

Nana merasa beruntung mempunyai support system dalam hal pengasuhan anak. Jarak antara rumahnya dan rumah kedua orang tua yang cukup dekat sangat membantu Nana untuk

menitipkan sang buah hati. Sebagai kompensasi karena harus menyambi tugas sebagai wanita karir, Nana berkomitmen memberikan yang terbaik bagi Izzat. Ketika Izzat masih bayi, Nana bersikukuh memberikan hak ASI kepada Izzat hingga usianya 2 tahun.

“Itu satu-satunya hal yang nggak bisa digantikan orang lain, hanya saya ibunya yang bisa,” ujarnya penuh haru. Perjuangannya memberikan ASI pun tak bisa diremehkan. Nana yang sering mendapat tugas liputan di lapangan harus bolak balik ke kamar mandi memerah ASI. Tiap saat termos es selalu ditentengnya untuk menyimpan ASI agar tak basi.

“Saya sempat diledek tukang es sama teman-teman. Tapi itu seru. Waktu itu kan nggak semudah sekarang yang banyak ruang menyusui, perangkat pompa dan penyimpan ASI,” kenangnya. Kini, setelah putra semata wayangnya beranjak remaja, kompensasi rasa bersalah pun diwujudkan berbeda. Nana mengaku harus melakukan pendekatan lebih pada putra ABGnya.

“Tantangannya beda-beda, sekarang saya yang harus reach out,” ungkapnya. Maka, ketika waktu libur tiba pada Sabtu Minggu, itulah hari untuk keluarga. Kegiatannya pun tak jauh dari jalan-jalan, makan di luar, ke rumah orang tua atau kerabat, atau sekadar bersantai di rumah.”Suami saya suka masak, jadi kami kadang hanya di rumah sambil memasak,” ucapnya.

Nana mengaku di era saat ini, gadget menjadi penolong untuk mendekatkan yang jauh. Kala tak ada di samping Izzat, Nana kerap menggunakan teknologi seperti skype atau facetime untuk ngobrol dengan sang anak. Atau urusan mengerjakan PR pun bisa melalui email. “Jadi saya koreksi PR Izzat via email, ini lebih efektif,” tambahnya. Meski terus didera dilema menjadi ibu bekerja, Nana tetap ingin menjalankan profesi sebaik mungkin. “Karena bekerja kan tidak hanya soal mencari nafkah, tetapi juga aktualisasi diri,” katanya. (TK)

24 TONG TJI LIFESTYLE Edisi III - 2016 25TONG TJI LIFESTYLEEdisi III - 2016

FASHION

Batik adalah dunia bagi perempuan kelahiran Semarang, 14 Februari 1994, ini. Tekun mendalami

batik dan menjualnya secara online sejak semester III di Universitas Multimedia Nusantara, Serpong Tangerang, ia meraih sukses di usia muda. Namun, kesuksesan itu tak lantas membuat dia lupa pada sesama. Dea Valencia berbagi kepada para penyandang disabilitas dengan mengajak mereka mewujudkan kehidupan yang lebih baik dengan bekerja.

Raut cerah tergambar dari wajah Sri, 38 tahun, yang tengah menggambar sebuah pola di atas kain. Keterbatasan fisik tak menghalangi perempuan kelahiran Indramayu, Jawa Barat, ini untuk bekerja di Batik Kultur,

v a l e n c i a

batik dan kemanusiaan

FASHION

merek dagang batik Dea Valencia. Setiap hari, di toko yang menjadi basis produksi sekaligus butik Batik Kultur di kawasan Gombel Lama, Semarang, itu ia bekerja bersama 70-an karyawan lain.

Separuh dari jumlah pekerja adalah para penyandang disabilitas. Ada pekerja yang tak memiliki tangan, ada pula yang tak bisa berjalan karena kaki yang lumpuh atau diamputasi. Semua itu bukan halangan bagi mereka untuk bekerja. Mereka melakukan aktivitas sesuai seperti lazimnya para pekerja lain yang bekerja sehari-hari: ada yang menjahit, memotong kain, melipat baju, mengepak barang pesanan pembeli. Sri, yang sudah tiga tahun

bekerja di Batik Kultur, merasakan kehidupannya menjadi lebih baik dibandingkan ketika hidup di

desa.

Sebelum bisa hidup mandiri seperti sekarang, hingga usia 35 tahun hidupnya ia habiskan di desa dan sangat jarang keluar dari

rumah. Maklum, karena selain memiliki tubuh “mini”, ia tak bisa berjalan sempurna sehingga

membutuhkan alat bantu kursi roda ketika ingin berpindah tempat. “Saya baru pergi jauh, melihat laut, dan sirkus setelah bekerja di sini. Diajak jalan-jalan bersama teman-teman lain,” kata Sri. Dalam sebulan, sedikitnya ia bisa menyelesaikan 60 motif batik.

Selain Sri, ada pula sosok seperti Cecep dan Prayit, dua pria berusia 30-an tahun yang mulai bekerja beberapa bulan belakangan ini. Bahkan, Cecep pada mulanya mengetahui orang yang memiliki keterbatasan fisik seperti dirinya dapat bekerja di Batik Kultur dari televisi. Ketika itu, ia melihat profil Dea di sebuah acara talkshow. Setelah melihat tayangan tersebut, pada bulan Agustus 2015, Cecep nekat pergi ke Semarang untuk mencari alamat Batik Kultur.

“Dari televisi saya tahu kalau banyak orang seperti saya yang bekerja di toko Mbak Dea. Tanpa pikir panjang saya langsung menuju Semarang dan waktu itu saya yakin bisa bekerja di sini,” kata pria asal Tasikmalaya, Jawa barat, ini, yang tak bisa berjalan sempurna.

Dan, takdir pun mempertemukan dirinya dengan tempat di mana ia sekarang bekerja. Ia nekat menaiki bus menuju Terminal

Terboyo lalu menggunakan jasa ojek menuju ke Gombel Lama. Tepat pada 17 Agustus 2015, ia mulai bekerja di toko yang juga menjadi tempat tinggal Dea Valencia. Sementara Prayit adalah pria kelahiran Demak yang tak memiliki tangan karena sebuah kecelakaan ketika dirinya menjadi tukang. “Waktu saya pulang, orang-orang di desa tidak percaya kalau saya di Semarang bekerja sebagai penjahit. Saya lalu menunjukkan kemampuan menjahit dan akhirnya mereka percaya saya di Semarang bekerja, bukan mengemis,” kata dia.

***

SEJAK usia 16 tahun, Dea sudah memiliki ketertarikan terhadap pola batik. Namun, ketidakmampuannya membeli batik sendiri membuatnya memutar otak. Peraih penghargaan Wirausaha Muda Kreatif Mandiri Jawa Tengah 2014 oleh Bank Mandiri ini lantas membuka- buka kembali lemari, dan menemukan batik- batik lawas yang tak sesuai lagi, mulai rusak, atau tak cukup lagi dipakai. Batik- batik itu dibentangkannya lalu dipotong-potong. Ia mulai menggunting sesuai pola yang ia sukai dan membordirnya. Ia ciptakan pakaian dengan hiasan batik lawas berbordir tadi.

Dea

26 TONG TJI LIFESTYLE Edisi III - 2016

FASHION

“Ini pakai batik lawas yang udah lama disimpan di lemari, misalnya. Kan sering rusak, entah dimakan ngengat ataupun bolong. Ya, nggak bisa disimpan lagi, kan? Makanya itu saya gunting-gunting, misalnya, bunga-bunganya. Nah dari situ saya bordir dan digabung dengan kain lain,” ungkap Dea yang hanya menggunakan media sosial Facebook untuk berjualan.

Ternyata dari pola-pola itu terbentuklah pakaian baru. Inilah cikal- bakal Batik Kultur. Pada awal produksi, Dea hanya membuat 20 potong pakaian. Kini, sedikitnya terdapat 800 potong Batik Kultur yang dipasarkan per bulannya dengan kisaran harga Rp 275.000 hingga lebih dari Rp 1 juta. Ia mengakui jika mengandalkan Facebook sebagai sarana utama untuk menjual batik. Dea menyebut jika toko yang berdiri sejak Agustus 2015 itu hanyalah “pendukung” penjualan secara keseluruhan. Sementara laman Facebook yang ia miliki telah ia gunakan sebagai media berjualan sejak 2011.

Ya, semula bisnis batik Dea menggunakan profil Facebook sebagai sarana memasarkan produknya kepada para pelanggan. “Penjualan Batik Kultur 95 persennya berasal dari Facebook,” ungkap Dea. Ia pernah membuat laman khusus penjualan di mana pembeli dapat memilih produk lalu meng-klik pilihan pembayaran. Namun, itu tak bertahan lama karena pembeli pada akhirnya tetap memilih Facebook karena lebih interaktif. Di media sosial tersebut, Dea dan calon pembeli tidak sekadar bertransaksi, tapi membangun komunikasi. Tanya-jawab seputar kain dan batik, termasuk harga dan model jahitan sering terbangun sebelum pembeli memutuskan memesan produk.

***

Para pelanggan Batik Kultur rela menunggu berbulan-bulan lamanya untuk menunggu pesanan batiknya jadi. Ya, demi sepotong baju batik, mereka rela antre karena pesanan acap melebihi kapasitas produksi. Dea menyebut hal itu terjadi dikarenakan dirinya memberi perhatian lebih kepada para pelanggan dengan menjawab berbagai pertanyaan yang mereka lontarkan seputar kain dan batik yang akan dibeli. Pelanggan dapat menanyakan

27TONG TJI LIFESTYLEEdisi II September - November 2015

FASHION

berbagai hal terkait baju dan batik lewat kolom komentar maupun kotak pesan. Tak hanya berasal dari berbagai pelosok Tanah Air, mereka berasal dari sejumlah negara, seperti Amerika, Kanada, Tokyo, dan Norwegia.

“Sasaran penjualan kami adalah pelanggan sekitar umur 25 tahun. Selain dapat berkonsultasi, pembeli juga kami berikan garansi revisi secara gratis. Kalau bajunya ada yang kurang pas saat dipakai, bisa dikirim ulang dan akan kami revisi,” kata dia. Di samping itu, Dea mengakui bahwa konsumen Indonesia sangat menginginkan komunikasi dan hubungan dengan penjual. “Konsumen Indonesia itu sangat gemar curhat, dan kita sebagai penjual harus mendengarkannya dengan sabar.”

Berbagai motif batik menjadi andalan dan paling banyak dicari oleh pelanggan di antaranya adalah batik lawasan, putri Jawa, dan gambar kucing. Tak cuma itu, ia juga tak lelah berinovasi dan menghasilkan berbagai motif baru, termasuk mengadopsi kebudayaan Barat. Motif seperti dongeng dari Eropa dan putri Tiongkok adalah hasil adaptasi tersebut. Semua batik dilakukan dengan proses tulis, bukan cap atau print.

Ketika banyak perancang busana melakukan pameran atau peragaan busana di berbagai acara, Dea memilih untuk tidak melakukan hal yang sama. Baginya, ketenaran bukan orientasi utama dari

usahanya. Ia lebih memilih untuk berinovasi dan memperbarui motif dan model baju batik baru setiap 2-3 bulan sekali.

Dea adalah seorang pekerja keras. Setiap hari, ia kerap masih bekerja ketika semua orang di rumahnya sudah terlelap. Lantas, energi apa yang membuat Dea terus berpijar? Ia mengatakan, sang ibu, yakni Arijani Utoyo, adalah satu sosok yang mendorongnya untuk terus berkembang. Sang ibu tidak pernah lelah untuk mendorongnya berkarya. “Ibu adalah partner bagi saya, walaupun kami sering bertengkar karena persoalan kecil,” kelakarnya.

Selain sang ibu, Dea juga merasa memiliki tanggung jawab terhadap para pekerjanya, yang sebagian merupakan penyandang disabilitas itu. Ia mengaku kerap bingung ketika di awal ada pekerja baru yang memiliki keterbatasan tersebut. “Coba bayangkan, dengan keterbatasan itu, mereka mau kerja apa?” ujarnya. Akan tetapi, ia yakin apa yang mereka alami tak menjadi penghalang untuk berusaha memiliki kehidupan yang lebih baik. Itu terbukti dengan ketekunan mereka yang berbuah kemandirian. Dea ingin mereka terus menatap kehidupan secara optimistis lewat bekerja keras.

“Saya merasa memiliki tanggung jawab kalau melihat mereka dan selalu terpacu untuk tidak boleh gagal. Dan, berhenti berusaha bukanlah pilihan,” kata Dea. (DZ)

29TONG TJI LIFESTYLEEdisi III - 201628 TONG TJI LIFESTYLE Edisi III - 2016

Awalnya adalah sekadar keaktifan Sari Dewi Wangsawijaya ikut di grup kuliner. Sampai kemudian Nelly, temannya di Surabaya

memposting foto penjual pangsit yang sudah tua. Sari kemudian mengirim uang Rp 500 ribu ke temannya, untuk membeli pangsit itu dan dikirim ke rumah yatim piatu.

Temannya kemudian menyadari ternyata ada orang yang bisa membantu orang lain dengan cara yang berbeda. Sebab biasanya jika ingin membantu, harus datang ke tempat itu, membeli langsung meskipun biasanya tidak dalam jumlah banyak. ‘’Tetapi dengan caraku ini ternyata bisa membantu dari mana pun dengan jumlah dana yang banyak, ‘’ kata Sari, yang meraih Bachelor of Business di University of Technology Sydney, Australia.

Dia mengungkapkan, dari dulu merasa dirinya harus membantu orang, terutama yang sudah jompo. ‘’Aku mungkin gak kuat membantu tenaga, aku punya ide-ide, yang kemudian banyak donatur membantu merealisasikan ide membantu orang,’’ katanya.

Nelly kemudian mengajak Sari untuk mengembangkan cara membantu dari jarak jauh ini. Inilah cikal bakal kelahiran Kuliner Kasih, sebuah wadah yang memiliki misi dan visi hendak mendukung dan menyejahterakan para lansia (minimal 65 tahun ke atas) yang bekerja di sektor

INSPIRATION INSPIRATION

pangan dan nonpangan dengan memberikan apresiasi terhadap usaha mereka.

Ketika diposting ternyata responsnya luar biasa. ‘’Hari pertama langsung banyak follower dan banyak yang nitip uang supaya aku bantu beli ke orang-orang lansia yang berjualan,’’ kata pemilik bakery yang tinggal di Jl Jenderal Sudirman No 29 Tegal ini.

Kemudian Sari mencari cara agar uang yang diamanatkan bisa dilaporkan secara terbuka. ‘’Laporan transparan justru membuat aku ringan dan memudahkan. Tidak pakai manipulasi, sehingga sesuai saja dengan yang ada di rekening. Donatur tinggal cek saja laporan keuangan,’’ katanya. Dengan modal bisa dipercaya itulah kemudian banyak orang yang ikut.

Dalam lima bulan (sejak Agustus 2015) sudah ada 33 followers Facebookv, dan sudah membantu sebanyak 750 orang. Aktivitas ini dijalankan pengurus (admin) Astrid Subroto, Nellyana Hartono, Priska Nasari, Sari Dewi Wangsawijaya, Vanesha, Velany, Fera Jill Wijaya, dan Junius Setiawan.

Apakah aktivitas membantu orang lain itu tidak mengganggu bisnis? Sari tersenyum mendengar pertanyaan ini. ‘’Aku merasa aku sudah cukup secara materi. Justru aku merasa kaya dengan membantu orang lain. Duit bisa dicari, tetapi membantu orang lain adalah once in a life time,’’ tutur wanita 31 tahun ini.

Bagi yang berminat menjadi relawan bisa terjun langsung di lapangan jika melihat di postingan Kuliner Kasih masih ada yang belum tercover dan kebetulan itu ada di kota calon relawan, maka bisa lanjut tanya ke admin tentang prosedur jadi relawan.

‘’Target 65 tahun ke atas tapi harus yang masih kerja buat cari nafkah dan tidak mengemis. Itu yang kita bidik. Jika ada target di manapun, ketemu di jalan lagi gendong sayuran lalu difoto dan diminta KTP. Kami akan turunkan tim survei untuk mengecek ke alamat dan tetangga,’’ kata Sari.

Setelah di-acc admin bisa langsung menyalurkan bantuannya dengan uang sendiri dahulu. Setelah selesai dan semua prosedur cover sudah benar, maka seluruh biaya akan diganti oleh dana Kuliner Kasih, dan peran relawan disini sebagai perpanjangan tangan Kuliner Kasih untuk mencapai target dengan cara setransparan mungkin.

Jika tidak bisa mencari target atau jadi relawan Anda bisa berpartisipasi dengan donasi seikhlasnya ke rekening Kuliner Kasih : 3600 208 216 BCA a/n: Sari Dewi Wangsawijaya. Semua dana yang masuk akan diupdate di laporan keuangan Kuliner Kasih per tanggal transaksi yang bisa dicek di album foto Kuliner Kasih yang berjudul “laporan keuangan”.

Bantuan terdiri dari jangka pendek, menengah, dan panjang. Jangka pendek: berupa apresiasi, misal sembako Rp 300 ribu, suntikan modal Rp 300 ribu, diberi kasur Rp 150 ribu jika tidak memiliki kasur, alat bantu dengar. Jangka menengah: Untuk mereka dibikinkan gerobak atau warung. Jangka panjang: Kuliner Kasih juga memberikan bantuan BPJS untuk kesehatan para lansia yang hendak dibantu. Di Kuliner Kasih juga ada tim hukum untuk konsultasi kalau ada masalah tentang kepengurusan KTP/BPJS di lapangan.

Ke depan ada rencana untuk membuat rumah singgah, dibangun rumah kayak kos-kosan. Misalnya untuk para tukang becak yang tidak punya tempat berteduh. Kemudian, Kuliner Kasih ingin bikin tempat usaha semacam pabrik yang menyerap pekerja lansia. Sementara tenaga-tenaga muda sebagai supervisor agar produknya memiliki standar kualitas tinggi supaya bisa diekspor. Produknya adalah sponge gambas yang eco friendly, yang bahan bakunya murah sekali. (BG)

Kuliner Kasih : Email [email protected], Facebook: kuliner kasih, Twitter: @KulinerKasih, IG: @kulinerkasih

Kuliner Kasih

Merasa Kaya dengan Membantu Orang Lain

30 TONG TJI LIFESTYLE Edisi III - 2016 31TONG TJI LIFESTYLEEdisi III - 2016

AUTOMOTIVE

Ditegaskannya bahwa mereka bukan klub motor yang beringas seperti diidentikkan oleh masyarakat umum dewasa ini. ‘’Kami tidak pernah bergerombol untuk berbuat yang melanggar hukum, apalagi berbuat anarkis. Kami berkomunitas karena mempunyai hobby yang sama, Vespa. Kopi darat atau kopdar pun tidak pernah di pinggir jalan yang bisa meresahkan atau mengganggu jalan. Kami selalu kopdar di tempat yang selayaknya orang-orang biasa berkumpul, seperti di café atau di

mall. Jadi kami tidak pernah luput dari konsep awal kami, yakni lifestyle,’’ katanya.

Klub yang mengusung kesukaan mereka sebagai gaya hidup ini dimulai di bulan November 2011. Awalnya berusaha mengumpulkan para pengguna modern Vespa di Bali, setelah itu mengadakan kopi darat atau pertemuan, dan akhirnya berlanjut dan berkembang besar sampai sekarang.

Bagi kami Vespa itu bukan sekadar kendaraan roda dua, tetapi merupakan

lifestyle.

AUTOMOTIVE

Berkendara bersama rekan-rekan dan sahabat, menjelajah berbagai wilayah merupakan perjalanan

(touring) yang menyenangkan. Itulah yang dirasakan para anggota klub modern Vespa, MoVe VIP (Vespa in Paradise) Bali. ‘’Berkendara dengan modern Vespa lebih banyak sukanya,’’ kata Penasehat MoVe VIP Bali, Ngurah Agung baru-baru ini di Semarang. Tong Tji Lifestyle menjumpai mereka di RM Gama Semarang ketika

mereka dalam perjalanan mengikuti Jambore Nasional di Pekalongan.

Ketua dan founder MoVe VIP Bali, S Kikky menambahkan, perjalanan berkendara dengan Vespa selalu menjadi hal yang spesial. ‘’Bagi kami Vespa itu bukan sekadar kendaraan roda dua, tetapi merupakan lifestyle. Kami ber- Vespa, berkendara dengan kebanggaan atau ride with pride,’’ katanya.

ride with prideMoVe VIP Bali

32 TONG TJI LIFESTYLE Edisi III - 2016 33TONG TJI LIFESTYLEEdisi III - 2016

AUTOMOTIVE

panti jompo, dan lain-lain. Lalu tiap akhir tahun kami juga ada acara tanam pohon bersama di daerah Kintamani,’’ tuturnya.

Agung menjelaskan, untuk support beberapa kegiatan termasuk kegiatan touring, klub menggunakan dana sebagian dari kas, tetapi sebagian besar dari sponsor. ‘’Jadi kami cari sponsor untuk support kegiatan kami. Untuk Vespasarkaget, kami sudah lebih mandiri, karena animo acara tersebut baik di kalangan masyarakat, terutama pecinta otomotif dan Vespa. Jadi sponsor pun menawari untuk mendanai acara kami,’’ katanya.

Begitu pula dengan touring (terutama touring Jamnas), sponsor mau mendanai hampir seluruh dana yang dibutuhkan untuk touring sampai tempat tujuan. Mereka branding produk mereka dengan stiker di Vespa. ‘’Karena itu jadi iklan berjalan yang cukup efektif untuk jadi perhatian orang yang kami lalui sepanjang perjalanan. Gerombolan Vespa sudah cukup membuat orang menoleh, dan pastinya stiker dan iklan yang melekat di Vespa kami dapat tersampaikan pesannya,’’ katanya. (BG)

AUTOMOTIVE

‘’Pada mulanya dari beberapa anggota, sekarang yang tercatat sebagai member resmi sebanyak 70 orang dan puluhan simpatisan,’’ katanya. Mereka tidak menjadi member resmi, dikarenakan kesibukan aktivitas sehari-hari. Namun bila ada acara, para simpatisan selalu hadir untuk ikut meramaikan. Jadi tidak terikat untuk mengikuti kegiatan-kegiatan rutin MoVe VIP Bali. ‘’Setiap member resmi mendapat member card, yang berfungsi sebagai identitas dan juga ada fasilitas diskon di beberapa tempat yang telah diajak kerja sama oleh MoVe VIP Bali. Jadi bisa digunakan sebagai kartu diskon, bahkan untuk diskon di bengkel resmi Piaggio dan bengkel nonresmi Vespa modern,’’ tambahnya.

Agenda Tetap

MoVe VIP Bali mempunyai agenda touring tetap, seperti setiap bulan mengadakan city touring, jadi touring di Pulau Bali. Lalu per caturwulan diadakan touring luar Pulau Bali, termasuk touring Jamnas (Jambore Nasional, memperingati ulang tahun MoVe Indonesia). ‘’Sudah 4 kali kami memperingati ultah MoVe Indonesia, pertama di Bromo, kedua di Bali, ketiga di Bandung, dan keempat di Pekalongan. Tahun 2016 kami Jamnas di Malang,’’ kata Kikky.

Ia menambahkan selain touring, juga ada agenda kegiatan sosial, kegiatan baksos setahun 3 kali. Dan juga acara tetap MoVe VIP Bali, yakni Vespasarkaget setahun 2 kali. ‘’Di acara Vespasarkaget, kami mempunyai konsep bazaar pernak pernik Vespa dan kontes Vespa. Ada acara band juga, dan beberapa fun games. Hasil dari penjualan sebagian kami sisihkan untuk acara baksos. Baksos biasanya kami lakukan kunjungan ke panti yatim piatu,

Baksos biasanya kami lakukan kunjungan ke panti yatim piatu,

panti jompo, dan lain-lain.

35TONG TJI LIFESTYLEEdisi III - 201634 TONG TJI LIFESTYLE Edisi III - 2016

EVENT

acara pertemuan bisnis, arisan, atau ulang tahun. Area yang cukup luas dan suasana yang asri akan membuat pengunjung betah berlama – lama sambil menikmati makanan dan minuman khas Tong Tji Tea House. Sejak dibuka pada tanggal 13 November 2015, Tong Tji Tea House BEC 2 pun selalu dipadati pengunjung terutama di jam makan siang. Pengunjung yang telah usai berbelanja kebutuhannya di Bandung Electronic Center, biasanya menyempatkan untuk mampir ke Tong Tji Tea House BEC 2 untuk sekadar menikmati makanan ataupun minuman favoritnya.

Bagi pengunjung yang merokok, Tong Tji Tea House BEC 2 juga menyediakan area khusus bagi perokok. Letaknya yang di balkon dan menghadap langsung ke Jalan Purnawarman, membuat pengunjung yang merokok merasa nyaman karena asap rokok akan langsung dibuang ke udara lepas. Tong Tji Tea House BEC 2 yang buka setiap hari dari pukul 10.00 sampai dengan 22.00 dipastikan akan menjadi tempat kuliner favorit pengunjung Bandung Electronic Center pada khususnya dan warga Bandung pada umumnya. (RUS)

EVENT

Merupakan suatu kebanggaan bagi kami untuk kembali bisa menghadirkan Tong Tji Tea House di Bandung. Tong

Tji Tea House ketiga di kota kembang ini hadir di lantai 1, Bandung Electronic Center. Dibangun di area seluas hampir 280 m2, Tong Tji Tea House BEC menghadirkan konsep taman yang tentunya akan membuat customer merasa nyaman, setelah sebelumnya Tong Tji Tea House BEC 1 pun hadir di lantai street level. Dengan menghadirkan konsep yang berbeda dengan Tong Tji Tea House BEC 1, Tong Tji Tea House BEC 2 sangat cocok untuk

Tong Tji dengan konsep taman di BEC

36 TONG TJI LIFESTYLE Edisi III - 2016 37TONG TJI LIFESTYLEEdisi III - 2016

COMIC

RemAsRemAsGELASNYAGELASNYA

38 TONG TJI LIFESTYLE Edisi III - 2016 39TONG TJI LIFESTYLEEdisi III - 2016

CULINARY

Untuk menjaga mutu dan kualitas olahan makanan yang disajikan, Rumah Makan Ikan Bakar Cianjur juga selalu menjaga kesegaran makanannya. Semua makanannya diolah dan dihidangkan “ala minute”. Jadi pada saat pelanggan memesan makanan, mereka baru mempersiapkannya. Ikannya baru dipotong dan dibersihkan kemudian dimasak sesuai orderan. Jadi semuanya masih segar. Pemilihan untuk sayuran dan buah-buahan juga diperhatikan. Mereka hanya menggunakan sayuran dan buah-buahan segar yang dikirim langsung oleh supplier setiap hari.

Lapangan Kerja

Selain menjaga mutu dan kualitas makanan yang disajikan, Rumah Makan Ikan Bakar Cianjur juga memiliki visi dan misi untuk membuka lapangan pekerjaan yang luas bagi penduduk di Indonesia. Saat ini, Rumah Makan Ikan Bakar Cianjur telah mempekerjakan lebih dari 1.500 karyawan yang terus dimotivasi untuk selalu bekerja dengan baik dan memberikan yang terbaik juga bagi pelanggan.

Pelanggan adalah raja bagi Rumah Makan Ikan Bakar Cianjur karena untuk mereka kepuasan pelanggan merupakan tolok ukur keberhasilan mereka dalam mengelola rumah makan. Untuk menjaga kepuasan pelanggan inilah maka hampir 80 macam variasi makanan dan minuman khas Indonesia disajikan di Rumah Makan Ikan Bakar Cianjur. Mereka juga menyadari akan banyaknya pesaing di dunia kuliner yang bermuculan saat ini, sebagian dari mereka bahkan bergerak di konsep rumah makan yang sama. Namun, Rumah Makan Ikan Bakar Cianjur telah bersiap diri dengan tetap menjaga kualitas makanan dan pelayanannya. Mereka sangat yakin untuk dapat bersaing dengan selalu menyajikan masakan yang bercitarasa tinggi khas Indonesia yang tentunya dapat diterima oleh masyarakat.

CULINARY

Banyak opini yang mengatakan, kalau kita mau sehat maka kita harus makan ikan. Hal ini ada benarnya juga karena ikan mengandung

lemak, kalori dan karbohidrat yang rendah sehingga selain sehat, ikan juga baik dikonsumsi bagi mereka yang sedang menjalankan program diet. Opini ini kemudian menggiring bermunculannya aneka olahan masakan berbahan dasar ikan. Masakan berbahan dasar ikan sengaja diolah beraneka ragam agar konsumen tidak merasa jenuh dan senang mengonsumsi ikan.

Ikan diolah dengan cara dikukus (steam), digoreng, dipepes, dibakar dan sebagainya. Pengolahan ikan yang beraneka ragam ini kemudian diiringi dengan bermunculannya beberapa rumah makan yang menyajikan olahan ikan sebagai menu andalannya. Salah satu dari rumah makan yang menyajikan olahan ikan sebagai menu andalannya adalah Rumah Makan Ikan Bakar Cianjur.

Rumah Makan Ikan Bakar Cianjur didirikan pertama kali di Kota Cianjur, Jawa Barat, 26 tahun silam. Hadi Putra, sebagai pendirinya berpikir bahwa ikan adalah makanan yang sehat. Selain sebagai makanan yang sehat, dia juga beranggapan bahwa pada saat itu olahan makanan ikan air tawar belum banyak penggemarnya. Rumah Makan Ikan Bakar Cianjur yang menyajikan olahan masakan tradisional khas tanah Priangan kini telah memiliki 22 cabang yang tersebar dari Jawa hingga Bali. Cabang ke-22 ini baru dibangun di Harapan Indah, Bekasi.

Rumah Makan Ikan Bakar Cianjur yang telah meraih penghargaan “Gemarikan” (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) dari Departemen Kelautan dan Perikanan di bulan Oktober 2009 ini menyajikan beberapa menu favorit seperti Ikan Bakar, Ikan Pesmol, Nasi Liwet, Karedok dan masih banyak lagi. Ikan Pesmol sendiri merupakan ikan gurame yang diolah dengan bumbu asam manis khas dari Rumah Makan Ikan Bakar Cianjur.

ala rumah makan Ikan Bakar Cianjurmenggugah selera

SajianIkan

40 TONG TJI LIFESTYLE Edisi III - 2016 41TONG TJI LIFESTYLEEdisi III - 2016

EVENT

Tong Tji kembali membuka outlet barunya di Surabaya pada akhir Oktober 2015. Ada yang spesial pada pembukaan kali ini,

karena Tong Tji mengundang Walikota Surabaya Tri Rismaharini, sebagai tamu kehormatan. Acara berlangsung cukup meriah, dan tepat pada pukul 12.30 wib Risma memasuki area Tong Tji Tea House Tunjungan Plaza dan dipersilahkan masuk keruang VIP.

Dimulai dengan wawancara dengan tim majalah Tong Tji Lifestyle selama 30 menit, Risma

diundang oleh pihak Tong Tji untuk membuka gerai Tea House yang bernuansa broadway yang dihiasi foto-foto dinding era 40 tahunan.

Dalam acara pembukaan tersebut Risma yang juga penggemar teh mengatakan, “Saya salah satu orang yang sangat menggemari teh Tong Tji. Suatu waktu saat mau berbuka puasa di

RismaRismadi Tong Tji Tea House Tunjungan Plaza Surabayadi Tong Tji Tea House Tunjungan Plaza Surabaya

CULINARY

Dengan menetapkan standard pelayanan yang cepat dan tanggap, Rumah Makan Ikan Bakar Cianjur berharap bahwa standard penyajian makanan dapat disajikan ke pelanggan dalam waktu tidak lebih dari 15 menit guna mengantisipasi pelanggan yang memiliki waktu terbatas dengan jam kantor dan sebagainya. Para pramusajinya pun sudah dilatih untuk selalu tanggap terhadap keinginan pelanggan.

Rumah Makan Ikan Bakar Cianjur terus berharap dapat memberikan yang terbaik bagi pelanggan setianya, tentunya dengan selalu menyajikan makanan dan minuman yang berkualitas. Untuk itu Rumah Makan Ikan Bakar Cianjur juga memilih Teh Tong Tji sebagai mitranya dengan menyajikannya sebagai salah satu variasi minuman di rumah makan mereka. (Rus)

42 TONG TJI LIFESTYLE Edisi III - 2016 43TONG TJI LIFESTYLEEdisi III - 2016

DESTINATION

Kota Batu merupakan salah satu kota yang ada di kabupaten Malang, dan pada tanggal 6 Maret 1993 ditetapkan sebagai wilayah administratif

Kabupaten Malang. Namun pada tanggal 17 Oktober 2001, Batu ditetapkan sebagai daerah otonom yang otomatis memisahkan diri dari Kabupaten Malang. Kota Batu diam-diam sudah menjadi kota wisata yang memiliki banyak pertualangan alam, wahana bermain, dan memiliki pemandangan khas pegunungan.

Wahana bermain bertema Education Park dan taman rekreasi keluarga semuanya tergabung dalam Jatim Park Group, yang di dalamnya ada Museum Angkut+, Jatim Park 1, Jatim Park 2, Museum Tubuh Bagong, Batu Night Spectaculer, Eco Green Park, Museum Satwa, dan Batu Secret Zoo.

Jatim Park 1 dibuka mulai pukul 08.30 – 16.30 wib, di wahana ini anda dapat menikmati 51 jenis wahana tidak termasuk untuk main gokart, flying fox, arena

ketangkasan, trampolin, games room, dan perlengkapan kolam renang. Jatim Park 1 lebih tepat dikenal dengan Educational Park, karena di sini terdapat beberapa pondok atau rumah adat lengkap dengan pakaian adat provinsi, titik-titik tempat untuk belajar ilmu fisika dasar, beragam macam topeng, serta di sepanjang perjalanan terdapat miniatur candi dan kehidupan kerajaan di Indonesia sebelum Indonesia merdeka.

Di ujung perjalanan keliling Indonesia Anda dapat menikmati ke-51 wahana permainan di antaranya ; Outdoor science center, learning gallery, agro park, prehistorical scene, flumride and mythologies, baby zoo, battery car, samba baloon, sand garden, dragon coaster, funtastic swiming pool, water boom, pipe house, fish park, mini train, pendulum 360, lazer bumper car, bioskop 3D, flying tornado, dan masih banyak lainnya.

Menikmati Jatim Park dan

Safari Park

EVENT

bandara Semarang semua makanan restaurant di area tersebut habis, saya pergi ke gerai teh paling pojok di bandara tersebut. Karena habis saya hanya pesan jasmine tea dan mendoan. Ternyata rasanya enak, mulai dari situ saya mulai jatuh cinta dengan Teh Tong Tji”.

Acara diakhiri dengan gunting pita, pemberian goody bag, serta foto bersama dengan sang Walikota. Selain Risma, acara juga dihadiri oleh Direktur Food & Beverage Tong Tji Stella Mariss, Direktur Marketing Perusahaan Teh Wangi Dua Burung Josia Soeharto, Regional Manager F&B Perwakilan Surabaya Andreas Nugroho, Regional Manager teh kering Surabaya Anton Winoto, dan beberapa tamu undangan perwakilan, seperti dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) yang pada saat itu diwakili oleh Heribertus Gunawan, beberapa organisasi pendidikan seperti SMK Unitomo, Monas Culinary, Surabaya Hotel School, Sekolah Perhotelan UK Petra, dan staff Tong Tji juga turut memeriahkan acara. (MAS)

44 TONG TJI LIFESTYLE Edisi III - 2016 45TONG TJI LIFESTYLEEdisi III - 2016

DESTINATION

masakan cepat saji dengan fasilitas dan layanan eksklusif. Jungle Fast Food juga menampilkan live show yakni atraksi menarik dari beberapa satwa di Batu Secret Zoo. Pertunjukan di restoran ini biasanya ditampilkan setiap pukul 12.00, 14.00, 18.00 & 20.00 WIB. Ada pula wahana bermain lengkap seperti komidi putar, rumah hantu dan area  water park  yang cukup besar dengan berbagai patung karakter terkenal seperti Toys Story, Sponge Bob, Madagaskar, dan lain-lain.

Bagaimana dengan Museum Satwa? Museum Satwa memiliki ribuan koleksi binatang yang sudah diawetkan meliputi mamalia, burung, reptil, serangga, dan binatang laut. Semua binatang awetan tersebut didatangkan dari beberapa negara di berbagai belahan dunia seperti benua Amerika, Afrika, Asia, Australia, Eropa, Arktik, dan Antartika. Proses pengawetan dikerjakan dengan sangat halus dan teliti, sehingga pengunjung bisa menyaksikan detail bentuk dan ukuran binatang persis seperti aslinya.

Sesuai dengan tujuan didirikannya yaitu sebagai Lembaga Konservasi Ex-Situ Satwa Liar, maka seluruh

satwa awetan yang ada di Museum Satwa diperoleh dari hewan yang telah mati. Bukan sengaja diburu. Selain itu museum ini juga menyajikan replika satwa purba seperti Apatosaurus, Tyrannosaurus-Rex, Stegosaurus, Mammoth, dan replika satwa purba lainnya.

Museum Angkut

Setelah mendapat gambaran singkat tentang wahana di Jatim Park 1 dan 2, sekarang kami mengajak anda untuk melihat wahana Museum Angkut+. Museum Angkut atau yang bernama lengkap Museum Angkut Plus Movie Star Studio merupakan konsep wisata pertama yang terdapat di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Terletak di Jl. Terusan Sultan Agung No. 2 Kota Wisata Batu, Malang, objek wisata ini berada di lingkup manajemen Jawa Timur Park Group. Meski baru diresmikan pada awal tahun 2014 lalu, Museum Angkut sudah ramai pengunjung. Dari kejauhan, tampilan gedungnya sangat menarik dan membuat penasaran setiap pengunjung.

DESTINATION

Sedikit berbeda dengan Jatim Park 1 yang lebih menonjolkan sisi edukasi dan rekreasi, Jatim Park 2 lebih menonjolkan sisi alam yang dipadukan secara apik sehingga menarik untuk dikunjungi. Wahana wisata yang berdiri di tanah seluas 14 hektare ini mengusung konsep belajar ilmu alam, biologi dan pembelajaran satwa yang disajikan dengan latar belakang sesuai habitatnya. Saat Anda membeli tiket Jatim Park 2, pastikan Anda memanfaatkan waktu dengan baik karena dalam tiket tersebut sudah termasuk tiket ke Batu Secret Zoo, dan Museum Satwa, sehingga kalau Anda terpaku pada satu tempat, maka tempat lain bisa jadi tidak sempat untuk dikunjungi.

Perbedaan Batu Secret Zoo dan Museum Satwa adalah Secret Zoo menyajikan hewan hidup sesuai dengan habitatnya, sedangkan Museum Satwa menampilkan beberapa hewan yang sudah mati dan diawetkan.

Begitu masuk Batu Secret Zoo ini, ada beberapa rute untuk  memandu pengunjung berkeliling area wisata. Awalnya, kita akan disambut dengan  stand  berbagai binatang primata, unggas, reptil, landak dan kasuari. Kemudian ada wahana akuarium yang berisi ratusan jenis ikan yang indah. Ada juga atraksi memancing harimau putih dengan ayam, yang dilakukan tepat di atas kandang sang harimau langka tersebut.

Ada juga beberapa binatang yang bisa diajak berfoto bersama secara gratis, kecuali anak macan, pengunjung harus membayar Rp 100.000. Selain itu Anda juga dapat melihat atraksi menarik di beberapa lokasi seperti Savannah, Pasar Afrika, Tiger Land, River Adventure, Safari Farm, Hippo & Croc Garden, dan lainnya. Atraksi-atraksi dari berbagai satwa tersebut siap memuaskan Anda selama berada di Batu Secret Zoo.

Di tempat  ini juga terdapat restoran berputar bernuansa alam yaitu “Jungle Fast Food” yang menyajikan aneka

47TONG TJI LIFESTYLEEdisi III - 2016

MOVIE REVIEW

Film Batman v Superman: Dawn of Justice (BvS) memiliki garis besar sinopsis seperti ini: Batman, pahlawan Kota Gotham merasa khawatir dengan

berbagai aksi Superman, superhero kebanggaan Metropolis. Mereka kemudian bertempur untuk menentukan kira-kira superhero macam apa yang dibutuhkan oleh dunia. Sementara keduanya terlibat konflik, ancaman baru bagi umat manusia yang tak pernah diperkirakan sebelumnya justru bangkit.

Pertemuan dua manusia super ini tak pelak sudah menjanjikan sesuatu yang luar biasa bagi penggemar film. Ditambah lagi dengan pilihan para pemeran yang punya nama terkenal, jalinan kisah yang sudah mengakar kuat di hati penggemar, menjadikan BvS merupakan salah satu film yang diunggulkan di tahun 2016.

Bahkan sejak mulai proses produksinya pun, film ini sudah mendapatkan perhatian yang besar dari pecintanya. Memang realisasi proyek BvS ini sangat panjang. Dari materi promosi filmnya yang keluar tahun 2008, namun proyeknya baru berjalan aktif pada tahun 2013 di perhelatan San Diego Comic Con International, setelah perilisan film Man of Steel.

Tahapan praproduksi dimulai di East Los Angeles College pada Oktober 2013, sementara tahap syuting baru Mei 2014 di Detroit, Michigan. Kemudian masih ada pengambilan gambar tambahan di Chicago,

Illinois. Seluruh tahapan pembuatan film rampung pada Desember 2014.

Yang pernah ramai adalah ketidaksetujuan para fans ketika Ben Affleck ditunjuk menjadi Batman. Mereka menganggap Affleck tidak pantas berdasarkan kegagalannya memerankan Dare Devil. Namun produser menyatakan bahwa justru karena tidak dipercaya itulah, Affleck sangat pas untuk menjadi jutawan Bruce Wayne yang sekaligus juga Batman. Orang tidak akan mengira bahwa dia adalah Batman.

Logika ini akhirnya bisa diterima, dan Affleck pun nampaknya sangat serius memerani Batman. Bahkan dari segi akting nampaknya Affleck paling cemerlang dalam mengembangkan karakter Bruce Wayne ini. Itu bisa disaksikan dari beberapa trailer yang diluncurkan ke publik.

Sesungguhnya film ini mewakili pertarungan sebenarnya antara dua studio besar, DC (Warner Brothers/WB) dan Marvel. Seperti diketahui Marvel sukses meluncurkan film-film superhero yang termasuk dalam kubunya seperti Captain America, Iron Man, dan Thor.

Dari serial masing- masing karakter, Marvel juga sukses menyatukan mereka ke dalam jagat superhero Marvel dalam The Avengers, The Avengers: Age of Ultron, Captain America: Winter Soldier. Marvel Mei mendatang meluncurkan Civil War. (BG)

MempertemukanMempertemukan Batman dan Superman

46 TONG TJI LIFESTYLE Edisi II September - November 2015

DESTINATION

Daya tarik utama museum ini adalah koleksi aneka mobil dan kendaraan bermotor historis hingga masa kini. Uniknya, berbagai alat transportasi tersebut ditampilkan dengan  background  atau latar suasana negara asalnya. Tak hanya seru, wisatawan juga bisa mendapat banyak pengetahuan di museum ini. Kita bisa mengetahui sejarah dan informasi dari setiap kendaraan yang ditampilkan melalui tulisan maupun layar sentuh interaktif. Berkeliling museum seluas 3,8 hektare ini, Anda seolah diajak berpetualang mengunjungi berbagai negara di belahan dunia.

Ada 11 zona museum yang bisa dinikmati oleh pengunjung. Antara lain Zona Edukasi, Zona Sunda Kelapa dan Batavia, Zona Gangster dan Broadway, Zona Uni Eropa, Zona Inggris, Zona Las Vegas, Zona Prancis, Zona Italia, Zona Pasar Apung Nusantara, dan Zona Hollywood yang menghadirkan replika para tokoh-tokoh film terkenal Hollywood beserta dengan angkutan favoritnya. Serunya, di setiap pergantian zona ditandai dengan tulisan seperti ketika berada di bandara, sehingga seolah-olah kita melakukan penerbangan ke tempat tersebut.

Taman Safari II

Jika masih punya waktu ketika ke Jawa Timur, ada baiknya Anda juga mengunjungi Taman Safari Indonesia II. Wahana satu ini bertema “Safari Park” sehingga anda bisa membawa mobil pribadi masuk ke area Taman Safari untuk memberi makan hewan-hewan herbivora seperi Rusa, Zebra, Jerapah, dan Gajah.

Hati-hati di lingkungan binatang buas seperti singa, harimau, dan beruang. Di wilayah ini Anda harus menutup rapat-rapat pintu dan jendela mobil agar tidak terluka saat melintasi hewan buas. Bagi anda yang tidak membawa kendaraan pribadi, tenang saja karena Taman Safari Indonesia II menyediakan bus safari yang bersih serta sejuk dilengkapi jasa pemandu gratis yang ramah dan komunikatif.

Taman Safari ini berada di Desa Jatirejo Kecamatan Prigen, Provinsi Jawa Timur. Dengan ketinggian kira-kira 800 meter dpl, Taman Safari II Prigen merupakan lembaga konservasi suaka marga satwa yang menempati areal seluas 340 ha. Lokasi ini berjarak 35 km dari Kota Malang dan 55 km dari Kota Surabaya. (MAS)

48 TONG TJI LIFESTYLE Edisi III - 2016

BOOK REVIEW

Salah satu fenomena di dunia pertelevisian nasional saat ini adalah acara Mata Najwa. Acara ini memiliki rating yang

sangat bagus. Selain ditayangkan secara on air, acara ini juga ditayangkan secara off air melalui Mata Najwa on Stage dan Mata Najwa on Campus. Talk show politik yang dikemas dalam format popular ini mampu menarik minat banyak orang, bahkan yang sebelumnya tidak menyukai dunia politik.

Kesuksesan acara Mata Najwa ini tidak lepas dari kepiawaian hostnya yaitu Najwa Shihab dan juga sosok-sosok think tank di balik acara ini. Dalam buku yang berjudul Mata Najwa : Mantra Layar Kaca ini dikupas dinamika persiapan dan pelaksanaan acara Mata Najwa. Kita bisa melihat persiapan di balik layar acara ini, bagaimana tim harus sering mengambil keputusan dalam waktu yang singkat ketika ada pergantian narasumber atau ada narasumber yang tiba-tiba berhalangan tidak bisa hadir.

Selain itu di dalam buku ini juga dikisahkan ulang beberapa liputan acara Mata Najwa yang menyedot perhatian media seperti talk show episode Penebar Inspirasi yang memperolehAnugerah KPI sebagai talk show terbaik tahun 2014. Selain itu juga dikupas secara detail episode Menuju Ketujuh Habibie Hari Ini, Di Balik Diam Budiono dan Komandan Koboi yang menghadirkan Tri Rismaharini.

Judul Buku : Mata Najwa, Mantra Layar Kaca

Penulis : Fenty Effendy

Penerbit : Media Indonesia Publishing

Tahun terbit : 2015

Pengupasan yang detail dialog acara talk show Mata Najwa membuat buku ini menarik dan membuat pembaca terhanyut menikmati buku ini. Tidaklah salah kalau judul Mantra Layar Kaca dipakai, karena tidak hanya acara televisinya, tapi juga buku ini serupa mantra yang menyihir kita untuk menikmatinya. (WT)

“A talk show is supposed to be a place for exchanging ideas. I never treat it as just another question-and-answer session. The dialog and the exchange make it an interesting show to watch” – NAJWA SHIHAB